-->

Kamis, 20 Maret 2025

Gotong Royong Percepat Pembangunan Daerah, Bupati Tabanan Hadiri Penutupan TMMD ke-123


Laporan Reporter : Tim Lpt Tabanan

Bali Kini   – Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., menghadiri upacara penutupan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-123 Tahun Anggaran 2025 di Lapangan Dusun Sarinbuana, Desa Wanagiri, Kecamatan Selemadeg, Tabanan, Kamis (20/3). Acara ini menandai selesainya program TMMD yang telah berlangsung selama satu bulan, berfokus pada pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat. Saat itu Bupati Sanjaya didampingi oleh Sekda dan para OPD terkait di lingkungan Pemkab, saat itu pihaknya disambut langsung oleh Danrem 163/Wira Satya Brigjen TNI Ida I Dewa Agung Hadisaputra, S.H. I., dan Komandan Kodim 1619/Tabanan, Letkol Riza Taufiq Hasan, S.I.P.


Di kesempatan itu, Bupati Sanjaya mengapresiasi peran TNI dalam membangun infrastruktur di Kabupaten Tabanan. “Saya sebagai Bupati Tabanan mewakili masyarakat Tabanan yang pertama, mengucapkan banyak terima kasih atas terselenggaranya TMMD ke-123 di Kabupaten Tabanan tahun 2025. Kami merasa bersyukur dan melihat secara nyata bagaimana peranan TNI yang sudah tiap tahun dilaksanakan di Kabupaten Tabanan, buktinya adalah membangun infrastruktur jalan,” ungkapnya.


TMMD ke-123 ini melibatkan 150 personel TNI dari Angkatan Darat, Laut, dan Udara, serta instansi terkait lainnya. Sasaran utama kegiatan ini adalah pembangunan dan peningkatan infrastruktur jalan, termasuk pelebaran jalan dari 3 meter menjadi 5 meter sepanjang 600 meter, pembukaan jalan baru sepanjang 575 meter, serta pengerasan dan betonisasi jalan dengan total panjang lebih dari 1.000 meter. Selain itu, tiga unit gorong-gorong, saluran drainase sepanjang 1.175 meter, dan pemasangan batu senderan juga telah diselesaikan.


Bupati Sanjaya juga menekankan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga hasil pembangunan yang telah dilakukan. “Tadi sudah ada serah terima dari Pak Danrem kepada kami di Kabupaten Tabanan. Jadi, harapan kami kepada komponen masyarakat, ketika sudah selesai infrastruktur jalan yang bagus ini, kami himbau untuk bantu rawat. Budaya tedun, tiap bulan minimal 1-2 kali budaya tedun itu dilaksanakan. Peranan masyarakat inilah yang kami butuhkan. Jaga, rawat sama-sama jalan yang kita miliki ini,” tegasnya.


Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa gotong-royong adalah semangat utama yang harus terus dijaga dalam pembangunan daerah. “Semua komponen masyarakat bekerja sama untuk membangun wilayah, ini memang yang membanggakan. Jadi ada partisipasi yang luar biasa, dan inilah yang namanya gotong-royong yang memang sudah diamanatkan oleh para leluhur. Kami berharap berlanjut terus, bukan hanya TMMD, karya bakti pun kami siap bekerja sama, karena masyarakat sangat mendambakan kehadiran TNI di tengah-tengah masyarakat,” tambahnya.


Komandan Kodim 1619/Tabanan, Letkol Riza Taufiq Hasan, S.I.P., dalam laporannya menekankan, bahwa program ini bertujuan mempercepat pembangunan daerah dan memperkuat sinergi antara TNI dan masyarakat. “Kegiatan TMMD ke-123 TA 2025 yang telah dilaksanakan selama 30 hari, terhitung dari 19 Februari hingga 20 Maret 2025, dalam rangka akselerasi pembangunan di daerah, guna mewujudkan rak juang yang tangguh dan meningkatkan kemanunggalan TNI dengan rakyat,” jelasnya.


Selain infrastruktur jalan, TMMD ke-123 juga mencakup berbagai program sosial bagi masyarakat. Beberapa di antaranya adalah pembagian paket sembako dan pemasangan pompa hydram air bersih bagi 160 kepala keluarga di Banjar Anyar dan Banjar Kayupuring, Desa Sangketan. Program lainnya mencakup pembangunan 10 titik sumur bor, ketahanan pangan Kodim 1619/Tabanan, penghijauan di areal Pura Muncak Sari, pembersihan Pasar Bajera dan Sungai Yeh Otan, serta renovasi satu unit rumah tidak layak huni. 

Penyampaian LKPJ Dalam Rapat Paripurna DPRD Bali


Laporan Reporter : Jero Ari 

Denpasar , Bali Kini  - Rapat Paripurna ke-10 DPRD Provinsi Bali Masa Persidangan II Tahun Sidang 2024-2025 di Ruang Sidang Utama DPRD Provinsi Bali, Rabu (19/3), dengan agenda penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban 

(LKPJ) Kepala Daerah Provinsi Bali Tahun 2024.

Dimana penyampaian Penjelasan Gubernur terhadap Raperda Provinsi Bali tentang Pungutan Bagi Wisatawan Asing dan Raperda Rencana Perlindungan, Pengelolaan Lingkungan Hidup Tahun 2025-2055. Rapat Paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Provinsi Bali, Dewa Made Mahayadnya dihadiri Gubernur Bali, Wayan Koster.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Koster menyampaikan LKPJ kepada DPRD Bali sebagai laporan atas hasil penyelenggaraan urusan pemerintah menyangkut pertanggungjawaban kinerja yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah selama 1 (satu) tahun anggaran. Penyusunan LKPJ Kepala Daerah Tahun 2024, telah mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 tentang Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah, dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 tentang Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah.

"Selanjutnya Dewan yang terhormat, melakukan pembahasan dan memberikan rekomendasi, sebagai masukan dan pertimbangan dalam penyusunan perencanaan dan anggaran pada tahun berjalan dan tahun berikutnya, serta penyusunan peraturan daerah, peraturan kepala daerah, dan/atau kebijakan strategis kepala daerah lainnya," ujarnya.


Lebih lanjut Koster memaparkan terkait Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Provinsi Bali tentang Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Tahun 2025-2055 ini memiliki nilai strategis dan sangat penting sebagai landasan 

hukum dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di Provinsi Bali. "Apalagi ditengah pesatnya perkembangan penduduk serta kompleksnya permasalahan 

lingkungan hidup yang kita hadapi. Berbagai permasalahan lingkungan hidup tersebut jika tidak ditangani secara serius 

dan komprehensif dapat membawa dampak negatif terhadap ekosistem lingkungan dan keberlangsungan kehidupan makhluk hidup," jelas orang nomor satu di Bali ini. 

Ditegaskannya, menjaga keberlanjutan lingkungan hidup di Provinsi Bali menjadi tanggungjawab bersama, karena merupakan aset masyarakat Bali dan warisan yang harus dilestarikan demi masa depan generasi mendatang. Sehingga kebijakan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup harus menjadi bagian integral dari pembangunan berkelanjutan di Provinsi Bali. 

"Kebijakan ini juga sebagai wujud komitmen dan keseriusan kami dalam mengimplementasi visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana dalam Bali Era Baru," ujarnya. 

"Saya berharap Anggota Dewan yang terhormat, memberikan sumbang saran dan masukan penyempurnaan terkait Raperda ini, untuk selanjutnya dapat dibahas sesuai dengan mekanisme dan prosedur yang berlaku, dan mendapat 

persetujuan bersama," sambungnya, menyudahi.

Bupati Jembrana Ajak Masyarakat Melapor Jika menemukan kejahatan penyelundupan satwa


Laporan Reporter : Tim Lpt Jembrana 

Bali Kini – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jembrana menunjukkan komitmen penuh dalam pelestarian satwa laut, khususnya penyu yang merupakan salah satu satwa dilindungi dan banyak ditemukan di perairan Jembrana. Pada Selasa (18/3/2025), lima ekor penyu hijau yang sebelumnya diamankan oleh polisi dari kasus penyelundupan di Pesisir Pantai Teluk Gilimanuk, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, dilepasliarkan ke habitat alaminya. Pelepasan ini dilakukan oleh Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan bersama Kapolres Jembrana, AKBP Endang Tri Purwanto.



Penyu-penyu tersebut sebelumnya dititipkan di Kelompok Konservasi Penyu (KKP) Kurma Asih yang terletak di Desa Perancak, Kecamatan Jembrana. Berdasarkan hasil identifikasi, penyu-penyu yang dilepasliarkan memiliki ukuran rata-rata kerapas 82 cm x 88 cm, terdiri dari dua ekor jantan dan tiga ekor betina.


Usai melepas liarkan penyu, Bupati I Made Kembang Hartawan memberikan apresiasi terhadap kinerja Kapolres dan jajarannya yang telah berhasil menangani kasus penyelundupan satwa dilindungi ini. “Saya tidak berkomentar banyak, cukup dengan kata-kata ‘ubur-ubur ikan lele’, Kapolres dan jajarannya top banget lee,” ujar Bupati Kembang dengan penuh semangat.


Bupati juga mengingatkan pentingnya partisipasi masyarakat dalam penegakan hukum, menyarankan masyarakat untuk melaporkan segala bentuk kejahatan penyelundupan satwa dilindungi. “Jangan sungkan-sungkan untuk melapor. Jika tidak berani terbuka, Pak Kapolres menjamin kerahasiaan laporan. Partisipasi masyarakat sangat kami butuhkan untuk menciptakan keamanan yang lebih baik,” ujarnya.


Disisi lain  Kapolres Jembrana, AKBP Endang Tri Purwanto, menyampaikan komitmennya untuk terus mendukung penegakan hukum terkait penyelundupan satwa dilindungi, meskipun masa jabatannya akan segera berakhir. “Saya akan tetap berkomitmen dalam penegakan hukum terhadap pelaku penyelundupan satwa dilindungi, seperti penyu hijau, hingga masa jabatan saya berakhir. Semoga Kapolres Jembrana berikutnya juga akan terus melanjutkan komitmen ini,” ujarnya.


Kapolres juga mengapresiasi keberadaan konservasi Kurma Asih yang telah banyak membantu dalam pengelolaan satwa liar di Jembrana. "Alhamdulillah, di Jembrana ada konservasi yang terus bekerja sama dengan Polres Jembrana. Setiap ada kasus, kami tinggal menitipkan penyu ke mereka, dan mereka siap merawatnya," tambahnya.



Kepala Balai KSDA Bali, Ratna Hendratmoko, juga berharap pelepasan penyu ini dapat membawa berkah dan manfaat bagi masyarakat. Ia menekankan bahwa penyu adalah simbol dari panjang umur, kekuatan, dan keseimbangan, serta memiliki makna mendalam bagi kehidupan. 


Pelepasan penyu ini diharapkan menjadi langkah positif untuk konservasi satwa dan pelestarian alam di Jembrana, serta memberikan bekal yang baik bagi Kabupaten Jembrana dalam mewujudkan keberlanjutan ekosistem laut yang sehat.

“Semoga apa yang kita lakukan hari ini bisa membawa berkah. Kebahagiaan satwa adalah ketika mereka hidup di alam dan habitatnya,” tandasnya 

Pemerintah Jembrana Sempurnakan Program Dana Penunggu Pasien


Laporan Reporter : Tim Lpt Jembrana 

Bali Kini - Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan didampingi Wabup IGN Patriana Krisna (Ipat) melakukan pengecekan langsung ke masyarakat yang menerima bantuan dana penunggu pasien di Desa Pengambengan dan Kelurahan Pendem, Minggu (16/3). Kembang hadir memastikan mekanisme  bantuan penunggu pasien tepat sasaran serta jelas manfaatnya bagi warga yg mengajukan .


Terutama mekanisme distribusi dapat berjalan dengan cepat dan lancar sehingga benar benar dirasakan manfaatnya. "Kami berdua turun langsung ke lapangan untuk mengecek kondisi masyarakat yang mendapatkan dana penunggu pasien," ujar Bupati Hartawan.


Lebih lanjut, Bupati Kembang menjelaskan bahwa Program ini sebenarnya sudah ada sebelumnya, namun kini disempurnakan dengan tujuan untuk memberikan manfaat lebih bagi masyarakat.

"Dengan adanya penyempurnaan ini, kami berharap warga yang berobat di kelas tiga bisa mendapatkan dukungan dana penunggu pasien selama minimal tiga hari," ujar Bupati Kembang.



Kini, masyarakat yang berobat di kelas tiga akan menerima bantuan dana selama minimal tiga hari. Bantuan dana ini akan diberikan berdasarkan tempat perawatan pasien. Untuk perawatan di puskesmas, dana yang diterima per malam sebesar Rp 150 ribu, sementara di Rumah Sakit Umum Negara sebesar Rp 200 ribu per malam. Adapun di Rumah Sakit Sanglah, bantuan dana mencapai Rp 250 ribu per malam.



"Kita juga atur agar pengajuan dana penunggu pasien dapat diproses dengan cepat sehingga lebih cepat cair diterima masyarakat ,” jelasnya. 


Dengan langkah ini, diharapkan masyarakat Jembrana dapat merasakan manfaat lebih dari program ini, serta mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik dan cepat. "Kami menetapkan standar bahwa dalam waktu 10 hari pengajuan, dana tersebut harus sudah masuk ke rekening," jelasnya. 


Terkait dengan anggaran, Bupati Kembang mengungkapkan bahwa untuk memenuhi kebutuhan dana penunggu pasien ini, anggaran yang dibutuhkan mencapai sekitar Rp 150 juta per bulan, atau sekitar Rp 1,8 hingga Rp 2 miliar per tahun. 


Dengan adanya penyempurnaan pelayanan dan jaminan ketersediaan anggaran, diharapkan masyarakat Jembrana yang membutuhkan bantuan dana penunggu pasien akan merasa lebih terbantu dan terlayani dengan baik.

"Kami memastikan anggaran ini cukup untuk mendukung kelancaran program, dan pelayanan akan terus dipercepat," katanya

83 Ogoh-ogoh Ramaikan Pawai Ogoh-ogoh Anak Usia Dini di Jembrana.


Laporan Reporter : Tim Lpt Jembrana 

Bali Kini - Bupati Jembrana Made Kembang Hartawan dan Wakil Bupati Jembrana Patriana Krisna membuka pawai Ogoh-ogoh anak usia dini se Kabupaten Jembrana di Simpang Tiga Surapati, Barat Pura Jagatnatha Jembrana pada Selasa 18 Maret 2025.


Kegiatan yang mengambil tema Paraspara Sahāya Alikya Šakti "KEKUATAN PERSATUAN DALAM GOTONG ROYONG", diikuti oleh 33 Kontingen dengan total 83 ogoh-ogoh. Pawai Ogoh-ogoh ini merupakan kolaborasi antara Peradah Jembrana, Dinas Pendidikan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Pokja Bunda PAUD Kabupaten Jembrana dan organisasi lainnya seperti IGTKI, Himpaudi dan Yayasan Pandan Sari Acarya.


Bupati Kembang Hartawan mengaku bangga melihat anak-anak Jembrana bisa melakukan pawai ogoh-ogoh. Selain bangga, dirinya juga tidak khawatir lagi bahwa dalam 100 tahun kedepan, generasi penerus budaya dan tradisi akan tetap ada.


"Saya bangga melihat anak-anak Jembrana melakukan pawai ogoh-ogoh, kita tidak khawatir lagi dalam 100 tahun kedepan generasi penerus budaya dan tradisi Jembrana akan tetap ada,"  tandasnya.


Sementara itu, ketua panitia acara A.A.B.Hendra Sugihantara Putra dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran Bupati Jembrana dan para undangan

semuanya serta dukungan dari berbagai pihak


"Mari kita jadikan momen ini sebagai pengingat bahwa di balik setiap ogoh-ogoh yang kita lihat, ada harapan impian, dan semangat yang berkobar dari anak-anak kita. Mereka adalah masa depan bangsa, pewaris tradisi, dan penjaga budaya kita," ucap Hendra.

Pemkab Tabanan Perkuat Lintas Sektor Atasi Stunting


Laporan Reporter : Tim Lpt Tabanan 

Bali Kini - Dalam upaya memperkuat sinergi lintas sektor guna mempercepat penurunan angka stunting, Pemerintah Kabupaten Tabanan melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) menggelar Rapat Koordinasi Penguatan Konvergensi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang disinergikan dengan Rembug Stunting Tingkat Kabupaten Tabanan. Kegiatan yang berlangsung di Ruang Rapat Utama Jayaning Singasana Kabupaten Tabanan, Selasa (18/3), dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Tabanan, I Made Dirga.



Membacakan sambutan Bupati, Wabup Dirga menegaskan upaya percepatan penurunan stunting telah diarahkan bukan semata menurunkan angka prevalensi melainkan juga peningkatan kualitas sumber daya manusia. “Upaya yang dilakukan saat ini akan menentukan mutu generasi penerus bangsa  yang akan melanjutkan pembangunan bangsa Indonesia di masa depan, dan mewujudkan generasi emas di tahun 2045," ujar Dirga dalam rapat yang turut dihadiri oleh Sekda, Asisten I dan Perangkat Daerah di lingkungan Pemkab Tabanan.



Dalam kerangka pembangunan kualitas SDM, permasalahan stunting memiliki dampak yang sangat menentukan baik dari segi  kesehatan baik dari segi produktivitas ekonomi dan dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Dirga menekankan pelaksanaan rembug stunting ini sebagai momen yang penting untuk memperkuat komitmen dan sinergi dalam mempercepat penurunan stunting dengan memperkuat koordinasi dan komitmen bersama.



Selain itu, Wabup Dirga juga sampaikan apresiasinya kepada seluruh komponen yang berkontribusi dalam upaya penurunan stunting. “Saya sampaikan apresiasi kepada seluruh pemangku kepentingan utamanya para pelaku di tingkat lapangan yang telah bekerja sebagai garda terdepan dalam menurunkan prevalensi stunting. Mari kita bekerja bersinergi dan maju bersama sebagai garda terdepan dalam menurunkan stunting di Kabupaten Tabanan,” imbuhnya. 

Walikota Jaya Negara Ngupasaksi Upakara Munggel Pelawatan di Pura Sor Waringin Ulun Desa Padangsumbu.

 


Ket foto : Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara saat menghadiri sekaligus ngupasaksi Upakara Munggel Pelawatan Barong dan Rangda di Pura Sor Waringin Ulun Desa Padangsumbu, Desa Padangsambian Kelod yang dilaksanakan bertepatan dengan Rahina Budha Kliwon Wuku Gumbreg, Rabu (19/3). 


Laporan Reporter : Agus 

Denpasar, Bali Kini - Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara menghadiri sekaligus ngupasaksi Upakara Munggel Pelawatan Barong dan Rangda di Pura Sor Waringin Ulun Desa Padangsumbu, Desa Padangsambian Kelod yang dilaksanakan bertepatan dengan Rahina Budha Kliwon Wuku Gumbreg, Rabu (19/3). Upakara tersebut dilaksanakan serangkaian tahapan Ngodakin (Perbaikan) Pelawatan di pura tersebut. 


Turut hadir Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Badung, I Nyoman Graha Wicaksana, Camat Denpasar Barat, Ida Bagus Made Purwanasara, Kabag Kesra Setda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Surya Antara, Bendesa Adat Kerobokan, Gusti Agung Putu Sutarsa, Perbekel Desa Padangsambian Kelod, I Gede Wijaya Saputra, serta krama adat di lingkungan Padangsumbu. 


Diiringi gambelan dan kidung, rangkaian Upakara Munggel Pelawatan Barong dan Rangda di Pura Sor Waringin Ulun Desa Padangsumbu, Desa Padangsambian Kelod berlangsung khidmat. Diawali dengan persembahyangan bersama, serta dilanjutkan dengan nuntun Ida Bhatara untuk selanjutnya dilaksanakan proses ngodakin.


Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara dalam kesempatan tersebut memberikan apresiasi atas kekompakan krama Padangsumbu, Desa Padangsambian Kelod dalam melaksanakan upakara ini. Hal ini menunjukan bahwa sepirit vasudhaiva kutumbakam dan menyama braya terlaksana erat oleh krama. Hal ini juga menjadi sebuah momentum untuk menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi dari Tri Hita Karana. 


"Dengan pelaksanaan Upakara Munggel Pelawatan Barong dan Rangda di Pura Sor Waringin Ulun Desa Padangsumbu ini mari kita tingkatkan sradha bhakti kita sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai impelementasi Tri Hita Karana, dan semoga seluruh rangkaian proses Ngodakin (Perbaikan) Pelawatan dapat berjalan lancar sesuai harapan krama, " ujar Jaya Negara. 


Sementara, Manggala Pura, I Wayan Nik Selamat mengatakan bahwa Upakara Munggel Pelawatan Barong dan Rangda di Pura Sor Waringin Ulun Desa Padangsumbu inin dilaksanakan sebagai langkah awal dalam proses Ngodakin (Perbaikan) Pelawatan. Hal ini lantaran pelawatan yang berada di Pura Sor Waringin Ulun Desa Padangsumbu ini sudah mengalami kerusakan. 


“Awalnya krama berkeinginan untuk ngayum, namun demikian setelah dilaksanakan pengecekan, sebagian besar piranti pelawatan sudah tidak bisa digunakan kembali, sehingga atas kesepakatan krama diputuskan untuk ngodakin,” ujarnya. 


Adapun Pelawatan yang turut diperbaiki yakni Pelawatan Barong, Pelawatan Rangda, Pelawatan Telek, dan Pelawatan Jauk. Pihaknya juga turut menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan semua pihak. Baik Pemerintah Kota Denpasar, Pemerintah Kabupaten Badung serta krama yang telah bergotong royong dalam mendukung kegiatan ini. 


“Harapan kami semoga kegiatan ini berjalan lancar sebagai bentuk sradha bhakti kepada ida sesuhunan,” ujarnya. 

Kasanga Fest Caka 1947 Siap Digelar Pada 21-23 Maret,

 


Ket foto : Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa saat Jumpa Pers pelaksanaan Kasanga Festival (Kasanga Fest) Caka 1947 Tahun 2025 pada Rabu (19/3).


Hadirkan 16 Ogoh-Ogoh Terbaik STT se-Kota Denpasar, Ogoh-Ogoh Mini, Hingga Lomba Baleganjur Ngarap. 

Laporan Reporter : Agus 

Denpasar, Bali Kini - Gelaran Kasanga Festival (Kasanga Fest) Caka 1947 Tahun 2025 siap digelar di Kawasan Lapangan Puputan I Gusti Ngurah Made Agung serta Catus Pata Catur Muka Kota Denpasar. Pembukaan gelaran tahunan Yowana Kota Denpasar ini akan berlangsung pada 21 Maret 2025 yang diawali dengan penampilan Pawai 16 besar karya terbaik ogoh-ogoh STT se-Kota Denpasar. Rencananya, kegiatan tersebut akan berlangsung hingga 23 Maret 2025 mendatang. 


Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa saat Jumpa Pers pelaksanaan Kasanga Festival (Kasanga Fest) Caka 1947 Tahun 2025 pada Rabu (19/3) mengaku bahagia lantaran dengan sinergitas ini dapat melaksanakan Kasanga Festival di Tahun 2025 ini. Tentunya hal ini dapat menjadi dasar dan tolak ukur pengembangan kretifitas, dalam usaha memperkuat budaya Bali. Kasanga Festival merupakan wahana dan ajang kreatifitas tanpa batas Yowana Kota Denpasar yang bernafaskan Vasudhaiva Kutumbakam. 


“Kegiatan ini dilaksanakan agar kreator ogoh-ogoh di Kota Denpasar mempunyai ruang berkompetisi yang produktif dengan berpedoman pada konsep Satyam Siwam Sundharam (Etika, Logika Dan Estetika). Sasaran kedepan dari Kasanga Festival ini memberi kontribusi terhadap pembangunan di Kota Denpasar Yang Berbasis Budaya Menuju Denpasar Maju,” ujarnya


Lebih lanjut dijelaskan, jika bersama dicermati, Kasanga Festival penting untuk dilaksanakan. Hal ini lantaran kegiatan ini merupakan sarana interaksi dan komonikasi guna menumbuh kembangkan kreativitas di kalangan Yowana, Agama, Adat Dan Budaya Bali yang berkesinambungan. Pihaknya juga memberikan apresiasi atas antusiasme masyarakat yang luar biasa. Hal ini terlihat dari membludaknya penonton yang hadir. 


“Mudah-mudahan dengan pelaksanaan Kasanga Festival ini, bisa menjadi tuntunan membuat ketentraman, sebagai sarana meningkatkan aktifitas dan kreatifitas, Guna, Gina, Pragina dan Guna Kaya. Oleh sebab itu menjadi tanggungjawab kita sebagai warga masyarakat Denpasar, untuk menjaga keamanan dan ketertiban pelaksanaan Kasanga Festival ini,” ujar Jaya Negara sembari mengajak seluruh masyarakat untuk memeriahkan serta mengikuti Kasanga Fest ini dengan tertib dan bertanggung jawab.


Ketua Pasikian Yowana Kota Denpasar, AA Made Angga Harta Yana saat diwawancarai menjelaskan, Kesanga Festival yang tetap berpedoman pada sepirit Vasudhaiva Kutumbakam ini mempertemukan beragam bidang. Kasanga Festival tahun ini, selain menghadirkan 16 ogoh-ogoh terbaik karya STT se-Kota Denpasar dan ogoh-ogoh TK/PAUD se-Kota Denpasar, event ini juga turut menghadirkan Lomba Ogoh-ogoh Mini yang diikuti oleh 58 peserta dan Lomba Sketsa Ogoh-ogoh yang diikuti oleh 51 peserta, serta yang terbaru adalah Lomba Baleganjur Ngarap yang diikuti oleh 20 peserta. 


Tak hanya itu, dilaksanakan pula Lomba Meenggambar Ogoh-ogoh, Serasehan Banten Prani, Sentra UMKM, Kerajinan, Kriya, Clothing, Merchendise, serta Kuliner. Didalam arena Kesanga Festival, turut dipamerkan 16 karya terbaik STT se-Kota Denpasar. Serta turut melibatkan sebanyak 90 lebih UMKM Kota Denpasar yang bisa menjadi pilihan warga kota untuk berbelanja dan kulineran. 


“Sesuai dengan ide besar Pak Walikota dan Wakil Walikota melalui Kesanga Festival ini diharapkan mempertemukan serta menggabungkan beragam kreatifitas yang ada, yang tentunya berkaitan dengan Hari Suci Nyepi dengan tetap memegang teguh nilai-nilai kearifan lokal yang ada,” ujar Gung Angga.


Selain itu, kata Gung Angga, selama tiga hari pelaksanaanya, pengunjung juga akan dimanjakan dengan penampilan hiburan musik, mulai dari Mr. Botax, Tika Pagraky, Nanoe Biroe, hingga Lolot.


“Kami berharap Kasanga Festival ini dapat menguatkan seni budaya Bali yang dikolaborasikan dengan teknologi. Kami berharap, Kesanga Fest bukan menjadi sebuah program rintisan kembali namun bisa ditetapkan menjadi program prioritas pemerintah kota Denpasar untuk mewadahi kreativitas kesenian anak muda dan kami percaya Bapak Walikota dan Wakil Walikota sangat konsen dan mencintai kesenian Bali,” ujarnya. 


Pelaksanaan Jumpa Pers ini juga turut dihadiri Kadis Kebudayaan Kota Denpasar, Raka Puwantara, Perwakilan Dewan Juri, I Komang Indra Wirawan, Ketua Pasikian Yowana Kota Denpasar, AA Made Angga Harta Yana, serta awak media

Desa adat Manistutu Gelar Ngaben Massal, diikuti 55 sawa

 


Laporan Reporter : Tim Lpt Jembrana 

Bali Kini  - Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan, turut menghadiri Upacara Pitra Yadnya Pengabenan Lan Memukur Kolektif Kusa Pernawa yang berlangsung di Desa Adat Manistutu, Kecamatan Melaya, pada Rabu (19/3/2025).  Upacara yang penuh makna ini juga mencakup kegiatan Atma Wedana Nyekah Masal, diikuti oleh 55 sawa yang melaksanakan mukur dan mungkah, sedangkan untuk ngelungah diikuti 59 peserta.


Dalam kesempatan tersebut, I Wayan Reden, Bendesa Desa Adat Manistutu, menyampaikan rasa terima kasih kepada pemerintah daerah, khususnya kepada Bupati Jembrana, atas dukungan yang telah diberikan. "Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan, sehingga upacara ini bisa berlangsung dengan lancar. Semua ini juga berkat dukungan dari Bapak Bupati Jembrana," ujarnya.


Sementara, Bupati Kembang Hartawan memberikan apresiasi tinggi kepada krama Desa Adat Manistutu atas semangat persatuan yang mereka tunjukkan dalam melaksanakan upacara tersebut. "Saya menghargai semangat kebersamaan yang ditunjukkan oleh krama desa dalam melaksanakan Upacara Pitra Yadnya ini. Semoga prosesi ini dilaksanakan dengan tulus ikhlas," katanya.


Lebih lanjut, Bupati Kembang berharap agar semua keluarga yang terlibat dalam upacara ini dapat melaksanakan rangkaian acara dengan penuh rasa tanggung jawab sebagai wujud bhakti kepada leluhur. "Saya berharap rangkaian upacara ini dapat berjalan dengan lancar, serta memberikan manfaat bagi kita semua, sesuai dengan harapan bersama," tambahnya 

Rabu, 19 Maret 2025

Usulan DLH Pembangunan Teba Modern di Perkotaan Karangasem, Diharapkan Dapat Mengurangi 70% Sampah


Laporan reporter: Gusti Ayu Purnamiasih


Karangasem, Bali Kini – Sampah masih menjadi permasalahan utama di berbagai daerah, termasuk di Kabupaten Karangasem. Untuk mengatasi hal ini, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Karangasem berencana mengajukan regulasi penanggulangan sampah dengan membangun teba modern, sebuah sistem pengelolaan sampah organik yang dapat diterapkan di pekarangan rumah.


Kepala DLH Kabupaten Karangasem, I Nyoman Tari, mengungkapkan bahwa pembangunan teba modern akan difokuskan terlebih dahulu di wilayah perkotaan. “Sekarang saya membuat program untuk wilayah perkotaan, kita akan bangun teba modern di setiap Banjar dan tempat-tempat umum untuk mengurangi sampah organik. Sampah kita hampir 70 persen itu organik, sehingga bisa dikelola langsung di pekarangan rumah. Nantinya, hanya sedikit sampah residu yang akan dikirim ke TPA,” ujarnya saat ditemui di Kantor DLH Karangasem, Rabu (19/3/2025).


Selain itu, Nyoman Tari menjelaskan bahwa Kabupaten Karangasem juga telah memiliki insinerator sebagai alat pembakar sampah untuk mengelola sampah residu yang tersisa setelah pengolahan organik.


Sebagai langkah awal, Bupati Karangasem melalui Sekretaris Daerah (Sekda) mewajibkan seluruh OPD untuk membangun teba modern di lingkungan masing-masing. Langkah ini bertujuan untuk memberikan contoh nyata sebelum diterapkan lebih luas ke masyarakat.


“Tahap awal, penerapan teba modern akan dimulai dengan pendisiplinan di lingkungan pemerintahan terlebih dahulu, seperti di berbagai OPD. Setelah sistem ini berjalan efektif, baru akan diperluas ke masyarakat,” jelas Nyoman Tari.


Teba modern yang diusulkan memiliki kedalaman sekitar 2 meter dengan kapasitas 3 atau 4 dari total volume lubang. Sampah organik, seperti sisa makanan, akan dimasukkan ke dalamnya untuk mempercepat proses penguraian alami. Dengan metode ini, satu teba modern di rumah tangga diperkirakan dapat digunakan selama satu tahun sebelum penuh. Setelah penuh, tanah hasil penguraian dapat dimanfaatkan kembali untuk pupuk taman atau kebutuhan pertanian.


Namun, Nyoman Tari mengakui bahwa teknologi saat ini masih belum sepenuhnya mampu menyelesaikan masalah sampah, sehingga pendekatan berbasis komunitas sangat diperlukan. DLH mendorong berbagai pihak, termasuk organisasi kepemudaan seperti Yowana untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat. "Kami juga berharap anak muda bisa menjadi pelopor dalam upaya ini," tambahnya. Selain itu, pemerintah daerah berencana mengusulkan peraturan desa (Perdes) yang mewajibkan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pengelolaan sampah yang nantinya di atur di melalui awig-awig Desa Adat. Karena peran dan kesadaran masyarakat, sangat penting untuk menanggulangi permasalahan sampah di Karangasem. Edukasi juga dilakukan mulai dari generasi muda yakni anak sekolah yang diharapkan dapat mengedukasi orang tuanya dalam memilah sampah. 


Dengan langkah ini, DLH Karangasem optimis bahwa konsep teba modern akan menjadi solusi efektif dalam mengurangi volume sadalam yang telah menggunung di TPA. Serta menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat bagi masyarakat. 

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved