-->

Minggu, 16 Oktober 2022

Jalan Santai Partai Golkar Meriyahkan Hut Ke 58 Di Karangasem

Karangasem - Dalam rangka merayakan HUT Partai Golkar (Golongan Karya) yang ke 58, digelar jalan sehat yang diikuti ribuan peserta. Jalan Sehat ini digelar secara akbar serentak di seluruh Indonesia, Minggu (16/10/2022). Di Kabupaten Karangasem sendiri, DPD Partai Golkar Karangasem menggelar giat tersebut di Jalan. Veteran Jalur Sebelas Amlapura dengan diikuti oleh sekitar 2000an peserta. 



Ada yang menarik dalam pagelaran acara Jalan Sehat di Kabupaten Karangasem dimana awalnya cuaca hujan mengguyur di areal kota tepat di lapangan Jalur jalan sehat, namun setelah Pemangku Setempat ngantebang banten beberapa saat kemudian hujan langsung berhenti dan cuaca menjadi cerah berawan. Wakil Ketua OKK DPD Partai Golkar Karangasem, I Wayan Sekep Ariawan membenarkan hal tersebut. "Ya, fenomena tersebut benar, tadinya kan hujan, setelah kita ngunggahang banten, dupa dan sesajen untuk meminta agar acara ini dilancarkan, akhirnya kan terang. Berarti secara ritual,  direstui oleh yang Maha Esa, " Katanya. 


Hal tersebut diartikan baik oleh Wayan Sekep. "Atas restuNya tersebut, artinya di acara yang dikemas dalam HUT ke 56 partai Golkar ini bisa menjadi awal untuk strategi memenangkan Golkar di 2024, baik itu Pileg Pilpres dan Pilkada," Katanya. 


Sementara, terpisah Ketua DPD Partai Golkar Karangasem, I Gusti Ngurah Setiawan mengatakan jika "Seluruh lapisan masyarakat mengikuti kegiatan ini, karena giat ini bersifat umum. Termasuk juga hadir dari UMKM, siswa-siswi sekolah. Kami juga mengundang KPU, Bawaslu dan beberapa partai lainnya," Kata. 


Untuk memeriahkan acara, seluruh peserta yang mengikuti Jalan Sehat mendapatkan kupon undian serta celemek bernuansa kuning, persis dengan warna simbol Partai berlambang Pohon Beringin tersebut. "Ya, Hadiahnya berupa sepeda gunung, TV, Kulkas, kipas angin, magic com dan beberapa jenis hadiah hiburan lainnya," Sambung I Gusti Ngurah Setiawan. 


Dalam acara tersebut juga menyajikan hiburan yang ditujukan kepada para peserta Jalan Sehat, yakni Zumba yang diinstrukturi oleh Zin Osin dan Maya serta dibawakan oleh Kapiyot dan Gek Diah.(****)

Rabu, 14 September 2022

Generasi Milenial Didorong Bantu Petani Pasarkan Produk Pertanian


Denpasar, Bali Kini - 
Generasi milenial didorong untuk mengambil peran dalam membantu petani memasarkan dan memanfaatkan produk hasil pertanian. Mengingat selama ini petani mengalami kendala dalam memasarkan hasil pertanian, bahkan sering terjadi ketika musim panen harga produk pertanian sangat murah. 


“Pada era millenial ini, peran generasi muda sudah mulai berkurang dalam pengelolaan pangan. Semestinya.mahasiswa mampu meningkatkan jiwa enterpreneurship yang dapat menjadi bekal masa depan, sehingga akan mampu menghasilkan peluang kerja di bidang pangan” kata Ketua Matching Fund 2022, Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa (Unwar) Dr. Ni Made Ayu Suardani Singapurwa, S.TP., M.Si di sela-sela Pameran dalam rangka Dies Natalis Universitas Warmadewa yang ke 38 tahun 2022 di Denpasar pada Selasa (13/9).

 

Menurut Wanita yang juga Kaprodi Ilmu Teknologi Pangan-Unwar ini, salah satu strategi pemasaran yang dapat dilakukan generasi muda adalah melalui pameran produk hasil pertanian. Melalui pameran mahasiswa tidak hanya mampu menghasilkan produk hasil pertanian, tetapi juga berinteraksi serta menjual langsung kepada konsumen.


Sementrara dalam Pameran dalam rangka Dies Natalis Universitas Warmadewa yang ke 38, Tim Matching Fund 2022, Fakultas Pertanian-Unwar memamerkan memamerkan produk hasil pertanian terintegrasi.


Pangan merupakan kebutuhan pokok yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia. Melalui, Mahasiswa serta generasi muda yang tergabung dalam Agro Learning Centre dari Yayasan Tamiang Bali memamerkan produk hasil pertanian terintegrasi yang sudah mereka terapkan.

Dengan kegiatan ini mahasiswa mampu meningkatkan jiwa enterpreneurship yang dapat menjadi bekal masa depan, sehingga akan mampu menghasilkan peluang kerja di bidang pangan.


Hasil pertanian terintegrasi yang dipamerkan diantaranya kegiatan perikanan dan hasil olahannya, dimana pakan ikan diperoleh dari limbah peternakan.  Kegiatan peternakan ayam kampung, yang diberikan pakan fermentasi dari limbah sayur dari hasil pertanian, dan dari limbah olahan empon-emponan. 


Terdapat juga hasil kegiatan pertanian berupa sayuran eksklusif, kangkung, sayur hijau, yang dipupuk dari limbah peternakan, perikanan, dan hasil olahan pangan. Selain produk hasil perikanan, perikanan, dan peternakan dijual dalam bentuk segar, mahasiswa juga mengolah dan menjual dalam bentuk olahan pangan seperti jahe instan,  kunyit instan, minuman kunyit, olahan ayam kampung panggang dan betutu ayam. Dengan menjual hasil olahan akan dapat meningkatkan nilai ekonomi dari hasil panen. [ls]

Senin, 29 Agustus 2022

Wanita, Kata, Merdeka



IK Eriadi Ariana*

DIAH Tantri termangu dalam temaram malam yang dingin. Tubuhnya nyaris menggigil, menunggu kedatangan Sri Maharaja Aiswaryadala, pemimpin agung Kerajaan Patali. Malam itu Diah Tantri mendapat giliran untuk melayani hasrat seksual raja yang tidak pernah terpuaskan. Malam itu, pergulatan kata ditakdirkan mengubah dunia.

Sebelum tiba giliran Diah Tantri, ribuan gadis telah “dinikmati” Aiswaryadala. Sebuah perintah yang jauh dari nilai-nilai kemanusiaan telah ditetapkannya, bahwa setiap gadis di negeri itu saban malam secara bergantian harus melayani raja di peraduan. Pada masa itu, perintah raja adalah wahyu Tuhan yang mustahil untuk dilawan. Rakyat pun menyerah tanpa syarat. Tiada kemerdekaan dalam jiwa maupun raga.

Jika ingin hidup enak, Diah Tantri sebenarnya memiliki kuasa yang cukup untuk “lari dari kenyataan”. Ia adalah putri Patih Bandeswara yang merupakan panglima tertinggi Negeri Patali. Pangkat mentereng dengan segudang pengalaman di barak militer, intelejen, hingga reserse adalah modal yang lebih dari cukup bagi Bandeswara untuk sekadar “melindungi” putrinya. Bandeswara bisa dengan mudah menghilangkan bukti keberadaan anaknya, misalnya dengan menghilangkan rekaman setiap CCTV dari kaputren. Namun, ia tidak mau melakukan semua itu.

Tidak disangkal bahwa Bandeswara adalah panglima lurus dan tulus. Ia tidak pernah “aji mumpung” karena berkedudukan tinggi. Alih-alih melakukan nepotisme dan memperkaya diri, baginya jabatan dan pangkat adalah momen untuk membayar hutang pada tanah dan air yang menghidupi. Jabatan yang ia terima tidak lebih wujud dari kepercayaan rakyat, dan akan dipertanggungjawabkan di hadapan Sang Hyang Titah, kala waktunya tiba.

Sikap lurus Bandeswara menurun pekat ke pribadi Diah Tantri. Ia tidak ingin memanfaatkan semua kemudahan yang didapat dari kelahirannya sebagai seorang putri panglima besar. Lebih dari itu, Diah Tantri justru memiliki rasa welas asih dan solidaritas. Ia prihatin terhadap nasib yang menimpa ribuan perempuan Patali.

Menurut Diah Tantri, perempuan tidak diciptakan untuk beroposisi dengan laki-laki. Perempuan memiliki kemerdekaan penuh atas dirinya untuk menentukan nasibnya sendiri. Oleh karena itu, ia selalu berpikir untuk mengupayakan gerakan perubahan. Setelah pertimbangan yang matang, menurutnya satu-satunya cara untuk melawan tirani yang tengah tumbuh subur di Kerajaan Patali dan merenggut kemerdekaan gadis-gadis negeri itu adalah dengan “menghantam” pusat kuasa. Langkah persuasif dipilih untuk meyakinkan Aiswaryadala bahwa tindakannya salah.

Syahdan, tibalah malam itu. Waktu bagi Diah Tantri untuk melayani sang raja tiba. Ketika sang raja datang, Diah Tantri mulai memainkan lakunya. Ia memuja Sang Hyang Semara, dengan segala kemolekan diri, mulai menarik hati sang raja. Ketika Aiswaryadala terjerat jala asmara, Diah Tantri dengan cepat menyanderanya. Pada sepersekian detik penting itu, Diah Tantri memohon anugerah pada Aiswaryadala agar diizinkan menuturkan kisah dunia antah-berantah dari negeri para binatang.

Diah Tantri bagai dianugerahi Sang Hyang Aji Saraswati. Rencananya berhasil, Aiswaryadala bagai bertekuk lutut. Pada mulanya, Aiswaryadala hanya memberi izin Diah Tantri untuk bercerita. Satu, dua, tiga fragmen cerita dituturkan, menyambung satu per satu seperti aliran sungai. Semakin dikisahkan, raja semakin penasaran mendengar kisah yang lain.

Malam berlalu dengan cepat. Kala cerita Diah Tantri usai, fajar telah menyingsing. Ajaibnya, kisah-kisah binatang itu justru meruwat hati Aiswardayala. Seperti matahari yang menyeka malam, kisah-kisah itu membuat penguasa Patali menyadari bahwa selama ini ia telah membuat kekeliruan besar. Pada akhirnya, Maharaja Aiswaryadala bersetia di hadapan Diah Tantri untuk menyudahi semua tirani yang diperbuat.
***
Kisah Diah Tantri sebagaimana diutarakan pada kisah di atas tersurat dalam teks Tantri Kāmandaka Jawa Kuno (lihat Suarka, 2007). Masyarakat Bali—utamanya bagi mereka yang nyastra—cukup baik mengenal kisah ini. Kepopuleran Tantri Kāmandaka terbukti dari banyaknya saduran lintas batas yang hidup dari masa ke masa. Saduran kisah itu banyak digurat dalam lembar-lembar lontar, ada pula yang ditatah dalam padas-padas sebagai relief penghias bangunan. Pada masa yang lebih belakang, cukilan kisahnya muncul pada buku-buka ajar di sekolah, juga sebagai animasi.

Jika dibaca-baca lagi, kisah itu mengalirkan sejumlah pesan moral yang abadi melintasi dimensi zaman. Kesetiaan, kepercayaan, persahabatan, kejujuran, hingga sikap kritis dan skeptis adalah nilai-nilai abadi yang dikandung. Nilai-nilai itu menunggu untuk diwujudkan dalam laku nyata oleh insan manusia agar bijak di tengah hamparan alam mahaluas.

Figur Diah Tantri dalam susastra itu secara terang benderang merepresentasikan sosok wanita yang berupaya membongkar hierarki gender. Perlawanan Diah Tantri pada kuasa Aiswaryadala telah membalikkan paradigma bahwa perempuan adalah sosok tidak berdaya. Banyak di antara kita sering kali terjebak pada labirin polarisasi hitam-putih, atas-bawah, atau kanan-kiri yang radikal. Perempuan dipertentangkan dengan laki-laki, wanita dipertentangkan dengan pria, hanya karena keduanya memiliki anatomi tubuh, sifat, dan tugas berbeda.

Ada banyak anggapan yang menempatan perempuan sebagai insan tidak berdaya. Persepektif semacam itu mencipta gerakan pemberdayaan yang sering kali muncul dan dipolitisasi hanya untuk kepentingan tertentu. Kita sering kali lupa, bahwa dengan menyematkan narasi “ketidakberdayaan perempuan”, maka pada detik yang sama telah membenarkan perempuan memang tidak berdaya. Bukankah narasi semacam ini justru telah meruntuhkan kemuliaan dan segala kelebihan perempuan?

Kisah Tantri Kāmandaka turut memberi garis tebal pada narasi kuasa kata-kata dalam percaturan sistem politik—dan kehidupan. Diah Tantri mengajak pembacanya mengingat bahwa aliran kata adalah senjata yang paling tajam, cermin paling jernih, sekaligus pelita paling benderang untuk membangun peradaban. Ujaran kebencian si anjing, Sambada, terbukti berhasil meruntuhkan persahabatan sang singa, Pinggala dan sang lembu, Nandaka; kebohongan si bangau, Baka membawanya pada kematian yang tragis; namun kepiawaian si kambing, Mesaba, berhasil membuatnya sebagai satwa berwibawa di belantara.

Laku para binatang dalam kisah itu mengingatkan pembaca untuk menjunjung tinggi kebenaran dan kemuliaan kata-kata, terlebih bagi mereka yang mengemban tugas sebagai pemimpin. Pemimpin jangan menjauh, apalagi takut pada kata-kata—dan śastra. Maksudnya, jangan takut kritik, jangan pula ragu mengkoreksi ucap, sebab kata-kata akan selalu mencari jalan untuk diketahui setiap pemilik telinga. Kata-kata selalu hadir merdeka dan memerdekakan, tanpa hina dan cela.

*Penutur adalah jurnalis, pencinta sastra Jawa Kuno, dan Jero Penyarikan Duuran di Pura Ulun Danu Batur.

Senin, 28 Maret 2022

Kripik Pisang Olahan KWT Lumbung Rasa Mampu Bangkitkan Stamina


Tabanan, Bali Kini -
Salah satu sentra tanaman pisang di Pulau Bali terkenal ada di Kabupaten Tabanan  Namun tidak menutup kemungkinan tanaman pisang dapat tumbuh subur menyebar di berbagai wilayah seperti di Desa Wanagiri. Di daerah ini banyak jenis tanaman pisang dapat tumbuh dengan  suburnya. Namun tatkala panen  pisang  berlimpah tentu harga pisang di daerah tersebut turun drastis bisa mencapai 400 rupiah per biji dari harga normal 700 sampai 800 rupiah per biji untuk pisang dengan ukuran besar besar. Situasi ini kurang memberikan manfaat bagi petani pisang Desa Wanagiri. Apalagi, untuk diketahui buah pisang merupakan buah yang kaya akan manfaat. Buah ini memiliki kandungan karbohidrat dan kaya akan vitamin A, B1 , C yang berasal dari warna kuning pisang, juga magnesium. Disamping itu buah pisang juga bermanfaat untuk memperlancar metabolisme, memperlancar aliran oksigen ke otak, meningkatkan kekebalan tubuh, mengatasi anemia, menurunkan berat badan, meningkatkan kesehatan jantung, dan meningkatkan vitalitas pria (meningkatkan kuantitas sperma).


Melihat kondisi seperti itu Ni Made Emic Dwijayanthi,Spd atau akrab dikenal dengan Ibu Merlin, salah satu anggota KWT Taru Sari Giri yang berlokasi di  Dusun Pajahan Desa Wanagiri Kecamatan Selemadeg mengolah pisang mentah menjadi olahan kripik pisang yang gurih dan manis. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan harga buah pisang itu sendiri.

Hal tersebut juga ditegaskan oleh Bapak Wayan Wiasa Selaku Kepala Bidang Konsumsi dan keamanan Pangan pada Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Tabanan .

Dalam mengolah kripik pisang ibu –ibu KWT Tak mau memakai penanis buatan, Ibu Merlin mengolah keripik pisang dengan  gula pasir  asli bukan sarimanis. Hal inilah yg membedakan kripik pisang olahan KWT Taru Sari Giri beda dengan kripik pisang yang ada di pasaran. Ada berbagai jenis buah pisang ada di dusun Pajahan, dengan tangan trampil Ibu Berlin menghasilkan nilai jual yang tinggi yang masih bisa dijangkau masyarakat sekitar. "Semua jenis pisang bisa dijadikan keripik kecuali pisang susu dan pisang ketip,"ungkap Ibu Berlin. (Am/r1)




Sabtu, 11 Desember 2021

Lumbung Rasa Pondok Indi Jadi Pusat Kerjasama Dinas Ketahanan Pangan


Tabanan, Bali Kini –
Lumbung Rasa Pondok Indi di Desa Pita Kecamatan Penebel Kabupaten Tabanan, menjadi pusat perhatian Dinas Pertanian dari beberapa Kabupaten di Bali. Tidak itu saja keberadaanya juga menjadi rujukan sejumlah kabupaten yang ada diluar pulau, khususnya Pulau Jawa sebagai tujuan untuk study banding. Lumbung Rasa Pondok Indi sudah tidak asing di lingkungan pertanian di Kabupaten Jembarana. 


Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Tabanan  Dan Ketahanan Pangan Kabupaten Jembrana pada (10/12/2021) melaksanakan study banding bersama 15 orang peserta dipimpin oleh Kepala Bidang Ketahanan Pangan Kabupaten Jembrana


Kedatangannya diterima oleh Kasi Keamanan Pangan Ir .Cholis Achadiyah  dan Kasi Konsumsi  Ir . Ni Ketut Indiani Marsmini   dari  Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Tabanan. Study Banding yang di laksanakan kabupaten paling ujung barat pulau Bali ini merupakan langkah awal kerjasama apabila kedepan Kabupaten Jembrana ada kegiatan seperti pertemuan  dan pelatihan yang melibatkan orang banyak, maka Pondok Indi akan dipilih sebagai tempat untuk pertukaran olahan. Artinya Pemerintah Kabupaten Jembrana akan membeli olahan yang dibuat KWT begitupula Kabupaten Tabanan juga ikut mendukung UMKM di Jembrana dengan membeli olahannya. Selain tukar pengalaman juga akan saling mengisi. Dengan cara membeli atau mempromosikan hasil" Olahan UMKM baik KabKabupaten tabanan maupun Kabupaten Jembrana. 



Dengan adanya kegiatan yang terus berjalan dan akan dilaksanakan rutin, Pondok Indi dijadikan tempat rujukan karena Pondok Indi adalah wadah atau tempat bertemunya KWT untuk melakukan pertemuan rutin. Juga sebagai tempat pelatihan untuk meningkatkan SDM KWT dan tempat memasarkan produk segar atau olahan kelompok Wanita Tani sehingga memberi motivasi ke kelompok binaan Diskepa yang tergabung dalam wadah Pondok Indi. Pengunjung diharapkan dapat mendatangi Pondok Indi karena ditempat ini disediakan berbagai macam jenis olahan KWT. (Ami)

Rabu, 03 November 2021

Sarat Pesan Positif, Intermezzo Luncurkan Video Klip Kau Bisa


Karangasem, Bali Kini -
Berbagai cara dapat dilakukan untuk menyampaikan pesan positif. Salah satunya ialah melalui musik. Untuk itu, Band Intermezzo yang terdiri dari 4 anak muda asal Karangasem menggarap sebuah lagu dan video klip yang sarat akan makna kehidupan. 


"Kami launching lagu dan Video Klip berjudul "Kau Bisa" ditanggal 28 Oktober 2021, bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda, dengan harapan agar para kaula muda membuktikan bahwa kau bisa, " Seru Bedy Cool saat ditemui Rabu (03/11/2021). Dalam acara Launching tersebut banyak sekali suport yang masuk dan juga banyak dukungan dari berbagai komunitas musik di Karangasem diantaranya Karangasem Indie Movement, Sudut Bawah Tanah Karangasem dan beberapa Komunitas Punk di Karangasem


Ia mengaku, tak hanya asal berkarya, dalam cuplikan video klip yang dibantu penggarapannya oleh Hirania Films ini terselip sebuah pesan moral positif. Dimana kebanyakan orang biasanya hanya menilai seseorang dari tampilan luarnya saja, yang sebenarnya hal tersebut bisa saja salah.


"Lagu dan video klip sengaja kami konsep tentang proses survive seseorang dari jejalan caci maki, tuduhan, rasisme, bullying yang dilandaskan hanya karena outfit yang dikenakan berbeda dengan orang lain pada umumnya. Yang akhirnya diujung cerita si pemeran utama berhasil membuktikan, untuk menilai seseorang tidak cukup hanya mendengar dari tanggapan orang lain atau hanya melihat dari sisi luarnya saja, " Terang Bedy yang berada di posisi Lead Guitar dan Vocal ini. Dengan begitu dirinya berharap agar penonton dapat mengambil pesan tersebut serta dapat menerapkannya di kehidupan sehari-hari. 

"Never Judge The Book By It's Cover

Dan untuk korban bullying atau rasisme, ingat dendam bukan pilihan, jangan menyerah, dan bangkitlah, "KAU BISA" Pesannya. 


Untuk diketahui Band Intermezzo merupakan band bergenre Punk Rock yang berdiri pada tanggal 31 Desember 2016 dan terdiri dari empat orang personil. Diantaranya, Bedy cool di vocal dan lead guitar, DM berada di Rhythm, Gutz DPR pemegang Bass dan Brx Rbl yang berada di posisi Drum. Dalam garapannya kali ini mereka juga mengajak komunitas dari Karangasem Indie Movement untuk tampil di dalam video klipnya." Tandanya. (Ami)


Sabtu, 30 Oktober 2021

Peternak Sapi Bali Didorong Lakukan Penganekaragaman Pakan


Tabanan , Bali Kini -
Peternak Sapi Bali Didorong untuk melakukan penganekaragaman pakan untuk membantu pertumbuhan ternak. Dorongan tersebut disampaikan oleh peneliti dari Prodi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa, Ir. I Nyoman Kaca, M.Si dalam International Community Service yang digelar secara hybride dari Desa Baru, Marga Tabanan Pada Sabtu (30/10).


Penganekaragaan pakan selain mampu membantu pertumbuhan ternak juga sangat berpengaruh terhadap berat lahir anakan. Apalagi selama ini rata-rata berat lahir Anakan sapi maksimal mencapai 18 kg.


“Kalau makanan sapinya sudah bagus, yakin bahwa anak yang akan dilahirkan pada saat lahir mencapai berat badan 20 kg, itu sudah luar biasa” kata pria yang juga merupakan Wakil Rektor 1, Universitas Warmadewa. 


Menurut Kaca, selain memberikan hijauan, para peternak juga dapat memberikan pakan berupa daun pisang dan batang pisang. Pemberian pakan berupa daun dan batang pisang akan membantu dalam pemenuhan terhadap unsur mikro bagi ternak.


Peneliti dari Fakulti Pertanian Lestari Universiti Malaysia Sabah, Dr. Candyrine Su Chui Len mengungkapkan keanekaragaman pakan termasuk pemberian daun dan batang pisang akan memberikan tambahan asupan bagi ternak. Mengingat daun dan batang pisang mengandung karbohidrat.


“Karbohidrat akan menjadi sumber energy. Jadi daun pisang dan batang pisang itu merupakan sumber energy yang tinggi. Pemberiannya dapat dicampur dengan pakan hijauan. Ditempat kami sisa-sisa pertanian bias digunakan sebagai pakan” jelas Candyrine. 


Selain memperhatikan pemberian keanekaragaman pakan, peternak juga diharapkan tetap memperhatikan kesehatan hewan ternak. Kesehatan ternak sapi dapat dideteksi dengan sederhana dengan memperhatikan perubahan fisik.


“Ternak sapi sehat mudah diketahui dari mata yang cerah dan tidak ada kotoran. Bagian mulut bersih, basah dan tidak ada cairan berwarna yang muncul dari hidung dan mulut” ungkap peneliti kesehatan ternak dari Fakulti Pertanian Lestari Universiti Malaysia Sabah, Prof. Madya Dr. Nur Hardy Abu Daud.


Kegiatan International Community Service merupakan inisiasi dari Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa dengan melibatkan beberapa universitas dari Malaysia. Dekan Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa Ir. Dewa Nyoman Sadguna, M.Agb., mengatakan kegiatan International Community Service FP Universitas Warmadewa ini bekerjasama dengan tiga Fakulti dan satu institute di Malaysia serta pula ada satu Desa, dan tiga kelompok tani di Desa Baru, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, Bali. Rancang bangun kegiatan ini telah mulai diinisiasi oleh para mitra kerjasama sejak tiga bulan yang lalu sampai kepada terwujudnya Memorandum of Action (MoA) atau kesepakatan kerjasama yang saling menguntungkan untuk saling berbagi tugas dan peran masing-masing.


“Berupa kegiatan pengabdian kepada masyarakat berskala internasional dengan target luaran berupa publikasi pada jurnal bereputasi dengan memenuhi ketentuan dan skema simlitabmas kememdikbud-ristek-dikti” jelas Sadguna.


Sedangkan Dekan Fakulti Pertanian Lestari Universiti Malaysia Sabah Malaysia, Assoc. Prof. Dr. Azwan Awang dalam sambutannya bersama menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk saling bertukar pengetahuan dan pengalaman agar dapat berguna bagi peternak sapi karena peternak ini yg nantinya menerapkan ilmu tersebut di lapangan. 


“Dengan ilmu baru yang diberikan dalam kegiatan ini bertahap dapat meningkatkan produktivitas dan memperbaiki kehidupan sapi Bali bagi peternak sapi. Nantinya apabila pandemi ini sudah bereda akan mengadakan kunjungan ke Bali dan Universitas Warmadewa khusunya” ungkap Azwan.


Kepala Desa Baru Marga Tabanan, I Made Suarjana menyampaikan bahwa kegiatan webinar dan pelatihan-pelatihan untuk beberapa kelompok maayarakat di Desa Baru telah memberikan pengetahuan baru bagi masyarakat desa. Kegiatan ini menjadi sangat bermanfaat bagi masyarakat pada kondisi pandemi ini. 


“Besar harapan kami kegiatan ini bisa berjalan terus dalam memberikan kontribusi dalam kemajuan Desa Baru Marga dan Desa Baru Marga bisa menjadi Desa Wisata yang go Internasional” ujar Suarjana[r1]

Jumat, 29 Oktober 2021

Perkuat Ketahanan Pangan Ditengah Pandemi Covid -19 Tingkatkan P2L Di Tabanan




Tabanan , Bali Kini  -
Langkah strategis dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Tabanan ditengah situasi pandemi Covid-19, masyarakat di beberapa sektor mengalami penurunan ekonomi. Seperti  pekerja yang bergerak disektor pariwisata, dimana sebagian besar dari mereka terkena imbas penurunan ekonomi akibat tidak adanya wisatawan, sehingga sumber penghasilannya pun menurun atau bahkan hilang.


Untuk mensiasati hal tersebut, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Tabanan Ni Dewa Ayu Putu Sri Widyanti ,SP,M.Si terus bergerak turun kelapangan meningktakan ketahanan pangan dengan Programnya  P2L selain mengembangkan Demplot dengan menyasar KWT atau  Kelompok Wanita Tani di seluruh desa yang ada di kabupaten tabanan . 


Sri Widyanti menegaskan langkah strategis  meningkatkan perekonomian di sektor pertanian. Hal ini karena dirinya yakin jika Pertanian di Kabupaten Tabanan masih unggul.sebagai julukan lumbung beras bali .

Dalam memberikan bimbingan dari rumah ke rumah untuk meningkatkan P2l atau Pekarangan Pangan Lestari mendapat respon yang cukup tinggi dari seluruh kelompok wanita tani di tabanan  .

" di tengan pandemi ini kami berharap P2L atau pekarangan pangan lestari ini bisa terus berkembang dan membantu meningkatkan ketahanan pangan selain menambah pengasilan bagi ibu - ibu KWT di kabupaten tabanan ,, Tandas Sri Widyanti kemis (28/10/2021)

Keberhasilan dalam meningkatkan ketahanan pangan yang terus meningkat itu  Masyarakat Tabanan akan diarahkan untuk menjadi petani dan ikut mengolah lahan yang masih kosong agar mampu mengasilkan pangan setidaknya untuk kebutuhan rumah tangga KWT itu sendiri .



Kadis ketahanan pangan juga akan menversifikasi tanaman pangan.terutama padi sebagai lumbung pangan penghasil beras terbesar di Bali, Tabanan akan mulai mengembangkan komoditas-komoditas pertanian bernilai ekonomis tinggi. Tabanan juga akan membuat program untuk menunjukan jati diri dan bangga menjadi petani .




" kami berharap kegitan KWT ini terus di kembangkan sehingga ibu melaksanakan kegitan ini dan juga lestari artinya terus dilaksanakan sampai kapanpun " tegasnya .

Untuk diketahui, dilihat dari kontribusi lapangan usaha, Produksi Domestik Regional Bruto Kabupaten Tabanan didominasi oleh sektor pertanian sebesar 23,03 persen dan pariwisata sebesar 17,16 persen. Kedua sektor tersebut mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi pada tahun lalu, masing-masing sebesar minus 1,20 persen dan minus 24,84 persen.[ar/5]






© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved