-->

Jumat, 25 Juli 2025

Fraksi Golkar Soroti Penurunan Belanja Modal dan Anggaran Pendidikan dalam Raperda Perubahan APBD Bali 2025


Laporan reporter: I Made Arnawa

Denpasar, Bali Kini -  Fraksi Partai Golkar DPRD Provinsi Bali menyampaikan sejumlah catatan kritis dan masukan tajam terhadap Raperda Perubahan APBD Semesta Berencana Provinsi Bali Tahun Anggaran 2025 dalam Rapat Paripurna ke-25, Senin (21/7/2025). Pandangan umum fraksi yang dibacakan oleh Drs. I Wayan Gunawan, MAP., menyoroti berbagai dinamika perubahan struktur anggaran, termasuk penurunan belanja modal dan pengurangan signifikan anggaran di bidang pendidikan.

Fraksi Golkar menyoroti realisasi pendapatan daerah hingga 20 Juni 2025 yang baru mencapai Rp2,77 triliun atau 45,96% dari target. Namun, optimisme tetap disampaikan atas target pendapatan sebesar Rp6,5 triliun, termasuk proyeksi Pungutan Wisatawan Asing (PWA) yang diyakini mampu melampaui target Rp400 miliar.

Namun, kekhawatiran mencuat terhadap turunnya alokasi belanja modal yang menyusut Rp158,9 miliar atau 15,77%. Golkar menilai penurunan ini mengancam peningkatan layanan publik jangka panjang. Bahkan hingga pertengahan tahun, realisasi belanja modal baru menyentuh Rp48,2 miliar (4,79%).

Lebih lanjut, Fraksi Golkar juga menyoroti belum dialokasikannya anggaran untuk program strategis "Satu Keluarga Satu Sarjana", meskipun mendapat sambutan positif dari masyarakat. Tak hanya itu, anggaran untuk Trans Metro Dewata sebesar Rp57 miliar juga dipertanyakan peruntukannya karena dinilai belum efektif dalam melayani masyarakat.

Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 yang mendorong efisiensi anggaran juga turut berdampak pada pemangkasan di berbagai sektor, termasuk pendidikan yang turun Rp39 miliar, BNPB Bali turun Rp4,4 miliar, serta Dinas Kominfo dan Statistik yang dipotong Rp146 miliar. Golkar mendesak penjelasan atas langkah pemotongan ini, terutama mengingat urgensinya dalam pelayanan publik dan mitigasi bencana.

Fraksi Golkar juga mengangkat sejumlah isu aktual seperti ketegasan terhadap pelanggaran RTRW, polemik kewenangan Majelis Desa Adat, serta kerusakan jalan nasional Denpasar-Gilimanuk dan irigasi di kawasan pariwisata. Tak ketinggalan, mereka mendesak Gubernur untuk turun tangan atas kasus beras oplosan, kematian ikan di Danau Batur, dan permasalahan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang belum menyerap semua siswa.

Terkait dimasukannya proyek pembangunan Bali Utara ke dalam RPJMN 2025-2026 melalui Perpres No. 12/2025, Golkar meminta tanggapan resmi Gubernur untuk memastikan komitmen pusat benar-benar diwujudkan demi pemerataan pembangunan. 

Fraksi Demokrat-NasDem Kritisi Rencana Pinjaman Daerah dalam Perubahan APBD Bali 2025


 Laporan reporter: I Made Arnawa

Denpasar, Bali Kini – Fraksi Demokrat-NasDem DPRD Provinsi Bali menyampaikan kritik tajam terhadap rencana perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Semesta Berencana Tahun Anggaran 2025. Dalam rapat paripurna ke-25, juru bicara Fraksi, I Gusti Ayu Mas Sumatri, menyatakan bahwa rancangan pendapatan yang disampaikan Gubernur Bali dinilai terlalu pesimis, khususnya dalam hal Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Fraksi menyoroti rencana pinjaman daerah sebesar Rp347 miliar untuk menutup defisit Rp569 miliar, padahal mereka yakin defisit tersebut bisa ditutup tanpa utang jika PAD ditingkatkan secara realistis berdasarkan tren data tiga tahun terakhir. Mereka mengusulkan penerapan metode analisis deret waktu (time series analysis) sebagai pendekatan perencanaan anggaran yang lebih masuk akal dan berbasis data nyata.

Selain masalah pendapatan dan belanja, Fraksi Demokrat-NasDem juga mempertanyakan lonjakan belanja operasional yang naik Rp500 miliar dibanding tahun sebelumnya, di tengah upaya efisiensi nasional. Mereka menuntut penjelasan logis dari Gubernur atas kenaikan tersebut.

Tak hanya itu, fraksi juga menyoroti persoalan klasik seperti pengangkatan tenaga kontrak yang belum tuntas, potensi bencana akibat cuaca ekstrem, hingga masalah sampah dan kemacetan yang makin akut. Mereka juga mengkritik maraknya vila ilegal yang dinilai menggerus pendapatan sektor perhotelan serta menyarankan penguatan koperasi dan pasar tradisional sebagai penyeimbang ekspansi toko modern.

Di sisi lain, Demokrat-NasDem mendorong Gubernur Bali untuk lebih serius mengembangkan wilayah luar Denpasar, seperti melanjutkan pengembangan Dermaga Cruise Manggis, Pelabuhan Amed, dan wacana Bandara Buleleng demi pemerataan pariwisata.

"Kami berharap tanggapan Gubernur bisa menjawab keresahan dan logika fiskal yang kami bangun berdasarkan data riil, bukan sekadar asumsi pesimistis," tegas Mas Sumatri menutup pandangan fraksi.

Fraksi Gerindra-PSI Kritisi Strategi Defisit dan Potensi PAD Tak Maksimal dalam Raperda Perubahan APBD Bali 2025


Laporan Reporter: I Made Arnawa

Denpasar, Bali Kini  -  Fraksi Gerindra-PSI DPRD Provinsi Bali menyampaikan sejumlah catatan tajam terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Perubahan APBD Semesta Berencana Provinsi Bali Tahun Anggaran 2025. Dalam Rapat Paripurna ke-25, Fraksi menyoroti ketimpangan antara potensi dan realisasi Pendapatan Daerah, serta mempertanyakan motif di balik penganggaran pinjaman daerah yang berulang kali tak terealisasi.

Dalam pandangan yang dibacakan oleh I Kadek Diana, Fraksi Gerindra-PSI menyoroti bahwa meskipun pendapatan daerah direncanakan naik menjadi Rp6,50 triliun dan belanja meningkat ke Rp7,07 triliun, defisit tetap muncul sebesar Rp569,42 miliar. Fraksi mempertanyakan kenapa pinjaman daerah sebesar Rp347,15 miliar kembali diajukan untuk menutup defisit, padahal dalam dua tahun terakhir pinjaman serupa tidak pernah terealisasi, namun belanja tetap berjalan normal.

Lebih lanjut, Fraksi menyoroti bahwa Pungutan Wisatawan Asing (PWA) yang ditargetkan Rp400 miliar masih jauh di bawah potensi sesungguhnya yang diperkirakan mencapai Rp950 miliar, berdasarkan data kunjungan wisatawan dan tarif pungutan Rp150.000 per orang. Fraksi meminta agar Gubernur serius menggenjot penerimaan dari sektor ini, bahkan menyarankan agar angka PWA dinaikkan menjadi Rp747,15 miliar guna menutup defisit tanpa perlu utang daerah.

Fraksi Gerindra-PSI juga mendesak agar Pemerintah Provinsi lebih transparan dalam mencantumkan secara eksplisit program-program yang dibiayai dari PWA sebagaimana diamanatkan dalam Perda No. 6 Tahun 2023. Mereka menegaskan pentingnya akuntabilitas dan keterbukaan atas dana yang berasal dari kontribusi wisatawan asing, agar benar-benar memberi dampak pada pelestarian budaya dan lingkungan Bali.

Menutup pandangan umum, Fraksi Gerindra-PSI menyampaikan kritik terhadap pola politik anggaran yang dianggap “sengaja melambungkan belanja dan merendahkan pendapatan” demi menciptakan kesan kinerja luar biasa ketika PAD berhasil melampaui target tanpa realisasi pinjaman. Fraksi meminta penjelasan logis dan transparan atas pola ini, serta dampaknya terhadap penilaian kinerja pemerintah.

Salurkan 282, 36 Ton Bantuan Pangan Beras CPP, Bupati Kembang : Akhir Juli Harus Selesai!


Laporan Reporter : Ajb / Tim Lpt 

Jembrana , Bali Kini – Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan ingin penyaluran bantuan beras CPP (Cadangan Pangan Pemerintah) yang jumlah 282, 36 Ton, selesai di distribusikan kepada penerima manfaat sampai akhir Juli 2025.

Hal tersebut, ia sampaikan saat roadshow pembagian beras CPP dari wilayah paling timur Jembrana, yakni kecamatan Pekutatan sampai kecamatan Melaya, Jumat (25/7). Turut mendampingi, Ketua TP PKK Jembrana, Ny. Ani Setiawarini Kembang Hartawan serta Kepala OPD terkait.

“Saya meminta kepada perangkat desa khususnya Prebekel, Kelian Banjar/Kaling agar membatu pendistribusian bantuan CPP ini kepada masyarakat yang sudah terdata dalam DTKS. Ahkir bulan Juli ini harus selesai,” ungkapnya.

Kembang menambahkan pasti masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui akan mendapatkan bantuan ini, maka dari itu tugas perangkat desa, khususnya kepada Kelian Bañjar/Kaling juga memberi tahu untuk mengambil.

“Bila mana ada masyarakat yang tidak mampu mengambil bantuan tolong dibawakan paling lambat 31 juli maksimal dan tidak boleh lebih dari tanggal 31 juli. Sekali lagi, ini demi kemanusiaan,” imbuhnya.

Bupati Kembang menyebut bahwa penyaluran bantuan CPP merupakan bentuk nyata kehadiran pemerintah dalam menjamin ketahanan pangan masyarakat, khususnya bagi keluarga yang tergolong rentan dan kurang mampu.

“Bantuan ini agar dimanfaatkan sebaik mungkin untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga. Program ini juga menjadi langkah strategis pemerintah untuk mengendalikan inflasi daerah, menjaga stabilitas sosial ekonomi,” ucapnya.

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Made Dwi Maharimbawa melaporkan bahwa Kabupaten Jembrana menerima alokasi bantuan pangan beras sebanyak 282, 36 Ton untuk disalurkan kepada 14.118 keluarga penerima manfaat pada periode Juni–Juli 2025.

“Masing-masing penerima manfaat mendapatkan beras 10 kg. Jadi selama periode Juni-Juli mendapatkan 20 kg beras. Dalam penyaluran bantuan CPP ini kita juga berkolaborasi dengan Perum Bulog,” tutupnya.

Upacara Mulang pekelem Digelar untuk sucikan selat Bali


 Laporan Reporter : Ajb / tim Lpt 

Jembrana , Bali Kini - Upacara Segara Kerthi Mulang Pakelem di perairan Selat Bali digelar pada pada Tilem Kasa, Sukra Pon Prangbakat, Jumat (25/7) . Upacara   bertujuan untuk menjaga keharmonisan dan kesucian laut, khususnya di perairan strategis yang menghubungkan pulau Bali dan Jawa , hadir langsung Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna beserta jajaran forkopimda Jembrana dan tokoh-tokoh adat.

Upacara dipusatkan di Dermaga LCM Gilimanuk dan dipuput tiga rohaniawan Hindu, yakni Ida Pedanda Istri Nabe Manuaba dari Griya Manistutu Melaya, Ida Pandita Nabe Mpu Reka Kusuma Ananda dari Griya Arum Gilimanuk, dan Ida Rsi Agung Ananda Yoga Pinatih dari Griya Samiana Gilimanuk.

Upacara Mulang Pakelem juga bertujuan memohon agar aktivitas pelayaran di Selat Bali selalu diberikan keselamatan.  Terlebih , beberapa waktu lalu terjadi musibah di Selat Bali menyusul tragedi tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya .

Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna mengatakan  upacara mulang pakelem sekaligus dirangkaikan dengan acara petik laut.Acara ini adalah bentuk upacara memohon perlindungan bahwa kita selama ini memanfaatkan laut, baik itu sebagai sarana lalu lintas.

“ Intinya adalah wujud syukur ,  memohon perlindungan dan tetap mengharapkan keselamatan untuk kita semua khususnya masyarakat yang ada di Gilimanuk dan Ketapang. Sama halnya dengan upacara petik laut , wujud syukur oleh masyarakat nelayan sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan atas rezeki yang diberikan melalui laut, serta permohonan keselamatan selama melaut, “ kata Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna .

Kedepannya kata Wabup , berharap agar   upacara  bisa dilaksanakan secara rutin . “  Harapan kita  tentunya bisa digelar rutin , karena tujuannya baik . Namun perlu dipertimbangkan biayanya, karena hari ini adalah bentuk partisipasi dari ASDP dan beberapan donatur yang membantu kegiatan upacara hari ini, “ terang Wabup yang akrab disapa Ipat .

Upacara pakelem menggunakan persembahan  berupa kerbau  yang dilarung ketengah laut selat Bali menggunakan kapal KMP Agung Samudera IX. Ini wujud penyucian laut dan permohonan keselamatan bagi pelayaran dan masyarakat pesisir.

Sebelumnya Kegiatan diawali dengan pecaruan di area parkir dermaga LCM Gilimanuk , dilanjutkan dengan persembahyangan bersama di Pura Segara yang lokasinya berselebahan dengan pelabuhan penyeberangan Gilimanuk .Prosesi ini melibatkan ratusan masyarakat beserta tokoh adat dan pejabat setempat.

Disisi lain , Gubernur Bali dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kadis Perhubungan Provinsi Bali, Gde Wayan Samsi Gunarta, mengajak seluruh pihak untuk menghormati laut sebagai sumber kehidupan tak ternilai maupun sisi spiritual . Ditekankan pula menjaga kelestarian laut adalah tanggung jawab bersama demi keberlangsungan ekosistem dan kesejahteraan generasi mendatang 

Gebyar Edufest (Education Festival) Tabanan 2025


Bupati dan Bunda PAUD Tabanan Serukan Pendidikan Karakter Sejak Usia Dini - 

Laporan Reporter : Dearna / Tim Lpt 

Tabanan , Bali Kini  – Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional 2025, Pemerintah Kabupaten Tabanan menyelenggarakan acara “Gebyar PAUD Edufest (education festival) Tabanan” yang berlangsung meriah di Gedung Kesenian I Ketut Marya Tabanan, Rabu (23/7). Acara ini dibuka secara resmi oleh Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., bersama Bunda PAUD Kabupaten Tabanan, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, didampingi Wakil Bupati Tabanan, I Made Dirga beserta Ny. Budiasih Dirga selaku Ketua GOW Kabupaten Tabanan. 

Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Tabanan, Sekretaris Daerah bersama para Asisten Setda, para Kepala Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tabanan, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP), Bunda PAUD kecamatan dan desa se-Kabupaten Tabanan, serta para ketua organisasi wanita. Kegiatan ini juga mendapat antusiasme tinggi dari ratusan anak-anak PAUD dan TK yang turut ambil bagian dalam berbagai lomba dan pertunjukan seni.

Bupati Tabanan, Sanjaya, dalam sambutan singkatnya menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan ini dan berharap anak-anak tumbuh menjadi penerus bangsa yang hebat. “Anak-anak generasi emas inilah yang akan menggantikan kita ke depan. Jadi, kita di Pemerintah Kabupaten Tabanan mengucapkan selamat Hari Anak. Semoga anak-anak kita berbahagia,” ucapnya. Seraya berpesan kepada para guru PAUD dan TK untuk terus mendidik dengan kesabaran dan hati yang mulia.

Sanjaya juga menekankan pentingnya menanamkan nilai-nilai budi pekerti sejak awal, seperti membiasakan anak-anak mengucapkan salam saat masuk sekolah, menghormati guru, menciptakan suasana riang, dan mengajarkan sikap cepat tanggap, ramah, dan senyum. “Saya yakin Tabanan di tahun ke depan akan memiliki cahaya dari anak-anak yang akan menyinari Kabupaten Tabanan yang kita cintai,” sebutnya dengan penuh harap. 

Acara ini pun diisi dengan beragam penampilan seni dari anak-anak PAUD dan TK, termasuk tari Puspanjali, tari jingle “Ayo ke PAUD”, tari Chicken Dancer, tari Yamko, lagu Ambu Putih dan lagu Aku Bisa. Sebagai bagian dari perayaan, digelar pula empat kategori lomba, yakni lomba mewarnai, lomba lari kolaborasi ayah dan anak, meniup balon, serta memasukkan bola. Lomba diikuti oleh ratusan anak TK se-Kabupaten Tabanan, dengan memperebutkan juara I, II, III serta juara harapan I, II, dan III. Suasana penuh semangat ini menjadi bukti nyata bahwa anak-anak Tabanan siap menjadi generasi penerus yang tangguh dan berbudi pekerti luhur.

Sementara itu dalam sambutannya, Bunda PAUD Kabupaten Tabanan, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, menyampaikan peringatan Hari Anak Nasional (Edufast Tabanan) 2025 diisi dengan berbagai kegiatan oleh anak usia dini. “Yang pertama pentas seni, pameran hasil karya anak-anak, lomba kolaborasi antar ayah dan anak, lomba mewarnai serta sosialisasi tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat dan dukungan satu tahun pra sekolah,” ujarnya.

Bunda Rai juga menegaskan kegiatan ini bukanlah acara seremonial atau sekadar pentas seni, namun memiliki sejumlah tujuan penting. “Yang pertama meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan anak usia dini, sebagai fondasi utama pembentukan karakter dan kecerdasan anak bangsa. Yang kedua menjadi ekspresi dan apresiasi bagi anak-anak untuk menunjukkan potensinya, bakat dan kreativitasnya dalam suasana yang menyenangkan dan mendidik,” jelasnya.

Lebih lanjut, Bunda Rai menyebutkan bahwa kegiatan ini juga bertujuan memperkuat kolaborasi antara pemerintah, pendidik, orang tua dan masyarakat dalam memberikan layanan PAUD yang berkualitas. “Yang keempat mensosialisasikan program prioritas nasional yaitu 7 kebiasaan anak Indonesia hebat dan program 1 tahun pra sekolah,” tambahnya. Seraya mengajak semua pendidik dan orang tua untuk menyukseskan Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat: bangun pagi, beribadah, berolahraga, gemar belajar, makan sehat dan bergizi, bermasyarakat, dan tidur yang cukup. 

Ia juga menekankan, kebiasaan ini perlu ditanamkan sejak usia dini agar anak tumbuh menjadi pribadi yang matang secara intelektual, emosional, sosial, dan spiritual. Sinergi antara guru dan orang tua pun disebut sebagai kunci utama keberhasilan gerakan ini. Program satu tahun pra sekolah sebelum memasuki jenjang SD dikatakannya sebagai masa kritis pengembangan otak dan karakter, dan program ini dinilai penting untuk membantu anak menjalani transisi dari fase bermain menuju belajar secara bertahap dan menyenangkan. 

Ia juga mengajak seluruh pihak, mulai dari orang tua, pemerintah desa, pendidik PAUD, tokoh masyarakat hingga sektor swasta untuk bersama-sama memastikan anak-anak usia 5–6 tahun di Tabanan mendapat layanan pendidikan ini. Komitmen untuk menciptakan keadilan dan kesetaraan dalam pendidikan juga ditekankan. Bunda Rai menyatakan bahwa masa depan anak-anak Tabanan harus diisi dengan pengalaman yang bermakna, kenangan indah, dan pendidikan berkualitas. 

Dorong Regenerasi Perajin Muda, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya Buka Bimtek “Perajin Muda Lestarikan Warisan Budaya”


Laporan Reporter :  Tim Lpt 

Tabanan , Bali Kini  - Komitmen Pemerintah Kabupaten Tabanan dalam mendukung pengembangan industri kerajinan lokal kembali ditunjukkan melalui pelaksanaan Bimbingan Teknis Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Tabanan, dengan tema “Perajin Muda Lestarikan Warisan Budaya”. Kegiatan yang digelar di Warung CS Bedha, Desa Bongan, Tabanan, Kamis, (25/7) ini dibuka langsung oleh Ketua Dekranasda Kabupaten Tabanan, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya didampingi oleh Kepala Perangkat Daerah terkait dan diikuti oleh para peserta IKM di Kabupaten Tabanan.

Melalui kesempatan tersebut Ny. Rai Wahyuni Sanjaya sampaikan apresiasinya atas kegiatan Bimtek yang merupakan bentuk kerjasama Dekranasda dan Disperindag yang mengambil tema Perajin muda lestarikan warisan budaya. Ia meyakini, Bimtek ini mampu memberikan pengetahuan tambahan bagi para pelaku UMKM atau IKM di Tabanan. “Tiang lihat, ini artinya adalah pengrajin-pengrajin yang akan menghembuskan keberlangsungan kerajinan Tabanan yang diharapkan dengan adanya bimtek niki nanti diperhatikan dengan baik, dilaksanakan dengan baik dan manfaatnya nanti akan bisa dilaksanakan dengan baik,” ujarnya.

Lebih lanjut, Bunda Rai juga sampaikan rasa bangganya terhadap para pengrajin Tabanan yang dinilai telah mampu bersaing. Pengrajin Tabanan turut di berbagai event bukan hanya di Tabanan, melainnkan juga di event tingkat provinsi maupun pusat. “Titiang melihat kerajinan Tabanan juga sudah mampu bersaing dan menggeliat dari sekian pameran baik di Art Center dan juga Jakarta melalui pameran dekranasda. Nah, dengan adanya bimbingan teknis ini agar nanti menjadi lebih berkualitas lagi, lebih berdaya saing yang lebih tinggi lagi, sehingga bisa kita menembus pasar ekspor,” imbuhnya.



Ny. Rai juga turut mengajak seluruh pihak untuk bersinergi serta untuk terus berinovasi dan menciptakan terobosan baru, baik dari segi produksi dan promosi agar mampu bersaing dan memperluas pasar hingga ke kancah internasional. Pihaknya juga pada kesempatan itu berkomitmen untuk mendukung promosi IKM hingga keluar daerah dengan melibatkan para IKM dalam berbagai kegiatan termasuk mengikutsertakan IKM anak-anak. “Titiang sangat mengharapkan agar nanti memang benar-benar semua bisa turut andil. Jadi semua pengrajin yang kita bina, benar-benar mendapatkan pengetahuan pelatihan seperti ini terus bergilir, bergilir sehingga kita semua bisa menimba ilmu yang sama,” tegasnya.

Di kesempatan yang sama, Bunda Rai juga menyerahkan Sertifikat Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Merek kepada 5 (lima) pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) yang telah berhasil mematenkan mereknya. Penyerahan sertifikat HKI ini menjadi bentuk nyata komitmen pemerintah dalam memberikan perlindungan hukum terhadap karya pelaku usaha lokal, sekaligus sebagai langkah awal untuk meningkatkan nilai jual dan kepercayaan pasar terhadap produk-produk IKM Tabanan. Sertifikat ini merupakan hasil fasilitasi dari Disperindag Kabupaten Tabanan, bekerja sama dengan Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Bali serta UPTD Rumah Kreatif Disperindag Provinsi Bali.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tabanan, Ni Made Murjani dalam laporannya menyampaikan, bahwa tujuan utama Bimtek ini adalah memberikan ruang dan peluang kepada para pelaku IKM untuk mengembangkan potensi diri. “Juga para IKM diharapkan memiliki pola pikir kreatif dan inovatif mengeksplorasi dan mengembangkan potensi produk untuk merambah pasar ekspor,” jelasnya. Ia menambahkan, ke depan, peserta Bimtek akan dipilih secara bergiliran agar seluruh pelaku IKM di Kabupaten Tabanan memperoleh akses dan manfaat pelatihan yang merata. 

Wawali Arya Wibawa Apresiasi Gelaran Pica Fest 2025,


 Ket foto :  Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa saat menghadiri pembukaan Pica Fest 2025 pada Kamis malam (24/7) di Lapangan Niti Mandala Renon Denpasar.

Suport UMKM Lokal, Dorong Generasi Muda Kembangkan Ekonomi Kreatif

Laporan Reporter : Ayu 

Denpasar, Bali Kini - Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa mengapresiasi pergelaran Pica Fest 2025 yang diselenggarakan generasi muda Bali khususnya Denpasar yang kreatif  dan bernilai ekonomi sekaligus tetap berakar pada nilai-nilai budaya.

“Ini merupakan kolaborasi anak muda yang sangat luar biasa yang mampu mengikuti perkembangan zaman namun tetap mempertahankan budaya dan kearifan lokal yang di kemas sedemikian rupa dalam menaikan perekonomian lokal”, ungkap Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa saat mendampingi Gubernur Bali I Wayan Koster saat pembukaan Pica Fest 2025, Kamis malam (24/7) di Lapangan Niti Mandala Renon Denpasar

Disela-sela pembukan Wawali Arya Wibawa juga turut mengunjungi satu persatu stand clothing kreatif anak muda yang ikut andil dalam PICA Fest tahun ini. Bahkan, dimana Arya Wibawa juga turut erbelanja beberapa baju yang merupakan rancangan clothing lokal Bali.

Sementara Direktur Utama PT Pica Berempat Belas, Ida Bagus Agung Brahmadiguna alias Gus Tolet, mengatakan Festival ini digelar selama empat hari, 24–27 Juli 2025, dan menargetkan perputaran uang hingga Rp18 miliar dengan jumlah pengunjung lebih dari 80 ribu orang. 

Tahun ini, untuk pertama kalinya, PICA Fest mengangkat elemen budaya tradisional Bali secara signifikan ke dalam program acara. Genjek, Liku, Rindik, hingga Joged Bumbung tampil berdampingan dengan musik modern dan hiburan populer lainnya.

“Kami ingin menghadirkan pengalaman baru yang lebih kaya bagi pengunjung. Elemen budaya ini diharapkan menjadi penyeimbang dari kemeriahan modern,” kata Gus Tolet.

Ikon Singa Ambara Raja, simbol kebanggaan masyarakat Buleleng, diangkat sebagai lambang utama festival tahun ini—mewakili kekuatan, keberanian, dan kesinambungan. Semangat tersebut sejalan dengan cita-cita PICA Fest yang ingin tumbuh berkelanjutan seperti Pesta Kesenian Bali (PKB).

Tak hanya budaya, kolaborasi komunitas juga menjadi daya tarik tersendiri. PICA Fest melibatkan komunitas clothing, tattoo, e-sport, otomotif, dan pelari. Sektor UMKM turut diperkuat lewat program Arakultura, hasil kerja sama dengan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali, yang menampilkan produk arak Bali dalam kemasan modern.

Di sisi lain, komitmen lingkungan ditunjukkan melalui pembentukan PICA Waste Department, yang melibatkan sejumlah organisasi seperti Bersih-Bersih Bali, PPLH Bali, Tegeh Sari, ACS Ball, Pesona Plastik, dan Daur Ulang. Sampah dipilah secara ketat menjadi organik, anorganik, dan residu sebagai upaya menciptakan festival minim limbah.

“Di tengah perjuangan pemerintah soal pengelolaan sampah, kami ingin PICA Fest jadi contoh bagaimana sebuah event bisa bertanggung jawab terhadap sampahnya sendiri,” ujar Ketua Panitia, Gde Andika Paramarta.

Dengan perpaduan antara inovasi generasi muda dan nilai-nilai lokal, PICA Fest 2025 diharapkan menjadi ruang perayaan yang tidak hanya meriah, tetapi juga membawa dampak ekonomi, sosial, dan budaya yang signifikan bagi Bali.

PEMERINTAH BALI DIDUKUNG MDPI DORONG PEMBUATAN LEMBAGA BENDEGA DI KABUPATEN KARANGASEM


Laporan Reporter : Ayu 

KARANGASEM, Bali Kini - Sebanyak 72 nelayan, pejabat daerah, dan akademisi berkumpul dalam Dialog Multipihak: Penguatan Kelembagaan Tradisi Bendega di Karangasem, Bali, Rabu (23/7/2025). Acara ini diinisiasi oleh Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Bali, dan didukung oleh Yayasan Masyarakat dan Perikanan Indonesia (MDPI).

Forum ini menyetujui pembentukan Bendega – sebuah lembaga adat kenelayanan – di Kabupaten Karangasem. Ke depannya, lembaga Bendega akan melindungi kekuatan nelayan dalam menghadapi permasalahan seperti konflik tata ruang dengan sektor pariwisata dan upaya pelestarian adat.

Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Karangasem, Nyoman Siki Ngurah menyatakan, “Bendega adalah bagian dari desa adat dan tidak ada yang berdiri sendiri. Peraturan terkait Bendega sudah ada sejak 2017, tetapi implementasinya di Karangasem belum ada. Ini sangat penting dan positif untuk kita laksanakan.” terangnya. 

Meski hidup berdampingan dengan laut, nelayan Karangasem sering kesulitan memanfaatkan ruang pesisir karena konflik sosial, lahan, dan gesekan dengan sektor pariwisata. Wayan Koat Tiarta, nelayan dari Desa Antiga Kelod, menegaskan, “Banyak nelayan masih kesulitan menempatkan perahu, terutama di wilayah sempadan pantai. Ini perlu didata dan ditindaklanjuti, siapa yang bisa melindungi kita?” katanya. 

Selain mengatasi konflik, Bendega juga bertujuan untuk pelestarian adat dan lingkungan, dengan pendekatan Tri Hita Karana (palemahan, pawongan, parahyangan).

Nengah Manu Mudita, Ketua HNSI Provinsi Bali menjelaskan, “Konsepnya mirip Subak di sektor pertanian. Bendega akan diawasi oleh Pura Segara dan bisa menaungi beberapa kelompok nelayan atau usaha bersama.”tandasnya.

Menjalankan Perda Bendega yang Ada Sejak 2017 Perda tentang Bendega sudah disahkan sejak 2017 tapi implementasi masih terbatas. Di Badung, Bendega sudah digunakan untuk menata komunitas nelayan dan pariwisata. Karangasem kini menyusul.

Dengan Perda ini, nelayan bisa lebih terintegrasi dalam tata kelola desa dan mendapat akses pendanaan daerah untuk fasilitas umum, kegiatan keagamaan, dan pengelolaan perikanan berkelanjutan.

Pembentukan Bendega Harus Dimulai dari Komunitas Nelayan Sendiri. Pembentukan Bendega dilakukan dari bawah (bottom-up), dimulai dari komunitas nelayan berdasarkan wilayah Pura Segara. Pendaftaran dilakukan melalui desa dan DKP. Sinergi antar pemerintah, desa, dan adat sangat penting.

Istilah “Bendega” bermakna lebih dari sekadar profesi. Ia mencakup peran adat, sosial, dan pelestarian laut, termasuk tradisi seperti nyepi segara, saat nelayan tidak melaut untuk membiarkan alam memulihkan diri.

Yasmine Simbolon, Direktur MDPI menyatakan, “Tradisi seperti nyepi segara adalah bentuk lokal dari prinsip keberlanjutan.” katanya. 

Dialog ini diharapkan memperjelas peran dan hak nelayan dalam tata ruang pesisir, serta mendorong pengakuan kelembagaan mereka di desa dan kabupaten. Peresmian Bendega di Karangasem ditargetkan selesai akhir 2025. 

Kamis, 24 Juli 2025

Bupati Satria Resmikan Perpustakaan LG Loves Children

 


Laporan Reporete : Dearna/ Tim Lpt 

Klungkung , Bali Kini - Bupati Klungkung I Made Satria meresmikan Perpustakaan LG Loves Children bertempat di SD Negeri 2 Dawan Klod, Dusun Tengah Desa Dawan Klod, Kecamatan Dawan, Kamis (24/7).

Bupati Klungkung, I Made Satria dalam sambutannya mengapresiasi bantuan yang diberikan, ini merupakan tonggak awal dalam memberikan pengarahan pada anak didik, supaya dapat menumbuhkan minat baca. 

Bupati Satria berpesan supaya perpustakaan yang dibangun bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, dan saya sedang mengkonsep cara supaya agar dapat menumbuhkembangkan minat baca kepada Anak-anak dari tingkat SD sampai SMA bersama dengan instansi terkait, dalam rangka mengurangi kecanduan gadget yang sedang melanda para generasi muda. 

“Karena pengetahuan yang sesungguhnya adalah basicnya berasal dari budaya membaca, maka keberadaan perpustakaan ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh para siswa tentunya melalui pendampingan dari para guru disekolah, dan kedepannya agar pembangunan Perpustakaan Ramah Anak dapat dilakukan secara berkelanjutan di Wilayah Kabupaten Klungkung,” harap I Made Satria.  

Bupati Satria juga berpesan apabila ingin membangun perpustakaan di Kecamatan Nusa Penida, maka dapat dibangun di lokasi strategis terlebih dahulu, dengan tujuan para guru di Nusa Penida dapat dengan mudah mendidik para siswa dalam menumbuhkembangkan dan membudayakan minat baca. 

Bupati Satria menambahkan beberapa langkah yang diambil pemkab dalam mengoptimalkan perpustakaan yang ada di Kabupaten Klungkung antara lain mengoptimalkan anggaran; berkolaborasi dengan yayasan/pihak ketiga/swasta yang selama ini memperhatikan literasi anak.  

Branch Manager Bali Area for LG Electronics Indonesia selaku Perwakilan LG Indonesia Sugito Puspo Aji menyampaikan bahwa untuk menunjang peningkatan minta baca dan literasi anak, PT LG Electronics Indonesia (LG) meresmikan sekaligus menyerahkan perpustakaan ramah anak "LG Loves Children" bagi tiga sekolah diwilayah Kabupaten Klungkung yakni, SDN 2 Dawan Klod, SDN 2 Paksebali, dan SDN 1 Sampalan Klod. Peresmian ini bertepatan dengan momentum peringatan Hari Anak Nasional, dengan tujuan utama melalui keberadaan perpustakaan ramah anak "LG Loves Children" untuk menunjang peningkatan minat baca dan literasi Anak. Perpustakaan Ramah Anak "LG Loves Children" merupakan salah satu pilar CSR LG yang berfokus pada perkembangan dan pendidikan Anak.

"Mari bersama-sama membangun literasi, untuk anak-anak kita, semoga melalui literasi maka pendidikan di Indonesia akan membuat dunia lebih baik," ujar Direktur Eksekutif Yayasan Literasi Anak Indonesia (YLAI) Ni Ketut Ayu Sugati. 

Kepala Sekolah SD Negeri 2 Dawan Klod, Ni Ketut Candri Sudiatmini menyatakan kesiapan dalam mengelola Perpustakaan Ramah Anak ini dengan maksimal dengan merancang program-program sekolah yang berkaitan dengan perpustakaan dalam pembelajaran serta berkomitmen dalam meningkatkan fasilitas buku bacaan di Perpustakaan Ramah Anak.

Turut hadir pada Acara tersebut, Kepala Dinas Pendidikan I Ketut Sujana, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Pemkab Klungkung I Komang Gde Wisnuadi serta undangan terkait lainnya. 

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved