-->

Kamis, 02 April 2020

Antisipasi Dampak Sosial Selama Penanganan Covid-19

Ket foto : Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra bersama Wakil Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara serta Sekda KOta Denpasar
Pemkot Denpasar Rancang Lumbung Pangan dan Strategi Perlindungan Sosial dan Ekonomi 

Denpasar,BaliKini.Net - Pemkot Denpasar mempersiapkan beragam langkah untuk menghadapi kemungkinan terburuk selama penanganan Virus Corona (Covid-19). Beragam upaya turut dirancang dan siap untuk diterapkan, mulai dari penerapan Lumbung Pangan dan Strategi Perlindungan Sosial.

Kabag Humas dan Protokol Setda Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai selaku Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Denpasar saat dikonfirmasi Kamis (2/4) menjelaskan bahwa secara umum kebijakan yang ditempuh Pemkot Denpasar telah maksimal dan sesuai dengan kondisi Kota Denpasar saat ini dan merupakan langkah yang paling maksimal.

"Pemkot Denpasar sebagai upaya menjamin keberlangsungan serta memberikan kepastian ketersediaan pangan telah merancang kebijakan khusus seandainya nanti terjadi keputusan karantina wilayah, atau pembatasan sosial berskala besar dan kebijakan lainya yang mewajibkan pemerintah memberikan jaminan akan sandang, pangan dan papan Pemerintah Kota Denpasar sudah siap,” ujar Dewa Rai.

Dewa Rai menjelaskan bahwa Lumbung Pangan ini merupakan wujud sinergitas beberapa OPD Pemkot Denpasar ikut langsung dalam menciptakan ketersediaan pangan yang mumpuni bagi masyarakat terdampak yang kurang mampu. Dimana nantinya OPD terkait memiliki tugas masing-masing untuk mendukung ketersediaan pangan sampai pada distribusinya sehingga sampai kepada masyarakat di Kota Denpasar yang terdampak.

Mulai dari Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan yang bertugas menjaga stabilitas dan alternatif pangan, Dinas Perhubungan memastikan kelancaran distribusi dan jalur distribusi, Dinas Pertanian memacu peningkatan produksi pertanian lokal, Sat Pol PP, Kesbangpol dan Aparat memastikan keamanan dan ketertiban selama proses distribusi serta keamanan dan ketertiban di masyaraka.

Selanjutnya Bagian Kerjasama menggalang Kemiteraan dan Tanggung Jawab Sosial (CSR) dengan pihak perusahaan swasta, Dinas Perindag mengawal perekonomian dan pangan, Dinas Sosial dan DMPD melaksanakan validasi data, merancang kebutuhan anggaran, dan Kecamatan serta Pemerintah Desa/Lurah memvalidasi data masyarakat terdampak dan mendistribusikan bantuan.

Selain itu juga turut dirancang Strategi Perlindungan Sosial dengan melibatkan beberapa OPD terkait. Seperti Dinas Ketenagakerjaan dengan program Bursa Kerja, Kartu Pra Kerja, Wirausaha Muda Denpasar, Pelatihan dan Sertifikasi Profesi, dan Pelatihan Online. Dinas Sosial dengan bantuan sosial berupa sembako kepada 3058 Kelompok Penerima Manfaat termasuk ODP dan PDP yang kurang mampu dengan metode jemput bola menggunakan e-waroeng.

Rencana  juga diterapkan bantuan Sosial sebesar Rp 150 ribu/hari bagi masyarakat kurang mampu yang terjangkit Covid-19. Selain itu, perlindungan Anak dengan keringanan SPP serta kebijakan tanpa Drop Out (DO), Pengendalian Inflasi, Keringanan Kredit, serta menjaga Daya Beli dan stabilitas perekonomian.

“Tentunya upaya ini merupakan komitmen besar bapak Walikota dan Wakil Walikota Denpasar Denpasar guna menjamin kebutuhan dasar masyarakat jika nantinya kemungkinan terburuk harus kita hadapi bersama, namun demikian kami berharap seluruh masyarakat selalu mengikuti arahan pemerintah dan meningkatkan kewaspadaan, dan semoga wabah Covid-19 ini segera berlalu,” kata Dewa Rai. (Ags/r5)

Hand Sanitizer Bahan Arak Bali Siap Untuk Dipergunakan

Denpasar,BaliKini.Net - Setelah sebelumnya dilaksanakan proses ekstrak pemurnian alkohol menggunakan peralatan di labolatorium yang dimiliki Fakultas Farmasi Universitas Udayana yang dibantu Unit KBR-N (Kimia, Biologi, dan Radioaktif-Nuklir) Detasemen Gegana Brimob Polda Bali yang memiliki kemampuan khusus dalam menangani bahan berbahaya yang mengandung bahan kimia, biologi dan radioaktif.

Kamis (2/4/2020) Bertempat di Laboratorium Farmasi Unud, Jimbaran, Kegiatan serah terima hand sanitizer dengan menggunakan minuman tradisional arak Bali (redestilasi untuk membuat alkohol 96 persen) sesuai standar WHO (World Health Organization) Rektor Unud yang diwakili Dekan Fakultas MIPA Dra. Ni Luh Watiniasih, M.Sc., PaD., didampingi Kaprodi Farmasi Dewa Ayu Suastini, S.F., M.Farm., Apt. dan Dansat Brimob Polda Bali Kombes Pol Ardiansyah Daulay, S.I.K.,M.H selaku pejabat yang ditunjuk untuk mewakili Kapolda bali dalam kegiatan tersebut didampingi Kapolresta Denpasar.

Ditemui disela kegiatan pengemasan hasil hand sanitizer Kombes Pol Daulay menjelaskan “Jika kandungan disinfektan yang dihasilkan sudah memenuhi standar,  dan siap dipergunakan untuk kepentingan masyarakat ‘.“Hari ini tim siap untuk proses pengemasan dan pemberian label”, imbuhnya. 

Saat ini tugas Polri adalah membantu para petugas medis yang bekerja dilapangan dalam menangani penyebaran pandemi ini.  Polri khususnya Polda Bali akan melakukan segala upaya untuk mendukung Pemerintah Republik Indonesia dalam memerangi penyebaran Covid-19.

Seijin Kapolda Bali Irjen Pol. Dr. Petrus R Golose, Dansat Brimob juga meminta masyarakat tetap tenang dan tidak panik serta lebih meningkatkan kewaspadaan di lingkungan masing-masing.[pol/r9]

Begini Dampak Kebaikan Wabah Virus Corona Ditinjau Dari Sisi Rwa Bhineda

Jembrana,BaliKini.Net - Rwa Bhineda artinya adalah kodrat berlakunya hukum alam semesta yang mengakibatkan dua hal berbeda atau berlawanan yang senantiasa berjalan seiring. Seperti yang disebutkan dalam Kitab Ramayana sebagai berikut :

Pasang putih tulya mala mangeliput. Luput sareng sadu (pasangan atau lawan dari putih yaitu hitam yang bagaikan kegelapan yang meliputi diri manusia tetapi orang bijaksana bebas (luput) dari kegelapan (kebingungan) itu.
Artinya :
Kesengsaraan, kegelapan atau kebingungan itu ada dua macam yaitu gelap pikiran berarti berpikiran tak tenang dan gelap hati berarti berperasaan gelisah. Orang yang kegelapan disebut orang yang dalam keadaan duka. Lawan dari kegelapan itu adalah terang yaitu terang pikiran yang berarti berpikiran tenang dan terang hati berarti berperasaan senang (suka).

Berkaitan dengan hal itu, Jro Mangku Suardana (45) salah seorang Pemangku (Pemimpin Persembahyangan Umat) di Pura Dangkahyangan Rambutsiwi, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali, Kamis (2/4) mengatakan, saat ini kita sedang menghadapi wabah penyakit yang ditimbulkan oleh penyebaran Virus Corona (Covid 19). "Ini tentu membuat kesengsaraan, keresahan, kelumpuhan sosial, dan sebagainya. Namun dibalik itu semua, akibat pengaruh hukum alam Rwa Bhineda, pastinya ada dampak yang membawa sisi kebaikan bagi umat semesta", terang Jro Mangku.

Pria yang juga masih aktif sebagai Anggota TNI ini lebih lanjut mengatakan, baru-baru ini ia mendengar kabar bahwa Lapisan Ozon di Antartika sedang dalam perbaikan. Ini akibat berkurangnya polusi udara karena pembatasan aktivitas, sehingga itu memiliki efek knock-on bagi sirkulasi arus udara. Ini berarti, disaat manusia sibuk berperang dengan Covid-19, dikala yang sama bumi juga sedang memperbaiki dirinya.

Menurutnya, sisi sangat buruk dan darurat akibat dari meluasnya penyebaran Covid-19 di hampir 200 negara dalam waktu singkat menjadi perhatian serius semua kalangan. Dimana dalam waktu yang belum genap 3 bulan, virus ini sudah menginfeksi hampir 600.000 orang di seluruh dunia. Namun jika kita menyadari, dibalik itu semua ada hal baik yang membawa angin segar bagi lingkungan hidup dan alam semesta, karena sebuah Lubang pada Lapisan Ozon di Benua Antartika dikabarkan sedang dalam proses pemulihan yang dampaknya membalikkan perubahan yang disebabkan oleh aliran angin di belahan bumi selatan.

"Ini artinya berita baik, karena bukan hanya kita dilindungi, tetapi kita sebenarnya juga telah berhasil 'membantu bumi' memperbaiki beberapa kerusakan yang kita sebabkan selama bertahun-tahun. Sebuah makalah ilmiah yang diterbitkan dalam Jurnal Nature menyebut, saat ini Lubang yang terjadi pada Lapisan Ozon Bumi semakin tertutup. Lalu, apakah ini menjadi pertanda buruk bagi kelangsungan makhluk hidup di seluruh dunia? Jawabannya tentu tidak, sebab Ozon yang tertutup menandakan bahwa kondisi Bumi mulai membaik", kata Jro Mangku.

Ditambahkannya, Lapisan Ozon adalah perisai pelindung di Stratosfer Bumi, yang berfungsi untuk menyerap sebagian besar Radiasi Aultraviolet yang dipancarkan matahari. Tertutupnya Ozon berperan dalam memperbaiki kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh Pemanasan Global. Karena tanpa Lapisan Ozon, semua makhluk yang ada di Bumi tak akan bisa bertahan hidup.⁣

"Untuk itu, dalam kondisi apapun kita harus bisa tenang, jangan menebar kepanikan, karena sisi baik dari setiap keburukan pasti akan senantiasa mengikuti. Inilah yang disebut Rwa Bhineda, adalah hukum alam semesta berbanding tebalik yang senantiasa berjalan seiring. Jangan saling menyalahkan atau menghujat dan kita hendaknya selalu menghargai alam semesta beserta segala hukumnya yang berlaku demi kelangsungan hidup umat manusia di masa kini juga mendatang. Kita ikuti segala anjuran atau apa yang menjadi himbauan resmi dari pemerintah agar penyakit yang mewabah dari Virus Corona segera bisa teratasi", tutup Jro Mangku. (*)

Positif Corona Bertambah di Bali, 10 Orang Berhasil Disembuhkan

Denpasar,BaliKini.Net - Pekembangan kasus, sampai dengan saat ini kasus Pasien Dalam Pengawasan di Bali berjumlah 157 orang (tambahan 2 orang terdiri dari 2  WNI ). 

Dari 157 sampel yang telah diuji, telah keluar hasil sampel 136 orang yaitu 111 orang negatif,  25  orang positif. Berarti terdapat tambahan 14 orang negatif dan 6 orang positif orang WNI. 

"Hari ini 6 orang sembuh terdiri dari 5 WNI dan 1 WNA sehingga total sampai hari ini telah sembuh  berjumlah 10 orang  terdiri dari 2 WNA dan 8 WNI," jelas Dewa Made Indra, Ketua Satgas Penanggulangan Virus Covid-19.

Kata dia, tambahan 6 orang positif yang merupakan WNI itu penularannya bukan dari transmisi lokal, namun terpapar saat mereka bepergian ke luar daerah Bali.

Makin betambahnya pasien COVID-19 yang sembuh menumbuhkan keyakinan dan kepercayaan bahwa penyakit ini bisa disembuhkan. "Kuncinya adalah disiplin menjaga kesehatan dan mengikuti prosedur karantina," tegasnya. 

Yang menarik, dari 6 orang tambahan pasien yang dinyatakan sembuh, dua diantaranya adalah mereka yang baru diumumkan positif. Jadi, 2 orang ini dinyatakan positif dan sembuh dalam waktu yang bersamaan. 

Hal ini terjadi karena penentuan status positif membutuhkan waktu dan alur yang cukup panjang. Kendatipun uji sampel swab PDP sudah bisa dilakukan di RSUP Sanglah, namun ketika hasilnya positif, tetap harus dibawa lagi ke lab rujukan di Jakarta. 

Namun untuk hasil uji lab negatif, daerah bisa langsung mengumumkan. Selama menunggu hasil uji lab di Jakarta, PDP mengalami proses penyembuhan. Inilah yang memungkinkan hasil tes positif dan kesembuhan pasien bisa diumumkan secara bersamaan. 

Menyikapi pekembangan COVID-19 di Provinsi Bali, saya tetap meminta seluruh komponen masyarakat Bali untuk melanjutkan upaya pencegahan dengan tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan seperti menjaga jarak, meminimalisir aktifitas di luar rumah, meniadakan keramaian dan hiburan serta tetap menerapkan PHBS dengan rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. 

Selain itu masyarakat juga dihimbau agar tetap menggunakan masker ketika harus melakukan aktifitas di luar rumah. 

Terkait dengan keputusan Presiden RI untuk menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Pemprov Bali telah melakukan hal-hal yang menjadi esensi dalam kebijakan tersebut. 

Dalam Peraturan Pemerintah (PP) Tentang PSBB, pembatasan sosial meliputi pembatasan pendidikan melalui kegiatan belajar di rumah, bekerja dari rumah dan pembatasan kegiatan keramaian. Itu esensi dari PP tersebut dan Bali sudah melaksanakan, hanya saja pelaksanaannya perlu dikencangkan lagi. 

"Bahkan, penerapan di Bali sudah diperluas dengan menutup objek wisata dan menutup keramaian seperti sabung ayam," putusnya. (Ar/R5)

Kapendam : TMMD Tetap Berjalan Demi Kesejahteraan Masyarakat dan Lestarinya Budaya Luhur Indonesia

Denpasar,BaliKini.Net - Satgas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-107 Kodim 1609/Buleleng bersama komponen masyarakat lainnya berjibaku ditengah situasi dan kondisi wabah Covid-19 saat ini tetap melanjutkan pekerjaannya, sehingga tetap berjalan dengan baik, tepat waktu dan tepat sasaran seperti yang diharapkan oleh Pimpinan TNI, Pemerintah Pusat dan Daerah termasuk masyarakat di desa Panjianom, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng.

Kepala Penerangan Kodam IX/Udayana, Kolonel Kav Jonny Harianto G, S.I.P., saat berada dilokasi TMMD di Buleleng pada Selasa (31/3/2020), menyampaikan bahwa kegiatan TMMD ke-107 TA. 2020 kali ini digelar dalam tiga periode, dan yang dilaksanakan pada saat ini adalah periode pertama yang digelar di empat Kodim wilayah jajaran Kodam IX/Udayana, yakni Kodim 1618/TTU, Kodim 1621/TTS, Kodim 1606/Lobar dan Kodim 1609/Buleleng. 

Dalam pelaksanaannya, kegiatan TMMD ke-107 tersebut diawali dengan rapat koordinasi dan paparan Para Dansatgas TMMD, selanjutnya dilaksanakan Rakornis TMMD tingkat pusat yang dibuka oleh Aster Kasad Mayjen TNI Bakti Agus Fadjari, S.I.P., M.Si., di Mabes TNI AD, Jakarta. Kemudian, pada 16 Maret 2020 TMMD ke-107 TA. 2020 secara serentak dibuka dan akan ditutup pada 14 April 2020 di 50 Kabupaten/Kota se-Indonesia.

"Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto, S.I.P., selaku Pengendali Kegiatan Operasional (PKO) TMMD di wilayah Kodam IX/Udayana selalu memonitor dan memastikan agar semua kegiatan tersebut dapat berjalan tepat waktu, tepat guna dan tepat sasaran," jelas Kapendam.

Ditambahkannya, Kegiatan TMMD ke 107 dalam penggunaan anggaran menggunakan alokasi anggaran APBD yang menjadi sasaran pelaksanaan tempat kegiatan TMMD atas usulan masyarakat, kemudian melalui persetujuan Pemda setempat untuk direncanakan dan direalisasikan.

Sedangkan TNI bersama komponen masyarakat lainnya membantu dalam pengerjaannya, sesuai dengan tugas pokok TNI untuk melaksanakan Operasi Militer Selain Perang (OMSP) guna memberdayakan wilayah pertahanan secara dini dan membantu tugas Pemerintah Daerah dalam melaksanakan pembangunan kesejahteraan. Komitmen TNI dalam hal ini, ingin wujudkan desa sasaran TMMD menjadi desa percontohan yang berwawasan kebangsaan.

"Hakekat program TMMD adalah sebagai wujud pelestarian nilai luhur budaya Bangsa Indonesia yaitu gotong-royong dalam pembangunan wilayah dengan kegiatan secara lintas sektoral bersama Kementerian/LPNK dan komponen masyarakat juga terlibat didalamnya," kata Kapendam.

Menurut Kapendam, TMMD ke-107 yang dilaksanakan di wilayah Kodim 1609/Buleleng tepatnya di Desa Panjianom ini sudah sesuai usulan masyarakat dengan persetujuan Pemprov Bali dan Pemkab Buleleng serta didasari bahwa daerah tersebut perlu mendapatkan perhatian, terutama dari segi ketersediaan air bersih maupun peningkatan kesejahteraan masyarakatnya.

"Sasaran fisiknya adalah pembuatan jalan sepanjang 857 M, pipanisasi air bersih sekitar 8 Km dan pembuatan MCK sebanyak 5 unit. Kemudian untuk sasaran non fisiknya dilaksanakan berbagai sosialisasi sesuai kondisi wilayah ini, dengan melibatkan instansi terkait untuk kepentingan dan kesejahteraan yang dinikmati masayarakat setempat," imbuhnya.

Kapendam berharap semoga dengan adanya Program TMMD yang dilaksanakan secara bergotong-royong oleh seluruh komponen masyarakat, hasilnya dapat lebih meningkatkan lagi keakraban dan kedekatan untuk selalu bersama-sama bekerja dalam hal meningkatkan kesejahteraan maupun berjuang demi tetap tegaknya NKRI. (Udayana/*)

Rabu, 01 April 2020

VOA Covering Coronavirus Outbreak


Pesan video dari Direktur VOA Amanda Bennet, yang menjelaskan bahwa meskipun dalam kondisi pandemi virus corona seperti saat ini, VOA tetap siaran dan menyediakan semua informasi dan berita ke seluruh dunia.

38 Napi di Kerobokan Dibebaskan Lebih Awal, Sudikerta Tetap Mendekam

Denpasar,BaliKini.Net - Kasus penularan wabah virus Corona terus menunjukkan rengking peningkatan di berbagai wilayah tanah air. Hal ini juga dikawatirkan para penghuni dalam Lapas di Indonesia.

Mengacu pada hal itu, pihak Kementerian Hukum dan HAM mengeluarkan keputusan yang intinya membebaskan ribuan para napi bersyarat di seluruh Lapas di Indonesia.

Pengeluaran dan pembebasan tersebut didasarkan pada peraturan Menteri Hukum dan HAM RI No. 10 Tahun 2020 tentang Syarat Pemberian Asimilasi dan Hak Integrasi bagi Narapidana dan Anak dalam rangka Pencegahan dan Penanggulangan Penyebaran COVID-19.

Serta Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI No.M.HH-19 PK.01.04.04 Tahun 2020 tentang Pengeluaran dan Pembebasan Narapidana dan Anak melalui Asimilasi dan Integrasi dalam Rangka Pencegahan dan Penanggulangan Penyebaran Covid-19.

Hal tersebut juga tertuang dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Pemasyarakatan No.: PAS-497.PK.01.04.04 Tahun 2020 tentang hal yang sama.

Terkait ini, Kalapas Kelas II A Yulius menyatakan sesuai dengan persyaratan yang ada akan dikeluarkan kurang lebih 294 orang secara bertahap. "Ada 294 penghuni di Lapas Kerobokan akan di keluarkan, dan hari ini 38 orang," kata Yulius, Rabu (1/4) melalui pesan WA.

Puluhan ribu Narapidana/Anak tersebut, kata Yulius telah diusulkan asimilasi di rumah serta mendapat hak integrasi berupa pembebasan bersyarat, cuti menjelang bebas, dan cuti bersyarat, khususnya yang masa 2/3 pidananya jatuh tanggal 1 April 2020 hingga 31 Desember 2020 serta tidak terkait dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 99 Tahun 2019 dan bukan warga negara asing.

"Secara rinci di dalam pembebasan tersebut yang pembatasan tidak terkena PP 99/2012 seperti pidana narkotika di atas 5 tahun, terorisme, Tipikor dan bukan orang asing," smbungnya.

Bagaimana dengan tahanan mantan Wagub Bali I Ketut Sudikerta.? "Nanti kita lihat persyaratan yg sudah terpenuhi, masuk atau tidak (Sudikerta,Red), karena syaratnya salah satu telah menjalani 1/2 masa pidana," Tegasnya. [*]
© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved