-->

Senin, 01 September 2025

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Inovasi Pengolahan Kopi Ramah Lingkungan pada Kelompok Tani Jagra Wana dan Leket Sari Desa Wanagiri Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng.


 Laporan Reporter : Ml /Tim lpt 

Buleleng , Bali Kini - Desa Wanagiri, Kecamatan Sukasada, hari ini menjadi pusat kegiatan Pengabdian Masyarakat yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat lokal melalui skema Pemberdayaan Berbasis Kewirausahaan (PBK). Kegiatan ini, yang diberi judul "PM_UPUD Penanganan Pascapanen Kopi melalui Aplikasi Coating dengan Konsep Zero Waste untuk Menunjang Green Economy," diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah produk kopi sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. Tim Pengabdi merupakan kolaborasi antara Universitas Warmadewa dan Institut Teknologi Kesehatan Bali yang diketuai oleh Prof. Dr. Ir. Luh Suriati, MSi, dan anggotanya adalah Ir. I Nyoman Kaca, M.P., Ir. A A Ngurah Mayun Wirajaya, M.M., I Gusti Agung Yogi Rabani R S, STP, M.Si., dengan melibatkan 7 orang mahasiswa. 

Kopi merupakan salah satu komoditas unggulan yang dihasilkan oleh masyarakat Desa Wanagiri. Namun, banyak petani kopi yang menghadapi tantangan dalam pengolahan pascapanen, yang sering kali mengakibatkan kerugian. Melalui kegiatan ini, tim pengabdian masyarakat berupaya memberikan solusi melalui aplikasi coating yang ramah lingkungan dan berorientasi pada konsep zero waste. Kegiatan ini memiliki beberapa tujuan utama yaitu, untuk meningkatkan kualitas dan nilai jual kopi pascapanen melalui teknik coating yang inovatif, untuk memberikan pelatihan kepada petani dan pelaku usaha kopi tentang cara mengolah kopi secara berkelanjutan, serta untuk menciptakan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan melalui penerapan praktik-praktik ramah lingkungan (zero waste).

Kegiatan ini dilaksanakan dalam beberapa tahap. Diawali dengan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya penanganan pascapanen kopi yang baik. Dalam sosialisasi tersebut, tim pengabdian menjelaskan konsep zero waste dan bagaimana aplikasi coating dapat mengurangi limbah kopi yang dihasilkan. Setelah sosialisasi, kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan praktis. Petani kopi diajari cara penggunaan aplikasi coating yang tidak hanya efektif, tetapi juga memperhatikan aspek keberlanjutan. Dalam pelatihan ini, peserta juga diajak untuk berdiskusi mengenai tantangan yang mereka hadapi serta solusi yang dapat diterapkan. Aplikasi coating yang diperkenalkan dalam kegiatan ini menggunakan bahan-bahan alami yang mudah didapatkan di sekitar desa. Dengan menggunakan teknik coating, kualitas kopi dapat ditingkatkan, dan produk limbah yang biasanya dihasilkan selama proses pengolahan dapat diminimalkan. Hal ini sejalan dengan prinsip zero waste, yang bertujuan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Dengan meningkatnya kualitas kopi, diharapkan harga jual kopi dari Desa Wanagiri juga meningkat. Ini akan memberikan dampak positif terhadap ekonomi lokal, memberikan pendapatan yang lebih baik bagi petani, dan menciptakan lapangan kerja baru di sektor pengolahan kopi. Selain itu, penerapan konsep green economy dengan memanfaatkan limbah kulit kopi menjadi pupuk organik dan pakan ternak diharapkan dapat juga memberikan nilai tambah pada penghasilan masyarakat.  Kegiatan ini bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan panjang untuk memberdayakan masyarakat Desa Wanagiri. Tim pengabdian berharap agar petani kopi dan pelaku usaha lainnya dapat terus menerapkan pengetahuan yang telah didapat dan berinovasi dalam pengolahan kopi. Dengan demikian, Desa Wanagiri tidak hanya dikenal sebagai penghasil kopi, tetapi juga sebagai contoh keberhasilan dalam penerapan konsep berkelanjutan. Pada kesempatan ini juga dilakukan uji produk kopi arabika dan robusta milik mitra, uji komposisi pakan ternak serta pupuk organik dari kulit kopi, serta diserahkan sumbangan peralatan berupa alat mesin penggilingan kopi menjadi kopi bubuk, mesin penggilingan kulit kopi pakan ternak dan pupuk organik, sealer kemasan lengkap dengan design label dan pengurusan ijin produk agar dapat segera dikomersialisasi. 

Kegiatan PM_UPUD ini merupakan salah satu langkah nyata dalam mendukung pemberdayaan masyarakat melalui kewirausahaan yang berkelanjutan. Dengan mengedepankan konsep zero waste dan green economy, diharapkan Desa Wanagiri dapat menjadi pionir dalam pengolahan kopi yang ramah lingkungan. Kegiatan ini merupakan kegiatan tahun kedua dari tiga tahun yang direncanakan dan didadai oleh Kementrian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi RI. Keberhasilan kegiatan ini diharapkan dapat menjadi model bagi desa-desa lain di Indonesia dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjaga kelestarian lingkungan.


Bupati Sanjaya Kukuhkan dan Lantik 56 Pejabat di Lingkungan Pemkab Tabanan


Laporan Reporter : Dearna / Tim Lpt

Tabanan , Bali kini  – Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., memimpin langsung prosesi pengukuhan, pelantikan, dan pengambilan sumpah jabatan Pimpinan Tinggi Pratama, Administrator, serta Pengawas di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tabanan. Kegiatan berlangsung secara hybrid di Tabanan Command Center (TCC), disaksikan secara daring maupun luring oleh para pejabat daerah, Senin (1/9).

Hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua DPRD Tabanan, Wakil Bupati, Sekretaris Daerah, para Asisten Setda, hingga seluruh kepala perangkat daerah di lingkungan Pemkab Tabanan. Kehadiran mereka menjadi wujud dukungan penuh atas proses penyegaran birokrasi yang dijalankan.

Pelaksanaan pelantikan ini berlandaskan beberapa regulasi penting, di antaranya Undang-undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara, Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil, serta Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2022 tentang susunan perangkat daerah. Selain itu, Peraturan Bupati Nomor 104 Tahun 2022 juga menjadi dasar penyesuaian organisasi di lingkungan Pemkab Tabanan.

Adapun ruang lingkup pelaksanaan meliputi pengukuhan Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Eselon II.a sebanyak 1 orang, pelantikan Pimpinan Tinggi Pratama Eselon II.b sebanyak 8 orang, pelantikan Jabatan Administrator Eselon III sebanyak 25 orang, serta pelantikan Jabatan Pengawas Eselon IV sebanyak 22 orang. Secara total, terdapat 56 pejabat yang dikukuhkan dan dilantik dalam kesempatan ini. Adapun pemberlakuan mutasi Jabatan dilaksanakan sesuai aturan PP 11 Tahun 2017 dengan minimal masa menjabat 2 tahun. 

Bupati Sanjaya menegaskan bahwa mutasi jabatan merupakan proses yang lumrah dalam dinamika pemerintahan. “Pelantikan adalah bagian dari dinamika dalam penyelenggaraan roda pemerintahan. Mutasi, rotasi, maupun promosi jabatan merupakan hal yang wajar. Tidak ada kepentingan lain selain kebutuhan organisasi. Semua dilakukan demi penyegaran, optimalisasi kinerja, serta penyesuaian dengan tantangan dan pelayanan publik yang semakin kompleks,” ujarnya.

Lebih lanjut, Bupati Sanjaya mengingatkan pentingnya fokus pada pencapaian visi Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul, dan Madani. Ia menekankan bahwa sebagai kepala daerah yang kini memasuki periode kedua, dirinya membutuhkan dukungan penuh dari mesin birokrasi yang lebih dinamis, berkualitas, dan penuh semangat.

“Pejabat yang dilantik hari ini harus mampu menunjukkan performa lebih baik dibanding sebelumnya. Tidak ada alasan baru belajar untuk mengemban tanggung jawab. Ketika ditugaskan, harus cepat beradaptasi, berorientasi pada lingkungan, serta selalu inisiatif dan inovatif. Loyalitas terhadap pimpinan adalah faktor utama agar kita satu komando, satu hati, dan satu tujuan demi menjadikan Tabanan yang lebih unggul, baik di tingkat provinsi maupun nasional,” tegas Sanjaya.

Dalam arahannya, Sanjaya juga mengingatkan bahwa keberhasilan Pemkab Tabanan bukanlah hal yang datang begitu saja, melainkan hasil kerja keras seluruh aparatur. “Prestasi ini adalah milik kita bersama, hasil kerja bersama seluruh jajaran. Saya minta kepada semua pejabat, khususnya yang baru dilantik, untuk menjaga dan bahkan meningkatkan capaian ini. Tabanan harus tetap menjadi yang terbaik, tidak hanya di Bali, tetapi juga di tingkat nasional,” imbuhnya.

Momentum pelantikan ini juga menjadi pengingat bagi pejabat di lingkungan Pemkab Tabanan untuk selalu menjaga integritas dan profesionalisme. Bupati menekankan bahwa jabatan yang diemban merupakan amanah yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab, bukan sekadar formalitas dalam birokrasi. Di akhir sambutannya, Bupati Sanjaya menyampaikan harapan besar agar pejabat yang baru dilantik benar-benar mengabdikan diri untuk kepentingan masyarakat, bekerja secara lurus, dengan hati yang tulus dan penuh tanggung jawab.

Ibu Putri Koster Ingin Karya Desainer Bali Jadi Trendsetter Fashion Global


Laporan Reporter : Tim lpt 

BADUNG , Bali Kini - Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali, Ibu Putri Suastini Koster, ingin karya desainer muda Bali menjadi trendsetter yang memengaruhi perkembangan fesyen global. Harapan itu disampaikannya dalam sambutan saat menghadiri Bali Fashion Parade (BFP) 2025 Session 2 di TS Suites, Seminyak, Kuta, Minggu (31/8/2025).


Lebih jauh, Ibu Putri Koster menjelaskan bahwa perkembangan dunia fesyen akan menambah daya tarik Bali. “Ini melengkapi daya tarik Bali yang sebelumnya lebih dikenal dengan ragam seni tari, lukisan, dan budaya tradisional lainnya,” katanya. Oleh sebab itu, Dekranasda Bali memberi perhatian khusus pada keberadaan desainer muda agar mampu menghasilkan karya yang dapat diterima masyarakat.


Salah satu program Dekranasda dalam upaya mendorong pengembangan keterampilan para desainer adalah memberikan kesempatan bagi mereka untuk menambah pengalaman berkiprah di kancah internasional. “Mereka harus kuat di rumah sendiri, tapi juga mesti punya pengalaman global,” ucapnya.


Terkait hal ini, Dekranasda Bali berencana memboyong sejumlah desainer Bali untuk menimba pengalaman di berbagai belahan dunia. Di sana, para desainer dapat mengasah kemampuan dengan melihat perkembangan fesyen sekaligus menampilkan karya mereka agar dilihat dunia luar. “Ini kami rancang dua kali setahun hingga 2030. Saat ini masih dalam tahap kurasi,” sebutnya.


Putri Koster menambahkan, sebelumnya kegiatan ini sudah terlaksana dua kali dengan negara tujuan Paris dan Jepang. “Waktu itu kami bekerja sama dengan Dior dan mengajak empat desainer Bali untuk menampilkan karya mereka di Paris. Berikutnya, kami juga diundang tampil di Jepang,” tuturnya sembari menyampaikan bahwa Gubernur Bali turut mendukung upaya memajukan dunia fesyen.


Masih dalam sambutannya, perempuan yang juga menjabat sebagai Ketua TP PKK Provinsi Bali ini menyampaikan apresiasi kepada Founder Bali Fashion Parade Yongki Perdana, didukung Owner TS Suites Seminyak, yang memberi ruang bagi talenta-talenta muda di dunia fesyen untuk memamerkan karya mereka. Ia meyakini, ajang semacam ini dapat mendorong kreativitas para desainer muda sehingga mereka mampu menghasilkan karya terbaik dan dikenal dunia.


Sementara itu, Founder BFP, Yongki Perdana, mengatakan bahwa ajang ini bukan hanya pergelaran busana, tetapi juga medium untuk memperkenalkan identitas budaya Nusantara ke kancah global. “Tema Cultural Revival kami maknai sebagai kebangkitan warisan budaya yang diterjemahkan dalam fesyen modern. Kami ingin tradisi tidak hanya dipamerkan, tetapi dihidupkan kembali dengan sentuhan kontemporer, sehingga relevan di mata dunia,” kata Yongki.


Untuk diketahui, BFP 2025 berlangsung di dua lokasi, yakni Gedung Kerthasabha dan TS Suites Seminyak. BFP 2025 melibatkan 25 desainer dan brand dari Bali, Jakarta, hingga internasional, menghadirkan sekitar 300 karya busana yang ditampilkan oleh 150 model profesional dari berbagai kategori usia. Tahun ini, BFP mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Bali melalui Dekranasda, sebuah langkah penting yang menunjukkan komitmen pemerintah untuk mengangkat potensi fesyen lokal sekaligus memperkuat UMKM.

Bupati Kembang Tekankan Pentingnya Empati ditengah situasi sulit


Laporan Reporter : Ajb Tim lpt 

Jembrana , Bali Kini — Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan, memimpin apel rutin bagi ASN dan Non ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Jembrana yang digelar di halaman Kantor Bupati Jembrana, Senin (1/9). Apel ini menjadi momen penting bagi Bupati Kembang untuk menyampaikan arahan strategis kepada seluruh jajaran aparatur sipil negara.


Bupati Kembang menekankan pentingnya menjaga sikap ,mengutamakan empati dan  persatuan di tengah situasi sosial yang dinilainya kurang kondusif. Ia secara khusus mengimbau kepada seluruh ASN dan Non ASN untuk tidak melakukan gaya hidup secara berlebihan.

"Saya harap Bapak/Ibu ASN dan Non ASN Pemkab Jembrana untuk tidak melakukan flexing. Di tengah situasi seperti ini, kita harus empati dan kesederhanaan, bukan justru memamerkan pencapaian pribadi," tegas Bupati Kembang.




Selain itu, Bupati Kembang juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berperan aktif dalam menyukseskan rangkaian peringatan HUT Kota Negara ke-130, HUT Provinsi Bali ke-67, serta HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 yang telah berlangsung selama sebulan penuh, mulai 1 hingga 31 Agustus 2025.

"Berbagai kegiatan telah berjalan dengan aman dan lancar, berkat kerja sama semua pihak—baik masyarakat, panitia, maupun seluruh ASN dan Non ASN. Tentu ada beberapa hal yang perlu kita evaluasi, namun secara umum semua berlangsung baik," ujarnya.


Lebih lanjut, Bupati menegaskan bahwa kegiatan yang belum masuk dalam agenda resmi perayaan tetap akan diupayakan untuk dapat terselenggara, sebagai bentuk komitmen Pemkab Jembrana dalam melibatkan seluruh elemen masyarakat dalam momen bersejarah ini.


“Saya harap agar seluruh aparatur sipil terus menjaga profesionalisme, etika, dan menjadi teladan bagi masyarakat dalam setiap lini kehidupan,” tandasnya.


Walikota Jaya Negara Serahkan 17 Rumah Layak Huni

 


Ket. Foto : Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara dalam kesempatan menyerahkan secara simbolis bantuan 17 unit RLH bagi masyarakat kurang mampu pada Senin (1/9), di tiga lokasi berbeda.


Lengkapi Bantuan Perabotan Rumah Tangga, Dorong Hunian Sehat dan Berkelanjutan


Laporan Reporter : Pur

Denpasar, Bali Kini-  Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, kembali menyerahkan bantuan 17 unit Rumah Layak Huni (RLH) bagi masyarakat kurang mampu pada Senin (1/9), di tiga lokasi berbeda.


Bantuan ini diberikan kepada keluarga penerima yang sebelumnya tinggal di Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Tidak hanya rehabilitasi total bangunan menjadi hunian layak, program juga dilengkapi perabotan rumah tangga, seperti kasur, hingga kompor.


Hadir dalam kesempatan tersebut Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Asisten II) Dr. Ida Bagus Alit Adhi Merta, Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Perkimta) Kota Denpasar, I Gede Cipta Sudewa Atmaja, Camat setempat, perbekel/lurah setrmpat, dan tokoh masyarakat desa setempat. 


Dalam kesempatan tersebut, Walikota Jaya Negara menegaskan bahwa program RLH merupakan wujud implementasi nilai Vasudhaiva Kutumbakam, di mana pemerintah bersama berbagai pihak membangun Denpasar melalui semangat gotong royong.


“Atas nama Pemerintah Kota Denpasar, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung program rehabilitasi rumah bagi masyarakat,” ujar Jaya Negara.


Lebih lanjut, Walikota menjelaskan bahwa pada tahun 2025 Pemkot Denpasar telah menyiapkan anggaran rehabilitasi RTLH. Program tidak hanya difokuskan pada perbaikan fisik rumah, namun juga dilengkapi perabotan agar masyarakat dapat menempati hunian yang sehat, nyaman, dan berkelanjutan.


“Ke depan, program bedah rumah akan terus kami tingkatkan, termasuk bantuan perlengkapan rumah tangga, sehingga warga dapat menikmati rumah sehat layak huni yang lebih baik,” tambahnya.


Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Perkimta) Kota Denpasar, I Gede Cipta Sudewa Atmaja, menyampaikan bahwa 17 unit bantuan RLH tahun ini tersebar di kecamatan di Kota Denpasar.


Pada tahun 2025, Pemkot Denpasar memprogramkan 35 unit bedah rumah dengan anggaran Rp90 juta per unit termasuk pajak, atau Rp100 juta per unit dengan Detail Engineering Design (DED) dan pengawasan.


Selain memperbaiki struktur bangunan, bantuan juga menyesuaikan kondisi rumah warga, mulai dari penataan dapur, kamar mandi, hingga kamar tidur. Dukungan perlengkapan rumah tangga turut diberikan, di antaranya kompor beserta perlengkapannya, spring bed, serta bantal guling dari Perumda Air Minum Tirta Sewakadarma dan Perumda Bhukti Praja Sewakadarma Denpasar.


“Kami berharap bantuan ini benar-benar bermanfaat dan membantu warga dalam meningkatkan kualitas hidup,” ujar Cipta.

(Pur/humasdps)

Ny. Antari Jaya Negara Hadiri Monev PAUD Holistik Integratif


Teks Foto : Bunda PAUD Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara menghadiri kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) PAUD Holistik Integratif pada Satuan PAUD Kota Denpasar, di TK Adi Mekar Denpasar , Senin (1/9).
 

Laporan Reporter : Eka

Denpasar, Bali Kini - Bunda PAUD Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara menghadiri kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) PAUD Holistik Integratif pada Satuan PAUD Kota Denpasar, di TK Adi Mekar Denpasar , Senin (1/9). 

Monev ini sendiri bertujuan untuk memantau terselenggaranya layanan Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif menuju terwujudnya anak Indonesia yang sehat, cerdas, ceria, dan berakhlak mulia.


Turut mendampingi pada kegiatan itu, Ketua GOW Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa dan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar, AA Gede Wiratama serta undangan lainnya. 

Layanan PAUD holistik integratif sendiri difokuskan pada pengembangan karakter, pengembangan aspek dalam bidang agama dan moral, motorik kasar dan halus, kognitif, serta bahasa dan sosial-emosional. Metode ini juga menekankan layanan kesehatan dan gizi, serta stimulasi. Selain itu, layanan PAUD ini memiliki konsep program berbasis keluarga dan komunitas.

Dalam arahannya, Bunda PAUD Kota Denpasar, Ny. Antari Jaya Negara menyebutkan, diperlukan adanya sinergitas antara semua pihak untuk melancarkan peningkatan kualitas layanan PAUD HI. Hal ini sebagai upaya pemenuhan hak anak atas pendidikan. 

"Dalam hal peningkatan kualitas PAUD HI, saya harap sinergitas antara pemerintah, guru dan juga orang tua serta masyarakat secara luas dapat berjalan. Utamanya, berkaitan dengan layanan pendidikan,  pengasuhan, rasa aman terhadap anak-anak, kesehatan dan gizi berkaitan  dengan stunting," ungkap Ny. Antari Jaya Negara.

Kepala Disdikpora Kota Denpasar, AA Gede Wiratama mengemukakan, saat ini Pemkot Denpasar tengah gencar melaksanakan upaya  pemenuhan program Holistik Integratif sebagai  kebutuhan esensial anak usia dini.

"Pemkot Denpasar saat ini sangat berfokus pada program melindungi anak dari segala bentuk kekerasan, penelantaran, perlakuan yang salah, dan eksploitasi di manapun anak berada. Tentu hal ini dapat diselenggarakan secara terintegrasi dan selaras antar lembaga layanan terkait," paparnya. 

Berkaitan dengan itu, Wiratama mengharapkan adanya komitmen seluruh unsur terkait yaitu orang tua, keluarga, masyarakat, dan juga pemerintah untuk bisa mensuskeskan program ini. 

"Dalam hal ini, dukungan dari semua pihak akan sangat diperlukan untuk mewujudkan layanan PAUD - HI sebagai langkah mensukseskan program transisi PAUD - SD yang menyenangkan," tutupnya. 

Kebakaran di Karangsokong Renggut Nyawa Lansia Tuna Netra


Laporan reporter: Gusti Ayu Purnamiasih

Karangasem, Bali Kini – Kebakaran rumah permanen berukuran 6 x 7 meter terjadi di Lingkungan Karangsokong, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem, pada Minggu (31/8/2025) malam sekitar pukul 20.30 WITA. Dalam musibah tersebut, seorang lansia bernama Hasan Basri (70) meninggal dunia.


Kejadian bermula ketika pelapor, Wahyu Anggriawan (32), yang baru pulang dari masjid melihat api sudah membesar di rumah korban. Ia segera berteriak meminta pertolongan. Warga sekitar berusaha memadamkan api dengan air PDAM sambil menunggu petugas pemadam kebakaran.


Sekitar pukul 20.40 WITA, Regu 2 Pos Pemadam Karangasem tiba di lokasi dengan lima unit armada. Api berhasil dipadamkan pada pukul 21.10 WITA setelah menghabiskan sekitar 11.000 liter air. Saat proses pendinginan, petugas menemukan korban Hasan Basri sudah tidak bernyawa di dalam rumah.


Menurut keterangan anak korban, Lina Hana Hikmawati (27), ayahnya sudah mengalami kebutaan sejak lima tahun lalu akibat katarak. Korban juga diketahui memiliki kebiasaan merokok, dan diduga kebakaran dipicu puntung rokok yang diletakkan di atas piring besi di samping kasur busa.


Hasil pemeriksaan luar oleh tim medis Puskesmas Karangasem I, dr. Andre, menunjukkan korban mengalami luka bakar hampir di seluruh tubuh dengan kondisi tubuh sudah kaku, lidah menjulur, serta luka robek sepanjang 45 cm dari pinggang kiri hingga paha bagian dalam.


Kerugian materiil akibat kebakaran ini diperkirakan mencapai Rp70 juta. Selain rumah korban yang hangus, petugas berhasil menyelamatkan enam bangunan rumah di sekitarnya beserta enam KK dengan total 18 jiwa, serta sebuah pelebahan pura ukir.


Pihak keluarga melalui anak korban menolak dilakukan autopsi dan telah mengikhlaskan kematian Hasan Basri sebagai musibah. (Ami)

Pecalang Bali Gelar Apel Agung


Laporan Reporter : Jero Ari 

Denpasar, Bali Kini - Mengambil tempat di Lapangan Niti Mandala Renon, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Bali, Irjen Pol. Daniel Adityajaya, S.I.K., M.Si., menghadiri kegiatan Apel Agung Pecalang Bali,  yang berlangsung dengan khidmat dan penuh semangat di awal bulan September 2025. 

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Gubernur Bali Dr. Ir. Wayan Koster, M.M., Pangdam IX/Udayana, serta Kepala Kejaksaan Tinggi Bali, Dr. Ketut Sumedana, S.H., M.H., beserta sejumlah pejabat tinggi lainnya dari unsur Forkopimda Provinsi Bali.

Apel yang digelar sebagai bentuk sinergi dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat ini, kegiatan ini diikuti oleh sekitar 1.500 pecalang dari seluruh Bali. 

Para pecalang yang merupakan bagian tak terpisahkan dari kearifan lokal Bali, menunjukkan komitmen kuat dalam menjaga kedamaian serta ketentraman di Pulau Dewata.

"Peran pecalang sangat strategis, terutama dalam konteks budaya dan adat istiadat Bali. Sinergi antara aparat keamanan dan pecalang harus terus diperkuat untuk menciptakan suasana yang aman, damai, dan tertib, terutama dalam menghadapi berbagai dinamika sosial di Bali," demikian Kapolda.

Pada kesempatan yang sama, seluruh pecalang yang hadir secara tegas menyatakan penolakan terhadap segala bentuk tindakan anarkis di wilayah Bali. Mereka menyuarakan komitmen untuk terus menjaga Bali sebagai daerah yang aman, damai, dan harmonis sesuai dengan nilai-nilai kearifan lokal.

Pernyataan tegas tersebut menjadi simbol bahwa masyarakat Bali, melalui lembaga adatnya, tidak akan memberikan ruang bagi tindakan provokatif, intoleransi, maupun kekerasan yang berpotensi merusak ketertiban umum.

Apel Gelar Agung Pecalang Bali ini diharapkan menjadi momentum memperkuat kesatuan antara aparat keamanan, pemerintah daerah, dan masyarakat adat dalam mewujudkan Bali yang aman, damai, dan berbudaya.

Ikuti Gelar Agung Pecalang, Wabup Tjok Surya Ajak Masyarakat Perkuat Tekad Jaga Tanah Bali


Laporan : Tim Lpt 

Klungkung , Bali Kini -Mari bergabung bersama dan perkuat tekad menjaga tahan Bali, hal tersebut disampaikan ketika Wakil Bupati Klungkung, Tjokorda Gde Surya Putra mewakili Bupati Klungkung mengikuti Gelar Agung Pecalang Bali di Lapangan Puputan Margarana Renon Denpasar, Senin (1/9). Gelar Agung Pecalang Bali ini digelar dalam rangka meningkatkan pengamanan di seluruh wilayah Bali menyusul aksi unjuk rasa yang terjadi pada 30 Agustus 2025 dan sempat diwarnai kericuhan di depan Mapolda Bali. 

Dalam momen penting ini juga terlihat semangat kolektif dan nilai adat yang mengakar kuat di masyarakat Bali. Gelar Agung menjadi simbol soliditas pecalang dalam menjaga tatanan adat, tradisi serta stabilitas keamanan Pulau Bali. Hadir langsung Gubernur Bali, Wayan Koster, Ketua Majelis Desa Adat (MDA) Bali, Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet serta Bupati/Walikota se-Bali.

Minggu, 31 Agustus 2025

KMHDI Desak Semua Fraksi DPR Minta Maaf dan Penuhi Tuntutan Rakyat


Laporan Reporter : Krisna

Kaltim . Bali Kini - Pimpinan Pusat Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (PP KMHDI) mendesak seluruh fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk meminta maaf secara terbuka kepada rakyat Indonesia dan segera memenuhi aspirasi masyarakat. 


Desakan ini dinilai penting demi menghindari kekacauan yang lebih besar dan meluas di tengah meningkatnya gelombang aksi unjuk rasa.


Ketua Umum PP KMHDI Wayan Darmawan mengatakan pihaknya menilai akar permasalahan bermula dari sikap tidak empatik yang ditunjukan DPR yang meminta tunjangan rumah sebesar Rp50 juta di saat kondisi ekonomi rakyat terpuruk. 


“Krisis ini bermula dari sikap empatik anggota DPR yang meminta tunjangan rumah. Padahal kondisi ekonomi rakyat sedang tidak baik-baik saja dan di sisi lain, angka pemutusan hubungan kerja (PHK) terus meningkat dan menambah beban masyarakat,” terangnya. 


Menurut KMHDI, sikap DPR tersebut menjadi pemicu utama aksi massa yang marak terjadi di berbagai daerah dalam beberapa hari terakhir. Publik menilai langkah itu menunjukkan rendahnya kepekaan sosial wakil rakyat terhadap penderitaan masyarakat yang tengah berjuang menghadapi tekanan ekonomi.


Selain itu, langkah DPR yang terkesan abai dengan kritik publik memperburuk kepercayaan masyarakat terhadap lembaga legislatif. 


Alih-alih mencari solusi atas persoalan ekonomi, DPR justru memperdebatkan tambahan fasilitas yang dinilai hanya menguntungkan kalangan elite politik.


“DPR harus sadar, kebijakan dan sikap tidak empati seperti ini hanya akan memperkeruh keadaan. Jalan terbaik adalah meminta maaf kepada rakyat dan memenuhi tuntutan mereka,” ungkapnya. 


KMHDI menekankan, jika DPR tidak segera menunjukkan langkah nyata, potensi gelombang protes masyarakat akan semakin besar dan berisiko menimbulkan instabilitas politik maupun ekonomi.


Adapun sikap terhadap situasi terkini sebagai berikut: 

1. Menekan dan mengevaluasi seluruh tunjangan anggota DPR agar dipangkas sekecil mungkin.


2. Segera mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset untuk memperkuat pemberantasan korupsi.


3. Membahas RUU Partai Politik yang dinilai telah melahirkan praktik politik bandel dan pemerintahan korup.


4. Mengevaluasi kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat dan menyebabkan kelesuan ekonomi nasional.

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved