-->

Rabu, 11 Maret 2020

Indeks Demokrasi Provinsi Bali Terus Meningkat

Denpasar,BaliKini.Net - Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra menghadiri Fokus Group Discussion (FGD) Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) 2019 Provinsi Bali di Tabanan Room Prime Plaza Hotel Sanur, Rabu (11/3).

Indeks demokrasi Provinsi Bali dari tahun ke tahun menunjukkan trend peningkatan. Berdasarkan data yang dirilis, pada tahun 2018 indeks demokrasi Provinsi Bali tercatat sebesar 82,37 atau masuk kategori baik. 

Angka ini melampaui rata-rata nasional sebesar 72,39. Ada tiga kelompok nilai dalam pengukuran IDI yaitu buruk, sedang dan baik. Dengan angka 82,37, Bali telah berhasil mencapai posisi tertinggi. "Capaian yang diraih merupakan kontribusi dari semua pihak, termasuk dukungan dan peran aktif dari masyarakat," kata Dewa Indra.

Meski secara akumulatif, Bali telah berhasil menempati posisi terbaik, namun harus ada evaluasi terhadap tiga komponen yang menjadi indikator pengukuran yaitu kebebasan sipil, hak politik dan kelembagaan demokrasi. 

Dicermati satu per satu, ternyata indikator kebebasan sipil cenderung menurun, sedangkan hak politik dan kelembagaan demokrasi angkanya naik. 

Kenapa menurun, apa aktifitasnya yang menurun atau tidak terekam. Grafik ini harus betul-betul kita cermati untuk penentuan langkah selanjutnya.

FGD yang digelar 2 hari ini diharapkan dapat menggali dan melengkapi informasi media terkait dengan indikator yang menjadi penilaian dalam pengukuran IDI. 

Kepala BPS Bali Adi Nugroho mengatakan pengukuran IDI dimulai dari kompilasi surat kabar yang dijadikan rujukan. FGD bertujuan melengkapi dan mengkonfirmasi data terkait pengukuran IDI.  "Hasil FGD bukan penentu skor, tapi hanya tahapan pengumpulan data sehingga diperoleh kejelasan data yang dijadikan variabel pengukuran IDI," tuturnya. (Ar/R5)

Indeks Demokrasi Provinsi Bali Terus Meningkat

Denpasar,BaliKini.Net  - Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra menghadiri Fokus Group Discussion (FGD) Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) 2019 Provinsi Bali di Tabanan Room Prime Plaza Hotel Sanur, Rabu (11/3).

Indeks demokrasi Provinsi Bali dari tahun ke tahun menunjukkan trend peningkatan. Berdasarkan data yang dirilis, pada tahun 2018 indeks demokrasi Provinsi Bali tercatat sebesar 82,37 atau masuk kategori baik. 

Angka ini melampaui rata-rata nasional sebesar 72,39. Ada tiga kelompok nilai dalam pengukuran IDI yaitu buruk, sedang dan baik. Dengan angka 82,37, Bali telah berhasil mencapai posisi tertinggi.

"Capaian yang diraih merupakan kontribusi dari semua pihak, termasuk dukungan dan peran aktif dari masyarakat," kata Dewa Indra.

Meski secara akumulatif, Bali telah berhasil menempati posisi terbaik, namun harus ada evaluasi terhadap tiga komponen yang menjadi indikator pengukuran yaitu kebebasan sipil, hak politik dan kelembagaan demokrasi. 

Dicermati satu per satu, ternyata indikator kebebasan sipil cenderung menurun, sedangkan hak politik dan kelembagaan demokrasi angkanya naik. 

Kenapa menurun, apa aktifitasnya yang menurun atau tidak terekam. Grafik ini harus betul-betul kita cermati untuk penentuan langkah selanjutnya.

FGD yang digelar 2 hari ini diharapkan dapat menggali dan melengkapi informasi media terkait dengan indikator yang menjadi penilaian dalam pengukuran IDI. 

Kepala BPS Bali Adi Nugroho mengatakan pengukuran IDI dimulai dari kompilasi surat kabar yang dijadikan rujukan. FGD bertujuan melengkapi dan mengkonfirmasi data terkait pengukuran IDI. 

"Hasil FGD bukan penentu skor, tapi hanya tahapan pengumpulan data sehingga diperoleh kejelasan data yang dijadikan variabel pengukuran IDI," tuturnya.[ar/r5]

Ganja Medan 8 kg Tangkapan BNNP Bali Dimusnahkan

Denpasar,BaliKini.Net  - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bali menyita narkotika jenis ganja seberat 8 kilogram. Ganja tersebut diamankan dari seorang kurir narkoba bernama Untung Harianto (39).

"Ganja ini berasal dari Medan, dikirim melalui sebuah kantor jasa pengiriman barang," kata Kepala BNNP Bali Brigjen Pol. Putu Gede Suastawa, Rabu (11/3) di Kantor BNNP Bali, Denpasar.

Penangkapan terhadap pelaku asal Surabaya, Jawa Timur ini berawal ketika tim Pemberantasan BNNP Bali menerima informasi pengiriman ganja dari Medan, Sumatera Utara ke Bali.

Petugas kemudian melakukan penyelidikan dan mendapati alamat penerima paket yakni sebuah toko oleh-oleh khas Bali di Jalan Raya Kuta, Badung.

Dari pengakuan, paket berupa karung beras itu dikatakan milik temannya. Karyawan perempuan tersebut mengaku tidak mengetahui isi di dalam paket.

Saat pelaku datang, Senin (9/3/2020) sekitar pukul 12.30 WITA, petugas membiarkan hingga pelaku keluar dari dalam toko oleh-oleh. Ketika pelaku hendak pergi, petugas langsung menangkapnya.

Ketika dilakukan penggeledahan, dari dalam karung ditemukan 8 paket ganja seberat 8 kilogram brutto atau 7.931,17 gram netto yang dikemas menggunakan lakban warna coklat dan ditumpuk di antara pakaian bekas.

"Pelaku mengakui ganja tersebut miliknya yang dikirim dari Medan. Rencananya ganja akan diedarkan ke wilayah Bali," jelas Kepala BNNP Bali.

Brigjen Suastawa menerangkan, pelaku merupakan pemain lama di dunia bisnis narkotika. Sebelum ditangkap BNNP Bali, satu kali yakni tahun 2008 ia diringkus Polda Bali, dan dua kali yaitu 2013 dan 2017 dibekuk Polresta Denpasar.

Pelaku dijerat Pasal 111 ayat (2) Undang-undang RI nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman pidana penjara 12 tahun.[ar/r5]

Seorang WNA Positif Covid19 Meninggal di RSUP Sanglah Sudah Dikremasi

Denpasar ,BaliKini.Net - Semenjak adanya kasus Covid19, Pemerintah Provinsi Bali sudah melaksanakan berbagai tindakan preventif terutama di Bandara Ngurah Rai.

Bahkan data yang diterima hingga sampai Rbau (11/3) jumlah komulatif pasien dalam pengawasan di RS yang ada di Bali sebanyak 48 orang. Dari 48 orang tersebut hasil dari tes swap di Jakarta, dinyatakan 38 orang negatif Covid19. 

Sedangkan 9 orang masih menunggu hasil lab, dan satu orang positif Covid19 (masuk dalam urutan kasus no 25 yang sebelumnya telah disampaikan oleh Pemerintah Pusat).

Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra, Menegaskan bahwa pasien yang merupakan seorang WNA perempuan berusia 53 tahun yang dinyatakan positif Covid 19.

Pasien tersebut, juga didiagnosa menderita 4 penyakit bawaan yaitu diabetes, hiperttensi, hiperteroid, dan penyakit paru menahun serta dalam pengawasan covid 19

Pasien ini masuk ke Bali pada tanggal 29 Februari, sejak tgl 3 Maret pasien mulai mengalami demam dan dirawat di RS Swasta, dan pada tgl 9 maret pasien  dirawat di RS Sanglah.

"Untuk diketahui pada tanggal 11 maret dini hari pukul 02.45 WITA pasien tersebut dinyatakan meninggal dunia. Saya tegaskan bahwa sampai pasien meninggal dunia Pemprov Bali belum menerima hasil lab Jakarta. Dan setelah dikonfirmasi maka WNA yang dalam pengawasan ini dikonfirmasi masuk dalam kasus 25 positif Covid 19," kata Dewa Indra.

Sesuai dengan prosedur penanganan penyakit menular karena virus, maka pihak keluarga pasien serta pemerintah memutuskan untuk mengkremasi jenasah pasien di Pemakaman Mumbul-Badung pada pukul 12.30 Wita tadi siang (11/3).

Selanjutnya dari hasil penyusuran terhadap orang-orang yang diajak kontak oleh pasien, diperoleh 
 21 orang yang melakukan kontak dengan pasien dari turun dibandara sampai pasien tiba di Rumah Sakit. 

“21 orang ini sudah dilakukan pengecekan oleh dinas kesehatan dan sampai saat ini mereka semua dalam keadaan sehat, dan mereka diisolasi dirumah masing2 tentunya mereka telah diberikan edukasi terkait pencegahan penularan virus ttersebur”, ujar Dewa Indra. 

Terkait ini, masyarakat Bali dihimbau untuk tetap tenang, waspada dan selalu menerapkan pola hidup sehat sehingga dapat terhindar dari paparan virus covid19 tersebut.[ar/r5]

"Free Tour & Karangasem is Safe" di Taman Tirtagangga

Karangasem,BaliKini.Net -Dalam rangka memberikan rasa aman kepada wisatawan yang berkunjung terkait merebaknya Virus Corona ( Covid-19 ). Pemerintah Kabupaten Karangasem menggelar acara Free Tour dan Statement dengan tagline "Karangasem is Safe" di Taman Tirtagangga (08/03/2020).

Acara ini dihadiri langsung Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri bersama Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa, Ketua DPRD Karangasem I Gede Dana, Kapolres Karangasem, Dandim Karangasem, Kepala Dinas Pariwisata Sebagai Leading Sektor, Ketua BPPD Karangasem dan Seluruh OPD Kabupaten Karangasem serta Wisatawan yang berkunjung ikut serta dalam aksi statement Karangasem is Safe ini.

Bupati Karangasem dalam wawancara bersama media yang hadir mengatakan,Karangasem sebagai salah satu destinasi tujuan wisata dunia. Pemkab Karangasem tentu tak tinggal diam dalam menyikapi anjloknya kunjungan wisatawan karena isu Virus Corona yang meluas. Untuk itu Ia sangat mengapresiasi dan mendukung penuh acara yang digagas Dinas pariwisata dan pihak PHRI Karangasem ini.

"Saya yakin acara ini akan meyakinkan kembali para wisatawan untuk datang berkunjung  ke Bali khususnya ke Kabupaten Karangasem", ucapnya.

Menurut Mas Sumatri, saat ini pariwisata adalah salah satu sektor penting dalam peningkatan PAD Karangasem. Jika kondisi pariwisata membaik, tentunya akan berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat Karangasem secara umum.

"Mari kita bersama-sama bahu membahu menyerukan kembali bahwa Pariwisata kita masih sangat aman untuk di kunjungi. Tetap waspada tapi bijaksana. Jangan sampai kekhawatiran kita yang berlebihan membuat banyak orang dirugikan", tuturnya.

Hal senada juga disampaikan Kadis Pariwisata,Ketut Sedana Merta,bahwa dengan banyaknya destinasi Wisata yang ada di Karangasem, pihaknya selalu berusaha mempromosikan Karangasem dalam kemasan yang menarik. Karena pariwisata sampai saat ini, salah satu sektor penting terhadap pendapatan daerah dan tentunya terhadap pendapatan masyarakat secara umum.

"Di Karangasem kita memiliki 77 titik destinasi wisata. Dari banyaknya titik destinasi wisata yang ada, tentunya kita berusaha untuk memaksimalkannya, disamping beberapa destinasi wisata Karangasem yang sudah di kenal di seantero dunia. Oleh karena itu, saya berharap acara untuk menggaungkan lagi Karangasem sebagai destinasi wisata yang masih aman untuk dikunjungi, bisa disebarluaskan, karena isu virus Corona masih hangat dibicarakan”,ungkapnya.

Sementara itu, keketua PHRI dan BPPD Karangasem, I Wayan Kariasa mengatakan, bahwa pihaknya telah menyiapkan segala sesuatunya agar acara ini sukses. Diharapkan dalam aksi ini memberikan informasi dan meyakinkan wisatawan bahwa Karangasem aman dikunjungi.

“Kami dari PHRI dan BPPD Karangasem sangat mendukung acara ini dan agar dipublikasikan secara besar besaran kepada umum dan internasional. Karangasen selain juga dikunjungi oleh wisatawan Asia, wisatawan dari Eropa juga masih mendominasi. Oleh karena itu, pasar Eropa inilah yang masih menjadi tujuan utama sasaran acara ”Sapa Wisatawan” atau Welcome Greeting ini”,kata Kariasa.

Acara ini dimeriahkan dengan penampilan tari Bali dan atraksi tari gebug ende lalu dilanjutkan dengan suguhan Arak karangasem, sekaligus dirangkai acara makan siang (Light lunch) dan buah-buahan lokal seperti salak dan lainnya kepada tamu tamu yang  hadir di Rumah Makan Isen yang telah di bangun di dalam area Taman Tirtagangga.*

Dewan Harapkan Pengobatan Tradisional Juga Ditanggung BPJS

[foto : Gusti Putu Budiarta ]
Denpasar,BaliKini.Net  - Ketua Tim Pembahasan Ranperda Penyelenggaraan Kesehatan, Gusti Putu Budiarta, menyatakan perlunya pihak BPJS menanggung bentuk pengobatan tradisional.

Sementara ini, kata dia pelayanan kesehatan tradisional memang belum masuk dalam peraturan perundang-undangan. Penyelenggaraan kesehatan masyarakat untuk mendapatkan tingkat kesehatan yang memadai itu adalah hak krama Bali. 

"Sekarang yang menjadi fokus pembahasan kita kan ada kesehatan konvensional, juga kesehatan tradisional,” kata Budiarta, menyoal hasil Ranperda Penyelenggaraan Kesehatan. 

Dirinya menyebut, jaminan kesehatan pengobatan tradisional memang belum diatur dalam Ranperda ini, sebagaimana pelayanan kesehatan konvensional yang ditanggung BPJS. 

Lanjutnya bahwa hal Ini akan menjadi tugas Gubernur Bali, untuk mengatur hal tersebut dalam Peraturan Gubernur (Pergub) nantinya. 

“Kita berharap nanti gratis, karena ini merupakan program APBD Semesta Berencana yang prioritas,” ujar Budiarta, yang juga Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bali.

Ranperda Penyelenggaraan Kesehatan ini, imbuhnya, merupakan hak dasar kesehatan krama Bali dengan diberikan jaminan tingkat kesehatan yang memadai. Yang membedakan adalah pelayanan kesehatan konvensional dan tradisional.

Untuk konvensional sudah diatur melalui Peraturan Menteri. Sedangkan tradisional mengakomodir perkembangan dari kesehatan masyarakat Bali. Penyelenggaraan kesehatan artinya bagaimana memaksimalkan pelayanan kesehatan yang ada di masyarakat. 

"Pelayanan kesehatan tradisional ini nanti Faskes - nya diarahkan penyediaan seperti Griya Sehat," tegasnya. [ar/r5]

Selasa, 10 Maret 2020

Serahkan SP3T, Petani SubakDi Dorong Tingkatkan Mutu Pertanian Jembrana

Jembrana,BaliKini.Net - Pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian RI menaruh perhatian serius terhadap sektor pertanian khususnya kepada para Peran subak . Wujudnya dalam bentuk bantuan berbagai jenis alat-alat pertanian(alsintan) kepada petani.

Selain itu  Kementerian Pertanian RI juga memberikan bantuan kepada petani subak yang ada di wilayah kecamatan Mendoyo berupa Sentra Pelayanan Produksi PadiTerpadu(SP3T). SP3T diserahkan langsung oleh Komisi IV DPR RI, I Made Uripbertempat di balai subak Tibu Beleng kecamatan Mendoyo, Senin(10/3).

Melalui  SP3T, harapannya  para petani  dapat meningkatkan kualitas dan mutu produksi pertaniannya. Pernyataan itu disampaikan  Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jembran Selasa(11/3). Saat ini baru 3(tiga) subak di kecamatan Mendoyoyakni, Tibu Beleng, Jaga Raga dan subak Penyaringan mendapat bantuan berupa SP3T dari pemerintah pusat. “SP3T yang diterima kelompok subak itu meliputi1(satu) unit Rice milling unit ( RMU ) , Vertikal dryer dan alat packing (pengepak) yang fungsinya untuk untukmeningkatkan kualitas dan mutu terhadap produksi pertanian lokal,”ujarnya. 

Sutama juga mengaku, kalau SP3T itu merupakan upaya pemerintah dalam pengembanganproduksi dan produktivitas pertanian dari hulu hingga hilir,  khususnya dalam pengelolaan produksi tanaman pangan lokal. “SP3T diperuntukkan dalam upaya pengembangan kawasan pertanian yangberbasis korporasi petani. Artinya, petani melalui kelompok-kelompoknya itu harus fokus dengan produktivitas dan produksi lokal pertanian yang menjadi unggulannya,”ungkapnya. 

Agar SP3T berjalan dengan baik dan manfaatnya dapat memberikan nilaitambah bagi para petani subak, kata Sutama perlunya didukung oleh managemenyang profesional.” ini yang kita harapkan. Semua stakeholder termasuk pihak perbankan  memberikan dukungan  sehingga kedepan, produksi beras lokal petani yangada di kelompok subak Tibu Beleng akan memiliki brand tersendiri yang mampu dijual . (Ekawiasa/R1)
© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved