-->

Rabu, 26 Februari 2025

Bupati Karangasem, Gusti Putu Parwata, Instruksikan Penanganan Cepat Lonjakan Kasus DBD


Karangasem, Bali Kini
- Meski tengah mengikuti Retret Kepala Daerah di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Bupati Karangasem I Gusti Putu Parwata tetap memantau perkembangan di daerahnya, khususnya dalam penanganan lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Berdasarkan data Dinas Kesehatan Karangasem, kasus DBD mengalami peningkatan signifikan, dari 125 kasus pada Januari menjadi hampir 200 kasus baru hingga Selasa, 25 Februari 2025. Lonjakan ini terjadi di berbagai wilayah, termasuk Kecamatan Kubu dan Sidemen, dengan beberapa pasien harus menjalani perawatan di rumah sakit.


Sebagai langkah cepat, Bupati Karangasem, Gusti Putu Parwata, menginstruksikan Dinas Kesehatan untuk segera mengendalikan penyebaran DBD. Kepala Dinas Kesehatan Karangasem, Gusti Putra Pertama, saat dikonfirmasi tim media Prokopim, Rabu (26/2) menyampaikan bahwa berbagai upaya telah dilakukan, mulai dari fogging di titik-titik rawan, pemberantasan sarang nyamuk dengan metode 3M+ (Menguras, Menutup, Mendaur ulang, serta mencegah gigitan nyamuk), hingga pemberdayaan masyarakat melalui Kelompok Kerja (Pokja) DBD di tingkat desa.


“Kami sudah bergerak melakukan fogging di beberapa lokasi, termasuk Kubu dan Sidemen. Saat ini ada dua tim yang turun setiap hari, dan jika ada laporan kasus baru, kami langsung tindak lanjuti dengan fogging serta pemantauan jentik. Peran aktif masyarakat sangat diperlukan untuk menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan pemantauan jentik di masing-masing wilayah,” ujar Kadis Kesehatan.


Kadiskes Putra Pertama membenarkan, jika Bupati Karangasem memberikan instruksi dan meminta Dinas Kesehatan memastikan bahwa setiap laporan yang masuk dari puskesmas langsung diverifikasi dan ditindaklanjuti. Dengan koordinasi yang cepat antara pemerintah daerah dan tenaga kesehatan, diharapkan penyebaran DBD dapat ditekan secara efektif.


“Bupati menegaskan bahwa kesigapan kami dalam merespons informasi sangat penting. Begitu ada laporan, tim segera turun ke lokasi untuk melakukan pengecekan dan tindakan pencegahan. Kami mengajak seluruh masyarakat untuk turut serta dalam upaya ini dengan memastikan lingkungan tetap bersih dan bebas jentik nyamuk,” tambahnya.


Pemerintah Kabupaten Karangasem terus mengintensifkan sosialisasi kepada masyarakat terkait pentingnya pencegahan DBD. Dengan sinergi antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat, diharapkan kasus DBD dapat segera dikendalikan, sehingga kesehatan masyarakat Karangasem tetap terjaga. (Rls)

Wabup Karangasem Pandu Prapanca Lagosa Buka Forum Konsultasi Publik RKPD 2026


Prioritas Pembangunan 2026: Fokus pada Inovasi dan Efisiensi Anggaran


Karangasem, Bali Kini - Wakil Bupati Karangasem, Pandu Prapanca Lagosa, secara resmi membuka Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal RKPD Kabupaten Karangasem Tahun 2026 yang digelar di Wantilan Sabha Prakerthi Kantor Bupati Karangasem, Selasa (25/2/2025). Acara ini menjadi wadah penting bagi pemangku kepentingan dalam memberikan masukan demi penyempurnaan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Karangasem Tahun 2026.


Forum ini dihadiri oleh 128 peserta, termasuk Bappeda Provinsi Bali, pimpinan dan komisi DPRD Kabupaten Karangasem, Sekretaris Daerah, para asisten, staf ahli, Perangkat Daerah, Tim Ahli Pemkab Karangasem, instansi vertikal, BUMD, Majelis Desa Adat, organisasi kemasyarakatan, organisasi kewanitaan, dan akademisi.


Dalam sambutannya, Wabup Pandu Prapanca Lagosa menekankan pentingnya keterlibatan seluruh pihak dalam menyusun perencanaan pembangunan daerah yang lebih inovatif dan solutif. "Saya berharap seluruh peserta dapat berperan aktif dalam memberikan masukan, kritik, dan saran agar RKPD yang disusun benar-benar mampu menjawab tantangan pembangunan di Karangasem," ujarnya.



Wabup Pandu menyoroti sejumlah tantangan yang masih dihadapi Karangasem, di antaranya pertumbuhan ekonomi, kemiskinan, pengangguran, indeks pembangunan manusia, stunting, serta kerawanan bencana. Oleh karena itu, ia menegaskan perlunya terobosan dalam perencanaan kerja agar pembangunan tidak hanya bersifat rutinitas tetapi mampu mengejar ketertinggalan daerah.


Sejalan dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025, Wabup Pandu meminta seluruh Perangkat Daerah untuk mengalokasikan anggaran secara efektif dengan prinsip money follow program priority. "Belanja daerah harus lebih fokus pada kebutuhan masyarakat, bukan sekadar pemerataan antar Perangkat Daerah atau mengacu pada anggaran tahun-tahun sebelumnya," tambahnya.


Ia juga menegaskan pentingnya membatasi belanja seremonial, kajian, studi banding, serta pengeluaran yang kurang produktif seperti perjalanan dinas, honorarium, dan belanja operasional lainnya.


Selain pengelolaan anggaran yang efisien, Wabup Pandu juga mendorong Perangkat Daerah penghasil untuk melakukan inovasi dalam meningkatkan pendapatan daerah. "Upaya intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan harus dilakukan agar program pembangunan dapat berjalan optimal," katanya.


Dengan adanya Forum Konsultasi Publik ini, diharapkan RKPD 2026 dapat menjadi dokumen perencanaan yang benar-benar mencerminkan kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Wabup Pandu menegaskan bahwa pembangunan Karangasem ke depan harus berbasis inovasi, solusi, dan adaptasi, demi kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.


"Kita harus bersama-sama membangun Karangasem yang lebih maju. Dengan perencanaan yang matang dan efisien, saya yakin kita bisa menghadapi tantangan dan mewujudkan pembangunan yang lebih baik," pungkasnya.



Forum ini juga menekankan pentingnya keselarasan RKPD 2026 dengan berbagai regulasi, termasuk Permendagri Nomor 86 Tahun 2017, serta integrasi dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Rencana Pembangunan Daerah Provinsi, dan Rencana Pembangunan Nasional.

Wabup Pandu juga mengingatkan agar setiap program strategis yang dirancang Perangkat Daerah mampu menjawab isu-isu strategis pembangunan dan tetap menjaga konsistensi perencanaan dan penganggaran agar bebas dari intervensi pihak luar.


Kepala Bappeda Kabupaten Karangasem, I Nyoman Sutirtayasa, dalam laporannya menjelaskan bahwa forum ini bertujuan untuk mendapatkan masukan strategis guna menyempurnakan Rancangan Awal RKPD Kabupaten Karangasem Tahun 2026.



Proses penyusunan RKPD 2026 telah melewati beberapa tahapan, mulai dari penyusunan SK Tim Penyusun RKPD, input data perencanaan di SIPD, musrenbang di tingkat kecamatan, hingga forum perangkat daerah. Rancangan akhir RKPD direncanakan akan ditetapkan pada Juni 2025, setelah melalui serangkaian evaluasi dan penyesuaian dengan RKPD Provinsi Bali. (Rls)

Ditekan Istri, Sabar Karang Cerita Perampokan Dirumahnya


KARANGASEM, BALI KINI 
- Tim Resmob Polres Karangasem berhasil mengungkap fakta mengejutkan di balik kasus perampokan yang viral di media sosial. Setelah penyelidikan intensif yang dilakukan pada Selasa (25/2/2025), terungkap bahwa kasus perampokan yang dilaporkan oleh seorang warga Tulamben ternyata hanya rekayasa belaka.


Berawal dari unggahan di media sosial Facebook dan Instagram pada Senin (24/2/2025) mengenai perampokan yang terjadi di sebuah rumah di Banjar Dinas Muntig, Desa Tulamben, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem. Dalam postingan tersebut, korban yang bernama I Nyoman Sabar (36) mengklaim rumahnya dibobol, almarinya diacak-acak, dan uang senilai Rp 25 juta raib.


Melihat viralnya kasus ini, Kapolres Karangasem AKBP I Nengah Sadiarta, S.I.K., S.H., M.K.P., memerintahkan Kasat Reskrim AKP Agus Adi Apriyoga, S.I.K., M.H., untuk melakukan penyelidikan. Tim Resmob Polres Karangasem bersama Polsek Kubu langsung bergerak cepat melakukan penyelidikan dan olah TKP meskipun korban tidak melaporkan kejadian tersebut secara resmi ke kepolisian.


"Sebagai bentuk respons cepat terhadap keresahan masyarakat, kami langsung menurunkan tim untuk mengklarifikasi kasus yang viral tersebut," ujar Kasat Reskrim Polres Karangasem.


Hasil penyelidikan mengungkap fakta mengejutkan. Tim Resmob menemukan bahwa korban sebenarnya baru saja meminjam uang sebesar Rp 50 juta dari LPD Muntig yang dicairkan pada 18 Februari 2025. Uang tersebut ternyata telah digunakan untuk berbagai keperluan, seperti menyewa alat berat untuk usaha penggalian batu di sekitar rumahnya, membayar DP pembelian kayu, dan memberikan sebagian kepada istrinya.


"Kami menemukan bahwa korban sengaja mencongkel gembok pintu kamarnya sendiri menggunakan sabit dan mengarang cerita telah dirampok," tambah Kasat Reskrim.


Dari penyelidikan juga ditemukan bukti transfer pembayaran sewa alat berat sebanyak dua kali senilai total Rp 17 juta, bukti pembayaran DP kayu sebesar Rp 3 juta, dan pembayaran kayu Pule senilai Rp 15 juta. Selain itu, tim kepolisian juga menemukan sisa uang hasil pinjaman sebesar Rp 9 juta yang masih tersimpan di dalam tas korban, beserta satu buah sabit dan satu set gembok yang diduga digunakan untuk merekayasa kasus.


Terungkap bahwa motif I Nyoman Sabar merekayasa kasus perampokan tersebut adalah karena tekanan dari sang istri yang setiap hari menanyakan sisa uang pinjaman dari LPD. Tidak ingin terus menerus ditanya, Sabar nekat mencongkel sendiri lemari tempat penyimpanan uang yang biasa dia gunakan, lalu membuat cerita palsu tentang perampokan untuk menutupi penggunaan dana tersebut.


"Ini menjadi peringatan bagi masyarakat untuk tidak sembarangan menyebarkan informasi palsu yang dapat menimbulkan keresahan. Selain itu, kami menghimbau masyarakat untuk selalu melaporkan kejadian kriminal yang dialami kepada pihak kepolisian, bukan hanya memviralkan di media sosial," tegas Kasat Reskrim. (rls)

Selasa, 25 Februari 2025

Bali Bebas Sampah Bukan Utopia Jika Pemerintah dan Masyarakat Bersinergi


Denpasar , Bali Kini 
– Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster, menegaskan bahwa upaya menjadikan Bali bebas sampah dapat terwujud jika pemerintah dan masyarakat memiliki visi yang sama dalam menangani persoalan sampah. Hal ini disampaikannya saat menjadi keynote speaker dalam diskusi publik bertajuk "Bali Bebas Masalah Sampah: Realitas atau Utopis?" yang diselenggarakan Pengurus Daerah (Pengda) Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Provinsi Bali di Hotel Inna Bali Heritage, Denpasar, Selasa (25/2/2025).


Dalam paparannya, Ny. Putri Koster menekankan pentingnya tindakan nyata untuk menangani sampah agar tidak sekadar menjadi wacana. “Kita ingin Bali bebas sampah, apa ini realistis atau utopis? Tergantung kita, kolaborasi masyarakat dan pemerintah untuk menemukan satu pola dan ketika kita wujudkan hal tersebut maka akan realistis. Jika hanya di angan-angan tanpa action maka utopis jawabannya,” ujarnya.


Menurutnya, para pemangku kepentingan, akademisi, tokoh masyarakat, hingga LSM perlu duduk bersama untuk menyamakan persepsi dalam menangani sampah. “Dalam diskusi ini mestinya harus dalam satu frekuensi, dalam satu kesadaran dapat mewujudkan masalah sampah yang kecil tampaknya namun besar dampaknya bagi Bali,” katanya.


Ia juga menyoroti pola penanganan sampah yang selama ini hanya mengandalkan pemindahan sampah dari rumah tangga ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Menurutnya, kebiasaan ini tidak lagi relevan karena justru menimbulkan ketergantungan terhadap truk pengangkut sampah dan memperburuk kondisi di TPA. “Ini menurut saya tidak baik karena ini bom waktu jika dibuang ke satu lokasi TPA Suwung. Asalnya sampah itu dari masyarakat yang ada di desa, rumah tangga, sekolah, pasar, tempat suci dan lainnya. Ruang lingkupnya di desa dan sudah seharusnya diselesaikan di desa,” tegasnya.


Ia mengajak masyarakat untuk mulai menangani sampah organik di rumah masing-masing. “Sampah dapur, lalu daun kering, sisa canang yang sudah tidak digunakan bisa dilakukan pengolahan sendiri di rumahmu. Baru jika ada residu plastik kita olah lebih lanjut ke TPA atau TPS3R,” tambahnya.


Pemerintah Provinsi Bali, kata Ny. Putri Koster, telah mengambil langkah nyata dalam menangani sampah melalui Peraturan Gubernur Bali Nomor 97 Tahun 2018, yang bertujuan mengurangi dampak negatif sampah plastik dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pengelolaannya. “Sampah adalah hal yang urgen harus diatasi dengan baik. Malu dengan leluhur kita. Masa kita sekarang yang terdidik, lulusan dari perguruan tinggi tidak bisa menemukan solusi. Titiang tidak mau ada Desa Suwung berikutnya. Kita selesaikan masalah sampah di rumah, di desa kita sendiri. Bahkan titiang buat jargon ‘Desaku Bersih Tanpa Mengotori Desa Lain’,” ungkapnya.


Ia pun mengajak seluruh pihak untuk menerapkan regulasi yang telah ditetapkan pemerintah. “Mari satukan frekuensi pikiran (untuk melaksanakan, red) Pergub 97 Tahun 2018 dan peraturan turunannya. Semangat dan guyub, jangan cari kambing hitam, karena semuanya bisa punya peran. Kepala Desa yang bisa menangani sampah kita berikan apresiasi agar jadi contoh bagi desa lain. Bersih Bhuana Alit, bersih Bhuana Agung,” tutupnya.


Sementara itu, Ketua Dewan Pembina JMSI, Prof. Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace), menyoroti posisi Bali sebagai destinasi wisata dunia yang tidak bisa lepas dari permasalahan sampah. “Best destination island, island of love, island of paradise dan nama lainnya, namun tak bisa dipungkiri sampah masih jadi masalah urgen untuk diatasi,” ujarnya.

Mantan Wakil Gubernur Bali periode 2018-2023 itu menekankan bahwa permasalahan sampah bukan hanya terkait kebersihan, tetapi juga berdampak pada sosial dan ekonomi. “Lingkungan kotor juga menimbulkan masalah kesehatan. Saat pandemi COVID kita sangat konsen pada kesehatan namun sayang sekarang agak terlupakan,” katanya.


Ia menyebutkan bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) Bali sebagian besar berasal dari sektor pariwisata, yang secara langsung maupun tidak langsung terpengaruh oleh kebersihan lingkungan. “Menariknya kita promosikan wisata Bali namun di sisi lain volume sampah semakin meningkat dari hari ke hari. Solusi terus kita rumuskan, sampah kita upayakan untuk diatasi namun belum maksimal. Astungkara ada Pungutan Wisatawan Asing sehingga pemerintah provinsi untuk di masa depan bisa lebih bergerak dengan baik,” tuturnya.


Sebagai langkah konkret, ia menekankan pentingnya sosialisasi dan implementasi regulasi terkait pengurangan sampah plastik sekali pakai. “Pengalaman ngayah saya sebagai wakil gubernur, ada rumusan pembatasan timbulan sampah plastik sekali pakai. Lalu juga telah dikeluarkan edaran pembatasan kemasan plastik sekali pakai. Bagus sekali dan banyak pujian dari kalangan pariwisata bahwa pemerintah daerah berinisiatif mengatasi masalah sampah ini,” jelasnya.


Menurutnya, solusi utama dalam mengatasi sampah adalah implementasi aturan yang sudah ada dalam kehidupan sehari-hari. “Bagaimana mengatasi sampah dari hulu, semua aturan sudah ada tinggal bagaimana kita mengimplementasikan di kehidupan sehari-hari,” pungkasnya.


Diskusi publik ini digelar sebagai rangkaian peringatan HUT ke-5 JMSI yang jatuh pada 8 Februari serta Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN). Acara ini menghadirkan sejumlah narasumber dari berbagai bidang, di antaranya Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Bali I Made Rentin, Wakil Dekan I Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana I Gede Hendrawan, serta Ketua Yayasan Bumi Kita I Wayan Askara.[r1]

Polsek Rendang Tangkap Dua Tersangka Kasus Pencurian, Satu Orang Masih Dibawah Umur


KARANGASEM, Bali Kini
- Polsek Rendang Polres Karangasem berhasil mengungkap kasus pencurian yang terjadi di beberapa tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah Kecamatan Rendang, Selasa (25/2/2025). Dua tersangka berhasil ditangkap, salah satunya masih di bawah umur.


Seijin Kapolres Karangasem AKBP I Nengah Sadiarta, S.I.K., S.H., M.K.P., Kapolsek Rendang Kompol Made Suadnyana, S.Sos, menjelaskan bahwa kasus pencurian tersebut terjadi di beberapa lokasi seperti Desa Besakih, Banjar Abuan Desa Rendang, dan Desa Nongan. "Penangkapan dilakukan oleh Kanit Reskrim Polsek Rendang IPTU I Nyoman Suartha Adhi Putra, SH beserta anggota dengan mengumpulkan informasi dan bukti-bukti permulaan yang cukup," ujarnya.


Kedua tersangka yang merupakan kakak beradik berinisial I AHP dan Adiknya yang masih di bawah umur diamankan pada 14 Januari 2025 lalu. 


"Para tersangka kami amankan dan melakukan pengembangan terhadap para tersangka berdasarkan hasil penyelidikan, pengembangan informasi, dan bukti-bukti permulaan yang cukup. Kami juga melakukan pemeriksaan intensif termasuk pemanggilan saksi-saksi," tambah Kapolsek Rendang.


Dalam pengungkapan kasus ini, pihak kepolisian juga mengamankan sejumlah barang bukti kejahatan antara lain tiga buah cincin emas, dua buah handphone, pakaian, helm, sepeda motor, dan uang tunai sebanyak Rp 16.500.000 (enam belas juta lima ratus ribu rupiah) yang merupakan sisa hasil penjualan barang curian.


Modus operandi yang dilakukan para tersangka adalah dengan mencongkel atau merusak jendela rumah saat situasi rumah dalam keadaan sepi dan ditinggalkan pergi oleh pemilik rumah. Atas perbuatan tersebut, para tersangka dijerat dengan Pasal 363 ayat (1) ke-4e dan 5e KUHP Jo pasal 65 ayat (1) KUHP tentang Pencurian. (Ami )

Senin, 24 Februari 2025

Hari Pertama Bekerja, Wabup Tjok Surya mulai Genjot Program 100 Hari Kerja.


Klungkung , Bali Kini -
Setelah dilantik menjadi Wakil Bupati Klungkung pada Kamis 20 Februari 2025, pada Hari pertama Tjokorda Gde Surya Putra sebagai Wakil Bupati Klungkung mulai menggenjot Program 100 Hari Kerja, yang dimulai dengan melaksanakan beberapa kegiatan bertempat di Nusa Penida, Jumat (21/2).



Kegiatan pertama yang dilakukan adalah membuka Musrenbangcam Kecamatan Nusa Penida mewakili Bupati Klungkung I Made Satria yang bertempat di Ruang Rapat Kantor Camat Nusa Penida. Pada Kegiatan tersebut Wakil Bupati Klungkung Tjokorda Gde Surya Putra mengajak peserta Musrenbangcam untuk mari bersama-sama mempercepat pembangunan di Kabupaten Klungkung, lupakan perbedaan yang ada, mari gali potensi yang dimiliki Kabupaten Klungkung dalam rangka mensejahterakan Masyarakat Klungkung. 



Seusai membuka Musrenbangcam Nusa Penida, Wabup Tjok Surya meninjau TPA Biaung yang berlokasi di Desa Ped Kecamatan Nusa Penida. "Skema Penanganan Sampah di Kabupaten Klungkung sedang dipersiapkan dan merupakan prioritas pertama dalam program 100 Hari Kerja kami," ujar Tjok Surya. Selain meninjau TPA Biaung, Wabup Tjok Surya juga meninjau Obyek Wisata Pantai Kelingking bertempat di Desa Bunga Mekar, Kecamatan Nusa Penida. (cok).

Wakil Bupati Tjok Surya Hadiri Pembukaan Kersos Universitas Mahendradatta


Klungkung , Bali Kini
- Wakil Bupati Klungkung Tjokorda Gde Surya Putra mewakili Bupati Klungkung I Made Satria menghadiri Acara Pembukaan Kerja Sosial Universitas Mahendradatta bertempat di GOR Sampalan Desa Batununggul Kecamatan Nusa Penida, Senin (24/2). 



Dalam sambutan Bupati Klungkung I Made Satria yang dibacakan Wakil Bupati Klungkung Tjokorda Gde Surya Putra mengharapkan kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang transfer ilmu dan teknologi, tetapi juga dapat membangun sinergi antara dunia akademik dan masyarakat. 


"Mari dukung penuh kegiatan ini dan mari kita jadikan kegiatan Kersos ini sebagai wadah untuk mempererat kebersamaan, meningkatkan taraf hidup masyarakat serta mewujudkan pembangunan yang lebih inklusif dan berkelanjutan", ajak Bupati I Made Satria kepada seluruh Elemen masyarakat Nusa Penida. 


"Dengan adanya kolaborasi yang baik antara mahasiswa, dosen, pemerintah daerah serta masyarakat setempat khususnya di daerah Nusa Penida diharapkan kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi berbagai pihak untuk terus berkontribusi dalam pembangunan daerah," imbuh Wabup Tjok Surya. 



Ketua Panitia Ida I Dewa Ayu Dwiyanti S.H., M.H. menyampaikan dipilihnya Kecamatan Nusa Penida sebagai pelaksanaan Kersos Mahendradatta adalah merupakan sebuah komitmen Universitas Mahendradatta, dimana dalam pelaksanaan Kerja Sosial Mahendradatta selalu diadakan di Desa yang memiliki tempat-tempat unik dan tempat-tempat sakral serta penuh histori.


Ida I Dewa Ayu Dwiyanti menambahkan Kegiatan Kerja Sosial (Kersos) akan dilaksanakan dalam waktu tiga hari dari hari senin 24 Februari sampai 27 Februari 2025. Dengan jumlah peserta 117 orang, terdiri dari Fakultas Hukum, Fakultas Teknik Industri, fakultas Ilmu Sosial dan Politik, dan fakultas ekonomi dan bisnis yang didampingi oleh 17 orang dosen pembimbing. Ad redaksi.balikini@yahoo.com apun tema yang diambil dalam pelaksanaan Kersos antara lain "Melalui Kerja Sosial (Kersos) di Nusa Penida Kita Mantapkan Wawasan Budaya Akademika Universitas Mahendradatta".



Turut hadir pada Acara tersebut, Camat Nusa Penida I Kadek Yoga Kusuma, Wakil Rektor III Universitas Mahendradatta A.A. Gede Putra Arjawa, S.H.,M.H; Ketua LPPM Universitas Mahendradatta Dr. A.A. Ngurah Agung Wira Bima Wiksama, S.T. M.Sc; serta undangan terkait lainnya. (Hu/Cok). 

Pemkab Tabanan Buka Turnamen "SMASTA CUP XXVI", Dorong Kebangkitan Sepak Bola Generasi Muda


Tabanan , Bali Kini
– Wakil Bupati Tabanan, I Made Dirga, mewakili Bupati Tabanan, memberikan dukungan penuh terhadap semangat olahraga di kalangan generasi muda, khususnya dalam cabang sepak bola. Dalam acara Pembukaan “SMASTA CUP XXVI” yang berlangsung di Stadion Debes Tabanan, Senin (24/2). Turut hadir sejumlah Kepala Perangkat Daerah di lingkungan Pemkab Tabanan, Ketua KONI Tabanan, serta Ketua Umum PSSI Kabupaten Tabanan dan para pelajar.

Kegiatan yang berlangsung meriah ini juga dihadiri oleh Kepala sekolah SMA/SMK se-Kabupaten Tabanan dan Badung. Dalam sambutannya, Dirga membacakan pesan Bupati Sanjaya yang menekankan, bahwa sepak bola adalah cabang olahraga yang paling diminati oleh berbagai kalangan, terutama di kalangan pelajar. Bupati berharap, melalui turnamen ini, bisa menjadi ajang untuk mengembangkan serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang olahraga, khususnya sepak bola.


Pihaknya juga menyampaikan, event ini sangat penting untuk menjaring bibit-bibit muda berbakat yang nantinya bisa menjadi pemain tim sepak bola yang berkualitas dan berprestasi. "Melalui turnamen ini, kita dapat melihat dampak positif bagi atlet, pelatih, dan klub-klub sepak bola yang ada di satuan pendidikan SMA/SMK di Kabupaten Tabanan," ujar Dirga.

Ia juga berharap agar turnamen ini bisa meningkatkan pembinaan olahraga sepak bola di Tabanan, yang pada gilirannya bisa melahirkan atlet berprestasi baik di tingkat daerah, nasional, bahkan internasional. "Semua ini tentu tidak mudah kita raih, namun dengan tekad, sistem pembinaan yang terpadu, kerja keras, dan komitmen bersama, harapan itu bisa terwujud," tambahnya.

Selanjutnya, Dirga juga menekankan pentingnya keseimbangan antara kegiatan olahraga dan pendidikan. "Turnamen ini juga dapat menjadi tonggak kebangkitan olahraga sepak bola, di tengah-tengah tugas utama siswa untuk belajar dengan tekun," katanya sembari berpesan kepada tim peserta untuk memanfaatkan kesempatan ini untuk mengasah kemampuan dan menunjukkan permainan terbaik.


Ketua Panitia, Made Tresnajnana, menyampaikan terima kasih atas dukungan Pemkab Tabanan terhadap penyelenggaraan turnamen ini. "Pelaksanaan turnamen berlangsung mulai sore ini hingga 11 Maret 2025, dengan pertandingan pembuka antara SMA 1 Kediri melawan SMK Negeri 2 Tabanan," ujarnya. Sebanyak 10 sekolah SMA/SMK dari Kabupaten Tabanan dan Badung dikatakan ikut berpartisipasi dalam turnamen ini, termasuk SMA Negeri 1 Tabanan, SMA Negeri 2 Tabanan, dan beberapa sekolah lainnya.[tbn]

Sesetan Heritage Omed-Omedan Festival Siap Digelar saat Ngembak Geni.

 


Ket foto : Panitia SHOOF saat beraudiensi dengan Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa di Kantor Walikota Denpasar pada Senin (24/2). 

Denpasar, Bali Kini - Sesetan Heritage Omde-Omedan Festival (SHOOF) siap digelar di tahun 2025 ini. Dengan mengusung tema Suciptaning Bhuana, gelaran tahunan yang identik digelar saat Ngembak Geni (sehari setelah Nyepi) ini akan dikemas dengan berbagai kegiatan. Dimana, puncaknya akan digelar Omed-Omedan yang merupakan tradisi khas Banjar Kaja, Sesetan. Demikian terungkap saat Panitia SHOOF beraudiensi dengan Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa di Kantor Walikota Denpasar pada Senin (24/2). 


Tampak hadir dalam kesempatan tersebut Kadis Kebudayaan Kota Denpasar, Raka Purwantara, Panglingsir Pura Kaja Sesetan, I Gusti Ngurah Oka Putra, Prajuru Banjar Kaja Sesetan serta STT Banjar Kaja Sesetan. 


Ketua Panitia Sesetan Heritage Omed-Omedan Festival Tahun 2025, I Putu Gede Krisna Widanta menjelaskan bahwa pelaksanaan Sesetan Heritage Omed-Omedan Festival Tahun 2025 ini mengusung tema "Suciptaning Bhuana". Dimana, tema ini mengandung makna kesadaran keutamaan cipta, rasa, dan karsa manusia, dalam mewujudkan keharmonisan lingkungan dan pelestarian terhadap tradisi omed-omedan sebagai warisan budaya luhur. 


Lebih lanjut dijelaskan, Sesetan Heritage Omed-Omedan Festival Tahun 2025 akan dikemas dalam beberapa segmentasi utama. Yakni Pembagian Bibit yang telah dilaksanakan pada 23 Februari lalu, dilanjutkan dengan Lomba Ogoh-ogoh mini pada 25 Maret mendatang serta Puncak Sesetan Heritage Omed-Omedan Festival Tahun 2025 yang akan dilaksanakan pada 30 Maret bertepatan dengan Rahina Ngembak Geni. 


“Pelaksanaan Sesetan Heritage Omed-Omedan Festival Tahun 2025 ini akan dikemas dengan berbagai kegiatan, yakni omed-omedan, stand kuliner, hiburan musik, lomba ogoh-ogoh mini, penyerahan bibit hingga hiburan kesenian tradisi,” ujarnya. 


Pihaknya berharap, melalui pelaksanaan Sesetan Heritage Omed-Omedan Festival Tahun 2025 diharapkan agar tradisi omed-omedan agar bisa terus-menerus dilestarikan.  Sehingga, kedepan tradisi ini dapat diwarisakan serta memberikan keseimbangan serta keharmonisan alam semesta beserta isinya. 


“Selain menjaga tradisi, melalui Sesetan Heritage Omed-Omedan Festival Tahun 2025 kami harap tradisi omed-omedan dapat terus lestari serta agar kita sekaa teruna teruni bisa saling menjaga tradisi dan juga menjaga keharmonisan antara manusia, alam dan juga budaya,” ujarnya. 


Sementara, Wakil Waliikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa menyambut baik penyelenggaraan kegiatan ini sebagai sebuah  tradisi adat yang masih dilestarikan hingga kini. Sebagai salah satu warisan leluhur,  tradisi Omed-Omedan dinilainya memiliki daya tarik kebudayaan dan pariwisata di Kota Denpasar. 


"Sebagai sebuah tradisi lama, Omed-Omedan memiliki daya tarik tersendiri. Tentu, penyelenggaraannya harus terus didukung sebagai kekayaan budaya di Kota Denpasar, dan kami Pemerintah Kota Denpasar berkomitmen untuk menjadikan Omed-Omedan sebagai Warisan Budaya Tak Benda," ungkapnya.


Arya Wibawa juga mengapresiasi peran serta generasi muda Banjar Kaja, Desa Sesetan yang telah begitu antusias dalam upayanya melestarikan warisan budaya leluhur, meski lahir di tengah modernisasi. 


"Pemkot Denpasar memberikan apresiasi pada  generasi-generasi muda yang telah ikut melestarikan warisan budaya, seperti tradisi Omed-Omedan ini. Demi menjaga kelestarian budaya, memang harus dimulai sejak dini," lanjut Arya Wibawa.


Seperti yang diketahui, tradisi Omed-Omedan adalah ritual saling peluk dan tarik-menarik secara bergantian antara dua kelompok muda-mudi berusia 17-30 tahun, yang rutin diadakan setiap tahun pada hari pertama setelah Nyepi. Tradisi ini diperkirakan telah berlangsung sejak abad ke-17 yang berawal dari masyarakat kerajaan Puri Oka, Denpasar Selatan. (Ags/Hu).


Polsek Kubu Selidiki Kasus Pencurian Uang Tunai Senilai 25 Juta Rupiah di Tulamben


Karangasem, Bali Kini - 
Aksi pencurian terjadi pada Minggu (23/2) menimpa salah satu rumah warga Banjar Muntig, Desa Tulamben, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem. Hal ini terjadi sekitar pukul 24.00 WITA, pelaku berhasil membawa kabur uang tunai sebesar Rp 25 juta dari rumah korban.


Korban, yang saat itu sedang menuju rumah bibinya, mencurigai keberadaan dua sepeda motor jenis Mio dan Scoopy di sekitar lokasi. Mengingat adanya kasus pencurian sebelumnya di wilayahnya, korban segera kembali ke rumahnya yang berada di bagian utara pertigaan Muntig. Sesampainya di lokasi, korban melihat cahaya senter di dalam rumahnya. Setelah mendekat, ia mendapati tiga orang tak dikenal telah masuk ke dalam rumahnya.


Melihat korban datang, ketiga pelaku langsung melarikan diri ke arah timur. Korban pun berteriak "maling, maling" dan berusaha mengejar mereka. Setelah memeriksa keadaan rumahnya, korban mendapati pintu rumah yang sebelumnya tergembok telah dicongkel, sementara lemari di dalam rumahnya dalam keadaan berantakan. 


"Uang tunai Rp 25 juta yang disimpan dalam tas plastik merah di dalam lemari raib digondol maling," Kata Humas Polres Karangasem, IPTU I Gede Sukadana. 


Korban mengaku, para pelaku berjumlah tiga orang, terdiri dari dua pria bertubuh pendek dengan tinggi sekitar 160 cm dan satu pria lebih tinggi, sekitar 170 cm.


"Kasus ini kini dalam penanganan Unit Reskrim Polsek Kubu. Polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap identitas serta keberadaan para pelaku," Tandas Sukadana. (Ami)

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved