-->

Kamis, 22 Desember 2022

FP-Unwar Rekomendasikan Petani Wanagiri Olah Limbah Kulit Kopi Jadi Pupuk Hayati


BALIKINI.NET | BULELENG — Prodi Agroteknologi, Fakultas Pertanian-Universitas Warmadewa (FP-Unwar) merekomendasikan petani kopi di Desa Wanagiri, Buleleng untuk mengolah limbah kulit kopi menjadi pupuk hayati. Pupuk hayati merupakan bahan yang mengandung sel hidup atau mikrob yang memiliki kemampuan untuk menambat nitrogen, melarutkan kalium, penghasil hormon pertumbuhan maupun melarutkan fosfor (P) yang sukar larut.

“Sebagai Produsen kopi Desa Wanagiri menghasilkan limbah kulit kopi yang belum dimanfaatkan secara optimal. Limbah kulit kopi ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembawa dalam  pupuk hayati” kata Akademisi Prodi Agroteknologi, FP_Unwar, Dr. Desak Ketut Tristiana Sukmadewi., S.Si., M.Si saat memberikan sosialisasi serangkaian kegiatan pengabdian internasional kerjasama FP-Unwar dengan Fakulti Sains Gunaan Universiti Teknologi Mara (UiTM) Malaysia di Desa Wanagiri, Buleleng pada Rabu (21/12).

Sukmadewi menyampaikan cara pembuatan  pupuk hayati dengan memanfaatkan limbah kulit kopi tergolong cukup serderhana yaitu dengan melakukan pengeringan terhadap kulit kopi, kemudian kulit kopi diblender agar ukurannya menjadi lebih kecil. Kulit kopi yang telah diblender kemudian diayak sampai halus. Kulit kopi yang sudah halus kemudian ditambahkan kapur (dolomit), untuk meningkatkan pH, setelah itu dilanjutkan dengan proses sterilisasi. 

Sukmadewi mengungkapkan sterilisasi sederhana dapat dilakukan dengan pemanasan melalui proses pengukusan. Kulit kopi yang sudah sterill kemudian ditambahkan dengan agen hayati atau mikrob yang dapat meningkatkan ketersediaan dalam tanah.

Ia menambahkan penggunaan pupuk hayati memanfaatkan mikrob akan membantu mempercepat proses mikrobiologi untuk meningkatkan ketersediaan hara sehingga dapat dimanfaatkan oleh tanaman. Mutu pupuk hayati sangat ditentukan berdasarkan proses formulasi menggunakan bahan pembawa yang tepat dengan mikrob yang digunakan.

Antisipasi Lonjakan Harga Kebutuhan Pokok Jelang Nataru, Bupati Gede Dana Gelar Operasi Pasar


BALIKINI.NET | KARANGASEM — Guna mengantisipasi terjadinya lonjakan harga kebutuhan pokok di pasaran menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru, serta untuk menindaklanjuti hasil Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), Bupati Karangasem, I Gede Dana bersama Wakil Bupati I Wayan Artha Dipa, Sekda Karangasem, I Ketut Sedana Merta dan Forkopimda serta TPID, Kamis (22/12/2022) melaksanakan operasi pasar dan pemantauan harga kebutuhan pokok dengan turun langsung ke dua pasar besar di Karangasem, masing-masing Pasar Terminal Karangsokong dan Pasar Amlapura Timur. 

Dalam Sidak tersebut Bupati Gede Dana berdialog dengan pedagang pasar untuk menanyakan sendiri secara langsung sejumlah harga kebutuhan pokok, seperti beras, telur ayam, daging ayam, bumbu dapur dan sayur mayur.
 
Kepada awak media, usai melaksanakan Sidak tersebut, Bupati Gede Dana menjelaskan, dari hasil Sidak atau turun langsung ke pasar yang dilaksanakannya tersebut, pihaknya belum menemukan adanya kenaikkan harga kebutuhan pokok yang signifikan. Dimana rata-rata kenaikkan setiap item atau komoditas pasar sebesar Rp. 2000. Ini menurut Bupati relatif masih stabil artinya kenaikkan harga kebutuhan pokok masih pada batas wajar.

“Dari hasil pengecekkan tadi yang kami lakukan, memang terjadi kenaikkan harga utamanya pada harga beras, harga telur ayam dan beberapa jenis bumbu seperti cabai dan bawang merah. Namun naik turunnya itu menurut kami masih batas wajar,” sebutnya. 

Pihaknya juga telah memerintahkan Disperindagkop dan TPID untuk terus melakukan pemantauan perkembangan harga kebutuhan pokok dipasaran. Jika kenaikkan harga atau inflasi yang terjadi sudah meelebihi batas wajar, pihaknya akan mengambil langkah cepat dengan menggelar operasi pasar termasuk menggelar pasar murah. 
 
Sementara itu, saat ini harga telur ayam yang ukuran besar atau TB 1 dari pantauan yakni sebesar Rp. 50.000 per krat isian 30 butir. Sedangkan kalau untuk telur ayam kwalitas super harganya saat ini menurut sejumlah pedagang bisa mencapai Rp. 56.000 perkrat. Harga bawang merah dari sebelumnya Rp. 25.000 perkilo sekarang naik menjadi Rp. 28.000 perkilo. Harga cabai rawit merah dari sebelumnya Rp. 30.000 perkilo sekarang naik menjadi Rp. 40.000 perkilo. (Rls)

Pemkab Karangasem Laksanakan Upacara Ngrastiti Jagat dan Ngaturang Guru Piduka


BALIKINI.NET | KARANGASEM — Menjelang akhir Tahun 2022, Bupati Karangasem bersama Sekda Karangasem, I Ketut Sedana Merta, jajaran OPD di lingkungan Pemkab Karangasem, melaksanakan upacara ritual Ngrastiti Bakti, dan Ngaturang Guru Piduka, menghaturkan bakti dan memohon doa keselamatan kepada sang pencipta Ida Sang Hyang Widhi Wasa, agar Kabupaten Karangasem senantiasa diberikan keselamatan, kerahayuan serta diberikan kemudadan dalam menghadapi berbagai cobaan skala dan niskala di Tahun 2023 mendatang. 

Kegiatan upacara ritual Ngrastitiang Bakti dan Ngaturang Guru Piduka ini dilaksanakan di Penataran Pura Lempuyang, Kecamatan Abang, dan di Piura Pasar Agung, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Karangasem, Rabu (21/12/2022). Upacara ritual ini selain memohon keselamatan juga merupakan ritual untuk menyeimbangkan Buana Agung dan Buana alit.

Usai melaksanakan persembahyangan, Bupati Karangasem, I Gede Dana menyampaikan, kegiatan persembahyangan tersebut dilaksanakan untuk memohon keselamatan serta keseimbangan alam semesta, mengingat sebelumnya Kabupaten Karangasem terkena musibah bencana alam gempa bumi yang terjadi secara beruntun, hingga mengakibatkan beberapa rumah warga yang roboh, dan juga aktivitas perawatan kesehatan di rumah sakit menjadi kurang kondusif. 

“Menyikapi berbagai kejadian bencana alam yang terjadi akhir-akhir ini, Pemerintah Kabupaten Karangasem mengadakan persembahyangan untuk memohon keselamatan dan perlindungan secara skala dan niskala kepada Sang Pencipta Alam Semesta,” ucap Gede Dana. 

Lanjut Bupati menyampaikan, persembahyangan yang dilaksanakan ini juga untuk memohon kesiapan pemerintah dalam menghadapi tantangan di tahun 2023 yang akan datang, dimana ancaman resesi ekonomi juga menjadi atensi pemerintah di Kabupaten Karangasem. 

“Tentunya tantangan pasti akan lebih berat, mudah mudahan di tahun 2023 yang akan datang perjalanan kepemerintahan Kabupaten Karangasem bisa dilancarkan dan juga bisa Gemah Ripah Loh Jinawi," ucapnya. (Rls)

Satu Satunya di Bali, Jembrana Miliki Sentra Tenun Tradisional


BALIKINI.NET | JEMBRANA — Komitmen Pemkab Jembrana dalam melindungi kain tenun tradisional Bali diwujudkan dengan membangun gedung sentra tenun.

Sentra tenun Jembrana diresmikan, Kamis (22/12) oleh Bupati Jembrana I Nengah Tamba. Sentra tenun yang menampung hasil kerajinan tenun Jembrana ini menjadi satu-satunya pusat tenun di Bali yang juga menyediakan tempat untuk menenun kain khas Jembrana. Sentra tenun Jembrana yang dibangun dengan sumber anggaran dari DAK Kementerian Perindustrian RI, juga sebagai pusat oleh - oleh hasil UMKM Jembrana.

Sehingga, pembangunan sentra tenun sekaligus wujud keseriusan Pemkab Jembrana  mengimplementasikan Pergub Nomor 79 Tahun 2018  Provinsi Bali tentang Hari Penggunaan Busana Adat Bali dan Surat Edaran Gubernur Nomor 04 Tahun 2021 Tentang Penggunaan Kain Tenun Endek Bali / Kain Tenun Tradisional Bali sebagai upaya perlindungan kain tradisional Bali.

Bupati I Nengah Tamba mengatakan  Sentra tenun merupakan jawaban dari untuk produk tenun Jembrana yang masih sering terkendala pemasaran.  

“Lokasi ini akan menampung seluruh hasil tenun perajin Jembrana. Selain itu juga diisi berbagai produk UMKM sehingga bisa menjadi pusat oleh-oleh,” kata Bupati Tamba usai  Peresmian Gedung Sentra Tenun Jembrana bertempat di Gedung Sentra Tenun Kabupaten Jembrana.

Menurutnya, terwujudnya sentra tenun  merupakan impian dan salah satu bagian ekosistem terbentuknya tempat-tempat kunjungan wisata di Jembrana. 

Sola destinasi wisata di Jembrana ,Ia mengakui hari ini masih biasa-biasa saja dan belum sesuai ekspektasinya. Namun, di tahun 2026 nanti  diharapkan mampu menjadi  kunjungan wisatawan dunia. 

“Hari ini boleh saja masih slow akan tetapi pada tahun 2026 begitu kunjungan wisata akan terjadi di jembrana ini akan menjadi jadi pusat keramaian. Karena setiap tamu yang datang ke jembrana wajib datang kerumah tenun, all in one, krematorium dan Jagatnata,”ujarnya. 

Disisi lain Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Jembrana I Komang Agus Adinata mengatakan dengan keberadaan sentra tenun Jembrana sebagai rumah produksi terpadu dan pusat marketing terpadu seluruh produk-produk yang dihasilkan masyarakat Jembrana .

Sesuai fungsinya  diharapkan mampu membangkitkan gairah para pelaku usaha mikro, utamanya para pengerajin tenun untuk mengembangkan usahanya dan terus naik kelas sehingga dapat mensejahterakan dirinya dan masyarakat pada umumnya.

“Kita sudah melatih 62 yang baru, yang umurnya 18-25 Tahun. Terus yang dipersifikasi produk tenun turunan ada 75. Pemasaran sesuai dengan surat pak Gubernur, terutama mewajibkan PNS menggunakan baju endek di hari Selasa dan  di hari Kamis untuk pakaian adat. Dari animo itu aja sudah bisa menyerap produk-produk hasil tenunan, ” ungkapnya. 

Adinata menjelaskan kedepan setelah kedatangan wisatawan pihaknya akan mempersiapkan penenun lebih banyak lagi untuk peningkatan kapasitas produksi.

“Kita di Pemkab, Bupati telah menyiapkan dana talangan bagi tenun, untuk UMKM lain kita masih berkolaborasi akan kita satukan, akan kita bentuk koperasi untuk memudahkan mengendalikan dan manajemen seluruh produk-produknya,” jelasnya. 

Sementara salah satu pengerajin Tenun Jembrana , Gusti Ayu Putu Artini mengaku senang atas kehadiran sentra tenun. Dengan adanya sentra tenun ini . Ia berharap tenun jembrana kedepannya bisa lebih maju. 

“Kami merasa senang bisa menyalurkan hasil-hasil tenun kami disini dan para pengerajian juga bisa ikut menenun di sentra tenun ini. Semoga tenun Jembrana bisa lebih maju dan sukses dan pemerintah selalu bisa menggandeng dan menjembatani kami IKM dan pengerajin,” tandasnya.

Puskesmas III Densel, Gelar Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk


BALIKINI.NET | DENPASAR — Guna mencegah perkembangan nyamuk penyebab Demam Berdarah, khususnya di wilayah Denpasar Selatan, Puskesmas III Denpasar Selatan gelar gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di Banjar Panti Gede, Desa Pemogan pada Kamis (22/12).

Gerakan ini diikuti oleh Kader Jumantik, Koordinator Jumantik, dan Pemegang Program DBD Puskesmas III Densel serentak  di masing-masing Banjar di Desa/Kelurahan di Denpasar Selatan. Kegiatan ini juga merupakan kegiatan rutin yang  dilakukan oleh Kader Jumantik setiap minggu, yang  menyasar satu Banjar di satu Desa, dengan melakukan pemeriksaan tempat penampungan air, pemberian Larvasida/Abate, dan penyuluhan kepada warga yang dikunjungi terkait mencegah dan penanggulangan Demam Berdarah

Adapun tujuan gerakan ini adalah untuk memantau keberadaan tempat penampungan air yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegipty, serta meningkatakan partisipasi  untuk aktif dalam pencegahan dan penanggulangan kasus Demam Berdarah dengan kegiatan 3M + di lingkungan tempat tinggal masing-masing.

Kepala UPTD Puskesmas III Dinas Kesehatan Kecamatan Denpasar Selatan, drg. Putu Judy Satyawati Sudarmo mengatakan, dengan diadakan kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk senantiasa menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan, baik di dalam maupun di luar rumah serta aktif menjadi Jumantik (Jumantik mandiri) bagi keluarga dan rumah sendiri.


Produsen Kopi di Bali Diingatkan Ancaman Akrilamida


BALIKINI.NET | BULELENG — Produsen kopi di Bali diingatkan akan ancaman akrilamida saat melakukan proses sangrai. Proses penyangraian merupakan tahapan pengolahan sekunder yang sangat berpengaruh dalam pembentukan warna, aroma dan citarasa kopi.

“Penyangraian juga berpengaruh terhadap mutu dan hilangnya komponen aroma atau citarasa serta berkontribusi terhadap pembentukan senyawa akrilamida yang berbahaya bagi kesehatan karena dapat menyebabkan kanker” kata Akademisi Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa (FP-Unwar), Dr. Ir. I Gede Pasek Mangku, MP saat sosialisasi dalam kegiatan pengabdian internasional kerjasama FP-Unwar dengan Fakulti Sains Gunaan Universiti Teknologi Mara (UiTM) Malaysia di Desa Wanagiri, Buleleng pada Rabu (21/12). 

Pasek Mangku menyampaikan dalam proses penyangraian beberapa faktor yang mempengaruhi adalah suhu, waktu, kualitas biji kopi dan jenis serta spesifikasi mesin yang digunakan. Penggunaan suhu dan waktu sangrai harus diperhatikan dengan baik dan dikontrol karena jika suhu yang digunakan terlalu tinggi akan dapat menyebabkan aroma dan flavor kopi menjadi hilang. Senyawa-senyawa penting seperti asam klorogenat, asam organik yang bermanfaat bagi kesehatan akan ikut hilang akibat penggunaan suhu tinggi.

Menurutnya, penggunaan suhu yang tinggi di atas 120 °C juga dapat memicu terbentuknya senyawa baru yang berbahaya yaitu akrilamida yang dapat menyebabkan kanker sehingga produk kopi menjadi kurang aman untuk dikonsumsi. Proses penyangraian yang baik adalah dengan menggunakan suhu sedang/medium (light-medium roasting). Suhu sangrai yang digunakan yaitu antara 150-200 °C selama 35-20 menit dan tergantung juga dari jenis dan spesifikasi mesin yang digunakan.

Pasek Mangku merekomendasikan guna mencegah kehilangan aroma dan citarasa pada kopi akibat menguapnya senyawa volatil (mudah menguap) dan mempertahankan mutu serta mengurangi terbentuknya senyawa berbahaya maka proses sangrai lebih baik menggunakan metode penyangraian dengan suhu rendah dan waktu lama atau dikenal dengan Low Temperature Long Time (LTLT) dari pada metode penyangraian suhu tinggi waktu singkat atau High Temperature Short Time (HTST). Dalam proses pengolahan kopi sekunder, penyangraian merupakan kunci dari proses produksi kopi bubuk. Selama proses penyangraian kopi terdapat tiga tahapan reaksi fisik dan kimia yaitu penguapan air, penguapan senyawa volatil, dan proses pirolisis.

Kopi merupakan salah satu hasil komoditas perkebunan Desa wanagiri yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi dan berperan penting sebagai sumber devisa Negara. Kopi dikenal sebagai pangan fungsional karena mengandung senyawa antioksidan dan mempunyai aktivitas penangkal senyawa radikal (radical scavenger). Indonesia merupakan negara pengekspor kopi terbesar ke empat setelah Brazil, Vietnam, dan Colombia

Petani Candikuning Diminta Manfaatkan Kotoran Kelinci Jadi POP dan POC


BALIKINI.NET | TABANAN — Petani yang juga merupakan peternak kelinci di Desa Candikuning, Tabanan diminta untuk memaksimalkan pemanfaatan kotoran kelinci menjadi pupuk organic, baik dalam bentuk pupuk organic padat (POP) atau pupuk organic cair (POC). Upaya pemanfaatan kotoran kelinci ini dapat menjadi langkah dalam meminimalisasi pencemaran dan memenuhi kebutuhan pupuk petani.

Permintaan tersebut disampaikan tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Pengembangan Pupuk Organik Berbasis  Kotoran Kelinci, Fakultas Pertanian Universitas Warmadewa (FP-Unwar) serangkaian implementasi Hibah Kemendikbud Ristek Kegiatan Kemandirian Masyarakat (KKM) yang dilaksanakan Pada Kelompok Tani Ternak di Desa Candikuning. Anggota tim tersebut yaitu Ir.Anak Agung Ngurah Mayun Wirajaya, MM, selaku ketua, dengan anggota Ir. Made Sri Yuliartini, M.Si dan Dr. Ir. I Gusti Agus Maha Putra Sanjaya.

“Alternatif pemenuhan kebutuhan pupuk organik dari limbah kelinci sangat terbuka lebar. Tercatat jumlah kelinci di Desa Candikuning 1.164 ekor.  Walaupun keberadaan kelinci dan kotorannya cukup tersedia, namun masih kurang mendapat perhatian dari petani untuk memanfaatkannya sebagai sumber pupuk organik” kata Agung Ngurah Mayun saat melakukan sosialisasi di Desa Cadikuning pada Rabu (21/12).

Agung Ngurah Mayun menyebutkan bahwa pupuk organik cair yang berasal dari urin kelinci mempunyai kandungan unsur hara yang cukup tinggi yaitu N 4%, P2O5 2,8%, dan K2O 1,2%. POC kelinci  relatif lebih tinggi daripada kandungan unsur hara pada sapi (N 1,21%, P2O5 0,65%, dan K2O 1,6%) dan kambing (N 1,47%, P2O5 0,05%, dan K2O 1,96%).

Sedangkan satu ekor kelinci yang berusia dua bulan lebih, atau yang beratnya sudah mencapai 1 kg akan menghasilkan 28,0 g kotoran lunak per hari dan mengandung 3 g protein serta 0,35 g nitrogen. Jadi pemakaian pupuk organik perlu ditingkatkan dan mendapat prioritas tidak hanya untuk meningkatkan kesuburan tanah, tetapi juga untuk membantu menciptakan agroekosistem yang berkesinambungan dan aman bagi kesehatan manusia.

Akademisi FP Unwar Dorong Peternak Kambing Produksi “Complete Feed” Sebagai Pakan Cadangan


BALIKINI.NET | BULELENG — Peternak kambing didorong untuk memproduksi pakan komplit (Complete Feed) sebagai upaya antisipasi keterbatasan ketersediaan pakan hijauan saat musim kering. Apalagi ternak kambing selain memerlukan hijauan sebagai pakannya juga memerlukan bahan pakan lain untuk melengkapi kebutuhannya.

“Ketersediaan hijauan melimpah pada musim hujan, sehingga diperlukan sebuah teknologi untuk menyimpan atau mengawetkan hijauan pakan. Maka dilakukan inovasi dengan pebuatan complete feed “ kata Akademisi Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa (FP-Unwar) yang juga sekaligus Kaprodi Peternakan, FP-Unwar Ir. Luh Suariani, M.Si saat memberikan sosialisasi kepada peternak kambing di Desa Wanagiri, Buleleng serangkaian program pengabdian internasional dengan melibatkan Universitas Teknologi MARA ( UITM ) pada Rabu (22/12).

Menurut Suariani, produksi Complete Feed dapat dibuat dengan mudah oleh peternak dengan memanfaatkan limbah pertanian. Selain itu bahan lain yang diperhunakan untuk menyusun komplit feed ini adalah dedak padi, jagung halus, limbah kopi, molases, feed aditif, dan juga fermentor yang dalam hal ini digunakan bioster.

Ia menyampaikan cara pembuatannya juga sangat sederhana yaitu dengan cara melarutkan molase dan fementor serta tripi ke dalam air, kemudian menyemprotkan secara merata kepada campuran rumput atay hijauan lain serta bahan bahan lain. Setelah diaduk merata pakan dapat langsung diberikan kepada ternak atau disimpan ke dalam tong fermentasi sebagai cadangan pakan.

Suariani menambahkan bahwa kandungan complete feed ini adalah Protein Kasar 14 – 16%, sdan serat kasar maksimal 18%. Jika pakan ini difermentasikan dalam keadaan kedap udara , dapat disiman sampai lebih dari 6 bulan. Kelebihan dari komplit feed ini, petani pada masa sibuknya, tidak usah mencari pakan lagi untuk ternaknya, tinggal memberikannya cadangan pakan yang telah dibuat.

Sosialisasi PKPU 7 Tahun 2022 Dan Satu Data Untuk Pemilu Serentak 2024


BALIKINI.NET | KARANGASEM —  Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Karangasem melaksanakan sosialisasi peraturan KPU nomor 7 Tahun 2022 tentang pemutakhiran data pemilih dalam rangka pemilihan umum serentak tahun 2024 serta sosialisasi tentang tata cara penyusunan data pemilih di TPS, pada Kamis (22/12/2022) di Taman Surgawi Resort and Spa, Ujung, Tumbu Karangasem. 

Dalam kesempatan tersebut hadir Bupati Karangasem I Gede Dana.,SPd.Msi dan Wakil Bupati DR. I Wayan Artha Dipa., SH.MH serta Forkompinda dan pimpinan partai politik yang ada di Kabupaten Karangasem.

Ketua Divisi perencanaan data dan informasi I Gede Krisna Adi Widana.,ST.MAP selaku narasumber pertama menyampaikan bahwa penyusunan data pemilih sangat diperlukan sekali dalam pemilihan umum serentak 14 Februari tahun 2024 karena akan berimplikasi kepada jumlah TPS, jumlah panitia Ad Hoc KPPS dan jumlah logistik yang dibutuhkan dalam TPS tersebut. 

"Jadi data pemilih ini harus direncanakan secara matang dan akurat agar pelaksanaan Pemilihan Umum 2024 dapat berjalan lancar aman dan sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada, " Katanya. 

Sementara, menurut Krisna Adi Widana giat sosialisasi tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada seluruh stakeholder pimpinan partai politik dalam hal penyusunan data pemilih yang harus betul-betul akurat dengan beberapa elemen data yang harus sesuai dengan yang tercatatkan di dinas pencatatan sipil Kabupaten Karangasem. Selanjutnya, akan dilaksanakan pencocokan penelitian pada saat tahapan-tahapan yang sudah diamanatkan dalam peraturan KPU nomor 3 Tahun 2022. 

Sementara itu, Bupati Karangasem I Gede Dana.,SPd. Msi dalam giat ini berkesempatan menyampaikan materi tentang satu data pentingnya satu data agar segala hal bentuk kegiatan dapat terpantau baik untuk bantuan sosial maupun perhitungan-perhitungan anggaran untuk merencanakan pembangunan di Kabupaten Karangasem.

"Harapannya satu data ini akan menjadikan pedoman atau pijakan untuk menentukan arah pembangunan yang akan dilaksanakan di Kabupaten Karangasem," Tandas Bupati Gede Dana. 

Sosialisasi ini juga dilaksanakan dengan cara penayangan langsung di channel YouTube milik dinas informasi dan komunikasi Pemerintah Kabupaten Karangasem. (Ami)

Dari Diskusi Akhir Tahun KJB Lihadnyana Siap Dikritik, Paparkan Capaian 4 Bulan Memimpin Den Bukit


BALIKINI.NET | SINGARAJA — Pemkab Buleleng di bawah kepemimpinan Penjabat Bupati (PJ) Ketut Lihadnyana berencana akan membuat program “Podium Buleleng Bebas Bicara” sebagai bentuk keterbukaan terhadap kritik dari masyarakat. Program ini akan memanfaatkan area Taman Kota Singaraja saat acara Car Free Day setiap hari Minggu.

Hal itu dilontarkan saat PJ Bupati Lihadnyana menjadi narasumber pada Diskusi Akhir Tahun yang diselenggarakan Komunitas Jurnalis Buleleng (KJB) pada Rabu (21/12) di Gedung Mr. Gusti Ketut Pudja. Diskusi yang mengambil tema “Jele Melah Buleleng Dipimpin Penjabat Bupati” memang mengupas tentang kepemimpinan Penjabat selama dua tahun mendatang sejak dilantik 27 Agustus 2022 oleh Gubernur Bali, Wayan Koster.

Lihadnyana yang saat ini juga menjabat Kepala BKPSDM Provinsi Bali ini tak menampik jika dirinya tidak anti terhadap kritik yang sifatnya membangun. Untuk itu, sebagai bentuk keterbukaan pihaknya pun tidak ragu merancang Podium Buleleng Bebas Bicara.

“Saya menginginkan Buleleng membutuhkan keterbukaan informasi public. Setiap minggu di Car Free Day, masyatakat bisa melakukan kritik terhadap pemerintah. Ini disampaikan Podium Buleleng Bebas Bicara. PU apa sih perencanannya? Dinsos apa sih? Ada keluhan ga anak-anak sekolah kita, dan ini ditanganani secepatnya. Tentunya saya mohon maaf tidak bisa memenuhi semua keinginan masyarakat Buleleng,” kata Lihadnyana.

Pria asal Desa Kekeran, Kecamatan Busungbiu ini menyebutkan, selain siap dikritik, pihaknya menyebut saat dilantik menjadi PJ Bupati Buleleng, dirinya siap untuk mengambil kebijakan yang tidak populer.

Pada saat dirinya dilantik, ada tiga pilihan yang diberikan. Jalan menajak, datar dan menurun. Kalau memilih jalan datar sebutnya, maka sudah pasti hanya mendapatkan kenyamanan. Tetapi kalau jalan menurun, maka Buleleng sudah pasti tidak akan sampai di puncak.

“Saya memilih jalan mendaki, sudah pasti Buleleng akan capai di puncak, dan siap dengan kebijakan tidak populer,” akunya disambut tepuk tangan.

Kebijakan yang tidak populer itu diakuinya seperti memangkas bansos hingga tidak menerima kembali pegawai kontrak. Sebab dianggap menjadi beban APBD yang membuat ruang fiskal dalam pembangunan di Buleleng kian sempit.

“Semisal, kalau ada pembangunan yang didanai dari hibah, semestinya cukup dengan nilai Rp 300 juta, tetapi malah diberikan hibah Rp 1 miliar. Tentu sama saja saya menjerumuskan. Maka dari itu, anggaran harus dikelola secara realistis,” sebutnya.

Dihadapan undangan, mantan Kadis PMD Provinsi Bali ini juga memaparkan capaian kinerjanya selama kurang lebih 4 bulan memimpin Bumi Panji Sakti. Seperti dalam penuntasan kisruh KIS PBI yang pendataannya carut marut, menekan laju inflasi, meningkatkan bonus atlet yang berlaga di Proprov Bali, merancang mall pelayanan publik, dan memfasilitasi UMKM secara gratis, hingga mendapatkan anggaran kinerja dari Kemenkeu sebesar Rp 11,4 miliar.

Sebagai birokrat ulung, Lihadnyana juga sempat merasa miris saat masuk ke Buleleng. Sebab, banyak keluhan dari perangkat desa yang gajinya baru bisa dibayarkan saat menjelang bulan Maret atau April.

“Kok bisa perbekel dapat gaji di Bulan Maret bahkan April. Kenapa PNS dapat gaji di Januari dan perbekel di Maret? Saya janji mulai tahun 2023 mendatang perbekel akan digaji sejak  januari, itu komitmen saya,” paparnya.

Sementara itu, Akademisi Undiknas Dr. Nyoman Subanda menyebut, pihaknya sempat melaksanakan survey terkait kinerja PJ Bupati Lihadnyana dengan sampling dari pegawai di lingkup SKPD Buleleng hingga wartawan, dengan harapan untuk mendapatkan hasil yang valid dan terukur.

Hasilnya, erat dengan apa yang menjadi ciri khas dari Lihadnyana yaitu pure birokrat  tulen. “Rinci, terukur dan detail. Sheingga hal-hal kecil yang diabaikan, namun pejabat ini detail, terukur. Strong manajemen, karena selain ada ketegasan, koreksi dan eksekusi langsung di lapangan ketika ada rapat dan lainnya,” katanya.

Di sisi lain, dari hasil survey ada pula yang meragukan konsentrasi Lihadnyana dalam membangun Buleleng. Terlebih dirinya masih menjabat Kepala BKPSDM Provinsi Bali. “Sehingga kemungkinan tidak fokus. Lalu bagaimana komunikasinya? Dari hasil survey juga lancar. Ketika ada kegiatan yang harus dijabarkan di buleleng, maka sudah diimplementasikan dengan baik oleh bupati sekarang,” paparnya.

Sementara itu, seperti tradisi sebelumnya, diskusi akhir tahun kali ini juga menganugerahkan KJB Award bagi insan yang terbuka terhadap Pers. Tahun ini KJB Award diraih oleh Agung Jayalantara selaku mantan Kasi Intel dan Humas Kajari Buleleng. Agung Jayalantara yang kini bertugas di sebagai Kasi Sosial Budaya Kemasyarakatan Kejati Bali dinilai sangat responsive terhadap pers.

“Agung Jayalantara ini sangat terbuka terhadap awak media. Dia selalu berkenan memberikan keterangan terkait kinerja Kejari Buleleng dalam menegakkan hukum,” kata Presiden KJB Ketut Wiratmaja saat memberikan kenang-kenangan di akhir acara kepada Agung Jayalantara. (rls)

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved