-->

Senin, 23 Januari 2023

Semarak Perayaan Imlek Toleransi Tahun 2023 di Kota Denpasar


BALIKINI.NET | DENPASAR — Perayaan Tahun Baru Imlek Toleransi Tahun 2023 di Kota Denpasar berlangsung semarak di Kawasan Heritage Jalan Gajah Mada, Denpasar, Senin (23/1). Perayaan kali ini dihadiri langsung Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Bambang Yugo Pamungkas serta Ketua Komisi I DPRD Kota Denpasar, I Ketut Suteja Kumara. 

Tampak hadir pula Anggota DPR RI, I Gusti Agung Rai Wirajaya, Anggota DPRD Provinsi Bali, Ni Wayan Sari Galung, Panglingsir Puri, Ketua TP PKK Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara, Ketua GOW Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, Ketua DWP Kota Denpasar, Ny. Widnyani Wiradana serta undangan lainya. 

Pemrakarsa Kegiatan, I Ketut Siandana, AA Ngurah Jaka Pratindya dan Jro Mangku Gede Kuning yang bernaung dibawah Bahan Komunitas Bali Tionghoa Nusantara mengatakan, perayaan Imlek Toleransi ini difokuskan pada prosesi dan doa-doa. Hal ini bertujuan untuk berdoa bersama untuk mewujudkan kemakmuran masyarakat. 

"Hari ini kita fokuskan untuk doa-doa, prosesi, sujud syukur sebagai makna utama perayaan Imlek, yang tentunya bermuara pada kemakmuran bersama," ujarnya

Lebih lanjut Siandana menambahkan, Rangkaian Perayaan Tahun Baru Imlek Toleransi di Kota Denpasar diawali dengan Ritual di Palinggih Ratu Gede Syahbandar di Puri Agung Jro Kuta, Ritual di Pelinggih Dewi Kwan Im di Pura Taman Sari. Dilanjutkan dengan Ritual mengawali Parade di Konco Sing Bie Bio Jalan Kartini. Iring-iringan Parade diawali dengan Ritual Menyalakan Petasan, dilanjutkan dengan Memohon Restu di Pura Desa Denpasar. Setalah itu, rangkaian bergerak ke Kawasan Patung Catur Muka untuk selanjutnya kembali ke Kawasan Ratu Mas Melanting, Pelataran Pasar Badung Denpasar. 

Selanjutnya, di kawasan pelataran Pasar Badung juga  dipentaskan beragam garapan budaya. Seperti halnya Barong Sai, Liong, Tari Baris Cina dan Bala Ngarebeg dari Naluri Manca, Garapan Tari dari Pancer Langit yang menggabubgkan Kukus Arum, Barong Landung dan Lango Dewi. Selain itu turut dimeriahkan penampilan Agung Ocha, Gus Wicak dan Gede Kurniawan. 

"Harapan kami ini menjadi momentum toleransi serta memukup kebersamaan untuk saling mendoakan menuju kemakmuran bersama," ungkapnya

Ditempat terpisah Ketua INTI Bali, Putu Agung Prianta didampingi Ketua Pelaksana Festival Imlek Bersama 2023, Paulus Hery Arianto menjelaskan, dalam rangka memeriahkan perayaan Imlek tahun 2023,  Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Bali dan didukung Pemkot Denpasar menggelar Festival Imlek Bersama 2023 yang dilaksanakan pada tanggal 23, 28 dan 29 Januari 2023 mendatang. Adapun pelaksanaan festival ini bertujuam untuk memperkuat kebersamaan di Kota Denpasar. 

“Hari ini adalah perayaan Imlek Toleransi untuk memperingati Tahun Baru Imlek yang jatuh pada Minggu kemarin, kegiatan ini merupakan rangkaian Festival Imlek Bersama yang dilaksanakan pada 23, 28 dan 29 Januari mendatang, festival ini merupakan keinginan kami dengan para pangelingsir dan tokoh masyarakat di Gajah Mada sejak 23 tahun lalu dan kali ini bisa terwujud,” katanya. 

Dijelaskannya, Festival Imlek Bersama 2023 ini bertemakan Merajut Kebhinekaan Memperkuat Kerukunan. Sebelum Festival resmi dimulai, juga sudah terpasang gapura khas China dan 1.200 lampion. Gapura dan lampion ini terpasang di sepanjang Jalan Gajah Mada Denpasar. 

Lebih lanjut dijelaskan, Festival Imlek Bersama yang dikemas lewat parade Nusantara akan digelar pada Sabtu, 28 Januari pukul 16.00 – 18.00 Wita di kawasan Jalan Gajah Mada – Catur Muka hingga Lapangan Puputan Badung. Selanjutnya pukul 18.00 Wita dilanjutkan dengan panggung nusantara yang digelar 28 – 29 Januari ini akan dihadirkan 1.200 penampil. 

"Penampilan ini meliputi 200 barongsai dari 9 paguyuban barongsai serta parade wushu sebanyak 200 peserta. Juga ada peserta dari banjar-banjar dengan penampilan barong, rangda khas Bali, serta Reog Ponorogo,” katanya. 

Ditambahkannya, pihak panitia nantinya menyediakan sebanyak 100 stand UMKM kuliner  dimana 70 persennya adalah stand kuliner khas Tionghoa.

 “Selama pelaksanaan festival ini kami menargetkan jumlah pengunjung yang hadir sebanyak 3.000 orang. Sebelum itu, pada 23 Januari 2023 juga digelar perayaan Imlek toleransi dan persembahyangan bersama,” ujarnya.

Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara memberikan apresiasi atas pelaksanaan Perayaan Imlek Toleransi dan Festival Inlek Bersama Tahun 2023 ini. Dimana, Pemerintah Kota Denpasar sangat fokus dalam merangkul keberagaman yang dapat memperkaya Kota Denpasar sebagai kota berbudaya dalam  spirit Vasudhaiva Kutumbakam atau menyama braya (persaudaraan) dan meneguhkan Denpasar sebagai Kota Toleransi. 

“Ini merupakan implementasi sepirit Kolaborasi dan Toleransi dalam menjaga keberagaman, Berbagai kebudayaan dari etnis yang ada di kota Denpasar ini dapat semakin meningkatkan daya tarik pariwisata di Kota Denpasar sebagai upaya pemulihan ekonomi pasyarakat pasca pandemi Covid-19,” ucap Jaya Negara sembari mengucapkan Selamat Tahun Baru Imlek bagi umat yang merayakan. (HumasDps).

Stt. Bhuana Werdhi Br. Kawan Bangli Gelar Lomba Mancing Air Deras Ikan Lele


BALIKINI.NET | BANGLI — Memancing merupakan salah satu olahraga rekreasi yang banyak diminati oleh kalangan anak muda di Bangli bahkan di Bali pada umumnya. Tak ketinggalan juga para orang tua juga ikut menjadi penghobi mancing. Selain itu memancing juga bisa dijadikan sebuah event perlombaan, seperti yang dilakukan oleh Stt. Bhuana Werdhi, Banjar Adat Kawan, Kelurahan Kawan Bangli.

Lomba memancing air deras ikan lele yang bertempat di tlabah Banjar Kawan tersebut dilaksanakan pada Minggu (22/1/2023) dibuka   ditandai dengan pelepasan ikan lele oleh I Wayan Sarma, Staff Ahli Bupati yang dalam kesempatan tersebut mewakili Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta.

Dalam kesempatan tersebut turut hadir Anggota DPRD Provinsi Bali dari Fraksi PDI Perjuangan, I Nyoman Budi Utama, Anggota DPRD Bangli I Wayan Wedana, Sekda Bangli Ida Bagus Gde Giri Putra, Direktur Perumda Tirta Danu Arta, Dewa Ratno Suparso Mesi, Camat Bangli, Prejuru Adat Banjar Adat Kawan, Unsur TNI Polri, Para Mancing Mania serta undangan lainnya.

Ketua Stt. Bhuana Werdhi Banjar Adat Kawan, Putu Yana Andika Rujana dalam kesempatan tersebut mengatakan, lomba mancing air deras ikan lele tersebut diikuti oleh kurang lebih 850 orang peserta dari seluruh Bali, hal tersebut diketahui mengingat saat acara lomba dimulai, tiket sudah terjual sebanyak 850 lembar. Dengan harga tiket 60 ribu rupiah peserta memperebutkan hadiah undian berupa 1 Unit sepeda motor New Honda Beat, sedangkan untuk hadiah ikan terberat 1 mendapat hadiah berupa uang tunai sebesar 2,5 juta, hadiah terberat kedua 1,5 juta , terberat ketiga 1 juta, terberat keempat 500 ribu, terberat kelima 500 ribu , serta beberapa hadiah hiburan lainnya.

Andika menambahkan, kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka penggalaian dana untuk mendukung kreativitas Stt. Bhuana Werdhi, selain itu kegiatan tersebut bertujuan mempererat persatuan dan solidaritas antar  anggota Stt. Bhuana Werdhi. Pihaknya mengucapkan terimakasih kepada para sponsor serta semua pihak yang telah mendukung terlaksananya lomba tersebut.

Kelian adat Banjar Kawan I Nengah Gangsar dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada Stt. Bhuana Werdhi yang telah melaksanakan kegiatan positif, sebagai prejuru adat, pihaknya akan selalu mendukung kegiatan yang dilaksanakan oleh Stt, tentunya kegiatan yang berdampak positif bagi lingkungan sekitar. Ia Juga menngucapkan terimakasih kepada para undangan serta para mancing mania yang telah berpartisipasi dan terlibat dalam lomba tersebut.

Sementara itu Staff Ahli Bupati Bangli I Wayan Sarma, dalam kesempatan tersebut mengatakan, memancing merupakan salah satu olahraga rekreasi yang dapat dikemas menjadi sebuh event perlombaan seperti yang dilaksanakan hari ini, Pemerintah Kabupaten Bangli menyambut baik kegiatan yang dilaksanakan oleh Stt Banjar Kawan ini.  Pihaknya juga mengajak seluruh masyarakat yang hadir untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan, agar air yang mengalir di aliran sungai tidak tercemar sampah, sehingga dapat dimanfaatkan dengan baik untuk kebutuhan masyarakat, seperti bertani dan beternak ikan. Ia juga menghimbau agar masyarakat gemar makan ikan, karena ikan memiliki kandungan DHA dan  protein tinggi yang dapat membantu perkembangan otak. (*)

PPDI Kabupaten Bangli Melaksanakan Persembahyangan Bersama di Pura Kehen


BALIKINI.NET | BANGLI — Persembahyangan yang dilaksanakan pada Minggu (22/1/2023)  tersebut bertujuan untuk memohon doa dan tuntunan dari Ida Sang Hyang Widhi /Tuhan Yang Maha Esa agar pelaksanaan  Silatnas (Silaturahmi Nasional) Jilid III yang akan dilaksanakan di Jakarta pada 25 Januari 2023 bisa berjalan dengan lancar dan   senantiasa PPDI Kabupaten Bangli diberi tuntunan untuk melaksanakan kewajiban sebagai pelayan masyarakat.

Kegiatan persembahyang bersama dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Bangli Ida Bagus Gde Giri Putra , Kepala Dinas PMDPPKB Kab. Bangli  I Dewa Agung Putu Purnama, Camat Bangli dan seluruh perangkat Desa di Kabupaten Bangli.

Dalam kesempatan tersebut  Sekretaris Daerah  Kabupaten Bangli  Ida Bagus Gde Giri Putra memberikan arahan kepada seluruh perangkat Desa agar selalu melaksanakan kewajiban sebagai perangkat dengan penuh rasa tanggung jawab. Pemerintah Kabupaten Bangli akan terus memperjuangkan kesejahteraan perangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dan untuk Silatnas Jilid III, Pemerintah Kabupaten Bangli sangat mendukung dan mengapresiasi sehingga apa yang menjadi keluhan di perangkat Desa bisa didengar oleh Pemerintah Pusat sehingga regulasi bisa disesuaikan.

Lebih lanjut Kadis PMDPPKB Kabupaten Bangli  I Dewa Agung Putu Purnama dalam arahannya menyampaikan, agar seluruh perangkat Desa bisa menjadi ujung tombak kemajuan Desa. Perangkat Desa mampu menyampaiakan program- program pemerintah di tengah masyarakat, melakukan pelayanan sepenuh hati sebagai kewajiban yang mulia. Dan Pemerintah Daerah menyiapkan hak- hak  termasuk kesejahtraan perangkat desa. Sehingga akan tercipta sinergisitas yang baik antara Pemerintah Daerah dan Perangkat Desa. "Imbuhnya"(**)

Belum Pegang Surat Visum RS, Kasat Reskrim Polres Maros Sudah Mengumbar Hasilnya di Media, Ada Apa ?


BALIKINI.NET | MAKASSAR — Tindakan Kasat Reskrim Polres Maros, Iptu Slamet yang berkoar-koar di sejumlah media membeberkan hasil visum terhadap luka-luka dan lebam-lebam di tubuh Virendy Marjefy Wehantouw yang tewas saat mengikuti kegiatan Diksar Mapala FT Unhas, dikecam pihak keluarga dan mendapat sorotan keras serta mengundang tanda tanya dari berbagai kalangan masyarakat.

Seperti yang dapat dibaca dalam berita sejumlah media nasional dan daerah, Kasat Reskrim Polres Maros Iptu Slamet dalam komentarnya menyatakan bahwa hasil visum dari Rumah Sakit Grestelina itu wajar. Dengan pernyataan itu, jelas menunjukkan kesan jika pihak penyidik Polres Maros sudah memegang hasil visum.

"Kasat Reskrim Polres Maros bisa berkomentar demikian di media, apakah benar bersangkutan sudah memegang ataupun melihat hasil visum ? Berita-berita media tersebut dipublish Kamis dan Jumat (18-19/01/2023)," ujar James Wehantouw, ayah almarhum Virendy Marjefy Wehantouw kepada media ini, Senin (23/01/2023).

Padahal kenyataannya, menurut wartawan senior eks Harian Pedoman Rakyat itu, keluarga baru membuat laporan polisi ke Polres Maros pada Minggu (15/01/2023) dan penyidik baru ke RS Grestelina pada Jumat (20/01/2023) siang membawa surat permohonan visum.

"Itu berarti Kasat Reskrim sudah membuat kesimpulan sendiri dan merilisnya ke media, sedangkan bersangkutan belum mengajukan surat permohonan visum (SPV) ke RS dan belum memegang surat hasil visum untuk menjadi salah satu alat bukti dalam penyidikan perkara," sambung anggota Penasehat PWI Sulsel ini.

Pemimpin Umum Media Online sorotmakassar.com ini menilai pula, tindakan Kasat Reskrim Polres Maros ini menimbulkan dugaan adanya keberpihakkan kepada pihak Unhas dan organisasi Mapala Fakultas Teknik Unhas yang ditengarai berusaha keras 'membungkam' kasus kematian Virendy dan juga agar bisa lepas dari jeratan hukum.

Selain itu, ungkap James lagi, Kasat Reskrim Polres Maros dalam keterangan di media selalu menegaskan bahwa pihak keluarga tidak melaporkan perihal kematian korban, tapi hanya mengadukan perihal kelalaian panitia diksar. 

Padahal sangat jelas ketika membuat laporan polisi di SPKT Polres Maros, Viranda Wehantouw (kakak korban) menyampaikan perihal kematian adiknya saat mengikuti kegiatan Diksar Mapala FT Unhas dan diduga penyebab kematiannya karena adanya unsur kekerasan/penyiksaan dan kelalaian SOP yang dilakukan panitia. 

"Saat membuat laporan di SPKT Polres Maros, saya menceritakan perihal kematian Virendy dan kejanggalan-kejanggalan serta luka-luka hingga lebam yang ada di tubuhnya. Saya juga memperlihatkan foto-foto luka-luka dan lebam-lebam di tubuh Virendy. Setelah melihat foto-foto itu, sejumlah petugas yang ada di ruang SPKT bahkan merasa yakin adanya unsur kekerasan dan kelalaian panitia," papar Viranda.

James yang juga menjabat Wakil Pemimpin Umum Media Online pedomanrakyat.co.id ini, menilai langkah yang dilakukan Viranda mewakili pihak keluarga membuat laporan polisi ke Polres Maros untuk mendapatkan kebenaran dan keadilan atas kematian adiknya sudah sesuai prosedur hukum dan wajib ditangani aparat kepolisian secara obyektif, transparan serta tuntas.

"Jadi tidak benar jika disebutkan kami tidak melaporkan perihal kematian korban ! Keluarga ikhlas dengan meninggalnya Virendy, itu bukan berarti perihal kematian korban tidak perlu diusut tuntas oleh pihak kepolisian. Soal visum atau otopsi itu merupakan kewenangan penyidik yang telah diatur dalam KUHAP (Pasal 184, Pasal 133, Pasal 134, dan Pasal 135) maupun KUHP (Pasal 222 junto Pasal 216)," tutur mantan Redaktur Hukum dan Kriminal Harian Pedoman Rakyat di tahun silam ini.

James juga menegaskan, definisi kekerasan atau penyiksaan tidak harus diidentikkan dengan penggunaan alat bantu benda tajam atau benda keras lainnya, atau berupa benturan fisik menggunakan tangan maupun kaki, tapi bisa pula dalam bentuk tekanan mental seperti bentakan hingga luapan amarah yang terkesan memaksa korban terus melanjutkan perjalanan kendati korban sudah tak mampu dan tak berdaya lagi.

Dugaan adanya keberpihakkan yang ditunjukkan oknum aparat kepolisian di Polres Maros, juga terlihat saat Viranda membuat laporan polisi dimana adanya oknum penyidik yang langsung mengeluarkan kata-kata "apapun hasilnya penyelidikan polisi, pihak keluarga harus siap menerima dengan lapang dada". Kalimat-kalimat tersebut terkesan membuat pihak keluarga down (jatuh semangat). 

"Penyidik belum sama sekali bekerja melakukan tindakan penyelidikan dan pengusutan, tapi sudah memberikan gambaran yang seolah-olah penanganan kasus ini nantinya tidak sesuai harapan pihak keluarga. Bahkan oknum penyidik langsung mengarahkan untuk dilakukan otopsi dan menguraikan proses pelaksanaan otopsi dimana tubuh korban akan dibelah-belah dan dikeluarkan organ-organ tubuhnya. Mendengar hal ini, jelas membuat pelapor jadi ngeri dan merasa kasihan terhadap almarhum. Parahnya lagi, belum ada pernyataan resmi dari pihak orang tua korban, oknum penyidik maupun Kasat Reskrim hampir setiap hari mendesak agar orang tua korban untuk membuat Surat Pernyataan Keberatan Otopsi," jelasnya.

Seharusnya setelah menerima laporan pengaduan tindak pidana, petugas kepolisian wajib mendatangi rumah duka untuk melihat langsung kondisi jenazah dan berkoordinasi dengan pihak keluarga serta menjelaskan secara persuasif terkait langkah-langkah penyelidikan dan perihal dilakukan visum maupun otopsi yang merupakan kewenangan penyidik.

Namun, hingga jenazah almarhum dimakamkan, tak ada penyidik dari Polres Maros yang datang untuk melihat kondisi jenazah, meskipun saat datang membuat laporan, Viranda sudah meminta penyidik untuk melakukan visum luar terhadap luka-luka dan lebam-lebam yang ada di tubuh korban untuk mendapat keterangan ahli (dokter forensik) apakah ada unsur kekerasan atau penyiksaan. (*)

Kelurahan Peguyangan Rutin Laksanakan Giat Bank Sampah Di Banjar Benaya


BALIKINI.NET | DENPASAR — Kelurahan Peguyangan rutin melaksanakan bank sampah disetiap banjar. Pelaksanaan bank sampah ini merupakan salah satu penerapan program terkait pengolahan serta pemilahan sampah berbasis sumber. Pelaksanaan pengumpulan sampah kali ini dilaksanakan di Bank Sampah Dahlia Banjar Benaya, Kelurahan Peguyangan, Minggu (22/1).

Lurah Peguyangan, I Gede Sudi Arcana saat dikonfirmasi mengatakan giat bank sampah kali ini bertempat di Balai Banjar Benaya, Kelurahan Peguyangan. Bank Sampah  yang bernama Bank Sampah Dahlia ini dikelola oleh Kader PKK banjar setempat serta kelihan adat Banjar Benaya yang juga sebagai pelindung Bank Sampah Dahlia tersebut.

“Giat pengumpulan atau penimbangan sampah di Bank Sampah Dahlia ini dilaksanakan pada minggu ketiga di setiap bulannya. Selain menerima pengumpulan sampah non organik, bank sampah ini juga menerima minyak jelantah yang nantinya juga akan disalurkan ke pengepul Sumber Bumi Menghijau (SBM),” ujarnya.

“Kami berharap untuk kedepannya dengan konsisten melaksanakan bank sampah ini dapat membantu pemerintah dalam mengurangi pembuangan sampah  ke TPA Suwung. Selain itu dari bank sampah ini juga diharapkan agar masyarakat semakin sadar akan pentingnya memilah sampah dari rumah sehingga dapat mengurangi pencemaran lingkungan dari sampah non organik," katanya.

Selebihnya dikatakan Gede Arcana adapun sampah yang terkumpul saat ini sebanyak 403,2 kilogram dan 12 liter minyak jelantah. "Semua sampah tersebut akan dijual kembali ke pengepul, jadi dengan adanya bank sampah ini dapat memberikan nilai tambah terhadap sampah yang dihasilkan dimasing-masing rumah tangga," imbuhnya.

Minggu, 22 Januari 2023

Gelar Dialog, Komite II DPD RI Komitmen Selesaikan Permasalahan Nelayan


BALIKINI.NET | JEMBRANA — Permasalahan yang dihadapi para nelayan khususnya di kabupaten Jembrana menuai perhatian banyak pihak untuk ikut serta mencari solusi. Tak terkecuali datang dari Wakil Komite II DPD RI Bustami Zainudin beserta jajaran yang datang bersama perwakilan Kementrian Kelautan dan Perikanan.

Didampingi langsung Bupati Jembrana I Nengah Tamba, kehadirannya langsung disambut ratusan nelayan Jembrana, Sabtu (21/1) di Kantor Desa Pengambengan, Negara. Pertemuan tersebut langsung dimanfaatkan untuk berdialog dengar pendapat dengan para nelayan guna mencari solusi atas permasalahan para nelayan saat ini.

Diketahui permasalahan yang dihadapi para nelayan Jembrana terutama di selat Bali terkait Permen KP 18/2021 tentang Penempatan Alat Penangkapan Ikan dan Alat Bantu Penangkapan Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara RI dan Laut Lepas serta Penataan Andon Penangkapan Ikan.

Dalam hal ini yang menjadi permasalahan adalah alat penangkapan ikan (kapal) ukurannya yang dikumulatifkan yang menyebabkan kapal - kapal di selat Bali secara kumulatif diatas 30GT sehingga berdasarkan aturan tersebut diatas ijin harus diproses dipusat dan tidak diperbolehkan melakukan penangkapan di jalur sebelumnya. Sedangkan seperti diketahui kapal - kapal nelayan di Jembrana jenis Slerek pengoperasiannya harus menggunakan dua unit kapal.

Regulasi tersebut juga berdampak terhadap rekomendasi BBM solar bersubsidi yang tidak diperbolehkan untuk ukuran 30GT. Meski sebelumnya pemerintah kabupaten Jembrana telah mengambil kebijakan diskresi untuk dapat menerbitkan rekomendasi BBM subsidi bagi nelayan dengan kapal 0-30GT, namun kebijakan tersebut bersifat sementara dan telah berakhir pada desember tahun lalu.

Setelah melakukan dengar pendapat dengan nelayan, Wakil Komite II DPD RI Bustami Zainudin menyampaikan bahwa kedatangannya ke Jembrana memang sengaja ingin bertemu para nelayan guna menyerap aspirasi mendengar secara langsung keluh kesah yang dihadapi. "Tadi kita sudah dengar semuanya. Sesuai wewenang kami yang juga bermitra dengan Kementrian KKP akan menyampaikan aspirasi dari nelayan disini saat rapat di pusat untuk mencari solusi terhadap Permen 18 ini,"ucapnya.

Terkait perijinan, pihaknya menyarankan agar kapal jenis slerek yang selama ini ukurannya dikumulatifkan agar ijinnya dipisahkan. "Aspirasi tadi sebagian besar bisa kita atasi cari jalan keluarnya diantaranya soal perijinan kumulatif perahu, itu ijinnya agar dipisahkan per kapal. Oleh karenanya kita segera akan mengundang Menteri kesini dalam rangka solusi terkait permasalahan ini. Supaya permasalahan ini bulan maret teman - teman nelayan sudah bisa melaut sehingga tidak ada lagi ribut - ribut terkait masalah ini,"ujarnya.

Sementara Bupati Tamba dalam kesempatan itu mengucapkan terimakasih atas kedatangan Komite II DPD RI ke Jembrana. Pihaknya berharap dengan kehadirannya melalui dialog langsung itu memberikan solusi terbaik terhadap nelayan. "Dari dialog tadi semuanya sudah menyampaikan aspirasinya dengan baik. Tentu kita berharap berbagai permasalahan tersebut dapat segera terselesaikan. Kita selaku pemerintah daerah juga akan terus mengawal ini,"harapnya.

Selain itu, orang nomor satu di bumi mekepung ini juga menerangkan bahwa besok (22/1) Menteri KKP rencananya akan datang ke jembrana. "Momentum kedatangan Menteri besok tentu kita harapkan semakin terbuka lebar terhadap penyelesaian masalah nelayan khususnya di Jembrana ini. Kita ingin nelayan dan seluruh masyarakat Jembrana sejahtera,"pungkasnya.

Sekda Alit Wiradana Hadiri HUT Ke-22 RAPI, Ajak Tingkatkan Sinergitas Bersama Pemerintah Bantu Masyarakat


BALIKINI.NET | DENPASAR — Sekretaris Daerah Kota Denpasar, I.B Alit Wiradana hadiri perayaan ulang tahun Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Wilayah Lima Denpasar, yang saat ini telah genap berusia dua puluh dua tahun. Acara ini digelar di Gedung Wanita Shanti Graha, Jalan P.B Sudirman, Denpasar Selatan, pada Minggu (22/1).

Kegiatan kali ini juga merupakan serangkaian acara dari aksi sosial penyaluran bantuan sembako yang dilakukan RAPI Wilayah Lima Denpasar kepada anggotanya yang memiliki keterbatasan fisik serta kurang mampu.

Turut hadir dalam kesempatan ini, Wakil DPRD Kota Denpasar, I Wayan Mariyana Wandhira, Ketua RAPI Daerah 14 Provinsi Bali, I Gusti Ngurah Dibya Prasasta, Kepala Diskominfo Kota Denpasar I.B Alit Adhi Merta, Kepala  Badan Kesbangpol Kota Denpasar, A.A Ngurah Gede Darma Putra Atmadja, serta perwakilan anggota RAPI se-Provinsi Bali.

Sekda Kota Denpasar, I.B Alit Wiradana saat membacakan sambutan Walikota Denpasar mengucapkan selamat kepada Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) khususnya Wilayah Lima Denpasar, yang telah berusia dua puluh dua tahun. Serta tetap setia menjadi mitra Pemerintah Kota Denpasar dalam menyebarluaskan informasi positif di masyarakat.

“ Saya mewakili Bapak Walikota Denpasar, mengucapkan selamat ulang tahun kepada RAPI Wilayah Lima Denpasar yang saat ini telah berusia dua puluh dua tahun. Tentu RAPI Wilayah Lima Denpasar telah menempuh perjalanan panjang bersinergi bersama pemerintah menyebarluaskan informasi positif, menggalang ketertiban masyarakat melalui saluran radio. Saya berharap, hubungan  yang sudah sangat baik ini dapat terus terjaga dan ditingkatkan serta dapat terus beriringan untuk peningkatan pelayanan publik di Kota Denpasar yang sangat kita cintai ini.”

Sementara Ketua RAPI Wilayah Lima Denpasar, Wayan Sukanta menyampaikan, pihaknya akan seIalu bersama-sama dengan pemerintah untuk terus menyampaikan informasi positif kepada masyarakat dan disamping merayakan ulang tahun yang ke dua puluh dua, acara ini juga digelar untuk menjalin keakraban dan sinergitas diantara Insan RAPI Wilayah Lima Kota Denpasar. ujarnya. (**)

OPD Pemprov Sumut dan BUMD Siap Sukseskan HPN 2023


BALIKINI.NET | MEDAN — Seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) dan Pimpinan BUMD Sumut siap menyukseskan Penyelenggaraan Hari Pers Nasional (HPN) 2023 dan menjadi penanggung jawab pendampingan para tamu atau Laison Officer (LO), pada event nasional  yang dilaksankan pada 7-12 Februari 2023 di Sumut. 

Hal tersebut terungkap dalam Rapat Panitia Daerah HPN 2023 yang berlangsung di Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30, Medan, Sabtu (21/1). 

Rapat tersebut dipimpin  Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumut, Arief S Trinugroho selaku Ketua Umum Panitia Daerah HPN 2023, didampingi Ketua III yang merupakan Kepala Dinas PMPPTSP Faisal Arif Nasution, dan Sekretaris yaitu Kepala Dinas Kominfo Ilyas S Sitorus. Hadir juga Plt Asisten Administrasi Umum Zulkifli, Assisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Basarin Yunus Tanjung, serta seluruh Kepala OPD Pemprov Sumut dan Kepala BUMD.  

Sekdaprov Arief S Trinugroho dalam kesempatan itu meminta seluruh Kepala OPD dan BUMD untuk menyukseskan HPN 2023 di Sumut, dengan memberikan pelayanan terbaik bagi para tamu yang hadir. Menurutnya, Sumut pada tahun 2023 ini mendapat kesempatan yang luar biasa menjadi tuan rumah event nasional, bahkan dunia.

“Awal tahun 2023 ini kita mendapat kepercayaan yang besar menjadi tuan rumah berbagai event,  tidak hanya skala nasional, bahkan dunia. Untuk itu, mari kita berikan pelayanan terbaik, sehingga Sumatera Utara dapat memberikan citra dan kenangan yang baik, “ ujar Arief.

Ditambahkannya, kegiatan-kegiatan ini, juga akan mendorong kebangkitan ekonomi Sumut.  

Seperti diketahui, Sumut juga mejadi tuan rumah ajang balap perahu super cepat atau F1H2O (F1 Powerboat). Perhelatan bertaraf internasional tersebut akan diselenggarakan di Danau Toba,  pada 24-26 Februari 2023. HPN 2023 sendiri akan dihadiri belasan ribu tamu yang berasal dari unsur organisasi pers, pemerintah daerah dari seluruh provinsi, para Duta Besar dan wartawan asing.

Adapun rangkaian kegiatan dalam rangkaian HPN yaitu Workshop Literasi Digital: Media Sosial Dan Entrepreneurship Untuk Generasi Milenial di Aula Fisip - USU; Seminar Seruan Pers dari Sumatera Utara: Pers Bebas, Demokrasi Bermartabat dan Seminar Anugerah Jurnalistik Adinegoro di Ballroom Hotel Grand Mercure; Seminar Internasional : Disrupsi Digital dan Tata Ulang Ekosistem Media Yang Berkelanjutan di Amarilis Room - Hotel Grand Mercure. Semuanya berlangsung pada 7 Februari.

Kemudian, pada tanggal yang sama (7/1) akan berlangsung juga Kongres Ke XXVI SPS dan Seminar SPS di  Ballroom Hotel Arya Duta, dan Diskusi Anugerah Kebudayaan di Hotel Santika Dyandra. Juga akan digelar Rakernas IKWI dan Bakti Sosial di Hotel Khas Parapat pada 7 - 8 Februari, Pertemuan Dewan Kehormatan PWI Pusat dengan Dewan Kehormatan Provinsi se-Indonesia di Aula T Rizal Nurdin Rumah Dinas Gubernur. 

Selanjutnya akan digelar Pameran HPN 2023 dan Pameran Tiga Abad Surat Kabar Indonesia di Komplek Astaka Pemprov Sumut dari tanggal 7-12 Februari  dan Seminar Internasional Trade, Tourism and Investment Forum For North Sumatera" di Ballroom Hotel Adimulia pada 8 Februari. Konvensi Nasional Media Massa akan digelar di Ballroom Hotel Grand Mercure Medan, pada 8 Februari. Seminar Olahraga "Strategi Sumut Dan Aceh Meningkatkan Prestasi Olahraga Dan Kebangkitan Ekonomi Daerah“ dan Rakernas SIWO di Ballroom Hotel Santika Medan pada 8 Februari.

Ada juga seminar Dana Bagi Hasil Perkebunan untuk Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Daerah di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur pada 8 Februari. Serta Welcome Dinner di Rumah Jabatan Gubernur pada 8 Februari. 

Untuk Acara puncak akan dilaksanakan di GOR Gedung Serba Guna Pancing Medan pada 9 Februari yang akan dihadiri Presiden Republik Indonesia Joko Widodo serta dilaksanakan juga Tour ke Danau Toba bagi Peserta HPN di Hotel Khas Parapat pada 9 - 10 Februari. 

(Tim Humas PWI/DISKOMINFO SUMUT)

Putus Rantai Penyebaran DB, Pemkot Denpasar Gencar Lakukan Pembasmian Jentik


BALIKINI.NET | DENPASAR — Dinas Kesehatan Kota Denpasar melalui Puskesmas III Denpasar Selatan bersama Koordinator dan Kader Jumantik lakukan giat Pemantauan Jentik dan Penyelidikan Epidemiologi (PE) di wilayah Banjar Kawan, Serangan pada Sabtu (21/1).

Pembasmian jentik dan Penyelidikan Epidemiologi (PE) ini dilakukan karena menidaklanjuti laporan warga yang mengalami demam dan opname di salah satu rumah sakit. Penyelidikan Epidemiologi (PE) dilakukan pada radius 100 m dari rumah penderita.

Hal ini dilakukan tidak lain untuk memutus perkembangan nyamuk penyebab Demam Berdarah khususnya di musim penghujan seperti saat ini, yang membuat perkembangbiakan vektor penular DBD mengalami peningkatan yang sangat pesat.

Dari hasil pemantauan tersebut, juga masih didapati jentik nyamuk  yang ditemukan di beberapa tempat, seperti bak penyimpanan air, pot bunga, hingga selokan.

Kepala UPTD Puskesmas III Dinas Kesehatan Kecamatan Denpasar Selatan, drg. Putu Judy Satyawati Sudarmo mengatakan, untuk masyarakat mewaspadai terkait penyebaran demam berdarah yang sedang meningkat akhir-akhir ini, serta mengimbau untuk aktif menjadi Jumantik mandiri dengan senantiasa menjaga kebersihan, melakukan 3 M plus, menutup tempat penampungan air agar tidak ada jentik nyamuk yang berkembang biak, menguras penampungan air/bak mandi secara rutin, mencegah adanya genangan air di sekitar rumah, serta tidak menggantung pakaian terlalu lama yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.

Wakil Bupati Bangli Memimpin Pelaksanaan Siwaratri di Pura Kehen Bangli


BALIKINI.NET | BANGLI — Wakil Bupati Bangli I Wayan Diar memimpin pelaksanaan Siwaratri di Pura Kehen Bangli, Jumat 20/01/2023.

Pelaksanaan Siwaratri dilaksanakan di Pura Kehen  juga dihadiri oleh Ketua GOW Kab.Bangli Ny. Suciati Diar, Anggota Forkompinda Bangli, OPD dilingkungan Pemkab Bangli, Ketua PHDI Bangli , Majelis Desa Adat Kab. Bangli.Dan para Pemedek yang melaksanakan persembahyangan.

Wakil Bupati Bangli I Wayan Diar  mengatakan, pada hakekatnya tujuan "Brata Siwaratri" adalah untuk mengendalikan hawa nafsu dan mengintrospeksi diri akan perbuatan dan tujuan kehidupan di dunia. 

Oleh karenanya, melalui momentum rahina suci Siwaratri, Wayan Diar  mengajak seluruh umat sedharma khususnya masyarakat  di Bangli, untuk bisa mengendalikan dan mengenali diri, agar tidak terjerumus pada tujuh kegelapan diri.

Ia menjelaskan, malam purwaning tilem kapitu (hari dilaksanakannya rahina Siwaratri), merupakan malam yang paling gelap diantara malam. 

“Di alam nyata dunia mengalami kegelapan, dalam pikiran manusia juga mengalami tujuh kegelapan (sapta timira) yang membuat kita lupa diri,”terangya.

Sapta timira dimaksud asalah Surupa atau mabuk karena wajah atau rupa yang tampan, Dhana atau mabuk karena harta benda, Guna atau mabuk karena kepintaran, Kulina atau mabuk karena keturunan, Yowana atau mabuk karena masa muda, Sura atau mabuk karena minuman keras dan Kasuran atau mabuk karena memiliki keberanian.

“Melalui tapa, brata, yoga lan semadi, mari kita memohon sinar suci kehadapan ida Bhatara Siwa agar menghilangkan tujuh kegelapan dalam diri kita”ujarnya.

Pada kesempatan itu, Ketua  PHDI Bangli  I Nyoman Sukra mengimbau umat sedharma bisa menjalankan brata Siwaratri,  yakni jagra (tidak tidur), monobrata (tidak berbicara) dan upawasa (tidak makan).

"Jagra penuh dalam brata Siwaratri adalah tidak tidur selama 36 jam. Namun kalau tidak bisa, jagra 24 juga bisa, kalau masih tidak bisa 12 jam juga tidak masalah, asal dilaksanakan dengan niat dan kesungguhan. Sama halnya dengan monobrata, kalau memang tidak bisa dilaksanakan, tidak masalah, asal tidak membicarakan keburukan orang dan lebih banyak berbicara tentang agama dan kebaikan," katanya.

Begitu juga dengan upawasa, kalau tidak bisa 36 jam, 24 juga boleh, kalau masih belum bisa 12 jam juga tidak masalah, asal dilaksanakan dengan niat yang tulus dan iklas.

“Dalam agama hindu tidak ada kata harus. Harus begini harus begitu, karena agama merupakan keseimbangan. Kalau bisa jalankan upawasa, monobrata dan jagra selama 36 jam penuh sangat baik. Kalau hanya bisa 24 jam atau 12 jam juga tidak masalah, asal dilaksanakan dengan tulus iklas,” Demikian yang disampaikan disela - sela memberikan Darmawacana saat pelaksanaan Siwaratri.
© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved