-->

Kamis, 17 September 2020

Gubernur Koster Minta Lembaga Desa Adat Dikelola Dengan Baik


Denpasar,BaliKini.Net  -
Gubernur Bali, Wayan Koster menjadi saksi sejarah atas dikukuhkannya 3 lembaga Desa Adat di Majelis Desa Adat (MDA Provinsi Bali), seperti Pasikian Paiketan Krama Istri Desa Adat di Bali (Pakis Bali), Pasikian Pacalang Bali, dan Pasikian Yowana Desa Adat di Bali Masa Bakti 2020-2025, pada Wraspati, Umanis, Dungulan, Kamis (17/9) di Gedung Ksirarnawa, Art Center Denpasar.

Menurut Ketua Panitia Pengukuhan yang juga menjadi Petajuh Bendesa Agung Bidang Kelembagaan, Pemerintahan, dan Sumber Daya Manusia, I Made Wena bahwa pengukuhan ini dilaksanakan berdasarkan Pasal 43 dalam Perda Nomor 4/2019 tentang Desa Adat yang menjelaskan disetiap Desa Adat harus memiliki Lembaga Desa Adat yang diantaranya bernama Paiketan Krama Istri Desa Adat, Pacalang, Yowana Desa Adat, hingga Paiketan Pemangku, Paiketan Serati, Paiketan Werdha, dan Pasraman.

"Kemudian dipertegas juga pada Pasal 52 di Perda Nomor 4/2019 tentang Desa Adat, dimana disebutkan setiap Lembaga Adat bisa membuat Pasikian di MDA tingkat Kecamatan, MDA tingkat Kabupaten/Kota, dan MDA tingkat Provinsi," jelas Made Wena.

Pada kesempatan ini dihadapan Gubernur Bali, Wayan Koster yang juga dalam kesempatan tersebut dihadiri oleh Ny Putri Suastini Koster yang dalam kesempatan tersebut dilantik oleh Bendesa Agung MDA Provinsi Bali, Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet menjadi Manggala Utama Pasikian Paiketan Krama Istri Desa Adat di Bali, MDA Provinsi Bali Masa Bakti 2020-2025.

Atas suksesnya upacara pengukuhan tersebut yang bertepatan pada Umanis Galungan, menjadikan keberadaan Desa Adat semakin kuat. Mengingat Gubernur Bali, Wayan Koster bersama Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati sebelumnya telah sukses menguatkan Desa Adat ini dari berbagai tahapan perjuangan.

Dibuktikan secara regulasi telah di terbitkannya Perda Nomor 4 Tahun 2019 tentang Desa Adat, kemudian melahirkan Pergub 34/2019 tentang Pengelolaan Keuangan Desa Adat Bali, selanjutnya dalam sejarah Pemerintahan di Provinsi Bali Gubernur Koster juga berhasil membentuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang bernama Dinas Pemajuan Masyarakat Adat.

Tidak berhenti sampai disana, penguatan Desa Adat di Bali terus diperjuangkan oleh Gubernur asal Desa Sembiran, Buleleng ini dengan menuntaskan pembangunan Kantor MDA Provinsi Bali di Renon dan sukses memproses pembangunan Kantor MDA di Kabupaten/Kota di Bali seperti Kantor MDA Kabupaten Gianyar, Kabupaten Jembrana, Kabupaten Karangasem.

Serta di Ibu Kota Provinsi Bali (Kota Denpasar, red), Kabupaten Tabanan, dan yang terbaru di Kabupaten Bangli serta di Kabupaten Buleleng. Termasuk Kantor MDA Kabupaten Badung dan Klungkung yang semula direncanakan dibangun tahun 2021, namun dengan tegas Gubernur Koster menyatakan semua Kantor MDA di Kabupaten/Kota di Bali akan dibangun pada tahun 2020 ini. 

"Karena sudah ada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menyatakan kesiapannya memberikan CSR untuk membangun Kantor MDA Kabupaten Badung dan Klungkung," jelas Gubernur Bali jebolan ITB ini.

Diapstikannya mengatakan jadi semua pembangunan Kantor MDA ini menggunakan lahan milik Pemprov Bali dengan menggunakan dana dari CSR BUMN, dan khusus untuk Kabupaten Gianyar yang mandiri menggunakan dana APBD.

Sehingga lima bidang prioritas dalam Pola Pembangunan Semesta Berencana Menuju Bali Era Baru dalam visi 'Nangun Sat Kerthi Loka Bali' yang salah satunya di bidang adat, agama, tradisi, seni dan budaya dapat diimplementasikan. 

Selain bidang pangan, sandang dan papan, bidang kesehatan dan pendidikan, bidang jaminan sosial dan ketenagakerjaan, hingga bidang pariwisata.

Lebih lanjut dalam sambutannya dihadapan Bendesa Madya MDA Kabupaten/Kota di Bali, Paiketan Krama Istri Desa Adat di Bali (Pakis Bali), Pasikian Pacalang Bali, dan Pasikian Yowana Desa dengan nada terharu mengatakan Desa Adat adalah lembaga yang sangat mulia. 

"Desa Adat ini adalah lembaga yang sangat mulia, sehingga harus dikelola dengan niat baik, niat lurus, dan tulus. Dalam sejarahnya, Desa Adat dibentuk oleh orang suci (Ida Bhatara Mpu Kuturan, red) sekitar abad ke-10 masehi, dan dibentuk oleh orang-orang yang memiliki kemampuan. Sehingga apa yang telah diwariskan saat ini, adalah tugas kita bersama untuk melestarikannya," ujar Wayan Koster yang disambut tepuk tangan.

Kemudian di Desa Adat juga telah memiliki Awig-Awig, Perarem, struktur organisasinya yang sangat lengkap dan dibentuk oleh panglingsir kita di jaman dulu disebut dengan Desa Pakraman. 

"Hebatnya, Desa Adat ini dibentuk ketika belum ada dunia pendidikan. Tapi beliau bisa menciptakan lembaga Desa Adat ini dengan memiliki isi yang luar biasa, dan berwawasan kedepan lengkap dengan keunikannya yang beragam, disertai nilai kearifan lokal Bali-nya yang menjadi pembeda Pulau Bali dengan Pulau di Indonesia. Sehingga kita bangga ada warisan ini, dan kita bangga ada yang melestarikannya," jelas Wayan Koster yang juga menjabat sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini.

 Lanjutnya dengan adanya Desa Adat ini kita bisa bergerak untuk sektor kehidupan yang lain. Karena posisinya sangat strategis, fundamental, dan ini bukan lembaga biasa seperti organisasi kemasyarakatan lainnya.

Untuk itu, Wayan Koster meyakini orang-orang yang ditetapkan menjadi prajuru di Paiketan Krama Istri Desa Adat di Bali (Pakis Bali), Pasikian Pacalang Bali, dan Pasikian Yowana Desa Adat di Bali pada Masa Bakti 2020-2025 adalah orang yang menyiapkan diri dari niat tulus dan lurus.

"Di organisasi ini apa yang dicari, disini hanya dapat kebahagiaan, dan tulus ngayah untuk Desa Adat. Sehingga saya mohon kepada Krama Istri Desa Adat, Pasikian Pacalang Bali, dan Pasikian Yowana Desa Adat jangan hanya menjadi pajangan saja namanya sebagai pengurus, namun harus bekerja tulus dan lurus dengan mengacu pada Perda Desa Adat No.4/2019," tegas mantan Anggota DPR-RI tiga periode dari Fraksi PDI Perjuangan, Dapil Bali ini.

Dalam prosesi pengukuhan yang disaksikan oleh Kadis Pemajuan Masyarakat Adat Provinsi Bali, I Gusti Agung Ketut Kartika Jaya Seputra dan secara langsung dikukuhkan oleh Bendesa Agung MDA Provinsi Bali, Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet tercatat Prajuru Pasikian Paiketan Krama Istri Desa Adat di Bali (Pakis Bali) Masa Bakti 2020-2025 dipimpin oleh Manggala Utama, Ni Putu Putri Suastini dan  Penyarikan dijabat oleh Dr. Ni Wayan Suryati, SE., SH., MM., M.Agb, dengan Petengen, Anak Agung Sri Utari, SE.

Selanjutnya Prajuru Pasikian Pacalang Bali Masa Bakti 2020-2025 dipimpin oleh Manggala Utama, I Made Mudra, dengan Penyarikan Utama, Ngurah Putu Hadi Pradnyana, SH, dan Petengen Utama, I Ketut Wiratna, SE.

Sedangkan Prajuru Pasikian Yowana Desa Adat di Bali Masa Bakti 2020-2025, Manggala Utama bernama, Ida Dw Agung Lesmana, SH., M.Kn, dengan Penyarikan Utama, I Ketut Bagus Arjana Wira Putra, S.S., dan Petengen Utama, Pradnyananda Candra Patmi, S.Pd.[ar/r5]

Rumput Laut Kembali Menjadi Primadona


Klungkung,BaliKini.Net -
Rumput laut hasil pertanian di Nusa Penida yang dulu sempat mati suri akibat perkembangan pariwisata di Nusa Penida, namun kini menjadi primadona kembali. 


Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta didampingi perbekel Desa Lembongan I Ketut Gede Arjaya mengumpulkan kelompok petani rumput laut di kediaman Bupati Klungkung I Ceningan Nusa Penida pada rabu (16/9/2020) malam kemarin.


Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta kepada Kelompok tani Rumput laut menyampaikan Sebelum COVID-19, bulan juli 2018, terjadi kelangkaan rumput laut, mengetahui hal tersebut, Bupati Suwirta menugaskan instansi terkait untuk mencari tahu penyebabnya. 


Setelah ditelusuri dan dibuatkan kajian yang pasti, ternyata hasilnya bahwa matinya rumput laut di Nusa lembongan karena perilaku masyarakat yang lebih memilih sektor pariwisata. Mengetahui hal tersebut, Bupati Suwirta menugaskan instansi terkait untuk melakukan sosialisasi dengan tujuan agar Rumput laut di Nusa Penida bisa kembali hidup. 


Bupati Suwirta menambahkan ketika sebagian masyarakat sudah beralih profesi menjadi petani rumput laut pada masa pandemi, muncul beberapa permasalahan yang terjadi, yakni lahan, pertumbuhan rumput laut, dan saat ini sebagian masyarakat Nusa Penida menjadikan hasil panen rumput laut sebagai sumber pendapatan mereka secara berkelanjutan serta harga dari rumput laut tersebut.


Bupati Suwirta menerangkan bahwa dirinya dan instansi terkait sudah membuat MoU antara Koperasi dengan Pengepul dan mengupayakan agar Kabupaten Klungkung melalui titik ungkit yakni Nusa Penida menjadi Kawasan Pedesaan Prioritas Nasional (KPPN), dan  berhasil. Dengan begitu, terkait hal tersebut nantinya dana tersebut sebagian digunakan untuk membuat pelatihan kepada para petani rumput laut agar kepastian harga lebih terjamin. 


"Saya harap masyarakat Lembongan tetap semangat menjalani pekerjaan ini," harap Bupati asal ceningan.


"Mudah-mudahan dengan pengalaman pada masa Pandemi Covid-19, walaupun nanti apabila Pariwisata sudah kembali normal, agar rumput laut jangan sampai ditinggalkan, ujar Bupati Suwirta


"Sehebat apapun pariwisata, alternatif ekonomi di Lembongan terutama rumput laut, harus tetap hidup dan dilanjutkan, agar ketika badai-badai lain datang, Kita tidak lagi seolah-olah kehilangan segalanya," pesan Bupati Suwirta.


Ketua kelompok budidaya rumput laut Segara Raksa, Suarbawa menyarankan untuk keberlanjutan budidaya rumput laut, harus mempunyai strategi-strategi diantaranya dalam hal mempertahankan berbagai jenis bibit rumput laut, agar bisa mengetahui lokasi dan musim apa bibit bisa tumbuh.


Dirinya juga mengucapkan terimakasih kepada Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta beserta jajaran yang sudah sangat perduli terhadap perkembangan dari budidaya rumput laut, dimana pemerintah hadir dalam rangka penyesuaian harga rumput laut di pasaran. 


"Saya harapkan teman-teman kelompok kedepannya agar tidak apriori terhadap lembaga-lembaga tetapi harus bekerjasama,", harap Suarbawa


Suarbawa menambahkan Pemerintah Kabupaten sudah sangat mengambil peran dalam hal budidaya rumput laut ini, dan tetap memperhatikan perkembangan rumput laut setiap tahunnnya. 


Sebelumnya dihari yang sama pada sore hari, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengunjungi Lokasi Penanaman Rumput laut yang terletak di sebelah barat Jembatan Kuning. (Cok/R7)

Produksi Garam Beryodium "Uyah Kusamba" Diharapkan Mampu Meningkatkan Ekonomi Masyarakat


Klungkung,Balikini.Net -
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menjadi Narasumber pada kegiatan advokasi Pemda dalam rangka Pengawasan Garam Konsumsi sebagai salah satu pangan Fortifikasi (lewat aplikasi zoom) di ruang rapat bupati klungkung, kamis (17/9), kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Kepala Badan POM RI yakni Dr. Penny K. Lukito, MCP.


Bupati Suwirta dalam paparannya menjelaskan, di Kabupaten Klungkung ada banyak potensi yang mendukung dalam pembuatan garam, salah satunya tersedianya sumber daya alam (SDA) yang melimpah dan berkualitas, lahan yang tersedia untuk pembuatan garam juga cukup luas kurang lebih 10.800 meter persegi untuk 18 petani dengan rata-rata lahan 6 sampai dengan 7 are per pertani. Metode pembuatan garam pun masih sangat tradisional dengan alat yang masih manual sehingga menjadi daya tarik wisatawan untuk datang dan melihat pembuatan garam di Kusamba, dengan kata lain produksi uyah kusamba juga mendukung sektor pariwisata di Kabupaten Klungkung.


Terkait garam beryodium, pihaknya melakukan sinergi antara pemda dan pelaku usaha dalam memproduksi garam beryodium sekaligus pendistribusian uyah kusamba. Agar hasil produksi optimal, Pemda memberikan bantuan mesin pompa untuk petani garam, bantuan mesin pencampur dan pengemasan untuk produsen garam beryodium, bantuan mesin pengering untuk mengurangi kadar air pada garam. Dengan bantuan tersebut, saat ini rata-rata produksi garam beryodium mencapai 2 ton per bulan. Untuk memperolah hasil yang maksimal, pihaknya melakukan studi banding serta mendorong petani muda milineal untuk bertani garam, agar kedepan petani garam tradisional tidak punah.


Dalam pendistribusiannya, Suwirta menyampaikan, Koperasi LEEP Mina Segara Dana mendistibusikan uyah kusamba ke PT. Mitra Gema Santi yang selanjutnya didistribusikan ke Pemda yang dimana seluruh PNS diharuskan membeli garam beryodium "Uyah Kusamba" Tersebut, selain itu ada 18 toko swalayan, 8 Koperasi, dan 1 BUMDES yang menjadi titik pendistibusian uyah kusamba. Dan berharap usaha garam beryodium "Uyah Kusamba"  mampu membuka lapangan kerja dan mampu meningkatkan ekonomi di masyarakat.


Dalam pembukaannya, Kepala Badan POM RI yakni Dr. Penny K. Lukito, MCP menyampaikan, Sesuai dengan amanat pada Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan, pemerintah berwenang dalam menetapkan fortifikasi pangan dan memberlakukan secara wajib. Program pangan fortifikasi ini merupakan program lintas sektor kementerian kesehatan, perindustrian, perdagangan, dan lain-lain termasuk pemerintah daerah, dan dalam hal ini Badan POM mempunyai tugas dan wewenang melaksanakan pengawasan pangan fortifikasi. Khusus untuk produk garam fortifikannya adalah yodium dan merupakan produk yang wajib memenuhi SNI serta registrasinya harus di Badan POM, sehingga Badan POM mempunyai kewajiban untuk melakukan pengawasan terhadap produk tersebut mulai dari sarana produksi, distribusi, pengecer, melakukan sampling dan uji laboratorium serta melakukan monitoring label dan periklanan. (Hms/R7)

Update, 1 Pasien Meninggal Dunia, Pasien Sembuh Bertambah 24 Orang, dan Kasus Positif Bertambah 19 Orang


Denpasar,BaliKini.Net - Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Denpasar kembali mencatat adanya pasien meninggal dunia akibat Covid-19. Dimana, pada Kamis (17/9) diketahui 1 orang pasien Covid-19 meninggal dunia. Sementara itu, kasus sembuh tercatat bertambah sebanyak 24 orang, dan kasus positif tercatat bertambah sebanyak 19 orang yang tersebar di 11 desa/kelurahan. 


“Kabar duka, 1 orang pasien Covid-19 dinyatakan meninggal dunia, kasus positif bertambah 19 orang dan kasus sembuh bertambah 24 orang, melihat perkembangan kasus covid 19 yang semakin meningkat, seluruh masyarakat diharapkan lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan mengingat kasus covid 19 masih terjadi penularan kembali,” ujar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai, saat menyampaikan perkembangan kasus Covid-19 Kota Denpasar di ruang Press Room Kantor Walikota Denpasar pada Kamis (17/9).


Dewa Rai merinci bahwa terdapat 11 desa/kelurahan yang mencatatkan penambahan kasus positif yakni Desa Padangsambian Kaja yang mencatatkan penambahan kasus tertinggi yakni sebanyak 4 kasus positif, disusul Kelurahan Padangsambian, Desa Peguyangan Kaja, Desa Dauh Puri Kelod, Kelurahan Panjer dan Kelurahan Sesetan yang mencatatkan penambahan kasus positif masing-masing sebanyak 2 orang positif. Sementara itu Kelurahan Pemecutan, Desa Pemecutan Kaja, Desa Penatih Dangin Puri, Desa Tegal Harum, dan Kelurahan Pedungan, mencatatkan penambahan kasus positif masing-masing 1 orang. Sebanyak 33 desa/kelurahan tidak mencatatkan penambahan kasus positif baru.


Terkait kasus meninggal dunia, Dewa Rai menjelaskan secara rinci bahwa pasien diketahui berjenis kelamin perempuan dengan domisili di Kelurahan Sesetan. Pasien dinyatakan positif Covid-19 pada 6 September 2020 dan dinyatakan meninggal dunia pada 13 September 2020. Adapun pasien diketahui memiliki penyakit penyerta atau komorbit yakni Diabetes Militus dan Hipertensi. 


Dikatakan Dewa Rai, angka kasus positif covid 19 di Kota Denpasar dalam seminggu ini mengalami tren peningkatan.   Karenanya diperlukan kewaspadaan dan kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan di masyarakat, mulai dari cuci tangan, menggunakan masker dan jaga jarak. 


“Mari bersama sama lebih waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan, termasuk dalam lingkup rumah tangga dan lingkungan sekitar rumah, mengingat dua klaster yakni klaster keluarga dan perjalanan dalam daerah masih  mendominasi, hal ini mengingat arus mobilitas di Denpasar sangat tinggi, disamping juga ada klaster upacara keagamaan dan klaster perkantoran," ujar Dewa Rai


Melihat perkembangan kasus ini Dewa Rai kembali mengingatkan agar semua pihak ikut berpartisipasi untuk mencegah penularan covid 19 tidak semakin meluas.  "Hindari kerumunan, selalu gunakan masker dan sesering mungkin mencuci tangan setelah melakukan aktivitas," kata Dewa Rai.


Secara kumulatif kasus positif tercatat sebanyak 2.111 kasus, jumlah pasien sembuh di Kota Denpasar mencapai 1.816 orang (86,03 persen), meninggal dunia sebanyak 38 orang (1,80 persen), dan yang masih dalam perawatan sebanyak  257 orang (12,17 ).  (Hms/R4) 

Wawali Jaya Negara Hadiri Pengukuhan Bendesa Adat Sesetan


Denpasar,BaliKini.Net -
Bertepatan dengan rahina Buda Kliwon Dungulan, dilaksanakan upacara Mejaya-jaya dan Pengukuhan Bendesa Desa Adat Sesetan masa bakti 2020-2025 yang dilaksanakan di Pura Desa, Desa Adat Sesetan, pada Rabu (16/9) kemarin.


Hadir dalam pengukuhan tersebut Wakil Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara, anggota DPRD Provinsi Bali, Ni Wayan Sari Galung, anggota DPRD Kota Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa, Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, IGN. Bagus Mataram, Camat Denpasar Selatan, I Wayan Budha, perwakilan Majelis Desa Adat Kota Denpasar, LPM dan LPD, serta Tokoh Masyarakat Desa setempat.


Ketua Panitia Pengukuhan Bendesa Adat Sesetan, Putu Meding Edie Gunarta mengatakan rentetan acara pengukuhan Bendesa dan Prajuru Desa Adat Sesetan Periode 2020 – 2025 diawali dengan parum desa paripurna serta masyarakat menetapkan Bendesa Adat Sesetan yang dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 2020 lalu. Sebelumnya juga dilaksanakan proses penyusunan peraturan terkait penetapan bendesa dengan acuan Perda Provinsi Bali No.4 tahun 2019 tentang Desa Adat di Bali. Adapun yang pertama dilaksanakan pada paruman desa adat tersebut yaitu pengesahan peraturan-peraturan penetapan bendesa adat, setelah itu mengesahkan calon bendesa yang terpilih.


Lebih lanjut dikatakannya, pada tanggal 16 September 2020 telah dilaksanakan prosesi Mejaya – jaya serta dilanjutkan  Pengukuhan Bendesa dan Prajuru Desa Adat Sesetan. I Made Widra terpilih sebagai Bendesa Desa Adat Sesetan periode 2020-2025, Selain Bendesa juga dikukuhkan Petajuh atau Wakil Bendesa yaitu I Nyoman Sujana, Penyarikan I dan II atau Sekretaris I Wayan Dudik Mahendra dan I Gede Antara Jaya, dan Petengen I dan II atau Bendahara I Wayan Budiarta dan I Wayan Sudiarta Jaya," Ujarnya


Pada kesempatan tersebut pihaknya mengucapkan  terima kasih kepada Pemerintah Kota Denpasar, krama Desa Adat Sesetan serta semua komponen yang terlibat dalam pemilihan ini.


Sementara itu Wakil Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara mengucapkan selamat dengan telah dikukuhkannya Jro Bendesa Adat Sesetan yang baru yaitu, I Made Widra oleh Majelis Desa Adat Denpasar. Tentu harapan kami kedepan bisa membngun sinergitas membangun Kerjasama dengan pemerintah Kota Denpasar terutama didalam menjaga Denpasar ini agar lebih aman, tertib khususnya di dalam pemberdayan adat. Apalagi sekarang ada undang-undang Pemajuan Kebudayaan tentu Denpasar yang kota berbasis budaya ini sangat perlu dukungan dari desa adat.


“Semoga dengan dilaksanakannya pengukuhan ini, diharapkan dapat menuntun masyarakat menjadi sejahtera serta segala tujuan dan harapan dalam mengemban amanat masyarakat  sebagai Bendesa di Desa Adat Sesetan dapat tercapai serta kita bisa bekerja sama dalam menjaga dan memajukan Desa Adat Sesetan khususnya juga untuk Kota Denpasar," ujar Jaya Negara. (Hms/R4)

Dukung Maksimalisasi Pelayanan Bagi Pelanggan, Perumda Tirta Sewaka Dharma Genjot Pembangunan Reservoar


Denpasar,BaliKini.Net -
Kendati di tengah penanganan Pandemi Covid-19, Perumda Air Minum Tirta Sewaka Dharma Kota Denpasar terus merancang inovasi. Kali ini, sebagai upaya menciptakan pelayanan maksimal bagi masyarakat khususnya pelanggan, turut digenjot pembangunan Reservoar.


Dirut Perumda Air Minum Tirta Sewaka Dharma Kota Denpasar, IB Gede Arsana didampingi Direktur Teknik, Putu Yasa saat diwawancarai Kamis (17/9) menjelaskan bahwa Perumda Tirta Sewaka Dharma Kota Denpasar mengakui belum maksimalnya pelayanan air minum bagi pelanggan di beberapa titik. Sehingga guna memenuhi kebutuhan air selama 24 jam pembangunan Reservoar atau penampungan air sementara terus digenjot.


“Pembangunan reservoar atau tempat penampungan air ini terus digenjot, hal ini sebagai upaya menjaga keseimbangan suply air ke pelanggan, dimana ketika kita kelebihan air dapat ditampung, dan kekurangan air tinggal disalurkan,” ujar Arsana


Lebih lanjut dijelaskan, adapun saat ini Perumda Air Minum Tirta Sewaka Dharma Kota Denpasar telah memiliki 5 reservoar yang telah beroperasi. Kelimanya yakni di Waribang terdapat 2 Reservoar dengan kapasitas masing-masing 2.700 meter kubik, Reservoar Blusung dengan kapasitias 10.000 meter kubik, Reservoar Tonja dengan kapasitas 3.400 meter kubik, dan yang terbaru adalah Reservoar Serangan dengan kapasitas 300 meter kubik.


Selain itu lanjut Arsana, tahun ini juga sedang dalam proses pembangunan Reservoar yang berlokasi di Perumnas Monang Maning, Denpasar Barat yang direncanakan berkapasitasi 1.000 meter kubik. Kedepan juga turut direncanakan pembangunan dua Reservoar baru yang akan berlokasi di Wilayah Sanur kecamatan Denpasar Selatan dan Kecamatan Denpasar Barat.


“Jadi pembangunan infrastruktur ini adalah untuk memenuhi ketersediaan air bagi pelanggan selama 24 jam, utamanya saat musim kemarau yang mana kemungkinan terjadi penurunan debit air di waktu tertentu, dan untuk dua reservoar baru saat ini masih pada proses pengerjaan DED,” ujarnya


Tak berhenti sampa disana, bahkan kedepan juga akan dirancang maksimalisasi Dam Mertagangga  dengan debit sebesar 100 liter/detik guna memenuhi ketersediaan air baku dalam rangka mensuplay air di tiga wilayah. Yakni Desa Padangsambian Kaja, Ubung dan Ubung Kaja. 


“Tentu dengan selesainya pembangunan reservoar dan maksimalisasi Dam Mertagangga ini kedepanya diharapkan pelayanan kepada masyaralat dapat dimaksimalkan, dan pemenuhan kebutuhan air dapat dilaksanakan satu hari penuh,” pungkasnya. (Hms/R4)

Pasien Covid-19 Sembuh Terus Meningkat, Masyarakat Jangan Lengah

Denpasar,BaliKini.Net - Ketua satgas Covid-19 provinsi Bali, Dewa Made Indra mengingatkan agar masyarakat tidak lengah dengan terus meningkatnya jumlah pasien yang sembuh dari virus ini. 


Semasih pandemi Covid-19 berlangsung, akan terus terjadi perkembangan kasus. Karenanya, disiplin menjalankan protokol kesehatan dan selalu menjaga lingkungan tetap bersih adalah kunci untuk mencegah penyebaran virus ini makin meluas.


Dari data yang diterima, Kamis (17/9) jumlah pasien yang dinyatakan positif bertambah sebanyak 63 orang. Untuk yang sembuh penambahan sebanyak 92 orang dan kasus meninggal sebanyak 6 orang.


Jumlah kasus secara kumulatif di Bali, terkonfirmasi Positif  7.492 orang, sembuh 5.979 orang (79,81%), dan meninggal dunia 194 orang (2,59%). "Kasus Aktif per hari ini menjadi 1.319 orang (17,59%), yang tersebar dalam perawatan di 17 RS rujukan," ungkapnya.


Diingatkan kembali upaya pengendalian dan pencegahan ini bukan hanya tugas Pemerintah, namun menjadi tanggung jawab seluruh masyarakat, karena dampaknya sangat terasa terutama di bidang perekonomian rakyat.


"Ingat untuk disiplin melaksanakan Protokol Kesehatan, saling mengingatkan sesama, selalu menjaga diri dan lingkungan agar bisa segera terbebas dari pandemi ini,"tandas dewa Indra. (Ar/R5)

Selasa, 15 September 2020

GTPP Ingatkan Kewaspadaan Masyarakat Saat Perayaan Hari Suci Galungan, Wajib Terapkan Protokol Kesehatan

Pasien Sembuh Bertambah 19 Orang, Kasus Positif Bertambah 25 Orang


Denpasar,BaliKini.Net -
Perkembangan kasus Covid-19 di Kota Denpasar masih bergerak fluktuatif. Pada Selasa (15/9) tercatat kasus sembuh bertambah sebanyak 19 orang, dan kasus positif Covid-19 tercatat bertambah sebanyak 25 orang yang tersebar di 11 desa/kelurahan. Karenanya, mengingat umat Hindu akan merayakan Hari Suci Galungan dan Kuningan, masyarakat diimbau untuk tetap waspada saat perayaan hari suci nanti. Hal ini mengingat masih adanya kasus positif aktif di Kota Denpasar. 


“Update perkembangan Covid-19 Kota Denpasar, kasus positif bertambah sebanyak 25 orang dan kasus sembuh bertambah 19 orang. GTPP mengingatkan masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan saat perayaan Hari Suci Galungan dan Kuningan sesuai surat edaran bersama PHDI dan Majelis Desa Adat. Melihat perkembangan kasus covid 19 yang semakin meningkat , seluruh masyarakat diharapkan lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan mengingat kasus covid 19 masih terjadi penularan kembali,” ujar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai, saat menyampaikan perkembangan kasus Covid-19 Kota Denpasar di ruang Press Room Kantor Walikota Denpasar pada Selasa (15/9).


Dewa Rai merinci bahwa terdapat 11 desa/kelurahan yang mencatatkan penambahan kasus positif yakni Desa Dangin Puri Kauh yang mencatatkan penambahan kasus tertinggi yakni sebanyak 5 kasus positif, disusul Desa Peguyangan Kangin, Desa Peguyangan Kaja, Kelurahan Sanur, dan Desa Dangin Puri Kaja yang mencatatkan penambahan  masing-masing sebanyak 3 kasus positif.  Desa Dangin Puri Kangin dan Kelurahan Tonja mencatatkan penambahan kasus positif masing-masing sebanyak 2 orang positif. Sementara itu Kelurahan Renon, Desa Sanur Kauh, Desa Dangin Puri Kelod dan Kelurahan Dangin Puri mencatatkan penambahan kasus positif masing-masing 1 orang. Sebanyak 32 desa/kelurahan tidak mencatatkan penambahan kasus positif baru.


Dikatakan Dewa Rai, angka kasus positif covid 19 di Kota Denpasar dalam seminggu ini mengalami tren peningkatan.   Karenanya diperlukan kewaspadaan dan kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan di masyarakat, mulai dari cuci tangan, menggunakan masker dan jaga jarak. 


“Mari bersama sama lebih waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan, termasuk dalam lingkup rumah tangga dan lingkungan sekitar rumah, mengingat dua klaster yakni klaster keluarga dan perjalanan dalam daerah masih  mendominasi, hal ini mengingat arus mobilitas di Denpasar sangat tinggi, disamping juga ada klaster upacara keagamaan dan klaster perkantoran," ujar Dewa Rai


Melihat perkembangan kasus ini Dewa Rai kembali mengingatkan agar semua pihak ikut berpartisipasi untuk mencegah penularan covid 19 tidak semakin meluas.  "Hindari kerumunan, selalu gunakan masker dan sesering mungkin mencuci tangan setelah melakukan aktivitas," kata Dewa Rai.


Secara kumulatif kasus positif tercatat sebanyak 2.077 kasus, jumlah pasien sembuh di Kota Denpasar mencapai 1.775 orang (85,46 persen), meninggal dunia sebanyak 37 orang (1,78 persen), dan yang masih dalam perawatan sebanyak  265 orang (12,76 ).  (Hms/R4) 

Bupati Eka Menjadi Pembicara Sekolah Daring Partai PDI Perjuangan


Tabanan,BaliKini.Net –
Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti, mendapat kehormatan menjadi salah satu pembicara dalam gelombang III, Sesi II Sekolah Daring Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah PDI Perjuangan Pilkada Serentak Tahun 2020, bersama dengan Walikota Surabaya Tri Rismaharani, Senin (14/9).


Dengan materi “Meningkatkan Ketahanan Pangan Bernafaskan Trisakti Bung Karno dalam Menghadapi Covid-19”, Bupati Eka mengatakan, dalam menghadapi situasi pandemi ini sangatlah penting mengedepankan konsep Trisakti Bung Karno.


“Karena saat pandemi ini, rasa gotong-royong, rasa memiliki, rasa empati kita terhadap rakyat, meemperjuangkan kepentingan mereka itu yang lebih penting. Karena menurut Saya, itu adalah modal kita untuk mencapai kemenangan,,” ujar Srikandi asal Tegeh, Angsri, Baturiti tersebut dihadapan Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah PDI Perjuangan dalam Pilkada Serentak Tahun 2020 yang ikut dalam sekolah daring tersebut.


Lebih lanjut Ia mengugkapkan, di era saat ini rasa gotong-royong, rasa memiliki, rasa empati terhadap sesama sudah mulai terkikis dikarenakan ego sektoral lebih tinggi  dan juga lebih mementingkan kepentingan pribadi atau golongan.


“Kita lupa bahwa dengan bergotong royong kita mampu memenangkan segala bentuk situasi dan kondisi termasuk ujian disaat pandemi ini. Dan Saya rasa ketahanan pangan adalah hala yang paling urgent saat ini. Dan tentunya hal-hal lainnya mungkin sudah kita pahami, bahwa kita adalah Negara yang kaya dengan alam. Oleh Karena itu, tentunya pertanian kita diharapkan bisa menjadi tuan rumah di Negerinya sendiri,” imbuh Bupati Eka.


Ia menambahkan, apabila petani sudah menjadi tuan rumah di negeri sendiri tentunya semangat pertanian menuju ketahanan pangan akan bergairah. Karena menurutnya, petani merupakan partner Pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pangan rakyat, sehingga petani harus diberi dukungan penuh melalui program-program yang berpihak kepada para petani. Seperti halnya di Tabanan, ada berbagai program untuk mendukung pertanian masyarakat, diantaranya, Gerbang Pangan Serasi, program partisipatif, dan lainnya.


“Oleh karena itu, program kami di Tabanan, yaitu Gerbang Pangan Serasi terintegrad dengan farmer tourism. Karena menurut Saya, bahwa pertanian itu sangat penting bagi kehidupan masyarakat, sehingga program-program kami dari hulu ke hilir kami kawal. Mulai dari produksi, pelatihan untuk membuat produk yang bagus, dan lain-lain,” ujar Bupati Eka.


Disamping itu, salah satu hal yang tidak kalah pentingnya adalah kepercayaan rakyat terhadap Pemerintah. “Maka dari itu, cipatakanlah regulasi-regulasi yang betul-betul memihak kepada rakyat, sehingga menghasilkan produk-produk unggulan yang akan membuat ketahanan pangan kita terjaga,” tambah Bupati Perempuan pertama di Bali itu.


Sampai saat ini, produk yang dihasilkan dari petani lokal di Tabanan hampir mencapai 400 produk, yang dikawal oleh 133 Bumdes yang ada di seluruh Desa di Tabanan, dan BUMDa, termasuk disituasi pandemi ini ada produk imun yang berasal dari rempah-rempah lokal. “Saya rasa di Indonesia, di Nusantara ini banyak sekali lahan-lahan subur yang kita bisa jadikan sumber-sumber ketahanan pangan kita, apabila kita betul-betul serius melatih petani kita untuk memiliki skill lebih,” tegasnya lagi.


Pada  kesempatan itu, Bupati Eka merupakan pembicara kedua dalam sesi II Gelombang III Sekolah Daring tersebut, setelah Walikota Surabaya Tri Rismaharani. Dalam sesi I sebelumnya juga ada nama-nama tenar lainnya sebagai pembicara, yakni, Djarot Saiful Hidayat, Komarudin Watubun, Ahmad Basarah, Suko Widodo, I Gusti Ayu Bintang Darmawati dan Bambang Wuryanto.


Usai pemaparan materi dari masing-masing pembicara, selanjutnya diadakan sesi Tanya jawab antara pembicara dan para peserta Sekolah Daring. Nampak saat itu Bupati Eka dengan lugas menjawab satu-persatu pertanyaan yang ditujukan kepadanya. Layaknya membangun pertanian di Tabanan, dengan memahami secara riil inti masalah, lalu dengan langkah pasti mengambil sikap tegas dan terukur untuk mewujudkan kedaulatan pangan di Kabupaten Tabanan.


Seperti yang ditanyakan oleh salah satu peserta, yakni Bapak Rizal yang menanyakan tentang bagaimana mengkonsolidasi masyarakat baik di Tabanan dan di Surabaya, sehingga semua program-program itu bisa diterima dengan baik oleh masyarakat. “Luar biasa penghargaan Saya kepada kedua pemimpin dari Partai PDI Perjuangan ini. Luar biasa,” imbuhnya.


Menjawab pertanyaan tersebut, Bupati Eka mengatakan bahwa untuk mengkonsolidasi program tersebut, pemimpin dan rakyat harus mempunyai nafas yang sama. Baik dari legislative, tim dari OPD dan rakyat sebagai objek nantinya, mesti satu nafas. Untuk mewujudkan hal tersebut dikatakannya tidaklah gampang. Perlu dilakukan komunikasi dan komitmen yang baik.


“Artinya apapun itu, tidak ada yang tidak dapat kita sentuh, asalkan kita mau berkomunikasi. Satu berkomunikasi dan dua komitmen. Artinya jangan kita ngomong-ngomong saja tanpa implementasi,” ujarnya. (Hms/R3)

Lagi Lima Pasien Covid Meninggal Di Bali, Sembuh Bertambah 55 Orang

Denpasar,BaliKini.Net - Perkembangan Pandemi Covid-19 di Provinsi Bali,  saat penampahan Galungan, Selasa (15/9) tercatat ada penambahan lima orang meninggal yang terindetifikasi COVID-19.


Data yang diterima satgas penanganan covid-19 provinsi Bali, tercatat ada penambahan kasus sebanyak 68 orang yang tertular melalui Transmisi Lokal.


Sedangkan untuk pasien yang sembuh juga ada penambahan lagi 55 orang dan meninggal dunia sebanyak 5 orang. "Perkembangan kasus covid-19 di Bali terus meningkat. Saya tegaskan agar tetap disiplin jalankan protokol kesehatan," tegas Dewa Made Indra, selaku ketua satgas provinsi Bali, Selasa (15/9).


Saat ini kata dia, secara menyeluruh kasus Positif di Bali ada  7.380 orang. Untuk yang sembuh total 5.837 orang (79,09%), dan  Meninggal Dunia 184 orang (2,49%).


"Kasus Aktif per hari ini menjadi 1.359 orang (18,48%), yang tersebar dalam perawatan di 17 RS rujukan, dan dikarantina di Bapelkesmas, UPT Nyitdah, Wisma Bima dan BPK Pering," sebut Dewa Indra.


Upaya pengendalian dan pencegahan ini, ditegaskannya bukan hanya tugas Pemerintah, namun menjadi tanggung jawab seluruh masyarakat, karena dampaknya sangat terasa terutama di bidang perekonomian rakyat.


"Saya tegaskan agar selalu melaksanakan Protokol Kesehatan dimanapun, saling mengingatkan sesama, selalu menjaga diri dan lingkungan agar bisa segera terbebas dari pandemi ini," tandasnya. (Ar/R5)

Tradisi Ngelawar Saat Penampahan Galungan Di Buleleng

Denpasar,BaliKini.Net - Bagi sebagian masyarakat di luar kabupaten Buleleng, selalu beranggapan jika Galungan nya 'Gumi Panji Sakti' ada di hari Pagerwesi. Sebenarnya anggapan itu salah, hal itu dibuktikan saat warga di wilayah ujung utara pulau Bali ini melaksanakan penampahan Galungan.


Tradisi ngelawar bagi masyrakat Buleleng, tidak pernah dilewatkan saat penampahan Galungan atau sehari sebelum umat Hindu Bali merayakan kemenangan Dharma atau kabajikan.


"Sering terjadi di luaran daerah kami, warga harus ngelawar justru di penyajaan Galungan. Artinya mendahului hari penampahan, maklum karena saat ini banyak dijumpai pembagian atau pemotongan hewan babi dilakukan hari senin, sehari sebelum penampahan. Tapi kami umumnya di Buleleng setau saya, tetap komit ngelawar itu disaat hari ini, penampahan," ungkap Moyo warga jalan Vetran, Singaraja, Selasa (15/9) Buleleng.


Fakta lain yang menepis anggaapn Galungan di Buleleng dirayakan biasa saja. Justru hal itu tidak nampak jika kita mendatangi setiap rumah saat hari penampahan Galungan. Bahkan sejak pukul 06.00 Wita, sudah terdengar disetiap rumah warga suara Ketukan 'blakas dan talenan' bertalutalu. 


"Memang benar jika saat Pagerwesi begitu ramai di Buleleng. Masalahnya, karena di luar kabupaten Buleleng, perayaan Pagerwesi seperti biasa saja dirayakannya. Sementara di Buleleng setiap hari suci, selalu dimeriahkan bahkan saat odalan desa di pura khayangan tiga. Jadi hal itulah yang terkesan jika Pagerwesi di Buleleng macam Galungan," beber Jro Paksi, dari Pasemetonan Pererepan Sari.


Ditegaskannya, saat penampahan Galungan sudah menjadi tradisi bagi warga di Buleleng untuk ngelawar. Bahkan khas jenis lawar yang disajikan selalu komit tanpa mengenal jenis lawar kuliner lain.


Putu Yogi dari desa Pemaron, meyakinkan jika hanya lawar babi yang dikenal di buleleng. Kata dia, bukan berati orang buleleng tidak mengenal istilah lawar kuwir, lawar nangka, lawar gedang dll. Baginya itu sayur bukan lawar. 


"Yang namanya ngelawar ya lawar babi. Yang lain sih bukan lawar, bumbunya saja yang sama," guyonnya penuh tawa.


Apa yang dikatakan Yogi, ada benarnya juga. Dari pantauan, hampir setiap warga di Buleleng menyajikan racikan lawar babi yang sama dan tidak ada jenis lawar lain.


Seperti apakah lawar yang dimaksud.? Cacahan kulit babi dan daging babi disatukan dengan serutan kelapa yang dibakar. Adonan ini kadang dicampur darah yang sudah setengan masak. Jenis lainnya ada lawar getih (darah) atau disebut komoh. Ini murni berisi, gorengan daging iris dan jeroan dicampur darah matang yang kental. 


Untuk sajian makanan, tidaklah serta merta hanya membuat lawar. Terkadang dipadukan dengan membuat kuah balung, Tum babi serta jukut juuk (sayuran). 


Menariknya, dalam tradisi penampahan Galungan ini, pria lah yang bertugas sebagai pemasak. Daging babi itu diolah menjadi masakan yang dinamai Lawar.


"Budaya nge-Lawar adalah kesempatan bagi kaum pria untuk memasak yang disuguhkan kepada keluarga dan juga persembahan upacara (sesajen). Anggap saja selama enam bulan wanita yang sibuk di dapur. Namun untuk satu hari ini setiap enam bulan sekali, giliran kaum pria dari bapak dan anak-anak ikut berjibaku di dapur," Tandas Yogi. (Ar/R5)

Senin, 14 September 2020

Kian Lengkap, Bupati Artha Resmikan Poli Mata RSU Negara. Masyarakat bisa daftar dan bayar via smartphone.


Jembrana,BaliKini.Net - Setelah sebelumnya diresmikan pembangunan enam gedung baru dan fasilitas poli jiwa, kini  fasilitas dan pelayanan di RSU Negara kian lengkap dengan hadirnya Poli Mata. Layanan baru untuk masyarakat di RSU Negara itu diresmikan oleh Bupati Jembrana I Putu Artha didampingi Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan dengan pemotongan pita dan tumpeng, Senin pagi (14/9). Peresmian tersebut juga turut dihadiri Direktur RSU Negara dr I Gusti Bagus Ketut Oka Parwata, para Asisten Setda serta para pimpinan OPD di lingkup Pemkab Jembrana.


Ruang Poli Mata yang berada di lantai dua gedung Instalasi Rawat Jalan (IRJ) tersebut berfungsi melayani pemeriksaan, terapi dan tindakan refraksi dan lensa kontak. Selain itu, pelayanan Poli Mata juga melayani pemeriksaan vitreo retina, glaukoma, infeksi-imunology, okuloplastik-onkologi, pediatrik oftalmologi, strabismus, oftalmologi komunitas serta melayani surat keterangan buta warna.


Dikesempatan yang sama, RSU Negara kini juga telah menerapkan sistem pendaftaran melalui aplikasi di smartphone. Dengan mengunduh aplikasi Hai Doc di play store, masyarakat langsung bisa melakukan pendaftaran hingga dalam tiga hari sebelumnya. Begitu juga dengan sistem pembayaran, masyarakat yang datang berobat ke RSU Negara saat ini juga bisa melakukan pembayaran secara e-biling (non tunai) berkat kerjasama RSU Negara dengan Bank BPD Bali.


Bupati Jembrana I Putu Artha usai meresmikan Poli Mata mengungkapkan rasa syukur karena Rumah Sakit Umum Negara kini bisa meningkatkan pelayanan dan kapasitas untuk melayani masyarakat yang membutuhkan pelayanan pemeriksaan mata. Termasuk dengan menyekolahkan beberapa dokter umum menuju jenjang pendidikan spesialis. Sehingga tidak hanya gedungnya saja bertambah , tapi didukung tersedianya SDM mencukupi.


"Peningkatan kapasitas dan pelayanan di RSU Negara ini adalah merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah selama kepemimpinan Artha-Kembang dalam meningkatkan kapasitas melalui peningkatan kompetensi tenaga medis. Semoga dengan bertambahnya layanan yang ada di RSU Negara, bisa semakin meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Jembrana," ungkap Artha.


Artha menambahkan, hal itu didukung juga dengan keberadaan SDM yang kian bertambah dengan kehadiran beberapa dokter spesialis yang bertugas di RSU Negara. "Sebelumnya untuk mendukung tenaga spesialis, Pemkab Jembrana telah bekerjasama dengan Universitas Udayana untuk menyekolahkan tenaga dokter umum untuk menempuh pendidikan spesialis,"imbuh Artha.


Terkait sistem pelayanan pendaftaran via aplikasi online dan pembayaran via e-billing yang sudah diterapkan RSU Negara Bupati Artha mengatakan kalau sistem pendaftaran dan pembayaran non tunai akan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam proses pendaftaran di RSU Negara. "Sistem pendaftaran online RSU Negara ini sangat bermanfaat untuk masyarakat yang ingin datang berobat kesini. Bahkan disebutkan pihak rumah sakit, masyarakat bisa melakukan pendaftaran dari tiga hari sebelumnya dari aplikasi Hai Doc, tentu ini sangat memudahkan masyarakat. Selain itu, pendaftaran secara online akan menghindari kerumunan sehingga sesuai dengan protokol kesehatan sebagai bentuk pencegahan penularan virus covid-19,"kata Artha.


Sementara itu, Direktur RSU Negara dr. I Gusti Bagus Ketut Oka Parwata mengatakan, launching Poliklinik Mata merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan kapasitas pelayanan di RSU Negara melalui fasilitasi peningkatan kompetensi tenaga medis. "Dengan dibukanya Poli Mata secara resmi, masyarakat Jembrana tidak perlu jauh-jauh untuk mendapatkan pelayanan spesialis kesehatan mata. RSU Negara juga telah menerapkan sistem pendaftaran dan pembayaran via online yang akan memudahkan masyarakat. Selain itu tahun ini juga menyusul akan dibuka Poliklinik Kulit dan Poliklinik Kelamin,"ujar Parwata.


Sementara seorang pasien Poli Mata Yuliastari Mida Astuti mengatakan dengan adanya pelayanan Poli Mata di RSU Negara sangat membantu dirinya yang tidak perlu jauh lagi dalam melakukan pemeriksaan mata. "Pelayanan Poli Mata di RSU Negara sangat membantu, saya tidak perlu jauh - jauh lagi untuk periksa mata, bahkan bisa dilakukan dengan mendaftar terlebih dahulu melalui aplikasi, sehingga saat kerumah sakit tidak perlu antre lagi. Selain itu RSU Negara juga menggunkan e-billing dalam melakukan pembayaran, sehingga saya tidak perlu membawa uang cash lagi,"ucap pasien pertama poli mata tersebut. (Yogi/R4)

Lagi, Pasien Covid-19 Meninggal Dunia di Denpasar Bertambah 3 Orang: Pasien Sembuh Bertambah 11 Orang, Kasus Positif Bertambah 29 Orang


Denpasar,BaliKini.Net - Kabar duka kembali berhembus ditengah penanganan Covid-19 di Kota Denpasar. Pada Senin (14/9) kembali tercatat sebanyak 3 pasien Covid-19 dinyatakan meninggal dunia. Selain itu, kasus positif juga diketahui bertambah sebanyak 29 orang yang tersebar di 13 desa/kelurahan. Sementara itu, kasus sembuh mengalami penambahan sebanyak 11 orang. 


“Kembali kabar duka, 3 orang pasien Covid-19 dengan alamat domisili Kota Denpasar dinyatakan meninggal dunia, ketiganya memiliki riwayat penyakit penyerta atau komorbid, kasus positif bertambah 29 orang dan kasus sembuh bertambah 11 orang. Melihat perkembangan kasus covid 19 yang semakin meningkat mari lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan mengingat kasus covid 19 masih terjadi penularan kembali,” ujar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai, saat menyampaikan perkembangan kasus Covid-19 Kota Denpasar di ruang Press Room Kantor Walikota Denpasar pada Senin (14/9).


Dewa Rai merinci bahwa terdapat 13 desa/kelurahan yang mencatatkan penambahan kasus positif yakni Kelurahan Padangsambian yang mencatatkan penambahan kasus tertinggi yakni sebanyak 8 kasus positif, disusul Desa Tegal Harum yang mencatatkan penambahan sebanyak 5 kasus positif. Selanjutnya, Dangin Puri Kangin mencatatkan penambahan sebanyak 3 kasus positif.  Kelurahan Renon, Desa Dangin Puri Kaja, dan Desa Sunerta Kaja mencatatkan penambahan kasus positif masing-masing sebanyak 2 orang positif. Sementara itu Kelurahan Pemecutan, Desa Tegal Kertha, Desa Sanur Kauh, Desa Dangin Puri Kauh, Desa Dangin Puri Kelod, Kekurahan Dangin Puri dan Kelurahan Peguyangan mencatatkan penambahan kasus positif masing-masing 1 orang. Sebanyak 30 desa/kelurahan tidak mencatatkan penambahan kasus positif baru.


Terkait kasus Meninggal Dunia Dewa Rai menjelaskan secara rinci untuk pasien pertama diketahui seorang perempuan usia 69 tahun dengan alamat domisili di Desa Peguyangan Kangin, dinyatakan positif pada 2 September 2020 dan meninggal dunia pada 5 September 2020 dengan riwayat Pneumonia. Pasien kedua diketahui berjenis kelamin laki-laki berusia 45 tahun, dinyatakan meninggal dunia pada 12 September 2020 dengan riwayat Pneumonia. Dan pasien ketiga diketahui berjenis kelamin perempuan debgan usia 64 tahun, dinyatakan meninggal dunia pada 13 September 2020 dengan riwayat Diabetes Militus dan Hipertensi. 


Dikatakan Dewa Rai, angka kasus positif covid 19 di Kota Denpasar dalam seminggu ini mengalami tren peningkatan.   Karenanya diperlukan kewaspadaan dan kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan di masyarakat, mulai dari cuci tangan, menggunakan masker dan jaga jarak. 


“Mari bersama sama lebih waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan, termasuk dalam lingkup rumah tangga dan lingkungan sekitar rumah, mengingat dua klaster yakni klaster keluarga dan perjalanan dalam daerah masih  mendominasi, hal ini mengingat arus mobilitas di Denpasar sangat tinggi, disamping juga ada klaster upacara keagamaan dan klaster perkantoran," ujar Dewa Rai


Melihat perkembangan kasus ini Dewa Rai kembali mengingatkan agar semua pihak ikut berpartisipasi untuk mencegah penularan covid 19 tidak semakin meluas.  "Hindari kerumunan, selalu gunakan masker dan sesering mungkin mencuci tangan setelah melakukan aktivitas," kata Dewa Rai.


Secara kumulatif kasus positif tercatat sebanyak 2.052 kasus, jumlah pasien sembuh di Kota Denpasar mencapai 1.756 orang (85,57 persen), meninggal dunia sebanyak 37 orang (1,80 persen), dan yang masih dalam perawatan sebanyak  259 orang (12,63 ).  (Hms/R4) 

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved