-->

Jumat, 26 September 2025

Menteri LH dan Gubernur Bali Wayan Koster Tanam Pohon di Taman Kehati Kesiman

 


Momentum Perbaikan Ketahanan Lingkungan

Laporan : Tim Lpt 

DENPASAR , BALI KINI – Gubernur Bali Wayan Koster bersama Menteri Lingkungan Hidup  RI Hanif Faisol Nurofiq melaksanakan penanaman pohon secara simbolis di Kawasan Taman Kehati, Kesiman, Denpasar, tepatnya di tepi Tukad Ayung, pada Jumat (26/9) pagi.


Hadir pula dalam kesempatan tersebut Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa, Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali I Made Rentin, serta sejumlah tokoh masyarakat dan komunitas pecinta lingkungan.


Dalam sambutannya, Menteri LH Hanif Faisol menyampaikan apresiasi terhadap langkah cepat Gubernur Bali merespons bencana hidrometeorologi yang belakangan terjadi. Menurutnya, perubahan iklim global telah menyebabkan pola curah hujan di Bali semakin ekstrem.


“Curah hujan pada hari kejadian bencana tercatat 245,75 milimeter, artinya dalam satu meter persegi turun 245,75 liter air. Sementara kondisi lanskap kita di daerah aliran sungai (DAS) hanya menyisakan sekitar 1.500 hektare pepohonan. Ini tentu tidak cukup menahan debit air,” ungkap Hanif.


Ia menegaskan bahwa kegiatan penanaman pohon ini akan menjadi momentum untuk memperkuat ketahanan lingkungan di Bali. 

“Hari ini kita menanam di Taman Kehati, Denpasar, dan akan dilanjutkan di daerah-daerah penyangga lainnya, termasuk hulu sungai. Reboisasi dan penghijauan harus segera kita kerjakan. Bali harus punya pola dasar peningkatan resistensi menghadapi krisis global,” tegasnya.


Lebih lanjut, Hanif menekankan pentingnya mencermati kondisi Bali yang kian rentan terhadap perubahan iklim. “Perubahan global tidak bisa kita kendalikan dengan segera. Planet kita sedang menghadapi resesi ekologi yang berdampak pada pola curah hujan yang cenderung ekstrem. Karena itu, Bali memerlukan ketahanan lingkungan yang lebih kuat. Melalui kegiatan yang diinisiasi Bapak Gubernur hari ini, akan terus dilanjutkan ke daerah-daerah lain yang berperan penting sebagai daerah resapan air. Bagian hulu pun segera dilaksanakan reboisasi,” ujarnya.


Menurutnya, diperlukan langkah detail dan kajian mendalam yang saat ini sedang disusun bersama pemerintah provinsi, kabupaten/kota, dan kementerian terkait dalam rangka menyusun program lingkungan hidup strategis. 

“Hari ini menjadi momentum meningkatkan jumlah tanaman di taman-taman kehati, khususnya di Denpasar. Ke depan dilanjutkan dengan penambahan tanaman dan pemeliharaan terus-menerus untuk keanekaragaman hayati. Monitoring biodiversitas harus dilakukan setiap saat. Terima kasih Bapak Gubernur, sebagai pimpinan daerah telah mengambil langkah konkret. Mari kita pertahankan Bali, teruslah menanam, teruslah menanam, teruslah menanam,” serunya.


Menteri Hanif juga menambahkan, dari total 49.500 hektar lahan, setidaknya 30 persen perlu ditanami kembali sebagai kawasan hutan. Selain itu, perlu dipadukan dengan perkebunan bernilai ekonomis sesuai tipologi masyarakat. “Kalau memang diperlukan penertiban dan penegakan aturan, harus dilakukan tanpa pandang bulu. Ini untuk generasi mendatang,” katanya.


Sementara itu, Gubernur Koster menegaskan pihaknya bersama jajaran pemerintah daerah dan pusat telah turun langsung memantau berbagai persoalan lingkungan, mulai dari alih fungsi lahan di sempadan sungai, pembuangan sampah sembarangan, hingga kepatuhan para investor.


“Semua DAS akan kita petakan dan audit kembali, mulai dari Tukad Ayung, Tukad Badung, Tukad Mati, hingga Tukad Unda. Kita buat tanggul, kita atur aliran agar tidak terlalu deras. Hotel-hotel juga wajib tertib mendukung keberlangsungan ekosistem. Jika melanggar, akan ada sanksi tegas,” ujar Koster yang disambut dukungan Menteri LH.


Sebagai bentuk nyata, penanaman di Taman Kehati Kesiman dan Lapangan Tembak Polda Bali kali ini melibatkan sejumlah bibit pohon, di antaranya Majegau sebanyak 50 pohon, Nagasari 25 pohon, Rejasa 25 pohon, Cempaka 50 pohon ,Mangga 150 pohon dan Nangka 200 pohon.(*)

Parah!! Pemotongan Transfer ke Daerah Tahun 2026, Titik Terendah Dalam Sejarah Kabupaten Jembrana




Laporan Reporter : Ajb / Tim Lpt 

Jembrana , Bali Kini  – Pemerintah Kabupaten Jembrana kembali menghadapi tekanan berat dalam pengelolaan keuangan daerah di tahun 2026. Pemotongan dana transfer ke daerah oleh pemerintah pusat secara signifikan memberikan dampak langsung terhadap kemampuan fiskal daerah dalam membiayai Pembangunan di kabupaten Jembrana pada tahun 2026. 


Pendapatan transfer pusat ke daerah merupakan komponen terbesar dalam postur pendapatan daerah kabupaten Jembrana. Pada tahun 2025, proporsi pendapatan transfer ke daerah sebesar 68% dari total pendapatan daerah Rp. 1.171.643.504.818. Transfer ke Daerah untuk Tahun Anggaran 2026 mengalami penurunan sebesar Rp99.431.675.000 atau turun 12,5% dibandingkan Tahun Anggaran 2025.


"Ini merupakan penurunan paling tajam dalam sejarah Dana Transfer ke Daerah di Kabupaten Jembrana. Penurunan ini tidak sesuai dengan proyeksi pada KUA/PPAS 2026 dimana pendapatan transfer pusat diproyeksikan meningkat sebesar 2%," ujar Sekda Jembrana I Made Budiasa saat bertemu dengan awak media, Kamis (25/9).


Lebih lanjut, Sekda Budiasa mengatakan beberapa sumber dana yang sebelumnya mendukung langsung pelayanan dasar masyarakat tidak lagi dialokasikan (di-nolkan) untuk Tahun Anggaran 2026.


"DAU Bidang Pendidikan di tahun 2025 alokasinya Rp 31.671.034.000, DAU 

Bidang Kesehatan tahun 2025 sebesar Rp11.590.099.000, DAU untuk Gaji dan Tunjangan PPPK tahun 2025 sebesar Rp14.171.139.000, Insentif Fiskal Alokasi 2025 sebesar Rp14.658.841.000, itu semua ditahun 2026 menjadi Rp 0. Selain itu, DAU yang tidak ditentukan penggunaannya (Block Grant) juga mengalami penurunan sebesar Rp13.187.472.000," ucapnya.


Kondisi ini secara langsung menimbulkan konsekuensi serius, seperti terhambatnya layanan dasar khususnya dibidang Pendidikan, Kesehatan dan infrastruktur, serta keterbatasan ruang fiskal dalam mengelola belanja wajib dan mendesak.


"Menyikapi situasi ini, TAPD Kabupaten Jembrana akan melakukan penyesuaian terhadap postur Rancangan APBD 2026 baik dari sisi pendapatan daerah maupun belanja daerah dan tentunya kami masih menunggu arahan dan kebijakan strategis Bapak Bupati serta berharap beliau memiliki jurus jitu dalam menghadapi tantangan ini," ungkap Sekda Budiasa.


Meskipun ini merupakan tantangan yang berat, kata Sekda Budiasa, Pemerintah Kabupaten Jembrana tetap berkomitmen memberikan pelayanan publik terbaik dan mencari solusi terbaik melalui jalur-jalur resmi, kolaboratif, dan berorientasi pada kepentingan masyarakat. 


"Kami mengajak seluruh elemen masyarakat dan media untuk tetap bersama-sama menjaga kondusifitas dan memberikan dukungan terhadap upaya pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas fiskal dan keberlanjutan pembangunan di Kabupaten Jembrana," tutupnya. 

Pasca Banjir, Ratusan Pohon Ditanam di Bantaran Sungai untuk Cegah Bencana




Laporan Reporter : Ajb / Tim Lpt 

Jembrana , Bali Kini  – Sebagai respons terhadap bencana banjir yang melanda beberapa waktu lalu, sebanyak 300 pohon jenis mahoni dan pala ditanam di kawasan DAM Mendoyo Dauhtukad, Jumat (26/9). Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mitigasi bencana sekaligus pelestarian lingkungan di wilayah hulu sungai.

Penanaman pohon ini bertujuan untuk memperkuat struktur tanah guna mencegah longsor, serta meningkatkan daya serap air hujan demi mengurangi risiko banjir di musim penghujan. Selain itu, upaya ini juga berkontribusi pada pemulihan vegetasi yang rusak akibat banjir dan erosi.


Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan bahwa bencana banjir sebelumnya meninggalkan dampak yang cukup serius, seperti erosi tanah, pencemaran sungai, dan rusaknya vegetasi alam.

“Salah satu langkah konkret yang kami ambil adalah penanaman pohon ini. Ini bukan hanya pemulihan, tetapi juga bentuk mitigasi jangka panjang. Kami ingin mengajak seluruh elemen masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan, memperbanyak lahan hijau, dan menjaga daerah resapan air,” ujarnya.


Kegiatan ini melibatkan kerja sama antara pemerintah daerah, TNI, Polri, serta masyarakat sekitar. Kolaborasi lintas sektor ini menunjukkan pentingnya sinergi dalam menjaga kelestarian lingkungan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana.


Langkah strategis ini diharapkan menjadi awal dari gerakan penghijauan berkelanjutan di Kabupaten Jembrana, demi menciptakan lingkungan yang lebih tangguh dan sehat di masa mendatang.

“Terima kasih kepada semua pihak yang telah bergotong royong. Mari terus kita galakkan gerakan menanam pohon di mana pun kita berada,” tambah Bupati Kembang Hartawan.

Rumah Melanggar Sepadan Terdampak Banjir Tidak Ditanggung


Laporan Reporter : Jero Ari 

Denpasar , Bali kini - Peristiwa banjir yang banyak memakan korban material maupun jiwa sangat berdampak dari sektor ekonomi Korban banjir. Mereka kebanyak belum dapat berbuat banyak menata kembali kehidupannya disebabkan banyaknya harta benda serta rumah yang mereka tempati masih rusak parah. 

Melalui perangkat daerah Kota Denpasar yang terdiri dari BPBD, Dinas Perindag, Dinas Koperasi UMKM, Dinas pertanian, Dinas Perkim, Dinas PUPR, serta Inspektorat, ditugasi Waklikota Denpasar Jayanegara guna melaksanakan percepatan verifikasidata terhadap yang terdampak. 

Itu mencakup rumah tinggal, kegiatan usaha, pura, sawah, kebun, peternakan dan fasilitas umum lainnya. Dari dana BTT Denpasar 18 M yang sudah dicairkan, walikota Jayanegara mengatakan bahwa saat ini masih kecil dalam pencairannya. Masih dalam bentuk dana opearasional diantaranya buat beli alat untuk turun kelapangan, pemberian sembako, obat obatan dan lainya.

Sementara untuk bantuan korban banjir saat ini masih butuh verifikasi yang matang. Dimana baru digunakan 1,9 M yang sudah terealisasi sebagai penetapan bencananya dan sekarang dialihkan ke  transisi pemulihan dampak dampak yang terjadi.  


Selain itu masih ada dana di BPBD, guna penanganan korban bencana sejumlah 9 M. Sementara untuk perbaikan rumah rumah warga yang berdampak pemerintah kota mengandalkan dari pemerintah pusat yang masih menunggu kejelasan. 

"Bila mana tak dapat dari pusat, Walikota Denpasar akan mengambil langkah lain. Dana mana yang bisa dipakai, maka itu yang dialihkan untuk dipakai. Selain itu memohon bantuan juga ke provinsi Bali. Sebab rumah rumah warga yang terdapak tetap harus kita perbaiki," ujar Jayanegara.

Bantuan untuk perbaikan  rumah warga yang terdampak banjir yang memenuhi kreteria akan dibantu oleh pusat. Kerusakan ringan 15 hingga 30 juta dan kerusakan berat hingga 60 juta. Untuk para pedagang UMKM diluar pasar Badung menjadi tanggung jawab kota Denpasar. 

Sedangkan untuk para pedagang yang berada di pasar Badung sudah dibantu provinsi Bali. "Sekarang kita masukin lagi bantuan buat masyarakat yang memiliki ternak yang terdampak bencana banjir, dimana para korban ini perlu juga penguatan modal kerja. Seperti halanya ada dua warga yang sapinya mati empat, ini juga butuh kita data dan verifikasi untuk kuta berikan bantuan," aku Jayanegara. 

Dalam hal mengeluarkan dana bantuan, pihaknya mengaku oerlu kehati hatian agar tidak salah langkah yang nantinya justru berdampak pada hukum. "Dalam pengglontoran dana bantuan, agar sesuai dengan aturan yang ditentukan pusat," imbuhya. 

Dirinya juga menegaskan bahwa bantuan yang terdata verifikasi ada yang gugur, diakibatkan mereka ini berada di sepadan sungai. “Jelas kami pun tak berani bantu, itu salah mereka juga. Artinya jika tak lolos verifikasi sudah pasti ada unsur pelanggaran, ditegaskan sudah pasti tak mendapatkan bantuan," ketusnya.

Sayangnya tidak dibahas soal pemutihan pajak kendaraan korban banjir bandang. Karena dari peristiwa bencana kemarin, tidak hanya satu rua kendaraan yang rusak terendam dan kehilangan surat-surat kendaraan. Bisa dipastikan jumlahnya ribuan, sayangnya pihak Kantor Samsat seperti tidak mau tau soal itu dan tetap dikanakan wajib pajak kendaraan sesuai batas waktunya.

SDN 5 Padangkerta Ubah Sampah Jadi Pupuk dan Ecobrick


Laporan Reporter: Gusti Ayu Purnamiasih

Karangasem, Bali Kini -  Di tengah persoalan sampah yang semakin menumpuk di Bali, SDN 5 Padangkerta, Karangasem, justru tampil berbeda. Sejak beberapa tahun terakhir, sekolah ini sudah mandiri mengolah seluruh sampahnya sendiri, baik organik maupun anorganik, menjadi produk yang bermanfaat—mulai dari pupuk hingga barang guna pakai.


Halaman sekolah yang bersih, rapi, dan sejuk di tengah persawahan jadi bukti nyata keseriusan warga sekolah dalam menjaga lingkungan. Kepala Sekolah SDN 5 Padangkerta, Tustiana Dewi, menuturkan bahwa inisiatif ini berawal dari pemanfaatan semer (sumur kering) yang sudah tidak digunakan lagi. Sumur itu kemudian diubah menjadi media komposting sampah organik.


Setiap hari, siswa dan guru membiasakan diri memilah sampah. Sampah organik dimasukkan ke dalam bak biopori. Setelah penuh dan mulai membusuk, sampah itu dipindahkan ke bak kedua untuk proses komposting. Di bak ini, sampah dicampur dengan sekam, pupuk kandang, serta larutan EM4 (Effective Microorganism 4) yang berfungsi mempercepat fermentasi dan meningkatkan kesuburan tanah.


Beberapa bulan kemudian, hasilnya adalah pupuk organik berkualitas yang langsung dimanfaatkan warga sekolah untuk bercocok tanam. Siswa-siswi pun antusias menanam berbagai bibit seperti sawi, pepaya, tomat, dan cabai menggunakan media pupuk hasil olahan sendiri. Dari sampah yang awalnya jadi momok, kini lahir sumber daya yang sangat berguna.


Tak berhenti di sampah organik, SDN 5 Padangkerta juga mengolah sampah anorganik. Dalam pembelajaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), siswa diajarkan memanfaatkan plastik menjadi ecobrick. Ecobrick itu kemudian disusun menjadi berbagai barang fungsional, salah satunya rak sandal yang kini dipakai siswa sehari-hari.


“Kreativitas dalam mengolah sampah ini bukan hanya mengurangi masalah lingkungan, tapi juga membentuk kebiasaan baik sejak dini bagi anak-anak,” jelas Kepala Sekolah Tustiana Dewi.


Kemandirian SDN 5 Padangkerta dalam mengolah sampah menjadi pupuk dan ecobrick membuktikan bahwa persoalan sampah tidak akan pernah selesai hanya dengan dibiarkan. Dengan inovasi dan gotong royong, sampah justru bisa menjadi sumber daya baru yang berdaya guna (Ami) .

Kamis, 25 September 2025

BANGLI GAGAS PROGRAM SEKOLAH HAKI, SEBAGAI UPAYA LINDUNGI KARYA DAN BUDAYA MENUJU MASYARAKAT SEJAHTERA


Laporan : Tim Lpt 

Bangli , Bali Kini - Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah, I Nengah Wikrama membuka Sosialisasi dan Pembentukan Sekolah HAKI di Ruang Rapat Bersama Loca Carana Kabupaten Bangli, Kamis, 25 September 2025. Acara ini dihadiri oleh Kepala Sekolah SMA / SMK di Kabupaten Bangli, serta Kepala SMP dan Kepala SD se-Kabupaten Bangli yang telah memiliki inovasi. 


Wikrama memaparkan kondisi Kabupaten Bangli yang kaya akan budaya, seni, dan tradisi, serta potensi inovasi yang tinggi. Dengan hal ini tentunya memiliki peluang besar untuk menjadikan HAKI sebagai pilar pembangunan ekonomi kreatif. 

Namun, faktanya masih banyak karya, produk lokal, inovasi teknologi, dan ekspresi budaya tradisional belum didaftarkan atau dilindungi.


“Kondisi ini disebabkan karena masih rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai HKI”, berkenaan dengan hal tersebut, maka kami menggagaskan inovasi GERBANG HAKI BISA sebagai solusi”, kata Wikrama.


Wikrama juga menegaskan bahwa GERBANG HAKI BISA sebagai solusi fasilitasi perlindungan Kekayaan Intelektual, salah satunya melalui Sekolah HAKI. Sekolah HAKI dirancang sebagai program pendidikan nonformal untuk meningkatkan kesadaran, pemahaman, serta keterampilan pelajar dalam memanfaatkan dan melindungi Hak Kekayaan Intelektual” tegas Wikrama. 

Sekolah HAKI memiliki empat fungsi yaitu sebagai pusat edukasi, pusat fasilitasi, pusat pengembangan, dan pusat kolaborasi.


Melalui gagasan Sekolah HAKI baru ini, dengan semangat "Pesaje Ngayah", Bangli dapat meciptakan budaya menghargai kekayaan intelektual menuju kesejahteraan masyarakat yang makmur.

Sosialisasi Persiapan Purna Tugas serta Proses Layanan Taspen Bagi PNS


Laporan Reporter: Dearna

Klungkung , Bali Kini - Bupati Klungkung I Made Satria membuka kegiatan sosialisasi persiapan purna tugas serta proses layanan Taspen bagi PNS yang akan memasuki purna tugas, bertempat di ruang rapat Praja Mandala Kantor Bupati Klungkung, Rabu (24/9). Acara ini turut dihadiri Kepala PT. Taspen Cabang Denpasar, Kepala BKPSDM Kabupaten Klungkung, Kepala BPD Kantor Cabang Klungkung serta para ASN calon Pensiunan yang memasuki purna tugas bulan April s/d Desember tahun 2026.


"Saya mengucapkan terima kasih  kepada Bapak/ Ibu Calon Pensiunan sekalian, atas dedikasi, pengorbanan dan loyalitas yang telah Bapak/Ibu berikan selama bertugas. Keberhasilan pembangunan daerah ini tentu tidak terlepas dari peran serta dan kontribusi luar biasa dari seluruh PNS, termasuk Bapak/Ibu  yang telah mengabdikan diri dengan sepenuh hati." Ujar Bupati asal Dusun Sental Kangin Nusa Penida. 


Lebih lanjut pihaknya berharap supaya masa pensiun dapat dinikmati dengan penuh kebahagian dan rasa syukur, karena waktu bersama keluarga akan lebih banyak. Jika selama bekerja Pemerintah Kabupaten Klungkung dirasa belum cukup  memberikan apresiasi yang sepadan, baik penghargaan, fasilitas ataupun kesejahteraan supaya dimaklumi. Karena segala keterbatasan yang ada. 


Sementara itu, Kepala Badan BKPSDM Ida Bagus Wirawan Adiputra melaporkan untuk Tahun 2026 terdapat 166 or PNS dan 1 or PPPK yang memasuki batas usia pensiun. Dengan rincian Eselon II sebanyak 3 orang, Eselon III sebanyak 9  orang, Eselon IV sebanyak 6 orang, Jabatan Pelaksana  46 orang, JF Kesehatan 14 orang, JF Guru 77 orang dan 

JF Teknis 12 orang.


kegiatan ini digelar bertujuan untuk  meningkatkan pemahaman calon Pensiunan terhadap proses menjelang pensiun serta hak dan kewajiban Pensiunan. Narasumber dari  PT. Taspen sebagai mitra kerja pemerintah akan menjelaskan secara detail tentang layanan-layanan ketaspenan seperti Jaminan Kecelakaan Kerja, Program Pensiun, Tabungan Hari Tua serta Jaminan Kematian ataupun yang lainnya. Sedangkan BPD Bali juga merupakan mitra kerja pemerintah di bidang Keuangan. 

Lanjutkan Aksi Penyerahan Bantuan Sosial di Kecamatan Klungkung


Laporan : Tim Lpt 

Klungkung , Bali Kini - Bupati Klungkung I Made Satria bersama Kepala Dinas Sosial P3A Kabupaten Klungkung I Gusti Agung Gede Putra Mahajaya kembali melanjutkan pembagian bantuan sembako kepada lansia, ODGJ dan disabilitas. Kali ini pembagian sembako dilaksanakan di Wilayah Kecamatan Klungkung, Rabu (24/9). 


Bantuan sosial berupa beras 15 kg x 3 bulan, gula pasir 1 kg x 3 bulan minyak goreng 1 liter 3 bulan dan telur 10 butir x 3 bulan ini disecara simbolis diserahkan kepada penyandang Disabilitas Ni Komang Sri Wahyuni (18) asal dusun Tengah Desa Tegak dan ODGJ Ni Wayan Penpen dusun  Gembalan Desa Tegak.


"Semoga bantuan ini bermanfaat dan tentunya bisa meringankan beban serta memenuhi kebutuhan sehari-hari,” harap Bupati Satria.


Sementara itu Kadis Sosial P3A Kabupaten Klungkung, I Gusti Agung Gede Putra Mahajaya menyampaikan, penwrima bantuan sembako triwulan III tahun 2025 dikecamatan Klungkung berjumlah sebanyak 35 orang. Terdiri dari 15 orang Penyandang Disabilitas,  10 orang lansia dan 10 ODGJ.

Wabup Ipat Ajak HNSI Jembrana Sukseskan Pembangunan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan


Laporan Reporter : Ajb /Tim Lpt 

Jembrana , Bali Kini - Wakil Bupati Jembrana, I Gede Ngurah Patriana Krisna mengajak seluruh nelayan yang tergabung kedalam HNSI (Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia) Kabupaten Jembrana untuk bersama-sama mendukung dan mensukseskan pembangunan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan     yang direncanakan akan dimulai pada bulan November 2025. 


Ia menekankan bahwa pembangunan pelabuhan ini bukan hanya tentang infrastruktur, tetapi juga tentang meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya para nelayan. 


"Proyek Pelabuhan Nusantara ini akan membawa dampak positif yang besar bagi kita semua. Selain mempercepat jalur distribusi logistik dan meningkatkan perekonomian daerah, pelabuhan ini juga akan membuka peluang kerja baru dan modernisasi sektor perikanan," ujarnya.


Lebih lanjut, Wabup Ipat menuturkan adanya pembangunan PPN Pengambengan ini, para nelayan agar menyiapkan diri untuk lebih meningkatkan keterampilan dan kompetensinya mampu bersaing menjadi subyek pelaku usaha perikanan yang mumpuni untuk peningkatan kesejahteraan hidup para nelayan. 


Disisi lain, Pihaknya juga mengucapkan selamat kepada semuanya, atas telah terlaksananya muscab ke 1 HNSI Jembrana ini.


"Pada kesempatan ini, saya berharap kehadiran HNSI ini di kabupaten Jembrana bisa bersinergi dengan pemerintah daerah dalam upaya sebagai mitra kami untuk membangun nelayan yang kuat," ungkap Wabup asal Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo tersebut.


Turut Hadir Ketua DPD HNSI Provinsi Bali, Direktur Poltek KP Pengambengan beserta jajaran, Kepala OPD terkait serta seluruh nelayan se Jembrana.

Bersinergi Tangani Banjir Jembrana , ASITA Bali dipuji Wabup Ipat


Laporan Reporter : Ajb / Rls 

Jembrana , Bali kini – Pemerintah Kabupaten Jembrana kembali menerima dukungan dari berbagai pihak dalam penanganan dampak bencana banjir. Kali ini, Association of the Indonesian Tours & Travel Agencies (ASITA) Bali menyerahkan 600 paket sembako kepada Pemkab Jembrana untuk disalurkan kepada masyarakat terdampak banjir.


Bantuan tersebut diterima langsung oleh Wakil Bupati Jembrana, I Gede Ngurah Patriana Krisna (Ipat) dari Ketua DPD ASITA Bali I Putu Winastra, di Kantor BPBD Jembrana, Selasa, (23/9). 


Wabup Ipat menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kepedulian ASITA Bali yang tidak hanya fokus pada dunia usaha pariwisata, namun juga hadir untuk masyarakat dalam situasi sulit.


 “Atas nama pemerintah dan masyarakat Jembrana, kami menyampaikan terima kasih kepada ASITA Bali. Bantuan ini sangat berarti bagi warga kami yang terdampak banjir", ujarnya.


Lanjut, Wabup Ipat mengatakan bantuan ini menjadi dukungan bagi masyarakat Jembrana ditengah upaya menata kembali untuk bisa beraktivitas seperti normal.


"Mudah-mudahan apa yang diberikan bisa memberikan dampak positif untuk membantu dalam recovery. Kepedulian seperti ini tentu kita harapkan," imbuhnya. 


Sementara itu, Ketua DPD ASITA Bali I Putu Winastra menjelaskan bantuan tersebut merupakan bagian dari program ASITA Care, sebuah inisiatif sosial ASITA yang berfokus pada aksi nyata berbagi dengan masyarakat. 


"Kami dari ASITA Bali melalui program ASITA Care menyalurkan bantuan untuk masyarakat terdampak banjir melalui BPBD Jembrana sebanyak 600 paket. Semoga bantuan kami bisa meringankan korban banjir yang ada di Jembrana," ucapnya.


Melalui program ini, ASITA Bali menegaskan komitmennya untuk selalu hadir dalam berbagai kondisi, baik dalam mendukung pariwisata maupun membantu masyarakat yang membutuhkan.


Penyaluran bantuan ini merupakan wujud solidaritas dan empati terhadap masyarakat Jembrana, sekaligus doa agar kondisi Jembrana segera pulih.


"Kami dari ASITA Bali ini mempunyai konsep tidak hanya berbisnis tetapi juga bagaimana kita bisa berbagi kepada masyarakat," pungkasnya.

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved