-->

Jumat, 14 Juli 2023

Pemkot Tumohon dan Pemkab Sitaro Sulawesi Utara Sambangi Kota Denpasar


Denpasar, Pemerintah Kota Tomohon dan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau, Tegulandang dan Biaro (Sitaro) Provinsi Sulawesi Utara menyanbangi Pemerintah Kota Denpasar pada Jumat (14/7) di Ruang Tamu Wakil Kantor Wali Kota Denpasar. Kedatangan kedua rombongan ini bermaksud mempelajari program seputar pontensi ekonomi kreatif di Kota Denpasar. 

Pemerintah Kota Tomohon yang di pimpin Walikota Tomohon, Caroll Joram Azarias Senduk dan Wakil Bupati Sitoro, Sulawesi Utara, John Palandung ini diterima oleh Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa. Hadir pula mendampingi dalam kesempatan tersebut,  Wakil Walikota Tumohon, Wenny Lumentut, Sekda Kota Denpasar, IB. Alit Wiradana beserta jajaran terkait lainya.

Walikota Tomohon, Caroll JA mengatakan, maksud tujuan kunjungan kerja adalah untuk menggali pengetahuan mengenai berbagai program yang dimiliki Pemerintah Kota Denpasar mengenai sektor ekonomi kreatif. Sehingga dapat mendukung kemajuan kedua daerah di berbagai sektor. 

"Kami melihat Kota Denpasar memiliki sektor ekonomi kreatif dan juga program unggulan di Dekranasda. Hal inilah yang ingin kami pelajari serta diadopsi untuk kami bawa ke Kota Tomohon," ungkap Caroll JA Senduk.

Dimana Kota Tomohon memiliki luas 147.2178 km dengan jumlah penduduk sekitar 106.917 jiwa. Memiliki 5 kecamatan dan 44 kelurahan.

Secara geografis merupakan kota yang berada di daerah pegunungan dengan iklim yang sejuk, sehingga menjadi salah satu ciri khas Tomohon adalah kota pertanian agroindustri dan kepariwisataan dimana 70 % sumber pendapatan masyarakatya berasal dari sektor pertanian. 

"Dari hal itu kami ingin mengembangkan pontesi ekonomi berbasis kreatif selain hasil dari pertanian. Sehingga kami berharap, lewat kunker ini kami bisa mendapat gambaran serta ilmu dari Kota Denpasar terkait hal itu," ujarnya

Di lain sisi, Wawali Kota Denpasar, Arya Wibawa mengatakan Kota Denpasar siap untuk berbagi ilmu dan juga melakukan kolaborasi dengan wilayah lainnya, tak terkecuali Kota Tomohon. 

Kota Denpasar imbuh Arya Wibawa saat ini masih terus berinovasi serta melakukan terobosan untuk semakin meningkatkan sektor ekonomi kreatif dan juga UMKM. 

"Dalam situasi seperti ini, sesuai arahan Bapak Wali Kota Denpasar, bentuk kolaborasi sangat diperlukan terutama di sektor ekonomi kreatif.  Kami siap untuk berbagi ilmu dan juga pengalaman seputar ekonomi kreatif serta berkolaborasi dengan wilayah lain dalam kaitannya dengan pengembangan sektor ekonomi kreatif," papar Arya Wibawa. 

Di akhir pertemuan, kedua pihak menyempatkan diri untuk saling bertukar cinderamata yang merupakan kerajinan khas masing masing daerah. (ays/dps).

Pemkot Denpasar Dukung Gelaran Sanfest ke-16, Diharapakan Dongkrak Kunjungan Wisatawan


Denpasar, Pemkot Denpasar mendukung penuh gelaran Sanur Village Festival (Sanfest) ke-16 Tahun 2023. Dimana, gelaran tahunan ini diharapkan dapat mendongkrak kunjungan wisatawan di Kota Denpasar. Demikian diungkapkan Plt. Kadis Pariwisata Kota Denpasar, I Gusti Ayu Laxmy Saraswati di Denpasar, Jumat (14/7). 

Lebih lanjut dijelaskan, pelaksanaan Sanfest ini merupakan momentum lanjutan untuk kembali mendukung pemulihan pariwisata Bali, khususnya Kota Denpasar. Sehingga secara berkelanjutan dapat mendukung pemulihan ekonomi dan pendapatan daerah.

“Pemerintah Kota Denpasar mendukung terselenggaranya Sanur Village Festival ke-16 yang mengangkat tema 'Amrta Sagara', momentum ini merupakan gayung bersambut pemulihan pariwisata dan ekonomi berkelanjutan,” ujarnya 

Dikatakan Laxmy, Sanur Village Festival (Festival Desa Sanur) pertama kali digagas pada tahun 2005 dengan tujuan meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam kegiatan pariwisata. Festival yang digelar di Kawasan Pesisir Sanur ini menjadi ruang untuk menjembatani antara gerak masyarakat, baik dalam program yang bertumpu pada kehidupan pantai maupun pariwisata. 

Sanur, yang terkenal dengan keindahan pantai dengan panorama matahari terbit yang menawan selalu menjadi pemikat bagi wisatawan lokal maupun internasional untuk berkunjung. Awalnya, di tahun 1932 seorang seniman asal Belgia bernama Adrean Jean Majeor The Markpres singgah di Pulau Bali, seniman tersebut menikahi gadis Bali bernama Ni Nyoman Polok. Seniman ini menuangkan Pantai Sanur dalam karya-karyanya yang kemudian di pamerkan hingga mancanegara. 

“Sejak saat itu, pantai dengan ombak tenang ini mulai dikenal masyarakat luar. Dan bahkan saking indahnya panorama pantai Sanur saat matahari terbit, Perdana Menteri pertama India, Jawaharlal Nehru menjuluki Sanur sebagai  Morning of The World,” jelasnya 

Pihaknya menambahkan, Festival desa bertaraf internasional yang akan berlangsung 19 – 23 Juli 2023 di Pantai Matahari Terbit, Sanur, Denpasar ini terdiri dari berbagai rangkaian acara seperti beach activities, international kite & Bali kite competition, cultural show, music performances, food festival, dan art exhibition.

“Tentunya Pemerintah Kota Denpasar sesuai dengan Visi Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Maju dengan sepirit Vasudhaiva Kutumbakam memberikan dukungan terhadap penyelenggaraan Sanur Village Festival ini, yang juga sekaligus mendukung pengembangan pariwisata di Kota Denpasar,” ujar Laxmy Saraswati. (AGs/HumasDps).

Diduga Kena Virus Influenza, Ratusan Ekor Ayam Mati Setiap Hari


Karangasem Bali Kini - Ratusan ekor ayam mati setiap harinya akibat terserang penyakit yang diduga dipicu oleh serangan virus Avian Influenza atau Ai, Jumat (14/7/2023).

Cuaca buruk dengan curah hujan dan hawa dingin yang terjadi beberapa waktu lalu, diduga memicu mewabahnya penyakit yang menyerang ribuan ekor ayam di sejumlah sentra peternakan ayam petelur di Karangasem. 

Ribuan ayam petelur di sejumlah sentra peternakan di Karangasem terserang penyakit, yang diduga dipicu oleh serangan virus Avian Influenza atau Ai, ada ratusan ekor ayam petelur mati setiap harinya.

Kondisi ini juga menyebabkan produktifitas telur ayam mengalami penurunan. Sejumlah peternak mengeluh karena ratusan ayamnya mati setiap harinya.

Salah satunya dialami oleh peternak di desa Tumbu, Kecamatan Karangasem, Nyoman Sumatra. Ia yang bertugas di kandang mengatakan jika dalam sehari puluhan ekor ayam mati. "Dalam satu kandang saja jumlah ayam yang mati dalam sehari lebih dari 30 ekor. Kondisi ini terjadi sejak satu minggu lalu,"

Ayam yang masih hidup produksi telurnya juga menurun hingga 50 persen. Para peternak mengaku bingung kenapa penyakit yang diduga dipicu oleh virus ini kembali menyerang. Berbagai upaya telah dilakukan oleh peternak, salah satunya dengan mendatangkan medik veteriner dan akan melakukan vaksinasi kembali terhadap ternak ayam mereka. (Ami)

DPRD Bali Lakukan Studi Tiru ke Daerah Istimewa Yogyakarta


Yogyakarta, Bali Kini. Net - Dalam mendapatkan masukan serta  pembanding bagi penyelenggaraan pemerintahan di Provinsi Bali menyusul  disahkannya Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2023 tentang Pemerintah Provinsi Bali, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bali bersama Forword DPRD Bali yang terdiri berbagai media khususnya yang ngepos di Dewan.

Dalam study tiru  ke Daerah Istimewa Yogyakarta dua lembaga didatangi para awak media dalam Forum Wartawan Dewan (Forward) Bali ini yakni Kantor Paniradya Kaistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Sekretariat DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta pada Rabu dan Kamis (12-13/7/2023).

Rombongan yang dipimpin langsung Sekwan DPRD Bali I Gede Indra Dewa Putra, SE, MM, didampingi Kabag Persidangan I Gst Agung Nyoman Alit Wikrama, S.Sos, M.Si, Kasubag TU, Kepeg, Humas dan Protokol Kadek Putra Suantara serta jajaran disambut oleh Paniradya Pati Kaistimewaan DIY Aris Eko Nugroho, SP, M.Si, didampingi Kabag Pelayanan dan Umum Ariyanti Luhur Tri Setyarini, S.H.

Sekwan DPRD Bali Gede Indra Dewa Putra memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada pimpinan dan jajaran Paniradya DIY yang telah menerima Forum Wartawan Dewan yang bersinergi dengan Setwan DPRD Bali.

Gede Indra menegaskan tujuan mengunjungi Paniradya Kaistimewaan DIY selain menjalin silaturahmi juga ingin mendapatkan gambaran dan menggali secara utuh keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta, sesuai UU No. 13 Tahun 2012. Khususnya kewenangan pengelolaan pemerintahan dan kebudayaan, lebih spesifik lagi berbagai regulasi turunan dari UU DIY sehingga dapat dijadikan materi  pembanding bagi Bali. Dimana, Provinsi Bali baru memiliki Undang-Undang tentang Provinsi Bali No. 15 Tahun 2023. 

‘’Kami berharap dapat menggali informasi penyelenggaraan pemerintahan khususnya di daerah Istimewa Yogyakarta ini. Karena pada dasarnya Bali dan Yogyakarta memiliki sedikit kemiripan baik sebagai tujuan destinasi wisata dunia maupun kelestarian masyarakat budayanya. Kurang lebih ingin mendapatkan masukan tentang hal-hal yang menonjol dari sisi regulasi,’‘ ujar Gede Indra seraya mengatakan sekaligus menambah wawasan para jurnalis dalam meningkatkan kualitas pemberitaan.

Kabag Pelayanan dan Umum Ariyanti Luhur Tri Setyarini, S.H. menjelaskan Paniradya Kaistimewan merupakan lembaga baru yang dibentuk berdasarkan Perdais Nomor 1 Tahun 2018 tentang Kelembagaan Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta. Berdasarkan ketentuan Pasal 7 ayat (1) Perdais Nomor 1 Tahun 2018, Paniradya Kaistimewan mempunyai tugas membantu Gubernur dalam penyusunan kebijakan urusan keistimewaan dan pengoordinasian administratif urusan keistimewaan.

Tahun 2022 menjadi tahun ke-10 Undang-Undang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta sah diberlakukan, yaitu sejak UU Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan DIY ini disahkan oleh DPR RI, tepat pada tanggal 31 Agustus tahun 2012 silam. 
‘’Paniradya Kaistimewan mempunyai tugas membantu dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah dalam penyusunan kebijakan urusan keistimewaan, perencanaan, dan pengendalian urusan keistimewaan serta pengoordinasian administrasi urusan keistimewaan,’’ ujar Ariyanti.

Untuk melaksanakan tugas tersebut Paniradya Kaistimewan mempunyai fungsi Perumusan Program Kerja Paniradya Kaistimewan; Pengordinasian Penyusunan Kebijakan Urusan Keistimewaan; Pengkoordinasian Penyusunan Perencanaan Program Keistimewaan; Penyelenggaraan Pembinaan di Bidang Perencanaan Program Keistimewaan; Penyelenggaraan Pengendalian Program Keistimewaan; Penyelenggaraan Kegiatan Kesekretariatan; Fasilitasi dan Koordinasi Pelaksanaan Hubungan Antar-Lembaga; Penyelenggaraan Pelayanan Parampara Praja; Penyusunan Laporan Pelaksanaan Tugas Paniradya Kaistimewan; dan Pelaksanaan Tugas Lain yang Diberikan oleh Gubernur Sesuai dengan Tugas dan Fungsi Paniradya Kaistimewan.

Terkait UU No. 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan DIY yang sudah berjalan 11 tahun dengan mendapatkan kucuran dana istimewa setiap tahun, Ariyanti memberi masukan setelah terbitnya UU No. 15 Tahun 2023 tentang Pemerintah Provinsi Bali maka segeralah diikuti dengan regulasi-regulasi daerah supaya pelaksanaannya kuat. 

Sementara itu, Paniradya Pati Kaistimewaan DIY Aris Eko Nugroho, SP, M.Si menambahkan sejak UU No. 13 Tahun 2012 diberlakukan dana dari Kemenkeu (Pemerintah Pusat) sejak tahun 2017 sudah direalisasikan di atas 95 persen setiap tahunnya.

‘‘Selama ini kami harus mengusulkan karena jika tanpa usulan maka tidak akan mendapatkan dana istimewa karena di situ ada pembahasan tidak saja di Kemenkeu, juga dengan Bappenas, Mendagri dan Kementerian Teknis. Setelah diusulkan kemudian dibahas, ada pertimbangan-pertimbangan misalnya ada penilaian tentang kewajaran, sesuai RPJPD, RPJMD, maupun RPJPN dan RPJMN, selain evaluasi tahun-tahun sebelumnya,‘‘ ucap Aris memaparkan.

Berkaitan dengan teknis pertanggungjawaban dana istimewa ini, transfernya tiga kali yakni 15 persen, 65 persen dan 20 persen. Setiap persentase harus ada pertanggungjawaban kinerja 80 persen dan keuangan 80 persen. ‘‘Uangnya sudah ditransfer semua tetapi jika di lapangan kinerjanya belum menunjukkan 80 persen maka kami tidak akan ditransfer untuk termin berikutnya sehingga setiap saat kami akan ketemu Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negeri, Bappenas dan Kementerian Teknis,‘‘ ujarnya seraya menegaskan temuan ada karena bagian dari proses tetapi temuan selama ini bersifat administrasi dengan mengembalikan kelebihan APBD-nya.

Ia menyebut total APBD DIY kurang lebih Rp 6 triliun, termasuk dana istimewa dari pusat sebesar Rp 1,4 triliun tahun 2023. Sempat tiga tahun stagnan sejak tahun 2020 - 2022 mendapatkan sebesar Rp 1,3 triliun tiap tahun.

Ditanya dampak terhadap kemiskinan dari UU Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta dengan digelontorkan dana istimewa setiap tahun, Aris mengatakan walau ada beragam data namun intinya sangat bisa menekan kemiskinan. Selain itu yang agak unik ada indek lain yang menggambarkan berbeda dimana indek kebahagiaan dan indek demokrasi cukup istimewa. Selanjutnya di anggaran perubahan pertama tahun 2023, pihaknya akan melakukan berkaitan dengan penurunan stunting yang difokuskan di 15 kecamatan di Yogyakarta. 

‘‘Selain teman-teman Bali ke DIY kami juga ingin belajar ke Bali karena kami berkeyakinan semua daerah sebenarnya punya lokal wisdom yang bisa diterapkan, ATM - bisa amati, tiru dan menyempurnakan. Kami tidak merasa Yogya itu bisa menyelesaikan sendiri, kami juga belajar banyak di Bali dimana kami belajar tentang pengalokasian berkaitan dengan dana desa dinas dan desa adat,‘ tegasnya .(*/Ar)

Kamis, 13 Juli 2023

Bupati Suwirta Minta Masyarakat Tingkatkan Kesadaran Patuhi Awig-Awig



KLUNGKUNG -- Awig-awig merupakan sebuah aturan adat yang mengatur kehidupan masyarakat guna terciptanya ketertiban dan ketentraman. Maka dari itu, mari patuhi segala aturan dari awig-awig ini dengan sebaik-baiknya. 

Hal tersebut menjadi arahan saat Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta menghadiri pengukuhan Awig-Awig di Balai Desa Adat Sandhi Bhuwana, Desa Kutampi Kaler, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Kamis (13/7). Turut hadir Ketua Majelis Desa Adat (MDA) Kabupaten Klungkung Dewa Made Tirta, Bendesa Adat Sandhi Bhuwana, Nyoman Suparna serta tokoh desa setempat.

Bupati Suwirta juga menambahkan dengan perkembangan Nusa Penida yang saat ini sangat pesat, maka awig-awig ini diharapkan bisa menjadi penuntun/mengatur kedisiplinan masyarakat maupun wisatawan yang berkunjung. Hal yang paling terpenting, penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) di Desa Adat juga harus terus ditingkatkan dengan sebaik-baiknya. “Mari bersama-sama tingkatkan kesadaran untuk mematuhi awig-awig ini dengan sebaik-baiknya sehingga kedisiplinan tetap terjaga,” harap Bupati Suwirta.

Bupati Suwirta juga mengingatkan, Perbekel dan Bendesa harus selalu bekerja sama dan berdampingan dalam membangun desa, Bendesa maupun perbekel juga didorong untuk menurunkan harga diri serta merangkul semua komponen di Desa termasuk sekaa teruna. "Awig Awig yang telah dikukuhkan dan dipasupati ini selanjutnya harus disosialisasikan dan diimplementasikan kepada masyarakat. Kerjasama antara Perbekel dan Bendesa harus terus sejalan agar apa yang menjadi tujuan di desa dapat terlaksana dengan sebaik-baiknya," imbuhnya.(humasklk/puspa).

Lantik 39 Orang Pejabat Tinggi Pratama, Bupati Tabanan Harapkan Integritas


Tabanan – Sebagai langkah dalam mengoptimalkan pelayanan publik, Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya.,S.E.,M.M melakukan pelantikan dan pengambilan sumpah/janji Jabatan, para Pimpinan Tinggi Pratama, Administrator dan Pengawas di Lingkungan Pemkab Tabanan, yang dilakukan secara Hybrid di Tabanan Command Center (TCC), Kantor Bupati Tabanan, Kamis (13/7).

Adapun jumlah pejabat yang dilantik sebanyak 39 orang, yang mengisi posisi Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama selaku Eselon II.b sebanyak 4 orang, Jabatan Administrator selaku Eselon III sebanyak 23 orang dan Jabatan Pengawas selaku Eselon IV sebanyak 12 orang. Pelantikan tersebut dihadiri langsung oleh Sekda Tabanan dan Kepala BKPSDM serta disaksikan oleh Asisten I dan III, Kepala Inspektorat dan Rohaniawan. Juga dihadiri secara daring oleh Ketua DPRD Kabupaten Tabanan, Jajaran Forkopimda, Para OPD di Lingkungan Pemkab Tabanan dan Camat Se-Kabupaten Tabanan.

Ungkapan selamat diberikan kepada para Pejabat yang dilantik hari ini, oleh Bupati Sanjaya, sekaligus pihaknya memberikan arahan agar dapat menjadi panduan bagi para Pejabat saat bertugas di tempat yang baru. Momen pelantikan ini, sekiranya dapat dimaknai sebagai sebuah pertanda kelahiran baru, lahir kembali dengan ide-ide baru, gagasan baru, tindakan baru yang sesuai dengan Tabanan Era Baru. Sebagai spirit yang menyegarkan dan tentunya semangat baru untuk memberikan hal terbaik bagi daerah, khususnya bagi masyarakat yang tercinta.

‘Saya ingatkan untuk jangan terlalu larut dalam euforia, karena tantangan besar sudah di depan mata kita dan saudara harus sikapi. Tidak ada alasan tidak bisa dan tidak ada alasan argumentasi bahwa anda baru dilantik dan masih proses belajar” tegasnya saat itu. Pihaknya juga menekankan, agar semua yang dilantik harus siap untuk bekerja dan berkolaborasi, bukan lagi belajar. Bahwa pelantikan ini adalah sebuah kehormatan dan tugas yang harus diemban serta dijalankan bersama. Asalkan didasari dengan konsistensi, kerja bersama, kolaborasi dan saling membantu antar instansi.

“Kembali saya ingatkan, bahwa mutasi adalah suatu hal yang biasa, tidak ada hal yang luar biasa. Semua bedasarkan pertimbangan logis yang menyesuaikan dengan kebutuhan organisasi. Hari ini anda ditempatkan di satu posisi, besok bisa saja ditempatkan di lain posisi. Ini harus menjadi pengingat bagi saudara-saudara untuk menampilkan etos kerja yang sesuai dengan semangat Tabanan Era Baru” tandasnya lebih lanjut

Diibaratkan sebagai manager dalam struktur manajerial dalam memimpin sebuah organisasi, para terlantik, disampaikan oleh Sanjaya, juga harus mampu mendobrak kinerja organisasi, meningkatkan produktifitas dan yang paling penting adalah mampu mengimplementasikan program pembangunan yang telah tertuang pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Semesta Berencana di Kabupaten Tabanan, para terlantik harus mampu mejawab permasalahan dan mengatasi rintangan yang dihadapi dalam membangun Tabanan.

“Wajib bagi kita semua untuk mengedepankan integritas dan loyalitas kepada Pemerintah Kabupaten Tabanan dan selalu mengedepankan upaya, mengembangkan kompetensi diri, semua harus bergerak dalam satu irama, satu komando, satu kiblat kita dalam harmonisasi yang harus tercipta di lingkungan Kabupaten Tabanan” pungkas Sanjaya dalam arahannya. Pihaknya juga senantiasa berharap, melalui pengambilan sumpah jabatan terhadap para pejabat yang terlantik hari ini mampu mempercepat terwujudnya Visi Tabanan yang Aman, Unggul dan Madani. 

Pemkot Denpasar Nganyarin, Walikota Jaya Negara Ngayah Nopeng di Pura Mandhara Giri Semeru Agung Lumajang


Lumajang, Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara "Ngayah" Nopeng Dalem Arsa Wijaya serangkaian Bhakti Penganyar Pemerintah Kota Denpasar di Pura Mandhara Giri Semeru Agung, Lumajang, Kamis (13/7).  Tari Topeng ditampilkan sebagai tari Wali persembahan untuk melengkapi jalannya upacara Yadnya Bhakti Penganyar. Sehingga karya yadnya yang dilaksanakan dapat terselenggara dengan lancar.

Rangkaian Bhakti Penganyar diawali dengan Tari Telek yang dibawakan oleh Sanggar Tari Warini Banjar Lebah, Desa Sumerta Kaja. Kemudian dilanjutkan Tari Baris Gede dibawakan oleh Perbekel/Lurah Kota Denpasar, Wayang Lemah, dan Topeng Wali. Turut tampil Tari  Rejang Renteng yang dibawakan oleh WHDI Kota Denpasar. Iringan suara kidung dan gamelan menambah khidmat suasana upacara.  Bakti Penganyar diakhiri dengan persembahyangan bersama yang dipuput Ida Pedanda Gede Mas Dwija Putra Griya Baturiti Tabanan. 

Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara mengatakan, Pujawali di Pura Mandhara Giri Semeru Agung ini merupakan  momentum untuk meningkatkan sradha dan bhakti umat kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Terlebih juga menjadi wahana untuk memohon keselamatan dan kesejahteraan umat manusia. 

"Ritual Pujawali di Pura Mandhara Giri Semeru Agung ini merupakan momentum bagi umat Hindu untuk selalu eling dan meningkatkan Sradha Bakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa (Tuhan)," kata Jaya Negara seusai sembahyang bersama. 

Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa yang juga hadir Ngaturang Bhakti Penganyar menambahkan, pihaknya berharap rangkaian acara tersebut menjadi momentum untuk menjaga keharmonisan antara manusia dengan Tuhan, dengan sesama dan lingkungan, sebagai implementasi dari Tri Hita Karana. 

Pelaksanaan Bhakti Penganyar Pemkot Denpasar ini juga dihadiri Ketua DPRD Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede bersama jajaran Pimpinan serta Anggota DPRD Kota Denpasar, Sekda Kota Denpasar IB Alit Wiradana, Ketua Gatriwara Kota Denpasar Purnawati Ngurah Gede, serta pimpinan OPD di lingkungan Pemkot Denpasar.

Turut hadir pula pengempon Pura Mandhara Giri Semeru Agung sekaligus Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati beserta istri, Ketua TP PKK Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara, Ketua GOW Kota Denpasar Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa dan Ketua DWP Kota Denpasar Widnyani Wiradana membawakan Tari Rejang Renteng yang diiringi Sekaa Gong Wahana Swara Githa WHDI Kota Denpasar. 

Ketua PHDI Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Teguh Widodo mengatakan piodalan atau pujawali itu upacara tahunan yang diselenggarakan oleh umat Hindu. Keberadaan Pura Mandhara Giri Semeru Agung perpaduan antara Hindu Jawa dan Hindu Bali. Karenanya, setiap pelaksanaan Bhakti Penganyar upacara lainnya selalu dipadukan dengan pemkab/pemkot di Provinsi Jawa Timur.

Pihaknya menyampaikan terima kasih atas kehadiran Walikota Jaya Negara berserta jajaran dalam pujawali Pura Mandhara Giri Semeru Agung dan mendoakan Pemerintah Kota Denpasar dalam melaksanakan program kerja dapat berjalan dengan baik untuk Denpasar lebih maju kedepannya. 

"Terima kasih kepada Pemerintah Kota Denpasar yang sudah melaksanakan Bakthi penganyar pada pujawali di Pura Mandhara Giri Semeru Agung, semoga jajaran Pemerintah Kota Denpasar diberikan kesehatan dan kemudahan dalam menjalankan tugas-tugas," katanya. 

Sebelum menuju Pura Mandhara Giri Semeru Agung, rombongan Pemkot Denpasar juga melaksanakan persembahyangan di Pura Agung Blambangan Banyuwangi. 
(HumasDps)

Jembrana Masuk Nominasi TOP 99 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tingkat Nasional



Jembrana - Salah satu inovasi pemerintah kabupaten Jembrana "Jembrana Kedas" masuk nominasi TOP 99 dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Tingkat Nasional Tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI.

Program Jembrana Kedas dari Dinas Lingkungan Hidup kabupaten Jembrana ini berhasil lolos TOP 99 setelah sebelumnya mengikuti seleksi administrasi melalui Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik) bersama 3.110 proposal dari berbagai Lembaga Negara di lingkungan Kementerian dan Pemerintah Daerah se-Indonesia.

Hal tersebut diutarakan Bupati Jembrana I Nengah Tamba saat memberikan paparan mengenai Jembrana Kedas kepada Tim Panel Independen KIPP secara daring, Kamis (13/7). Turut mendampingi Kadis LH dan Kabag Ortal. "Mohon doa, support dan dukungannya, agar Jembrana dapat meraih TOP 45 Inovasi KIPP 2023 hingga final nanti,"ujarnya.

Disampaikan Bupati I Nengah Tamba, Program Jembrana KEDAS merupakan sistem pengelolaan sampah sirkular dan berkelanjutan ini diawali dengan fase feasibility study, perancangan dan perencanaan, pembangunan fasilitas, piloting, dan implementasi. "Sejak diluncurkan pada tanggal 11 Februari 2020, Program Jembrana Kedas telah membawa dampak positif dan signifikan yang sangat besar terhadap kualitas pengelolaan 
sampah di Kabupaten Jembrana,"ucapnya.

Sebelum diluncurkannya Program Jembrana KEDAS, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jembrana hanya mampu melayani 20 desa/kelurahan
dari total 51 desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Jembrana dan layanan tersebut hanya berupa penempatan kontainer/TPS di tempat/fasilitas umum seperti pasar. Dengan penerapan Program Jembrana KEDAS, layanan pengelolaan sampah telah menyasar
masyarakat secara langsung sampai pada tingkat rumah tangga dan kegiatan usaha. 

"Sampai saat ini, Program Jembrana Kedas sudah melayani 10.423 pelanggan (rumah 
tangga dan badan usaha) pada desa/kelurahan di 2 kecamatan di wilayah perkotaan, yaitu 
Kecamatan Jembrana dan Kecamatan Negara serta sudah melayani masyarakat di 
beberapa desa/kelurahan di Kecamatan Melaya dan Kecamatan Mendoyo, sehingga total 
desa/kelurahan yang telah terlayani sebanyak 24 desa/kelurahan,"ujarnya.

Disamping itu, melalui pengelolaan sampah secara sirkular pada Program Jembrana KEDAS, volume sampah yang terkelola 
terus meningkat dari sebelumnya sebanyak 21.405,59 ton pada Tahun 2019 (35,82% dari 
total timbulan sampah sebanyak 59.757,43 ton) menjadi sebanyak 41.537,21 ton pada Tahun 2022 (69,84% dari total timbulan sampah sebanyak 59.472,92 ton).

"Dari 41.537,21 ton sampah tersebut, 7.512 ton telah dikelola melalui Program Jembrana KEDAS untuk menghasilkan nilai ekonomi (didaur ulang/dikompos) dan sisanya dikelola oleh kelompok masyarakat, lembaga adat, dan lain-lain. Selain itu, kehadiran Program Jembrana KEDAS juga telah mampu mengubah mindset masyarakat untuk memilih sampah dari rumah,"sambungnya.

Lebih lanjut Ia mengungkapkan strategi serta upaya keberlanjutan program, disamping melaksanakan evaluasi dan monitoring dilakukan secara berkala (bulanan dan tahunan), dilakukan berbagai upaya.

"Mulai dari strategi institusional berupa penetapan regulasi baik pada level 
pemerintah daerah, pemerintah desa, dan desa adat. Lalu secara finansial, selain mengandalkan iuran dan hasil penjualan material, dilakukan upaya blended finance yang bersumber dari CSR. Kemudian
strategi sosial dengan terus melakukan edukasi, pedampingan. Terakhir dengan pemberian reward dan punishment melalui pelaksanaan Lomba Pesona Desa/Kelurahan Kedas,"tandasnya. (Yogi/hmsj)

Sabu Masuk Sel Tahanan Pengadilan, Begini Tanggapan Jaksa



Denpasar - Korp Baju Coklat Kejaksaan Negeri Denpasar dibikin pusing dengan lolosnya satu paket sabu yang diselundupkan oleh pengunjung ke dalam sel tahanan PN Denpasar.

Dibenarkan Kasi Intel Kejari Denpasar, Adhy Wirabhakti bahwa tahanan tersebut saat itu masih dalam perkara yang ditangani Jaksa Kejari Denpasar.

"Ya bener soal kejadian tersebut. Saat itu masih dalam agenda sidang menunggu keputusan hakim," sebut Adhy, Kamis (13/07) di Denpasar.

Dijelaskannya, bahwa terdakwa Bambang Heriawan (32) kini sudah diputus hukuman selama lima tahun penjara. "Terkait kasus sabu yang baru sedang dalam proses penyidikan," imbuhnya.

Kata dia, informasi yang didapat pengunjung memasukkan satu paket sabu dalam bungkusan nasi. Dimana terdakwa sudah memesan saat dalam Lapas dan dijanjikan paket tersebut diberikan saat Ia jalani sidang di PN Denpasar.

Dengan adany kasus ini, demikian Adhy Wirabhakti menegaskan pengunjung dilarang membawa makanan yang diberikan kepada para terdakwa. 

"Makanan sudah kami berikan serta minum. Jadi tidak lagi menerima makan dan minum dari pengunjung. Kalau itu berupa pesanan, silahkan diberikan di Lapas," tegasnya.
Untuk diketahui, pria asal Buleleng yang berdomisili di Kuta ini di vonis hakim 5 tahun terkait kepemilikan sabhu berat 02 gram lebih.

Sering Mengamuk Dalam Tahanan, Bule Belanda ini Disidangkan Online



Denpasar - Dirk Hermanus Egbertus Kastermans (53) bule Londo yang selalu membuat gaduh di ruang tahanan PN Denpasar, terpaksa dikembalikan ke Lapas Kerobokan untuk jalani sidang online.

Sebelumnya, dari sidang pembacaan dakwaan bule ini cukup tenang mendengarkan Jaksa penuntut umum (JPU) Ni Putu Widyaningsih, menyampaikan isi dakwaan terdakwa terkait kasus penipuan dan penggelapan.

Hingga sampai pada sidang tuntutan, dimana JPU mengajukan tuntutan pidana selama 2,5 tahun. Setelah itu, bule ini mulai berulah. Dari memukul tahanan lain hingga teriak-teriak di dalam ruang tahanan.

Puncaknya, Kamis (13/07) dia mengamuk di ruang tahanan yang berada di belakang gedung utama PN Denpasar. Teriakannya tentu membuat para pengunjung termasuk hakim terkejut dan melakukan pengecekan.

Bahkan, Wakil Ketua PN Denpasar Agus Akhyudi sampai berlari ke arah ruang tahanan untuk menenangkan. Akhirnya membawa Hermanus kembali ke Lapas Kerobokan Badung untuk disidang secara online.  

Dikatakan JPU Widyaningsih, agenda sidang lanjutan pembacaan duplik. "Sidang kita lanjutkan dengan sidang online," singkat Jaksa Widyaningsih.

Untuk diketahui, Dirk Hermanus Egbertus Kastermans ditangkap petugas kepolisian Polsek Denpasar Selatan atas dugaan penipuan dengan modus sewa-menyewa vila di kawasan Sanur, Denpasar Selatan. 

Kasus ini sendiri tak lepas dari laporan pengusaha mebel dari Malang yakni Eddy Lamdjani (56). Namun, terkait beragam tudingan tersebut. Hermanus mengaku bahwa dirinya yang menjadi korban penipuan.
© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved