-->

Minggu, 26 Oktober 2025

800 Jenis Tanaman Upakara dan Usadha akan Ditata untuk Edukasi Spritual


Tinjau Taman Gumi Banten dan Usadha Besakih, Gubernur Koster: Pelestarian Tanaman Upakara dan Usadha Bali untuk Keberlanjutan Alam dan Budaya


Laporan Reporter : Tim Lpt 

Karangasem , Bali Kini — Gubernur Bali Wayan Koster meninjau langsung Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) milik Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, yakni Taman Gumi Banten dan Usadha yang berlokasi di Banjar Kedungdung, Desa Besakih, Karangasem, Sabtu (26/10) pagi.

Dalam kunjungan tersebut, Gubernur Koster meninjau berbagai jenis tanaman lokal Bali yang berfungsi sebagai tanaman upakara dan tanaman obat tradisional (usadha). Taman seluas 4,2 hektar ini ditanami lebih dari 800 jenis tanaman, antara lain cempaka, Kenanga,  majegau, kelapa mulung, kelapa daksina, kelapa gading, tanaman puspa dewata, dan beragam tanaman lain yang digunakan dalam prosesi upacara keagamaan di Pura Agung Besakih. 

“Tanaman-tanaman yang tumbuh di sini menjadi sumber utama bahan upakara di kompleks Pura Besakih sepanjang tahun. Di kawasan suci ini ada 118 jenis upacara yang rutin dilaksanakan, sehingga keberadaan taman ini sangat penting,” ujar Gubernur Koster.

Menurutnya, penataan taman ke depan akan dilakukan secara lebih tertata dan komunikatif, dengan pengelompokan tanaman berdasarkan jenis dan tema agar lebih mudah dipahami pengunjung. Ia juga mengarahkan agar dibuatkan blok-blok khusus, termasuk aturan pengambilan tanaman tertentu dengan prosesi upacara agar tidak dilakukan secara sembarangan.

"Saya ingin taman ini menjadi kebun edukatif yang hidup. Pengunjung tidak hanya melihat tanaman, tapi juga memahami maknanya dalam upacara dan kehidupan spiritual masyarakat Bali,” tegas Koster.

Langkah pembangunan Taman Gumi Banten dan Usadha ini merupakan implementasi dari Peraturan Gubernur Bali Nomor 29 Tahun 2020 tentang Pelestarian Tanaman Lokal Bali untuk Taman Gumi Banten, Usadha, dan Penghijauan. Melalui kebijakan ini, Pemerintah Provinsi Bali berupaya melestarikan tanaman lokal Bali yang memiliki fungsi penting dalam kehidupan masyarakat adat dan keagamaan.

Gubernur Koster menegaskan, keberadaan taman ini sekaligus menjadi solusi bagi masyarakat yang selama ini kesulitan memperoleh tanaman langka untuk keperluan upacara keagamaan maupun pengobatan tradisional.

"Tanaman lokal Bali semakin sulit ditemukan. Dengan adanya kebun ini, kita jaga agar warisan hayati dan budaya Bali tetap lestari dan bisa diwariskan kepada generasi berikutnya,” ujarnya.

Selain di Besakih, Gubernur juga membuka peluang untuk mengembangkan taman serupa di wilayah lain di Bali. Saat ini, pihaknya sedang melakukan identifikasi terhadap tanah aset Pemerintah Provinsi Bali yang memiliki ekosistem geografis yang mendukung untuk pengembangan tanaman upakara dan usada.

“Kita akan lihat di mana tanah aset Pemprov yang cocok. Kalau memungkinkan, taman seperti ini akan kita tambah di lokasi lain agar pelestarian tanaman lokal semakin meluas,” kata Koster.

Melalui inisiatif ini, Pemerintah Provinsi Bali menegaskan komitmennya untuk menjadikan Kelestarian alam dan budaya sebagai satu kesatuan pembangunan berkelanjutan, selaras dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali menuju kehidupan krama Bali yang sejahtera dan harmonis dengan alam.(*)

Pandangan Fraksi DPRD Soal APBD 2026 dan Penyertaan Modal Pusat Kebudayaan



Laporan reporter: I Made Arnawa

DENPASAR, Bali Kini – Gubernur Bali Wayan Koster menyampaikan jawaban resmi atas pandangan umum fraksi-fraksi DPRD Provinsi Bali dalam Rapat Paripurna ke-8 Masa Persidangan I Tahun Sidang 2025–2026, Rabu (22/10). Jawaban ini menitikberatkan pada dua Rancangan Peraturan Daerah (Raperda), yakni APBD Semesta Berencana Provinsi Bali Tahun Anggaran 2026 dan Raperda tentang Penyertaan Modal Daerah pada Perseroan Daerah Pusat Kebudayaan Bali. 

“Saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya terhadap materi dan substansi pandangan umum seluruh Fraksi atas dua raperda ini,” ujar Gubernur Koster dalam sambutannya. 


Menanggapi sorotan fraksi terkait penurunan target Pendapatan Asli Daerah (PAD), Koster menegaskan bahwa kebijakan tersebut tidak mencerminkan pesimisme pemerintah daerah terhadap ekonomi Bali.

“Penurunan target PAD Tahun 2026… bukan disebabkan oleh sikap pesimistis Pemerintah Provinsi terhadap prospek pertumbuhan ekonomi Bali, melainkan merupakan langkah rasional dan realistis atas tren realisasi, serta kebijakan akuntansi pendapatan yang lebih hati-hati,” jelasnya. 

Ia juga menyebutkan target pendapatan hasil pengelolaan kekayaan daerah meningkat dari Rp193 miliar lebih pada induk 2025 menjadi Rp196 miliar lebih pada 2026. Sementara target Pungutan Wisatawan Asing (PWA) 2026 ditetapkan sebesar Rp500 miliar. 


Terkait belanja daerah, belanja pegawai dalam RAPBD 2026 dialokasikan lebih dari Rp2,5 triliun, tidak termasuk gaji PPPK paruh waktu. “Saya sependapat dan masih terus diupayakan untuk memperjuangkan pegawai honorer dan non-ASN yang masih tercecer agar dapat diangkat menjadi PPPK Paruh Waktu,” kata Koster. 

Ia menambahkan bahwa Pemprov Bali akan menyesuaikan kembali postur RAPBD 2026 berdasarkan Permendagri Nomor 14 Tahun 2025, surat Dirjen Perimbangan Keuangan, serta surat bupati/wali kota terkait transfer dan belanja bantuan keuangan. 


Menanggapi raperda kedua, Gubernur menjelaskan bahwa landasan hukum dan rencana bisnis Perseroda Pusat Kebudayaan Bali telah siap. “Anggaran Dasar Perseroan sudah ditetapkan dengan akta notaris. Demikian juga rencana bisnis Perseroan sudah ditetapkan,” ujarnya. 

Namun, penyertaan modal belum dimasukkan dalam RAPBD 2026. “Karena sesuai ketentuan penganggaran dalam RAPBD baru bisa dilakukan setelah ditetapkan Peraturan Daerah penyertaan modal daerah,” tegasnya. 

Dana penyertaan modal akan digunakan untuk perubahan status lahan dari SHP menjadi HPL, pembangunan zona inti non-komersial, serta operasional perseroan. “Tujuan utama rencana penyertaan modal ini adalah meningkatkan valuasi aset,” kata Koster. 

Di akhir penyampaiannya, Koster memastikan seluruh masukan fraksi akan dikaji dan ditindaklanjuti dalam pembahasan berikutnya. “Hal-hal yang masih memerlukan pembahasan lebih detail akan kita bahas bersama… sehingga dua raperda dapat segera disetujui dan ditetapkan menjadi Peraturan Daerah,” pungkasnya.  (Ami)

DPRD Bali Gelar Rapat Paripurna ke-8, Bahas Jawaban Gubernur Soal APBD 2026 dan Penyertaan Modal Pusat Kebudayaan



Denpasar, Bali Kini — DPRD Provinsi Bali resmi mengundang Gubernur, Wakil Gubernur, anggota DPRD, serta jajaran Pemerintah Provinsi Bali untuk menghadiri Rapat Paripurna ke-8 Masa Persidangan I Tahun Sidang 2025–2026. Rapat dijadwalkan berlangsung pada Rabu, 22 Oktober 2025 pukul 10.00 Wita di Ruang Rapat Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali. 

Agenda utama rapat adalah Jawaban Gubernur atas Pandangan Umum Fraksi-Fraksi DPRD terhadap dua Rancangan Peraturan Daerah (Raperda), yaitu: 1. Raperda APBD Semesta Berencana Provinsi Bali Tahun Anggaran 2026, dan 2. Raperda tentang Penyertaan Modal Daerah pada Perseroan Daerah Pusat Kebudayaan Bali. 


Ketua DPRD Provinsi Bali Dewa Made Mahayadnya, S.H. tercantum sebagai penandatangan undangan resmi tersebut. Peserta rapat diminta hadir dengan mengenakan pakaian PSH (Endek). 

Sebagai bentuk komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan, peserta rapat juga diimbau untuk membawa tumbler sendiri, sesuai implementasi Pergub Bali Nomor 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai. 

Undangan ini ditujukan kepada berbagai pihak penting, mulai dari Gubernur dan Wakil Gubernur Bali, pimpinan dan anggota DPRD, Sekretaris Daerah, jajaran staf ahli gubernur, hingga seluruh kepala perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali. (Arn)

Jembrana Bergerak! Ribuan Peserta Sukseskan 'Gotong Royong Semesta Berencana' dengan Penanaman Pohon dan Bersih Sungai



Jembrana , Bali Kini  -  Pemerintah Kabupaten Jembrana, bersama berbagai elemen masyarakat, TNI/Polri, dan komunitas, sukses melaksanakan gerakan masif "Gotong Royong Semesta Berencana" yang meliputi kegiatan penanaman pohon/penghijauan dan bersih-bersih sungai secara serentak, Minggu (26/10).


Kegiatan ini merupakan bagian dari gerakan serentak se-Provinsi Bali yang bertepatan dengan peringatan Rahina Tumpek Wariga, hari suci yang didedikasikan untuk tumbuh-tumbuhan dan alam, dimaknai secara Niskala (spiritual) melalui persembahyangan dan Sakala (nyata) dengan aksi pelestarian lingkungan.


Sebelumnya, kemarin, Sabtu (25/10) dilaksanakan upacara Tumpek Wariga di dua lokasi yakni Pura Manggala Sari dan Pura Wana Mertha yang berada di Kelurahan Baler Bale Agung Kecamatan Negara.


Di Jembrana, fokus kegiatan dipusatkan pada Daerah Aliran Sungai (DAS) yang telah ditetapkan sebagai wilayah prioritas, mempertimbangkan tingkat kerawanan bencana seperti banjir dan longsor.


Lokasi yang menjadi titik utama aksi ini adalah di Kawasan Puncak Mawar, Kelurahan Pendem dan selanjutnya pada titik-titik yang termasuk DAS Tukad Ijo Gading. Selain itu, kegiatan penanaman pohon mangrove juga berlangsung di kawasan Mangrove Tuwed Park, Desa Tuwed. Jadi terdapat 8 titik pelaksanan kegiatan di Kabupaten Jembrana.


Adapun jumlah pohon yang ditanam yakni sebanyak 5075 batang yang terdiri dari pohon durian, manggis, pala, alpukat, sukun, majegau, mahoni, dan mangrove. Dikawasan Mangrove Tuwed Park sendiri, sebanyak 5000 pohon jenis mangrove bruguiera ditanam yang melibatkan 500an peserta. Jadi total keseluruhan melibatkan 1.100 peserta.


Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan  yang memimpin langsung gerakan ini menyampaikan apresiasi atas tingginya antusiasme peserta. "Hari ini, kita tidak hanya merayakan Tumpek Wariga dengan persembahyangan, tetapi juga dengan perbuatan nyata, bergotong royong menanam pohon dan membersihkan sungai kita. Gerakan Semesta Berencana ini adalah wujud nyata rasa Bhakti kita kepada alam," ujar Bupati Kembang.


Lebih lanjut, Bupati Kembang yang didampingi Wabup I Gede Ngurah Patriana Krisna serta jajaran Forkopimda Jembrana menjelaskan bahwa penanaman pohon yang dilakukan mencangkup ratusan bibit pohon keras seperti Mahoni, Alpukat, dan Trembesi yang memiliki fungsi penting sebagai penguat struktur tanah di bantaran sungai dan kawasan hulu, sekaligus meningkatkan daerah resapan air.

Disamping itu, ribuan pohon mangrove yang ditanam juga sebagai langkah untuk pelindung alami pesisir. "Selain mencegah abrasi, hutan mangrove juga menyerap emisi karbon dan menjadi tempat hidup bagi banyak biota laut. Penanaman ini adalah investasi jangka panjang bagi generasi mendatang," ucapnya.


Kegiatan Gotong Royong Semesta Berencana ini melibatkan berbagai unsur, mulai dari Pegawai Pemerintah Kabupaten, Aparat TNI/Polri, siswa-siswi sekolah, komunitas pecinta lingkungan, hingga tokoh masyarakat. Partisipasi masif ini menunjukkan komitmen bersama seluruh komponen di Jembrana dalam mewujudkan lingkungan yang asri, hijau, dan tangguh bencana.


Pemerintah Kabupaten Jembrana berkomitmen bahwa gerakan ini bukan hanya kegiatan seremonial, tetapi akan menjadi agenda berkelanjutan untuk menjaga kelestarian lingkungan.


Sementara itu, Gubernur Bali, Wayan Koster via daring menyampaikan kegiatan Gotong Royong Semesta Berencana dilaksanakan serentak diseluruh Bali dengan dua fokus kegiatan yakni penanaman pohon dan pembersihan sungai. Tujuannya untuk menjaga ekosistem alam, mencegah banjir saat musim hujan, serta menumbuhkan kesadaran kolektif tentang pentingnya merawat lingkungan.

“Gotong Royong Semesta Berencana ini adalah tindak lanjut dari perayaan Tumpek Wariga. Kita melaksanakan penanaman pohon dan bersih-bersih sungai di seluruh bali agar aliran air tidak tersumbat pada musim hujan, sekaligus menjaga kelestarian alam Bali,” ujar Gubernur Koster.


Ia menegaskan, kegiatan ini merupakan wujud nyata penerapan nilai-nilai Sad Kerthi, khususnya Wana Kerthi dan Danu Kerthi, yakni menjaga keharmonisan antara manusia dengan alam melalui pelestarian hutan dan sumber air.


“Tanpa alam yang terjaga, manusia tidak akan bisa hidup. Karena itu, leluhur kita telah mengajarkan pentingnya menjaga keseimbangan. Jangan hanya mengambil, tetapi juga harus merawat. Kalau alam terus dirusak, lama-lama habis sumber kehidupan kita,” Pungkasnya. 

Respon Cepat Polda Bali Terhadap Temuan Harga Pangan yang Masih Diatas Harga Eceran Tertinggi (HET)


Laporan Reporter : Tim Lpt Hms Polda 

Denpsar , Bali Kini - Dalam rangka menjaga stabilitas harga pangan di wilayah Bali, Polda Bali bersama instansi terkait melaksanakan kegiatan inspeksi mendadak (sidak) terhadap sejumlah toko produsen dan distributor bahan pangan, khususnya beras, yang belakangan mengalami kenaikan harga signifikan di pasaran, Sabtu (25/10/25) pagi.

Kegiatan sidak terpadu ini dilaksanakan oleh beberapa instansi terkait, antara lain Bulog Provinsi Bali yang dihadiri Pimpinan Wilayah Bulog Provinsi Bali, M. Anwar, Kanit 3 Subdit 1 Ditreskrimsus Polda Bali Kompol Herson Djuanda, S.H., Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bali yang dihadiri Penyuluh Perindag Ahli Muda, Ni Putu Sri Udayani, S.E., M.M., Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali yang dihadiri  Analis Pasar Hasil Pertanian Ahli Madya, Ir. Mae Adi Wahyuni, M.Agb., Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Bali yang dihadiri Penelaah Teknis Kebijakan, Yanti Sutrisnawati, M.Pd., M.Pd.

Pada saat pelaksanaan sidak sebelumnya, tim gabungan menemukan salah satu toko modern, Grand Lucky, menjual beras dengan harga di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah. Berdasarkan keterangan dari pihak toko, kenaikan harga tersebut disebabkan oleh meningkatnya harga dari pihak distributor beras.

Menindaklanjuti hal tersebut, tim kemudian mencari tahu produsen dan distributor dari toko modern tersebut yaitu Produsen Sari Bulan Utama dan distributor Risaldi Jaya. Setelah mendapatkan informasi lokasinya tim gabungan bergerak melakukan pengecekan langsung ke Produsen Sari Bulan Utama yang berlokasi di Jalan Cargo, Denpasar. Dari hasil pemeriksaan, diketahui bahwa harga beras di produsen tersebut telah diperbarui sesuai HET, setelah sebelumnya sempat mengalami kenaikan. 

Selanjutnya Polda Bali bersama tim melaksanakan pengecekan ke Distributor beras Risaldi Jaya di Jalan Buluh Indah Denpasar. Dari hasil pengecekan ditemukan bahwa keluhan yang dialami oleh distributor beras Risaldi Jaya bahwa pihaknya tidak melakukan pendistribusian beras kepada Toko Grand Lucky melainkan pendistribusian nya kepada toko-toko kelontong kecil, namun diketahui sebelumnya telah menjual dengan harga tinggi karena harga beras sebelumnya sempat mengalami kenaikan dan sekarang telah diperbarui sesuai HET. 

Terkait hal tersebut Dinas perdagangan bersama Polda Bali dan instansi terkait juga telah diberikan surat teguran resmi kepada kedua distributor tersebut agar tidak kembali menjual di atas harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Sebagai langkah lanjutan, tim akan kembali melakukan pengecekan ke toko modern Grand Lucky untuk memastikan bahwa harga jual beras kepada konsumen sudah disesuaikan dengan HET. Selain itu, Polda Bali juga akan memberikan teguran kepada distributor beras yang diketahui masih menjual beras di atas harga pasar, sebagai bentuk penegakan aturan dan perlindungan terhadap konsumen.

Langkah cepat dan tegas ini merupakan bentuk komitmen Polda Bali bersama instansi terkait untuk memastikan ketersediaan dan keterjangkauan harga pangan di masyarakat, serta mencegah adanya praktik yang merugikan konsumen. Dengan sinergi lintas sektor, diharapkan stabilitas harga pangan di Bali dapat terus terjaga dan tidak menimbulkan gejolak di tengah masyarakat.

Sabtu, 25 Oktober 2025

Atasi Sampah, DLH Karangasem Siapkan Paket Pengelolaan Sampah, Target Realisasi November


Laporan reporter: Gusti Ayu Purnamiasih

Karangasem, Bali Kini - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Karangasem, I Nyoman Tari, melakukan kunjungan kerja ke TPA Linggasana, Desa Butus, Bhuana Giri, Bebandem, Jumat (24/10/2025). Dalam kunjungan tersebut, ia yang saat itu hadir dalam penyemprotan eco enzyme di TPA dan air Lindi, menegaskan bahwa pengelolaan sampah di Karangasem tetap dilakukan secara terpisah dan terjadwal.

Nyoman Tari mengungkapkan, tahun ini pemerintah telah menyiapkan 1 paket pengelolaan sampah terpadu yang mencakup mesin insinerator untuk pembakaran residu dan fasilitas komposting untuk sampah organik. Paket ini ditargetkan terealisasi pada bulan November mendatang. Hal ini diharapkan dapat menangani sampah pada masyarakat mengingat pembangunan TPS3R di desa-desa jauh dari kata maksimal. 

"Pengelolaan sampah tetap kami jalankan secara terpisah. Tahun ini ada satu paket pengelolaan sampah, mudah-mudahan November bisa terealisasi,” tegasnya.

Ia juga mengakui masih banyak masyarakat yang belum melakukan pemilahan dari sumbernya.

“Kami tidak pungkiri, sebagian masyarakat belum memilah sampah. Dengan fasilitas baru ini, diharapkan residu bisa dibakar di insinerator, sementara organik bisa dikomposkan di lokasi,” lanjutnya. Sementara itu, pihaknya juga tengah merancang pembangunan TPA (Tempat Pembuangan akhir) di wilayah Abang. 

Terkait pembangunan TPA tersebut, pihaknya masih melakukan sosialisasi ke masyarakat. "Kami sosialisasikan ke masyarakat jika pembangunan TPA tidak se-menakutkan yang diperkirakan, paling kami hanya membuang sisa residu dari TPS, sisa tersebut berupa abu sisa pembakaran dan pengirimannya pun saya perkirakan hanya 1 minggu sekali," Tandasnya. (Ami)

Delapan OPD Dapat Nahkoda Baru, Bupati Gus Par Ingatkan Jabatan Bukan Sekadar Formalitas




 Bupati Karangasem I Gusti Putu Parwata atau Gus Par resmi melantik delapan pejabat pimpinan OPD beserta dua kepala bagian di lingkungan Setda Karangasem, Jumat (24/10), bertempat di Aula Kantor Bupati Karangasem. Acara ini dihadiri Wakil Bupati Pandu Prapanca Lagosa, Sekda I Ketut Sedana Merta, jajaran asisten, serta sejumlah undangan.

Gus Par menegaskan, pelantikan ini bukan seremoni biasa. Menurutnya, pejabat yang dilantik dipilih melalui proses penilaian ketat, karena dianggap punya kemampuan bekerja, berinovasi, dan memimpin tim dengan baik. Ia menekankan jabatan adalah amanah, sehingga harus digunakan untuk memperkuat tata kelola pemerintahan dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Bupati juga mengingatkan agar para pejabat tidak hanya fokus pada urusan administrasi, melainkan mampu menghadirkan kebijakan yang berpihak pada rakyat. “Kita hidup di era yang bergerak cepat, jadi jangan takut berinovasi. Tinggalkan pola lama, tapi tetap mengedepankan pendekatan humanis dan produktif,” ujarnya.

Sebagai pimpinan, lanjutnya, para pejabat harus bisa membangun sinergi dan menciptakan lingkungan kerja yang menghargai kritik maupun saran. Gus Par menegaskan bahwa pemimpin ideal adalah mereka yang mau mendengar, menghormati, serta memberi contoh baik, baik di internal OPD maupun di tengah masyarakat.

Ia menambahkan, dalam menjalankan tugas, profesionalitas dan integritas adalah hal wajib. Kritik dan masukan harus dilihat sebagai alat evaluasi agar pemerintahan berjalan lebih baik. “Jalankan tugas dengan benar, jangan sampai melanggar aturan hukum,” tegasnya.

Pejabat yang dilantik melalui proses lelang jabatan antara lain:

I Nyoman Sudiatmika sebagai Kadis Perpustakaan dan Kearsipan,

I Gusti Bagus Budiadnyana sebagai Kadisdikpora,

I Ketut Indra Sutawan sebagai Kepala Badan Kesbangpol,

Ni Made Laba Dwikarini sebagai Kadis Sosial P3AP2KB,

I Komang Suamatha sebagai Kepala Dinas PMPTSP,

Ida Bagus Eka Ananta Wijaya sebagai Kasatpol PP,

I Gusti Bagus Widiantara sebagai Kepala Bappeda,

Cokorda Alit Surya Prabawa sebagai Kepala BKPSDM.


Selain itu, dua pejabat yang dilantik sebagai kepala bagian di Sekretariat Daerah yakni I Gusti Putu Suarta (Kabag Pemerintahan dan Kesra) serta I Gusti Bagus Hariwangsa (Kabag Hukum). (Ami)

Jumat, 24 Oktober 2025

Kecamatan Busungbiu dan Gerokgrak Dukung Bali Bersih Sampah


Lewat PSBS PADAS, Ibu Putri Koster Dorong Kesadaran Lingkungan Dimulai dari Rumah Tangga

Reporter : Ajes 

BULELENG , BALI KINI – Duta Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber Palemahan Kedas (PSBS PADAS) Provinsi Bali, Ibu Putri Koster, terus mengajak masyarakat menumbuhkan kesadaran peduli lingkungan melalui pengelolaan sampah berbasis sumber. Menurutnya, kepedulian terhadap lingkungan harus dimulai dari lingkungan terkecil, yaitu rumah tangga.
Hal tersebut disampaikan dalam Sosialisasi Percepatan Pelaksanaan Pembatasan Penggunaan Sampah Plastik Sekali Pakai dan Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber (PSBS) yang digelar di Kecamatan Busungbiu dan Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Jumat (24/10). Kegiatan ini merupakan hasil sinergi antara Tim PSBS PADAS dengan Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali serta sejumlah perangkat daerah terkait.

Ibu Putri Koster menegaskan pentingnya menanamkan kebiasaan peduli lingkungan sejak dini kepada anak-anak. “Pengelolaan sampah apabila sudah berhasil kita terapkan mulai dari diri sendiri, selanjutnya bisa kita tularkan kepada anggota keluarga lainnya, baik itu suami, orang tua, maupun anak-anak,” ujarnya. Ia menambahkan, pembiasaan memilah dan membuang sampah pada tempatnya di rumah akan membentuk karakter anak yang disiplin dan bertanggung jawab terhadap kebersihan lingkungan.

“Ketika anak berada di luar rumah, kebiasaan membuang sampah pada tempatnya akan tetap dilakukan dengan sadar. Dengan begitu, kita sudah mulai menjaga bumi sejak dini, dimulai dari rumah tangga,” tegasnya.

Sementara itu, Anggota Tim PSBS PADAS, Prof. Luh Kartini, menjelaskan bahwa pengelolaan sampah dapat dimulai dari rumah dengan cara sederhana, yaitu memisahkan jenis sampah. Sampah anorganik seperti plastik dan kaleng sebaiknya dikumpulkan dan diangkut ke TPS3R, sedangkan sampah residu seperti tisu dan popok dibawa ke TPST. Adapun sampah organik dapat diolah menjadi kompos menggunakan metode tebe modern atau tong komposter.

Ia juga mengingatkan masyarakat untuk tidak membakar sampah, terutama sampah plastik, karena dapat menghasilkan zat beracun seperti dioksin yang berbahaya bagi kesehatan. “Zat ini bisa menyebabkan gangguan pernapasan, infeksi paru-paru, bahkan penyakit kanker dalam jangka panjang,” ungkapnya.

Camat Busungbiu, I Ketut Suastika, dan Camat Gerokgak, I Gede Arya Rimbawa Giri, menyatakan komitmennya untuk menyukseskan pelaksanaan program PSBS PADAS di wilayah masing-masing. Mereka menilai, gerakan PSBS PADAS bukan sekadar program atau regulasi, melainkan solusi nyata untuk menanggulangi persoalan sampah di Bali.

“Pengelolaan sampah berbasis sumber dimulai dari rumah tangga, lalu berkembang menjadi gerakan bersama untuk mewujudkan Bali Bersih Sampah demi masa depan anak cucu kita,” kata Camat Gerokgak.

Realisasikan Komitmen, Kembang-Ipat Teken dan Serahkan Hibah Aset Tanah perkuat layanan masyarakat



Laporan Reporter ; Ajb Tim Lpt 

Jembrana , Bali Kini - Sesuai komitmennya, Pemkab Jembrana dibawah kepemimpinan Bupati I Made Kembang Hartawan dan Wabup I Gede Ngurah Patriana Krisna akan menyerahkan aset yang yang terlanjut digunakan oleh masyarakat baik untuk kantor desa, sekolah, tempat ibadah dan lain-lain.

Hari ini, Jumat (24/10), bertempat di Wantilan Rumah Jabatan Bupati Jembrana, Bupati Kembang dan Wabup Patriana Krisna merealisasikan komitmennya dengan menghibahkan dua (2) aset Pemkab Jembrana berupa tanah masing-masing kepada Desa Adat Puseh Agung, Kelurahan Banjar Tengah seluas 440 m2 yang diperuntuhkan untuk Balai Banjar Adat Pasupati dan tanah seluas 1090 m2 untuk sarana pendidikan TK Tunas Harapan dan sarana olahraga bola voli kepada Desa Yehsumbul, Kecamatan Mendoyo.

Bupati Kembang menyebut hibah aset ini merupakan bagian dari upaya Pemkab Jembrana untuk memberikan dukungan nyata kepada desa dalam memperluas fasilitas pelayanan masyarakat.

Dalam pengelolaan aset, pihaknya ingin secara administrasi jelas serta bermanfaat bagi masyarakat. “Kalau memang aset tersebut bermanfaat dan sudah dimanfaatkan masyarakat, kenapa kita tidak hibahkan saja sekalian,” ungkapnya.

Kembang menambahkan, untuk aset yang nilainya besar, perlu persetujuan dari lembaga legislatif, maka dari itu pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan DPRD Jembrana. “Rekan-rekan di DPRD Jembrana juga setuju dengan rencana ini. Agar aset itu lebih tertata dari sisi pengelolaan. Tidak lagi tercatat sebagai aset pemerintah daerah, tapi dipergunakan oleh lembaga lain yang bahkan telah dipergunakan sejak dulu,” ucapnmya.

Bersamaan dengan itu, juga diserahkan hibah uang kepada sejumlah lembaga yang bersifat nirlaba, diantaranya panitia pembangunan Musholla Al Ikhsan Desa Cupel sebesar, Rp. 50.000.000, panitia pembangunan Masjid Jami Baitussalam Desa Cupel sebesar, Rp. 125.000.000, pengurus Musholla Al Ikhlas Banjar Yeh Sumbul, Desa Yeh Sumbul sebesar, Rp. 20.000.000,  TPQ Sunan Kali Jago Banjar Pesinggahan, Desa Medewi sebesar, Rp. 30.000.000, Masjid Jami Al-Akmal Banjar Pesinggahan, Desa Medewi sebesar, Rp. 35.000.000 dan panitia kegiatan sunatan masal Kelurahan Loloan Timur, Kecamatan Jembrana sebesar, Rp.200.000.000. Total keseluruhan sejumlah, Rp. 460.000.000 yang berasal dari APBD Perubahan Jembrana tahun 2025 pada Bagian Kesra (Kesejahteraan Rakyat) Setda Kabupaten Jembrana.

Kemudian, juga diserahkan hibah uang yang berasal dari anggaran APBD Perubahan Jembrana 2025 pada dinas PUPR Jembrana kepada dua kelompok yakni KP SPAM Dajan Pangkung, Banjar Pangkung Kwa, Desa Penyaringan sebesar, Rp. 20.000.000 dan  kelompok Tirta Taman Sari, Banjar Sembung Desa Penyaringan sebesar. Rp. 15.000.000.

Selain itu, juga diserahkan hibah uang kepada FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Jembrana sebesar, Rp. 550.000.000 dan FPK (Forum Pembauran Kebangsaan) Jembrana sebesar, Rp. 50.000.000 yang berasal dari APBD Perubahan Jembrana 2025 di Badan Kesbangpol Jembrana.

“Pergunakan dana-dana yang telah dihibahkan tersebut secara maksimal dan sesuai peruntukannya. Jangan sampai terjadi penyimpangan dalam penggunaan dana hibah, apalagi ini untuk kepentingan masyarakat yang harus lebih tertib dalam pengelolaannya, baik tertib perencanaan, tertib pelaksanaan, maupun tertib pertanggungjawaban,” tegas Bupati asal Desa Pangyangan, Kecamatan Pekutatan tersebut. é
Turut hadir pada kesempatan tersebut, Sekda I Made Budiasa, Kepala OPD dilingkungan Pemkab Jembrana serta seluruh Lembaga/kelompok penerima hibah. 

PELAKSANAAN DISEMINASI NAP DI BALI


Laporan Reporter : Ayu 

JIMBARAN ,BALI KINI  --- Diseminasi National Accreditation Process (NAP) yang dilaksanakan di Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar telah berlangsung selama 4 hari. Pada hari ini, Jumat (24/10/2025) Direktur Operasi Badan Nasional dan Pencarian, Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo N. menutup secara resmi dan dihadiri seluruh peserta Diseminasi NAP beserta panitia dan para observer. 

Melalui diseminasi ini diharapkan dapat menyamakan metode operasi di wilayah Urban (USAR) yang dilaksanakan oleh Kantor Pencarian dan Pertolongan maupun potensi SAR yang ada di wilayah Indonesia. "Kami berpesan kepada kepala Kantor beserta jajaran yang terlibat dalam kegiatan ini agar selalu meningkatkan kemampuan atau keterampilannya agar setiap usaha yang telah kita lakukan bisa mencapai hasil yang maksimal dan tetap terjaga keselamatan personel dan aset sesuai perencanaan," pungkas Direktur Operasi BASARNAS. 

Pada hari pertama hingga ke kedua peserta Diseminasi NAP menerima pembekalan tentang pemahaman hingga prosedur yang diberlakukan pada misi perbantuan di suatu daerah apabila ada kebencanaan/ USAR. Materi yang disampaikan para mentor diantaranya program NAP, pengenalan INSARAG, pengenalan konsep USAR, komponen tim USAR, Base of Operational (BoO), Virtual OSOCC, Assessment Search and Rescue, sektorisasi, INSARAG Marking System dan Worksite Triage. Di hari selanjutnya mulai memasuki tahap pre Simulasi Exercise (SIMEX) dan hari ke empat sudah dimainkan simulasi latihan penanganan beberapa kasus penyelamatan dan evakuasi. 

Tim Denpasar disebut sebagai NAP 112 menerima tantangan di 5 worksite pada skenario kejadian gempa di Kabupaten Buleleng, diantaranya penyelamatan korban di reruntuhan, evakuasi pada rongga sempit (Confined Space) dan evakuasi di ketinggian hingga evakuasi korban kecelakaan lalu-lintas dengan penanganan khusus. Simulasi dimulai dari pagi hari, sekitar pukul 08.00 Wita hingga dini hari keesokan harinya. Seluruh rangkaian kegiatan berjalan dengan lancar dan aman. Worksite yang ada sudah diselesaikan. 

Di akhir acara penutupan dilakukan penandatanganan check list lembar penilaian dan diserahkan langsung Direktur Operasi BASARNAS kepada Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, I Nyoman Sidakarya. Atas upaya dan kerjakeras tim NAP 112 para mentor memberikan apresiasi, meskipun ada beberpa hal yang harus lebih ditingkatkan untuk kinerja yang lebih maksimal. "Kami berterimakasih atas ilmu baru yang diberikan dan akan sangat bermanfaat untuk Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar," ungkap I Nyoman Sidakarya. Langkah awal dalam hal baru ini meninggalkan pekerjaan rumah demi peningkatan kualitas dan profesionalitas secara managerial ataupun teknis di lapangan. 
© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved