-->

Senin, 28 Juli 2025

Tak Ada Temuan Beras Oplosan di Karangasem, Petugas Pastikan Aman


Laporan Reporter : Gusti Ayu Purnamiasih

Karangasem, Bali Kini - Menanggapi maraknya isu beras oplosan di luar Bali, jajaran Polres Karangasem bersama Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Karangasem melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah agen dan toko beras di wilayah Karangasem, Senin (28/7/2025). Dua toko beras di kawasan Pasar Amlapura Timur menjadi salah satu sasaran.

Sidak yang dipimpin Wakapolres Karangasem, Kompol Ruli Agus Susanto, dilakukan untuk memastikan beras-beras premium yang dijual bukan produk oplosan seperti yang ramai ditemukan di daerah lain. Petugas memeriksa langsung sejumlah merek beras premium yang sempat masuk daftar pantauan. Hasilnya, tidak ada satu pun merek beras oplosan ditemukan di Karangasem.

Meski begitu, tim gabungan tetap mengambil sampel beberapa merek untuk diuji lebih lanjut. Hasil pengujian mengonfirmasi bahwa seluruh sampel adalah beras premium asli, tanpa unsur oplosan.

"Jadi kami hari ini turun langsung mengecek beras premium yang dijual di Karangasem. Dari hasil pengecekan bersama petugas Disperindag, tidak ditemukan beras oplosan," tegas Kompol Ruli Agus Susanto.

Dari pihak Diskoperindag Karangasem juga diperoleh informasi bahwa petani lokal umumnya tidak menjual gabah hasil panen mereka. Hal ini karena budaya di Karangasem, di mana petani menanam, memanen, dan mengolah gabah secara mandiri untuk konsumsi pribadi, bukan untuk dijual.

Sementara itu, sejumlah pedagang mengaku kesulitan mendapatkan pasokan beras medium, termasuk beras SPHP dari Bulog. Salah satu penyebabnya adalah kebijakan baru pemerintah yang menetapkan harga gabah petani di angka Rp6.500 per kilogram. Aturan ini membuat petani di luar Bali lebih memilih menjual gabahnya ke Bulog, sehingga pasokan untuk penggilingan dan perusahaan swasta menurun tajam. Dampaknya, produksi beras medium ikut terhambat.

Selain itu, distribusi beras SPHP dari Bulog kini juga lebih ketat, sehingga stok di pasaran jadi terbatas.

Giliran Harga Ayam Potong dan Bawang Melambung


Laporan Reporter : Jero Ari 

Denpasar , Bali Kini - Tersendatnya jalur masuk menuju Gilimanuk akibat beberapa faktor, berdampak pada kebutuhan pokok yang melonjak. Hal ini, lantaran ketergantungan Bali dengan suplai logistik dari Jawa beresiko membuat kenaikan harga bahan pokok lebih parah lagi, saat kemacetan terjadi di pintu masuk Bali. 

Harga bawang merah dan daging ayam cukup tinggi di pasaran. Bawang merah saat ini menyentuh Rp53.000 per kilogram dan daging ayam Rp40.000 per kilogram. 

Menurut salah seorang distributor daging ayam potong, I Nyoman Widiarsa saat diwawancarai, Senin (28/7) mengatakan, kenaikan harga daging ayam saat ini ada dipengaruhi oleh kenaikan biaya transportasi selain harga ayam hidup yang saat ini juga tinggi. Dia mengaku untuk mengantisipasi kekurangan pasokan di tengah antrean panjang di pintu masuk Bali, pihaknya menambah stok daging 2 hingga 3 kali lebih banyak dari biasanya. 

Dia mengaku, merasa pasokan tersendat saat ini, meski kondisi kemacetan saat dikatakannya sudah mulai berkurang.  "Semenjak cuaca buruk dari 2 bulan lalu, kita sudah naikin stok 2-3 kali dari biasanya untuk antisipasi," terangnya. 

Dengan adanya tambahan biaya transportasi dan harga ayam hidup diakuinya juga naik, harga daging ayam pun naik. Widiarsa mengaku jika kenaikan harga daging ayam saat ini mencapai 2 hingga 5 persen dari sebelum. 

Sementara itu, Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Bali, Sudadi Murtado diwawancarai terpisah mengatakan, terganggunya sarana transportasi tentunya akan menganggu distribusi kebutuhan pokok. Terlebih Bali masih banyak mengandalkan pasokan dari Jawa. Baik itu beras, telur, daging ayam, minyak dan sebagainya.

Saat ini kata dia, memang dampaknya belum begitu terasa signifikan yang kemungkinan dikarenakan stok masih tersedia. Namun jika terganggunya transportasi terus berlarut menurutnya, dampak yang terjadi akan sangat menganggu suplay losgistik di pasaran. 

Saat ini diakuinya harga bawang merah sudah naik, bahkan sempat mencapai Rp60.000 per kilogram. Kendala transportasi diakuinya berpengaruh disamping memang lebih kuat dipengaruhi oleh cuaca. "Cuaca buruk yang sering hujan membuat bawang cepat busuk, sehingga suplai ke pasar sedikit. Ini juga membuat harga naik," ujarnya. 

Salah seorang pedagang bumbu dapur di Pasar Anyarsari (Batukandik), Desa Made Mariani mengatakan, harga bawang merah saat ini menyentuh Rp53.000 per kilogram. Dia mengaku, harga bawang merah biasanya hanya Rp30.000 hingga Rp35.000 per kilogram. Kenaikan harga ini menurutnya cukup tinggi.

Minggu, 27 Juli 2025

Rapat Paripurna DPRD Karangasem Tetapkan Rancangan KUPA dan Perubahan PPAS Semesta Berencana TA 2025


Laporan reporter: Gusti Ayu Purnamiasih

Karangasem, Bali Kini -  DPRD Karangasem bersama jajaran Eksekutif akhirnya menyepakati dan menetapkan Rancangan Kebijakan Umum Perubahan Anggaran (KUPA) serta Perubahan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD Semesta Berencana Tahun Anggaran 2025. Penetapan ini digelar dalam rapat paripurna yang dilaksanakan pada Jumat (25/7/2025), setelah melalui pembahasan intensif antara Badan Anggaran DPRD Karangasem dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).

Ketua DPRD Karangasem, I Wayan Suastika, dalam keterangan persnya menyampaikan bahwa selama pembahasan banyak masukan dan rekomendasi disampaikan oleh anggota Badan Anggaran. Semua itu bertujuan merumuskan kebijakan fiskal terbaik demi pembangunan Karangasem yang lebih optimal.

Ditegaskannya pula, bahwa dokumen KUPA dan Perubahan PPAS 2025 ini akan menjadi pijakan dalam penyusunan APBD Perubahan Tahun Anggaran 2025. Ia menggarisbawahi, meskipun masih ada persoalan terkait Silpa yang menjadi perdebatan, pihaknya tetap mengapresiasi kinerja Pemkab Karangasem yang berhasil menaikkan PAD hingga Rp 35 miliar.

Berdasarkan data yang dipaparkan dalam rapat tersebut, pendapatan daerah dirancang sebesar Rp 491.362.674.756,00. Sementara itu, pendapatan transfer dari Pemerintah Pusat mencapai Rp 1.148.833.102.000,00 dan dari Pemerintah Provinsi sebesar Rp 132.537.466.606,00. Di sisi lain, Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah naik signifikan dari Rp 1.973.316.420,00 menjadi Rp 12.456.625.376,00.

Dari sisi belanja, terjadi defisit anggaran sebesar Rp 142.086.468.729,00. Namun angka tersebut tertutup oleh pembiayaan netto dengan jumlah yang sama, sehingga Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) tercatat nihil. Pemerintah daerah pun diberikan ruang untuk melakukan penyesuaian pada rincian target pendapatan pajak maupun pos belanja, menyesuaikan kebutuhan dan skala prioritas pembangunan.

Suastika juga mengingatkan pentingnya pengawasan terhadap potensi kebocoran penerimaan, terutama dari sektor pajak pertambangan mineral bukan logam. Ia mendorong eksekutif untuk terus mencari terobosan inovatif dalam menggali potensi PAD serta menjaga efisiensi pengelolaan anggaran di seluruh OPD.

Rapat paripurna tersebut dihadiri oleh seluruh Pimpinan dan anggota DPRD Karangasem, Bupati, Forkopimda, serta para kepala OPD. Suasana berlangsung serius namun tetap kondusif dalam semangat sinergitas eksekutif dan legislatif untuk pembangunan daerah. 

Kakao Jadi Prioritas, Bupati Jembrana Tanam Pohonnya di Kediaman Dinas


Laporan Reporter : Ajb / Tim Lpt 

Jembrana , Bali Kini - Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan, menunjukkan kepedulian dan komitmennya terhadap para petani kakao di Jembrana dengan cara yang unik dan inspiratif. Dalam rangka kegiatan Jumat Bersih, Jumat (26/7), Kembang menanam pohon kakao di halaman Rumah Jabatan Bupati. Langkah ini menjadi simbol penghormatan kepada para petani kakao serta sebagai bentuk nyata keberpihakan pemerintah terhadap salah satu komoditas unggulan daerah.

Berbeda dari rumah jabatan kepala daerah pada umumnya yang lebih banyak dihiasi tanaman hias, Rumah Jabatan Bupati Jembrana kini mulai ditanami pohon kakao, tanaman yang selama ini menjadi sumber penghidupan petani Bumi Mekepung di atas Tanah Jegog ini.

“Kemarin saya menanam pohon kakao di Rumah Jabatan, tujuannya memberikan penghormatan kepada para petani kakao sekaligus sebagai wahana edukasi dan promosi tentang kakao kepada para tamu yang berkunjung. Ini bukan sekadar tanam pohon, tapi tanam harapan karena kakao adalah salah satu komoditas unggulan Jembrana yang bernilai tinggi,” ujar Kembang Hartawan dengan penuh semangat.

Langkah ini juga akan diterapkannya di Halaman depan kantor bupati Jembrana . Usai senam pagi bersama wabup Patriana Krisna dan beberapa pimpinan OPD, Bupati Kembang menggali lubang untuk disiapkan sebagai areal penanaman Kakao. 

Penanaman pohon kakao ini tidak hanya sekadar seremoni, melainkan bagian dari gerakan yang lebih luas untuk menjadikan kakao sebagai identitas kebanggaan daerah.  Hal ini diharapkan dapat memperkuat citra kakao sebagai ikon pertanian lokal yang layak dibanggakan.

Kabupaten Jembrana sendiri dikenal memiliki potensi besar dalam sektor perkebunan kakao. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Jembrana tahun 2024, tercatat luas tanaman kakao yang telah menghasilkan mencapai 4.500,95 hektar, dengan jumlah produksi sebesar 3.000,32 ton. Perkebunan kakao ini tersebar merata di seluruh kecamatan di wilayah Jembrana, menunjukkan bahwa komoditas ini tidak hanya bernilai ekonomi, tetapi juga menyatukan kehidupan sosial masyarakat pedesaan.

Dengan langkah simbolik ini, Bupati Kembang Hartawan ingin membangkitkan semangat kebanggaan atas potensi lokal sekaligus mengedukasi publik bahwa keberpihakan terhadap petani dapat dimulai dari tindakan sederhana namun bermakna mulai dari menanam, merawat, dan mempromosikan hasil bumi sendiri.

Tangani Jalan Rusak di Nusa Penida Dengan Aspal Hotmix, Bupati Satria Minta Rekanan Jaga Kualitas Pekerjaan

 


Laporan Reporter : Tim lpt 

Karangasem . Bali Kini - Bupati Klungkung, I Made Satria meminta rekanan atau pemenang tender agar menjaga kualitas pekerjaan pemeliharaan berkala sejumlah ruas jalan di Kecamatan Nusa Penida. Mengingat ini merupakan kali pertama, pemeliharaan jalan di pulau dengan beragam destinasi wisatanya itu menggunakan aspal hotmix, sehingga kualitas pengerjaan agar dijaga dengan sebaik mungkin.  

“Kita berharap pekerjaan yang kita cek hari ini dapat berjalan dengan baik. Rekanan pemenang tender agar menjaga kualitas dengan mengerjakan sebaik baiknya dan pengerjaan tepat waktu,” ujar Bupati Satria didampingi Wakil Bupati, Tjokorda Gde Surya Putra saat melakukan monitoring pekerjaan fisik di Kecamatan Nusa Penida, Jumat (25/7). 

Bupati Satria menyatakan penanganan ruas jalan di Nusa Penida ini memprioritaskan sejumlah jalan yang rusak parah mengingat keterbatasan anggaran yang dimiliki. Sejumlah proyek fisik yang ditinjau diantaranya paket pekerjaan pemeliharaan berkala jalan Toya Pakeh – Sebunibus yang dikerjakan dari BKK Kabupaten dengan nilai kontrak sebesar Rp.1.102.488.140,87. 

Sedangkan paket pekerjaan yang didanai dari APBD Kabupaten meliputi ruas jalan Sakti – Penida atau akses menuju crystal bay dengan nilai kontrak sebesar Rp.1.401.560.842,55, dimana pada ruas jalan tersebut juga terdapat senderan yang rusak akibat hujan sekitar 6 bulan lalu, dan tahun ini menjadi salah satu skala prioritas untuk ditangani. 

Paket pekerjaan peningkatan jalan Bunga Mekar menuju Pantai Kelingking, dengan nilai kontrak sebesar Rp.2.304.119.040,71, dimana karena keterbatasan anggaran, penuntasan penanganan ruas jalan ini akan dilanjutkan di tahun 2026 dengan mengusulkan dana BKK. Paket pekerjaan jalan berikutnya yakni ruas jalan di Desa Batukandik dengan nilai kontrak sebesar Rp.1.037.397.485,92. 

Selain infrastruktur jalan, monitoring juga dilakukan terhadap paket pekerjaan rehabilitasi ruang kelas SDN 2 Batumadeg dengan nilai kontrak sebesar Rp.599.964.696,90. Disini, Bupati Satria juga menerima aspirasi dan akan diusulkan ditahun berikutnya berupa pembangunan tembok pembatas atau penyengker sekolah. “Karena keterbatasan anggaran, kami mohon masyarakat bersabar dan akan kita tuntaskan di tahun 2026 nanti,” ucap Bupati Satria.

Makin Adat, Pelabuhan Sanur Masih Dikelola Pusat


Laporan Reporter : Jero Ari

Denpasar , Bali Kini - Sebagai pelabuhan pengumpan lokal, Pelabuhan Sanur masih belum mutlak dikelola Pemkot Denpasar. Sampai saat ini, suasana ramai setiap harinya di pelabuhan yang berada di Pantai Matahari Terbit ini masih dikelola pusat. 

Kepala Dinas Perhubungan Kota Denpasar, I Ketut Sriawan mengaku pihaknya telah bertemu dengan Dirjen Perhubungan Laut. "Baru beberapa hari lalu dan akan dilanjutkan ke Pak Menteri. Astungkara apa yang jadi rencana awal pembangunan bisa terlaksana," kata Sriawan, Minggu ( 27/7).

Apalagi lahan yang digunakan untuk pembangunan dulunya digunakan sebagai tempat upacara melasti dan upacara agama. Dan sebagian juga tempat bagi nelayan untuk melaut. Dari segi transportasi, ia berharap secepatnya bisa dikelola oleh Pemkot Denpasar sesuai regulasi yang ada.

Sriawan menyebut, gubernur Bali sudah memberikan rekomendasi Walikota dan menyampaikan ke Dirjen dan Menteri Perhubungan bahwa pengelolaan diserahkan ke Pemkot. Untuk targetnya, ia berharap bisa dilakukan sebelum Hari Perhubungan pada 17 September. "Mudah-mudahan saat Hari Perhubungan, Pak Menteri bisa menyerahkan," imbuhnya.

Terkait potensi ekonomi, Sriawan menyebut dalam sehari rata-rata ada 7 ribu penumpang. Selain itu, kondisi ini juga memberikan dampak bagi wilayah setempat termasuk desa adat dan ekonomi kawasan makin berkembang. Pihaknya juga sudah membuat skema pengaturan keberangkatan agar tidak menimbulkan kemacetan.

Menurutnya, keberangkatan dari Denpasar kebanyakan menggunakan pola one day trip, sehingga kebanyakan penumpang berangkat pagi dan kembali sore hari. "Tetap memfasilitasi wisatawan ini bisa berangkat pagi dan kembali sore. Jadi bagaimana kita atur keberangkatan dan kedatangan kapal dan kurangi kemacetan di darat," demikian Sriawan.

Kapolres Karangasem Serahkan Langsung Barang Bukti Mobil kepada Korban Penggelapan


Laporan Reporter : Gusti Ayu Purnamiasih / Ami

KARANGASEM, Bali Kini - Setelah menggelar konferensi pers pengungkapan kasus dugaan tindak pidana penipuan dan/atau penggelapan pada Sabtu (26/7/2025) di Markas Komando (Mako) Polsek Kubu, Kapolres Karangasem AKBP Joseph Edward Purba, S.H., S.I.K., M.H., langsung menyerahkan barang bukti berupa satu unit mobil Mitsubishi T120 Pick Up warna hitam dengan nomor polisi DK 8709 TC kepada korban, I Made Putu Tantra.

Penyerahan barang bukti ini dilakukan di halaman Mapolsek Kubu dan disaksikan langsung oleh  beberapa warga masyarakat yang hadir. Momen ini menandakan komitmen kepolisian dalam memberikan pelayanan yang transparan dan tanpa dipungut biaya dalam proses penyidikan.

"Ini adalah bentuk komitmen kami dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Proses penyidikan yang kami lakukan transparan dan tanpa dipungut biaya apapun," tegas AKBP Joseph Edward Purba saat menyerahkan kunci mobil kepada korban.

I Made Putu Tantra, korban penggelapan, tidak dapat menyembunyikan rasa harunya saat menerima kembali mobil miliknya. "Saya sangat berterima kasih kepada Bapak Kapolres dan seluruh jajaran Polsek Kubu yang telah bekerja keras mengungkap kasus ini dan mengembalikan mobil saya. Saya tidak menyangka prosesnya bisa secepat ini," ungkapnya.

Kapolres menjelaskan bahwa kasus ini merupakan bagian dari sembilan kasus penggelapan kendaraan yang berhasil diungkap oleh Polsek Kubu. Dari sembilan unit kendaraan yang diamankan, satu unit telah diserahkan kepada pemiliknya, sementara tujuh unit lainnya masih dalam proses penyelidikan untuk menentukan pemilik sahnya.

"Kami akan terus melakukan penyelidikan untuk memastikan delapan kendaraan lainnya dapat dikembalikan kepada pemilik yang sah. Kami juga mengimbau kepada masyarakat yang merasa kehilangan kendaraan dengan ciri-ciri seperti yang telah kami umumkan dalam konferensi pers untuk segera melapor ke Polsek Kubu," tambah Kapolres.

Penyerahan barang bukti secara langsung oleh Kapolres ini juga menjadi bukti nyata dari komitmen Polri dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Hal ini sekaligus membantah anggapan sebagian masyarakat bahwa proses pengembalian barang bukti seringkali rumit dan berbelit-belit.

"Kami ingin masyarakat tahu bahwa Polri bekerja untuk melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat. Proses penyidikan dan pengembalian barang bukti dilakukan secara profesional, transparan, dan tanpa pungutan biaya apapun," pungkas AKBP Joseph Edward Purba.

Polsek Kubu, Polres Karangasem Ungkap Sindikat Penggelapan Mobil, 9 Unit Kendaraan Berhasil Diamankan


Laporan Reporter : Gusti Ayu Purnamiasih / Ami

KARANGASEM, Bali Kini - Kapolres Karangasem AKBP Joseph Edward Purba, S.H., S.I.K., M.H., memimpin konferensi pers terkait pengungkapan kasus dugaan tindak pidana penipuan dan/atau penggelapan pada Sabtu (26/7/2025) bertempat di Mako Polsek Kubu, Kabupaten Karangasem.

Kasus ini dilaporkan melalui Laporan Polisi tanggal 21 Juli 2025, dengan pelapor atas nama Ni Nengah Wisni.

Dalam konferensi pers tersebut, Kapolres Karangasem menjelaskan bahwa tersangka kasus ini berinisial NNK (29), warga Banjar Dinas Munti Desa, Desa Tianyar Tengah, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem. Tersangka diduga telah melakukan tindak pidana penggelapan dan/atau penipuan terhadap korban Ni Nengah Wisni (51), warga Banjar Munti Gunung Kauh, Desa Tianyar Barat, Kecamatan Kubu.

"Modus operandi yang dilakukan tersangka adalah dengan meminjam mobil milik korban, kemudian mobil tersebut dipindahtangankan dengan cara digadaikan tanpa sepengetahuan pemiliknya," jelas AKBP Joseph.

Dari hasil pengembangan kasus, Unit Reskrim Polsek Kubu berhasil mengamankan delapan unit kendaraan mobil yang diduga terkait dengan kasus ini, antara lain satu unit Mitsubishi Colt 120 SS warna hitam, satu unit Daihatsu Terios warna putih, satu unit Suzuki Pick Up warna hitam, satu unit Toyota Avanza warna silver, satu unit Suzuki Futura warna hitam, satu unit Toyota KF 80 Super Long, satu unit Daihatsu Grandmax, dan satu unit Suzuki ST 150 Pick Up.

Tersangka dijerat dengan Pasal 372 dan/atau 378 KUHP tentang Penggelapan dan/atau Penipuan dengan ancaman hukuman penjara paling lama 4 (empat) tahun.

"Saat ini kasus sedang dalam proses penyidikan dan tersangka telah ditahan di Polsek Kubu," tambah Kapolres.

Dalam kesempatan tersebut, Kapolres Karangasem juga memberikan himbauan kepada masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati dalam meminjamkan kendaraan atau barang berharga lainnya kepada orang lain, meskipun yang bersangkutan adalah orang yang dikenal.

"Kami mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati dan tidak mudah percaya kepada orang lain dalam hal peminjaman kendaraan. Pastikan selalu ada bukti tertulis dan jelas mengenai perjanjian peminjaman untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," pungkas AKBP Joseph

HUT ke-2 Ki Barak Sesana Karangasem, Teguhkan Satya Dharma dan Kawicaksanan


Laporan Reporter : Gusti Ayu Purnamiasih / Ami

Karangasem, Bali Kini – Pasikian Pecalang Ki Barak Sesana Kabupaten Karangasem merayakan Hari Ulang Tahun ke-2 dengan menggelar acara penuh makna pada Redite Kliwon Bala, Minggu 27 Juli 2025 bertempat di Balai Masyarakat Penataran Pande, Desa Manggis. Mengusung tema “Mulat Sarira, Ngerumaketang Semeton, Nurut Bhisama Kedasarang Satua Dharma lan Kawicaksanan”, acara ini menjadi momentum penguatan jati diri dan kebersamaan warga pecalang dalam bingkai bhisama leluhur.

Acara ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, di antaranya: I Gusti Ayu Mas Sumatri, Anggota DPRD Provinsi Bali Dapil Karangasem sekaligus mantan Bupati Karangasem. Anggota DPRD Kabupaten Karangasem Dapil Kecamatan Manggis, Penasehat dan Ketua Ki Barak Sesana Provinsi Bali. Ketua MSWP Provinsi Bali dan Ketua MSWP Kabupaten Karangasem. 

Kehadiran mereka memberikan dukungan moral dan semangat terhadap eksistensi Ki Barak Sesana sebagai bagian penting dari struktur sosial adat dan budaya Bali, khususnya di Karangasem.

Tampak pula hadir dalam acara ini perwakilan pengurus Pecalang Dulang Mangap, Pecalang Bala Praja, serta Jaga Baya Pasek Kecamatan Manggis, sebagai wujud kolaborasi antar pasikian pecalang dan lembaga adat lain yang terus mempererat sinergi antar pasemetonan di Bali.


Kegiatan dimulai dengan pembukaan oleh MC, dilanjutkan dengan tari penyambutan, menyanyikan lagu Indonesia Raya, doa bersama, serta laporan panitia. Acara juga diisi dengan sambutan dari Ketua MSWP, sambutan tokoh-tokoh undangan, dan momen potong tumpeng sebagai simbol rasa syukur. Selain itu, turut dilaksanakan penyerahan KTA secara simbolis kepada perwakilan Ki Barak Sesana tingkat kecamatan se-Kabupaten Karangasem.

Dalam sambutannya, para tokoh menyampaikan apresiasi atas keberadaan Ki Barak Sesana sebagai wadah yang memperkuat jatidiri dan peran strategis pecalang adat dalam menjaga keamanan berbasis desa adat. Mereka juga menegaskan bahwa keberadaan pecalang adat Bali telah mendapatkan legitimasi hukum melalui Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2019 tentang Desa Adat, yang menempatkan pecalang sebagai bagian penting dari sistem pertahanan sosial berbasis budaya Bali.

I Gusti Ayu Mas Sumatri menyampaikan harapan agar pasikian Ki Barak Sesana senantiasa menjadi teladan dalam menjaga kerumaketan semeton serta menjadi garda terdepan dalam pelestarian adat istiadat, nilai-nilai kearifan lokal, dan sistem pengamanan adat yang berlandaskan pada Satya, Dharma lan Kawicaksanan.

“Pecalang adat harus tetap eksis dan profesional, namun tetap berakar pada nilai leluhur. Kita tidak hanya menjaga keamanan fisik, tetapi juga tatanan adat yang luhur,” ujar beliau dalam sambutannya.

Acara berlangsung dalam suasana penuh rasa hormat, kekeluargaan, dan komitmen menjaga warisan nilai luhur satya, dharma, dan kawicaksanan yang telah diwariskan oleh para leluhur. Ramah tamah dan hiburan tradisional menutup rangkaian acara, memberikan ruang interaksi yang hangat di antara seluruh peserta dan undangan.

Ki Barak Sesana Kabupaten Karangasem meneguhkan komitmennya untuk terus berperan aktif dalam menjaga keamanan adat, mempererat semeton, serta menjadi pelopor dalam pelestarian nilai-nilai lokal Bali yang adiluhung.

Sabtu, 26 Juli 2025

Wawali Arya Wibawa Hadiri Puncak Karya Atma Wedana Maligia Punggel di Puri Agung Jrokuta

 


Ket. Foto : Wakil Walikota I Kadek Agus Arya Wibawa dalam kesempatan menghadiri pelaksanaan puncak Karya Angasti Puja Atma Wedana Maligia Punggel yang dilaksanakan secara khidmat di Puri Agung Jrokuta, Denpasar, pada Jumat (25/7).

Laporan reporter : Pur

Denpasar, Bali Kini - Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa menghadiri puncak Karya Angasti Puja Atma Wedana Maligia Punggel yang dilaksanakan secara khidmat di Puri Agung Jrokuta, Denpasar, pada Jumat (25/7).

Turut mendampingi Wawali Arya Wibawa dalam kesempatan tersebut, Ketua GOW Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, serta Sekretaris Daerah Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana. Wawali Arya Wibawa juga berkesempatan menyaksikan langsung salah satu tahapan penting dalam rangkaian upacara, yakni prosesi Mapurwa Datsina.

Sejumlah tokoh masyarakat, keluarga besar Puri Agung Jrokuta, unsur Forkopimda Kota Denpasar, para pemangku, serta sulinggih juga turut hadir, memimpin dan menyaksikan jalannya upacara.

Di sela-sela upacara, Wawali Arya Wibawa menyampaikan apresiasi yang tinggi atas terselenggaranya upacara yadnya ini. Arya Wibawa menilai bahwa pelaksanaan Karya Atma Wedana ini merupakan bentuk pelestarian budaya adiluhung Bali, sekaligus penguatan nilai-nilai spiritual dan sosial di tengah masyarakat.

“Upacara seperti ini adalah warisan budaya luhur yang patut kita jaga dan lestarikan bersama. Melalui pelaksanaan yadnya, kita tidak hanya membangun hubungan spiritual dengan leluhur, namun juga memperkuat harmoni sosial dan spiritual di tengah masyarakat,” ujar Arya Wibawa.

Sementara itu, Ketua Panitia Karya, I Gusti Ngurah Bagus Manu Raditya, menjelaskan bahwa rangkaian upacara meliputi Mepandes (potong gigi) dan Maligia (Pitra Yadnya), yang digelar dalam rangkaian Karya Angasti Puja Atma Wedana Maligia Punggel.

“Puncak karya jatuh pada hari ini, Jumat 25 Juli 2025, diawali sejak pagi hari dengan pelaksanaan prosesi Mapurwa Darsina,” jelasnya.

Ia menambahkan, sebanyak 234 peserta mengikuti prosesi Mepandes, enam di antaranya berasal dari keluarga Puri Agung Jrokuta. Sedangkan untuk rangkaian Atma Wedana, tercatat sebanyak 223 Pamilet Puspa atau Sekah dihaturkan dalam upacara Maligia.

"Sebelumnya, para peserta Maligia juga telah mengikuti upacara Nganem Don Bingin, yang diiringi dengan ritual Mepeed mengelilingi desa," ujarnya

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved