-->

Senin, 18 November 2024

Pjs. Walikota Dewa Mahendra Hadiri Puncak Karya di Pura Agung Jagatnatha Denpasar,


 Ket foto : Pelaksanaan Puncak Karya Padudusan Agung lan Ngenteg Linggih di Pura Agung Jagatnatha Kota Denpasar dilaksanakan bertepatan dengan Purnama Sasih Kalima pada Sabtu (16/11)
.

Dipuput Ida Pedanda Siwa Budha, Ida Bhatara Nyejer Hingga 23 November Mendatang. 


Denpasar, Bali Kini - Puncak Karya Padudusan Agung lan Ngenteg Linggih di Pura Agung Jagatnatha Kota Denpasar dilaksanakan bertepatan dengan Purnama Sasih Kalima pada Sabtu (16/11). Tampak sejak pagi hari masyarakat serta pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Denpasar datang silih berganti untuk mengikuti rangkaian puncak karya. 


Hadir dalam kesempatan tersebut Pjs. Walikota Denpasar, I Dewa Gede Mahendra Putra, Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede bersama jajaran DPRD Kota Denpasar, Fokopimda Kota Denpasar, Panglingsir Puri se-Kota Denpasar, Pimpinan OPD di lingkungan Pemerintah Kota Denpasar, serta undangan lainya. 


Diiringi Tabuh Gong Gede, Tabuh Semarepegulingan dan kidung, rangkaian upacara berlangsung khidmat. Tampak dipentaskan pula Wali Wayang Lemah, Selonding, Tari Rejang Dewa, Tari Rejang Sari, Tari Baris Gede dan Wali Topeng Sidakarya. Bahkan, Tari Baris Gede ditarikan langsung Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana bersama Anggota DPRD Kota Denpasar, Bendesa Adat se-Kota Denpasar, Perbekel/Lurah serta Pimpinan OPD di lingkungan Pemerintah Kota Denpasar. Seluruh rangkaian Puncak Karya diakhiri dengan persembahyangan bersama yang dipuput sulinggih siwa budha yakni Ida Pedanda Gede Oka Karang, Griya Tegeh Karang Lumintang, Ida Pedanda Made Taman Dwija Putra Griya Paang dan Ida Pedanda Gede Mas Jelantik Griya Celuk Sukawati.


Pjs. Walikota Denpasar, I Dewa Gede Mahendra Putra dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa Karya Padudusan Agung lan Ngenteg Linggih di Pura Agung Jagatnatha Kota Denpasar ini merupakan momentum bagi seluruh masyarakat untuk selalu eling dan meningkatkan srada bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Karya ini juga diharapkan menjadi sebuah momentum untuk menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi dari Tri Hita Karana.


“Dengan pelaksanaan karya ini mari kita tingkatkan rasa sradha bhakti kita sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai impelementasi Tri Hita Karana di wilayah Kota Denpasar,” ujarnya. 


Kepala Bagian Kesra Setda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Surya Antara menerangkan rangkaian Karya Padudusan Agung Lan Ngenteg Linggih di Pura Agung Jagatnatha dimulai pada tanggal 26 Maret 2024 dengan kegiatan Maturan Penenten nunas pamuput tawar. Kemudian dilaksanakan Mecaru Panca Kelud pada Jumat, 1 Nopember 2024. 


Dilanjutkan dengan Upacara Melasti pada Kamis, 14 Nopember 2024, Upacara Mepepada Karya pada Kmais, 14 Nopember 2024. Puncak Karya Pedudusan Agung lan Ngenteg Linggih akan dilaksankan bertepatan dengan Purnama Sasih Kalima pada Sabtu, 16 Nopember 2024. Setelah puncak karya, akan dilaksanakan Bhakti Penganyar serta Penyineban akan dilaksanakan pada 23 November 2024 yang didahului dengan Upacara Nyenuk. 


“Selain rangkaian acara inti, Karya Padudusan Agung Lan Ngenteg Linggih di Pura Agung Jagatnatha ini juga diisi lomba membuat Penjor dan Lomba Ngelawar. Semoga kerjasama yang baik antara seluruh panitia menjadikan Karya Agung di Pura Jagatnatha berjalan lancar dan labda karya dan apa yang kita harapkan dari pelaksanaan upacara ini dapat memberi kebaikan bagi kita semua,” ujarnya. (Ags/Hum).

Pembukaan Sidang Paripurna DPRD Kota Denpasar,


 Ket foto : Pjs. Walikota Denpasar, I Dewa Gede Mahendra Putra saat menyampaikan Pidato Pengantar yang dibacakan dalam Sidang Paripurna DPRD Kota Denpasar yang digelar di Gedung DPRD Kota Denpasar pada Senin (18/11). 

Pemkot Denpasar Resmi Usulkan Ranperda Pelestarian Dan Perlindungan Ogoh-Ogoh.


Denpasar, Bali Kini - Pemerintah Kota Denpasar secara resmi mengusulkan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Pelestarian dan Perlindungan Ogoh-Ogoh di Kota Denpasar. Usulan tersebut disampaikan Pjs. Walikota Denpasar, I Dewa Gede Mahendra Putra dalam Pidato Pengantar yang dibacakan dalam Sidang Paripurna DPRD Kota Denpasar yang digelar di Gedung DPRD Kota Denpasar pada Senin (18/11). 


Pelaksanaan Sidang Paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede didampingi Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar, Ida Bagus Yoga Adi Putra dan I Made Oka Cahyadi Wiguna ini turut dihadiri Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, Forkopimda Kota Denpasar, segenap Anggota DPRD Kota Denpasar serta undangan lainya. 


Pjs. Walikota Denpasar, I Dewa Gede Mahendra Putra dalam pedato pengantarnya dihadapan Sidang Paripurna DPRD Kota Denpasar menjelaskan bahwa Rancangan Peraturan Daerah tentang pelestarian dan perlindungan ogoh-ogoh berpedoman pada Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan yang fokus memberikan perlindungan dan pelestarian pada warisan budaya. Berkenaan dengan hal tersebut, ogoh-ogoh merupakan salah satu warisan budaya bali yang mengkombinasikan unsur keagamaan dan unsur tradisi. 


“Disamping itu dari aspek regulasi pelestarian dan perlindungan ogoh ogoh juga telah diatur dalam Peraturan Walikota Nomor 29 Tahun 2020 tentang Pelestarian Budaya Ogoh-Ogoh, namun sejalan dengan perkembangan dan kondisi saat ini yang sudah tidak sesuai dengan kebutuhan hukum masyarakat, perlu untuk perbaharui pengaturannya,” ujarnya. 


Lebih lanjut dijelaskan, ogoh-ogoh yang merupakan salah satu warisan budaya Bali sangat erat kaitannya dengan perayaan Nyepi, yang mana tradisi ini memiliki makna mendalam sebagai simbol netralisir butha kala dan harmonisasi alam semesta. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, ada kekhawatiran mengenai hilangnya muatan upacara keagamanaan dan penurunan kualitas pembuatan serta penyelenggaraan pawai ogoh-ogoh. 


“Dengan adanya rancangan peraturan daerah ini, diharapkan agar tradisi ini dapat dijaga kualitasnya dan tidak hanya menjadi tontonan, tetapi tetap memiliki nilai spiritual keagamaan dan budaya yang kuat, selain itu dengan disusunnya regulasi terhadap penyelenggaraannya dapat membantu untuk mengatur pelaksanaan pawai ogoh-ogoh yang semakin besar dan kompleks,” ujarnya. 


Dikatakan Dewa Mahendra, rancangan peraturan daerah tentang pelestarian dan perlindungan ogoh-ogoh ini akan mencakup berbagai aspek, seperti keselamatan, waktu pelaksanaan, dan jalur pawai. Sehingga dapat menghindari terjadinya gangguan ketertiban umum, kemacetan, dan potensi bentrokan antar kelompok masyarakat dalam rangka memberikan legitimasi hukum bagi pemerintah daerah dalam melakukan pelestarian budaya, peningkatan kualitas pawai, dukungan bagi seniman lokal, edukasi bagi generasi muda, perlindungan lingkungan, peningkatan potensi pariwisata, perlindungan hak cipta, peningkatan partisipasi masyarakat, dan menjaga keharmonisan sosial.


“Semoga dengan kerjasama dalam pelaksanaan fungsi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Denpasar dengan kami dijajaran eksekutif dalam pembentukan peraturan daerah dapat memberikan pengaturan yang ideal bagi masyarakat untuk mendorong keterpaduan demi mewujudkan Kota Denpasar yang berbudaya dan sejahtera,” ujar Dewa Mahendra. 


Sementara, Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede memberikan apresiasi atas bergulirnya proses pembentukan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Pelestarian dan Perlindungan Ogoh-Ogoh di Kota Denpasar. Dimana, pihaknya berharap Ranperda ini dapat berproses dan akhirnya dapat ditetetapkan mejadi Perda nantinya. Hal ini lantaran kehadiran Perda ini sangat penting dalam upaya menjaga dan melestarikan tradisi ogoh-ogoh serta menjaga pakemn-pakem ogoh-ogoh. 


“Semoga pembahasan Ranperda ini dapat berjalan sesuai rancana dan dapat memberikan kemanfaatan bagi masyarakat, khususnya para yowana dalam menjaga pakem dan kelestarian kesenian ogoh-ogoh di Kota Denpasar,” ujarnya. (AGs/Hum).

Pjs Bupati Jembrana Sampaikan Jawaban Eksekutif atas Pandangan Umum Fraksi DPRD


Jembrana , Bali Kini -
Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Jembrana, I Ketut Sukra Negara, menyampaikan jawaban eksekutif atas pandangan umum fraksi-fraksi DPRD Kabupaten Jembrana terhadap dua ranperda yakni Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2025 dan Rancangan Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan Bangunan Gedung

dalam rapat paripurna yang digelar di Gedung DPRD Jembrana, Senin (18/11/2024).


Dalam sambutannya, Pjs Bupati Sukra Negara menegaskan pentingnya penyusunan Raperda sebagai langkah strategis dalam memperkuat dasar hukum untuk menjalankan berbagai program pembangunan di Kabupaten Jembrana.


“Penyusunan Raperda ini merupakan bagian dari upaya kami untuk memastikan kepastian hukum dalam setiap program pembangunan. Kami sangat menghargai dukungan dan pengawasan yang diberikan oleh DPRD, yang mencerminkan komitmen kita bersama, baik eksekutif maupun legislatif, demi kepentingan masyarakat Kabupaten Jembrana,” ujarnya.


Pjs Bupati Sukra Negara juga menyatakan harapannya agar Peraturan Daerah yang akan disahkan nantinya dapat menjadi pedoman yang efektif dalam pembangunan daerah.


“Kami berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan legislatif untuk mewujudkan kebijakan yang benar-benar berpihak pada kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.


Selain itu, Pjs Bupati Sukra Negara turut menanggapi berbagai masukan dan saran yang disampaikan oleh fraksi-fraksi DPRD Kabupaten Jembrana. Ia memastikan bahwa setiap usulan dan pandangan umum yang diterima akan dipertimbangkan dengan seksama dalam penyusunan APBD dan Raperda agar dapat menghasilkan keputusan yang lebih matang dan sesuai dengan kebutuhan daerah. (Ari/Hum)


Pjs Bupati Sukra Negara Melayat Rumah Duka Camat Jembrana Agus Arianta


Jembrana , Bali Kini 
- Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Jembrana, I Ketut Sukra Negara mengunjungi rumah duka Alm. Camat Jembrana I Kadek Agus

Arianta, S.STP., M.Si pada Senin (18/11/2024). 


Pjs Bupati Jembrana Sukra Negara menyampaikan ucapan belasungkawa serta rasa duka cita yang mendalam atas berpulangnya I Kadek Agus Arianta. Pihaknya juga mengucapkan terima kasih atas jasa-jasa almarhum selama mengabdi di Pemerintahan Kabupaten Jembrana. Almarhum merupakan lulusan STPDN Angkatan 09. Sempat menjabat sebagai Lurah Dauhwaru, Lurah Sangkaragung, dan Kepala Bidang (Kabid) Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jembrana hingga akhirnya menjabat sebagai Camat Jembrana sejak 2021 lalu. 


"Kami segenap keluarga besar Pemerintah dan Masyarakat Kabupaten Jembrana turut berduka cita yang mendalam atas meninggalnya Bapak I Kadek Agus Arianta. Semoga Almarhum diberikan tempat yang terbaik disisi Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Bagi keluarga yang ditinggalkan dapat diberikan kekuatan dan ketabahan," ungkap PJs Sukra Negara.


Kepergian Camat Jembrana ini begitu meninggalkan duka mendalam, untuk keluarga juga Pemkab Jembrana.

Sebelumnya Kade  Agus wafat akibat serangan jantung saat melakukan tugas mendampingi perwakilan Jembrana dalam acara apresiasi warisan budaya di Museum Fatahillah, Kota Tua, Jakarta. Ia mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Taman Sari, Minggu (17/11/2024) sekitar pukul 03.00 WIB.


Jasad dikirim dari Jakarta melalui jalur darat dan tiba di kediaman pada Senin pukul 04.30 WITA dini hari. Kunjungan PJs Bupati Jembrana kerumah duka didampingi oleh Sekda Jembrana, dan beberapa kepala OPD dilingkungan Pemkab Jembrana. Tampak hadir juga melayat  Ketua DPRD Kabupaten Jembrana Ni Made Sri Sutarmi  dirumah duka  menyampaikan bela sungkawa. (Hu/J)


Minggu, 17 November 2024

Berpacu Dilumpur, Makepung Lampit 2024 Digelar.


Jembrana , Bali Kini 
- Puluhan pasang kerbau adu cepat dalam perlombaan Makepung Lampit 2024 yang di gelar di Subak Kaliakah Munduk, Desa Kaliakah, Minggu (17/11).

Ajang makepung diatas lumpur ini sukses menyedot ribuan penonton, tak hanya warga lokal tampak pula antusiasme wisatawan asing ikut menyaksikan perlombaat tersebut. 


Ketua Sekaa Makepung I Made Mara dalam laporanya mengatakan peserta yang mengikuti mekepung lampit kali ini sebanyak 40 pasang kerbau.

"Untuk peserta makepung lampit 2024 kali ini diikuti oleh 40 pasang peserta yang terdiri dari 10 regu timur dan 30 dari regu barat," ucapnya.


Ia juga mengapresiasi Pemkab Jembrana telah mensuport kegiatan tersebut mengingat Makepung sebagai salah satu warisan budaya leluhur kabupaten Jembrana harus dijaga kelestariannya.

"Kami, sekaa makepung mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Jembrana yang telah memberikan dukungan pada acara ini, ini sangat berarti bagi sekaa dalam mendukung kelancaran acara hari ini,” ujar Made Mara.



Sementara itu Sekda Jembrana I Made Budiasa mengatakan makepung selain sebagai ekspresi seni budaya tradisional yang wajib dilestarikan dan dikembangkan, makepung juga merupakan daya tarik wisata yang potensial karena ciri khas dan keunikanya yang tiada duanya.

"Tentu makepung ini kita inginkan dapat memberikan dampak positif terhadap berbagai sektor pembangunan seperti pertanian dan peternakan, mewujudkan destinasi dan atraksi wisata yang berdaya saing dengan berbasis pemberdayaan masyarakat serta menciptakan kesempatan berusaha bekerja dan berinvestasi," ungkapnya.


Lanjut ia menginginkan tradisi makepung agar terus dikembangkan dan dikemas sebagai daya tarik wisata budaya dengan tetap mempertahankan ciri khas daerah dan aspek pemberdayaan masyarakat agar mendapatkan nilai manfaat yang optimal.

"Melestarikan tradisi dan mengembangkan makepung agar dapat bermanfaat bagi peningkatan kesejahtraan masyarakat bukanlah suatu yang mudah, namun dengan dilandasi semangat makepung yang didalamnya terkandung nilai-nilai kebersamaan, sportifitas, kesungguhan dan rasa tanggung jawab niscaya hal tersebut akan kita gapai," pungkas Sekda Budiasa.( Kom )


Karya Padudusan Agung di Pura Jagatnatha Denpasar,

 


Ket foto : Sekretaris Daerah Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana saat ngayah menarikan Tari Baris Gede pada Puncak Karya yang dilaksanakan bertepatan dengan Purnama Sasih Kalima, Sabtu (16/11).
 

Sekda Alit Wiradana, Anggota DPRD Denpasar, Piminan OPD, Bendesa Adat Hingga Perbekel/Lurah Ngayah Tari Baris Gede. 


Denpasar, Bali Kini - Pelaksanaan Karya Padusuaan Agung lan Ngenteg Linggih di Pura Agung Jagatnatha Kota Denpasar dilaksanakan dengan semangat gotong royong. Di tengah hiruk pikuk masyarakat, pemangku, serati banten hingga pegawai yang ngayah di berbagai rangkaian karya, Sekretaris Daerah Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana juga turut andil ngayah menarikan Tari Baris Gede pada Puncak Karya yang dilaksanakan bertepatan dengan Purnama Sasih Kalima, Sabtu (16/11). 


Selain Sekda Alit Wiradana, tarian yang dibawakan secara massal dengan jumlah penari mencapai ratusan orang ini juga diikuti oleh Anggota DPRD Kota Denpasar. Tampak beberapa Anggota DPRD Kota Denpasar ikut menari, yakni I Wayan Suadi Putra yang juga Ketua Komisi III DPRD Kota Denpasar, I Ketut Budha, I Made Mudra, I Nyoman Sumardika, I Nyoman Kari Santika hingga Ketua Fraksi PSI Nasdem, Agus Wirajaya. Selain itu, tampak pula Pimpinan OPD di lingkungan Pemerintah Kota Denpasar, Perbekel/Lurah se-Kota Denpasar serta Bendesa Adat se-Kota Denpasar.  


Sekretaris Daerah Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana dalam kesempatan tersebut memberikan apresiasi sekaligus ucapan terimakasih atas keterlibatan semua pihak untuk ikut serta ngayah serangkaian Karya di Pura Agung Jagatnatha Denpasar. Hal ini merupakan wujud kebersamaan dalam pelaksanaan sradha dan bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. 


“Yang pertama ijinkan saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan mensukseskan Karya Agung di Pura Jagatnatha ini, terutama Ida Sulinggih, Serati Banten, Pemangku, Seka Gong, Seka Santi, termasuk juga pengisi pengilen dari DPRD Kota Denpasar, Bendesa Adat, Perbekel/Lurah dan OPD, serta yang kedua kebersamaan ini harus terus kita pupuk untuk terus bersinergi dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat,” ujarnya. 


Alit Wiradana menambahkan bahwa Karya Padudusan Agung lan Ngenteg Linggih di Pura Agung Jagatnatha Kota Denpasar ini merupakan momentum bagi seluruh masyarakat untuk selalu eling dan meningkatkan srada bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Karya ini juga diharapkan menjadi sebuah momentum untuk menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi dari Tri Hita Karana.


“Dengan pelaksanaan karya ini mari kita tingkatkan rasa sradha bhakti kita sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai impelementasi Tri Hita Karana di wilayah Kota Denpasar,” ujarnya. (Ags).


Apresiasi Wisuda Lansia, Pj. Ketua TP PKK Bali: Semoga Para Lansia Terus Menjadi Insan Mandiri dan Produktif


Gianyar , Bali Kini 
– Pj. Ketua TP PKK Provinsi Bali, Ny. drg. Ida Mahendra Jaya mengapresiasi pelaksanaan Wisuda Lansia yang dilaksanakan oleh Perwakilan BKKBN Provinsi Bali. Hal itu sangat tepat dan sejalan dengan visi dan misi Gerakan PKK, yang mana pemberdayaan lansia masuk di salah satu dari 10 Program Pokok PKK, yaitu Gotong Royong.


Hal itu disampaikannya saat memberikan sambutan pada acara Wisuda Sekolah Lansia Wreda Santi Bedulu Bisa, bertempat di Desa Bedulu, Gianyar, pada Jumat (15/11).


Dalam kesempatan tersebut, ia mengatakan bahwa para lansia usianya memang boleh lanjut, namun semangat harus tetap muda. Lansia diharapkan menjadi lansia yang tangguh dan berdaya bagi keluarga dan lingkungan.


Melalui sekolah hingga wisuda kali ini bisa menjadi titik tolak untuk terus menjadi insan mandiri dan produktif dalam kehidupan, seraya menjadi motivator bagi lansia lain agar tetap semangat dan berkarya. "Saya ucapkan terima kasih bagi para senior saya karena telah bersedia untuk menjadi sosok-sosok pembelajar sepanjang hayat, di mana usia tidak menjadi penghalang untuk menimba ilmu," ujarnya.


Ia berharap Sekolah Lansia bisa berkembang dan bisa terbentuk juga di semua desa di seluruh Bali, sehingga bisa terus memberdayakan para sesepuh kita. "Kami terus berdoa bahwa para sesepuh, para lansia yang kami sayangi dan hormati, dapat senantiasa diberikan kesehatan dan kesejahteraan lahir batin, dan dapat menjadi inspirasi bagi generasi yang lebih muda," pungkasnya.


Sebelumnya, Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, dr. Luh Gede Sukardiasih, mengatakan bahwa pembinaan secara komprehensif bagi para lansia bisa berdampak positif dan membuat lansia menjadi lebih berdaya guna bagi masyarakat dan keluarga.


Ia mengungkapkan bahwa saat ini jumlah lansia meningkat 13,75% di Bali dan 14% di Kabupaten Gianyar. Ke depan, kemungkinan jumlahnya akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya usia harapan hidup masyarakat Bali yang saat ini rata-rata 75 tahun. "Jadi, jumlah meningkat jangan jadikan beban, namun bisa menjadi peluang untuk membantu keluarga agar bisa menjadi berdaya guna dan smart," jelasnya.


Ia menambahkan bahwa sekolah lansia ini bukanlah sekolah formal, namun merupakan sekolah pendidikan sepanjang hayat. "Selama masih bernapas, kita harus terus belajar. Jadi, kita fasilitasi lansia agar bisa terus smart, jangan berpikir sudah lansia kita tidak usah mandi, berdandan, dan lain-lain. Kita harus tetap produktif," imbuhnya seraya menambahkan sekolah lansia merupakan sekolah informal dengan kurikulum yang didesain untuk meningkatkan keterampilan para lansia.


Tahun ini, dikatakannya bahwa BKKBN menargetkan setiap satu Kabupaten/Kota terdapat satu sekolah lansia. "Saya ucapkan terima kasih kepada Kabupaten Gianyar, khususnya Desa Bedulu yang sudah menginisiasi harapan kami. Saat ini, kami baru memiliki 11 sekolah lansia yang tersebar di seluruh Bali. Saya harap nanti setiap kecamatan bisa memiliki sekolah lansia," tandasnya.[pr]

Peringatan Hari Ikan Nasional 2024, Ny. Ida Mahendra Jaya Dorong Ikan Jadi Solusi Permasalahan Gizi Masyarakat


Denpasar , Bali Kini
- Ikan sebagai salah satu sumber protein yang tinggi diharapkan menjadi salah satu solusi bagi permasalahan penanganan gizi masyarakat. Hal tersebut disampaikan Penjabat (PJ) Ketua Tim Penggerak PKK sekaligus Ketua Forum Peningkatan Konsumsi Ikan Nasional (Forikan) Bali, drg. Ida Mahendra Jaya, dalam peringatan Hari Ikan Nasional (Harkannas) ke-11 Provinsi Bali tahun 2024, pada Sabtu (16/11) di Gedung UMKM PT Pelindo Cabang Benoa, Denpasar.


Ny. Ida Mahendra Jaya mengatakan, ia sangat mengapresiasi pelaksanaan Harkannas yang menurutnya merupakan momentum strategis untuk membangun koordinasi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha demi menjadikan ikan sebagai solusi utama dalam penanganan masalah gizi, termasuk stunting. "Ikan kaya akan nutrisi, seperti protein dan omega-3, yang sangat penting bagi pertumbuhan, kesehatan, dan kecerdasan generasi penerus," katanya.


Untuk itu, Ny. Ida Mahendra mendorong terus agar masyarakat terutama anak-anak untuk gemar mengkonsumsi ikan. "Termasuk pula agar semakin banyak inovasi dan kreativitas dari pelaku kuliner untuk menghadirkan menu berbahan dasar ikan yang lebih menarik bagi masyarakat," tandasnya.


Sementara itu, Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistyo, menjelaskan bahwa hingga saat ini konsumsi harian per kapita Indonesia untuk asupan gizi termasuk protein masih terhitung rendah. "Asupan gizi di Indonesia saat masih 62 gram protein per kapita per hari sedangkan negara maju angkanya bisa di atas 100 gram per hari," kata Budi. "Bali termasuk di angka stunting terendah namun konsumsi ikannya masih rendah bisa jadi asupan protein bisa jadi masih rendah," imbuhnya.


Karenanya dengan inisiasi Bali yang menjadi pelopor pengukuhan "Duta Protein Nasional" yang bertugas memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya protein ikan, Budi mengharapkan kampanye gemar makan ikan akan semakin masif ke seluruh penjuru tanah air. "Bali 'kan pusat perhatian nasional bahkan dunia, jadi Bali bisa jadi inspirasi gerakan konsumsi protein dari ikan menuju generasi emas 2045," kata Budi.


Selain pengukuhan Duta Protein Nasional, acara tersebut juga ditandai dengan prosesi berbagi paket ikan segar kepada 200 anak penerima manfaat, pameran produk perikanan, hingga lomba masak serba ikan. Ajang ini sendiri bertujuan utama untuk memperkuat komitmen dalam meningkatkan konsumsi ikan dan memperbaiki gizi masyarakat, khususnya di Bali.


Hadir pula dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas (Kadis) Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Komandan Pangkalan TNI AL (LANAL) Denpasar Kolonel Laut Endra Kusuma dan Ketua Forum Maritim Bali Ketut Adil Darma Yasa.[pro]

Desa Tanjung Benoa dan Pengastulan Tampil dalam The 2nd UNESCO-IOC Global Tsunami Symposium


Banda Aceh , Bali Kini -
Pulau Bali memiliki tiga sumber gempa bumi, yaitu Megathrust Sumba di perairan selatan Bali, Busur Naik Belakang Flores di bagian utara, dan 30 sesar aktif di darat. Hal ini menjadikan Pulau Bali rawan terhadap bencana gempa bumi dan tsunami.  


Untuk menghadapi kondisi tersebut, diperlukan upaya mitigasi struktural dan nonstruktural yang melibatkan berbagai pihak. Salah satu upaya nonstruktural yang dapat dilakukan adalah dengan mengikuti program Tsunami Ready Community (Komunitas Siaga Tsunami). Tsunami Ready Community adalah program pembentukan komunitas siaga tsunami yang bertujuan untuk membangun masyarakat tangguh dengan kesiapsiagaan menghadapi ancaman tsunami sehingga dapat meminimalkan korban jiwa serta kerugian ekonomi.  


Pada tahun 2022, Desa Tanjung Benoa, Kabupaten Badung, menjadi desa pertama di Indonesia yang dikukuhkan sebagai Tsunami Ready Community oleh UNESCO. Keberhasilan ini diraih dengan dukungan Balai Besar MKG Wilayah III dan Stasiun Geofisika Denpasar sebagai fasilitator dalam memenuhi 12 indikator tsunami ready, serta kerja sama yang baik dan berkelanjutan dengan BPBD Provinsi Bali, BPBD kabupaten/kota, dan berbagai pihak dalam sinergi multihelix di Bali. Selanjutnya, Desa Pengastulan, Kabupaten Buleleng, menyusul untuk dikukuhkan sebagai Tsunami Ready Community oleh NTRB pada tahun 2023.  


Tahun ini, bertepatan dengan kegiatan The 2nd UNESCO-IOC Global Tsunami Symposium dalam rangka memperingati 20 tahun tsunami Aceh, yang diselenggarakan di Banda Aceh pada 10–14 November 2024, Desa Tanjung Benoa, yang diwakili oleh Ketua FPRB Desa Tanjung Benoa, Dr. I Wayan Deddy Sumantra, S.Sn., M.Si., dan Desa Pengastulan, yang diwakili oleh Sekretaris Desa Muhammad Ali, diundang sebagai komunitas yang telah berhasil menjadi contoh baik di mata dunia.  


Peran Komunitas Tanjung Benoa dalam acara ini adalah menyampaikan pesan bahwa pengakuan sebagai Tsunami Ready Community harus dipertahankan dengan upaya mitigasi kebencanaan yang berkelanjutan. Selain itu, Komunitas Tanjung Benoa juga berbagi pengalaman tentang dampak positif program ini terhadap kehidupan pariwisata di Tanjung Benoa. Pada acara tersebut, secara resmi Desa Pengastulan dikukuhkan sebagai Tsunami Ready Community oleh UNESCO.  


Keberhasilan Desa Tanjung Benoa dan Desa Pengastulan dalam meraih pengakuan sebagai Tsunami Ready Community menjadi bukti bahwa sinergi multihelix antara BMKG, pemerintah daerah, BPBD, masyarakat, dan pihak swasta mampu mendukung upaya mewujudkan cita-cita Zero Victim saat terjadi bencana.[hum/pr]

Kapolres Karangasem Memimpin Apel Persiapan Pengamanan Upacara Tawur Tabuh Gentuh di Pura Pasar Agung Besakih


Karangasem, Bali Kini
– AKBP I Nengah Sadiarta, S.I.K., S.H., M.K.P., Kapolres Karangasem, memimpin apel persiapan pengamanan untuk Upacara Tawur Tabuh Gentuh dan Wana Kertih Kahyangan Jagat Pura Pasar Agung Besakih. Apel berlangsung di Lapangan Parkir Bawah Pura Pasar Agung, Kecamatan Selat, pada Sabtu (16/11/2024).


Apel ini dihadiri oleh berbagai elemen keamanan dan pemerintah daerah, termasuk para pejabat utama Polres Karangasem, Danramil Selat Kapten Inf. Marjuli, Kapolsek Selat AKP I Dewa Gede Ariana, S.H., Plt Kabid Trantib Kabupaten Karangasem Drs. Ida Made Amitaba, serta perwakilan dari Dishub, Satpol PP, BNPB Kabupaten Karangasem, dan pihak Kecamatan Selat.


Dalam arahannya, Kapolres I Nengah Sadiarta menekankan pentingnya kesiapan personel dalam mengamankan Upacara Tawur Tabuh Gentuh, yang merupakan upacara suci setiap 10 tahun sekali. Tahun ini, puncak acara akan berlangsung mulai 16 hingga 27 November 2024, bertepatan dengan Hari Purnama Kelima. Acara ini diprediksi akan menarik perhatian umat Hindu dari berbagai kabupaten di Bali.


"Kesiapan di lapangan sangat penting untuk memastikan semua pemedek yang hadir dapat melaksanakan ibadahnya dengan aman dan tertib," ujar Kapolres. Ia juga mengingatkan seluruh personel untuk memahami tugas dan wilayah masing-masing serta menjaga sinergi dengan berbagai pihak terkait demi kelancaran acara.


Kapolres memberikan perhatian khusus pada potensi kepadatan lalu lintas, terutama dari kendaraan galian C yang sering melintasi jalur menuju Pura Pasar Agung. Ia meminta personel untuk selalu siap mengatur lalu lintas sesuai kebutuhan di lokasi.


Persiapan yang matang juga disoroti oleh Kapolres, yang menginstruksikan agar semua personel membawa peralatan dasar seperti peluit, senter, dan jas hujan. Kerja sama dan komunikasi antar pos pengamanan harus tetap terjalin dengan baik selama kegiatan berlangsung.


Di akhir arahannya, Kapolres I Nengah Sadiarta mengajak seluruh anggota untuk meningkatkan kesiapan mental dan fisik, serta menjaga kedisiplinan dalam menjalankan tugas. Para perwira pengendali diharapkan memberikan arahan taktis dan teknis yang jelas kepada anggota di lapangan, serta melaporkan perkembangan situasi secara berkala.


Dengan langkah-langkah persiapan ini, Polres Karangasem berharap rangkaian Upacara Tawur Tabuh Gentuh dapat berjalan dengan lancar, aman, dan penuh khidmat bagi seluruh umat yang hadir. (Ami)

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved