Rabu, 17 November 2021
Tren Kasus Covid-19 Di Karangasem Sudah Sangat Landai
Foto: Dokter spesialis penyakit dalam, dr. Made Nariarta, sp.PD (kiri) dan Direktur RSUD Karangasem, dr. Wayan Suardana (kanan)
Karangasem, Bali Kini - Kasus Covid-19 di Kabupaten Karangasem sudah mulai melandai. Dimana lonjakan penurunan kasus pasien yang terkonfirmasi Covid-19 dimulai pada bulan September 2021. Hal ini dijelaskan oleh Direktur RSUD Karangasem, Dr. Wayan Suardana, Rabu (17/11/2021).
"Penurunan kasus, trennya itu di Bulan September sudah menurun. Akhir September sudah tidak terlalu berat penanganannya. Kemudian memasuki bulan Oktober sudah landai sekali kasusnya, bahkan sampai November ini sudah mulai sangat berkurang, hanya 1 sampai 2 pasien saja, " Ungkapnya ketika di temui di depan ruang isolasi Bangsal Kenanga RSUD Karangasem.
Sementara menurut dokter spesialis Penyakit Dalam yang menangani pasien Covid-19 di RSUD Karangasem, Dr. Made Nariarta, sp.PD mengatakan jika menurutnya penurunan kasus Covid-19 di Kabupaten Karangasem karena pengaruh dari gerakan pemerintah dalam menanggulangi Covid-19. Diantaranya yakni Tracing dan testing, Vaksinasi dan Isoter.
"Tracing dan testing itu tujuannya adalah menemukan kasus sebanyak mungkin, sedini mungkin, lalu melakukan isolasi supaya mereka akan terterdeteksi lebih awal dan menurunkan resiko mereka menularkan pada orang lain, " Ungkapnya selain itu juga adanya pemberlakuan isoter juga berpengaruh terhadap penurunan kasus Covid-19 utamanya dalam penularan virus terhadap orang lain. Kemudian adanya percepatan vaksinasi yang sudah dilakukan dengan maksimal di Kabupaten Karangasem.
Sementara Sekda Karangasem, I Ketut Sedana Merta juga mengatakan hal yang sama. Dimana dirinya menyatakan jika vaksinasi ini nantinya akan ia berikan ke anak-anak di umur 6-12 tahun juga. "Vaksinasi yang kedua ini harus ditingkatkan di atas 70%. Yang memang harus kita gerakkan, dan mungkin nanti kita akan kolaborasi lagi dan mendata lagi mana yang belum di vaksin, " Ungkapnya. Dirinya juga terus mengimbau masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan meskipun sudah di vaksin agar tidak ada lagi penambahan kasus Covid-19. (Ami)
Selasa, 16 November 2021
Bupati Gede Dana Harapkan Proyek Jembatan Tukad Butus dan Tukad Pedih Rampung Pertengahan Desember 2021
Karangasem, Bali Kini -Kendati awalnya sempat mengungkapkan kekecewaannya dalam monev proyek ruas jalan Pemuteran-Puragai, Kec. Rendang. Bupati Gede Dana tetap melanjutkan sidak ke proyek pembangunan jembatan Tukad Bah Api, Desa Butus, Bhuanagiri, Kecamatan Bebandem Senin (15/11/2021), sekaligus memantau pelaksanaan proyek peningkatan ruas jalan Budakeling-Tanah Aron yang dilaksanakan oleh CV Sumber Jadi dengan nilai kontrak Rp. 3.886.378.000.
Ditengah cuaca hujan deras dan air bah disekitar lokasi proyek, Bupati Gede Dana tidak menghentikan pemantauannya terhadap pengerjaan proyek tersebut. Seperti sidak yang dilakukan pada proyek-proyek lainnya, Gede Dana mengecek secara cermat Spek dan Bestek proyek jembatan ini disesuaikan dengan yang ada di buku kontrak kegiatan.
Pasalnya jembatan tersebut sudah sangat ditunggu oleh masyarakat karena menjadi jembatan penghubung akses ekonomi dan pendidikan warga beberapa dusun di lereng atas Gunung Agung, seperti Dusun Kemoning, Dusun Nangka dan Dusun Tanah Aron, selain pula menjadi jembatan penghubung jalur evakuasi warga jika terjadi erupsi Gunung Agung.
Usai melakukan monitoring di Kecamatan Bebandem, Gede Dana melanjutkan kegiatan monitoring ke lokasi proyek pembangunan jembatan Box Culvert, Tukad Pedih, yang menghubungkan ruas jalan Asak-Subagan, Kecamatan Karangasem, senilai Rp. 1.212.058.000 yang dilaksanakan oleh CV Karya Budi Arta.
Sama halnya dengan Jembatan Tukad Bah Api, Butus, keberadaan jembatan Tukad Pedih ini juga sangat vital karena selain menjadi akses ekonomi dan pendidikan warga, jembatan tersebut juga menghubungkan jalan lingkar Subagan-Asak yang menjadi jalur alternatif, jika terjadi kemacetan di jalur utama Bugbug-Perasi.
Bupati mengatakan, kedua jembatan ini, sangat penting bagi akses masyarakat, tentu saja sama dengan jembatan-jembatan lainya. Tetapi, di tengah keterbatasan anggaran akibat dampak covid-19, penyelesaian jembatan harus dilakukan satu persatu.
“Jembatan yang dibangun dengan mempergunakan uang rakyat ini, harus tetap dilakukan pengawasan. Kita tidak ingin, pembangunan jembatan dilakukan asal-asalan. Sehingga setiap ada kesempatan, saya selalu memantau pengerjaan proyek ini. Astungkara, pengerjaan kedua jembatan sudah hampir rampung 80 persen. Dan jika tidak ada halangan pertengahan Bulan Desember nanti, jembatan sudah bisa dimanfaatkan oleh masyarakat,” tutupnya (ami)
FOLLOW THE BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram