-->

Minggu, 29 Maret 2020

Cegah Penyebaran virus Covid-19 Bupati Eka batasi jam operasional Toko Modern

Tabanan,BaliKini.Net – Berbagai upaya dilakukan Pemerintah Kabupaten Tabanan untuk meminimalisir penyebaran virus Covid-19 di Kabupaten Tabanan. Salah satunya dengan membatasi jam operasional  toko modern yang ada di Kabupaten Tabanan.

Hal itu terungkap  pada saat video conference bersama Satgas Covid-19 Kabupaten Tabanan dan jajarannya di ruang Tabanan Command Center Kantor Kominfo Tabanan, Sabtu (28/3). 

Menurut Bupati Eka, guna mencegah berkumpulnya banyak orang di tempat-tempat yang berpotensi menimbulkan keramaian yang sangat rentan terpapar corona virus desease 2019 (covid-19), pihaknya menginstruksikan agar Jam operasional untuk seluruh Toko Modern yang ada di Kabupaten Tabanan ditetapkan dari pukul 11.00 Wita sampai dengan 17.00 Wita sampai batas waktu yang tidak ditentukan.

Hal ini sebagai langkah antisipasi dan tindakan preventif untuk keselamatan seluruh masyarakat, jadi pihaknya mohon permakluman seluruh pihak, karena pencegahan wabah ini memerlukan kerjasama dan kesadaran seluruh pihak. 

“Kami mohon permakluman seluruh pihak agar ikut berupaya mencegah penyebaran virus Covid-19. Langkah ini merupakan langkah preventif yang kami harap bisa memberikan hasil yang maksimal, dan kami akan segera membuat keputusan secara resmi,” ungkapnya.

Pada kesempatan itu, Bupati Eka juga mengatakan agar Toko Modern wajib menyediakan  sprayer desinfektan yang aman untuk tubuh serta handsanitizer di depan pintu masuk toko yang bisa digunakan untuk penyemprotan pembeli ketika akan memasuki toko modern, serta membuat tanda batasan jarak antara pengunjung toko. 

Disamping itu, Bupati Eka meminta agar seluruh petugas dan masyarakat selalu memperhatikan kesehatan diri, seperti selalu menggunakan masker, selalu mencuci tangan dengan antiseptic dan sejenisnya serta menggunakan hand sanitizer.

Terus untuk Pasar kodok/OB, dengan aktifitas jual-beli  pakaian bekas yang didatangkan dari luar, ditetapkan untuk ditutup sementara sampai dengan  kondisi benar-benar aman, sehingga mampu meminimalisir perkembangan covid-19. Bahkan memutus mata rantai dari virus tersebut. 

“Gunakan alat pelindung diri, yang penting ada selop tangan, ada masker, dan tersedia tempat cuci tangan di pasar-pasar maupun di toko-toko modern,” jelas Bupati Eka. (Hms/R3)

Tambah 1 Orang di Bali Positif Corona, Gubernur Minta Bentuk Satgas Gotong Royong

Denpasar,BaliKini.Net - Sampai dengan saat ini kasus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah 141 orang (tambahan 11 orang terdiri dari 8 WNI dan 3 WNA);  

Dari 141 sampai yang telah diuji, sudah keluar hasil sampel 100 orang yaitu 90 orang negatif, 10 orang positif, dengan kata lain ada tambahan 1 orang positif WNI.

Dengan bertambahnya pasien positif di Bali, maka keputusan bersama Gubernur Bali dan Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali untuk membentuk Satgas gotong royong pencegahan Covid-19 berbasis Desa Adat. 

Dimana  Desa Adat memiliki peranan yang sangat strategis untuk turut berpartisipasi dalam pencegahan penyebaran pandemi covid-19 demi keselamatan umat manusia.  

Disampaikan sejak tanggal 27 Maret hingga saat ini, Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang sudah dikarantina di Bapelkesmas dan BPSDM telah melaksanakan rapid test dan dinyatakan negatif sebanyak 177 orang.  Dengan rincian di UPT Bapelkesmas sebanyak 70 orang, dan di BPSDM sebanyak 107 orang.  

Satgas menghimbau kepada warga masyarakat yang baru pulang dari luar negeri dan dari luar daerah untuk melaksanakan karantina mandiri atau isolasi diri sendiri di rumah masing-masing minimal 14 hari dengan menerapkan protokol isolasi diri sendiri, dengan penuh disiplin dan tanggung jawab untuk keselamatan masyarakat.  

Sesuai Pedoman kerahasiaan dan perlindungan data dalam penanggulangan COVID-19 bahwa data pasien khususnya terkait data pribadi meliputi identitas individu seperti nama, alamat, nomor telepon dan data pribadi yang dapat mengidentivikasi seseorang dan keluarganya tidak boleh diungkap kepada pihak ketiga untuk menjamin kerahasiaan dan keamanan data.

Selain itu satgas menghimbau kepada seluruh masyarakat Bali, untuk tetap waspada bahkan meningkatkan kewaspadaannya karena penyebaran covid-19 menunjukkan tren peningkatan di tingkat nasional. (Ar/R5)

Pasca Virus Corona, Penjualan Bungkak Laris Manis

Denpasar,BaliKini.Net - Umunya pedagang bungkak di pasar, selalu ramai pembeli saat hari Purnama atau upacara agama di Bali. Namun sejak virus Corona merambah Bali, setiap hari para pedagang bungkak di pasar kebanjiran pembeli.

Bungkak atau kelapa muda yang kecil, yang banyak diburu pembeli untuk jenis bungkak ijo. "Ada juga yang bungkak gading dan bulan, tapi yang banyak di cari bungkak ijo," aku Warti salah seorang pedagang di pasar Tapian, Minggu (29/3) Dentim.

Menurutnya sejak ada wabah corona, penjualan bungkak meningkat. Sejauh ini, pasokan bungkak langsung dibawa oleh pengepul ke masing-masing pedagang di pasar. 

Soal dari mana pasokan kebutuhan bungkak didatangkan, Warti mengaku tidak tau. Untuk harga mereka masih tetap menjual rata-rata Rp.7-8 ribu.

"Tergantung belinya pak. Kalau langsung dibukakan minum di tempat harga dari Rp.7 ribu sampai Rp.8 ribu per bijinya. Kalau yang kecil-kecil kisaran Rp.5000," ungkapnya.

Sebagaimana disampaikan Gubernur Bali, bahwa data yang diterima hingga saat ini laporan kasus pasien yang dinyatakan positif dari hasil lab medis terjangkit virus Covid-19 (corona) di Bali ada Sembilan kasus dan dinyatakan sudah meninggal sebanyak 2 orang.

Karenanya pemerintah mengimbanu upaya pencegahan yang paling efektif dengan cara membatasi aktifitas di luar rumah dan mengurangi interaksi dengan orang lain. [*]

Antisipasi Penyebaran Covid-19, Gerakan Pramuka Kwarda Bali Lakukan Penyemprotan Disinfektan

Denpasar,BaliKini.Net - Menyikapi penyebaran Virus Corona atau Covid-19 Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Bali bekerjasama dengan Kwarcab Denpasar melaksanakan Penyemprotan Disinfektan di lingkungan Gedung Kwarda Bali pada Minggu, 29 Maret 2020.

kegiatan penyemprotan desinfektan dalam rangka pencegahan dan antisipasi terhadap penyebaran Virus Corona (Covid 19) yang saat ini menjadi masalah global. Ungkap Kakak I Made Rentin

Lanjutnya, penyemprotan desinfektan dilakukan ke seluruh area Gedung Kwarda Bali dan juga perkantoran. Semua dimaksudkan sebagai upaya preventif secara mandiri yang dilakukan Gerakan Pramuka yang bekerjasama dengan Kwarcab Denpasar. "Ini kedua kalinya kita melakukan penyemprotan desinfektan ", sebut Kakak Rentin.

Mudah-mudahan kita semua bisa terhindar dari virus corona dengan langkah pencegahan bagi setiap anggota Pramuka dengan menggunakan masker, sarung tangan serta mencuci tangan setiap saat.

Sehubungan dengan hal tersebut mari kita masing-masing anggota Pramuka selalu mengantisipasi dan waspada terhadap keluarga kita sendiri di masing-masing individu sehingga dapat mencegah virus corona tegas kak Rentin 

Kakak I Made Rentin juga menghimbau kepada seluruh anggota Pramuka dan masyarakat Bali, untuk tetap waspada bahkan meningkatkan kewaspadaannya karena penyebaran covid-19 ini masih menunjukkan tren peningkatan secara nasional. Covid-19 bukan sesuatu yang bisa ditanggapi dengan remeh, tapi harus dengan kewaspadaan yang tinggi.

Adik-adik pramuka dan kakak pembina serta masyarakat juga kami minta untuk terus mengikuti ajakan dan himbauan pemerintah untuk menjaga jarak satu dengan lainnya, untuk mengurangi interaksi fisik, dan mengurangi aktivitas-aktivitas diluar rumah. Ajak Kak Rentin

Ditegaskan kembali, Covid-19 ini mennyebar dari satu individu ke individu lain melalui kontak dekat. Maka jika semua anggota pramuka dan masyarakat Bali bisa menghindari kontak dekat, semua bisa menjaga jarak maka astungkara covid-19 ini tidak akan meluas. Harap Kak Rentin [Ar/R5]

Kali Ini Tak Ada Petir, GBB Kembali Terbakar

Denpasar ,Balikini.Net - Lantai atas dilokasi tempat kebakaran di Hotel Inna Grand Bali Beach, pada awal bulab maret kembali dikobarkan si jago merah, pukul 19.00 Wita, Minggu (29/3).

Mengutib laporan Petugas BPBD Kota Denpasar masih melakukan proses pemadaman setelah dikabarkan api sudah membakar bagian lantai atas di lokasi kebakaran sebelumnya. 

"Api ada di lantai 10, dilokasi yang sama pada kebakaran 1 Maret lalu," singkat petugas BPBD Kota Denpasar.

kobaran api baru dapat dipadamkan sekitar pukul 20.30 Wita, namun kepulan asap masih terlihat dari luar gedung. Setidaknya ada 4 unit mobil pemadam kebakaran diterjunkan untuk menjinakkan si jago merah.

"Mobil pemadam dikerahkan ada empat ditambah bantuan 2 unit dari Kabupaten Badung, serta didukung 2 unit ambulance," tulisnya dalam laporan.

Senelumnya, Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour, Iswadi Said terkait pada kebakaran awal Maret, lalu menduga kebakaran akibat sambaran petir. Namun kali ini cuaca di wilayah Denpasar Selatan, tidak ada hujan dan kilatan. 

Hingga berita ini di tayangkan, Iswadi belum bisa dikonfirmasi terkait tamu yang menginap di hotel tertinggi di Bali ini, pasca kebakaran.[ar/r5]

Kementerian Kesehatan Ijinkan RSUP Sanglah Lakukan Uji Swab

Denpasar,BaliKini.Net - Kementerian kesehatan telah mengijinkan RSUP Sanglah bisa lakukan uji Swab. Bahkan hal itu telah dimulai pihak rumah sakit milik pemerintah Bali sejak sehari setelah Nyepi, Kamis (26/3).

"Sejak 26 maret, RSUP Sanglah sudah lakukan uji Swab tehadap PDP COVID-19. Dengan demikian, hasil pemeriksaan dapat diketahui lebih cepat. Selama ini dikirim dulu ke Jakarta dan Surabaya. Hasilnya jelas cukup lama karena antri. Sekarang ini sudah lakukan mandiri di Sanglah," ungkap Gubernur Bali I Wayan Koster, Sabtu (28/3).

Selain itu, kata Koster bahwa Rapid Test sudah mulai dilakukan dan diprioritaskan awal bagi tenaga medis yang bertugas di RS rujukan untuk  memastikan para tenaga medis ini betul-betul sehat. -Kami juga priortaskan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang baru pulang dari berbagai negara," imbuhnya. 

PMI yang dikarantina sudah menjalani rapid test, hasilnya negatif dan mereka diberi surat keterangan sehat dan diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing untuk selanjutnya melakukan isolasi mandiri di rumah.

"Hasil rapid test keluar dalam waktu 15 menit sehingga tak membutuhkan waktu lama untuk mengetahui hasilnya. Menurut informasi dari dokter, tingkat akurasinya mencapai 99 persen,"jelasnya. 

Terkait dengan kesiapan RS penanganan pasien COVID-19, di Bali secara akumulatif jumlah PDP saat ini sebanyak 130 orang. Dari jumlah tersebut yang dinyatakan negatif COVID-19 sebanyak 87 orang sudah ke luar, balik ke rumah dinyatakan sehat. 

Jumlah pasien positif COVID-19 ada 9 orang, 4 WNA, 5 WNI. Masih ada 38 orang yang dirawat di RS, baik di Sanglah maupun 10 RS pemerintah yang tersebar di kabupaten/kota. "Kami masih memiliki ketersediiaan ruang isolasi yang memadai sekiranya ada tambahan pasien positif," kata Koster. 

Sejalan dengan itu, mendengar masukan dari berbagai pihak, kami telah menyiapkan RS PTN Udayana sebagai pusat isolasi pasien COVID-19, maupun pusat pencegahan. 

Ditegaskannya, RS PTN Udayana baru akan difungsikan tanggal 7 April,  untuk saat ini masih dalam persiapan. "Kalau itu sudah siap, maka RS daerah lainnya yang saat ini merawat pasien COVID-19 akan kami hentikan, supaya penyebarannya bisa dilokalisir, tidak menyebar ke berbagai daerah," akunya. 

"Dengan demikian pengelolaan COVID-19 di Bali dilokalisir yang hanya dipusatkan di RS PTN Udayana," tambahnya.

Terlepas dari itu, pihaknya juga telah menyampaikan kepada kepala daerah di Bali yang memiliki tempat wisata, agar sekiranya di tutup dulu sementara. Surat yang dilayangkan Gubernur itu tertanggal 23 Maret, lalu agar menutup objek wista di wilayahnya masing masing.

Hanya saja terkait dengan pembatasan masuknya turis asing melalui udara, pihaknya akui belum bisa memutuskan untuk penutupan bandara. Langkah itu belum dilakukan. 

Untuk menutup bandara atau pelabuhan, pihaknya mengaku harus mengikuti arahan dan kebijakan pemerintah pusat. Kalau itu ditutup untuk semua akses, kata Koster sama halnya dengan kebijakan lockdown yang kewenangannya ada di pemerintah pusat. 

"Kami tidak melakukan itu, karena bukan kewenangan (kami, red). Yang kami lakukan pembatasam terhadap warga ke luar dari rumah atau mengikuti kegiatan yang dihadiri banyak orang," pungkasnya.(Ar/R5)

Walikota Rai Mantra Kembali Tegaskan Agar Warga Denpasar Tidak Pulang Kampung.

Denpasar,BaliKini.Net - Guna  memutus mata rantai penyebaran dan penularan virus corona atau covid 19, Walikota Denpasar IB. Rai Dharmawijaya Mantra dengan tegas meminta agar warganya tidak pulang kampung dulu sementara waktu. Hal ini perlu diperhatikan agar penyebaran covid 19 tidak semakin meluas, karena dengan tingkat mobilitas penduduk yang tinggi antar suatu daerah atau wilayah akan memperluas dan mempercepat penyebaran covid 19. Karena semua orang bisa sebagai carrier, membawa virus atau terkena virus  di suatu daerah. "Keberhasilan dalam memutus mata rantai virus corona diperlukan disiplin dan kerjasama dengan semua, tidak cukup hanya mengandalkan pemerintah, tapi perlu peran serta dan kedisilpinan masyarakat dalam mengikuti arahan dan himbauan," kata Rai Mantra, Minggu (29/3) di Denpasar.

Ditambahkan  beberapa kebijakan telah diambil pemerintah Kota Denpasar dalam menanggulangi penyebaran covid 19 seperti menerapkan sistem belajar dari rumah bagi siswa, bekerja dari rumah bagi pegawai, membatasi jam operasional pusat pusat perbelanjaan seperti mall, pasar sampai pukul 21.00 serta menutup sementara obyek obyek wisata dan tempat hiburan.

"Ini kami lakukan adalah untuk membatasi mobilitas manusia, disamping langkah langkah pencegahan yang sudah dilakukan seperti penyemprotan disinfektan, menyiapkan pelayanan dan belanja secara online dan penerapan physical distancing," kata Rai. Mantra.

Selebihnya dia meminta bagi warga masyarakat yang baru datang bepergian dari luar daerah maupun luar negeri yang sudah terjangkit COVID-19, agar memeriksakan kesehatannya ke puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat serta melakukan isolasi diri secara mandiri di rumah selama 14 hari.

Karena menurut Rai Mantra, beberapa pasien positif COVID-19 ternyata mempunyai riwayat datang dari daerah atau negara terpapar virus tersebut. Sehingga Rai Mantra meminta masyarakat agar mengurangi ke luar rumah kalau tidak penting. “Mari kita jaga diri kita dan jaga sesama,” ajak Rai Mantra.

Rai Mantra yang didampingi Kabag Humas dan Protokol  Setda Kota Denpasar Dewa Gede Rai menambahkan permintaan untuk tidak pulang kampung sementara waktu bukan tanpa alasan, mengingat saat ini trend penyebaran virus corona semakin meningkat, jadi kita senantiasa harus meningkatkan kewaspadaan. Termasuk salah satunya dengan tidak Pulang Kampung sebagai wujud penerapan social dan physical distancing.

"Kita tidak tahu siapa yang menbawa virus atau tidak, untuk alasan keselamatan bersama dan memutus rantai penyebaran virus corona, maka imbauan ini kembali kami tegaskan agar masyarakat tidak pulang kampung untuk sementara hingga kondisi kembali normal," pungkasnya. (Ags/R4).
© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved