Laporan Reporter: Gusti Ayu Purnamiasih
Karangasem, Bali Kini - Hari-hari belakangan ini Bali tak terkecuali Karangasem mulai lagi ramai viral diberitakan media sosial bicarakan masalah penanggulangan sampah. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah dan komponen masyarakat mengelola sampah menjadi berkah.
Baru-baru ini pagi hari pukul 10.00 saya (penulis) bertemu dengan seorang pengangkut sampah menggunakan kendaraan Viar roda 3 di depan sebuah rumah makan Sekar Bali sebelah timur sekolah PGRI Amlapura, Jalan Sudirman Amlapura.
Bincang-bincang dengannya. Namanya I Gede Putra, tapi sapaan populernya dari teman akrabnya dipanggil nama Toetak. Kisahnya menginspirasi. Meski umurnya kategori sudah lanjut usia 69 tahun, namun dia masih tampak energik tak pernah lelah dan nyerah mengisi hidup berguna bagi pihak lain dan dirinya.
Ada cerita menarik dari bapak satu anak kandung dan satu cucu dari anak angkatnya ini yang tinggal di belakang Kantor Bupati Karangasem, jalan Ngurah Rai Amlapura. Dulu pernah menyandang profesi sebagai angkut mayat sedangkan kini angkut sampah.
Angkut mayat dilakoninya saat dirinya bertugas sebagai abdi negara PNS sopir mobil ambulans di Rumah Sakit Umum Dearah (RSUD) Karangasem selama tiga tahun sejak tahun 1982-1985 lalu.
Lanjut pensiun dari PNS dan angkut mayat, dia kembali lakoni angkut mengangkut, tapi kali ini tidak lagi angkut mayat tapi angkut sampah.
Soal kelestarian dan kesehatan lingkungan khusus sampah, nalurinya terpanggil ikut menjadi bagian soal itu yaitu relawan peduli pengelolan sampah yang kini telah menjadi isu global.
Putra sejak tahun 2018 lalu mulai tertarik bergabung dengan Yayasan Bali Kumara (BaliKu) Karangasem pimpinan Ni Made Laba Dwikarini. Sebuah yayasan sekretariatnya di bilangan Jalan Nenas, Lingkungan Bungaya Kangin, Karangasem, bergerak dibidang sosial kemanusiaan dan pendidikan pemberdayaan anak-anak. Salah satu programnya Bank Sampah BaliKu pimpinan I Wayan Suartawa yang juga Sekretaris BaliKu mengelola sampah organik dan anorganik melibatkan para relawan.
Tugas alumnus sekolah Kejar Paket C Desa Bebandem, Karangasem, di BaliKu menjadi pengangkut sampah menggunakan armada angkutan motor roda tiga Kaisar, lanjut menimbang, mencatat dan membersihkannya di Sekretariat Bank Sampah BaliKu.
Putra mulai bergerak angkut sampah dengan motor Viar/Kaisar menyusuri ruas-ruas jalan-jalan Kota Amlapura tiga kali seminggu, Jumat, Sabtu, dan Minggu sejak pagi pukul 08.00 sampai siang hari tergantung banyak sampah yang diangkutnya.
Jenis sampah yang diangkut meskipun khusus sampah anorganik diantaranya plastik, kertas, kaca, kaleng, kardus, dan sejenisnya, tetapi juga kalau ada sampah organik yang masih segar bisa digunakan untuk bahan pembuatan eco enzyme seperti sisa sayuran dan kulit buah-buahan.
Kata dia, dirinya juga sejak tahun 2023 lalu ikut bergabung di Grup Eco Enzyme Nusantara Kabupaten Karangasem pimpinan dr. Ketut Budiarta.
Sistem pungut sampah jemput bola. Sampah yang diangkutnya biasanya sesuai pesanan pemilik atau yang dia sebutnya sebagai nasabah, lanjut dibawa ke gudang, menimbang dan dicatat dalam buku tabungan pemilik yang dikenal dengan “tabungan sampah”.
Menurut Putra, di BaliKu masyarakat boleh menabung sampah anorganik berupa plastik, botol kaca, kertas, kardus, kaleng, kardus, minyak jelantah (Bali: minyak ngingian) dan sejenisnya. Kemudian dinilai dengan harga uang rupiah, uang bisa diambil, atau tukar dengan sembako, dan sabun mandi Eco BaliKu.
Jelas Putra, sabun mandi Eco BaliKu bahan pokoknya dari cairan eco enzyme
Tampak Putra menikmati sekali profesi relawan sebagai pengangkut sampah mengenakan sepeda motor Viar/Kaisar Tidak tampak raut lelah di wajahnya menaikkan tumpukan sampah kardus ke bak motor. Malah sambil bercanda riang gembira dengan nasabah pemilik sampah.
Dijelaskan Putra, BaliKu memiliki dua motor. Motor Kaisar bantuan dari Kantor Pegadaian Karangasem sedangkan motor Viar bantuan Pemerintah Kabupaten Karangasem. Dia memakai motor itu secara bergiliran.
Menjadi relawan sampah Putra mengalami suka duka. “Sukanya meskipun sudah lansia tapi masih bisa berpartisipasi ikut melestarikan lingkungan, bercanda dengan staf anak asuh di BaliKu dan para relasi, “ujarnya.
Dukanya. “pernah motor sampahnya saat angkut sampah macet mesin mati di persimpangan jalan yang ada trafic light, lampu pengatur jalan. Polisi lalu lintas dan warga berbaik hati ikut bantu dorong ke pinggir jalan, “ tuturnya ketawa terkekeh kekeh mengingat kejadian itu.
Dia juga pernah aktif di dunia hiburan sebagai penyiar radio RKPD (Radio Khusus Pemerintah Daerah) Karangasem era tahun 1980-an. Kala itu selain televisi masih sedikit yang memiliki di Karangasem, siaran radio menjadi satu-satunya hiburan murah meriah.
Wawancara pemungkas dengan Putra soal antar mayat dengan mobil ambulans. Katanya banyak peristiwa gaib mistis menarik yang pernah dialami saat dirinya antar mayat pada malam hari tetapi dia enggan membeberkan peristiwa itu kepada penulis unggah di media. "Nanti saja lain waktu, " pungkasnya ketawa sembari ngeloyor naik motor sampah menuju ke Sekretariat Sampah BaliKu.
FOLLOW THE BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram