-->

Minggu, 07 April 2024

Pohon Beringin Hancurkan Pura Batur Panthi di Penatih


Denpasar , Bali Kini -
Dugaan sudah berumur tua dan usang, sebuah pohon beringin besar tumbang dan menimpa Pura Batur Panthi desa adat Tembawu, Denpasar Utara.

Tumbangnya pohon juga berdekatan dengan Pura dan juga disucikan itu, terjadi sekitar pukul 05.00. Made Sujana yang merupakan warga setempat begitu kejadian langsung menghubungi tim TRC BPBD Bali.

"Suaranya bergemuruh, saat saya ke luar rumah terlihat beringin jatuhnya ke area pura," ungkap Sujana, Minggu (07/04).

Hingga jelang sore, pihak Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, DLHK Kota Denpasar masih membersihkan puing pohon di area pura. 

Pura Batur Penatih lokasinya berada di desa Adat Tembawu Jalan Sangalangit I. Penatih Sebelah Utara Kampus UNHI.  

Petugas mengalami kendala, dimana posisi Pohon terlalu besar dan berada dipinggir jurang serta akses mobil tangga sulit menjangkau. 

Kerugian diperkirakan lebih kurang mencapai Rp400 juta. Ada enam pelinggih, tembok penyengker dan sebuah bale shanti alami kerusakan akibat bencana ini. [jr/r4]

Minggu, 24 Maret 2024

Lomba Pungut Sampah di Hutan Mangrove


Denpasar , Bali Kini 
- Sampah yang terbawa arus makin besar volumenya, tidak hanya mengotori pesisir pantai. Bahkan tumpukan sampah juga banyak berserakan di hutan mangrove.

Guna menjaga ekosistem yang ada, Dinas Perikanan dan ketahanan Pangan Kota Denpasar melombakan pungut sampah di kawasan Estuari Dam Batu Lumbang Desa Pemogan, Denpasar Selatan, Minggu (24/03).

Selain sejumlah staff dan pegawai dilingkup Dinas Perikanan dan ketahanan Pangan Kota Denpasar, juga melibatkan warga setempat dalam kegiatan ini.

"Hadiahnya bukan dalam bentuk uang, ada berbagai macam barang ramah lingkungan yang menarik," ucap Pak Tu warga Pemogan usai menggayuh kano untuk pungut sampah.

Para peserta seluruhnya  menggunakan kano memungut sampah yang nyangkut di mangrove ataupu yang berserakan dibelataran sungai. Penilaian lomba dengan memperoleh sampah terbanyak usai ditimbang panitia.[jro/r5] 

Selasa, 05 Maret 2024

Penggemar Taylor Swift dari Berbagai Penjuru Asia Ramaikan Konsernya di Singapura

Penggemar Taylor Swift, atau Swifties, berkumpul untuk bernyanyi bersama menjelang konser Eras Tour-nya, di Bandara Jewel Changi Singapura, 1 Maret 2024. (Foto: REUTERS/Edgar Su)

 Singapura menjadi satu-satunya negara di Asia yang disambangi Taylor Swift untuk konsernya “The Eras Tour”. Penggemar Taylor Swift yang kerap dipanggil Swifties pun rela terbang jauh hanya untuk menonton pujaan mereka tersebut. Apa yang membuat mereka jatuh cinta dengan penyanyi asal AS itu?

SINGAPURA (VOA) — Konser The Eras Tour, yang digelar di Singapura selalu dimulai pada pukul 18.00 waktu setempat. Namun ribuan Swifties sudah mulai memadati National Stadium, tempat penyelenggaraan konser itu sejak siang hari.

Para penggemar ini pun datang dengan mengenakan berbagai kostum unik mereka, yang sengaja dipersiapkan hanya untuk konser ini. Tidak hanya dari Singapura, mereka juga berdatangan dari berbagai penjuru Asia lainnya.

Salah satunya adalah Alif. Pria asal Kuala lumpur, Malaysia, ini sudah mendengarkan Taylor Swift sejak lama dan mengklaim bahwa dirinya adalah Swifty sejati.

“Saya fans dari Taylor Swift. Saya support dia, dari sejak saya berumur delapan tahun. Waktu itu saya mendengarkan lagu yang berjudul Love Story, lalu berlanjut sampai detik ini. Saya selalu menjadi fan Taylor dan mendengarkan lagu dia selalu,” ungkapnya saat berbincang dengan VOA.

Alif yang baru pertama kali menonton konser Taylor Swift, menyukai penyanyi itu karena lirik-lirik lagunya sangat menginspirasi dan mempunyai makna bagi kehidupannya.

“Saya suka dia karena semua lagu Taylor sangat luar biasa, dan semua lirik lagunya mempunyai makna yang dalam bagi saya. Dan saya sangat mengagumi dia,” tuturnya.

Sama halnya dengan Alif, tiga bersaudara perempuan -- Fika, Hanis, dan Fiza -- dari Kuala Lumpur sangat senang memperoleh kesempatan menonton Taylor secara live untuk pertama kalinya

Mereka bertiga mengaku tumbuh bersama-sama dengan lagu Taylor Swift, dan merupakan fans sejati.

“Kita mulai mendengarkan dia sejak sangat lama. Dan ini adalah konser dia di Asia yang saya tahu, jadi kita datang. Kalau dulu kita belum bisa datang ke konsernya karena kita masih kecil, masih sekolah. Dan sekarang kita sudah bekerja, dan kita bisa membeli tiketnya dengan uang kita sendiri,” ungkap Fika

Fika pun mengatakan salah satu alasan dia sangat mengagumi Taylor adalah karena kepiawaiannya dalam menciptakan sebuah lagu. Selain itu, katanya, lirik-lirik lagu Taylor sangat berkaitan dengan kehidupan nyata semua orang.

“Seiring berjalannya waktu, saya sangat suka dengan bagaimana kontribusi dia dalam dunia musik, mulai dari lagu country, lalu berlanjut ke lagu pop. Jadi saya rasa, Taylor sangat tahu dan sangat bagus dengan apa yang dia lakukan saat ini dalam bermusik,” tambahnya.

Swifties dari Filipina, Tris dan Bea, juga ikut meramaikan konser Taylor Swift. Mereka yang sama-sama berusia 25 tahun ini sudah sejak dari kecil mendengarkan lagu Taylor. Tris yang sengaja membuat kostum hanya untuk konser ini pun sangat mengapresiasi Taylor yang membuat konser luar biasa ini untuk para penggemarnya di kawasan Asia.

“Kita fans dia sejak albumnya yang Debut Era, sejak kita masih kecil banget. Sejak dia pertama kali muncul. Jadi ini sangat luar biasa, bagaimana dia membuat konser ini untuk semua fans-nya,” ungkap Tris.

“Saya pertama kali nonton konsernya di negara saya, 12 tahun lalu. Dan ini (musik Taylor) sangat relevan di hidup saya. Dan musik dia mengubah hidup saya dan saya sangat senang melihat dia malam ini,” tambahnya.

Anna, penggemar Taylor dari China, sengaja datang ke Singapura hanya untuk menonton Taylor Swift.

Perempuan yang berusia 28 tahun ini mengaku sudah mulai mendengarkan lagu Taylor sejak masih duduk di bangku sekolah. Menurutnya, ia masih belum bisa percaya bahwa akhirnya waktu yang ditunggu-tunggunya selama ini datang juga.

Bisa melihat Taylor secara langsung, katanya, merupakan impian dirinya sejak lama.

“Saya rasa ini seperti mimpi saya bisa melihat konser dia. Saya sudah menantikan ini sejak lama, karena dia sangat powerful. Saya mendengarkan dia sejak saya sekolah dulu, dan dia memberikan saya banyak inspirasi. Ini bukan hanya karena lirik lagunya, tapi tentang musiknya, karena ketika saya sekolah kita belajar bahasa Inggris, dan di saat yang bersamaan saya tahu tentang dia. Dan saya terinspirasi dari musiknya Taylor,” ungkap Anna.

Anna menilai bahwa Taylor sangat gigih dalam meraih mimpi-mimpinya. Hal itulah yang menginspirasi dirinya untuk bekerja keras dalam menggapai cita-cita termasuk mewujudkan perjalanan untuk pergi ke luar China untuk pertama kali dalam hidupnya hanya untuk Taylor Swift.

“Dia sangat powerful, dan karena dia saya berusaha untuk tumbuh dengan powerful juga. Saya beli tiketnya dengan uang saya sendiri, saya juga membiayai perjalanan saya ke Singapura hanya untuk dia dengan uang saya sendiri, dan saya sangat bangga akan diri saya karena saya akhirnya berani,” tambahnya.

Taylor mengguncang Singapura dalam enam pertunjukan yang berlangsung pada 2 hingga 4 Maret, dan 7 hingga 9 Maret 2024. Dalam setiap pertunjukkannya, Taylor pun menyapa 60 ribu penggemar.

“Singapura, selamat datang ke The Eras Tour Konser. Di sini ada sebanyak 60 ribu orang, datang ke konser ini. Saya ingin mendengar mana orang Singapura? Saya juga ingin bertanya, apakah ada orang yang sengaja pergi ke Singapura untuk konser ini?,” kata Taylor, yang dengan sontak disambut riuh oleh para penggemarnya.

Konser yang dibuka oleh penyanyi Sabrina Carpenter ini dimulai pada pukul 18.00 waktu setempat. Sabrina tampil kurang lebih 45 menit, sampai akhirnya Taylor Swift muncul dengan lagu pembuka “Miss Americana & Heartbreak Prince” tepat pukul 19.00 waktu Singapura.

Berbagai hits Taylor seperti “Style”, “Bad Blood”, “Love Story”, “Enchanted” dan dua lagu kejutan dalam setiap pertunjukannya dimainkan kurang lebih selama 3,5 jam.

Dalam konsernya pada 4 Maret pun, Taylor pun sempat berkelakar tentang udara lembab di Singapura yang membuat rambutnya berantakan. Namun, ia tetap mengapresiasi semua penggemar yang datang, dan perempuan kelahiran 1989 itu berkali-kali mengucapkan terima kasih atas kedatangan para fans dalam konsernya.

“Seperti yang kalian lihat, rambut saya akhirnya kembali ke asalnya karena lembabnya udara di sini. Saya tidak mengeluh, saya suka. Tapi saya hanya ingin mengatakan dengan lembabnya udara di sini, kalian semua masih dalam energi yang 100 persen, tetap menari dan menyanyi semalaman bersama saya, kalian semua sangat cute, dan kalian semua sempurna,” pungkasnya. [gi/ab]


Omed-Omedan Festival Kembali Digelar Tahun Ini


Denpasar , Bali Kini -
Sesetan Heritage Omed-Omedan Festival (SHOOF) 2024, rencananya akan digelar pada momentum Hari Ngembak Geni, pada Selasa, 12 Maret mendatang. Sejumlah acara akan digelar pada kesempatan itu, yakni kegiatan kesenian, pameran dokumenter, hingga nantinya akan dipuncaki dengan tradisi "Omed-Omedan", sebuah warisan leluhur, yang masih dilestarikan hingga kini. 

Demikian disampaikan pihak panitia saat SHOOF 2024 bertemu dalam sesi audiensi dengan Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, di Gedung DNA Lumintang, Selasa (5/3). 

Jro Kelian Adat Banjar Kaja, I Made Sudama, Lurah Sesetan Wisnu Wardana, dan beberapa tokoh lainnya yang hadir pada kesempatan itu, disampaikan Ketua Panitia, I Gede Sedana kegiatan nanti mengangkat tema 'Utsaha Jana Kerthi'.

"Rencananya akan dilaksanakan di depan  Banjar Kaja, Desa Sesetan. Seperti pada acara yang pernah digelar sebelumnya, di hari Ngembak Geni, yakni sehari pasca Hari Raya Nyepi 1946 Caka,"ungkap Sedana.

Lanjutnya akan ada beberapa kegiatan, yakni penampilan tari-tarian, musik, kuliner dan ada juga pameran dokumenter Omed-Omedan.

Diharapkannya pelaksanaan SHOOF 2024 dan juga tradisi Omed-omedan, akan mampu memberi warna bagi daya tarik wisata dan juga ekonomi kreatif di Kota Denpasar. 

“Kami meyakini omed-omedan ini juga memiliki nilai sakral, sehingga harus terus dilestarikan. Selain itu, kami berharap dapat

menumbuhkan kembangkan jiwa kewirausahaan menuju ekonomi kreatif serta meningkatkan kunjungan wisatawan baik lokal maupun asing ke Kota Denpasar," paparnya. 

Sementara itu, Wakil Walikota Denpasar, Agus Arya Wibawa menyambut baik penyelenggaraan kegiatan ini sebagai sebuah tradisi adat yang masih dilestarikan hingga kini. Sebagai salah satu warisan leluhur,  tradisi Omed-Omedan dinilainya memiliki daya tarik kebudayaan dan pariwisata di Kota Denpasar.jro/r5] 

Rabu, 14 Februari 2024

Petugas KPPS Khusus Perempuan Di Desa Bugbug


Karangasem, Bali Kini
- Ada yang unik dari kegiatan pencoblosan hari Pemilihan Umum 2024 yang bertepatan dengan perayaan hari Valentine, 14 Februari 2024, dimana petugas KPPS seluruhnya bergender Perempuan. TPS ini berada di Dusun Samuh, Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem, Karangasem, Bali, tepatnya di SDN 6 Bugbug. 


Ketua KPPS, Ni Komang Kerti mengatakan jika TPS yang seluruh petugasnya merupakan Perempuan ini bukan kali pertamanya digelar. "Memang pemilihan umum sebelumnya juga petugas KPPS kami perempuan," Katanya. 


TPS khusus Perempuan ini memang seluruh petugasnya perempuan, termasuk Linmas juga perempuan, namun yang salah satu saksi dan pemilih tetap ada perempuan dan laki-laki. "Selama ini sih tidak ada kendala ya, karena dulu kami sudah pernah menjadi anggota KPPS, " Tandas Kerti. 


Sementara, Kawil Samuh yang juga perempuan, Ni Nyoman Citera Darma Widayanti yang di temui dilokasi mengatakan jika pihaknya merasa sangat senang. "Saya apresiasi ya petugas KPPS khusus perempuan, terkait kenapa ada KPPS khusus perempuan ini saya tidak begitu tau, tapi mungkin karena kawilnya juga perempuan, " Jawabnya. 


Sementara, antusiasme masyarakat untuk memilih di 7 TPS yang ada di SD 6 Bugbug ini sangat tinggi, lebih tinggi dari pemilu sebelumnya. "Antusias masyarakat untuk memilih tahun ini sangat bagus, bahkan dari jam 7 pagi TPS baru buka masyarakat sudah datang mengantri," Kata Kawil Samuh. (Ami)

Selasa, 09 Januari 2024

Warga Bungaya Dulang Pundi-pundi Rupiah Dari Daun Ental


Karangasem, Bali Kini -
Daun Ental (lontar) bagi masyarakat Bali memiliki manfaat yang luar biasa. Selain untuk karya tulis atau nyurat daun lontar juga dapat dimanfaatkan sebagai Tamas Ental yang sering digunakan sebagai salah satu wadah sarana upacara agama Hindu di Bali. 


Hal ini juga menjadikan kesempatan bagi Ni Nengah Kertiani (50) ibu rumah tangga berasal dari Dusun Timbul, Desa Bungaya, Kecamatan Bebandem, Karangasem, Bali. untuk berkreasi membuat Tamas Bali untuk mendulang pundi-pundi rupiah. 


Nengah Kertiani membeli daun ental (lontar) dan diolah menjadi Tamas Bali. Dalam proses membuat Tamas Ental dibutuhkan ketekunan. Pertama daun ental mentah di jemur terlebih dahulu untuk mendapat tekstur yang agak keras agar mudah dibentuk. Sebagian lagi, daun ental diberi pewarna sintetis, disini biasanya menggunakan warna merah. Usai menjemur, daun ental dibentuk sedemikian rupa dan mulai dirangkai menjadi Tamas. 


Tamas yang sudah berbentuk wadah bundar ini kemudian dijarit di bagian sisi-sisinya menggunakan tali karung plastik berwarna putih. Selain berguna untuk memperkuat jahitan dari Tamas itu sendiri, juga menambah nilai estetikanya. 


Dalam 1 minggu, Nengah Kertiani dapat memproduksi 1000 pcs Tamas yang nantinya dijual ke pengepul. "1 ball Tamas berisi 200 pcs itu dihargai Rp. 130.000," Tandasnya, Selasa (9/1/2024). Rata-rata 1 ball Tamas itu akan ia selesaikan dalam 2 hari. 


"Tapi biasanya saya dibantu oleh anak perempuan saya. Sepulang sekolah ia mulai menjadi Tamas bersama saya, " Katanya. 


Menurutnya, Tamas Ental ini akan ramai diminati orang-orang karena banyaknya upacara agama di Bali yang memerlukan Tamas sebagai salah satu sarana upacaranya. "Biasanya di hari-hari raya pasti banyak terjual. Namun jika belum terjual juga, saya tidak akan rugi, karena Tamas ini tidak cepat rusak," Sambungnya. (Ami)

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved