-->

Senin, 18 Desember 2023

Dipercaya Sembuhkan Penyakit Hingga Diramaikan Tourist India, Pengelukatan Sapta Gangga di Taman Tirta


Karangasem, Bali Kini -
Obejk Wisata Taman Tirta Gangga, selain kaya akan historisnya juga memiliki mata air yang di percaya dapat menyembuhkan penyakit. Ialah pengelukatan Sapta Gangga yang ada di utara Taman yang dibuat oleh Raja Karangasem, A.A.A. Anglurah Karangasem. Nama Sapta Gangga sendiri diambil dari jumlah pancuran yang ada dalam pengelukatan tersebut yang berjumlah tujuh pancuran. 


Baik Wisatawan lokal maupun mancanegara tak hanya bisa menikmati asrinya Taman Tirta Gangga, namun juga dapat melaksanakan aktifitas spiritual yakni melukat.


Hal ini diterangkan langsung oleh Ketua Badan Pengelola Taman Tirta Gangga, Anak Agung Kosalya beberapa waktu lalu. "Tak hanya warga Bali ya, tapi juga banyak wisawatan mancanegara yang melukat. Kebanyakan mereka berasal dari India. Karena dalam sejarahnya ini dikatakan masih ada kaitannya dengan Sungai Gangga di India, " Tandasnya. 



Sementara, terkait adanya kepercayaan menyembuhkan penyakit, Agung Kosalya menuturkan jika memang benar adanya. "Pernah ada kenalan saya yang temannya mempunyai sakit seperti orang lumpuh. Sudah dibawa berobat ke sana-sini namun tidak kunjung sembuh. Kemudian ia dapat petunjuk melalui mimpi, yang berisikan suruhan untuk melukat ke daerah Timur namanya Tirta. Nah, dicarilah tempat itu yang kemudian membawanya berlabuh ke Taman Tirta Gangga ini. Setelah melakukan prosesi melukat, ia kemudian sembuh. Entah ini karena sugesti, tapi kami meyakini keajaiban pengelukatan Sapta Gangga di Taman Tirta Gangga," Katanya. 


Air ini berasal dari kelebutan Ulun Gangga. Dimana menurut Agung Kosalya,banyak orang yang percaya "nunas" air ini kemudian dibawa ke rumahnya untuk sarana bersih-bersih secara spiritual. (Ami)

Pentas Seni Anak Rahdatul Athfal (RA) digelar untuk tumbuhkan potensi anak


Jembrana , Bali Kini -
Mengusung tema "Pesona Warna Warni Budaya Nusantara" Kegiatan Pentas Seni Anak Rahdatul Athfal (RA) se- Kabupaten Jembrana resmi dibuka Bupati Jembrana yang diwakili oleh Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga I Gusti Putu Anom Saputra, Senin (18/12) di Panggung Gedung Kesenian Ir. Soekarno. 


Kegiatan tersebut di gelar serangkaian dengan Peringatan Hari Ibu sebagai momentum untuk mengenang dan menghormati peran serta jasa perempuan Indonesia.


Bupati Jembrana dalam sambutannya, yang dibacakan oleh Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga I Gusti Putu Anom Saputra mengatakan Pentas Seni Anak merupakan wadah untuk menampilkan potensi bakat seni, yang nantinya akan digali dan dikembangkan oleh guru agar menghasilkan output yang berkualitas, khususnya pada para murid Raudathul Athfal (RA) . 

“Kegiatan Pentas seni seperti ini penting sekali karena kegiatan itu dapat menggali potensi-potensi yang ada pada anak didik dan mengajari anak didik untuk berani berkreasi ”, katanya. 


Pihaknya juga sangat mengapresiasi kegiatan tersebut dalam membesarkan dunia pendidikan, dan berharap dapat berkelanjutan setiap tahunnya. 

"Semoga kedepannya kegiatan pentas seni anak RA se- Kabupaten Jembrana dapat terus terlaksana setiap tahunnya", ucapnya. 


Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jembrana I Gede Sumarawan mengungkapkan Kegiatan Pentas Seni Anak RA bertujuan untuk memberikan pengalaman dan menumbuhkan kreativitas anak sebagai sarana untuk menunjukkan dan mengembangkan bakat. 

"Tujuan dari pada kegiatan ini adalah tentu untuk menumbuhkan kreativitas, kemudian bakat, Kemandirian, kebersamaan dan keberanian anak didik", ungkapnya. 


Lebih lanjut, dirinya menjelaskan Pentas Seni Anak ini diikuti 37 RA se- Kabupaten Jembrana yang melibatkan ratusan peserta anak didik RA ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. 

"Saya juga mengapresiasi kepada IGRA Ikatan Guru Rahdatul Athfal yang sudah melaksanakan kegiatan ini yang sangat luar biasa, ini adalah salah satu ajang yang memberikan ruang kepada anak-anak didik kita untuk brani tampil didepan umum dan menunjukan kreativitasnya", pungkasnya.[r4]

Senin, 27 November 2023

Plt Bupati I Made Kasta Hadiri Mahasabha I Pasikian Pratisantana Tangkas Kori Agung


Klungkung , Bali Kini -
Plt. Bupati Klungkung I Made Kasta yang juga selaku Penglingsir Tangkas Kori Agung menghadiri acara Mahasabha I Pasikian Pratisantana Tangkas Kori Agung di Pura Pusat Kawitan Tangkas Kori Agung Kabupaten Klungkung, Senin (27/11). Acara ini juga diisi dengan Pengukuhan Pengurus Pusat Pasikian Pratisantana Tangkas Kori Agung masa bakti 2023-2028.


Pada kesempatan itu, Plt. Bupati Klungkung I Made Kasta menyambut baik pelaksanaan kegiatan Mahasabha I Pasikian Pratisantana Tangkas Kori Agung ini. Pihaknya mengajak agar semeton Tangkas Kori Agung kedepannya terus memperkuat pasemetonan dan hal yang paling penting dengan adanya kegiatan ini mari kita pupuk rasa memiliki dan persatuan menyama braya segilik-saguluk selunglung sebayantaka.


Sebagai Ketua Umum Pusat Pasikian Pratisantana Tangkas Kori Agung, I Made Mahayastra mengatakan bahwa kegiatan Mahasabha I ini sudah berjalan dengan lancar dan kompak dihadiri semeton Tangkas Kori Agung. Sebelumnya juga sudah diisi dengan kegiatan jalan santai dan penyerahan bantuan bedah rumah bagi warga kk miskin atau masyarakat yang benar-benar memerlukan bantuan dan nantinya juga akan diisi dengan hiburan penyanyi pop lagu bali seperti Lolot Band, Yasa Sega dan Ary Kencana. Selain itu, I Made Mahayastra berharap semeton bisa saling rangkul menjaga paiketan pasemetonan agar kedepannya semakin kokoh dan terus bersatu.(puspa).

Kamis, 09 Maret 2023

Ketut Pujawan Alami Tumor Otak, Istri Hamil Tua dan Harus Menghidupi Dua Orang Anaknya


Bali Kini -
Nasib malang dialami keluarga dari Ketut Pujawan, pria asal Desa Muncan, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem.

Ketut Pujawan sebagai kepala keluarga tidak dapat lagi menafkahi dua orang anaknya yang masih kecil serta istrinya yang tengah hamil besar, karena sakit tumor otak yang dideritanya. Ia sudah menjalani tiga kali operasi, namun kondisinya belum kunjung membaik.

Saat ini, pihaknya tengah dirawat di Rumah Sakit Sanglah. Namun ia tidak memiliki uang untuk biaya perawatan serta kebutuhan sehari-hari keluarganya. Istrinya yang dalam kondisi hamil tua, tidak dapat bekerja karena harus merawat suaminya yang sakit.

Prihatin dengan kondisi tersebut, Puskor Hindunesia mengumpulkan donasi untuk diberikan kepada keluarga Ketut Pujawan untuk biaya penyembuhan serta biaya makan sehari-hari keluarganya.

"Perlu dukungan kita semua untuk biaya pengobatan dan juga kehidupan sehari-hari keluarga mereka dalam menjaga dan merawat Ketut Pujawan ini," kata Ketua Puskor Hindunesia.

Lanjutnya, bagi yang ingin ikut serta meringankan beban keluarga Ketut Pujawan dapat mengirimkan donasi ke rekening Rekening BRI No. 2132.01.000171.30.1

An. Puskor Hindunesia. 

Sabtu, 24 Desember 2022

Menyapa dan Berbagi", Ny. Putri Koster Sambangi Dua Kecamatan di Kabupaten Tabanan

Titip Pesan Untuk Senantiasa Menjaga Orang Tua Selain Menjaga Anak-Anaknya


Tabanan , Bali Kini -
Setelah minggu lalu mengunjungi warga Nusa Penida, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Ny. Putri Koster didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Bali, Direktur Rumah Sakit Mata Bali Mandara dan Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Bali di penghujung tahun 2022 beliau melanjutkan kunjungan kerjanya yang dirangkai dalam "Menyapa dan Berbagi" di Kabupaten Tabanan, Sabtu (24/12).


Dua lokasi yang dikunjungi kali ini adalah Desa Angseri Kecamatan Baturiti dan Desa Buruan Kecamatan Penebel. Kunjungan kerja ini adalah salah satu program aksi sosial yang digerakkan oleh Tim Penggerak PKK Provinsi Bali sebagai perpanjangan tangan Tim Penggerak PKK Pusat yang kemudian diteruskan secara sinergi bersama Tim Penggerak PKK Kabupaten, Kecamatan, Desa hingga Banjar. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sekaligus memastikan kondisi masyarakat di lapangan terutama yang lanjut usia, bayi dan anak-anak, ibu hamil dan difabel dalam keadaan sehat. Kegiatan ini selain diisi dengan sosialisasi, bercengkerama langsung dengan warga juga dilengkapi dengan penyaluran bantuan sosial masing masing kepada ibu hamil, bayi atau anak gizi buruk, penyandang difabel, lanjut usia dan kader PKK.


Bantuan sosial yang diserahkan kepada masing-masing orang yang berhak menerima adalah 20 Kg beras, 1 krat telur, 2 liter minyak goreng dan susu. Disamping itu juga diserahkan 100 pohon tanaman durian, manggis, cempaka dan sandat serta 300 bibit pohon cabai. Selain pejabat Provinsi yang mendampingi, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali juga didampingi oleh segenap jajaran OPD Kabupaten Tabanan terkait.


Pada kesempatan ini, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Ny. Putri Koster menitipkan pesan kepada orangtua agar menjaga putra-putri mereka agar tumbuh sehat dengan tingkat kematangan dan kecerdasan yang baik. "Mari kita kawal pertumbuhan dan perkembangan anak-anak kita agar jangan sampai kekurangan vitamin dan gizi di masa pertumbuhan emas mereka,” ujarnya 


Lebih lanjut, Ny. Putri Koster menambahkan agar orang tua mengawasi aktivitas anak-anaknya agar membatasi penggunaan handphone, terutama bagi anak-anak yang berusia di bawah 5 tahun. "Penggunaan handphone sejak dini akan mempengaruhi perkembangan mental mereka, yang kita takutkan adalah mereka mencerna informasi menjerumuskan dan mendapat  pengaruh buruk dari perkembangan teknologi informasi yang tidak terkendali (apabila diluar pengawasan,red). Mari kita buatkan pola dan pemahaman bahwa handphone adalah alat komunikasi yang hanya boleh di pegang oleh orang tua atau orang dewasa. Selain itu radiasi sinar ultraviolet pada handphone akan sangat cepat merusak mata anak-anak, dan memberikan dampak buruk pada kesehatan jari-jari tangan mereka,” tegas Ny. Putri Koster.


Kunjungan kerja yang dilakukan di penghujung tahun ini juga digunakan untuk menyampaikan kepada para kader PKK untuk menyampaikan sekaligus meneruskan informasi terhadap warga lingkungannya, agar  turut mensosialisasikan kepada anak-anaknya terutama yang perempuan untuk tidak menikah di usia dini (belum matang) karena organ tubuh khususnya rahim yang belum kuat akan mengganggu pertumbuhan janin. Hal ini akan menyebabkan janin terganggu dan berpotensi lahir kurang sempurna.


Selain terkait bayi, remaja dan ibu hamil, Ny. Putri Koster juga menanamkan kesadaran bagi yang masih memiliki orang tua, agar orang tua mereka dijaga dengan baik layaknya saat mereka menjaga dan merawat kita hingga seperti saat ini, membesarkan dan mendidik kita dari kecil. Saya meminta kepada semuanya agar tidak memiliki pemikiran untuk menitipkan orang tua kita di panti jompo. Dan mengabdilah semasih orang tua kita ada di dunia,” tegas Ny. Putri Koster. [pro]

Selasa, 11 Oktober 2022

Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa Serahkan Ratusan Bibit Cabai di Bazzar Pangan Br. Praja Sari Peguyangan.


Denpasar , Bali Kini  -
Bazzar Pangan kembali digelar Pemerintah Kota Denpasar pada Selasa (11/10). Berlokasi di Banjar Praja Sari, Kelurahan Peguyangan, Denpasar Utara, Istri Wakil Wali Kota Denpasar yang juga Ketua GOW Kota Denpasar,  Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa turut hadir dalam kegiatan itu. Di gelaran Bazzar Pangan tersebut, Ny. Ayu Kristi juga secara simbolis menyerahkan 250 pohon bibit cabai kepada warga.  

"Cabai merupakan salah satu bahan masakan yang sering dipakai, jadi dengan adanya tanaman ini di rumah, hasil panennya nanti bisa membantu dalam memenuhi kebutuhan dapur. Saya harapkan Bapak dan Ibu, agar merawat dengan baik tanaman cabai ini," kat Ny. Ayu Kristi yang juga didampingi Ketua DWP Kota Denpasar, Ny. Ida Ayu Widnyani Wiradana. 


Salah seorang warga Banjar Praja Sari, Ni Luh Widiasih yang mengunjungi Bazzar Pangan dan menerima bibit cabai mengaku senang dengan penyelenggaraan kegiatan itu. 


" Bazzar Pangan ini memberikan kesempatan kepada kami warga untuk mendapatkan harga barang yang lebih murah dari pasaran. Kemudian, untuk bibit cabai yang diberikan ini akan kami rawat sebaik baiknya. Terima kasih Pemkot Denpasar," ungkap Widiasih. 


Bazzar Pangan ini sendiri digelar Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan. Kegiatan ini merupakan agenda Pemkot Denpasar dalam upaya menekan laju inflasi di Kota Denpasar. 


Menurut Kepala Dinas Perikanan Dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar, Ida Bagus Mayun Suryawangsa,  Bazar pangan dilaksanakan  menyasar desa/kelurahan yang ada di Kota Denpasar secara bergiliran


"Kami ingin menyentuh langsung warga melalui Bazzar Pangan, dimana para warga desa dan kelurahan dapat membeli dengan harga yang lebih murah dari pasaran. Besar harapan kami, Bazzar Pangan ini dapat membantu warga," kata IB Mayun.


Bazzar Pangan ini menghadirkan beberapa komoditi pangan seperti olahan lele, sayuran, minuman dan makanan dijajakan dalam stand. Selain itu, kebutuhan pokok seperti bawang, cabai, beras dan minyak goreng juga dijual di bazar pangan.[tim/r5]

Kamis, 10 Maret 2022

Pointer Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Putri Koster Mengisi Dialog Bahagia dan sejahtera


Bali, BALIKINI.NET -- Gangguan mental atau yang biasa kita sebut sebagai gangguan kejiwaan perlu mendapat perhatian dari pihak terkait, terutama lingkungan sekitar. 

"Apabila kita memiliki tetangga yang rada-rada mengalami stres, terutama akan terlihat dari perubahan sifat dan sikap, maka perlu bagi kita sebagai tetangga yang merupakan lingkungan terdekat memberikan penanganan pertama misalnya memberikan simpati dan perhatian untuk menyapa dan mengajak bercengkerama agar uneg-uneg dan beban yang sedang dihadapi bisa di sharing atau dibagi. Penting sekali bagi kita untuk saling memperhatikan lingkungan dan tetangga sekitar, jangan sampai mereka mengalami tekanan bathin yang mengakibatkan terganggunya ketenangan seseorang untuk meneruskan hidupnya," ungkap Ny. Putri Suastini Koster yang menjabat sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali, dalam dialog Bahtera (Bahagia dan Sejahtera), di Studio TVRI Bali, Rabu (9/3).

Ny. Putri Koster yang berdampingan dengan Prof. LK Suryani sebagai Psikiater dan Pemerhati Kesehatan Mental dan dr. Tjok Jaya Lesmana selaku salah satu dosen dari Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, menambahkan bahwa sebanyak 20% dari jumlah penduduk Bali mengalami gangguan mental bahkan sebagian dari mereka nekat memilih untuk mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri (ulah pati).

Untuk menjaga ketangguhan bangsa maka kita semua sebagai pengisi DRI kemerdekaan harus mampu menjadi sehat terlebih dahulu, agar dapat berpandangan ke depan dan fokus kepada tujuan untuk membangun negeri dan bangsa dengan menjadi generasi yang sehat, cerdas dan berkualitas sehingga mampu bersaing di kancah internasional, dengan menguasai teknologi dan informasi.

Kesehatan mental menjadi perhatian dari Tim Penggerak PKK Provinsi Bali yang kemudian diteruskan kepada Tim Penggerak PKK Kabupaten, Kecamatan hingga desa karena kesehatan jiwa akan mempengaruhi kualitas hidup seseorang atau keluarga.

"Tidak ada orang sakit apalagi gangguan mental yang sukses, karena kesuksesan itu membutuhkan ketekunan, kecerdasan dn kesehatan untuk mengeluarkan ide-ide cemerlang," imbuh Ny. Putri Koster yang aktif mensosialisasikan agar ibu-ibu rumah tangga menyiapkan waktu luang bagi keluarganya, terutama anak-anaknya.

TP PKK Provinsi Bali mengambil tugas dan fungsi untuk mensosialisasikan dimana kesehatan itu bukan hanya sebatas sehat fisik dan raga, melainkan juga terkait dengan kesehatan psikis dan juga mental. 

"Jangan sampai karena enggan mengeluarkan isi uneg-uneg atau beban dalam hati kemudian menimbulkan kegundahan yang berakibat pada gangguan mental atau jiwa, terlebih saat dimasa pandemi yang sebagian besar masyarakat Bali mengalami putus kerja, beralih profesi dan semakin seringnya berkumpul dalam rumah yang mengakibatkan kebingungan/ jenuh karena penghasilan untuk menyambung hidup terbatas bahkan tidak ada.

Selain itu, peran keluarga dan pola asuh orang tua (terutama seorang ibu) akan menunjukkan kualitas karakter anak yang dihasilkan. 

"Mari kita asuh putra-putri kita dengan kasih sayang dan cinta, sehingga mereka akan lahir dan tumbuh menjadi anak-anak yang cerdas, liat dan berkualitas," ungkapnya.

Minggu, 30 Januari 2022

Unwar Cetak 14 Guru Besar, Prof. Dr. Drs. I Wayan Wesna Astrana, SH., MH., M.Hum., Sukses Menuju Puncak Akademis


Denpasar, Bali Kini - Setelah Dr. Drs. I Wayan Wesna Astrana, SH., MH., M.Hum., sukses menuntaskan pendidikannya dan menyandang gelar profesor di bidang Ilmu Hukum ke dua di Fakultas Hukum Unwar, kini Universitas Warmadewa (Unwar) berhasil mencetak 14 orang guru besar. 

"Saya berproses sejak 2012. Tapi sempat mandeg. Akhirnya terwujud tahun ini (2022 red). Motivasi terbesar saya adalah membantu hak-hak hukum masyarakat kurang mampu saat menghadapi persoalan," tutur Wesna pada Jumat, 28 Januari 2022. Tentu saja hal tersebut menjadi kebanggaan baik oleh Wesna sendiri maupun oleh Unwar. Karma untuk mencapai puncak akademis tersebut tentu bukan hal mudah. Perlu kerja keras untuk mewujudkannya. 

Selain menjalankan profesi sebagai dosen ilmu hukum, Wesna juga dikenal sebagai lawyer atau pengacara di Bali. Ia konsen membela masyarakat kurang mampu terutama di pedesaan. Ia juga seorang Kertha Desa yang menjalankan fungsi mediasi warga yang bersengketa, umumnya masalah perceraian. 

Untuk meraih gelar Profesor, Wesna berbagi tips-tips bagi para akademisi yang sedang berjuang. Salah satu kuncinya yakni membangun relasi seluas-luasnya dengan akademisi lain yang lebih berpengalaman dari berbagai perguruan tinggi. "Saya selalu bangun komunikasi, minta tips dan arahan dari teman-teman di Universitas Gadjah Mada, Unud dan sebagainya," tuturnya. 

Usaha untuk menuju sukses dalam pendidikan tentu tak selamanya mulus, Wesna juga menemui berbagai kendala, salah satunya yakni sulitnya menembus publikasi ilmiah pada jurnal terindeks Scopus. Ia melihat, sebagian besar dosen masih berpaku pada tugas mengajar, padahal pengabdian dan penelitian juga wajib dilaksanakan. "Setelah melakukan pengabdian dan penelitian luarannya sesegera mungkin harus dipublikasikan di jurnal, " Sarannya. 

Sementara pada orasi ilmiah guru besarnya, Wesna mengangkat topik "Pertarungan Politik Budaya dan Politik Hukum dalam Pengelolaan Ekowisata berbasis Kearifan Lokal: Sebuah Refleksi". 

Lewat kaca mata akademisinya, ia melihat pariwisata Bali yang mengusung ekowisata perlu didiskusikan lebih intensif. Pasalnya, berdasarkan UU Nomor 9/2009 tentang Kepariwisataan, ekowisata tidak disebutkan. 

Namun setelah terbitnya Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 33/2009 tentang Pedoman Pariwisata, kata ekowisata mulai menampakkan diri. Namun tetap ada kekosongan hukum di pasal 5 dan 6 permendagri tersebut. 

Syukurnya, Bali memiliki nilai kearifan lokal Tri Hita Karana, yang mengatur kehidupan yang harmonis antara manusia dengan Tuhan, sesama manusia serta alam. Sehingga, konsep ini sudah matching dengan ekowisata meski tidak mengikuti pola UU 9/2009 serta Permendagri 33/2009. "Yang penting merujuk pada potensi desa masing-masing," jelas dia. 

Pola ekowisata Bali yang tidak mengikuti pola UU, lanjut dia, persis ketika Bali dan Papua 'menolak' UU tentang pornografi. Kearifan lokal di dua daerah itu memang tidak 'penggg' dengan UU pornografi jika dipaksakan. 

"Misalnya di Bali ada tari kecak. Itu penarinya memang telanjang dada, bukan pornoaksi. Begitu pun Papua dengan budaya kotekanya. Itu bukan porno, tapi kearifan lokal yang patut dilestarikan," kata Wesna memungkasi.

Rektor Universitas Warmadewa, Prof. dr. Dewa Putu Widjana, DAP&E., Sp.ParK., mengucapkan selamat kepada Prof. Wesna yang telah berjuang dengan sangat gigih untuk meraih gelar guru besar. Ia berharap Prof. Wesna akan memberikan prestasi gemilang bagi Unwar setelah menjadi guru besar. 

Ia mengatakan Unwar mendapatkan kado tahun baru, dengan bertambahnya satu orang guru besar ini yang akan dikukuhkan lusa (Senin 31 Januari 2022, red). Namun demikian, ia merasa pesimis dalam waktu dekat ini Unwar akan mampu memenuhi quota guru besar yang ditetapkan secara nasional. Karena meski telah memiliki 13 guru besar, ia mengaku masih jauh dari standar nasional. 

"Kami dorong terus dosen-dosen untuk melanjutkan pendidikan. Bahkan dosen yang mau berjuang menjadi guru besar langsung kami berikan dana Rp30 juta, sebagai motivasi. Karena mereka pasti membutuhkan biaya besar, " ungkap Prof. Widjana. 

Sementara Ketua Yayasan Kesejahteraan Korpri Propinsi Bali (YKKPB), Dr. Drs. A.A. Gede Oka Wisnumurti, M.Si., mengapresiasi Prof. Wesna yang telah berhasil meraih gelar guru besar. 

Wisnumurti yakin ke depan akan lebih banyak lagi dosen Unwar meraih gelar guru besar. Pada 2022- 2023 ia harapkan lebih banyak lagi guru besar yang bisa dilahirkan dan pihaknya punya keyakinan itu bisa diraih. Karena dosen di Unwar, 60 persen sudah bergelar doktor, kemudian dari doktor ke lektor kepala dan guru besar, ini kemungkinan besar akan bisa diraih. 

"Lima tahun ke depan, paling tidak kita memiliki 25 profesor. Dan tentu target ini sangat realitis karena kita tahu SDM kita, kualifikasi dosen yang kita punya, " pungkasnya.

Untuk diketahui, Unwar seharusnya memiliki 14 guru besar. Namun belum lama ini Prof. Irianto telah berpulang, sehingga tersisa hanya 13 orang guru besar. (**)



Minggu, 16 Januari 2022

Fahd El Fouz A Rafiq dan BAPERA


Bali Kini -
Fahd A Rafiq mengutip pesan Raden Mas Jaka Said (Sunan Kalijaga), "Urip Iku Urup (Hidup itu nyala, hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi orang lain di sekitar kita, semakin besar manfaat yang bisa kita berikan tentu akan lebih baik.)". 


Jakarta - Ketika kita membicarakan seseorang pasti di awal ada pertanyaan siapa si dia? Lantas mengapa harus di bahas? Sepenting apa orang ini? Mengapa perlu di bahas? harus dari mana membahas beliau? 


Dimata sang pena, beliau manusia paling unik yang pernah ada di era millenial saat ini. Entahlah sebelumnya dia berguru dengan siapa, sehingga mampu menerjemahkan rumus dan kode politik Indonesia yang bersifat dinamis dan bergerak fluktuatif yang tidak semua orang bisa menerjemahkan hal itu dengan jalan pikiran biasa. 


Ketika seseorang atau sekelompok manusia melihat dari sisi kekurangannya, maka tidak ada yang diciptakan di dunia ini dengan sempurna. Karena kita sebagai bangsa manusia, makhluk yang diciptakan Tuhan dengan memiliki akal, pikiran dan nafsu. Makhluk terakhir paling sempurna yang diamanahkan tuhan menjadi Khalifah di bumi, manusia di ciptakan oleh tuhan setelah Bangsa Malaikat, Jin, Hewan dan Tumbuhan. 


Membicarakan seorang Fahd El Fouz Arafiq memang tidak ada habisnya, sosok unik dan bersahaja ini bisa membuat semua orang terpukau dengan kharismanya. Beliau seorang pengusaha, politisi dan artis ini selalu berpenampilan sederhana dimanapun berada. Jika para pejabat selalu berpakaian parlente dan terkesan mewah  tapi seorang Fahd  A Rafiq tetap dengan kesederhanaannya dalam berpakaian sehingga masyarakat tidak segan untuk menyapa dan berfoto dengan beliau. 


Inilah yang membedakan antara pencitraan dengan keberpihakan. Seorang Fahd dengan pakaian, sepatu apa ada nya ini menunjukkan seorang pemuda yang berpihak pada Rakyat kecil, karena beliau paham masyarakat Indonesia sebagian besar masih hidup dalam kemiskinan. 


Fahd Arafiq yang sering terlibat aktif dimasyarakat, sejak remaja dan setiap kita manusia punya tanggung jawab moral termasuk dalam kegiatan publik atau politik. Tuhan bekerja dengan cara yang misterius. Allah itu maha mengatur. saya juga tidak tahu apa rencana di balik ini semua, Allah akan mentakdirkan yang terbaik ketika saat ini saya telah di cukupkan secara lahiriah dan bathiniah  pasti ada rahasia yang kita tidak tahu, tuturnya. 


Pria yang memiliki rasa empati luar biasa terhadap masyarakat yang kurang mampu ini, akhirnya membentuk sebuah organisasi yang di beri nama Barisan  Pemuda Nusantara disingkat BAPERA. dalam bahasa Arab disebut "جبهة الشباب الإندونيسي (jabhat alshabab al'iindunisii)", Bahasa Inggris  "Archipelago Youth Line". 


Organisasi yang dicetuskan beliau mendapat apresiasi luar biasa dari masyarakat banyak seluruh Indonesia, seperti kita ketahui bersama persoalan kemiskinan di negeri ini masih menjadi fokus utama. Bapera ada untuk bersinergi dengan pemerintah RI. 


Dengan pemahaman agama yang dianutnya seorang Fahd El Fouz Arafiq sekali lagi tidak segan untuk membahagiakan orang kecil dengan membantu mereka khususnya yatim piatu, fakir miskin dan kaum dhuafa. 


Putra pedangdut kondang  A.Rafiq ini adalah seorang yang sudah malang melintang di dunia organisasi, tercatat beliau pernah memimpin KNPI yang merupakan barometer paripurna pemuda dalam berorganisasi, dilanjutkan dengan menjadi ketua umum sayap Partai Golkar yaitu Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) yang otomatis menjadi Ketua Bidang Pemuda dan Olah Raga parpol berlambang beringin tersebut. 


Tidak berhenti sampai disitu kakak dari Fairuz Arafiq ini membuat terobosan yang luar biasa dengan menciptakan organisasi sosial yaitu Barisan Pemuda Nusantara (Bapera) dan menjadi Ketua Umumnya, dan saat ini beliau Menjadi Ketua Bidang Ormas partai yang pernah berkuasa di Indonesia selama 32 tahun. 


Bapera adalah organisasi yang inklusif, memiliki kesetaraan dalam semua aspek. Perasaan kesetaraan yang perlu ada di organisasi bapera dan tidak adanya segmentasi. Persatuan itu artinya kita memiliki kesetaraan dalam semua aspek. 


Yang bisa di Poto itu objeknya tapi gagasan untuk mempersatukan pemuda itu tidak bisa dipoto. Gagasan Antropologis dan sosiologis ini, yang ada dalam diri seorang pemimpin. Jadi bapera ada untuk menyetarakan dan mempersatukan pemuda. 


Fahd selalu melihat dari sisi perspektif yang berbeda, dia adalah sosok pembelajar, memahami, lalu mengambil hikmahnya. Gagasan itu muncul dari interaksi dan fenomena. Gagasan hebat tidak akan muncul dari meditasi akan tetapi gagasan muncul dari interaksi. Semakin banyak berinteraksi dengan manusia, masalah dan  aspirasi maka disitulah akan muncul inspirasi. Inilah yang menyebabkan Fahd El Fouz Arafiq terinspirasi membuat BAPERA. 


Bicara kemiskinan di Indonesia tidak jauh dari Pasal 34 Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan "Fakir Miskin dan Anak-anak terlantar dipelihara oleh Negara" dan selanjutnya dalam Pasal 27 Ayat (2) menyatakan "Bahwa tiap-tiap warganegara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan". 


Fakir Miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara, tapi faktanya dilapangan tidak demikian. Inilah tugas kita sebagai generasi penerus bangsa. harus ada peran pemuda yang berani dan mau mewujudkan pasal 34 dan 27 UUD'45 tersebut. 


Pemuda harus memiliki ide dan gagasan  cemerlang yang di kongkritkan dengan karya nyata. Dengan nilai nilai welas asih, berbagi dan kesalehan sosial  yang di lakukan oleh Fahd A Rafiq, Beliau ingin menyampaikan pesan  pada dunia bahwa, dengan berbagi kita bisa mendamaikan Indonesia dan dunia. 


Saya mendirikan Bapera disini sebagai kader bangsa bukan sebagai kader partai. Disini tidak ada sekat partai. Melihat fenomena yang terjadi di pilpres 2019 lalu,  faktanya masyarakat Indonesia masih terbelah menjadi dua kubu. Walaupun pemimpinnya telah bersatu akan tetapi tidak di ikuti oleh para pemilih dan simpatisannya. Inilah tugas kita pemuda untuk mempersatukan mereka kembali akibat pembelahan politik tahun 2019. 


Apakah dulu para pendiri republik ini  tidak mempunyai perbedaan. Jelas secara pandangan ideologi berbeda Soekarno dengan Hatta, Syahrir dan Tan Malaka. walaupun berbeda mereka tetap bisa bekerja sama dengan baik. 


Masyarakat yang terbelah jangan dibiarkan larut pasca pilpres 2019 terus kita rangkul untuk bersatu dan tetap berpegang pada Pancasila dan UUD'45, tutup nya. [asw]

Jumat, 14 Januari 2022

Fahd A Rafiq, Totalitas dan Disiplin


Bali Kini -
  Pemuda berusia 38 tahun ini, memang tidak ada habisnya untuk di bahas, khususnya di kalangan generasi millenial. Pemuda satu ini sedang fokus dengan organisasi yang digagas dan dipimpinnya yaitu Barisan Pemuda Nusantara (Bapera). 

Membahas tentang generasi, Putra dari  Almarhum A.Rafiq (penyanyi dangdut kondang era 80-90 an ini)  masuk dalam generasi Y (Millenial). Dikutip dari gramedia.com. Istilah-istilah generasi ini digunakan untuk mengelompokkan orang yang lahir dalam rentang tahun yang berdekatan dan kondisi lingkungan yang sama. Lima generasi itu,  Generasi Baby Boomers (1946-1964), Generasi X (1965-1980), Generasi Y (1981-1995), Generasi Z (1996-2010),Generasi Alpha (2011-sekarang). 

Generasi Millenial tumbuh dan berkembang di masa peralihan teknologi dari analog ke digital. Munculnya internet dan media sosial membuat kaum Millenial begitu canggih, kreatif, bebas dan berani mengambil resiko.

Perlu diketahui bersama generasi Millenial begitu ekspresif dan open minded dibandingkan generasi pendahulunya. Masyarakat pada generasi ini lebih berani menyampaikan pendapat, kepercayaan diri yang tinggi dan out of the box. 

Pria bernama lengkap Fahd El Fouz A rafiq ini dari kalangan Millenial yang tidak pernah kenal lelah untuk belajar dari generasi pendahulunya, hal inilah yang membedakan beliau dengan pemuda satu generasinya. Berikut ini sang pena akan membahas 2 point tentang Totalitas dan Kedisiplinan yang sudah mendarah daging pada kehidupan Ketua Umum DPP KNPI Periode 2015-2018 ini. 



TOTALITAS 

Bang Fahd panggilan akrab beliau, orang yang Totalitas dalam melakukan hal positif, dalam kamus besar bahasa Indonesia arti kata Totalitas adalah keutuhan; keseluruhan; kesemestaan: masyarakat dan kebudayaan dilukiskan sebagai satu. 

Mudahnya diartikan Totalitas melakukan sesuatu tidak setengah setengah akan tetapi menyeluruh, Gass pool, tidak nanggung dan konsisten. Inilah yang membedakan Fahd Arafiq dengan generasi Millenial seusianya. 

Totalitas tidak bisa terjadi jikalau hanya mengedepankan pengorbanan tanpa dibarengi adanya hal lain setelahnya. Apa hal lain itu? 

Kesediaan untuk berkorban, antusiame untuk mencari refferensi, pemahaman yang utuh, dan keberanian untuk berkata "tidak" adalah beberapa hal yang menjadi kunci untuk menciptakan suatu totalitas dalam bekerja ataupun berkarya.  

Beberapa point penjelasan singkat  yang menjadi penopang totalitas tersebut adalah: 


1. Kesediaan untuk Berkorban 

Pada dasarnya segala jenis profesi memerlukan totalitas dari sang empunya profesi itu. Sehingga kualitas hasil kerja bisa tercapai secara maksimal. 

Pengorbanan bisa berupa waktu, tenaga, finansial, dan lain sebagainya. Umumnya hal-hal yang menjadi "objek" untuk dikorbankan itu adalah sesuatu yang memiliki arti penting bagi kehidupan kita pribadi.  

Kerelaan atau kesediaan kita untuk mengorbankan hal-hal penting di kehidupan kita merupakan wujud penuangan dari sikap total terhadap sesuatu.  

Seorang aktor yang totalitas terhadap aktingnya, seorang pekerja yang totalitas dalam menjalankan pekerjaannya, seorang guru yang totalitas dalam mengajar murid-muridnya, seorang dokter yang totalitas mengobati para pasiennya, dan lain sebagainya.  

Pengorbanan bisa berupa waktu, tenaga, finansial, dan lain sebagainya. Umumnya hal-hal yang menjadi "objek" untuk dikorbankan itu adalah sesuatu yang memiliki arti penting bagi kehidupan kita pribadi.  

Waktu yang semestinya bisa kita pakai untuk bersantai tidak jarang harus dikorbankan demi menunaikan sebuah tugas "negara".  

Uang yang semestinya diperuntukkan untuk keperluan lain terkadang harus dikeluaran demi menalangi hal-hal yang berkaitan dengan profesi. Bahkan fisik pun rela "disakiti" demi mencapai standar profesi. 



2. Pemahaman Utuh 

Dalam memahami Totalitas seorang Fahd harus memiliki pemahaman yang sempurna terhadap kata Totalitas itu sendiri.

Panggung yang sedang dijalani Fahd A Rafiq ini berpotensi menginspirasi banyak orang. Apalagi organisasi yang dipimpinnya bergerak di bidang sosial kemanusiaan. Bisa menjadi sumber inspirasi para pemuda Indonesia khususnya. 

Anggapan ini tidak akan muncul  apabila kualitas peran yang Fahd lakukan saat ini biasa biasa saja. 

Kerelaan atau kesediaan kita untuk mengorbankan hal-hal penting di kehidupan kita merupakan wujud penuangan dari sikap total terhadap sesuatu.  


3. Giat Mencari Refferensi 

Bagi seorang Fahd mendalami peran yang dijalaninya saat ini adalah suatu keharusan. Meski begitu, Ketua Bidang Ormas DPP Partai Golkar ini harus belajar dari para pendahulunya untuk menyempurnakan perannya serta belajar dari kesalahan generasi pendahulu nya. 

Referensi bisa dengan membaca buku, nonton film akan peran yang Fahd Arafiq yang jalani saat ini. 

Yang pasti Fahd El Fouz A Rafiq ini telah memainkan peran yang luar biasa khususnya membantu masyarakat Indonesia yang tekena dampak Pandemi COVID -19 dengan memberikan banyak bantuan. beliau lakukan secara konsisten dalam membantu perekonomian negerinya. 


4. Berani Berkata "Tidak" 

Pada saat-saat tertentu adakalanya kita perlu berkata "tidak" terhadap sesuatu hal.berkata tidak itu bukan berarti kita menjadi seseorang yang suka melakukan penolakan.  

Akan tetapi hal itu didasari oleh keyakinan bahwa pemahaman yang kita miliki adakalanya harus lebih diutamakan daripada pemahaman milik orang lain. Kita harus memiliki pendirian untuk memastikan bahwa pemahaman yang kita miliki itu benar-benar bisa dituangkan dalam sebuah karya nyata. 


DISIPLIN 

Ayah tiga anak ini, memiliki sikap Disiplin diatas rata - rata kaum Millenial kebanyakan, soal ketepatan waktu seorang Fahd sangat konsisten. Sesibuk dan sepadat apapun aktivitas  beliau pasti akan bangun pagi dan shalat shubuh tepat waktu. 

Saat menjadi Ketua Umum AMPG Fahd El Fouz Arafiq secara langsung mengetes para anggotanya untuk bisa rapat tepat waktu. Seringnya Rapat digelar saat itu  pada jam macet  wilayah Slipi Jakarta Barat yaitu pukul 15.30 dan Jam 16.00 WIB. Sontak saat itu banyak para anggota PP AMPG yang telat karena macet dan jauh dari lokasi rapat. 

Belum lagi rapat dadakan yang biasanya sering di infokan 8 atau 7 jam sebelum waktu yang telah ditentukan,  membuat para anggota PP AMPG saat itu banyak yang tidak bisa hadir karena alasan dadakan, macet dan alasan lainnya. 

Dikutip dari Dictio.id, Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya termasuk melakukan pekerjaan tertentu yang menjadi tanggung jawabnya. 


Disiplin akan tumbuh dan dapat dibina melalui latihan, pendidikan atau penanaman kebiasaan dengan keteladanan-keteladanan tertentu, Orang sukses tidak lepas dari disiplinnya terhadap perilaku penting secara terus menerus tanpa henti. 

Anda hanya berhenti ketika alam menghendakinya, selama kehendak itu datang dari alam bawah sadar Anda, maka segeralah bangkit dan tegak berdiri untuk terus maju mengejar tujuan. 

Untuk menjadi seorang pemimpin yang disiplin, seseorang harus mempersiapkan dan melakukan beberapa hal, 


1. Menerapkan perilaku disiplin pada diri sendiri 

Sebelum membawa kedisiplinan pada orang lain, maka kita harus menerapkan terlebih dahulu perilaku disiplin kepada diri sendiri. Disiplin diri menjadi dasar utama kepemimpinan anda akan terlihat. 

Hal inilah yang sudah ditunjukkan oleh seorang Fahd El Fouz Arafiq, sebelum memberlakukan sikap disiplin pada orang lain, beliau menerapkan diri pada dirinya sendiri. 


2 . Menantang semua alasan 

Untuk mengembangkan gaya hidup disiplin salah satu tugas anda adalah menantang dan menghilangkan kecenderungan apapun untuk membuat “ALASAN” (Execuse). Ketika Anda mempunyai beberapa alasan untuk tidak melakukan disiplin diri, maka sadarilah bahwa hal ini adalah kumpulan alasan yang mana semuanya harus di tantang jika anda ingin mendaki tingkat sukses lebih tinggi sebagai seorang Pemimpin. 


3. Fokus pada hasil 


Kapanpun anda memusatkan pikiran pada kesulitan kerja, bukan pada harapan dan hasil akhir yang memuaskan, maka dipastikan semangat kerja akan mengendur dan gairah akan menghilang. 


Jangan fokuskan diri dalam kesulitan yang tengah dihadapi, namun segera selesaikan tugas dan fokus kembali pada apa yang harus dilakukan. 


Tidak peduli anda seorang profesional atau pendatang baru baik dalam organisasi sosial atau dunia bisnis ekonomi, kedisiplinan tetap menjadi jalan utama menjadi seorang pemimpin yang sukses. 


Dari dua poin diatas dapat disimpulkan bahwa, Totalitas tidak bisa terjadi jikalau hanya mengedepankan pengorbanan tanpa dibarengi adanya hal lain setelahnya.  


Totalitas haruslah dimaknai secara utuh bahwa didalamnya kita perlu untuk berkorban sembari terus belajar hal-hal baru hingga kita memiliki pemahaman yang utuh terhadap sesuatu yang ingin kita kerjakan tersebut. Selaras dengan hal itu, kita mesti tahu kapan saatnya untuk berkata "tidak". dan Disiplin akan tumbuh dan dapat dibina melalui latihan, pendidikan atau penanaman kebiasaan dengan keteladanan-keteladanan tertentu, yang harus dimulai sejak ada dalam lingkungan keluarga, mulai pada masa kanak-kanak dan terus tumbuh berkembang dan menjadikannya bentuk disiplin yang semakin kuat.[*]

Rabu, 27 Oktober 2021

Pondok INDI Dorong Perekonomian Keluarga KWT


Tabanan ,Bali Kini -
Guna menumbuhkembangkan hasil pengelolahan pangan lokal lebih inovatif, dibentuklah sebuah ide membangun sebuah pondok yang diberi nama 'Pondok Indi'.


Selaku pemilik dari Pondok Indi, Ir. Ni Ketut Indiani Masmini mengatakan bahwa pondok Indi dibentuk pada, 5 Mei 2020, lalu dengan sport dan dukungan berbagai pihak. Salah satunya adalah suami, I Wayan Purnata SP.


Guna menjadikan wadah berkumpul para pengusaha dalam pengolahan pangan, maka pondoo ini didirikan di Br. Pohgending, Des. Pitra, Kec. Penebel, Kab. Tabanan.


"Kalau bicara nama, kebetulan pemilik dipanggil dengan nama INDI. Jadi kita pakai nama Pondok Indi," Singkat Indiani.



Ibu dari tiga anak ini, menyebut bahwa banyak hal yang menjadi tujuan dibangunnya Pondok Indi. Hal utama, kata Indiani sebagai tempat berkumpulnya Sekedemen KWT Mandiri  (Perhipunan Pelaku Usaha Pangan)  yang SUKA dan AKTIF dalam mengolah hasil pangan lokal menjadi produk yang memiliki nilai jual.


"Sebagai tempat mempromosikan hasil olahan KWT ke seluruh masyarakat. Dan mengedukasi kepada masyarakat mempoles lahan untuk tanam sayur menjadi taman tanaman hias," sebutnya.


Termasuk juga bisa dijadikan tempat meningkatkan wawasan kelompok untuk mengolah pangan local lebih inovatif.


"Banyak manfaat yang didapat dari Pondok Indi. Disini bisa mempromosikan hasil olahan KWT sehingga di kenal masyarakat luas. Meningkatkan kratifitas dalam pengolahan pangan lokal, serta mendapatkan profit baik KWT," tegasnya.


Selain itu, sambungnya bahwa olahan di Pondok Indi juga memperkenalkan bahwa tanaman sayur selain bisa di konsumsijuga bisa dijadikan sebagai tanaman hias di pekarangan rumah.


Kedepan di Pondok Indi bisa menampung dan menyalurkan produk dan olah KWT. "Setidaknya, mampu meningkatkan perekonomian keluarga KWT yang tergabung dalam seke demen KWT pengolah hasil pangan lokal kabupaten Tabanan," Jelas Indiani penuh semangat.


Kedepan di Pondok Indi bisa menampung dan menyalurkan produk dan olah KWT. Mampu meningkatkan perekonomian keluarga KWT yang tergabung dalam seke demen KWT pengolah hasil pangan lockal kabupaten Tabanan.[ar/5]

Jumat, 01 Oktober 2021

Doa Kumham Untuk Negeri


BALI KINI ■ Pandemi Covid-19 masih melanda Indonesia di tengah upaya jajaran Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) memberikan bakti kepada masyarakat. Bagi Kemenkumham, mengandalkan ikhtiar semata belumlah lengkap tanpa doa. Kondisi ini menggerakkan Kemenkumham untuk menaikkan doa bersama bagi Indonesia pada Jumat (01/10/2021).

Kegiatan Doa Kumham untuk Negeri dipimpin oleh para pemuka dari perwakilan lima agama yaitu Prof. Nasarudin Umur (Islam), Pdt. Bernard Manik (Kristen), Romo Paulus Andri Astanto (Katolik), Ida Pinandita KHRT Astono Candra Dana (Hindu), dan Suhu Pushan (Budha). Sementara itu, segenap jajaran Kemenkumham di seluruh Indonesia mengikuti dan menaikkan doa secara serentak melalui live streaming.

Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H. Laoly mengatakan bahwa penting untuk mendoakan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Doa juga dinaikkan bagi pegawai. Kemenkumham agar diberikan kelancaran dan keselamatan, dapat melaksanakan tugas dan pengabdian, serta dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.

“Doa merupakan senjata spiritual bagi kita, yang tentunya sangat ampuh dalam melindungi diri kita, guna mendukung keberhasilan program yang dicanangkan oleh pemerintah,” jelas Yasonna saat memberikan arahan di Graha Pengayoman.

Sudah banyak upaya yang dilakukan Kemenkumham agar tetap sehat dan produktif di tengah pandemi Covid-19. Kemenkumham mengakomodasi vaksin bagi para pegawai, melakukan swab antigen dan PCR kepada pegawai, penerapan protokol kesehatan yang ketat, serta pemberian bansos kepada masyarakat dan pegawai terdampak Covid-19.

Menurut Yasonna, kegiatan Doa Kumham untuk Negeri merupakan ikhtiar batin guna menyempurnakan upaya lahir sudah dilakukan oleh pemerintah dan berbagai pihak dalam menangani pandemi ini.

“Semoga ikhtiar ini mampu menggerakkan kesadaran bersama untuk terus mendoakan negeri ini, optimis pandemi akan berlalu,” tutur Menkumham. Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan HAM, Komjen Pol. Andap Budhi Revianto meyakini segala upaya yang diiringi dengan doa akan membawa kebaikan. Sekjen berharap Kemenkumham semakin PASTI (Profesional, Akuntabel, Sinergi, Transparan, dan Inovatif) dalam menghadapi berbagai dinamika yang ada.

“Doa yang terbaik bagi Kemenkumham, doa yang terbaik bagi negeri kita tercinta Indonesia, teriring harapan kita semua semoga apa yang kita mohonkan bersama dapat dikabulkan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa,” kata Sekjen. (Ami/Adv) 

Rabu, 05 Mei 2021

LLDIKTI VIII RESMI SERAHKAN SK PENETAPAN GURU BESAR REKTOR UNDIKNAS


Bali Kini , Denpasar -
Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) menyelenggarakan Hybrid Talkshow dengan topik pembahasan “Kiat Sukses Meraih Jabatan Akademik/Fungsional Dosen”. Hybrid Talkshow yang menghadirkan Kepala LLDikti Wilayah VIII sebagai Keynote Speaker, memberikan motivasi kepada dosen-dosen di lingkungan Undiknas berkenaan dengan strategi-strategi yang dapat ditempuh oleh dosen-dosen untuk meraih jabatan akademik/fungsional dosen. Professor Dasi Astawa, Kepala LLDikti VIII, dengan semangatnya yang selalu membara, mengajak seluruh dosen agar senantiasa tidak pernah menyerah dalam berkarya dan melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi. 

Talkshow pada rabo  5 Mei 2021  dilaksanakan dengan sistem hybrid yang mengundang Dosen-dosen Undiknas untuk hadir langsung di Ruang Auditorium Dwi Tunggal dan beberapa dosen juga difasilitasi untuk bergabung melalui Zoom Meeting. Kegiatan yang dilaksanakan di Ruang Auditorium tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 yang sangat ketat. Acara Hybrid Talkshow dihadiri lengkap oleh jajaran wakil rektor, kepala lembaga tingkat universitas, serta jajaran dekanat di lingkungan Undiknas. 

Acara Hybrid Talkshow pada siang hari ini, juga dirangkaian dengan Penyerahan Surat Keputusan (SK) oleh Kepala LLDikti VIII tentang Penetapan Jabatan Akademik Guru Besar Bapak Rektor Undiknas. Universitas Pendidikan Nasional kembali menambah jumlah Guru Besar dalam Bidang Ilmu Manajemen. Gelar Akademik Guru Besar adalah bentuk pengakuan akademik tertinggi yang diberikan kepada tenaga pendidik. Suatu kebanggaan bagi Undiknas menyambut Gelar Akademik Guru Besar yang baru saja diraih oleh Rektor Undiknas. Pada kesempatan yang berbahagia ini, Kepala LLDikti Wilayah VIII menyerahkan 1) Surat Keputusan (SK) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tentang Kenaikan Jabatan Akademik/ Fungsional Dosen, 2) Surat Penetapan Angka Kredit Jabatan Fungsional Dosen, 3) Surat Pernyataan Menduduki Jabatan Akademik Guru Besar oleh Kepala LLDikti VIII, dan 4) Surat Pernyataan Kepala LLDikti VIII untuk Bapak Rektor Melaksanakan Tugas Guru Besar sebagai Dosen PNS dpk. Universitas Pendidikan Nasional.

Selamat dan sukses untuk Bapak Rektor Undiknas, Prof. Dr. Nyoman Sri Subawa, M.M., semoga dengan gelar akademik baru yang diraih dapat memberikan kontribusi yang positif pada keilmuan dan pada masyarakat luas. Gelar Akademik yang diraih tentunya akan berkontribusi dalam pengembangan kapasitas perguruan tinggi.

“Capaian Guru Besar itu merupakan proses yang harus dilalui oleh setiap dosen sebagai capaian tertinggi dengan hasil karya publikasi tertinggi berupa jurnal internasional bereputasi terindeks Scopus ataupun Web of Science. Hal ini membutuhkan kesabaran, ketekunan, dan kecerdasan dalam memberikan respon jawaban kepada reviewer.”, ujar Prof. Dr. Nyoman Sri Subawa, M.M. mengakhiri sekapur sirih beliau. [ip/*]


Senin, 18 Januari 2021

Kunjungi Langsung ke Lokasi Bencana, Lions Club Makassar Serahkan Bantuan Kepada Korban Gempa Sulbar

Bali kini ,Majene - Rombongan Lions Club Makassar yang dipimpin President Lions Club Makassar Rajawali, Lion Frengky Sengkey mengunjungi langsung lokasi bencana alam gempa bumi di Majene, Sulawesi Barat, Senin (18/01/2021).

Dalam kunjungan tersebut, rombongan Lions Club Makassar membawa bantuan logistik dari Lions Clubs International District 307 B2 Indonesia, Lions Clubs International Foundation (LCIF), Yayasan Lions Indonesia, dan Yayasan Lions Mengabdi Indonesia.

Kegiatan sosial bertajuk "Emergency Grant Program 'Majene-Mamuju Earthquake Disaster Relief' West Sulawesi, Indonesia" ini merupakan wujud kepedulian dari organisasi kemanusiaan internasional tersebut terhadap musibah bencana alam gempa bumi yang melanda wilayah Sulawesi Barat.


Di wilayah Kabupaten Majene, rombongan Lions Club Makassar menyisir sejumlah titik tempat pengungsian warga terdampak bencana seperti di daerah Rangas, Oanang, Sendana dan lainnya lalu menyerahkan langsung bantuan kepada masyarakat yang berada di tenda-tenda pengungsian.

 menyerahkan langsung kepada warga di tenda-tenda pengungsian di daerah yang bisa dijangkau rombongan, selanjutnya bantuan berupa bahan makanan, minuman ringan, perlengkapan mandi (sabun, odol, sikat gigi), sarung dan lainnya, diserahkan kepada pihak BPBD Majene dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Polman untuk membantu mendistribusikan kepada masyarakat yang berada di pelosok-pelosok desa.

Bantuan yang diserahkan oleh President Lions Club Makassar Rajawali, Lion Frengky Sengkey kepada pihak BPBD Majene, diterima langsung oleh Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Majene, Sirajuddin yang menyatakan sangat berterima kasih dengan bantuan dari Lions Club ini kepada masyarakat Majene mengingat lebih banyak bantuan yang ke Mamuju dan hanya melewati warga Majene sehingga terjadi penjarahan di jalanan.

Sementara bantuan dari Lions Club yang diserahkan kepada pengurus IDI Polman untuk disalurkan ke masyarakat terdampak bencana gempa yang berada di daerah-daerah pelosok, diterima langsung oleh Ketua IDI Kabupaten Polman, dr Evaty Junus.

Presiden Lions Club Makassar Rajawali, Lion Frengky Sengkey kepada media ini menyampaikan, rombongan yang dipimpinnya hanya bisa sampai ke wilayah Kabupaten Majene dan tidak dapat meneruskan perjalanan ke Kabupaten Mamuju karena terputusnya jalanan akibat longsor yang terjadi Senin (18/01/2021) pagi di daerah Belalang, Majene, sehingga bantuan disalurkan melalui pihak BPBD dan IDI. ( js/r3 )

Selasa, 29 Desember 2020

Rai Mantra Hadiri Launching Buku 'Jejak Awal Hindu di Indonesia' Karya Alm. Prof. Dr. IB Mantra

Bali Kini ,Denpasar - Serangkaian peringatan HUT Pascasarjana Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Denpasar, beragam kegiatan turut dilaksanakan. Kali ini, sebagai sumbangsih dalam mendukung terciptanya kemajuan pendidikan Agama Hindu, secara resmi turut diluncurkan Buku berujudul Jejak Awal Hindu di Indonesia di Pendopo Hotel Inna Bali Heritage Denpasar, Selasa (29/12).


Hadir dalam kesempatan tersebut Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra sekaligus mewakili Keluarga Besar Alm. Prof. Dr. Ida Bagus Mantra. Dalam kesempatan tersebut secara langsung dilaksanakan bedah buku dengan menghadirkan pembedah yakni Prof. Dr. Nengah Duija dan Dewa Windu Sancaya.


 Ket foto : Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra sekaligus perwakilan keluarga saat menerima buku dari hasil desiminasi desertasi Alm. Pro. Dr. IB Mantra yang berjudul Jejak Awal Hindu di Indonesia di Pendopo Hotel Inna Bali Heritage Denpasar, Selasa (29/12).




Walikota Rai Mantra mengatakan bahwa pihaknya berterimakasih atas diluncurkannya buku berujudul Jejak Awal Hindu di Indonesia yang merupakan hasil deseminasi dari Desertasi Alm. Prof. Dr. IB Mantra. Tentunya dengan diluncurkanya buku ini diharapkan mampu memberikan inspirasi dan pencerahan bagi masyarakat secara luas dalam memahami perjalanan Agama Hindu.


“Tentunya kami mengucapkan terimakasih kepada Civitas Akademika UNHI yang bahu membahu sehingga buku ini dapat diluncurkan, semoga kedepan dapat memberikan kemanfaatan bagi masyarakat luas,” jelasnya’


Direktur Pascasarjana UNHI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Suka Yasa mengatakan bahwa peluncuran buku ini merupakan persembahan dari pascasarjana UNHI untuk mendukung kemajuan pendidikan Hindu di Bali dan Indonesia. Dimana, keberadaan buku ini kedepanya menjadi sangat penting untuk memberikan gambaran tentang peradaban Agama Hindu di Indonesia.


“Buku ini lahir dari desiminasi karya Desertasi Alm. Prof. Dr. Ida Bagus Mantra yang diharapkan mampu memberikan pencerahan dan gambaran akan peradaban Hindu di Indonesia,” jelasnya


Wakil Rektor III UNHI Denpasar, Dr. I Wayan Muka mengaku bersyukur atas diluncurkanya Buku berujudul Jejak Awal Hindu di Indonesia  ini. Hal ini merupakan sebuah bukti sumbangan karya literasi dari UNHI Denpasar.


Wayan Muka mengatakan bahwa karya ini bukanlah sesuatu yang mudah. Dimana berbagai tahapan serta proses panjang telah dilalui hingga sampai pada tahap peluncuran. Kedepan upaya penerjemahan akan terus dilaksanakan sehingga dapat memberikan inspirasi bagi Umat Hindu Indonesia.


“Hal ini merupakan karya monumental dan akan menjadi rujukan bagi kita Umat Hindu kedepanya, semoga dapat menjadi berguna bagi seluruh umat hindu, khususnya masyarakat Bali,’ pungkasnya. (Ags/r2).

Kamis, 02 Januari 2020

Berspiritual dalam Berpolitik

[ Penulis : Dr. I Komang Gede Sanjaya, SE.,MM ]

Tabanan,BaliKini.Net - Sebagian masyarakat memandang bahwa politik itu kotor, kejam dan sebaiknya dijauhi. Pandangan tersebut tentu tidak sepenuhnya salah dan sebaliknya juga tidak sepenuhnya benar. Kalaupun kemudian berpolitik itu masih dianggap sebagai sesuatu yang kotor bagi sebagian masyarakat, saya yakin karena kelompok masyarakat yang seperti itu mungkin hanya melihat politik tidak secara utuh dan jujur. Kejujuran yang saya maksudkan dan yang paling sangat mendasar adalah karena sejatinya politik telah menjadi bagian hidup keseharian manusia.

Ketika masyarakat telah memposisikan bahwa dunia politik itu kotor dan kejam hingga kemudian sebagian masyarakat tidak peduli dengan politik, jelas hal tersebut sangat disayangkan. Seorang penyair Jerman Bertold Brecht (1898-1956) mengatakan bahwa buta yang terburuk adalah buta politik. Seorang yang mengidap buta politik adalah dia yang tidak mendengar, tidak berbicara dan tidak berpartisipasi dalam peristiwa perpolitikan.

Pendapat Bertold Brecht tadi tentu sangat layak untuk dijadikan sebuah renungan berkesadaran bahwa mau tidak mau harus digaris bawahi setiap manusia itu hidup dalam lingkaran politik. Dengan demikian setidak-tidaknya setiap manusia juga memiliki kewajiban untuk membuka mata, telinga dan mulutnya untuk melihat, mendengar dan berkomentar tentang riak-riak politik yang sedang terjadi. Mengingat, dalam dunia demokrasi, kebebasan berbicara tentu sangat terbuka dalam tujuan untuk menyampaikan ide, gagasan maupun aspirasi politiknya sebagai bentuk hak berpolitik setiap warga negara. Bahkan bagi saya pribadi yang dipercaya duduk sebagai Wabup Tabanan hingga periode kedua ini mendampingi bupati Ibu Ni Putu Eka Wiryastuti memiliki sebuah pandangan yang sederhana. Yakni, aspirasi masyarakat adalah sebuah bentuk peran serta nyata masyarakat dalam membangun. Aspirasi masyarakat adalah sebuah bentuk kecintaan masyarakat kepada pemimpinnya dan itu adalah bukti nyata peran serta masyarakat dalam berpolitik.

Pendapat pribadi saya ini dikarenakan saya melihat bahwa dunia politik itu seni, terutama seni memanajemen berbagai persoalan bahkan berbagai konflik untuk kemudian didiskusikan bersama dengan tujuan mencari solusi atau jalan keluarnya. Dalam tujuan yang lebih besar lagi, justru persoalan atau konflik justru bisa dilihat sebagai sebuah potensi. Tentunya potensi yang dimaksudkan adalah potensi sebagai wahana berjuang dengan salah satu muaranya adalah terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Dari titik ini saya kemudian memiliki pandangan berikutnya terhadap dunia politik. Yakni dunia politik merupakan sebuah swadharma mulia karena didalamnya ada spirit perjuangan. Spirit perjuangan tersebut tiada lain dengan tujuan untuk terwujudnya kesejahteraan masyarakat.

Nah ketika saya meletakkan politik sebagai sebuah swadharma mulia, tentu ini juga dinafasi oleh kesadaran saya sebagai manusia Bali yang berprinsip Bangga Jadi Orang Tabanan. Bentuk pengejawantahannya adalah menjadikan nilai-nilai budaya Bali dan ajaran-ajaran agama Hindu sebagai landasan atau pedoman dasar saya dalam berpolitik. Pada akhirnya seiring dengan kegigihan manusia Bali menggelar berbagai jenis yadnya, saya melihat bahwa ketika dunia politik dilakoni secara benar maka sejatinya pula seseorang yang berjalan pada dunia politik tersebut adalah juga telah berjalan pada ruang-ruang spiritual. Ruang-ruang spiritual yang saya maksudkan tiada lain karena dalam berpolitik seseorang telah berjuang penuh dan itu adalah memperjuangkan hal-hak mendasar tentang kemanusiaan. Atau bisa disebutkan bahwa seorang politikus sejati adalah seseorang yang dengan otak (kecerdasan berpikir), otot (tenaga atau fisik) bahkan ongkos (biaya politik) berjuang untuk masyarakatnya. Pendapat saya ini tentu berawal dari sebuah keyakinan saya bahwa berspiritual diera milenial ini tentu tidak harus dengan menyepikan diri masuk kedalam hutan hanya untuk meraih kebahagiaan diri pribadinya. Lebih dari itu, pelaku spiritual juga layak untuk memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan atau hak-hak masyarakat. Dalam dunia politik, kebahagiaan masyarakat atau hak-hak masyarakat terwujud ketika kesejahteraan hidup mereka tercapai.

Spirit spiritual yang dialirkan dalam dunia perpolitikan tentu kemudian menjadikan jalan-jalan mudah bagi seseorang untuk mewujudkan cita-cita politiknya. Meskipun tidak bisa dipungkiri dalam perjalanannya ada berbagai hambatan, kendala dan beragam persaingan yang harus dilewatinya seperti halnya yang tergambarkan dalam epos Mahabharata. Dalam epos tersebut, tokoh-tokoh Seratus Korawa menggambarkan sedemikian kotornya dunia politik. Setiap saat melahirkan polemik dan intriknya untuk menghancurkan saudara misannya yang kekuatannya hanya lima persen dari kekuatan Satus Korawa yang bersaudara seratus kakak beradik. Namun dengan landasan dharma yang kuat serta spiritualitas diri yang kuat (terutama keyakinannya terhadap Krisna sebagai Jiwa Yang Agung) yang sedemikian melekatnya didalam jiwa masing-masing diri kelima putra Pandu, saudara dekat yang sekaligus juga musuh besarnya yakni seratus putra Kuru dapat dikalahkannya dalam perang maha dahsyat yang berlangsung di Padang Kurukestra. Ini menandakan ketika seseorang berpolitik mengedepankan prinsip-prinsip kebenaran atau ketika berpolitik yang mengedepankan spiritualitas yang tulus dan kuat, maka tujuan politiknya akan terwujud dan diterima masyarakat bahkan juga sangat mungkin diterima oleh semesta. Inilah perwujudan politik yang bertaksu.

Hingga akhirnya dengan penuh kerendahan hati saya mengajak semua pihak terutama kalangan politikus khususnya kader-kader dan para simpatisan PDIP terutama kader dan simpatisan PDIP di Tabanan untuk lebih sering melakukan perenungan-perenungan diri dan menjadikan spiritual sebagai landasan berpolitik. Terlebih lagi dalam mempersiapkan diri menghadapi perhelatan Pilkada serentak pada September tahun 2020 ini. Yakinlah pula bahwa ketika dengan matangnya spiritualitas diri dalam berpolitik, maka persoalan-persoalan rakyat akan semakin mudah terlihat untuk kemudian diperjuangkan dengan prinsip-prinsip kebenaran. Satyam Eva Jayate, kebenaran pasti menang. Semoga tulisan ini bermanfaat. [r7*]

Minggu, 15 Desember 2019

Kado Indah Akhir Tahun Dipersembahkan Tim KTI SPENTURA

Jembrana ,BaliKini.Net - Kerja keras tidak pernah mengkhianati hasil merupakan kata-kata yang tepat ditujukan kepada Tim Karya Tulis Ilmiah (KTI) SMP Negeri 1 Negara (Spentura) Kabupaten Jembrana. Pasalnya, tim KTI beranggotakan tiga (3) siswa ini berhasil meraih Juara I dalam ajang LKTI (Lomba Karya Tulis Ilmiah) Nasional, SMARCOM (SMANSA Singaraja Research Competition) yang diselenggarakan pada hari Jumat (13/12) di Singaraja, Bali. Ajang LKTI SMARCOM 2019 diikuti oleh Tim KTI SMP dari seluruh Kabupaten di Bali.

Ditemui di sela sela kesibukannya, Kepala SMP Negeri 1 Negara, I Made Riantori mengungkapkan bahwa, ajang LKTI di akhir tahun 2019 ini menjadi begitu istimewa bagi SMP Negeri 1 Negara (Spentura). Karena melalui kerja keras dan perjuangan yang panjang telah mampu meraih Juara I mengalahkan para pesaingnya dalam ajang lomba bergengsi tahun ini.

Tim KTI SMPN 1 Negara yang terdiri dari I Putu Wahyu Mahendra, Made Pasek Pastika, dan Jeremiah Rhenaldi Bisma, berjuang keras mempresentasikan karya tulisnya sehingga berhasil memperoleh gelar Juara I LKTI Nasional, SMARCOM 2019.

Menurutnya, SMPN 1 Negara dalam kegiatan pengembangan diri memiliki kelompok Karya Ilmiah Remaja (KIR) yang selalu aktif mengikuti lomba-lomba ilmiah di tingkat kabupaten, propinsi maupun nasional. Kelompok KIR SMPN 1 Negara yang diwakili oleh I Putu Wahyu Mahendra, Made Pasek Pastika dan Jeremiah Rhenaldi Bisma dibawah bimbingan guru Ni Kade Yuliani, S. Pd mengikuti LKTI Nasional SMARCOM 2019 dengan tema Keep Our Health, Save Our Earth Yang bertujuan untuk menggali potensi peserta didik secara individu untuk meneliti dan meningkatkan kompetensi peserta didik melalui penelitian. "Lomba ini diselenggarakan oleh SMAN 1 Singaraja pada tanggal 13 Desember 2019" ujar Riantori, Sabtu (14/12).

Setelah melalui seleksi SMPN 1 Negara masuk sebagai finalis 5 besar dengan sekolah-sekolah lain yaitu SMP Methodist 2 regu,SMPN 2 Amlapura 1 regu dan SMPN 2 Rendang 1 regu. "Saat presentasi dinilai oleh guru besar undiksha, Singaraja. Tim KIR Spentura dengan judul Pupuk Organik Cair Limbah Canang sebagai Nutrisi Stek Batang Kangkung Secara Hidroponik sederhana berhasil meraih Juara 1 tingkat nasional" terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Dikpora Jembrana Ni Nengah Wartini didampingi Kabid Pendidikan Dasar Dinas Dikpora Kabupaten Jembrana I Nyoman Wenten menyampaikan apresiasi atas prestasi yang telah diraih TIM KTI Spentura SMPN 1 Negara dan berharap agar prestasi yang telah diraih bisa ditingkatkan lagi pada tahun tahun berikutnya. Semoga kado indah di akhir tahun 2019, bisa menjadi motivasi bagi seluruh siswa dan sekolah lainnya untuk berprestasi lebih baik lagi demi kemajuan pendidikan di Kabupaten Jembrana.

Kerja keras dan ketekunan para siswa dan para pembina terbayar sudah. "Selamat kepada para juara. Terima kasih sudah memberikan kado indah untuk pendidikan Jembrana" pungkasnya. *

Jumat, 13 September 2019

Agus Suhendra, Kembali Tarung Pilkades Dauh Puri Kangin

DENPASAR, BaliKini.Net - I Made Agus Suhendra S.S., dipastikan kembali bertarung sebagai calon petahana pada Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Dauh Puri Kangin, Kecamatan Denpasar Utara yang bakal digelar beberapa pekan lagi.

Sejumlah pihak meyakini calon kepala desa (kades) nomor urut 2 ini kembali terpilih menjadi orang nomor satu di desa tersebut. Salah satu alasannya, karena pria kelahiran Denpasar, 4, Desember 1964 ini memiliki segudang pengalaman memimpin lembaga level banjar dan desa. 

Pengalamannya tersebut antara lain sebagai Kepala Dusun Banjar Titih Tengah sebanyak tiga periode (1991-1994), (2003-2006), (2006-2009). Sebagai Kades Dauh Puri Kangin dua periode (1993-2002) dan (2002-2007), serta sebagai Badan Pengawas Desa (BPD) Desa Dauh Puri Kangin (2013-2019).

Meski diunggulkan, Agus tak mau berlebihan. Karena ia menilai kandidat lain juga memiliki kelebihan dan layak memimpin desa. "Semua kita serahkan ke masyarakat untuk memilih yang terbaik demi kemajuan desa yang kita cintai ini," kata Agus di Denpasar, Jumat (13/9).

Lebih lanjut, pria yang meraih gelar sarjana sastra Universitas Udayana ini mengaku mengusung Visi "Nangun Kesukertan Desa medasar antuk Tri Hita Karana", Bersama Membangun Desa Dauh Puri Kangin yang Sejahtera, Religius, Berbudaya, Kreatif dan Harmonis menuju Desa Mandiri Berdasarkan Tri Hita Karana.

Visi itu dijabarkan lewat misi, yakni mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya, meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan meningkatkan partisipasi masyarakat.

Menguatkan jatidiri desa berdasarkan kearifan lokal dan budaya Bali, meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan kebutuhan dasar dan mengembangkan ekonomi kerakyatan, mewujudkan lingkungan yang bersih, sehat, dan asri.[de/gus/r4}

Rabu, 13 Februari 2019

Perlu Kompak Perjuangkan Kepentingan Bali

Gde Pasek Suardika

DENPASAR, Balikini.Net - Untuk memperjuangkan kepentingan Bali di tingkat legeslatif diperlukan kekompakan dan koordinasi yang intens antara anggota dewan dengan masyarakat, Kalau tidak perjuangan akan sia-sia. Pasalnya pihak di legeslatif di DPR RI semua memperjuangkan kepentinganya masing-masing.
Pernyataan itu dilontarkan salah satu anggota DPD Bali di Gde Pasek Suardika dalam diskusi politik di warung Kubu Kopi, Denpasar, Selasa (12/2). Pasek menilai ada beberapa hal yang menjadi catatan dalam memperjuangkan aspirasi Bali di tingkat pusat yakni koordinasi harus nyambung antara wakil Bali di DPR dan pemerintah daerah. Dia mencontohkan ketika kita membicarakan masalah RUU Otsus Bali, RUU itu sudah sampai naik Prolognas, ternyata setelah akan dibahas, di Bali sendiri justru ada perubahan. Jadi bubar, kata Pasek. Dalam diskusi politik terkait pilres dan pileg tersebut hadir calon anggota DPRI Gde Pasek Suardika, Ni Luh Putu Jelantik dan I Gusti Agung Putri Astrid, MA serta pengamat politik Wiratmaja.

Hal senada juga dilontarkan anggota DPR RI dari Bali, Agung Putri Astri. Politisi dari PDI Perjuangan ini menyebutkan sejatinya tidak semua anggota DPR RI memahami Bali, karena itu mereka terkadang agak apriori dengan perjuangan kita yang ingin memajukan Bali. Untuk itu memang diperlukan adanya perjuangan yang cukup keras, agar suara Bali bisa digemakan di dewan. Astri yang duduk di komisi 8 ini mengaku kalau dirinya sudah cukup maksimal dalam memperjuangkan kepentingan Bali pusat.

Di bagian lain Ni Luh Putu Jelantik pengusaha yang kini bakal melenggang ke DPR RI melalui kendaraan Partai Nasdem ini menegaskan komitmen dirinya maju ke legeslatif, hanya untuk mengangkat derajat Bali menjadi lebih tinggi. Hal yang bersentuhan dengan indistri kecil adalah point pertama yang ingin diperjuangkan. Pasalnya selama ini dirinya sangat memahami kondisi itu.
Orang sering kali melihat kalau Bali ini dilihat dari permukaannya saja, tetapi jarang memasuki daerah Bali secara mendalam. Bagaimana orang Bali yang ada di pegunungan-pegunungan. Hak-hak merekalah yang harus kita perhatikan dan diperjuangkan, jelas Ni Luh Putu Jelantik ini.

Di bagian lain pengamat politik Wiratmaja menilai memang untuk memperjuangkan kepentingan-kepentingan Bali di pusat membutuhkan kekompakan. Tetapi, kata Wiratmaja politik itu sangat sulit ditebak. Kalau anggota dewannya menginginkan memperjuangkan A, jika kemudian muncul perintah dari ketua partainya B, mereka tidak bisa berbuat banyak. Jadi semuanya masih sangat tergantung dari ketua partainya di pusat. Jadi ini yang terkadang tidak nyambung, katanya.
(r4)

Selasa, 12 Februari 2019

Kapolda Bali Hadiri Final Lomba Jegeg Bagus Millennial 2019

Denpasar,Balikini.Net - Kapolda Bali Irjen Pol Dr. Petrus Reinhard Golose didampingi oleh Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bali Kombes Pol. Hengky Widjaja S.I.K.,M.si., dan Kabid Propam Polda Bali Kombes Pol. Rajo Alriadi Haraha, S.I.K., dan seluruh Kapolres/Ta se Bali menghadiri Final lomba Jegeg Bagus Millennial 2019 yang diselenggarakan oleh Polda Bali di Bali Beachwalk, Selasa (12/2/2019).

Final lomba Jegeg Bagus Millennial 2019 ini diikuti oleh 9 peserta, dimana peserta yang mengikuti final Jegeg Bagus Millennial 2019 ini merupakan peserta yang berhasil menjadi juara di masing-masing Kabupaten dan berhak mewakili Kabupatenya untuk merebut juaran menjadi Jegeg Bagus Millennial 2019 di tingkat Provinsi.

Kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kepedulian generasi muda, khususnya di kalangan pelajar tentang keselamatan jalan. Serta membentuk karakter dalam membangun dan mewujudkan budaya keamanan, keselamatan lalu lintas jalan

Dalam sambutannya membuka kegiatan Lomba Jegeg Bagus Millennial 2019 Kombes Pol.Hengky Widjaja, S.I.K.,M.si., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan serangkaian dari Millennial Road Show Festival yang puncaknya tanggal 17 Februari 2019  mendatang. Menurutnya guna mencari kaum millenial, peserta harus bisa menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas dan juga membantu tugas kepolisian dimasa akan datang.

"Pemilihan Jegeg Bagus ini juga menjadi sebuah tauladan dan menjadi jembatan bagi kepolisian kepada rekan-rekan muda tingkat SMA/SMK maupun mahasiswa, tepatnya khusus untuk kaum millennial usia 17 - 35 tahun agar bisa memberikan contoh dan ketauladanan berlalu lintas." Ungkapnya

Saya harapkan Jegeg Bagus Millennial 2019 yang terpilih di tingkat Provinsi dapat menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas serta dapat menjadi contoh dan tauladan yang baik dalam berlalu lintas.  Sehingga dapat Mewujudkan Millenial Cinta Lalu Lintas Menuju Indonesia Gemilang."tutup Kombes Pol. Hengky Widjaja *
© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved