-->

Sabtu, 13 Juli 2024

Pembangunan Bali 100 Tahun Era Bali Di Kabupaten Karangasem


Karangasem, Bali Kini -
  Haluan pembangunan Bali masa depan 100 tahun era Baru 2025-2125 pada Jumat (12/7/2024) di Gedung MPP Amlapura, Kabupaten Karangasem. Dengan menggandeng elemen masyarakat dari perbekel, tokoh, perwakilan organisasi pemuda sulinggih dan lain sebagainya. 

Dalam kesempatan tersebut Wayan Koster menjelaskan terkait konsep haluan pembangunan Bali, dari masa lalu, masa sekarang hingga masa kini atau dinamakan juga alur waktu, atita, wartamana dan nagata.

Aspek lainnya juga yakni ideologi kultural (budaya) religius (adat istiadat tradisi lokal yang menyatu dalam kehidupan dresta Bali). 

"Kata Nangun sat kerti loka Bali tidak hanya di senangi oleh budayawan, namun masyarakat Bali keseluruhan. Dahulu itu, Alam gunung masih terjaga kesuciannya. Sawah tanpa pestisida, Laut bersih sungai jernih danau lestari tidak ada pariwisata tidak ada alih fungsi lahan untuk kepentingan industri tidak ada exploitasi masih bersih," Katanya.  Untuk melestarikan keberlangsungan atas segala yang ada terdahulu di Bali, Ketua PDI-P Bali ini mengatakan, masyarakat dapat menempuh jalan Niskala. Seperti upakara-upakara yang selama ini sudah taat dilaksanakan penduduk Bali. (Ami)

Jumat, 12 Juli 2024

Jaya Negara Tekankan Kolaborasi dan Sinergitas Anggota APEKSI, Wujudkan Pembangunan Kota Berkelanjutan


 Ket foto :

Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara yang juga selaku Ketua Komisariat Wilayah IV saat menghadiri acara Rapat Kerja Komisariat Wilayah (Rakerkomwil) IV ke 19 APEKSI, di Hotel Santika, Kota Blitar, Jumat (12/7). 


Dari Rakerkomwil IV Ke 19 APEKSI di Kota Blitar

Blitar, Bali Kini - Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara selaku Ketua Komisariat Wilayah IV APEKSI menghadiri pelaksanaan Rapat Kerja Komisariat Wilayah IV (Rakerkomwil) ke-19 APEKSI, di Hotel Santika, Kota Blitar, Jumat (12/7). 

Selain Walikota Denpasar Jaya Negara, turut hadir pada gelaran rapat kerja APEKSI tersebut, Sekretaris Daerah Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, Ketua TP PKK Kota Denpasar Ny. Sagung Antari Jaya Negara, dan Asisten Administrasi Pemerintahan I Made Toya, serta OPD terkait lainnya.

Pada kesempatan berharga itu, Walikota Jaya Negara yang juga menjabat Wakil Ketua Dewan Pengurus Bidang Informasi, Advokasi dan Hukum APEKSI, menekankan, pelaksanaan Rakerkomwil APEKSI, yang diselenggarakan di Kota Blitar ini menjadi penting, utamanya berkaitan  dengan perkembangan isu kota-kota di Indonesia agar dapat meraih pertumbuhan ekonomi kreatif yang optimal, dan juga pencapaian lainnya yang berkemajuan. 

“Melalui Rakerkomwil ini bagaimana semua anggota APEKSI dapat terus membangun kolaborasi, komunikasi dan kerja sama antarpemerintah kota, sehingga dapat mendorong realisasi pertumbuhan ekonomi kreatif, pengembangan digitalisasi, peningkatan kualitas pelayanan publik, mempercepat pembangunan daerah, dan mengatasi berbagai masalah yang dihadapi oleh pemerintah kota,” ujar Walikota Jaya Negara.

Selebihnya Walikota Jaya Negara juga mengatakan, keterlibatan Pemkot Denpasar dalam wadah APEKSI  adalah wujud sinergitas program dalam pembangunan daerah. Dengan sinergi dan kolaborasi yang baik antara pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat, realisasi pembangunan di Kota Denpasar yang maju dan sejahtera akan dapat berjalan optimal.

”Dengan semangat Vasudhaiva Kutumbakam, menyama braya bergotong royong guna mencapai tujuan bersama dapat mewujudkan Kota Denpasar berbudaya, maju, sejahtera dan berkelanjutan,” ucapnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif APEKSI 

Alwis Rustam, dalam sambutannya mengungkapkan, dirinya mengapresiasi kehadiran pimpinan daerah 13 anggota Komwil IV, yang mencakup Kota Denpasar, Kota Bima, Kota Kupang, Kota Mataram, Kota Blitar, Kota Mojokerto, Kota Madiun, Kota Kediri, Kota Surabaya, Kota Batu, Kota Malang, Kota Probolinggo, dan juga Kota Pasuruan.

"Terima kasih atas kehadiran seluruh pimpinan daerah, baik para Walikota maupun Penjabat Walikota dalam rapat kerja ini. Ini adalah komitmen kita bersama untuk dapat bersama mencari jalan keluar atas segala sengkarut dan permasalahan yang dihadapi setiap pemerintah kota," ungkapnya. 

Alwis Rustam juga menggarisbawahi, terdapat tiga hal utama yang menjadi perhatian dalam kepengurusan APEKSI. Yakni, 

melakukan advokasi kebijakan, mengawal dan memfasilitasi aspirasi anggota APEKSI,   dan penguatan kapasitas, yang kesemuanya mesti dilakukan tanpa henti, dan berkesinambungan.

"Meski tahun ini adalah tahun sibuk karena kita semua akan menghadapi momen Pilkada, namun perencanaan dan roda pemerintahan harus tetap berjalan. Untuk itu, saya mengajak, semua jajaran pemerintah kota agar terus bergandengan, bersama sama, melakukan koordinasi dan komunikasi untuk dapat tetap saling membantu menjalankan program bagi daerah masing-masing," katanya lagi. 


Tak hanya rapat kerja semata, pada pelaksanaan kegiatan ini, Walikota Denpasar Jaya Negara juga mengajak serta sejumlah seniman Kota Denpasar untuk mengisi gelaran pawai budaya, yang masih masuk dalam agenda Rakerkomwil IV Ke 19 APEKSI di Kota Bung Karno tersebut. Selain itu, turut pula diadakan pameran UMKM yang bertajuk Soekarno Coffee Fest. (Win)

Jembrana Gencar Promosi Pariwisata Dengan Misi Penjualan Mini


Jembrana , Bali Kini
- Dalam upaya mempromosikan destinasi wisata Jembrana, Pemerintah Kabupaten Jembrana tengah mengintensifkan upayanya untuk memamerkan beragam objek wisata di Bumi Makepung. Bekerja sama dengan pelaku industri, pemerintah bermaksud menciptakan paket wisata komprehensif yang menonjolkan pesona unik masing-masing destinasi.


Bupati Jembrana, I Nengah Tamba menyampaikan rasa antusiasnya atas dukungan Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Pihaknya menekankan pentingnya strategi pemasaran yang efektif untuk mempromosikan objek wisata Jembrana.


“Saya sangat mengapresiasi kehadiran teman-teman dari Pokdarwis dan UMKM, mereka sangat antusias untuk mengharumkan nama bangsa di dunia pariwisata,” ungkapnya saat acara Mini Sales Mission di Hotel Jimbarwana, Kamis (11/7/2024). 


Lebih lanjut, Mantan anggota DPRD Provinsi Bali itu menjelaskan, bahwa salah satu langkah konkrit yang akan dilakukan Pemerintah Kabupaten Jembrana dalam mengembangkan pariwisata adalah menyusun destinasi menjadi satu produk unggulan daerah yang dikurasi khusus.

“Kita sudah punya objek wisata yang bagus, tinggal bagaimana cara memasarkannya. Kehadiran Ibu Deputi sangat penting dan saya mendukung penuh acara ini, yang niscaya akan memberikan manfaat positif bagi pariwisata Jembrana,” ujarnya. 


Sementara itu, Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ni Made Ayu Marthini, menyatakan bahwa mini sales mission ini diselenggarakan untuk menggali potensi pariwisata Jembrana yang sangat besar. 


"Kami melihat pemasaran di Jembrana belum optimal, maka dari itu kami bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten yang didukung oleh Bupati dan Kepala Dinas Pariwisata untuk mempertemukan pembeli dari Buleleng, Badung, Denpasar, dan Banyuwangi dengan penjual dari Jembrana,” jelasnya. 


Menurutnya, Kolaborasi ini sangat penting karena pemasaran membutuhkan kerjasama tim.

 “Kita tidak bisa mengharapkan wisatawan datang ke Jembrana sendirian, jadi kita perlu melakukan promosi secara bundle. Misalnya, ketika mereka ke Denpasar, kita bisa ajak mereka ke Jembrana, lalu ke Banyuwangi, sehingga pengalaman wisata mereka menjadi lebih lengkap,” tukasnya. (Adi/HmsJ)

Satpol PP Kota Denpasar Tertibkan Puluhan Media Iklan Tanpa Izin


Denpasar, Bali Kinin
-Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Denpasar kembali menertibkan puluhan media iklan yang terpasang tanpa izin di fasilitas umum wilayah Kota Denpasar pada Kamis (11/7). Penertiban media iklan yang didominiasi baliho, spanduk, banner, umbul-umbul, dan pamflet ini dilakukan untuk menjaga ketertiban dan keindahan kota.

Kasatpol PP Kota Denpasar, Anak Agung Ngurah Bawa Nendra, menyatakan bahwa operasi penertiban dilakukan dengan menyasar beberapa titik strategis, yakni sepanjang Jl. Supratman, Jl. Suli, Jl. Gatot Subroto hingga Taman Kota Lumintang, Jl. Gatsu VI, Jl. Gatsu IV, Jl. Gatsu II, dan Jl. Nangka.

Dari pelaksanaan kegiatan tersebut, turut ditertibkan Baliho sebanyak 1 buah, Spanduk sebanyak 8 buah, Pamflet sebanyak 37 buah, Umbul-umbul  sebanyak 3 buah, Banner sebanyak 37 buah, Papan Nama sebanyak 1 buah.

"Kegiatan penertiban ini penting dilakukan untuk memastikan bahwa semua media iklan yang terpasang di wilayah Kota Denpasar memiliki izin yang sesuai dan tidak mengganggu kenyamanan masyarakat," ujar Ngurah Bawa Nendra.

Sebelum penertiban dilakukan, pihaknya telah melakukan koordinasi bersama-sama elemen masyarakat untuk bersama-sama menurunkan baliho, sepanduk, banner, umbul-umbul dan pamflet. Meskipun demikian, masih ada baliho yang sudah kadaluarsanamun tidak diturunkan pemiliknya.

Pihaknya menegaskan bahwa penertiban  ini akan terus dilakukan selama masih ditermukannya pelanggaran. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi pelanggaran-pelanggaran yang sering dilakukan masyarakat. 

“Kami juga mengimbau kepada masyarakat, bagi yang memasang  banner, spanduk maupun baliho jika masa izinnya telah habis agar dicabut atau diturunkan sendiri. Hal agar  wajah Kota Denpasar tetap bersih aman dan nyaman,” ujarnya.  (Ayu/h).

Uji Coba Mesin Pengolahan Sampah Jadi RDF, Bupati Tamba Optimis Atasi Gunung Sampah Peh


Jembrana, Bali Kini
- Bantuan mesin pengolahan sampah menjadi RDF (Refuse Derived Fuel) di kabupaten Jembrana dari PT Wisesa Global Solusindo mulai diujicobakan di TPA Peh, Desa Kaliakah, Kamis (11/7). 


Untuk memastikan mesin dapat beroperasi sesuai harapan, Bupati Jembrana I Nengah Tamba hadir melihat langsung uji coba mesin serta juga secara langsung mencoba menyalakan mesin yang memiliki kapasitas pengolahan sampah hingga 300 ton per hari ini.


Bupati Tamba cukup optimis mesin pengolahan sampah dapat mengatasi masalah sampah yang ada di kabupaten Jembrana. Kendati demikian, pihaknya masih melihat mesin penunjang pengolahan sampah seperti mesin cacah dan mesin pres masih belum optimal dalam menunjang kecepatan mesin pengolahan sampah ini.


“Kapasitas mesin sudah luar biasa besar, namun ini mesin cacah kurang besar kemudian juga mesin pres kurang cepat, kalau tenaga manusia dipakai seperti ini untuk mencapai target 200 ton satu hari itu sepertinya akan kewalahan,” ujar Bupati Tamba.


Pihaknya mengaku akan berupaya meningkatkan kapasitas mesin cacah dan mesin pres serta menambahkan mesin kompeyor untuk mempercepat proses pengolahan sampah menjadi RDF.


Bupati Tamba menyebutkan ada tiga pihak yang akan terlibat dalam mengatasi permasalahan ini, baik Pemerintah Daerah maupun juga dari pihak swasta yang siap membantu pemerintah untuk mengatasi sampah ini.


“Pemkab Jembrana sebagai penyedia sampah dan tempat produksi, kemudian beliau pak Johan yang punya mesin dan hasil daripada mesin ini nanti ada PT SBI. Saya sudah melaksanakan MoU dan PKS, sudah siap. Hari ini sampah eksisting yang 100.000 ton, itu optimis bisa kita selesaikan,” ungkapnya.


Sementara itu, Johan Agus Kurniawan Direktur Utama Wisesa Global Solusindo mengungkapkan semua sistem mesin yang pihaknya bawa sudah dapat berjalan dengan baik dan sudah sempat diuji coba mulai dari mengisi sampah ke dalam mesin Seiko (pemilah sampah) kemudian di thresher (cacah) kemudian di pres.


"Selama satu minggu ini kita mencoba memfungsikannya semua instalasi kita pasang dan kemarin kita uji coba sedikit semua sistem sudah berjalan dengan baik, tinggal nanti produksinya kita sesuaikan dengan kondisi di lapangan," ungkapnya.


Lebih lanjut pihaknya mengatakan terdapat ketimpangan kapasitas mesin untuk mencapai hasil akhir 200 Ton perhari dikarenakan mesin cacah dan mesin press tidak mampu mengimbangi produksi mesin dari PT. Wisesa Global Solusindo yang begitu besar.


"Standar operasional belum bisa kita pastikan optimal karena sinkronisasi alat, bisa kita lihat dengan mesin sebesar ini ada sinkronisasi dengan mesin yang berikutnya kalau terlalu besar outputnya setelah itu dengan mesin thresher (cacah) sekecil ini tentu tidak bisa maksimal tentunya harus seimbang," pungkas Johan. (Komang/hu)

Pemkot Denpasar Gandeng Komunitas Gelar Rare Angon Festival 2024,


 Ket foto : Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa saat mengahadiri Meet and Greet "Diskusi Santai Komunitas Layang-layang dan Sharing Konsep Rare Angon Festival 2024 di Kota Denpasar, Rabu (10/7).
 


Wawali Arya Wibawa: Sebagai Ajang Puncak Berbagai Kreatifitas, Lestarikan Tradisi Layang-layang. 


Denpasar, Bali Kini - Pemerintah Kota Denpasar bekerjasama dengan komunitas pelayang siap untuk menggelar Rare Angon Festival untuk pertama kalinya di Tahun 2024 ini. Kegiatan ini digadang-gadang menjadi puncak dari segala jenis kreatifitas layang-layang di Bali. Demikian terungkap saat pelaksanaan Meet and Greet "Diskusi Santai Komunitas Layang-layang dan Sharing Konsep Rare Angon Festival 2024 di Kota Denpasar, Rabu (10/7). 


Hadir langsung dalam kesempatan tersebut Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Anggota DPRD Provinsi Bali, AA Gede Agung Suyoga, Kabid Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kota Denpasar, I Wayan Hendaryana, komunitas pelayang dari berbagai daerah serta undangan lainya. 


Ketua Panitia, Gede Eka Surya Wirawan menjelaskan, Rare Angon Festival Tahun 2024 merupakan sebuah kegiatan yang dirancang untuk mempertemukan berbagai elemen rare angon yang identik dengan layang-layang. Dimana, kegiatan ini dikemas dengan kolaborasi lintas sektor guna merangkum berbagai jenis lomba layang-layang, workshop, diskusi, hingga pameran yang berkaitan dengan layang-layang. 


“Saat ini berbagai jenis lomba sudah dilaksanakan baik oleh komunitas, banjar hingga organisasi pelayang, dan khusus untuk Rare Angon Festival ini menjadi wadah besar berbagai elemen rare angon, termasuk layang-layang,” ujarnya


Lebih lanjut dijelaskan, berbagai jenis layang-layang baik tradisional dan internasional juga akan dilombakan pada gelaran yang akan berlangsung pada pertengahan bulan Agustus mendatang. Hal ini diharapkan mampu mendukung terwujudnya kesamaan persepsi guna mendukung kelestarian tradisi layang-layang di Bali, khususnya Kota Denpasar. 


“Semoga melalui event Rare Angon Festival ini dapat mendukung kelestarian tradisi layang-layang di Bali, khsusunya Kota Denpasar dengan berbagai jenis layangan,” ujarnya. 


Sementara Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa menekankan komitmen Pemkot Denpasar dalam melestarikan tradisi layang-layang. Pihaknya menjelaskan bahwa Pemkot Denpasar memberikan dukungan terhadap pelaksanaan Rare Angon Festival ini. 


Dikatakannya, pelaksanaan Rare Angon Festival bukanlah merupakan saingan dari berbagai event layangan yang telah ada. Melainkan menjadi sebuah wadah besar dengan skala yang lebih luas dalam mendukung kelestarian rare angon dan layang-layang. 


“Yang pertama, Pemerintah Kota Denpasar memberikan dukungan terhadap kelestarian tradisi layang-layang, dan Rare Angon Festival ini menjadi wadah atau pncak event-event pelayang di Bali,” ujarnya


Terkait dengan resahnya Rare Angon di Bali, khususnya Kota Denpasar terhadap ketersediaan lapaangan untuk bermain layang-layang, Arya Wibawa menegaskan bahwa Pemkot Denpasar telah menyediakan lahan di Kawasan Pantai Mertasari. 


Arya Wibawa berharap, Rare Angon Festival ini memiliki kesamaan dengan Kesanga Festival yang mewadahi generasi muda yang memiliki hobi. Dimana, Rare Angon Festival untuk pelayang, dan Kesanga Festival untuk pecinta ogoh-ogoh. Pihaknya juga berharap kedua event ini dapat masuk dalam kalender event pariwisata nusantara. Sehingga dapat menjadi pilihan wisatawan untuk berwisata dan menjadi daya tarik tersendiri. 


“Jadi kami sangat komitmen untuk menyediakan tempat, termasuk Kawasan Pantai Mertasari yang sangat relevan dimanfaatkan untuk bermain layang-layang, tidak hanya lapangan, kegiatannya pun kita kemas dengan kolaborasi sebagai ruang puncak yang memberikan kebebasan ekspreasi bagi seluruh rare angon,” ujarnya. (Ags/Hu).


Beli Sabu Patungan, Sejoli Paruh Baya Ini Diadili


Denpasar , Bali Kini
- Belum sempat menikmati asap dari kristal bening yang dibelinya secara patungan, sudah membuat T. Hasan (54) dan Renny Wijayanti (41) harus meringkuk dijeruji besi. Keduanya terjerat dalam sidang narkotika Golongan I di Pengadilan Negeri Denpasar.

Dalam dakwaan yang dibacakan Jaksa Penuntut Umum (JPU) G.A. Surya Yunita, terkuak berawal dari keduanya yang sepakat untuk membeli sabu secara patungan. Dimana Renny yang seorang pemandu lagu di salah satu Cafe wilayah Denpasar dan tinggal di Kamar Kost Jalan Citarum, Panjer  Denpasar Selatan, menghubungi Hasan yang tinggal di Jalan Gunung Lebah, Tegal Harum Denpasar Barat.

Dimana saat itu, 3 April 2024 sekitar pukul 19.00 WITA Renny meminta Hasan untuk memesan satu paket sabu. Kesepakatan Renny mengeluarkan uang sebesar Rp 250.000 dan Hasan diminta menyumbang Rp 100.000.

Saat itu Hasan langsung menghubungi seseorang yang dikenalnya memakai simbol nama 13.4.N.D.1.T dengan memesan paket 0,2 seharga Rp 350.000. Tidak berselang setengah jam, sudah menerima informasi mengenai lokasi pengambilan.

Saat bergegas keduanya pergi ke tempat yang dituju yakni diseputaran Pekambingan, Denpasar, dengan menggunakan sepeda motor. Di lokasi tersebut, Renny mengorek-ngorek bawah pot bunga sementara T. Hasan menyinari dengan senter dari ponselnya. 

Begitu berhasil menemukan paket sabu dan akan beranjak pergi, langsung dihadang petugas. Hasan yang baru akan menghidupka motor langsung kaget dan tidak sempat untuk menghilangkan barang bukti.

"Ke dua terdakwa didakwa atas percobaan atau permufakatan jahat untuk melakukan tindak pidana narkotika. Mereka diduga tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan narkotika golongan I," tulis dalam dakwaan Jaksa.

Para terdakwa dalam keterangannya mengaku sudah lima kali membeli narkotika jenis shabu dari 13.4.N.D.1.T sebelum akhirnya tertangkap oleh petugas kepolisian. Barang bukti berupa satu paket narkotika jenis shabu yang berhasil diamankan berat 0,14 gram netto.[rt], Bali kini 

Konsumsi Sabu Sendiri, Pemandu Wisata Ini Divonis 5 Tahun Penjara


Denpasar , Bali Kini
- Bekerja sebagai guide atau pemandu wisata, justru membuat Harianto Nasution (29) lebih percaya diri dalam tour bersama turis asing saat dirinya mengkonsumsi sabu. Entah apakah dirinya memiliki lisensi sebagai seorang guide atau tidak, pastinya kini ia harus dibui lantaran mengkonsumsi narkotika jenis sabu.

Dalam sidang di Pengadilan Negeri Denpasar, Majelis Hakim Pimpinan Gede Putra Astawa dalam amar putusannya menyatakan terdakwa Harianto Nasution terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman. 

Dirinya divonis 5 tahun dan  denda Rp 800 juta subsider 3 bulan penjara. Tedakwa menjadi terdakwa karena sebelumnya kedapatan membeli Narkotika melalui media sosial yang tujuan awalnya untuk digunakan sendiri.

Perbuatannya terdakwa melanggar Pasal 112 ayat (2) UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika sebagaimana dalam dakwaan kedua dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) Gusti Ayu Rai Artini.

"Menghukum terdakwa Harianto Nasution dengan pidana penjara selama 5 tahun,  denda sebesar Rp 800 juta dengan ketentuan apabila denda tidak dibayar diganti hukuman kurungan 3 bulan," putus ketuk palu Majelis Hakim.

Atas vonis tersebut JPU menyatakan pikir-pikir sedangkan terdakwa melalui penasehat hukumnya menerima. Diketahui putusan ini lebih ringan 6 bulan dari yang dituntut JPU yaitu, pidana penjara 5 tahun dan 6 bulan dengan denda Rp 800 juta subsider 6 bulan.

Sebelumnya dalam dakwaan JPU, perkara ini terjadi di rumah kost terdakwa di Jalan Merdeka Raya III No. 5, Banjar Abianbase, Kuta, dimana pada 10 Februari 2024, terdakwa menghubungi akun Instagram "BONBONWEED" dengan pemilik akun yang diketahui bernama Mr. Born, untuk memesan 5 gram sabu seharga Rp 5 juta.

Terdakwa berjanji akan membayar setelah sabu habis terpakai atau terjual. Selanjutnya, terdakwa diarahkan untuk membeli barang melalui toko Shopee 'LeeZah Store', tempat sabu disembunyikan dalam barang pesanan. Setelah membayar Rp 93.000 di Indomart, paket tersebut dikirim ke alamat tujuan.

Pada 14 Februari 2024, terdakwa menerima paket kiriman dari kurir dan kembali ke kostnya saat di depan kostnya dia tidak sadar bahwa telah ditunggu oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bali.

"BNNP berhasil mengetahui soal transaksi tersebut. Petugas BNNP Bali melakukan penangkapan terhadap terdakwa beserta paket kiriman berisi sabu tersebut," Ujar JPU.

Saat penggeledahan oleh tim BNNP Bali pada kost terdakwa ditemukan barang bukti berupa,  1 paket kiriman dari 'LeeZah Store' di Medan kepada Andika Pratama di Kuta, dalam paket tersebut terdapat 2 tabung pipa stainless, salah satunya berisi 1 plastik klip berisi kristal bening diduga sabu.

Di kantor BNNP Bali, barang bukti berupa 1 plastik klip berisi kristal bening sabu ditimbang dengan total berat 5,54 gram bruto atau 5,3 gram netto. Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik Pusat Laboratorium Forensik Bareskrim Polri Cabang Denpasar Nomor Lab: 261/NNF/2024 tanggal 15 Februari 2024, barang bukti tersebut mengandung metamfetamina. Sedangkan hasil tes urine terdakwa tidak mengandung narkotika.[jero]

Peringati Harkopnas Ke-77, Wawali Arya Wibawa Pimpin Penanaman Pohon di Pantai Padang Galak


 Ket. Foto : Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa saat melaksanakan aksi kebersihan dan penanaman pohon dalam rangka Peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) Ke-77 tahun 2024, Jumat (12/7) disepanjang pantai Padang Galak, Kesiman Petilan.

Denpasar, Bali kini -
Peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) Ke-77 tahun 2024, Pemkot Denpasar bersinergi dengan Dewan Koperasi Indonesia Denpasar (Dekopinda) melaksanakan kegiatan bersih-besih pantai dan penananaman pohon, Jumat (12/7) disepanjang pantai Padang Galak, Kesiman Petilan.

Pelaksanaan aksi kebersihan dan penanaman pohon dipimpin langsung Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa didampingi Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Denpasar, I Dewa Made Agung, sekaligus menyerahkan bantuan berupa alat-alat kebersihan.

"Setiap tanggal, 12 Juli menjadi peringatan Hari Gerakan Koperasi Indonesia, dan pada usia 77 Tahun Gerakan Koperasi Indonesia yang menandakan kematangan dalam berorganisasi, serta kemampuan menjawab berbagai tantangan zaman," ujar Wawali Arya Wibawa disela-sela penanaman pohon camplung.

Lebih lanjut disampaikan, perjalanan pembangunan koperasi diupayakan secara berkesinambungan agar koperasi dapat tumbuh sejajar dengan badan usaha lain. Di samping itu memiliki sensitifitas tinggi dalam pengembangan usaha, dan diminati oleh generasi muda.

Dengan menciptakan ekosistem bisnis yang dinamis, adaptif, dan akomodatif bagi kepentingan anggota dan masyarakat, sehingga koperasi dapat lebih lincah dan dinamis dalam menangkap berbagai peluang usaha, serta mendapat kepercayaan publik.

“Semoga pengembangan dan penguatan koperasi berjalan dengan baik di Kota Denpasar agar selalu bisa memberikan kontribusi bagi kesejahteraan anggota koperasi dan masyarakat luas. Serta saya mengucapkan terimakasih kepada Dekopinda karena sudah memberikan bantuan berupa alat-alat kebersihan dan pohon perindang di wilayah pantai padang galak desa kesiman petilan”, ungkapnya.

Sementara Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Denpasar, I Dewa Made Agung mengatakan, perekonomian memang sangat penting untuk kemajuan kehidupan masyarakat, akan tetapi lingkungan juga jauh lebih penting di dalam menjaga kesehatan masyarakat. Oleh sebab itu ekonomi dan lingkungan akan selalu berdampingan didalam kehidupan masyarakat.

“Dalam kesempatan ini kami menggandeng Dekopinda melaksanakan kegiatan bersih-bersih lingkungan dan penanaman pohon di wilayah pantai padang galak”, ungkapnya.

Ditambahkan Adapun jumlah bibit pohon yang diberikan sebanyak 20 bibit pohon camplung, 6 buah cangkul gigi, sapu nagoya 4 biji, sapu tanam 5 biji, selang air sepanjang 50 meter dan uang tunai sebesar 2 juta rupiah. (ays).

Bupati Tamba Cek Pembangunan Jalan Terusan Menuju Pura Rambut Siwi


Jembrana , Bali Kini 
- Kabupaten Jembrana kini tengah membangun infrastruktur jalan baru menuju kawasan suci Pura Dang Kahyangan Rambut Siwi. Proyek ini dikelilingi tebing-tebing alami yang memukau, menjanjikan transformasi area tersebut menjadi destinasi wisata yang menarik. Inisiatif ini diharapkan tidak hanya memperlancar akses keagamaan, tetapi juga menjadi sumber pendapatan baru bagi daerah dan desa setempat.


“Saya mencoba untuk membuat satu trobosan di Kabupaten Jembrana dengan nuansa religius. Kita sudah melihat bagaimana Pantai Pandawa dan Pantai Melasti dikelola dengan baik sehingga menjadi sumber pendapatan daerah dan desa,” ujar Bupati Jembrana I Nengah Tamba saat melakukan pengecekan jalan terusan menuju Pura Rambut Siwi, Sabtu (12/7/2024). 


Orang nomor satu di Gumi Makapung ini menambahkan, proyek ini bertujuan untuk mempermudah akses ke tempat keagaaman sekaligus memanfaatkan keindahan alam sekitar sebagai daya tarik wisata. “Kami ingin akses jalan ini tidak hanya untuk kepentingan keagamaan, tetapi juga bisa menjadi destinasi wisata mengingat pemandangan yang ditawarkan sangat luar biasa,” katanya.


Pembangunan jalan ini diharapkan dapat meningkatkan kemudahan akses menuju pura-pura suci di kawasan Pura Luhur Rambut Siwi dan membuka peluang baru bagi pengembangan pariwisata spiritual di Kabupaten Jembrana. “Saat ini, lansia kesulitan untuk sembahyang ke bawah karena jalannya sangat curam. Ini adalah terobosan yang akan menciptakan destinasi baru di tempat ini,” jelasnya.(Adi/Hu)

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved