-->

Kamis, 12 Maret 2020

Disprindagkop Tera Ulang Timbangan Di Pasar Tradisional

Jembrana,BaliKini.Net - Pihak Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupate  Buleleng bekerjasama dengan Perdagangan Kabupaten Jembrana, Kamis (12/3) melakukan pemeriksaan timbangan milik para pedagang pasar untuk memeriksa tera ulang alat ukur, takaran timbangan dan perlengkapannya di halaman Pasar Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali.

Kepala UPTD Kabupaten Buleleng, Ni Komang Ayu Ratnawati mengatakan pemeriksaan timbangan pedagang tersebut akan dilakukan setiap tahun, dengan tujuan agar pedagang tetap jujur dalam menimbang barang dagangannya kepada pembeli. "Kegiatan pengecekan dan pemeriksaan timbangan pedagang tersebut dilakukan untuk mencegah terjadinya kecurangan dalam penimbangan barang dagangan", jelasnya.

Sementara itu, seorang pedagang di Pasar Tradisional Tegalcangkring, Dayu Loteng (40) menyambut baik pemeriksaan timbangan pedagang tersebut sangat bagus. "Hal yang paling penting, kami bisa mengontrol timbangan-timbangan kami dan jika timbangan-timbangan kami yang rusak bisa segera perbaiki", terang Dayu.

Pemeriksaan timbangan pedagang ini sangat positif untuk mencegah terjadinya praktik-praktik kecurangan yang bisa terjadi. Apabila masih ada pedagang, yang menggunakan timbangan yang belum diperiksa oleh petugas Diskoperindag, maka pihaknya pasti akan menegur pedagang yang bersangkutan.

Kegiatan pemeriksaan atau Tera Ulang Alat Timbang Dacin hari ini langsung oleh Kementrian Perdagangan Kabupaten Buleleng, bekerjasama dengan Dinas Perdagangan Kabupaten Jembrana sebanyak 51 buah,  berlangsung tertib damankan Babinsa Tegalcangkring, Koptu Suwardi dari Koramil 1617-02/Mendoyo bersama Bhabinkamtibmas, Aiptu I Ketut Winata dari Polsek Mendoyo. (Suar/r1)

Nelayan Temukan Mayat Mengapung Di Perairan Pantai

Jembrana ,BaliKini.Net - Arsin (55) seorang Petani asal Banjar Yehsumbul, Desa Yehsumbul, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Bali Rabu (11/3) pagi-pagi buta dikejutkan sosok mayat mengapung dalam posisi tertelungkup saat dirinya hendak memasang jaring ikan di perairan pantai Desa Yehsumbul.

"Awalnya sekira pukul 04.00 Wita saya memasang jaring ikan di perairan pantai Desa Yehsumbul. Saat melempar jaring saya lihat sesuatu mengapung di arah Barat yang berjarak kurang lebih 500 meter. Saya seperti melihat punggung manusia dan setelah saya pastikan dengan berjalan mendekatinya, ternyata memang benar saya lihat yang mengapung itu adalah mayat orang. Walaupun kondisi air laut surut, mayat badan mayat yang mengapung tersebut masih menyentuh pasir karena berjarak hanya sekira 100.meter dari pasir pantai", terang Arsin.

Arsin mengaku takut nantinya mayat itu akan terbawa arus karena masih terkena ombak. Dengan kondisi tersebut Arsin langsung menghubungi Kelihan Banjar Yehsumbul, Bahrullah (44) kemudian mereka berinisiatif untuk membawa mayat ke pinggir pantai bersama lima orang warga.

"Saat diangkat bersama lima orang warga saya terkejut karena korban merupakan salah seorang warga Desa Yehsumbul sehingga dengan keadaan tersebut korban langsung kita bawa kerumahnya dan melaporkan penemuan itu kepada pihak Kepolisian", jelas Kelihan Banjar.

Dari hasil pemeriksanaan Tim Medis Puskesmas II Yehembang An. Dr. Rina bersama Unit Inafis Sat Reskrim Polres Jembrana didapat hasil bahwa tinggi badan korban 160 cm, titemukan memar di pelipis kiri dan lengan kiri dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik serta korban diidentifikasi bernama Mashadirin (46) seorang pekerja Wiraswasta adal Banjar Yehsumbul Barat.

Sementara itu, Mansur (40) yang adalah adik korban menerangkan bahwa korban memiliki hobi menjala ikan dan sekira pukul 22.00 Wita korban mengajak dirinya untuk pergi menjala di pantai Desa Yehsumbul. "Waktu itu saya menolak karena capek dan korban pergi menjala sendiri sekira pukul 24.00 Wita di muara pantai Desa Yehsumbul", jelas Adik Korban.

Mansur menambahkan, korban tidak mempunyai riwayat penyakit medis sehingga korban meninggal diduga tenggelam saat menjaring ikan di perairan pantai Desa Yehsumbul. (Suar/r1)

Rabu, 11 Maret 2020

Bupati Suwirta Tutup Kegiatan Porsenijar Klungkung Tahun 2020

Klungkung,BaliKini.Net - Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta menghadiri Penutupan Pekan Olahraga dan Seni Pelajar (Porsenijar) Tahun 2020 di Balai Budaya Ida Dewa Agung Istri Kania. Kabupaten Klungkung, Rabu (11/3/2020) Sore. Turut hadir dalam acara tersebut yakni Sekretaris Daerah Kabupaten Klungkung I Gede Putu Winastra, jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait lainnya serta para siswa.

Dalam kesempatan itu, Bupati Suwirta meminta kepada Sekda dan Dinas terkait disaat menggelar Porsenijar agar dikembalikan ke Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Klungkung. Menurut Bupati ajang porsenijar ini merupakan ajang mencari bibit atlet yang nantinya diharapkan bisa mewakili Klungkung ketingkat event olahraga yang lebih tinggi. "Semoga dengan adanya Porsenijar ini mampu nantinya melahirkan bibit-bibit atlet yang terbaik untuk mewakili Klungkung ketingkat yang lebih tinggi," harapnya.

Lebih lanjut, Bupati Suwirta juga menambahkan untuk kedepan pihaknya akan memberikan hadiah kepada juara umum, juara perorangan dan juara beregu. "Kepada guru maupun para pelatih agar benar-benar mendidik anak disekolah dengan baik, hal yang tidak kalah pentingnya kedepan panitia juga ikut mendampingi atlet yang kena musibah dan pelatih ajarkan atlet jangan punya jiwa dendam terutama atlet pancak silat," imbuhnya.

Sementara itu, laporan Plt. Kepala Dinas Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Klungkung Luh Ketut Ari Citrawati menyampaikan pelaksanaan kegiatan Porsnijar Kabupaten Klungkung sudah dilaksanakan dari tanggal 4 Maret sampai dengan 11 Maret 2020 dengan mempertandingkan 12 cabang olahraga dan 14 nomor seni. Adapun hasil juara dari Cabang Olahraga tingkat SD juara umum I berhasil diraih oleh SD Kecamatan Klungkung dengan 35 emas, 22 perak dan 37 perunggu, kemudian dari tingkat SMP juara umum I diraih SMP Negeri 1 Semarapura dengan 25 emas, 13 perak dan 28 perunggu di tingkat SMA/SMK juara umum I diraih SMA Negeri 2 Semarapura dengan 20 emas, 15 perak dan 18 perunggu. Sedangkan di Bidang Seni juara umum I diraih SD Kecamatan Klungkung dengan 3 emas, 6 perak, 4 perunggu dengan nilai 37 di tingkat SMP juara umum I diraih SMP Negeri 1 Semarapura 3 emas, 2 perak dan 1 perunggu dengan nilai 22 dan ditingkat SMA/SMK juara umum I diraih SMA Negeri 1 Semarapura 4 emas, 2 perak dan 1 perunggu dengan nilai 27. (Puspa/R7).

Pemkab Tabanan Gelar Sosialisasi Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah

Tabanan,BaliKini.Net – Sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan kinerja pengeelolaan Pendapatan Asli Daerah (PAD), untuk mengurangi ketergantungan keuangan pusat dalam rangka mewujudkan kemandirian daerah serta mendukung penyelenggaraan pembangunan dan pemerintahan daerah menuju Tabanan Serasi, Pemkab Tabanan gelar Sosialisasi Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah, Rabu (11/3).

Kegiatan yang dipusatkan di Gedung Kesenian I Ketut Maria, Tabanan tersebut dibuka oleh Bupati Tabanan yang dalam hal ini diwakili oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Tabanan I Gede Susila. Turut hadir unsur Forkopimda Tabanan, Asisten I dan II Sekretariat beserta jajaran OPD di lingkungan Pemkab Tabanan, serta diikuti oleh para Perbekel se-Kabupaten Tabanan.

Bupati Tabanan dalam sambutannya yang dibaca oleh Sekda I Gede Susila mengatakan, bahwa PAD Kabupaten Tabanan merupakan salah satu sumber pembiayaan pembangunan yang merupakan jati diri bahkan harga diri Kabupaten Tabanan.

“Sehubungan dengan hal tersebut, selaku Pimpinan Daerah Saya memberikan perhatian sangat serius terhadap upaya-upaya untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Tabanan,” ucapnya.

Melalui kesempatan ini, Ia memerinthkan kepada seluruh jajaran Perangkat Daerah Kabupaten Tabanan untuk mengambil langkah-langkah konkrit dalam upaya meningkatkan dan mengoptimalkan seluruh potensi PAD Kabupaten Tabanan.

Ditegaskannya lagi bahwa kegiatan ini adalah langkah awal dalam rangka melakukan optimalisasi PAD di Kabupaten Tabanan melalui akselerasi dan inovasi-inovasi peningkatan PAD. Diantaranya, melakukan penyesuaian produk hukum, pengembangan sistem informasi PBB, layanan secara online dan lain-lain.

Disamping itu, pihaknya juga berharap langkah sinergitas seluruh jajaran bahkan sampai jajaran Pemerintah Desa. Karena hal itu dipandang sangat perlu, guna menggali informasi dan sumber-sumber potensi baru yang selama ini masih ada yang belum terdata dan ditetapkan sebagai wajib pajak Daerah maupun retribusi Daerah.

Disi lain, pihaknya juga berharap agar  warga Tabanan menjadi warga yang semakin sadar akan hak dan kewajibannya. Sehingga membayar pajak bukan menjadi momok yang membebani apalagi menakutkan, melainkan justru menjadi sebuah kebanggaan sebagai warga negara yang baik karena taat membayar pajak.

“Kedepannya semoga taat membayar pajak menjadi sebuah trend budaya , yaitu malu kalau tidak taat bayar pajak,” tambah pihaknya.

Sementara, Kepala Bapelitbang Tabanan IB. Wiratmaja yang pada kesempatannya tersebut mendapat kehormatan untuk memaparkan sosialisasi tersebut, mengatakan, dalam mewujudkan hal ini diakuinya Bupati Tabanan telah membentuk tim, yakni tim Optimalisasi PAD. “Namanya optimalisasi, berarti kita harus membuat atau membangun tiang-tiang strategi kebijakan agar PAD itu optimal,” jelasnya.

Ia menambahkan, hal ini tidak akan terwujud apabila tidak melakukan apa yang diintruksikan oleh pimpinan, yakni taat membayar pajak. Dengan masyarakat taat membayar pajak dan mentaati segala sesuatu yang berhubungan dengan PAD Kabupaten Tabanan, maka Tabanan akan bisa lebih mandiri. (Hms/R3)

Tingkatkan Kualitas Produk Dukung Tumbuh Kembang UMKM, Dekranasda Kota Denpasar Rancang Pembinaan Sasar Perajin Start Up

Denpasar,BaliKini.Net - Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Denpasar terus berupaya mempromosikan produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Selain memfasilitasi dengan ikut dalam setiap pameran, kali ini Dekranasda Kota Denpasar kembali merancang inovasi dan program  dengan menggelar pembinaan yang menyasar perajin baru (start up) untuk dibina dan dipersiapkan dalam ajang-ajang pameran tingkat nasional, demikian disampaikan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah kota Denpasar, Ny. IA. Selly D. Mantra saat disela rapat rutin pengurus Dekranasda dan evaluasi kegiatan Dekranasda, Rabu (11/3) di Gedung Santi Graha.

Untuk melakukan pembinaan kepada perajin start up diperlukan sinergi program dengan OPD Pemkot Denpasar, dimana perajin yang akan diikutsertakan, hendaknya diseleksi terlebih dahulu dan kemudian dibina atau dimonitoring. Agar produk yang ditampilkan harus siap memenuhi pasar dan mempunyai daya saing tentunya. Untuk itu perlu koordinasi yang baik antara OPD dalam menunjuk perajin agar lebih selektif sehingga semua perajin/UKM mendapat kesempatan yang sama dan bergilir.

“Nantinya diutamakan perajin yang baru dan perlu dukungan untuk promosi dimana  para OPD diminta untuk membantu semua perajin start up ini dari segala pembinaan, terutama pembinaan dalam bidang desain produk kemasan/packaging dan cara untuk promosi menjual produk mereka, karena masih banyak perajin yang belum tau cara memasarkan produk yang mereka buat”, ungkap Selly Mantra.

Dekranasda selalu melakukan evaluasi secara rutin guna melakukan langkah-langkah meningkatkan produk UMKM lewat berpameran terintegrasi. Hal ini sudah dilakukan dari tahun ketahun, dan tahun ini kembali dikemas yang melibatkan sinergitas program dari Bagian Perekonomian Setda Kota Denpasar, Dinas Koperasi dan UKM Denpasar, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Perijinan serta Dinas Periwisata Denpasar.

Untuk itu menurut Selly Mantra, bahwa dari OPD yang membidangi masing-masing perajin dapat disinergikan dalam satu ruang promosi produk UMKM. Tidak hanya dalam kegiatan berpameran di tingkat daerah seperti "Sanur Village Festival, Denpasar Festival", namun juga melibatkan perajin dalam kegiatan berpameran di tingkat nasional secara bergiliran.

Sekretaris Dekranasda Denpasar yang juga Kabag Ekonomi Setda Kota Denpasar, Made Saryawan mengatakan perkembangan produk UMKM Denpasar lewat sinergitas OPD Pemkot Denpasar. Dari data yang ada klasifikasi Usaha Kecil Menengah (UKM) Denpasar dengan jumlah total di empat kecamatan 31.288 unit. Untuk klasifikasi mikro berjumlah 30.050, kecil berjumlah 682, dan menengah dengan total jumlah 556 unit. (ays/R4).

Tingkatkan Profesionalitas: Humas dan Protokol Denpasar Gelar Pelatihan Interpersonal Skills

Denpasar,BaliKini.Net - Terciptanya pengelolaan kehumasan dan keprotokolan yang profesional efektif dan efisien dalam mendukung tugas-tugas dilapangan, maka  Bagian Humas dan Protokol Setda Kota Denpasar menggelar Pelatihan Interpersonal Skills di John Robert Powers, Sudirman Denpasar, pada Rabu (11/3).

Dalam kegiatan tersebut hadir juga Sekretaris Daerah Kota Denpasar, AAN Rai Iswara, Kabag Humas dan Protokol Setda Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai, serta perwakilan OPD terkait.

Sekda Kota Denpasar, AAN Rai Iswara mengatakan, tugas Humas dan Protokol adalah bagaimana membangun dan memelihara kepercayaan publik serta mendukung prinsip-prinsip kepemerintahan dengan sikap yang baik guna menjalin hubungan baik dengan  stakeholder maupun  kelompok masyarakat lainnya. Untuk itu semua staf Humas dan Protokol harus cakap dalam berinteraksi  baik dalam bertutur kata, berpakaian maupun tingkah laku atau sikap. "Pelatihan ini sangat penting dalam menunjang tugas tugas keprotokolan, dimana seorang protokol yang selalu tampil di depan dan kerap menjadi perhatian banyak orang, harus selalu berpenampilan yang sopan, menarik dan menjaga etika kepada siapa saja, apalagi Denpasar yang sering menggelar acara acara yang berskala nasional bahkan internasional, penampilan seorang protokol harus profesional," kata Rai Iswara. 

Sementara Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai menambahkan bahwa tujuan dari diadakannya pelatihan kepada seluruh staff Humas dan Protokol ini tidak lain untuk meningkatkan wawasan, pengetahuan dan keterampilan dalam bertugas sebagai protokol maupun humas. " Karena tuntutan tugas dalam hal pelayanan baik kepada pimpinan dan masyarakat maupun tamu tamu yang datang ke Kota Denpasar, saya berpikiran kemampuan dan ketrampilan staf Humas dan Protokol harus terus ditingkatkan. Oleh karena itulah kami menggandeng salah satu lembaga kepribadian yang ada di Denpasar untuk memberikan pemahaman kepada staf bagaimana bersikap,  berpakaian, berbicara sesuai dengan etika dan sopan santun," kata pria asal Klungkung ini.

Lebih lanjut dikatakannya, adapun pelatihan ini dibimbing oleh beberapa Fasilitator dari Jhon Robert Powers diantaranya Ida Bagus Purwasila, Ni Putu Dyah Dhyana Sari, Denny Wijaya dan Helena Kalalo Keith. Pekerjaan sebagai Protokol maupun Humas dituntut harus peka, sigap, terampil, sopan santun, serta harus beretika dan ramah dalam memberikan pelayanan, baik kepada pimpinan maupun kepada tamu atau dalam mengatur suatu acara," pungkas Dewa Rai. (Arm/R4)

Ranperda Kepariwisataan Bali Dinilai Belum Mengakomodir Konsep Pariwisata Budaya

Denpasar,BaliKini.Net - Ranperda yang diajukan Gubernur Bali I Wayan Koster khususnya tentang Standar Penyelenggaraan Kepariwisataan Bali, dinilai DPRD Bali masih belum mengakomodir konsep pariwisata budaya. 

Pembahasan ranperda ini dilakukan oleh gabungan Komisi I dan II DPRD Bali. Dalam pembahasan Ranperda ini, Dewan sempat melakukan konsultasi dengan sejumlah Kementerian di Jakarta. 

"Kita mendasari hasil konsultasi kami dengan kementerian Pariwisata dan Kementrian Dalam Negeri. Hasilnya, banyak hal yang terkait dengan kepariwisataan budaya yang belum terakomodir di dalam Ranperda ini," kataKoordinator Pembahasan Ranperda A.A. Ngurah Adhi Ardhana.

Menurutnya judul Ranperda yang diajukan Eksekutif menjadi Ranperda tentang Standarisasi Kepariwisatan dan Kebudayan Bali. Dewan juga menyarankan Dinas Pariwisata Provinsi Bali untuk membuat matrix materi Ranperda ini, dan menyesuaikannya dengan sistematika 
kepariwisataan budaya. 

Politikus PDI Perjuangan yang duduk di Komisi II DPRD Bali ini menjelaskan, Perda ini nantinya akan konsen pada hal teknis dalam pariwisata, yakni sertifikasi penyelenggaraannya. 

Dirinya mencontohkan, apabila ada destinasi wisata harus dilengkapi dengan sarana dan prasarana, bagaimana infrastrukturnya, dan lainnya. Umumnya itu dikenal dengan istilah 5A yaitu attraction, activity, accessibility, accomodation, dan amenity. 

"Jadi kerangka Perda-nya menurut hasil konsultasi kemarin, dan mengingat aspek psikologis politis yang ada maka pariwisata budaya menjadi kerangka," demikian Adhi Ardhana.(Ar/R5)
© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved