-->

Sabtu, 17 Februari 2024

Petani Menjerit, Karangasem Hanya Dapat 52% Pupuk Bersubsidi, Kadistan Turun Lapangan Tinjau Stok

Petani Menjerit, Karangasem Hanya Dapat 52% Pupuk Bersubsidi, Kadistan Turun Lapangan Tinjau Stok


Karangasem, Bali Kini
- Kelangkaan pupuk bersubsisi menjadi masalah nasional, tak terkecuali di Kabupaten Karangasem. Menurut data dari Dinas Pertanian Kabupaten Karangasem jika subsidi pupuk yang diterima Kabupaten Karangasem sendiri hanya 52 persen dari total 4.200 ton. Hal ini tentu menyulitkan para petani, karena mereka harus membeli pupuk non subsidi yang harganya jauh lebih tinggi. 


Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pertanian bersama staff meninjau ke kios-kios perlengkapan Pertanian harga dan kesediaan pupuk subsidi, Jumat (16/2/2024). Hasilnya, beberapa kios masih menyediakan pupuk bersubsidi meski stoknya tidak banyak, seperti di toko perlengkapan tani di wilayah Padangkerta. "Kami masih punya 2 ton, yang subsidi ini harganya Rp. 112.500,- sementara yang non-subsidi harganya Rp. 350.000/sak. 1 sak isinya 50kg," Kata I Ketut Era. 


Sementara, pemilik toko perlengkapan tani di wilayah Jasri juga mengatakan hal yang sama. "Di kami sih masih kosong ini karena surat pergantian nama toko kami masih belum selesai, jadi stok sementara dikosongkan. Jika dari distributor pupuk bersubsidi masih tersedia 14 ton. Biasanya kami jual di toko itu persaknya Rp. 112.500," Kata pemilik toko, Made Sariastiti. 


Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Karangasem I Nyoman Siki Ngurah juga sempat memberikan imbauan kepada para penjual pupuk bersubsidi agar jujur menyampaikan kepada para petani terkait ada atau tidaknya stok di tokonya, agar para petani mendapat pupuk bersubsidi sesuai kuotanya. 


"Hasil dari tinjauan kami, bahwa pupuk bersubsidi itu sudah tersedia, yang non bersubsidi juga tersedia, jadi tinggal bagaimana para petani melakukan pengajuan sesuai dengan kebutuhannya yang pasti harus mengikuti mekanisme yang ada. Jadi tidak ada kesulitan, yang pasti kalau sudah terinput dalam RTKK, dipastikan sudah masuk kelompok kemudian subak ini pasti bisa dilakukan. Nah, jika ada kendala ya, kami seluruh penyuluh, staff di Dinas Pertanian siap untuk memfasilitasi tinggal berkomunikasi dengan penyuluh di wilayahnya masing-masing, " Ungkapnya.


Nah, untuk mengatasi kelangkaan pupuk, maka Siki Ngurah mengajak para petani melalui para penyuluh untuk beralih ke pertanian organik. "Karena ini sangat penting ya, asumsikan jika nanti pupuk juga tidak ada tambahan dari pusat, dalam jangka menengah atau jangka panjang kita mengajak kembali para petani untuk menggunakan pupuk organik dan upaya-upaya ini sudah kita lakukan kami juga sudah mengajukan kebutuhan pupuk organik kepada pemerintah provinsi," Tandasnya. Meski begitu, pihaknya tetap berharap agar pemerintah pusat tetap memberikan tambahan pupuk bersubsidi untuk wilayah Karangasem. (Ami) 

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved