-->

Selasa, 05 November 2024

Tahun 2024, Sebanyak 4 Cagar Budaya Kota Denpasar Akan Ditetapkan,


 Ket foto : Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Denpasar saat memverifikasi Obyek Diduga Cagar Budaya di wilayah Kota Denpasar beberapa waktu lalu. 

Dari Jam Lonceng, Patung Catur Muka, Patung Panca Rsi dan dan Patung Panca Dewata. 

Denpasar,  Bali Kini - Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Kebudayaan kembali melaksanakan Inventarisasi  Obyek Diduga Cagar Budaya (ODCB) untuk selanjutnya ditetapkan menjadi cagar budaya. Dimana, sebanyak empat obyek akan ditetapkan pada Tahun 2024 ini, yakni Jam Lonceng Peninggalan Jaman Kolonial Belanda, Patung Catur Muka (Empat Muka), Patung Panca Rsi dan Patung Panca Dewata. 


Secara spesifik, Jam Lonceng Kolonial Belanda dan Patung Catur Muka berada dalam satu akwasan yakni berlokasi di Kawasan Titik Nol Kota Denpasar. Selanjutnya untuk Patung Panca Rsi berlokasi di Catus Pata Suci dan Patung Panca Dewata berlokasi di Simpang Jalan Gajah Mada - Jalan Tamhrin. 


Kabid Cagar Budaya dan Permuseuman Dinas Kebudayaan Kota Denpasar Ni Wayan Sriwitari saat diwawancarai Senin, (4/11) mengatakan, benda, bangunan, atau struktur dapat diusulkan sebagai Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, atau Struktur Cagar Budaya apabila memenuhi kriteria sesuai dengan ketentuan Undang Undang Republik Indonesia No. 11 Tahun 2010. 


Adapun ketentuan tersebut yakni benda, bangunan, atau struktur tersebut berusia 50 (lima puluh) tahun atau lebih, mewakili masa gaya paling singkat berusia 50 (lima puluh) tahun, memiliki arti khusus bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan; dan memiliki nilai budaya bagi penguatan kepribadian bangsa.


“Untuk tahun 2024 ini sebanyak 4 obyek akan ditetapkan dan sudah memenuhi ketentuan UU Nomor 11 Tahun 2010. Yakni Jam Lonceng Peninggalan Jaman Kolonial Belanda, Patung Catur Muka (Empat Muka), Patung Panca Rsi dan Patung Panca Dewata,” ujarnya. 


Pihaknya mengatakan, penetapan Cagar Budaya harus melalui beragam rangkaian, dimulai dari proses inventarisasi  Obyek Diduga Cagar Budaya (ODCB). Dimana, setelah data benda ODCB terinventarisasi kemudian disusun dalam bentuk Buku Inventarisasi yang selanjutnya oleh Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) memverifikasi dan memberikan rekomendasi untuk selanjutnya  ODCB tersebut ditetapkan menjadi Cagar Budaya (CB) jika sesuai dengan ketentuan sesuai dengan UU No. 11 Tahun 2010. 


“Secara bertahap dan berkelanjutan inventarisasi Obyek Diduga Cagar Budaya akan terus dilaksanakan, hal ini selain untuk melestarikan cagar budaya, juga untuk menjaga nilai-nilai budaya sebagai bukti peradaban masa lalu,” ujarnya. 


Untuk diketahui, sebelumnya Pemerintah Kota Denpasar telah menetapkan beberapa obyek menjadi Cagar Budaya. Yakni Prasasti Blanjong, Hotel Inna Bali Heritage, Pura Maospahit Gerenceng dan Kampus Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana. Sedangkan untuk perubahan Tahun 2024, telah di inventarisasi dua Obyek Diduga Cagar Budaya baru, yakni Pura Maospahit Desa Adat Tonja dan Pura Desa lan Puseh Desa Adat Tonja. 


“Bahkan Cagar Budaya kita di Kota Denpasar juga telah ditetapkan sebagai cagar budaya nasional yakni Prasasti Blanjong Sanur, semoga kedepan obyek-obyek yang diduga cagar budaya dapat terus diinventarisasi untuk menjaga nilai budaya dan peradaban,” ujarnya. (AGs/HumasDps).


Pjs. Wali Kota, Dewa Mahendra Apresiasi Siswa SMPN 10 yang Wakili Bali di Olimpiade Penelitian Nasional.


Denpasar, Bali Kini -
Pejabat Sementara (Pjs) Wali Kota Denpasar, I Dewa Gede Mahendra Putra, menyampaikan dukungan dan apresiasi kepada dua siswa SMPN 10 Kota Denpasar, yaitu I Gusti Agung Ardi Surya Dinata dan I Made Suta Wijaya Kusumadani. Kedua siswa tersebut terpilih mewakili Bali dalam ajang Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) Tingkat Nasional 2024 yang akan digelar pada 3 hingga 9 November di Jakarta.


Penelitian yang diusung kedua siswa ini berjudul "Inovasi Biokomposit Peredam Panas dari Limbah Tulang Ayam (Gallus domesticus) dan Sekam Padi (Oryza sativa) Berbasis Campuran Bensin dan Styrofoam." Melalui penelitian ini, mereka bertujuan untuk menciptakan bahan bangunan yang ramah lingkungan serta dapat mengurangi dampak kimia berbahaya pada bangunan.


Pjs. Wali Kota Denpasar, I Dewa Gede Mahendra Putra mengaku bangga terhadap prestasi yang dicapai oleh kedua siswa tersebut. Menurutnya, karya yang dihasilkan ini lahir dari motivasi pribadi dan berpotensi besar bermanfaat bagi masyarakat luas. Ia berharap penelitian semacam ini dapat terus dikembangkan dan ditularkan ke generasi berikutnya. 


“Asalkan ada kemauan dari diri sendiri, kita bisa menghadapi berbagai tantangan yang muncul,” ujar Dewa Mahendra.


Selain itu, Dewa Mahendra memberikan arahan kepada kedua siswa untuk tetap tenang dan menguasai materi saat presentasi di ajang nasional nanti. Ia juga berharap, jika penelitian ini berhasil meraih juara, hasilnya dapat diusulkan untuk memperoleh hak cipta. 


“Saya atas nama pemerintah akan terus mendukung dan berharap mereka tidak lelah untuk terus berkarya,” tambahnya.


Kepala SMPN 10 Denpasar, I Wayan Sumiara, S.Pd, mengucapkan terima kasih kepada Pjs Wali Kota Denpasar atas dukungan yang diberikan kepada siswanya. Ia berharap mereka dapat mempresentasikan karya mereka dengan tenang di kompetisi nanti. 


“Kami hanya berharap mereka mempresentasikan dengan baik dan tenang; masalah menang atau kalah adalah hal yang kesekian,” ujar Sumiara.


Dalam kesempatan tersebut, I Gusti Agung Ardi Surya Dinata yang didampingi I Made Suta Wijaya Kusumadani juga mengucapkan terima kasih kepada Pjs Wali Kota Denpasar atas dukungan yang diberikan. Menurut mereka, penelitian ini bertujuan untuk mempromosikan penggunaan bahan bangunan ramah lingkungan, mengurangi dampak kimia yang berbahaya, serta bisa diterapkan dalam dunia pendidikan.


Penelitian ini menggunakan bahan limbah tulang ayam dan sekam padi sebagai penguat komposit, sementara styrofoam dan bensin digunakan sebagai matriks. Bahan-bahan ini dipilih karena ketersediaannya yang murah dan ramah lingkungan, serta dapat menciptakan komposit yang kuat dan praktis. Mereka berharap inovasi biokomposit ini dapat memberikan alternatif baru dalam dunia konstruksi dan material bangunan yang lebih aman serta berkelanjutan. (Ayu/hu)


Pj Bupati Jendrika Resmikan Gedung Baru Bank BPD Bali Kantor Cabang Pembantu Nusa Penida


Klungkung , Bali Kini -
Penjabat (Pj.) Bupati Klungkung, I Nyoman Jendrika meresmikan Gedung Baru Bank BPD Bali di Kantor Cabang Pembantu Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Jumat (1/11). Peresmian ditandai dengan pemotongan pita oleh Pj. Bupati Jendrika didampingi Sekda Klungkung, Anak Agung Gede Lesmana, Direktur Utama Bank BPD Bali, I Nyoman Sudarma dan instansi terkait lainnya.


Pada kesempatan tersebut Pj. Bupati Jendrika menyampaikan peresmian kantor baru ini merupakan langkah maju dan sebuah pencapaian yang sangat berarti, khususnya dalam meningkatkan pelayanan perbankan bagi masyarakat Nusa Penida. Bank BPD Bali sebagai bank yang berakar di Bali telah menunjukkan komitmen kuat untuk mendukung kemajuan ekonomi daerah serta menjadi mitra yang andal dalam memberikan akses layanan keuangan khususnya bagi masyarakat lokal.


“Semoga dengan kehadiran Kantor Cabang Pembantu Bank BPD Bali di wilayah Kecamatan Nusa Penida dapat membantu pertumbuhan perekonomian dan kesejahteraan bagi pedagang kecil maupun pedagang manengah,” harapnya.


Lebih lanjut Pj. Bupati Jendrika juga menambahkan hadirnya Kantor Cabang Pembantu di Nusa Penida ini sangatlah penting, terutama di tengah perkembangan kawasan ini sebagai destinasi wisata dunia. Kita tahu bahwa kebutuhan akan layanan perbankan yang cepat, mudah dan terjangkau semakin besar, baik untuk masyarakat, pengusaha lokal maupun wisatawan. “Bank BPD Bali agar dapat terus berinovasi dalam mendukung kemajuan ekonomi daerah. Saya juga mengajak masyarakat dan pelaku usaha di Nusa Penida untuk memanfaatkan layanan Bank BPD Bali sebagai mitra strategis dalam pengembangan usaha dan peningkatan kesejahteraan ekonomi,” imbuhnya.(hum).

Ciptakan Kota yang Bersih, Aman, dan Nyaman, Satpol PP Kota Denpasar Tertibkan Baliho, Spanduk dan Banner


Denpasar, Bali Kini   
– Dalam rangka menciptakan wajah Kota Denpasar yang bersih, aman, dan nyaman, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Denpasar melaksanakan kegiatan penertiban terhadap baliho, spanduk, banner, umbul-umbul, dan pamflet yang terpasang di fasilitas umum, serta melakukan penertiban pedagang kaki lima yang berjualan di trotoar pada Selasa (5/11).


Kepala Satpol PP Kota Denpasar, Anak Agung Ngurah Bawa Nendra, menyampaikan bahwa kegiatan ini menyasar beberapa lokasi di Kota Denpasar, yaitu Jl. Pattimura, Jalan Gatsu Timur, dan Jalan Ahmad Yani. Adapun hasil dari penertiban ini sebagai berikut:


Pamflet yang ditertibkan sebanyak 31 buah, Banner berjumlah 21 buah, Spanduk 2 buah, Papan nama 10 buah, Umbul-umbul 1 buah, dan pihaknya juga memberikan surat panggilan kepada satu pedagang buah yang berjualan di atas trotoar. 


Menurutnya pihaknya akan terus melakukan penertiban karena masih banyak masyarakat yang tidak memahami akan pentingnya menjaga waja kota agar selalu aman bersih dan nyaman. Untuk itu 

Selain melakukan penertiban, Satpol PP juga mengimbau masyarakat agar turut mengawasi lingkungan sekitar untuk mencegah pemasangan spanduk, baliho, dan media lainnya secara sembarangan. "Pemasangan yang sembarangan dapat mengganggu keindahan dan kenyamanan kota kita," ujar Anak Agung Ngurah Bawa Nendra


Dengan upaya ini ,Anak Agung Ngurah Bawa Nendra berharap bahwa wajah Kota Denpasar dapat semakin bersih, aman, dan nyaman, menciptakan lingkungan yang kondusif bagi masyarakat dan pengunjung.  (ayu/h)

Sekda Karangasem Buka Pelatihan Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana Multisektoral


Karangasem, Bali Kini
- Sekretaris Daerah Kabupaten Karangasem, I Ketut Sedana Merta, membuka secara resmi Pelatihan Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC PB) Multisektoral di Karangasem. Kegiatan ini digelar untuk memperkuat kesiapsiagaan dan sinergi lintas sektor dalam menghadapi berbagai potensi bencana di wilayah tersebut.


Dalam sambutannya, Sekda Karangasem mengucapkan syukur atas terlaksananya pelatihan ini dan berterima kasih kepada para peserta yang hadir. Ia menegaskan pentingnya peran TRC PB dalam memberikan respon cepat terhadap informasi awal bencana. "TRC PB Multisektoral berperan penting dalam asesmen awal di lokasi kejadian, memberikan laporan yang diperlukan guna menentukan status bencana di daerah," ujarnya.


Pelatihan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kompetensi dan koordinasi antar sektor, sehingga tim TRC PB mampu memberikan perlindungan yang lebih baik bagi masyarakat. "Kesiapsiagaan adalah kunci untuk menciptakan rasa aman dan melindungi masyarakat dari risiko bencana," tambahnya.


Sekda Sedana Merta menyampaikan kegiatan ini menjadi langkah penting dalam mempersiapkan tim yang terlatih untuk menghadapi ancaman bencana, demi keamanan dan keselamatan masyarakat di Kabupaten Karangasem. (Rl/*s)

Koster Kunjungi Pura Manik Toya, Kenang Bantuan Pasca Bencana Hebat Dua Tahun Lalu


Tabanan-
Gubernur Bali 2018-2023 Wayan Koster mengunjungi Pura Manik Toya di Banjar Umadiwang Desa Batannyuh Kecamatan Banjar Tabanan, Senin 4 November 2024.


Kunjungan Koster bertepatan  dengan Karya Agung Ngenteg Linggih Padudusan Agung Mupuk Pedagingan, Tawur Bali Sumpah di Pura Pucak Empelan Dalem Semeru, Marga, Tabanan.


Sebelum mengikuti karya agung ini, Koster yang ditemani Anggota DPRD Tabanan Putu Eka Nurcahyadi dan beberapa tokoh lainnya melihat dari dekat Pura tersebut. 


Koster berniat melihatnya karena pada Oktober tahun 2022, dirinya ikut andil membantu pembangunan pura ini pasca dihantam bencana banjir. Kala itu, banjir Tukad Yeh Sungi merendam lokasi Pura. Air setinggi 2,5 meter menghancurkan sejumlah bangunan dan pelinggih Pura. Total kerugian saat itu ditaksir kurang lebih Rp 2,5 Miliar. 


Koster sebagai Gubernur Bali tak tinggal diam. Dirinya bersama tim  langsung turun ke lokasi-lokasi bencana di Tabanan dan sejumlah kabupaten lain. 


Meski Bali dalam kondisi pemulihan ekonomi pasca Covid-19, Koster tetap berusaha hadir untuk masyarakat yang kesulitan. Ia menyerahkan bantuan demi meringankan beban krama Bali. 


Koster juga diajak melihat sebuah Pura suci nan indah. Arsitekturnya sakral dan menarik karena mirip candi. Pura ini bernama Kahyangan Suci Payogan Siwa Manik Geni. 


Koster masuk ke dalam pura bersama penglingsir dan pengurus pura . DPR RI tiga periode dari Fraksi PDI Perjuangan ini takjub dengan arsitekturnya. 


Seteleh dari pura ini, Koster menuju pura 

Pura Pucak Empelan Dalem Semeru, Kecamatan Marga, Tabanan. Koster dan Giri Prasta hadir bersama mengikuti Karya Agung Ngenteg Linggih Padudusan Agung Mupuk Pedagingan, Tawur Bali Sumpah. 


Hadir juga dalam karya agung ini, Bupati dan Wakil Bupati Tabanan 2020-2024 Gede Sanjaya -Made Dirga (Sanjaya-Dirga), Ketua DPRD Bali Dewa Made Mahayadnya alias Dewa Jack Ketua Tim Pemenangan Tabanan Made Urip, Anggota DPD RI Komang Merta Jiwa, Ketut Winarya, Ni Made Usmantari DPRD Bali, Ketua DPRD PDI Tabanan Nyoman Arnawa, Fraksi PDIP Tabanan, camat Marga, penglingsir pura Belayu, Perbekel desa batannyuh, peken belayu, bringkit belayu, kuwum, selanbwak, bendesa adat belayu, bendesa adat kuwum, bendesa adat selanbawak dan kelian adat se desa adat belayu. 


Dalam kesempatan ini, Koster-Giri dan Sanjaya-Dirga juga menyerahkan dana punia (sumbangan) kepada pengurus pura. Karya agung ini ditutup dengan persembahyangan bersama di pura tersebut. 


Sebelum meninggalkan Pura, moment menarik terlihat saat Koster menghampiri sekka gong Ibu-ibu. Gubernur Bali 2018-2023 asal Sembiran ini, menikmati alunan gamelan ini hingga selesai. Didampingi Putu Eka Nurcahyadi, Koster berpesan agar sekaa gong di Desa Adat setempat terus dilestarikan. Karena inilah identitas budaya Bali yang menjadi daya tarik dunia. 


Koster juga berharap regenerasi sekaa gong terus dijaga di setiap desa adat di Bali. Untuk itulah ia memberikan dana apresiasi untuk memotivasi sekaa gong. Semua penabuh gamelan menyampaikan terima kasih dan meminta pose bersama Koster sebelum dirinya dan rombongan meninggalkan lokasi karya agung.(*)

PPKM Indonesia dan Peran Pentingnya dalam Meningkatkan Pendidikan Keuangan untuk Masyarakat Indonesia


Dalam beberapa tahun terakhir, terutama setelah pandemi COVID-19 melanda, perhatian terhadap pendidikan keuangan semakin meningkat. Pandemi telah memberikan dampak signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat dan perekonomian negara, memaksa banyak pihak untuk mengevaluasi kembali bagaimana mereka mengelola keuangan.

Di tengah situasi tersebut, Perencanaan Keuangan Masyarakat atau yang dikenal dengan PPKM Indonesia muncul sebagai salah satu organisasi yang berperan penting dalam memberikan edukasi dan pelatihan kepada masyarakat terkait pengelolaan keuangan yang efektif.

Untuk mengenal lebih jauh mengenai program dan kegiatan PPKM, kunjungi situs ppkm indonesia

Pentingnya Literasi Keuangan bagi Pendidikan dan Ekonomi Negara

Literasi keuangan adalah kemampuan seseorang dalam memahami dan mengelola keuangannya dengan baik, meliputi pengetahuan tentang perencanaan anggaran, investasi, tabungan, dan pengelolaan utang. Dengan literasi keuangan yang memadai, masyarakat tidak hanya mampu mengatur kebutuhan sehari-hari tetapi juga mampu membuat keputusan keuangan yang cerdas. Hal ini penting karena pengelolaan keuangan yang bijaksana di tingkat individu dapat berdampak positif pada stabilitas ekonomi negara secara keseluruhan.

Di Indonesia, kesadaran terhadap literasi keuangan masih perlu ditingkatkan. Beberapa survei menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia belum memiliki pemahaman yang cukup mengenai pengelolaan keuangan. Hal ini diperparah dengan minimnya akses terhadap informasi finansial yang memadai. PPKM Indonesia hadir sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan ini dengan menyediakan berbagai program pendidikan keuangan bagi masyarakat dari berbagai latar belakang.

Peran PPKM Indonesia dalam Meningkatkan Pendidikan Keuangan

PPKM Indonesia memiliki misi untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang perencanaan keuangan melalui berbagai program edukatif. Sejak berdiri, organisasi ini telah mengadakan berbagai seminar, pelatihan, dan lokakarya yang menyasar berbagai kalangan masyarakat, mulai dari pelajar hingga masyarakat umum. Beberapa program penting yang dijalankan PPKM Indonesia meliputi:

1. Training of Community di PKN STAN

Pada tahun 2016, PPKM Indonesia menyelenggarakan kegiatan Training of Community (ToC) di PKN STAN, yang ditujukan untuk mahasiswa program Diploma I. Pelatihan ini melibatkan pembicara dari PPKM Indonesia, yaitu Diah Cintya dan Fikriyah Winata, yang memberikan pemahaman mendalam mengenai perencanaan keuangan dan pentingnya literasi keuangan. Para mahasiswa diajak untuk memahami dasar-dasar pengelolaan keuangan sebelum mereka lulus dan terjun ke dunia kerja, agar memiliki kesiapan finansial yang baik di masa depan.

2. Seminar "Edukasi Perbankan untuk Meningkatkan Literasi Keuangan"

Bekerja sama dengan PT Bank Mizuho Indonesia dan Universitas Pancasila, PPKM Indonesia mengadakan seminar bertajuk "Edukasi Perbankan untuk Meningkatkan Literasi Keuangan." Seminar ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang produk dan layanan perbankan, terutama mengenai kredit dan e-banking. Melalui kegiatan ini, PPKM Indonesia berharap dapat meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengelola uang dan memanfaatkan layanan keuangan dengan bijaksana.

3. Program Edukasi di Komunitas ISBA JAYA

Selain di lingkungan kampus, PPKM Indonesia juga menjangkau komunitas-komunitas masyarakat. Salah satunya adalah ISBA JAYA, di mana PPKM Indonesia menyelenggarakan pelatihan perencanaan keuangan pada 24 April 2016. Pelatihan ini melibatkan diskusi interaktif yang bertujuan untuk membekali peserta dengan pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola keuangan sehari-hari. Dengan adanya kegiatan ini, masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam mengelola pendapatan dan menabung untuk masa depan.

Manfaat Pendidikan Keuangan bagi Generasi Muda dan Masyarakat Umum

Pendidikan keuangan memiliki dampak jangka panjang yang sangat penting, terutama bagi generasi muda yang nantinya akan menjadi tulang punggung perekonomian negara. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari pendidikan keuangan yang ditawarkan oleh PPKM Indonesia:

  1. Meningkatkan Kemandirian Finansial
    Pendidikan keuangan membantu individu menjadi lebih mandiri secara finansial. Dengan kemampuan ini, mereka dapat menghindari utang yang tidak perlu dan memiliki kontrol yang lebih baik terhadap pengeluaran mereka.
  2. Mengurangi Risiko Finansial
    Masyarakat yang memiliki literasi keuangan yang baik akan lebih mampu menghadapi risiko finansial, terutama dalam situasi-situasi yang tidak menentu seperti pandemi.
  3. Mendorong Kebiasaan Menabung
    Dengan pemahaman yang baik tentang pengelolaan keuangan, masyarakat akan lebih cenderung menabung dan merencanakan masa depan mereka. Kebiasaan menabung ini sangat penting untuk membangun stabilitas ekonomi individu dan keluarga.
  4. Meningkatkan Kemampuan Investasi
    Pendidikan keuangan tidak hanya mengajarkan tentang pengelolaan uang, tetapi juga memberikan pengetahuan dasar tentang investasi. Hal ini memungkinkan masyarakat untuk mengembangkan aset dan memperoleh pendapatan pasif.
  5. Memberikan Kontribusi Positif bagi Ekonomi Negara
    Ketika masyarakat memiliki pemahaman yang baik tentang keuangan, mereka akan lebih produktif dan efisien dalam mengelola sumber daya. Ini akan memberikan kontribusi positif bagi ekonomi negara secara keseluruhan.

Tantangan dalam Meningkatkan Literasi Keuangan di Indonesia

Meskipun program literasi keuangan telah banyak dijalankan, Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perencanaan keuangan. Beberapa tantangan yang dihadapi antara lain:

     Kurangnya Akses Informasi
Masih banyak masyarakat di daerah terpencil yang belum mendapatkan akses informasi terkait pendidikan keuangan.

     Minimnya Kesadaran Masyarakat
Literasi keuangan belum menjadi prioritas bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Banyak yang masih menganggap perencanaan keuangan sebagai sesuatu yang hanya perlu dilakukan oleh golongan tertentu.

     Ketergantungan pada Lembaga Nonformal
Sebagian besar pendidikan keuangan masih dilakukan oleh lembaga nonformal seperti PPKM Indonesia, yang berarti belum terintegrasi sepenuhnya dalam kurikulum pendidikan nasional.

Kesimpulan

Pendidikan keuangan memiliki peran yang sangat penting dalam membangun ekonomi masyarakat dan negara. Dalam hal ini, PPKM Indonesia telah berkontribusi besar dalam memberikan pemahaman keuangan kepada masyarakat Indonesia. Melalui berbagai program edukatif seperti seminar, pelatihan, dan kolaborasi dengan lembaga pendidikan serta perusahaan, PPKM Indonesia membantu meningkatkan literasi keuangan masyarakat yang sangat diperlukan di era modern ini.

Masyarakat diharapkan untuk lebih aktif dalam mencari informasi dan mengikuti program literasi keuangan. Dengan perencanaan keuangan yang baik, setiap individu dapat memiliki kendali lebih baik atas keuangannya dan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia secara keseluruhan. Pandemi COVID-19 mungkin telah menantang kita, tetapi dengan persiapan finansial yang matang, kita bisa melalui masa sulit ini dengan lebih kuat dan stabil

 

Senin, 04 November 2024

Pariwisata Yogyakarta Yang Lebih Santun Namun Bali Diakui Lebih Ungul Dari Jogja


Jogja , Bali Kini
- Dominasi wisatawan nusantara dinilai sebagai faktor utama yang menjadikan kunjungan ke Yogyakarta lebih nyaman dan tertib. Hal ini berbeda dengan Bali, yang mayoritas pengunjungnya adalah wisatawan mancanegara. Meskipun Bali mendapat pemasukan devisa yang tinggi, kehadiran wisatawan asing kerap menimbulkan kesan arogan dan dianggap mengganggu tatanan sosial masyarakat setempat.

Untuk itu, Sekretaris Dewan (Setwan) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bali bersama Forum Wartawan Dewan (FORWARD) melaksanakan studi tiru ke Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta dan Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta dari tanggal 30 Oktober sampai dengan tanggal 02 November 2024.

Saat dikonfirmasi, Sekretaris Dinas Pariwisata DIY, Lis Dwi Rahmawati mengatakan, sektor pariwisata Yogyakarta memiliki karakteristik berbeda dibandingkan Bali. Menurutnya, wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta mayoritas adalah wisatawan nusantara, sementara Bali didominasi wisatawan mancanegara. Kondisi ini, katanya, membuat atmosfer pariwisata di Yogyakarta lebih tertib dan santun.

"Kalau di Bali lebih banyak wisatawan asing, sehingga perilaku wisatawannya kadang cukup ekstrem. Sedangkan di sini, wisatawan yang datang kebanyakan adalah wisatawan nusantara, seperti pelajar dan keluarga," ujarnya.

Meskipun mayoritas wisatawan di DIY berasal dari dalam negeri, pihaknya juga menerima kunjungan wisatawan mancanegara, terutama dari negara-negara serumpun seperti Malaysia. “Wisatawan dari Malaysia masih satu budaya, sehingga tidak menimbulkan masalah perilaku sebagaimana yang kadang terjadi dengan wisatawan dari negara yang lebih liberal,” ucapnya.

Dalam hal pengelolaan wisata, Lis menjelaskan bahwa di Bali, pemerintah provinsi menerima kontribusi langsung dari wisatawan mancanegara melalui undang-undang yang mengatur retribusi khusus. Sementara itu, Dinas Pariwisata DIY tidak memperoleh retribusi langsung dari wisatawan karena destinasi wisata yang ada di Yogyakarta berada di bawah pengelolaan pemerintah kabupaten/kota. "Kami berperan dalam pembangunan sarana dan prasarana, sementara retribusi diperoleh oleh kabupaten/kota," jelasnya.

Ia mengaku pihaknya juga memiliki sistem pengamanan yang disebut "bergodo," yaitu petugas keamanan yang bertugas menjaga ketertiban di kawasan wisata. Setiap destinasi wisata memiliki bergodo yang disiagakan untuk mengantisipasi kemungkinan tindakan tidak terpuji dari wisatawan.

"Karena mayoritas pengunjung adalah wisatawan nusantara, kasus wisatawan yang berulah seperti di Bali tidak pernah terjadi di sini. Budaya dan tingkah laku wisatawan lokal biasanya lebih sopan dan santun," ucapnya

Pihaknya terus mengembangkan destinasi wisata unggulan yang berfokus pada keraton, Candi Prambanan, serta beberapa kawasan lain. “Saat ini, kami memiliki 12 kawasan wisata prioritas yang sedang dikembangkan, dengan salah satu fokus utama adalah membuka akses ke kawasan selatan, yaitu di Kulon Progo,” jelasnya.

Selain kawasan unggulan tersebut, imbuhnya, pihaknya juga memiliki 224 desa wisata serta lebih dari 300 kelompok sadar wisata (pokdarwis) yang terlibat dalam pengelolaan dan pengembangan wisata. Lis juga menyebut sebagian besar pengembangan destinasi wisata dikelola langsung oleh masyarakat setempat melalui peraturan Gubernur Nomor 40 Tahun 2020 tentang Desa Wisata dan Pokdarwis.

"Desa-desa wisata ini merupakan kekuatan besar dalam sektor pariwisata DIY. Kami terus mendukung pengembangannya agar Yogyakarta semakin menarik bagi wisatawan nusantara," pungkasnya.[r1]

Kapolres Karangasem Resmikan Desa Nyuhtebel Sebagai Kampung Tangguh Bebas Narkoba


KARANGASEM, Bali Kini-
Kapolres Karangasem meresmikan Desa Nyuhtebel, Kecamatan Manggis sebagai Kampung Tangguh Bebas Narkoba melalui deklarasi yang digelar di Aula Kantor Desa Nyuhtebel, Sabtu (2/11/2024)


Acara yang dipimpin langsung oleh Kapolres Karangasem AKBP I Nengah Sadiarta, S.I.K., S.H., M.K.P., dihadiri perwakilan dari berbagai instansi termasuk BNNP Karangasem, Kesbangpollinmas Pemkab Karangasem, jajaran Polres Karangasem, perwakilan Kecamatan Manggis, Danramil, MDA Kecamatan Manggis, serta tokoh desa setempat.


Dalam sambutannya, Perbekel Nyuhtebel, Drs. I Ketut Suadnya, M.M., mengapresiasi inisiatif Polres Karangasem yang memilih Desa Nyuhtebel sebagai pilot project kampung tangguh bebas narkoba. "Sebagai daerah wisata, Desa Nyuhtebel memiliki potensi menjadi sasaran peredaran narkoba. Program ini akan membantu warga membentengi diri dari ancaman narkoba," ujarnya.


Sementara itu, Kapolres Karangasem menekankan bahwa kejahatan narkoba merupakan kejahatan luar biasa yang membutuhkan kolaborasi antar instansi pemerintah dalam penanganannya. "Program Bebas Narkoba merupakan salah satu program utama pemerintahan RI yang baru dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045," tegas AKBP I Nengah Sadiarta.


Kapolres juga mengajak karang taruna untuk membangun lingkungan positif guna menghindari pengaruh negatif narkoba. "Peran aktif pemuda sangat penting dalam mewujudkan kampung yang bebas dari narkoba," tambahnya.


Acara ditutup dengan pemukulan gong sebagai simbol peresmian dan penandatanganan deklarasi kampung tangguh bebas narkoba oleh seluruh instansi terkait. Deklarasi ini menandai komitmen bersama dalam memerangi peredaran dan penyalahgunaan narkoba di wilayah Desa Nyuhtebel. (Ami)

Debat Panas Paslon Karangasem: Soroti Konflik Adat dan Krisis Lingkungan


Karangasem, Bali Kini
- Debat kedua digelar KPU Karangasem di Grand Ballroom, The Trans Resort Bali, Kerobokan Kelod, Kuta Utara, Badung, Minggu (3/10/2024). Debat ini melibatkan lima panelis dan perumus yang menyiapkan pertanyaan untuk tiga pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Karangasem.


Beberapa isu penting dibahas, termasuk pengelolaan sampah, kerusakan lingkungan, dan krisis air bersih. Isu eksplorasi besar-besaran usaha galian C juga menjadi sorotan, di mana para calon dituntut memberikan solusi konkret untuk masa depan Karangasem. 


Salah satu topik yang menarik perhatian adalah konflik adat di Desa Bugbug. Paslon nomor urut 1 mengkritik Bupati Karangasem sebelumnya yang dianggap tidak tanggap terhadap masalah ini. I Ketut Putra Ismaya Jaya menekankan, “Mestinya Bapak (Gede Dana, Paslon nomor urut 2) hadir menyelesaikan permasalahan tersebut.”katanya.


Paslon nomor urut 3, I Gusti Putu Parwata dan Pandu Prapanca Lagosa (Gus Par-Guru Pandu), juga menyoroti perlunya tindakan awal dalam menangani permasalahan adat. “Seharusnya Bupati melakukan pendekatan dini untuk mencari inti permasalahan adat, agar solusi yang dihasilkan dapat bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Pandu Prapanca Lagosa.


Jika terpilih, Gus Par-Guru Pandu berkomitmen untuk menyelesaikan konflik adat melalui pendekatan yang lebih baik, mengatakan, “Kami akan berupaya keras untuk mediasi dan mencari jalan keluar yang bisa diterima oleh semua pihak.” tandas Guru Pandu. 


Di sisi lain, Paslon nomor urut 2 mengklaim telah melakukan mediasi, meski hanya satu pihak yang hadir. Mereka menyatakan, “Kami sudah mencoba memfasilitasi mediasi, namun hanya satu pihak saja yang hadir," Katanya. 


Sementara itu, terkait program pengelola sampah, paslon GP menyatakan; “Kami telah menyiapkan program konkret, termasuk pengadaan mesin pencacah sampah, untuk menangani masalah ini secara efektif," Tandasnya. (Ami)

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved