-->

Rabu, 07 Februari 2024

KISAH I PUTU WIJAYA SANG LOPER KORAN SELAMA 37 TAHUN


Dua Kali Nyaris Terbunuh Saat Mengantar Koran Dikira Pencuri


Karangasem, Bali Kini - Jelang Hari Pers Nasional yang jatuh pada 9 Februari 2024, Media Bali Kini mengulas sosok yang tak kalah pentingnya dalam menyebar informasi publik sampai ke pembaca, yakni sang loper koran.


Loper koran yang satu ini menginspirasi Namanya I Wayan Putu Wijaya. Dia telah melakoni loper koran sangat panjang yakni selama 37 tahun sejak tahun 1987 lalu. Sedangkan usianya kini sudah memasuki lansia 63 tahun. 


Bapak Putu, demikian nama sapaan sehari-harinya, bapak dari tiga anak dan dua orang cucu ini asal kelahiran Desa Liligundi, Kecamatan Bebandem, Karangasem, tinggal di bilangan Jalan Ratna Denpasar Utara. Ditemui penulis belum lama ini di rumahnya, Putu bercerita kisah manis pahit getirnya melakoni seorang loper koran sejak tahun 1987 lalu di Kota Denpasar. Pahit, dirinya nyaris dua kali terbunuh saat mengantar koran kepada pelanggan. Manisnya ketika dirinya mendapatkan upah antar koran bisa mengurangi sedikit beban hidup tinggal di rantaun kota penuh persaingan. 


Kisah awal menjadi loper koran, Putu memulai karir nya dari setamat sekolah di SMA N 1 Amlapura tahun 1981. Putu mencoba mengadu ke mengubah nasib ke kota Denpasar mencari pekerjaan hanya berbekal selembar ijasah SMA. Tinggal numpang di rumah keluarganya membantu kegiatan rumah tangga keluarga. Seiring perjalanan waktu mencari-cari pekerjaan selain bantu rumah tangga keluarga, Putu mencoba melamar pekerjaan sebagai tenaga honor di instansi pemerintah Kota Administratif Denpasar (Pemkot Denpasar) kini Pemerintah Kota Denpasar di seksi Pertamanan Kota.


Mengandalkan hidup sebagai pengabdi penataan Taman belumlah cukup dirinya mempertahankan hidup di kota. Dia terinspirasi dari seorang loper koran setiap pagi hari melihat mengantar koran di kantor tempat kerjanya dan di jalan raya menggunakan sepeda ontel. “Mengapa saya tidak ikut menjadi loper koran memanfaatkan waktu pagi sebelum kerja kebun di kantor”, tanya putu dalam hati. 


Atas informasi teman-temannya, dirinya menghubungi percetakan dan beberapa agen penjual koran di Denpasar. Dia masih ingat awal sebagai loper koran pelanggan hanya 10 eksemplar koran harian Bali Post. Seiring perjuangan waktu dan dirinya terus berusaha dari rumah ke rumah mencari pelanggan akhirnya pernah sampai memiliki 150 orang konsumen pelanggan pribadi dan instansi dari berbagai media cetak lokal dan nasional. Itu dilakoninya sampai sekarang meski usia tak lagi sekuat tenaganya dulu masih muda untuk menambah kebutuhan dapur keluarga.


Kabar gembira datang pada dirinya setelah 17 tahun lamanya menjadi tenaga harian lepas. Tahun 2009 perjuangan menuai hasil senyum sumringahpun menghias dirinya diangkat menjadi tenaga PNS golongan II/a di tempatkan di Dinas Pendapatan Kota Denpasar tempat dia menjadi tenaga harian lepas. Dan untuk terakhir dirinya memasuki purnabakti golongan II/d saat bertugas di Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Kota Denpasar tahun 2019 lalu. 


Meski telah menyandang PNS, dirinya tidak malu sebagai loper koran lalu lalang di jalan mengantar koran justru sebaliknya dia menambah semangat memperjuangkan hidup keluarga sesuai pesan dari almarhum orang tuanya. 

Mengantar koran dia lakoni pagi-pagi buta sebelum masuk kerja. Dikala sebagian warga Kota Denpasar masih terlelap tidur berselimut di pagi-pagi buta "das lemah" (dini hari) pukul 04.00. Dirinya sudah harus bergegas bangun dari tempat tidur menuju beberapa tempat percetakan dan agen besar koran menerobos dinginnya hembusan pagi, juga terkadang dihadang hujan karena pukul 07.00 dirinya sudah harus berangkat menuju kantor sebagai abdi negara.

Sepeda gayung pancal digayungnya dari pintu-pintu sudut-sudut kota menuju rumah pelanggan. Kayuhan kuat pedal sepeda itu menghilangkan rasa dinginnya pagi, keringat panaspun membasahi tubuhnya. 

Cerita suka-duka masa lalu menarik dari Putu melakoni perjuangan hidupnya sebagai seorang loper koran. Peristiwa-peristiwa maut nyaris menimpa dirinya kehilangan nyawa. Kejadian lucu dan nyaris dirinya terancam dibunuh pernah dialami Putu saat mengantar koran ke pelanggan di sekitar wilayah Ubung, Denpasar. Tertawa terkekeh-kekeh campur raut roman muka sedih mengenang peristiwa menuturkan kisahnya kepada penulis. 

Kisahnya seperti dituturkan Putu. Pukul 04.00 pagi-pagi buta hujan lebat, meski keadaan cuaca seperti itu dirinya wajib mengantar koran agar tidak terlambat kerja ke kantor lumayan jauh jaraknya dari tempat percetakan Jalan Kepundung menuju wilayah Ubung. Sepeda gayung dikayuhnya dengan mengenakan jas hujan menerobos derasnya hujan. Karena hujan semakin lebat dia istirahat sejenak di sebuah pintu masuk sebuah rumah penduduk dan membuka jas hujan yang dikenakannya. Saat mulai buka jas, jas tersebut menimbulkan bunyi krosok-krosok. Betapa kagetnya dia, pemilik rumah mengancungkan tombak kepada dirinya dikiranya maling. “Reflek saya mengatakan koran-koran Pak agar dia pemilik rumah tahu bahwa dirinya loper pengantar koran pagi dan bukan pencuri,” katanya Putu tertawa terkekeh-terkekeh mengenang kisah itu. 

Masih soal peristiwa dirinya nyaris terbunuh dikira pencuri saat mengantar koran ke pelanggan di sebuah show room mobil masih seputar wilayah Ubung. Awalnya atas permintaan pelanggan agar korannya di bawa ke lantai dua. Saat melempar koran dari bawah ke lantai dua korannya tersandung pagar terali besi rumah sehingga koran jatuh kembali ke bawah lantai halaman yang ada parkir mobil. Saat Putu merundukkan tubuhnya ambil koran di dekat deretan mobil, seorang laki-laki dewasa karyawan show room sontak berteriak-teriak seperti orang kesurupan memegang tangannya erat-erat menuduh dirinya mencuri kaca spion mobil. “Saya jelaskan dengan suara ketakutan, dan setelah diperiksa mobilnya spion masih utuh dan orang itu paham dan meminta maaf” tutur Putu tertawa mengenang kisah lucunya. 

Kisah lain lagi menjadi loper koran kembali diceritakan Putu. Suatu hari pernah dia tertimpa sial, semua koran yang dibawanya ditaruh di tempat duduk belakang sepeda hancur basah kuyup oleh air hujan. Saat itu hujan lebat dan jalanan sedikit gelap terhalang derasnya hujan, sepeda yang sedang dikayuh mengalami kecelakaan jatuh terjungkal di jalan berlobang genangan air. Dirinya bingung bagaimana ganti koran pelanggan. Buru-buru kembali ke percetakan tempat mengambil koran mencari koran pengganti ternyata koran habis dan posisi mesin cetak sudah mati tidak mencetak lagi. “Ya waktu itu betul-betul saya stres rugi harga koran dan sepeda rusak. Agar pelanggan koran tidak kecewa saya beli puluhan koran di beberapa agen kios dengan harga lebih mahal dari harga percetakan,” tutur Putu mengenang peristiwa itu.


Meski telah memasuki masa pensiun usia kepala enam, Putu masih aktif. Dirinya terus berjuang dan berjuang mengingat moto hidup yang diberikan orang tuanya sewaktu kecil. 


Usaha kecil sebagai loper koran masih setia ditekuninya sampai sekarang, tapi tidak lagi menggunakan sepeda ontel kesayangannya, namun menggunakan sepeda motor miliknya hasil cicilan. Apabila dia berhalangan antar koran ke pelanggan dirinya dibantu anak dan keluarganya.

Dia ingat waktu masa kecil pesan almarhum orang tuanya, katanya jangan pernah lelah berjuang mempertahankan hidup dijalan kebenaran. Pesan itu masih diingat disisa-sisa hidup masa tuanya setelah ditinggal almarhum istri.


Kini Putu melakoni aktivitas ekonomi agen kecil-kecilan menjual jamu kesehatan herbal botolan secara online dari produksi seorang sinshe penekun jamu herbal di Sukawati, Gianyar. Jamunya sangat laris manis di wilayah Bali hingga pengiriman ke luar daerah diantaranya Jakarta dan daerah lainnya di Indonesia bahkan memiliki beberapa penyalur penjual jamu. Bertambah lagi larisnya jamu jualan Putu karena kebetulan momentnya saat itu bertepatan dengan situasi dunia saat pandemi Covid-19. Banyak masyarakat khususnya Indonesia saat itu mengalihkan perhatian jaga kesehatan alternatif menkonsumsi obat herbal diantaranya jamu. Juga kini usaha baru Putu dilakoninya dibidang kesehatan modern dengan menyewakan alat terapi ion elektrik dari rumah ke rumah atau pasien datang ke rumahnya. (Ami/Pasek Antara)

Jumat, 19 Januari 2024

Senin, 18 Desember 2023

Serangkaian Peringatan Hari Ibu Ke-95 Wawali Arya Wibawa Serahkan Penghargaan Kepada Gender Champion


 Teks Foto : Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa saat memghadiri serangkaian Peringatan Hari Ibu ke-95 tahun 2023, Senin (18/12) di Gedung Dharma Negara Alaya.




Denpasar, Bali Kini -
Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa menyerahkan Penghargaan kepada Gender Champion dan Piagam Kepada Instansi Mitra Pendukung Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana pada serangkaian Peringatan Hari Ibu ke-95 tahun 2023, Senin (18/12) di Gedung Dharma Negara Alaya.




Kegiatan ini dilaksanakan Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) RI bersinergi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Denpasar. Sinergitas ini memberikan apresiasi  kepada seseorang baik itu pribadi atau pejabat, aktifis, atau tokoh masyarakat yang peduli akan perkembangan dan kemajuan Pengarusutamaan Gender dan mendorong atau memberikan kontribusi untuk pencapaian kesetaraan gender di daerah.




Hadir dalam kesempatan ini, Menteri PPPA, I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga , Sekda Provinsi Bali, Dewa Made Indra, Ketua TP PKK Kota Denpasar Ny. Sagung Antari Jaya Negara, Ketua GOW Kota Denpasar Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, Ketua DWP Kota Denpasar Ny. Ida Ayu Widnyani Wiradana, dan unsur terkait lainya.




Wawali Arya Wibawa disela-sela penyerahan penghargaan menyampaikan Peringatan Hari Ibu yang dilaksanakan setiap 22 Desember merupakan momentum bangsa untuk mengenang dan menghargai perjuangan perempuan Indonesia serta tonggak Gerakan Perempuan untuk berkontribusi aktif memajukan bangsa dan negara.




"Pelaksanaan Peringatan Hari Ibu ke-95 tahun 2023 mengangkat tema utama “Perempuan Berdaya, Indonesia Maju” dengan empat subtema, yaitu “Perempuan Bersuara, Perempuan Berdaya dan Berkarya, Perempuan Peduli, serta Perempuan dan Revolusi” yang diambil untuk membingkai semangat dan gerakan perempuan," ujar Arya Wibawa.




Sementara Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga dalam sambutannya mengatakan Hari Ibu mengingatkan pada peran serta perempuan dalam upaya mewujudkan keadilan, kesejahteraan, dan perdamaian. "Merayakan Perempuan" ditujukan untuk menunjukkan peran dan kontribusi perempuan dalam pembangunan serta prestasi dan kemajuan yang telah dicapai perempuan.




Seiring dengan kemajuan zaman, peran perempuan terus terlihat hingga saat ini. Peran-peran strategis yang awalnya terkesan mustahil dilakukan perempuan, saat ini sudah terbukti, seperti kehadiran perempuan hebat dari berbagai profesi pada hari ini.




"Kepada semua perempuan Indonesia agar berani bermimpi dan berusaha untuk mewujudkannya. Ingatlah bahwa perempuan Indonesia adalah sosok yang tangguh, kuat, dan berdaya, yang berani bermimpi, dan mampu mewujudkannya," ujarnya.




Di samping itu, Bintang Puspayoga menyampaikan bahwa peringatan Hari Ibu di Indonesia tidak sama dengan Mother’s Day. Hari Ibu di Indonesia memiliki makna lebih penting, karena Hari Ibu didasari oleh momentum diselenggarakannya Kongres Perempuan pertama pada 22 Desember 1928 di Yogyakarta. Kongres Perempuan pertama merupakan titik penting dalam pergerakan perempuan yang menandai babak baru bangkitnya organisasi perempuan di Indonesia. 




"95 tahun setelah Kongres Perempuan pertama dilaksanakan, kontribusi perempuan Indonesia semakin nyata di berbagai bidang," ujarnya. (ays/prok).

Sabtu, 02 September 2023

Ketua TP PKK Provinsi Bali Buka Sosialisasi Tentang Perpustakaan Digital 


BALI - Ketua TP PKK Provinsi Bali yang sekaligus juga sebagai Bunda PAUD Provinsi Bali, Ny. Putri Koster membuka acara Sosialisasi Tentang Perpustakaan Digital yang mengangkat tema “Perpustakaan Digital : Rumah Bagi Pencari Ilmu" di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Denpasar, Jumat (1/9) 

Mengawali sambutannya, Ny. Putri Koster menyampaikan pentingnya membaca bagi anak-anak yang nantinya akan menjadi generasi penerus bangsa. Dengan rajin membaca maka anak anak akan pintar menulis, dengan rajin mendengar hal baik, maka anak-anak akan bisa berbicara dengan santun. Buku adalah hal yang bagus yang akan mengawal anak-anak kita untuk menumbuhkan karakter baik dalam diri mereka. Untuk itu dengan adanya perpustakaan digital,yang berisi ribuan buku bacaan, kita berharap baik itu anak-anak, bapak ibu guru untuk mulai memanfaatkan media sosial dengan membaca buku melalui perpustakaan digital. 

Lebih jauh, wanita yang akrab dipanggil Bunda Putri juga menyampaikan dewasa ini dunia digital sudah merambah ke segala lini kehidupan kita termasuk ke dunia pendidikan. Perpustakaan digital merupakan salah satu platform digital yang sangat bermanfaat bagi anak anak kita dalam memperoleh buku bacaan yang berkualitas yang sesuai dengan usia mereka. Perpustakaan digital juga sangat bermanfaat bagi Bapak ibu guru untuk mendapatkan buku bacaan yang nantinya dapat ditularkan isinya kepada anak anak saat pembelajaran di kelas mengingat bapak ibu guru yang khususnya mengajar di tingkat PAUD, TK maupun SD memiliki tugas lebih berat dimana tidak saja mentransfer ilmu pengetahuan tetapi juga mendidik, membimbing serta membentuk karakter anak anak agar nantinya tumbuh anak yang berakhlak mulia dan berbudi pekerti luhur. 

Bunda Putri juga mengingatkan adanya sisi negatif dari penggunaan media sosial sehingga dalam penggunaan media sosial kita harus bisa bijak dan mendampingi dan mengawasi anak-anak saat menggunakan media sosial. Dalam bermedia sosial, tidak hanya hal-hal positif yang kita ambil tetapi juga perkembangan saat ini juga perlu kita ketahui tetapi jangan ikut bereuforia kalau hal itu tidak memberi manfaat bagi kehidupan kita. Kita juga mesti paham hal-hal apa yang sedang terjadi, penipuan, kejahatan seperti apa yang terjadi di dunia maya, kita harus tahu tapi jangan sampai kita hanyut dalam arus hal yang negatif tersebut. 

Dalam sosialisasi Perpustakaan Digital yang dilakukan secara online dan offline ini menghadirkan tiga narasumber yaitu Dhenok Kristianti (kurator, editor dan penulis), Ayunda Pravitanova (School Relation Manager) dan Jessica Luvina (School Relation Manager). 

Narasumber pertama, Ibu Dhenok Kristianti menekankan pentingnya mendongeng bagi anak-anak dimana dengan mendongeng akan menanamkan pengetahuan, menanamkan nilai nilai moral, meningkatkan kemampuan berbahasa serta mengasah imajinasi dan kreativitas. Mendongeng dapat dilakukan di rumah dengan membacakan dongeng dengan teks, tanpa teks maupun dengan menonton video dongeng. Satu hal yang harus diperhatikan dalam mendongeng adalah memilih dongeng agar disesuaikan dengan kemampuan anak serta menjelaskan hal-hal yang kurang dimengerti anak. 

Sementara itu, Ayunda Pratinova menyampaikan terkait kondisi literasi di Indonesia dimana pada tahun 2019, tingkat literasi negara Indonesia masih sangat rendah bahkan di tingkat 62 dari 70 negara. Rendahnya tingkat literasi bukan berarti anak anak kita tidak memiliki minat baca, tetapi hal ini lebih disebabkan karena kurangnya buku buku bacaan yang menarik dan mudah dipahami sesuai usia. Terlebih kondisi Indonesia sebagai negara kepulauan yang berdampak pada distribusi buku serta harga buku. 
Untuk itu pihaknya menghadirkan platform perpustakaan digital, BukuAku yang bisa diakses dimana saja, kapan saja dan berisi ribuan buku cerita yang cocok bagi anak anak usia 2-14 tahun. Tidak hanya itu, BukuAku juga mengajak para remaja usia diatas 14 tahun serta para Bapak ibu guru yang memiliki bakat menulis untuk ikut berkontribusi mengirimkan buku karyanya untuk dinilai tim kurasi dan dimuat di platform BukuAku. 

6. Acara sosialisasi juga diisi dengan tanya jawab serta bernyanyi bersama anak anak PAUD, TK yang ikut melalui zoom. Turut hadir pada kesempatan kali ini Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Bali, Putu Anom Agustina, Ketua PGRI Provinsi Bali Komang Artha Saputra, Ketua IGTKI-PGRI Prov. Bali Ibu Tjok. Istri Mas Minggu Wathin, Wakil Ketua Pengurus Himpaudi Provinsi Bali, Bunda PAUD Kabupaten Buleleng, Jembrana, Karangasem dan Klungkung serta para guru dan siswa.

Selasa, 27 Desember 2022

Warga Minang Dukung Kepemimpinan Gubernur Bali Wayan Koster


Gubernur Koster Ajak IKMS Bali di Usia Ke-59 Lestarikan Warisan Kekayaan Budaya Leluhur di Indonesia.

BALIKINI.NET | BALI —  Gubernur Bali, Wayan Koster mengucapkan selamat kepada Ikatan Keluarga Minang Saiyo (IKMS) Bali yang melaksanakan Milad ke59 dengan mengajak IKMS Bali untuk terus memiliki soliditas dan rasa persaudaraan di dalam menjaga dan membangun Bali secara  bersama-sama, agar Bali tetap terpelihara dengan baik, eksis, survive dari jaman ke jaman dalam rangka meningkatkan  kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat di Provinsi Bali.

Ucapan Milad ke-59 IKMS ini disampaikan langsung Gubernur Bali, Wayan Koster dihadapan Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Afriansyah Noor, Ketua IKMS Bali, Hasrizal, dan seluruh masyarakat yang tergabung dalam IKMS Bali pada, Minggu (Redite Kliwon, Sungsang), 25 Desember 2022 di Gedung Serbaguna IKMS Bali.

Kehadiran Gubernur Bali, Wayan Koster di IKMS Bali disambut hangat oleh warga Minang. Karena warga Minang sudah lama mengenal sosok Wayan Koster. Bahkan sebelum terpilih menjadi Gubernur Bali, sering diundang oleh IKMS, sampai pada waktu  Pilkada 2018, IKMS Bali mendukung penuh Wayan Koster untuk  maju hingga terpilih menjadi Gubernur Bali Periode 2018-2023. 

“Karena itu sekarang, dalam posisi sebagai Gubernur Bali, Saya harus mengayomi semua masyarakat di Bali,” kata Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Buleleng ini.

Gubernur Bali dalam sambutannya tidak henti-hentinya mengajak IKMS Bali untuk senantiasa menjaga Bali dengan Adat Istiadat, Tradisi, Seni Budaya, dan Kearifan Lokal seperti pepatah yang sering disampaikan oleh IKMS bahwa, ‘Dimana Bumi Dipijak, 
Disana Langit Dijunjung’. 

“Saya kira memang mesti begitu kita di Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujar mantan Anggota DPR RI 3 Periode dari Fraksi PDI Perjuangan ini sembari berpesan 
untuk IKMS Bali agar selalu melestarikan Bahasa Daerah, Adat, Tradisi, Seni Budaya, sampai Busana Adat Minang sebagai warisan kekayaan budaya leluhur kita di masing-masing daerah di Indonesia.

Lebih lanjut, Gubernur Bali menceritakan kepada Wakil Menteri Ketenagakerjaan, bahwa di Bali sekarang sudah menggunakan Busana Adat Bali setiap hari Kamis, Purnama, Tilem sesuai pelaksanaan Peraturan Gubernur Bali Nomor 79 Tahun 2018 tentang Hari Penggunaan Busana Adat Bali, dan sebelumnya setiap hari Selasa kita menggunakan busana berbahan Kain Tenun Endek Bali sesuai pelaksanaan Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 04 Tahun 2021 tentang Penggunaan Kain Tenun Endek Bali/Kain
Tenun Tradisional Bali.

Sehingga sekarang, kalau pertemuan di Bali tidak lagi menggunakan jas dan dasi, tapi sudah menggunakan busana Adat Bali dan Endek Bali. Begitu pula di acara Presidensi G20 saat menyambut kedatangan para Kepala Negara, Saya selalu menggunakan Busana Adat Bali. Jadi, selain identitas budaya kita tampil, para perajin dan pelaku UKM-UMKM kita akan hidup, penenun-penenun kain tradisional kita pasti hidup yang kemudian berdampak terhadap ekonomi serta pelestarian budaya. 

Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Afriansyah Noor yang merupakan warga Minang menyampaikan terimakasih kepada Gubernur Bali, Wayan Koster yang telah memperhatikan IKMS Bali. Sehingga Saya berpesan kepada keluarga besar IKMS Bali agar bisa menempatkan diri, serta pandai menjaga hubungan baik dengan masyarakat Bali sesuai pepatah kita di Minang, ‘Dimana Bumi Dipijak, Disana Langit Dijunjung’. 

“Kepada Keluarga Besar IKMS Bali, Bapak Wayan Koster ini adalah pemimpin yang baik, tentu harus selalu kita dukung Bapak Wayan Koster dalam kepemimpinannya menjadi Gubernur Bali,” ujar Wamen Ketenagakerjaan yang disambut tepuk tangan sembari memberikan apresiasi atas kinerja Gubernur Bali, Wayan Koster yang mampu memulihkan kembali pariwisata dan perekonomian Bali, karena berhasil mengatasi pandemi Covid-19 dengan baik.

Selasa, 13 Desember 2022

Wagub Cok Ace Menghadiri Acara Diseminasi Hasil Evaluasi Program Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Provinsi Bali


BALIKINI.NET | DENPASAR — Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati menghadiri sekaligus membuka acara Diseminasi Hasil Evaluasi Program Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Provinsi Bali, yang diselenggarakan oleh BKKBN Provinsi Bali, bertempat di Prime Plaza Hotel Sanur, Denpasar, Senin (12/12).

Dalam sambutannya, Wagub Cok Ace menyampaikan bahwa dalam rangka pembangunan kualitas sumber daya manusia, permasalahan Stunting merupakan salah satu bagian dari double burden malnutrition (DBM) mempunyai dampak yang sangat merugikan baik dari sisi kesehatan maupun dari sisi produktivitas ekonomi dan dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021, prevalensi stunting Balita di Provinsi Bali sebesar 10,9%. Adapun target penurunan Stunting di Provinsi Bali yang harus dicapai untuk tahun 2022 yaitu sebesar 9,28%, tahun 2023 sebesar 7,71% dan tahun 2024 sebesar 6,15%. 

Untuk memastikan jalannya pelaksanaan Percepatan Penurunan Stunting, sesuai amanat Perpres 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting, maka Pemerintah Provinsi Bali melaksanakan upaya konvergensi di tingkat Provinsi. Untuk itu Wagub Cok Ace menyambut baik kegiatan tersebut, untuk mengevaluasi sejauh mana kegiatan program telah dilaksanakan dan diintegrasikan. 

Mengingat program dan kegiatan dalam Rencana Aksi Percepatan Penurunan Stunting dilaksanakan secara berkelanjutan, maka pengukuran outcome dan dampak dari setiap program dan kegiatan pelayanan dapat dilakukan secara terintegrasi. Komitmen yang kuat penting untuk memastikan sinergitas dan sinkronisasi. “Saya harap semoga hasil survei SSGI 2022 mendapatkan hasil prevalensi Balita Stunting di Provinsi bali yang lebih rendah dibandingkan dengan hasil SSGI 2021,” tutup Wagub Cok Ace. 

Sebelumnya Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali Ni Luh Gede Sukardiasih menyampaikan bahwa tujuan dari kegiatan tersebut adalah menyelaraskan program Percepatan Penurunan stunting antar Kabupaten/Kota di Bali. Serta menyamakan persepsi dalam pelaksanaan program. Untuk itu, yang hadir dalam kesempatan tersebut adalah 70 orang peserta yang terdiri dari satgas stunting, OPD KB dan undangan terkait lainnya.

Selasa, 16 Agustus 2022

Dewan DPRD Provinsi Bali Cerna Pidato Gubernur Terkait Covid 19


BALIKINI.NET | BALI — Pandemi COVID-19 yang melanda seluruh dunia, sejak pertama kali muncul di Bali pada tanggal 10 Maret 2020, telah dapat dikelola dengan sangat baik. Pandemi COVID-19 di Bali terus menurun dan sudah stabil, ditandai dengan menurunnya kasus baru, tingginya tingkat kesembuhan, menurunnya pasien yang dirawat di Rumah Sakit, dan tingkat kematian mendekati nol. 

Pencapaian yang sangat baik ini merupakan keberhasilan membangun kekebalan tubuh masyarakat melalui vaksinasi yang sudah sangat tinggi, yaitu vaksinasi ke-1 mencapai 105%, vaksinasi ke-2 mencapai 97%, dan vaksinasi ke-3 (booster) sudah mencapai 78%. Provinsi Bali masuk kategori terbaik dalam penanganan Pandemi COVID-19, tercepat dalam pencapaian vaksinasi, dengan vaksinasi booster tertinggi di Indonesia. 

Atas pencapaian yang sangat baik ini, selaku Gubernur, Titiang menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua unsur Satgas Penanganan COVID-19 yang telah bekerja keras secara bersama-sama, kepada pengelola Layanan Kesehatan dan para tenaga kesehatan yang telah bekerja tanpa lelah dan penuh resiko, berdedikasi kemanusiaan dalam menangani pasien COVID-19.

Juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah dengan tertib, disiplin, dan penuh rasa tanggung jawab mengikuti ketentuan protokol kesehatan COVID-19 selama masa pandemi. Sejalan dengan membaiknya kondisi Pandemi COVID-19 dan tingginya pencapaian vaksinasi di Bali, sebagai Gubernur, Titiang telah mengambil langkah berani meyakinkan Pemerintah Pusat, agar Bali diberikan kelonggaran bagi wisatawan mancanegara dan wisatawan domestik untuk berkunjung ke Bali tanpa karantina mulai tanggal 7 Maret 2022. 

Sejak saat itu, kunjungan wisatawan ke Bali terus mengalami peningkatan ditandai dengan; saat ini, wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali sudah mencapai di atas 9.000 orang kedatangan setiap hari, jumlah penerbangan internasional ke Bali terus meningkat, saat ini sudah mencapai 23 maskapai dari berbagai negara wisatawan domestik yang berkunjung ke Bali sudah mencapai di atas 10.000 orang kedatangan setiap hari melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. 

Peningkatan kunjungan wisatawan ke Bali, secara langsung berdampak pada kenaikan hunian hotel,  restoran semakin ramai, jalan mulai padat, dan objek wisata telah semarak kembali. Secara makro, pertumbuhan ekonomi Bali bangkit dari keterpurukan, ditandai dengan: tahun 2022, triwulan kedua ekonomi Bali telah tumbuh positif mencapai 3,04%, meningkat dari triwulan pertama tumbuh positif sebesar 1,46%.

Sedangkan pada tahun 2021 ekonomi Bali tumbuh negatif (kontraksi) mencapai -2,47%, namun sudah lebih baik dibanding tahun 2020 dengan tumbuh negatif (kontraksi) paling dalam yaitu sebesar -9,31%.

Pertumbuhan ekonomi Bali yang positif ini bertitik tolak dari kunjungan wisatawan ke Bali, khususnya wisatawan mancanegara yang sudah mencapai lebih dari 50% dibanding situasi normal sebelum Pandemi COVID-19. 

Pencapaian ini lebih cepat dari target yang direncanakan sebesar 40% pada bulanDesember 2022. Sebagai Gubernur yang memimpin langsung pembangunan Bali. 

"Titiang mengapresiasi setinggi-tingginya atas seluruh inisiatif, partisipasi, dukungan, sinergi, kolaborasi, dan rasa militan masyarakat Bali melalui berbagai bentuk aktivitas untuk mewujudkan Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali dalam Bali Era Baru, yaitu: Bali yang kawista, Bali yang kang tata-titi tentram kertha raharja, Bali yang gemah ripah loh jinawi," Sebut Gubernur Koster.

Dirinya juga mengajak Sameton Krama Bali agar tetap kompak, guyub, bersatu, gilik-saguluk, parasparo, salunglung sabayantaka, sarpana ya, se-ia sekata, seiring sejalan, bekerja sama dengan sama-sama bekerja, gotong-royong, pembantingan tulang bersama, pemerasan keringat bersama.

"Perjuangan bantu-binantu bersama, amal semua buat kepentingan semua, keringat semua buat kebahagiaan semua sebagaimana wejangan Yang Mulia Bapak Bung Karno, Proklamator dan Presiden Pertama Republik Indonesia," tegas Gubernur.

Dengan spirit kuat ini Titiang mengajak Sameton Krama Bali sareng sami dengan tertib, disiplin, dan penuh rasa tanggung jawab melaksanakan dan menyukseskan semua kebijakan dan program Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali dalam Bali Era Baru, yang akan diwariskan dan didedikasikan untuk generasi Bali dimasa yang akan datang.

"Ketua, Wakil Ketua, Anggota DPRD Provinsi Bali, miwah Atiti sareng sami, Titiang ngaturang rasa suksmaning manah, majeng ring Ketua, Wakil Ketua, Anggota DPRD Provinsi Bali, miwah Sameton Krama Bali sami ring dija ugi magenah, antuk kaledangan druwene sampun prasida nyarengin ngaremba miwah bergotong-royong sajeroning maridabdabin pawangunan BALI ERA BARU. DIRGAHAYU, HARI JADI KE-64 PROVINSI BALI!" Tutup Koster.

Senin, 11 Juli 2022

Perjuangan Pengelingsir Puri Peguyangan di Tengah politik Reformasi Yang Keras


Denpasar , Bali Kini
– Kisah pengelingsir Puri Peguyangan  ‘’ Sahabatku sempat memotret kala aku semangat berbagi dalam berceritra pengalaman kehidupanku , Aku bilang aku bersyukur dan sang waktu selalu memberi aku kesempatan dalam menjalani Tugas & Pengabdian pilihan Hidup berpolitik praktis’’begitu ucapnya .

Saat ditemuai di Puri Peguyangan minggu 10 /7/22 ,beliau pun bercerita panjang lebat perjalanan politikua mulai dari   mengenal dua pilihan partai yang dari awal diikuti dari posisi Nol atau sama sekali tidak mengerti apa itu politik. Pengelingsir Yang Akrab disapa Tu Rah itu , menjadi wakil Rakyat sebagai simbol status sosial karena duduk di panggung bergengsi dengan berbagai akses Kuasa yang di dapat. 


Namun setelah dua periode berjalan politik tetap akumulasi perebutan kuasa, tapi Tu Rah  mulai berpikir inovatif mengelola potensi dan menikmati seni sebagai kepuasan batin yg ingin di dapatkan. Eskalasi politik tidak selalu sama dalam setiap periode berjalan, Tu Rah mencoba memiliki style / model berpikir melakoni politik untuk selalu mengelola Harmoni dalam eskalasi politik yang mulai bersaing semakin ketat, sehingga tetap bersyukur masih diberi kepercayaan oleh masyarakatku dan warga Denpasar Utara.  Seiring berjalan waktu  empat periode, ada suasana kebatinan yang mesti dijalani dan meninggalkan sahabat-sahabat seperjuangan yang mengawali TuRah  berproses dari Nol menuju ke Nol lagi.


‘’ Tentu kami sedih dan merasa "Gamang" meninggal teman teman yang kami ajak cukup lama dengan segala suka dukanya, mungkin kami egois atau kami ingin mendapat suasana baru itu berkecamuk dalam batin kami. Dalam suasana yang tidak menentu ada harapan kami diterima dan bahkan diminta oleh sosok politisi senior yang adalah senior kami sendiri di Partai yang kami besarkan bersama, beliau adalah Bapak SURYA DHARMA PALOH. Sosok politisi yang kami kagumi pemikirannya, dari berbagai buku tentang beliau. Beliau telah mendirikan Partai NASDEM yang saat itu di Pimpin oleh kawan kami, Ida Bagus Oka Gunastawa’’  begitu ujarnya sambil mengapus air mata karena haru . 


Di berikan kehormatan  untuk memimpin dan dilantik oleh Bpk Ketua Umum, Surya Paloh di halaman Puri Kami di Puri Peguyangan. Tu Rah mulai merlamngkah melanjutkan perjuagan terdahulu seperti saat revolusi merebut kemerdekaan menjadi pusat pergerakan Para pejuang, dari sini mengawali memasuki Rumah Restorasi dan gerakan Perubahan. Mengawali  Mulai dari Nol yang telah berproses (atau Ada pengalaman berpolitik) di tengah tengah persaingan politik  yang sangat ketat, dalam perjalanan awal  bersyukur di empat dapil di Denpasar yang ada ,TuRah mampu meraih satu "kursi". Mengawali Panggung politik partai NasDem di ibu kota Propinsi Bali di Denpasar, hal itu juga berkat andil dari bergabung dengan Fraksi PDI P.


Sebuah jalan, seni berpolitik yang dimainkan & lakoni, sebagai "Membawa gerakan Restorasi dan perubahan". Setelah lima tahun berjalan,  kembali ditugaskan di dapil Denpasar Utara dengan hasil dari empat dapil Partai NasDem, kami berhasil meraih tiga kursi. Merupakan jerih payah Perjuangan bersama. Kemudian, kami bergabung dengan PSI sehingga bisa membentuk satu fraksi. 


Suatu perjalanan yang tidak mudah tentu penuh tantangan membanggakan kita semua sebagai kader-kader Partai NasDem bapak Surya Paloh  sebagai ketua Umum Partai NasDem bersama seluruh jajaran DPP dan struktur Partai mampu menjadikan Partai NasDem menjadi kekuatan empat besar di pentas Nasional walau Bali belum mampu meraih kursi untuk DPR RI. 


Semua perjalanan Panjang yang  dilalui dengan suka dan duka. Kini sangat Bangga dan Berterima kasih kepada Ketua umum Bapak Surya Dharma Paloh yang telah memberikan Rumah Restorasi & Gerakan Perubahan di Pulau Bali tercinta. Cita cita besar mesti lahir dari kemegahan Rumah kita bersama, dibawah kepemimpinan ketua DPW KK Yulie Laiskodat dan sekretaris wilayah KK Nyoman Winatha, bersama seluruh jajaran struktur DPW, DPD, DPC dan DPRT dan seluruh organisasi sayap kita ingin wujudkan kebesaran Partai NasDem Bali dengan meraih DPR RI dan meningkatkan kursi di seluruh Kabupaten Kota dan Propinsi di Bali. 


‘’ Dengan Bersatu Berjuang Menang, Bersatu membangun Bali. Kami tidak bisa sendiri untuk mencapai itu, kami bagian dari kebersamaan sebagai wakil ketua Bapilu. Mari kita melangkah bersama untuk meraih kemenangan itu dengan kerja, kerja, politik yang selalu berbuat untuk Rakyat sesuai dengan kemampuan kita masing masing maupun kerja-kerja kolektip kita sebagai kerja Partai yang bisa di rasakan oleh masyarakat.’’ tegasnya .


Dengan Perjuangan yang begitu panjang akhinya juga membuahkan hasil apalagi saat ini partai Nasdem Telah memiliki Kantor yang megah di pusat pemerintahan di Bali . *[R2]

Senin, 04 Juli 2022

DPP Bapera Konsisten Giat Aksi Kemanusiaan


Above all nations is humanity. (Di atas semua bangsa adalah kemanusiaan)

- Goldwin Smith

Depok - Gerakan terbaik yang bisa dilakukan seseorang adalah menyelamatkan hidup dengan menyumbangkan darah, inilah yang dilakukan Dewan Pimpinan Pusat Barisan Pemuda Nusantara (DPP BAPERA) dan Rumah Sakit Citra A Rafiq (RSCA) tak pernah berhenti lakukan gerakan terbaik. 

Donor darah terselenggara pada Sabtu, (2/7) dirumah Sakit Citra A Rafiq, Kelapa dua, Depok, Jawa Barat. Kegiatan ini berlangsung dari pukul 09.00 - 12.00 WIB. 

Fahd El Fouz A Rafiq (Ketua Umum DPP Bapera) mengatakan, "kemanusiaan adalah nilai universal yang dapat menjadi landasan keharmonisan dunia, dan inilah yang terus kami (BAPERA) konsisten lakukan dalam mengamalkan Sila ke -2 Pancasila", ucapnya 

Agama di Indonesia punya peran yang sangat penting. Rujukan utama dalam semua hal keseharian orang Indonesia adalah agama. Agama sudah pasti menjadi sumber moral tak terkecuali donor darah. 

Pria berusia 39 tahun ini menambahkan, "kita tidak boleh putus asa terhadap kemanusiaan, karena kita sendiri adalah manusia dan hanya semangat kebangsaan, yang dipikul oleh perasaan keadilan dan kemanusiaan. Yang dapat mengantar kita maju dalam sejarah dunia", ungkapnya.

Keterangan Gambar: Andi Nursyam Halid (Ketua Harian DPP Bapera) sedang mendaftar untuk donor darah di RSCA kelapa dua, Depok. 

Andi Nursyam Halid (Ketua Harian DPP Bapera) menegaskan, Donor darah menjadi kegiatan rutin Bapera, artinya apa yang dilakukan hari ini adalah untuk kebaikan bersama khususnya terkait dengan kemanusiaan. 

Putra kelahiran Sulawesi Selatan ini menambahkan,  "Barang siapa mempunyai sumbangan pada kemanusian dia tetap terhormat sepanjang jaman, bukan kehormatan sementara. Namun umat manusia akan menghormati karena jasa-jasanya. 

Dan Ciri-ciri orang hebat bisa diketahui melalui tiga pertanda: kedermawanan dalam bentuk, kemanusiaan dalam pelaksanaan, tidak berlebihan dalam keberhasilan. Dan hal itulah yang konsisten di lakukan ketum kami yaitu H. Fahd El Fouz A Rafiq, cetus adik dari Nurdin Halid ini. 

Yang menjadi pena adalah kebaikan, yang menjadi tinta adalah kemanusiaan, itulah bentuk giat konsisten Barisan Pemuda Nusantara (Bapera) berkontribusi untuk Indonesia. 

Penulis: ASW

Kamis, 12 Mei 2022

Gunakan Dana Pribadi, Bupati Gede Dana Pimpin Gotong Royong Rehab Rumah Warga Miskin di Desa Ababi


Karangasem, Bali Kini - Setelah menginap dan melihat secara langsung kondisi rumah dan kehidupan keluarga I Wayan Pasek (70), warga kurang mampu asal Banjar Dinas Gunaksa, Desa Ababi, Kecamatan Abang, Karangasem sekitar sepekan lalu, Bupati Gede Dana langsung bergerak cepat membatu rehab rumah warga yang sehari hari bekerja sebagai buruh panjat kelapa tersebut.

Bupati Gede Dana bersama staf Prokopim turun langsung memimpin gotong royong untuk merehab rumah Wayan Pasek bersama warga, Kawil dan Perbekel setempat, Kamis (12/5/2022). Bupati I Gede Dana kepada awak media menyampaikan, perbaikan atau rehab rumah Wayan Pasek memang diupayakan agar secepatnya dilakukan karena kondisi rumah warga tersebut sudah sangat memprihatinkan. Utamanya pada bagian atap yang sudah hampir ambruk.

"Kasian kalau tidak segera diperbaiki, atap rumahnya bisa ambruk. Apalagi sudah mendekati musim hujan beberapa bulan lagi. Jadi saya mengajak warga untuk bergotong royong melakukan rehab rumah pak Wayan Pasek," ungkap Bupati Asal Desa Datah, Kecamatan Abang, Karangasem ini. 

Untuk rehab sendiri dilaksanakan dengan dana pribadi dan sumbangan dari para donatur. "Pakai dana pribadi dan sumbangan dari donatur, karena ini harus segera jadi kalau menunggu anggaran Bedah Rumah dari APBD prosesnya membutuhkan waktu," tegas Gede Dana, sembari mengatakan sesuai rencana rehab rumah Wayan Pasek tersebut diupayakan selesai dalam sehari.

Selain itu, sesuai aturan bantuan bedah rumah syaratnya harus lahan milik pribadi, sementara keluarga Wayan Pasek ini istilahnya nyakap atau penggarap dan tinggal di lahan milik warga lainnya. Sehingga yang paling bisa dilakukan adalah dengan dana pribadi dan bantuan donatur yang dilaksanakan secara bergotong royong. 

Untuk diketahui, Wayan Pasek sendiri tinggal bersama istri Ni Ketut Rai dan salah seorang anaknya, Nyoman Yasa. Keluarga yang tinggal di lahan milik orang ini, menggantungkan hidup sebagai tukang panjat kelapa. Sedangkan, Wayan Pasek dan Ni Ketut Rai sendiri lebih banyak tinggal di rumah lantaran faktor usia. "Ada enam orang anak, tetapi hanya satu yang masih tinggal dirumah, sisanya ada merantau," sebut Ketut Rai.

Dikatakan Ni Ketut Rai, untuk memenuhi kebutuhan hidup, selain dibantu oleh anak-anaknya, juga bergantung kepada Nyoman Yasa yang berprofesi sebagai tukang panjat kelapa. Dari hasil menjadi tukang panjat kelapa, hanya bisa untuk bertahan hidup karena tidak tentu ada orang yang mencari tukang panjat. "Kadang seminggu dua kali, setiap kali bisa sampai 35 pohon dengan upah Rp 6000 per pohon," kesahnya.

Sebagai pemerintah, dirinya memiliki tanggung jawab terhadap kondisi masyarakat di Karangasem. Pihaknya berharap dengan bantuan rehab ini, keluarga Wayan Pasek bisa tinggal di rumah yang layak huni. Kedepan gerakan bersama membantu masyarakat kurang mampu semacam ini akan terus dilaksanakan.(ami) 

Kamis, 28 April 2022

Bupati Karangasem I Gede Dana dan Wabup Wayan Artha Dipa Mengucapkan Selamat Idul Fitri 1443 H


Karangasem, Bali Kini - Beberapa hari menjelang Hari Raya Idul Fitri  atau Lebaran, warga muslim di Kabupaten Karangasem terus memperbanyak amaliah Ramadhan untuk mencapai gelar Insan Muttaqin, hingga menyambut hari yang Fitri, hari kemenangan setelah sebulan penuh berjuang melawan hawa nafsu. 

Selama Bulan Ramadhan, Bupati Karangasem, I Gede Dana bersama Wakil Bupati I Wayan Artha Dipa dan anggota Forkopimda juga menyelenggarakan kegiatan Safari Ramadhan bertajuk “Bupati Menyapa”, yakni mengunjungi kampung-kampung muslim guna beranjangsana untuk mempererat tali silaturahmi dengan warga muslim di Bumi Lahar. 

Tradisi rutin yang biasanya dilaksanakan oleh Pemkab Karangasem selama bertahun-tahun, yakni berbuka puasa bersama warga dan tokoh masyarakat muslim di Kantor Bupati, kini sedikit berubah dimana sebagai Pemerintah Daerah, Bupati Gede Dana bersama Wabup Wayan Artha Dipa dan anggota Forkopimda, balik yang beranjangsana ke kampung-kampung muslim untuk menyapa “Nyame Selam” (Suadara Muslim), bersilaturahmi dan menyerap aspirasi dengan warga setempat. 

Bupati Gede Dana mengaku sangat mengapresiasi tradisi menyame braya yang masih sangat kuat dan kental di kalangan Umat Muslim dan Umat Hindu di Karangasem. “Ini patut dijaga dengan baik, sehingga kehidupan harmonis bisa berlangsung dan terus terjaga,” ujar Gede Dana, Kamis (28/4/2022). 

Banyak tradisi yang dilaksanakan umat muslim di Karangasem, utamanya saat berbuka puasa bersama, salah satunya tradisi Megibung di Banjar Saren Jawa, Tradisi Medulang di Kampung Gerembeng Atas, Tradisi Ngandang di Kampung Karangtebu dan banyak tradisi lainnya yang merupakan akulturasi budaya dan tradisi masyarakat di Karangasem. 

Dan beberapa hari menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran, warga muslim di Karangasem sudah mulai melakukan berbagai persiapan untuk merayakan hari kemenangan. Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Karangasem pada Idul Fitri tahun ini akan melaksanakan Shalat Ied di Lapangan tanah Aron, Amlapura. Dan terkait kegiatan ini, Pemkab Karangasem akan memfasilitasinya. Sementara untuk kegiatan Takbiran keliling untuk tahun PHBI Karangasem memutuskan untuk meniadakannya. 

Terkait perayaan Idul Fitri yang masih dalam masa transisi dari Pandemi ke Endemi Covid-19, Bupati Gede Dana menyerukan untuk setiap kegiatan ibadah agar tetap memperhatikan Protokol Kesehatan, utamanya mengenakan masker, namun tidak mengurangi kekhusyukan dan keceriaan Lebaran. “Dalam kesempatan yang berbahagia ini, saya Bupati Karangasem, I Gede Dana dan Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa dan atas nama jajaran pemerintah dan masyarakat Kabupaten Karangasem mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah, Mohon Maaf Lahir dan Bathin,” ucap Gede Dana. (Rls/adv)

Rabu, 16 Februari 2022

Wagub Cok Ace Luncukan Buku 'Padma Bhuawana', Kupas Pembangunan Bali Dengan Masing-Masing Taksunya


Denpasar, BALIKINI.Net – Bertepatan pada Saniscara Wage, Wuku Prangbakat (12 Februari 2022), Wakil Gubernur Bali Prof. Dr. Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati meluncurkan buku “Padma Bhuawana”, bertempat di Gedung Ksirarnawa-Taman Budaya, Denpasar. 

Wagub Cok Ace, mengatakan bahwa buku Padma Bhuawana mengupas tentang pembangunan Bali dengan masing-masing taksunya. 

Menurut Wagub Cok Ace bahwa kekuatan penggerak aktif yang inheren dalam prinsip-prinsip alam ditransformasikan ke dalam konsepsi ruang (space). Ruang – dan ‘waktu’ pada aspek yang lain – adalah penggerak utama seluruh sistem kehidupan. Faktanya, tidak ada satu pun sistem yang berada di luar ruang dan waktu. 

Ruang menyediakan arena bagi tindakan, sedangkan waktu menggerakkan perubahannya. Hindu mengekspresikan kekuatan ruang dan waktu ini dalam simbolis dewa- dewa. Salah satunya adalah Padmabhuwana, konsepsi ruang kosmis laksana bunga Padma (Tunjung, teratai atau, lotus), di mana pada setiap ruang dikuasai oleh spirit kedewataan.

Konsepsi Padmabhuwana mengajarkan bahwa ruang itu satu (Eka), tetapi terbagi-bagi menjadi banyak (Aneka), dan setiap ruang dikuasai oleh spirit kedewataan tertentu. Padmabhuwana dengan pola delapan helai bunga Padma (Astadala) dan satu pusat di tengah yang dihubungkan dengan kekuasaan sembilan dewa (Dewata Nawasanga), inilah digambarkan secara utuh dalam kidung Aji Kembang di atas. 

Sembilan ruang ini digambarkan mempunyai karakteristik dan fungsi yang berbeda-beda sesuai dengan spirit kedewataan yang menguasai, selayaknya fungsi-fungsi organ vital dalam tubuh manusia. Walaupun seluruh ruang mencerminkan satu kesatuan yang utuh dan padu, tetapi ia berbeda dalam bentuk, karakter, dan fungsi (nama-rupa). Perbedaan bentuk,karakter, dan fungsi ruang ini menuntut penyesuaian dari seluruh aktivitas di dalam ruang tersebut, sehingga antara wadah dan isinya selaras.

Dalam buku tersebut, juga tersirat bahwa Kebahagiaan akan terwujud apabila antara wadah dan isi, ruang dan tindakan, benar-benar harmonis. Ibarat memakai baju piyama saat melakukan rapat resmi, ini bukanlah semata-mata persoalan boleh dan tidak boleh, namun dapat dipastikan bahwa tidak banyak orang yang merasakan bahagia ketika mereka salah kostum seperti itu. 

“Logika sederhana inilah yang sesungguhnya memantik keinginan titiang untuk menjabarkan konsepsi Padmabhuwana dalam konteks pembangunan Bali dalam buku ini. 
Masalah mendasarnya adalah, sudahkah pembangunan Bali sesuai antara wadah dan isinya?," tutur Wagub Cok Ace yang juga merupakan Guru Besar di ISI Denpasar. 

Lebih lanjut, Wagub Cok Ace mengatakan, bahwa Mengacu pada lontar Padmabhuwana yang menyatakan bahwa Mpu Kuturan, sekitar abad ke-11, menyebut Bali sebagai Padmabhuwana. Danghyang Nirartha pada abad k-15 juga menyatakan hal yang sama. Artinya, Bali telah digambarkan sebagai satu kesatuan ruang yang dijaga oleh kemahakuasaan Dewata Nawasanga dengan atribut, karakter, dan fungsi masing-masing. 

Dalam ruang inilah, seluruh aktivitas masyarakat Bali berlangsung untuk mewujudkan tujuan hidupnya, moksartham jagadhita. Artinya, apabila masyarakat Bali meyakini bahwa seluruh tindakannya dipayungi oleh kekuatan para dewa, maka sudah sepatutnya hidupnya sejahtera. Namun pada kenyataannya, kesejahteraan dan kebahagiaan hidup masyarakat Bali masih belum sepenuhnya bisa diwujudkan.


Refleksivitas terhadap keterpukuran pariwisata Bali saat pandemi Covid-19, yang berimplikasi luas terhadap kondisi perekonomian masyarakat Bali, termasuk meningkatnya angka kemiskinan, semakin memperkuat keyakinan titiang bahwa ada banyak aspek yang masih harus diperbaiki dalam pembangunan Bali. Kembali lagi, harmoni antara wadah dan isi sebagai sumber kebahagiaan hidup itulah yang belum terwujud dalam pembangunan Bali saat ini.

Lebih lanjut, Wagub Cok Ace juga mengatakan bahwa Harmoni wadah dan isi adalah esensi Padmabhuwana dalam pembangunan Bali yang dihadirkan dalam buku tersebut. 

“Harus kita akui bahwa pembangunan Bali selama ini masih sulit melepaskan diri dari utopia pariwisata. Seolah-olah, hanya pembangunan kepariwisataan yang dapat menggerakkan perekonomian Bali sehingga semua daerah berloma-lomba untuk mengembangkan pariwisata di daerahnya. Kita telah melupakan bahwa Padmabhuwana mengajarkan setiap ruang memiliki karakteristik taksu masing-masing sehingga tidak mungkin dikembangkan dengan pola yang sama," ungkapnya. 

Dijelaskan Wagub Cok Ace, Taksu adalah kekuatan intrinsik yang tidak tampak (niskala), tetapi menentukan keberhasilan segala yang tampak (sakala). Taksu memastikan setiap potensi dapat berkembang optimal, jika dan hanya jika, ia dikembangkan dalam ruang yang tepat. 

Oleh karena itu, seluruh program pembangunan Bali harus dimulai dengan menggali taksu setiap wilayah, dan Padmabhuwana menyediakan konsepsi untuk itu.Bagaimana membangun wilayah Timur, Selatan, Barat, Utara, dan Tengah, haruslah disesuaikan dengan taksu menurut spirit kedewataan yang menguasainya.

Sejalan dengan visi pembangunan Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali”, maka konsepsi Padmabhuwana relevan dijadikan kerangka pendekatan untuk pemetaan kewilayahan baik secara sakala maupun niskala. Secara sakala bahwa prioritas pembangunan di setiap wilayah kabupaten/kota harus didasari karakteristik geografis, demografis, serta potensi sumber daya dominan. Optimalisasi seluruh potensi tersebut haruslah didasari karakteristik dan fungsi setiap Dewata Nawasanga yang menaungi wilayah tersebut sehingga terbangun taksu yang meniscayakan semua potensi berkembang maksimal.

Berdasarkan pemetaan inilah, maka pembangunan dan pemberdayaan potensi harus menyasar seluruh elemen Sad Kerthi, yakni jiwa masyarakatnya (Atma Kertih), kualitas SDM-nya (Jana Kertih), tata ruang wilayahnya (Jagat Kertih), dan seluruh elemen alam serta lingkungan biotik yang berada di dalamnya (Samudera, Wana, dan Danu Kertih). Jadi, konsepsi Padmabhuwana menyediakan landasan teoretis maupun praksis untuk mewujudkan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali.

“Tanpa bermaksud menyatakan buku ini sempurna, tetapi titiang mempunyai keyakinan yang kuat bahwa buku ini perlu dibaca oleh seluruh lapisan masyarakat dan khususnya
para pemimpin daerah, untuk merefleksikan kembali pembangunan Bali yang telah dilaksanakan saat ini, serta keberlanjutannya pada masa depan. Bagaimana kita menggali segenap potensi wilayah tanpa ketergantungan pada sektor pariwisata, akan memberi dampak lebih besar terhadap penguatan fondasi perekonomian Bali”, tutur Penglisir Puri Ubud tersebut. 

Lanjut ya, “Bukan berarti kita mengabaikan pariwisata, melainkan agar semuanya berjalan secara integral dan holistik demi kesejahteraan masyarakat Bali. Pembangunan Bali dengan manajemen satu pulau (One Island One Management) menjadi syarat mutlak untuk mewujudkan pembangunan integral, holistik, dan berkelanjutan. Dengan demikian, visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali dapat diwujudkan melalui pola pembangunan Bali yang terencana, terkoordinasi, dan terkoneksi antarwilayah”, pungkas Wagub Cok Ace seraya menyerahkan buku Padma Bhuawana kepada Gubernur Bali Bapak Wayan Koster. (**)

Rakon PKK Provinsi Bali, Ini Harapan Ny. Sagung Antari Jaya Negara


Denpasar - Ketua Tim Penggerak PKK Kota Denpasar Ny. Sagung Antari Jaya Negara didampingi Ketua  Bidang IV Ny. Ida Ayu Widnyani Wiradana mengikuti Rapat Konsultasi (Rakon) PKK Provinsi Bali Tahun 2022  tentang Penyusunan Strategi Gerakan PKK tahun 2022 secara Daring Rabu (16/2).

Hasil Rakon PKK Provinsi Bali Ny. Sagung Antari Jaya Negara mengharapkan setiap Bidang Pokja PKK Kota Denpasar untuk menyusun program disesuaikan kegiatan di masing masing Perangkat Daerah.  

Hal itu sesuai dengan hasil rakon PKK Provinsi Bali dan Peraturam Dalam Negeri  No 36 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Presiden No 99 Tahun 2017 tentang gerakan pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga.

Sehingga program PKK kedepan dapat berjalan dengan baik dan bersinergitas dengan Perangkat Daerah (PD) terkait. Sesuai dengan 5 program prioritas seperti penanganan stunting, posyandu, pelaksanaan 10 program PKK, perekonomian berbasis keluarga, kewirausahaan, dan dukungan tugas bagi perangkat daerah. 

"Dengan semua kegiatan disinergikan dengan Perangkat Daerah terkait, maka pogram itu akan cepat terialisasi dan tepat sasaran," kata Ny. Sagung Antari Jaya Negara. 

Sementara itu Kadis DPMD Kota Denpasar I Wayan Budha mengatakan Program PKK memang seharusnya tidak hanya di DPMD sesuai dengan hasil Rakon Provinsi Bali. Tentunya kedepan akan dilakukan koordinasi dengan Perangkat Daerah terkait untuk pelaksanan program pioritas PKK tersebut. 

"Sehingga penganggaran dari tingkat Perangkat Daerah sampai Kecamatan, Desa/Lurah sudah ada anggaran untuk kegiatan," kata Budha

Seketraris TP Ni Made Suastini Propinsi Bali mengatakan, untuk mensukseskan visi dan misi program PKK, agar kegiatan TP PKK Kota/ Kabupaten agar disinergitaskan dengan Perangkat Daerah terkait.  Untuk itu harus  dilakukan koordinasi dan komuniksi terus ditingkatkan.(ayu/h)

Senin, 09 Agustus 2021

Krama Banjar Adat Wiryasari Ringankan Beban Warga Tertular Covid-19 Dengan Program Peduli Banjar


BALI KINI ■ Untuk menggugah kepedulian sosial antar krama (anggota) banjar, ditengah pandemi Covid-19, Keliang Banjar Adat Wiryasari Amlapura, Desa Adat Karangasem, Kelurahan Karangasem, I Made Arnawa, memiliki program sosial yang diberi nama “Peduli Banjar” istilah lainnya “dari kita untuk kita”. 

Program tersebut telah digulirkan sejak tahun 2018 lalu saat dirinya mulai dipilih menjadi Keliang Banjar Wiryasari Amlapura.

“Peduli Banjar” memberikan bantuan jinah kepaten (uang kematian) kepada krama banjarnya yang sedang berduka, baik itu saat meninggal atau saat krama sedang mengalami musibah sakit rawat inap di rumah sakit mendapat bantuan uang yang berasal dari krama.

Bantuan dari program “Peduli Banjar” ini tak hanya diberikan kepada krama pengarep (anggota utama) saja, namun juga diberikan kepada sorpe (istri dan anaknya yang belum menikah) termasuk kepada krama penyade atau yang sudah pensiun/lanjut usia.

Sementara dikatakan jumlah anggota pengarep Banjar Wiryasari 51 orang. Uang bantuannya berasal dari donasi warganya yang pengarep, dengan ketentuan minimal Rp.10.000/orang dan bersifat sukarela.

"Bila ada informasi warga banjar rawat inap di rumah sakit, langsung saye (petugas) yang dapat tugas saat itu cepat bergerak menghubungi anggota banjar, dan dalam 1-2 hari uang donasi tersebut sudah terkumpul, lanjut diserahkan kepada anggota yang berhak. Donasi terkumpul bisa mencapai sekitar Rp.500.000,- lumayan untuk meringankan beban, apalagi saat pandemik Covid-19 ekonomi sangat terpuruk”, kata I Made Arnawa ketika dikonfirmasi, pada Senin (9/8/2021).

Selama PPKM ini, terdapat dua warga banjarnya yang positif Covid-19 rawat inap di rumah sakit, sementara salah satunya isoman. Keduanya mendapat uang bantuan dari program tersebut. (Ami) 

Rabu, 16 Desember 2020

Sambut Natal 2020, IKA IPA9-10 SMANSA '82 Berbagi Kasih di Panti Werdha Theodora

Makassar. BaliKini.Net - Puluhan oma-oma berusia lanjut yang didampingi beberapa pengurus Panti Werdha Theodora Jln Sungai Saddang, Makassar, Rabu (16/12/2020) siang menyambut penuh sukacita kedatangan sejumlah anggota Ikatan Keluarga Alumni (IKA) IPA9-10 SMA Negeri I (SMANSA) Makassar Angkatan '82.


Kunjungan menyambut Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 yang digelar IKA IPA9-10 SMANSA '82 ini dalam rangka kegiatan Bakti Sosial Natal 2020 dengan berbagi kasih kepada orang tua jompo yang tinggal dan dirawat di panti werdha serta anak yatim piatu di panti asuhan.


Di Panti Werdha Theodora, kunjungan diawali dengan ibadah singkat yang dibawakan Philipus Pakaang, kemudian puji-pujian dipandu Ida Ruheng, doa bersama dipimpin Rita Elisabeth, dan kata sambutan oleh Dumondo YT mewakili Ketua IKA IPA9-10 SMANSA '82 dr. Suliaty Padupai.


Dalam sambutannya, Dumondo YT juga menyampaikan titipan salam hormat dari Ketua IKA SMANSA '82 Drs. Azhary Sirajuddin, dan juga Ketua Umum IKA SMANSA Andi Ina Kartika Sari, buat oma-oma penghuni dan para pengasuh serta pengurus Panti Werdha Theodora.


Mewakili Pengurus Panti Werdha Theodora, Fifi Nelwan pada kesempatan tersebut menyampaikan terima kasih atas kunjungan berbagi kasih dalam rangka menyambut Natal 2020 yang ditunjukkan para alumni dari kelas IPA9-10 SMANSA '82.


"Kami sangat berterima kasih dan bangga dengan kepedulian para alumni IPA9-10 SMANSA '82 yang sudah kedua kalinya berkunjung kesini. Kami pun menyambut sukacita atas tawaran dan kesiapan membantu kami di bidang hukum maupun perawatan mata oma-oma di tempat ini," tandasnya.


Kunjungan bakti sosial Natal yang berlangsung penuh sukacita ini diakhiri dengan pembagian bingkisan dan nasi kotak kepada oma-oma dan para pengasuh serta pengurus Panti Werdha Theodora Makassar yang dilakukan alumni IPA9-10 SMANSA '82 diantaranya James Wehantouw, Ansarullah Amin, Saltina Naning, Linda Ichsan dan Betty Sicilia. ( mr/r6  )

Selasa, 21 April 2020

Temukan Kombinasi Mahluk Halus Pengurai Jerami Padi, Ketua AMSI Bali Raih Gelar Doktor

Denpasar,BaliKini.Net - Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Bali, I Nengah Muliarta berhasil meraih gelar doktor setelah menemukan kombinasi mahluk halus pengurai jerami padi. Pria Kelahiran Klungkung, 21 Januari 1979 tersebut berhasil meraih gelar doktor setelah mempertahankan disertasi berjudul “Pengelolaan Limbah Jerami Padi untuk Meningkatkan Kesuburan Tanah dan Hasil Padi” dalam ujian terbuka online yang diselenggarakan oleh Fakultas Pertanian, Universitas Udayana pada Selasa (21/4). 

Dalam ujian promosi doktor tersebut, Muliarta menyebutkan 2 kombinasi dekomposer lokal Bali yang memiliki kemampuan untuk mendekomposisi limbah jerami padi. Dua kombinasi dekomposer lokal Bali yang merupakan kombinasi bakteri dan jamur tersebut diberi nama dekomposer lokal satu dan dua. Dekomposer lokal 1 terdiri dari kombinasi Paenibacillus polimyxa, Pseudomonas flourescens, dan Trichoderma hazianum. Sedangkan dekomposer lokal 2 kombinasi dari  Pseudomonas flourescens, Trichoderma hazianum, dan Aspergilus niger.

“Bakteri dan jamur yang digunakan ini merupakan lokal Bali atau diisolasi dari sumber medianya di Bali. Bakteri dan jamur ini ibarat mahluk halus karena tidak bisa dilihat dengan mata telanjang dan hanya bisa dilihat dengan mikroskop, tetapi mereka ini memiliki kemampuan untuk menguraikan limbah jerami padi menjadi kompos” kata pria yang merupakan Mantan Komisioner KPID Bali periode 2014-2017 tersebut. 

Menurut suami dari Made Sumariani ini, kombinasi dekomposer lokal Bali yang ditemukan mampu mempercepat proses pengomposan jerami padi dan menghasilkan kompos berkualitas yang sesuai dengan standar SNI. Hal ini telah dibuktikan melalui uji coba penelitian, dimana dekomposer lokal 1 dalam pengomposan selama 35 hari dan pembalikan 7 hari sekali menghasilkan kompos matang dengan rasio C/N mencapai 13,78. Sedangkan dekomposer 2 mampu menghasilkan kompos matang dengan rasio C/N 14,80. 

“Dekomposer ini merupakan dekomposer aerob, sehingga tidak menghasilkan gas metan dan bau, sehingga lebih ramah terhadap lingkungan. Berbeda dengan pengomposan anaerob yang menghasilkan gas metan, tetapi gas metan yang dihasilkan cenderung dibuang. Padahal gas metan memiliki daya rusak 20-30 kali lebih kuat dari CO2” kata ayah dari I Wayan Raditya Mahendranata. 

Muliarta memaparkan ide awal dari penelitianya terinspirasi setelah melihat adanya kecenderungan pembakaran limbah jerami padi yang dilakukan oleh petani. Pada sisi lain jerami padi merupakan bahan organik yang mengandung unsur hara yang dibutuhkan oleh tanah dan tanaman. Membakar jerami padi sama artinya membuang bahan baku pupuk dan menyebabkan petani membutuhkan pupuk lebih banyak pada musim tanam berikutnya. 

Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilakukan oleh Muliarta, didapatkan bahwa berdasarkan hasil survey terhadap petani di Kabupaten Klungkung pada 2017 tidak ada petani yang mengomposkan jerami padi. Alasannya petani tidak mengetahui cara mengomposkan jerami padi, mengalami keterbatasan tenaga kerja untuk melakukan pengomposan dan akibat keterbatasan waktu. Tercatat 30,34 persen responden yang membakar jerami padi dan 69,66% yang memanfaatkan sebagai mulsa.

“Artinya masih cukup banyak jerami padi yang terbuang percuma, padahal setiap produksi satu kilogram gabah juga dihasilkan satu sampai satu setengah kilogram jerami padi. Bayangkan kalau jerami padi tersebut diolah menjadi kompos, maka petani dapat melakukan efisiensi penggunaan pupuk anorganik” papar mantan striger Radio VOA tersebut. 

Pemanfaatan jerami padi sebagai kompos tidak saja akan mengurangi jumlah limbah dan mengurangi penggunaan pupuk anorganik, tetapi juga menjadi jalan menuju pertanian organik dan sebagai upaya meminimalisasi pencemaran lingkungan terutama tanah akibat penggunaan pupuk anorganik yang berlebihan. Pemanfaatan kompos jerami padi juga akan meningkatkan kesuburan tanah dan hasil panen. 

“Satu hektar sawah bisa menghasilkan sepuluh sampai dua belas ton limbah jerami, satu ton jerami bila dikomposkan akan menghasikan sepertiga atau setengah ton kompos dan ini bisa mengurangi penggunaan pupuk anorganik. Bila petani mampu memanfaatkan jerami kan jerami tidak lagi dipandang sebagai limbah tetapi telah menjadi berkah” ungkap pria yang juga anggota Tim Sekolah Adiwiyata Provinsi Bali. 

Muliarta menambahkan bahwa berdasarkan eksperimen penggunaan kompos jerami padi yang dikombinasikan dengan pupuk NPK (15:15:15) didapatkan bahwa kombinasi  60% (6 ton per ha) kompos jerami padi yang dikombinasikan dengan 40% (120 kilogram per ha) NPK mampu menghasilkan gabah kering giling 17,37% lebih tinggi dari 100% NPK. Hasil ini memberikan gambaran bahwa penambahan kompos jerami mampu mengurangi penggunaan pupuk anorganik, bahkan memberikan produksi yang lebih tinggi. 

Muliarta berharap pemerintah mensosialisasikan pengomposan jerami padi kepada petani sebagai upaya menuju pertanian organik. Pemanfaatan jerami padi juga merupakan jalan menuju pertanian yang zero waste dan pertanian yang menerapkan sistem LEISA (Low External Input Sustainable Agriculture), sehingga kedepan mampu mewujudkan pertanian yang ramah lingkungan dan mendukung program pembangunan berkelanjutan. [*]

Senin, 23 Desember 2019

Rebut Kursi Tabanan Satu , Dr. Sanjaya Masih Tetap Unggul Dalam Polling Dari Tokoh Lain

TABANAN,BaliKini.Net  - Menjelang perhelatan pilkada Tabanan, banyak media khususnya media online berpartisipasi menjaring suara masyarakat untuk mencari figur-figur yang dipandang layak maju sebagai calon bupati Tabanan.

Melalui polling diberbagai media online tersebut, rata-rata menempatkan nama Wakil Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, SE.,MM menduduki peringkat atas atau paling diunggulkan. Meskipun nama-nama pesaingnya juga merupakan nama-nama yang santer disebutkan memiliki peluang besar menjadi pesaing Dr. Sanjaya untuk merebut kursi Tabanan 1.

Unggulnya Dr. Sanjaya juga terlihat dibeberapa media online ini menandakan Dr. Sanjaya memang paling layak diusung dan didukung untuk maju sebagai bupati setelah ia dua periode terakhir ini duduk sebagai Wakil Bupati Tabanan.

Unggulnya nama Dr. Sanjaya dalam polling diberbagai media online tentu sangat wajar. Mengingat ia merupakan seorang sosok pemimpin yang bekerja dan dikenal aktif turun berbaur dengan masyarakatnya melalui berbagai kegiatan baik yang digelar pihak Pemkab maupun kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh masyarakat.

Terhadap keaktifannya turun dan berbaur ditengah-tengah masyarakat, Dr. Sanjaya pun terbiasa tampil apa adanya. Yakni sederhana, ramah, "setata mekenyem", akrab, merakyat dan terkesan tidak mau berjarak dengan masyarakat. Tidak jarang pula dalam memberikan sambutannya ia membanyol dan masyarakatpun menjadi terhibur. Sehingga ini menambah kesan sedemikian dekatnya ia dengan masyarakat Tabanan.

Beberapa kali awak media ini berkesempatan ikut rombongan Wabup Dr. Sanjaya berkunjung ke masyarakat. Mengagumkan, dalam sehari ia bisa berkunjung belasan kali dengan lokasi kunjungan yang jaraknya berjauhan dan jauh dipelosok-pelosok Tabanan. Selain juga harus melewati medan yang cukup sulit. Misalnya dibeberapa desa di Baturuti dan di Selemadeg Raya.

Dalam kunjungan-kunjungannya itu, jiwa merakyat dan sederhana Wabup Dr. Sanjaya juga sangat terlihat. Ini terbukti, seringkali ia singgah ke rumah warga yang mengundangnya secara dadakan saat kunjungan berlangsung. Iapun tidak canggung duduk lesehan diteras rumah warga yang mengundangnya sambil menikmati kopi, buah-buahan khas Tabanan atau sajian makan dengan lauk khas pedesaan. Seperti lawar nyawan, lindung/ belut metunu, gerang asem semal, sayur paku, keladi, juruh dan sebagainya.

Terkait selera makan, Wabup Dr. Sanjaya bisa disebutkan tidak pilih-pilih dan suka menikmati makanan rakyat. Awak media ini membuktikan. Disuatu hari berkesempatan kembali ikut rombongan Wabup Dr. Sanjaya dari pagi hingga malam hari.

Saat kunjungan telah berakhir disebuah desa di Selemadeg Barat dan menuju pulang, hari telah cukup malam. Sementara jarak untuk tiba kediamannya cukup jauh ditambah jalur Denpasar-Gilimanuk saat itu sedang macet. Demi melihat anggota rombongannya yang tampak kelelahan, Dr. Sanjaya meminta sopirnya berhenti disebuah warung makan.

Jangan berpikir warung makan yang dikunjungi bersama rombongannya ini rumah makan elit atau restauran. Ia menuju warung makan di salah satu pasar senggol. Tanpa sungkan-sungkan ia duduk seperti rakyat biasa dan memesan nasi be genyol. Menariknya, ia lebih mendahulukan anggota rombongannya untuk menikmati makan malam itu.

Kembali atas keunggulan namanya dalam polling diberbagai media online, Wabup Dr. Sanjaya menanggapinya dengan memberi jawaban yang juga sangat sederhana. Yakni saat ini dirinya lebih memilih bekerja, bekerja dan bekerja untuk masyarakat Tabanan. Iapun dengan penuh kerendahan hati selalu mengingatkan masyarakatnya untuk selalu bergotong royong dan bersatu membangun Tabanan.

"Ayo jangan henti bekerja serta kedepankan semangat gotong royong dan bersatu membangun Tabanan. Setata mekenyem dan bangga jadi orang Tabanan," sebutnya.[r8/*]

Rabu, 29 Agustus 2018

Sebagai Pemerhati Spiritual, Wabup Kasta Dinobatkan Sebagai Duta ORI

Klungkung,Balikini.Net - Wakil Bupati Klungkung, I Made Kasta dinobatkan sebagai Duta Original Rekor Indonesia (ORI) bidang Pemerhati Spiritual, Seni dan Budaya Nusantara. Penobatan sekaligus pemberian penghargaan itu diberikan langsung oleh Presiden Original Rekor Indonesia (ORI), Agung Elvianto pada Acara peringatan HUT Forum Keluarga Paranormal dan Penyembuh Alternatif Indonesia (FKPPAI) Provinsi Bali ke-1 bertempat di jaba Pura Puri Satria Jalan Veteran Denpasar, Senin malam (27/8/2018).

Presiden ORI, Agung Elvianto mengatakan, penobatan Wabup Made Kasta sebagai Duta Original Rekor Indonesia atas partisipasinya sebagai pemerhati spiritual, seni dan budaya nusantara. Selain itu, Wabup Made Kasta juga sebagai salah satu tokoh yang mendeklarasikan FKPPAI di Klungkung  dengan menggelar Ruwatan Bumi Nusantara NKRI yang dipusatkan di catus pata kota semarapura, Klungkung pada tanggal 27 Agustus 2017 lalu. Ruwatan yang diawali dengan membawa pasepan agung sebagai pembuka jalan, disusul dengan barisan pembawa obor, barisan pembawa air suci dari seluruh dunia dan barisan pembawa bendera merah putih. Ruwatan Bumi Nusantara NKRI melibatkan paranormal dari berbagai agama, budaya dan suku dari seluruh Indonesia. “Atas partisipasinya sebagai pemerhati spiritual, seni dan budaya nusantara dan sebagai salah satu tokoh yang mendeklarasikan FKPPAI, Bapak Made Kasta kita nobatkan sebaga Duta ORI bidang pemerhati seni dan budaya nusantara,” kata Agung Elvianto.

Agung Elvianto juga menjelaskan, penobatan Wabup Made Kasta sebagai Duta Ori sekaligus memberikan penghargaan dan memotivasi bagi pemerhati spiritual seni dan budaya nusantara. Menurutnya, Pulau Bali kaya dengan nilai-nilai seni dan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan. “Kami (ORI) memberikan penghargaan sekaligus memotivasi para pemerhati spiritual, seni dan budaya nusantara. Bali ini penuh kaya dengan nilai-nilai seni dan budaya spiritual yang harus dijaga dan dilestarikan,” jelas Agung Elvianto.

Sementara itu Wabup Made Kasta disela sela acara penobatan menyampaikan rasa terima kasih atas penobatan dan penghargaan yang di berikan oleh ORI. Pihaknya juga megapresiasi FKPPAI Bali atas terselenggaranya acara HUT FKPPAI Bali yang pertama sejak dikukuhkannya di klungkung. “Terimakasi kepada ORI atas penghargaan yang telah diberikan. Dan  Saya juga mengapresiasi atas terselanggaranya HUT FKPPAI ini,” kata Wabup Made Kasta.

Lebih lanjut Wabup Kasta menjelaskan, FKPPAI ini organisasi yang memiliki tujuan untuk melestarikan budaya spiritual yang ada di Indonesia, khusunya di Bali. Organisasi ini juga memberikan wadah bagi para praktisi-praktisi spiritual dan pengobatan altrnatif yang notabene bersumber dari kearifan-kearifan lokal yang ada di masyarakat.

Penobatan tersebut juga disaksikan anggota DPD RI Dapil Bali Anak Agung Ngurah Oka Ratmadi (cok rat), perwakilan FKPPAI dari daerah lain, seperti Kalimantan Timur, Jambi, Jawa Timur, dan Riau serta undangan lainnya. (rls/r3).

Rabu, 13 Juni 2018

Jaya Negara Ucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri

Denpasar,Balikinbi.Net - Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1439 Hijriah merupakan momentum yang sangat baik untuk dijadikan renungan dan introspeksi diri dalam mengarungi kehidupan ini. Tepat tanggal 15-16 Juni 2018 seluruh umat muslim akan merayakan hari raya Idul Fitri. Hari Raya Idul Fitri ini sekaligus juga menandai berakhirnya umat Islam melaksanakan ibadah puasa selama sebulan penuh. Dengan berpuasa diajarkan untuk melatih kesabaran, ketabahan, ketahanan diri, kerendahan hati, kecermatan bicara, kebenaran, dan kejujuran ucapan dan perilaku.

Plt. Walikota Denpasar IGN. Jaya Negara didampingi Sekda Kota Denpasar A.AN Rai Iswara pada Rabu, (13/6) mengatakan umat Muslim di Denpasar juga telah menyelesaikan semua rangkaian Ibadah Puasa selama 30 hari, dengan aman, nyaman dan damai serta khusuk. Plt. Walikota Jaya Negara  berharap Idul Fitri menjadi momentum yang bermakna sebagai titik awal tekad dan usaha untuk mewujudkan kehidupan yang sejahtera.

Jaya Negara juga mengharapkan kepada seluruh umat Islam dan masyarakat Kota Denpasar dapat menjadikan spirit Hari Idul Fitri untuk mengedepankan rasa solidaritas dan saling hormat menghormati menciptakan kerukunan hidup antar umat beragama. “Dengan rasa persatuan dan kesatuan serta kedamaian melalui hari raya Idul Fitri akan dapat mewujudkan pembangunan Kota Denpasar yang berwawasan budaya,” ujarnya.

Disamping itu Jaya Negara turut berpesan bagi umat muslim di Kota Denpasar yang hendak melaksanakan mudik ke kampung halaman agar memastikan keamanan rumah yang akan ditinggalkan sementara. Hal ini utamanya terkait dengan keberadaan alat-alat yang dapat beresiko seperti tabung gas, alat yang beraliran listrik serta memastikan keamanan rumah saat ditingalkan. Selain itu, bagi masyarakat yang memiliki hewan peliharaan akan lebih baik di titipkan di sanak saudara ataupun tempat penitipan hewan. 

Dalam kesempatan tersebut Jaya Negara bersama segenap Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Denpasar (*)

Senin, 05 Maret 2018

Tidak Banyak Yang Tahu Kosten Masa Kecil Hidup Miskin di Desa Terpencil

,,Cerita Koster Jadi Kuli Angkut saat SD untuk Biaya Sekolah ,,

Denpasar .Balikini.Net - Singaraja Tak banyak yang tahu jika calon Gubernur Bali nomor urut 1, Wayan Koster harus melalui kegetiran hidup untuk meraih kesuksesan. Di hadapan ratusan warga di Banjar Tag-Tag Tengah, Koster bercerita soal kisah hidup yang membentuk jati dirinya hingga saat ini. Ia menjelaskan, jika ia lahir di Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng dalam kondisi memprihatinkan.


"Rumah saya terbuat dari bedeg dan lantainya tanah. Belum ada kompor zaman dulu. Orangtua saya pakai tungku," ujar Koster, Minggu 4 Maret 2018. Lantaran hidup di tengah kemiskinan, hampir saban hari Koster kecil hanya mengonsumsi umbi-umbian sebagai makanan. Menu makanan babi guking amat istimewa baginya kala itu yang tak tiap hari bisa ia santap. Bahkan, Koster mengaku bisa terhitung jari ia menyantap menu makanan khas lezat tersebut. "Saya makannya umbi-umbian. Makan babi guling itu kalau ada orang bikin acara. Makan nasi seperti mimpi buat saya. Itu sebabnya perawakan saya kecil begini. Mungkin kalau sekarang saya dibilang kurang gizi atau gizi buruk," ucap Koster berkelakar disambut gelak tawa warga.


Kelas 4 SD Koster terpaksa harus menjadi buruh angkut di desanya. Itu dilakukan untuk menambah uang sakunya. Uang hasil bekerja dititipkan kepada orangtuanya. Uang itu digunakan untuk membiayai segala keperluan pendidikannya kala itu. Jika ada sisa, sang ibu akan membelikannya selembar baju. Itu pun dibeli saban hari raya Galungan saja. Itu sebabnya Koster selalu menyayangi segala hal yang diberikan oleh orangtuanya. Bahkan, baju yang dibelikan ibunya tak langsung dikenakan. Ia simpan dahulu dan dipakai jika ada acara tertentu. "Kelas 4 SD saya mekuli (bekerja) jadi buruh angkut pasir juga angkut bata. Saya jalan angkut-angkut sejauh tiga kilometer," ujar Koster.


Koster kecil sadar jika pendidikan satu-satunya jalan mengubah nasib. Ia belajsr begitu giat. Itu sebabnya sejak SD ia selalu menjadi bintang kelas. "Meski miskin saya juara," ujarnya. Koster kecil nyaris putus sekolah. Beruntung ada pihak yang membantunya melanjutkan sekolah begitu ia lulus SD. "Lulus SD ada yang bantu saya bisa masuk SMP. Begitu juga lulus SMP saya juga ada yang bantu bisa masuk SMA," katanya.


Di tingkat SMP, Koster satu angkatan dengan Gede Prama di Bhaktiyasa. Bersama tokoh motivator Bali itu ia berpacu dalam prestasi. Kadang kala Koster juara 1 dan Gede Prama juara 3. Namun di lain kesempatan terjadi sebaliknya, Gede Prama juara 1, Koster juara 3. Kebersamaan Koster dan Gede Prama berlanjut hingga tingkat SMA. Hanya saja, Gede Prama mengambil jurusan IPS, sementara calon gubernur yang berpasangan dengan Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati itu mengambil jurusan IPA. 


"Begitu lulus SMA saya masuk ITB pada tahun 1981. Saya modal nekat kuliah. Saya sudah siapkan diri sambil kerja untuk membiayai kuliah," jelasnya. Tahun 1987, Koster muda lulus S1 ITB. Ia kemudian diterima sebagai pegawai honorer di Departemen Pendidikan dan Kebudayaan sebagai peneliti. "Tahun 1987 itu saya terima honor Rp60 ribu tiap bulan. Saya nyambi sambil mengajar matematika. Saya senang sekali dengan matematika. Dari honor mengajar saya dapat tambahan uang Rp70 ribu. Ada lebihnya saya kirim ke kampung untuk orangtua dan adik-adik saya," papar dia.


Tak hanya itu, Koster juga mulai membiasakan diri menulis. Hingga suatu ketika naskahnya diterima oleh penerbit untuk dicetak menjadi buku. "Karena tidak punya uang saya berpikir keras cari tambahan. Tapi dari situ saya kemudian jadi senang menulis buku. Waktu itu juga saya sambil berdagang," papar Koster.[*]


© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved