-->

Rabu, 29 Oktober 2025

Lahan 6 Hektar Milik Pelindo Disiapkan Untuk Proyek PSEL


 Laporan Reporter : Jero Ari 
Denpasar , Bali Kini - Kota Denpasar dan Kabupaten Badung akan menjadi pasokan proyek tempat Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL). Pembangunan proyek ini rencananya dilakukan di lahan milik Pelindo seluas enam hektar.
Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan Pemkot Denpasar dan Pemkab Badung sudah melengkapi persyaratan sesuai arahan pusat melalui Danantara. Terutama mengenai persyaratan kesanggupan suplai sampah. 
Untuk kesanggupan tersebut, dikatakan bahwa Badung dan Denpasar sudah tanda tangan komitmen. Pihaknya juga mengaku telah siapkan armada pengangkutan sampah di masyarakat dan dikirim ke lokasi PSEL, sekarang tinggal proses dari Danantara untuk tahap selanjutnya. 
Pemkot juga akan segera melakukan sosialisasi ke masyarakat sekitar pembangunan PSEL. "Mengenai lokasinya kita pakai lahan sebelah barat Pelindo dan akan segera dilakukan sosialisasi masyarakat di sekitar lokasi, luas lahannya enam hektar," ungkapnya, Rabu  (29/10).
Sementara itu, Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara juga telah menghadiri rapat koordinasi PSEL yang digelar di kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta, Jumat 24 Oktober 2025 lalu.  Kegiatan tersebut dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, dihadiri kepala daerah dari berbagai kota yang menjadi lokasi pengembangan proyek PSEL.
Saat ini telah disiapkan lahan seluas enam hektare untuk pembangunan PSEL, lahan tersebut telah melalui proses penandatanganan kesepakatan kerja sama antara Pemkot Denpasar, Pemkab Badung, Pemprov Bali, dan Pelindo.
Selain itu, dalam kesepakatan bersama telah disanggupi Badung untuk kesiapan membawa sampah minimal 1.000 ton, serta menyiapkan kesepakatan untuk menyuplai sampah ke pihak pengelola. "Untuk Denpasar akan menyuplai sekitar 700 ton sampah per hari yang akan diolah,” singkatnya.

Forkot Tabanan Rayakan HUT ke-25 dengan Semangat Kebersamaan


Laporan Reporter : Tim Lpt Tabanan 
Tabanan , Bali Kini  – Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., menghadiri peringatan Hari Ulang Tahun ke-25 Forum Komunikasi Tabanan (Forkot) yang berlangsung penuh keakraban dan kesederhanaan. Acara ini menjadi momentum penting bagi seluruh anggota Forkot untuk memperkuat semangat persatuan dan kebersamaan yang telah menjadi identitas organisasi tersebut sejak awal berdirinya.

Forkot Tabanan pertama kali berdiri pada 28 Oktober 2000, bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda. Sejak itu, organisasi ini telah menjadi wadah koordinasi dan komunikasi bagi berbagai elemen masyarakat di Tabanan. Tahun ini, usia Forkot mencapai 25 tahun, sebuah perjalanan panjang yang menandai komitmen terhadap solidaritas dan semangat muda yang tak pernah padam.

Dalam suasana hangat penuh kekeluargaan, acara HUT dirayakan dengan sederhana namun bermakna. Di mana hal tersebut menjadi simbol rasa syukur atas perjalanan Forkot selama seperempat abad. Meskipun tanpa kemegahan, esensi perayaan tetap terasa kuat. semangat kebersamaan dan kekompakan anggota yang selalu hidup di hati Forkot.

Bupati Tabanan yang akrab disapa Komang Sanjaya menyampaikan apresiasi atas eksistensi Forkot yang tetap solid hingga saat ini. Ia menekankan bahwa nilai-nilai yang diusung Forkot sejalan dengan semangat Sumpah Pemuda dalam membangun kebersamaan, mempererat tali persaudaraan, dan menjaga keharmonisan di tengah keberagaman masyarakat Tabanan.

“Semangat untuk Forkot agar terus berkobar, meskipun dirayakan dengan penuh kesederhanaan namun tetap dengan semangat kebersamaan yang terus solid. Melalui semangat ini, saya berharap Forkot terus berperan aktif dalam mendukung visi Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul, dan Madani (AUM),” ujar Bupati sekaligus politisi asal Dauh Pala tersebut. Pihaknya juga berharap Forkot tetap menjadi contoh bagi komunitas lain dalam menjaga semangat gotong royong dan rasa memiliki terhadap Tabanan.

Semboyan “Forkot Never Die” menggema dalam perayaan tersebut sebagai ungkapan tekad untuk terus eksis dan berkontribusi bagi daerah. Ungkapan ini mencerminkan semangat pantang menyerah para anggota Forkot dalam menjaga kebersamaan, baik di masa suka maupun duka.

Dengan semangat yang sama, Forkot diharapkan terus menjadi motor penggerak bagi generasi muda Tabanan dalam menumbuhkan rasa cinta terhadap daerah dan bangsa. Sejalan dengan semangat Sumpah Pemuda, peringatan HUT ke-25 ini menjadi refleksi bahwa kebersamaan dan kesederhanaan adalah kekuatan utama dalam membangun Tabanan yang lebih harmonis dan bersolidaritas tinggi.

SEORANG WISATAWAN TERJATUH SAAT MENURUNI TANGGA DI PANTAI ATUH


Laporan Reporter : Ayu 
NUSA PENIDA , BALI KINI -  Tim SAR gabungan mengevakuasi seorang wisatawan asing asal USA/ Amerika Serikat yang terjatuh saat menuruni tangga di Pantai Atuh, Desa Pejukuta, Kecamatan Nusa Penida, Selasa (28/10/2025). Annette Watson (58) mengalami cedera pada lengan kiri, dicurigai terjadi fraktur. Saat itu korban sempat ditangani oleh dokter dari Klinik Nusa Medika, namun dikarenakan akses menuju atas tebing medannya cukup sulit, maka diperlukan bantuantim SAR untuk membawanya dengan tandu. 

Kamtor Pencarian dan Pertolongan Denpasar menerima informasi pada pukul 16.20 Wita dari Kadek Parwati (Klinik Nusa Medika). Dikatakan bahwa perkiraan waktu kejadian kurang lebih pukul 14.10 Wita. "Dia jatuh kurang lebih posisi lima meter dari posisi dia jatuh, kemudian korban merasa kesakitan atau nyeri pada lengan bagian kiri," terang Koordinator Unit Siaga SAR Nusa Penida, Cakra Negara. Dengan kondisi itu, ia tetap melanjutkan turun namun sesampainya di Pantai ia tidak bisa berdiri. 

Setelah menerima laporan, diberangkatkan 6 personel Unit Siaga SAR Nusa Penida  ke Pantai Atuh dan mereka tiba pada pukul 17.15 Wita. Sekitar 15 menit tim sudah sampai pantai dan bertemu dengan korban. Akhirnya pada pukul 18.05 Wita Korban telah berhasil dievakuasi ke parkiran atas Pantai Atuh oleh tim SAR gabungan. Upaya pemindahan hingga ke atas dilakukan melalui jalur darat. Menurut Cakra, kondisi jalur yang cukup lebar dapat mempermudah pengangkatan dengan tandu, bisa dilakukan oleh 6 orang. Selanjutnya Annette dibawa menuju ke Klinik Nusa Medika dengan menggunakan ambulance.

Selama berlangsungnya proses evakuasi turut melibatkan unsur SAR dari Unit Siaga SAR Nusa Penida, Klinik Nusa Medika, Pos TNI AL Nusa Penida, Polsek Nusa Penida, Babinsa Pejukutan dan kerabat korban.  

Selasa, 28 Oktober 2025

Siapkan tenaga keamanan handal, pemkab jembrana latih puluhan satpam gada pratama


Puluhan Peserta Ikuti Pelatihan Satpam Gada Pratama Gratis di Jembrana

Laporan : Ajb Tim Lpt 

Jembrana , Bali Kini – Sebanyak 30 orang peserta mengikuti pelatihan Satpam Kualifikasi Gada Pratama yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Jembrana bekerja sama dengan PT Asta Nadi Karya Utama. Pelatihan yang digelar secara gratis ini berlangsung selama 10 hari dan menjadi salah satu program Bupati dan Wakil Bupati Jembrana dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) lokal.

Wakil Bupati Jembrana, IGN Patriana Krisna (Ipat), menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata komitmen pemerintah daerah dalam memperkuat kompetensi tenaga kerja lokal, khususnya di bidang keamanan dan ketertiban lingkungan kerja maupun masyarakat.
“Profesi satpam memiliki peran strategis dalam menjaga stabilitas keamanan serta kenyamanan berbagai sektor usaha dan pelayanan publik. Karena itu, kehadiran satpam yang terlatih, profesional, dan berintegritas tinggi sangat dibutuhkan di era sekarang,” ujar Wabup Ipat, Senin (27/10) di Ballroom Hotel Batu Karu, Ubung, Denpasar Utara.


Pemerintah Kabupaten Jembrana juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya pelatihan ini. Diharapkan, kegiatan serupa dapat terus berlanjut sebagai upaya berkelanjutan dalam menciptakan tenaga kerja yang kompeten, mandiri, dan berdaya saing

Ia menambahkan, seiring dengan masuknya berbagai investasi di Kabupaten Jembrana, pemerintah daerah juga akan terus berupaya mengadakan berbagai program pelatihan lainnya.
“Kami berharap ke depan akan ada pelatihan-pelatihan lain seperti pelatihan caddy, hospitality, perhotelan, dan lainnya. Dengan begitu, ketika investasi masuk, SDM di Jembrana sudah siap dan mampu mengisi kebutuhan tenaga kerja di berbagai sektor,” jelasnya.

Kasus Gigitan Hewan Pembawa Rabies di Karangasem Capai 6.612 Kasus, Tiga Warga Meninggal Dunia


Laporan reporter: Gusti Ayu Purnamiasih
KARANGASEM, Bali Kini - Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem mencatat sebanyak 6.612 kasus gigitan hewan pembawa rabies (GHPR) sepanjang Januari hingga 28 Oktober 2025. Kasus tertinggi terjadi pada bulan Juli dengan 850 kasus, disusul Juni 808 kasus, dan April 734 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Karangasem, I Gusti Bagus Putra Pertama, menjelaskan bahwa tingginya angka kasus GHPR menunjukkan perlunya kewaspadaan bersama, terutama di wilayah yang masih memiliki populasi anjing liar cukup tinggi.

Dari total kasus tersebut, tiga warga dilaporkan meninggal dunia akibat rabies. Mereka masing-masing berasal dari Tianyar, Kecamatan Kubu (laki-laki), Manggis (perempuan), dan Seraya, Kecamatan Karangasem (perempuan).

Dinas Kesehatan Karangasem terus melakukan upaya pencegahan dengan menggencarkan vaksinasi hewan penular rabies, sosialisasi penanganan pasca gigitan, serta edukasi kepada masyarakat agar segera melapor dan mendapatkan vaksinasi anti rabies (VAR) di fasilitas kesehatan terdekat. (Ami)

Kasus DBD di Karangasem Menurun, Januari–Oktober 2025 Tercatat 1.449 Kasus


Laporan reporter: Gusti Ayu Purnamiasih
KARANGASEM, Bali Kini – Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem mencatat 1.449 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sepanjang Januari hingga 28 Oktober 2025. Angka tersebut menunjukkan tren penurunan dibandingkan paruh awal tahun.

Kasus tertinggi terjadi pada bulan Maret dengan 313 kasus, diikuti Februari sebanyak 278 kasus, dan Januari 168 kasus. Setelah bulan Juni, jumlah kasus terus menurun, dengan angka terendah tercatat pada bulan September sebanyak 29 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Karangasem, I Gusti Bagus Putra Pertama, menyampaikan bahwa penurunan ini tak lepas dari gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan kegiatan fogging fokus di daerah rawan.

Meski terjadi penurunan, Dinas Kesehatan tetap mengimbau masyarakat agar waspada menghadapi perubahan cuaca dan menjaga kebersihan lingkungan. “Perlu terus memastikan tidak ada genangan air di sekitar rumah karena bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti,” tegasnya. (Ami)

Senin, 27 Oktober 2025

Gubernur Koster Dampingi Komisi IV DPR RI dan Menteri Kehutanan Bahas Repatriasi Satwa Liar di Bali


Laporan : Tim Lpt 
Denpasar , Bali Kini -Gubernur Bali Wayan Koster menghadiri kunjungan kerja reses Komisi IV DPR RI Masa Sidang I Tahun 2025–2026 dengan agenda diskusi bertajuk “Repatriasi untuk Mendukung Satwa Liar di Provinsi Bali” yang berlangsung di Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali, Senin (27/10).

Agenda pertama kunker ini dihadiri secara lengkap oleh jajaran pimpinan Komisi IV DPR RI, mulai dari Ketua Komisi IV Titiek Soeharto, Wakil Ketua Alex Indra Lukman, Wakil Ketua Panggah Susanto, Wakil Ketua Ahmad Yohan, serta Wakil Ketua Abdul Kharis Al Masyhari. Turut hadir Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, yang bersama Komisi IV melakukan pembahasan langsung terkait repatriasi satwa liar.

Dari Pemerintah Provinsi Bali, Gubernur Wayan Koster hadir didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bali, Made Rentin, Kepala BKSDA Bali, Ratna Hendratmoko, serta jajaran terkait lainnya.

Dalam sambutannya, Gubernur Koster menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya diskusi yang secara khusus menyoroti pelestarian satwa liar di Bali. Menurutnya, forum ini sangat penting mengingat Bali merupakan wilayah kecil dengan kekayaan alam yang besar dan beragam.

“Luas wilayah Bali hanya sekitar 5.590 km² dengan jumlah penduduk 4,4 juta jiwa. Pertumbuhan penduduk kita relatif rendah, hanya sekitar 0,66 persen. Namun dengan keterbatasan ruang, kita harus sungguh-sungguh menjaga kelestarian lingkungan, pantai, laut, dan juga satwa endemik yang menjadi kebanggaan Bali,” ujarnya.

Lebih lanjut, Gubernur Koster menyoroti persoalan serius yang dihadapi Bali, yakni penyusutan luas wilayah. “Dalam 5 tahun terakhir luas Provinsi Bali mengalami pengurangan sekitar 40 ribu kilometer persegi. Karena itulah kami sangat berharap dukungan untuk perlindungan pantai. Kalau tidak ditangani dengan baik, ke depan Pulau Bali akan semakin kecil,” imbuhnya.

Meski kecil secara luas wilayah, Koster menegaskan Bali memiliki anugerah kekayaan alam yang luar biasa. Di antaranya tanaman endemik Bali yang sangat penting untuk pangan, kesehatan, dan upacara ritual keagamaan. Selain itu, Bali juga memiliki satwa endemik seperti babi, sapi Bali, serta burung atat. Satwa ini sempat lama tidak terlihat dan bahkan dianggap punah.

 “Dan sekarang baru ditampilkan lagi melalui forum kunjungan Komisi IV DPR ini. Kami sangat berterima kasih karena burung atat atau kedis atat sudah bisa diternakkan lagi, sehingga kelestariannya akan terjaga ke depan,” papar Gubernur Koster.


Perkuat Perlindungan Satwa Liar, Koster Minta Restu Pusat Terbitkan Pergub atau SE

Untuk memperkuat perlindungan, Gubernur Koster membuka peluang penerbitan regulasi daerah. 

“Jika pemerintah pusat memberikan kewenangan, kami siap mengeluarkan Peraturan Gubernur atau Surat Edaran agar perlindungan satwa liar di Bali berjalan lebih efektif,” tegasnya.

Sebagai langkah nyata, Pemprov Bali juga akan berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota se-Bali guna melakukan pendataan menyeluruh terhadap satwa endemik. Data ini diharapkan menjadi dasar penyusunan kebijakan yang lebih komprehensif demi menjaga kelestarian satwa liar di Bali.

*Lepas 40 Perkici Dada Merah*

Sementara itu, Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, menyampaikan rasa syukur atas capaian konservasi satwa langka yang berhasil dilakukan. 

“Puji syukur hari ini kita sama-sama diberikan kesempatan untuk melepaliarkan 40 ekor burung perkici berdada merah atau Trichoglossus forsteni mitchlli,” ujarnya.

Raja Juli Antoni menjelaskan, perkici berdada merah merupakan spesies endemik Bali dan Lombok yang statusnya dilindungi sejak 2018 dan saat ini terancam punah. 

Burung tersebut sebelumnya berhasil berkembang biak di Inggris karena dukungan kepercayaan dunia internasional, dan kini dikembalikan ke habitat aslinya di Bali melalui kerja sama lembaga konservasi global.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Bali Safari dan Bali Bird Park yang berkontribusi terhadap proses pengembalian perkici dada merah ini. Selain itu, terima kasih sebesar-besarnya juga kepada Komisi IV DPR RI yang selalu memberikan dukungan penuh terhadap usaha-usaha konservasi satwa langka di Indonesia,” imbuhnya.

Sebelum diskusi inti dimulai, BKSDA Bali terlebih dahulu memaparkan proses repatriasi burung perkici berdada merah. Diskusi berlangsung sekitar satu setengah jam, dengan menghasilkan sejumlah kesimpulan penting, antara lain Perlunya penyempurnaan regulasi terkait perlindungan satwa langka; Penangkaran satwa harus melibatkan masyarakat secara lebih masif; Pendataan satwa perlu memanfaatkan teknologi canggih (chief technology).

Acara tersebut ditutup dengan penandatanganan sertifikat serta pemberian nama anakan burung perkici berdada merah oleh Ketua Tim Kunjungan Kerja Komisi IV DPR RI, Menteri Kehutanan, dan Gubernur Bali.(*)

Walikota Jaya Negara Promosikan Kerajinan Tenun Endek Hingga Kesenian Denpasar Go Internasional.


Ket foto : Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta bersama Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa serta Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede saat menyambut langsung kehadiran para delagasi Welcoming Dinner di Bali Beach Convention Center (BBC), Sanur, Denpasar, pada Minggu (26/10) malam.

Spektakuler, Sajian Garapan Mystical Of Lotus and Gayatri Bius Delegasi Excom Meeting CityNet Asia Pacific ke-45. 


Laporan Reporter : Agus 
Denpasar, Bali Kini - Setelah resmi dibuka dan mengikuti agenda hari pertama, seluruh delegasi Executive Committee Meeting (Excom Meeting) CityNet Asia Pacific ke-45 Tahun 2025 mengikuti Welcoming Dinner di Bali Beach Convention Center (BBC), Sanur, Denpasar, pada Minggu (26/10) malam. Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta bersama Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa serta Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede menyambut langsung kehadiran para delagasi di arena Welcoming Dinner. 

Dimana, seluruh delegasi yang hadir diberikan penyambutan dengan pemasangan Destar/Udeng Bali untuk delegasi laki-laki, dan pemasangan Selendang untuk delegasi perempuan. Rangkaian penyambutan diiringi dengan sajian Tari Wiranjaya yang dibawakan Sekehe Gong Wanita Semara Budaya. 

Sebagai pemuncak, turut ditampilkan Fashion Show yanh merupakan kerajinan tenun endek dibawah binaan Dekranasda Kota Denpasar. Dilanjutkan dengan sajian garapan Mystical Of Lotus and Gayatri dari Naluri Manca yang berhasil membius Delegasi Excom Meeting CityNet Asia Pacific ke-45. Rangkaian acara diakhiri dengan penampilan apik nan memukau dari musisi asli Bali Balawan. 

Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta mengucapkan selamat datang di Bali kepada seluruh delegasi Excom Meeting CityNet Asia Pacific ke-45. Dimana, berbagai isu strategis turut menjadi pembahasan, diantaranya perubahan iklim, air, serta memperkuat kolaborasi dan sinergi antara lintas pihak. 

"Semoga Excom Meeting ini akan memperkuat kolaborasi dan sinergi antara lintas pihak, guna membentuk kota-kota yang lebih kuat, tangguh, dan inklusif di seluruh kawasan Asia Pasifik," ujarnya. 

Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara mengatakan bahw menjadi sebuah kebanggaan bagi Pemerintah Kota Denpasar karena telah dipercaya menjadi tuan rumah bagi para pemimpin kota dari seluruh Asia Pasifik. Kehadiran para delegasi, walikota, mitra, dan sahabat dari berbagai negara merupakan bukti nyata bahwa semangat kolaborasi terus tumbuh dan berkembang mengikuti kemajuan zaman.

Tidak hanya membahas isu strategis dunia, pertemuan ini juga diharapkan mampu menjadi wahana pertukaran kebudayaan yang memperkuat kebudayaan itu sendiri. Hal ini sejalan dengan tema Building Harmony Rooted in Local Wisdom atau Membangun Harmoni yang Berakar pada Kearifan Lokal. 

"Kami mengucapkan terima kasih atas kehadiran para walikota dan delegasi CityNet Asia Pacific, semoga pertemuan ini menjadi babak baru dalam pemajuan kebudayaan, serta wahana untuk memperkenalkan kerajinan tenun endek dan kesenian Denpasar kepada dunia," ujarnya. 

Sekretaris Jenderal CityNet Asia Pacific, Vijay Jagannathan yang hadir bersama Ambassador Pemerintah Metropolitan Seoul, Hong-Seok Koo, menaruh harapan besar agar pertemuan ini bisa dijadikan sebagai langkah bermakna untuk dapat saling berdiskusi antar peserta, guna  membentuk kota-kota yang lebih kuat, tangguh, dan inklusif di seluruh kawasan Asia Pasifik.

“Semoga Excom Meeting ini akan memperkuat kolaborasi dan sinergi antara lintas pihak, sehingga tercapai pembangunan kota yang berkelanjutan, dan kami juga mengapresiasi sajian kesenian hingga atraksi budaya yang luar biasa," ujarnya. 

Founder Naluri Manca, Ida Bagus Eka Harista menjelaskan, Garapan Mystical Of Lotus and Gayatri mengambarkan sinar yang tumbuh menyinari alam semesta secara menyeluruh. Hal ini sebagai simbol kebahagiaan dan kesejahteraan yang kekal.

"Dilambangkan dengan bunga yang mekar sebagai bentuk pertumbuhan budaya baru dengan pilar kehidupan yang lebih baik serta bijaksana. Lotus juga merepresentasikan kehidupan yang harmonis dengan alam," ujarnya. 

Walikota Jaya Negara Harapkan Harmoni dan Kearifan Lokal Menginspirasi Gerakan Kota Tanpa Limbah


Ket. Foto: Pembukaan Seminar Internasional bertajuk “Zero Waste and Circular Economy” yang diikuti oleh delegasi dari berbagai kota anggota jaringan CityNet se-Asia Pasifik, Senin (27/10), berlangsung di Bali Beach Convention Center, Sanur.



Dari Seminar Internasional “Zero Waste” Rangkaian CityNet Executive Committee Meeting


Laporan Reporter : Tim Lpt 
Denpasar, Bali Kini - Asia-Pacific International Seminar on Zero Waste menjadi rangkaian pembuka CityNet Executive Committee Meeting ke-45 Tahun 2025, yang digelar di Bali Beach Convention Center, Sanur, pada Senin (27/10).

Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, bersama Wakil Walikota I Kadek Agus Arya Wibawa, hadir langsung dalam seminar yang diikuti oleh delegasi dari berbagai kota anggota jaringan CityNet se-Asia Pasifik. Turut hadir pimpinan OPD di lingkungan Pemkot Denpasar. Rangkaian acara ditutup dengan pemukulan kul-kul sebagai simbol harmoni dan kebersamaan.

Dalam sambutannya, Walikota Jaya Negara mengajak para peserta untuk merenungkan filosofi keseimbangan hidup dan rasa hormat terhadap alam sebagai nilai yang telah menjadi napas masyarakat Bali selama berabad-abad.

“Udara pagi Denpasar selalu dimulai dengan aroma dupa dari canang yang perlahan naik di depan rumah warga sebagai tradisi kecil penuh makna untuk merenungkan filosofi keseimbangan hidup dan rasa hormat terhadap alam, nilai yang telah menjadi napas masyarakat Bali,” ujar Jaya Negara.

Lebih lanjut, Jaya Negara menyampaikan rasa syukur dan apresiasi kepada CityNet Secretariat serta Zero Waste Foundation yang telah mempercayakan Denpasar sebagai tuan rumah forum strategis ini.

Walikota Jaya Negara menegaskan bahwa tema yang diangkat bukan sekadar wacana teknis, melainkan seruan moral untuk perubahan. Menurutnya, filosofi Zero Waste harus berakar dari kesadaran kecil dan kebiasaan sehari-hari dalam menghormati alam, sebagaimana nilai yang terkandung dalam Tri Hita Karana yakni keseimbangan antara manusia, alam, dan Sang Pencipta.

“Kearifan lokal adalah fondasi inovasi global. Denpasar ingin menunjukkan bahwa kota budaya juga bisa menjadi kota berkelanjutan,” tegasnya.

Jaya Negara juga menyinggung bahwa Denpasar, seperti banyak kota lain di Asia Pasifik, baru-baru ini diingatkan oleh alam melalui peristiwa banjir. Jaya Negara menyebut kejadian tersebut bukan sekadar ujian, melainkan pengingat bahwa keseimbangan alam tidak dapat dinegosiasikan.

“Menjaga lingkungan bukanlah pilihan, tetapi keharusan moral dan tanggung jawab bersama. Daya tahan kota tidak hanya dibangun melalui infrastruktur, melainkan juga melalui kesadaran, perubahan perilaku, dan kebijakan yang berpihak pada alam,” ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Walikota I Kadek Agus Arya Wibawa turut memaparkan berbagai inisiatif nyata Pemerintah Kota Denpasar dalam mendukung prinsip Zero Waste. Program tersebut mencakup pengelolaan sampah berbasis sumber di tingkat rumah tangga, penguatan bank sampah komunitas, serta pengembangan ekonomi sirkular yang melibatkan generasi muda.

“Mari kita jadikan momentum ini untuk memperkuat jejaring, memperluas kolaborasi, dan menyalakan semangat baru membangun kota tanpa limbah. Dari Denpasar, mari kita belajar, berbagi, dan bergerak bersama mengubah kebiasaan menjadi gerakan, gerakan menjadi kebijakan, dan kebijakan menjadi budaya,” ujar Arya Wibawa.

Puncak kegiatan ditandai dengan peluncuran “Call to Action for Zero-Waste Cities”, sebuah komitmen bersama para pemimpin kota anggota CityNet untuk membangun kota yang berdaya tahan, berbudaya bersih, dan berkelanjutan.

Dalam sesi peluncuran Call to Action for Zero-Waste Cities, tiga perwakilan negara anggota CityNet membacakan deklarasi bersama sebagai bentuk komitmen global menuju kota tanpa limbah.

Perwakilan Sri Lanka, Walikota Yraie Cally Balthazar dari Dewan Kota Kolombo, menyampaikan bahwa kota-kota adalah penggerak kemajuan global, namun juga menjadi penghasil sebagian besar limbah dunia.

“Sebagai pusat inovasi dan peluang, kami memiliki kekuatan sekaligus tanggung jawab untuk memimpin transisi menuju masyarakat tanpa sampah,” ujarnya.

Dari Filipina, Walikota Ronnie Dadivas dari Roxas City menegaskan bahwa pendekatan Zero Waste menawarkan jalan menuju kota yang lebih bersih, sehat, dan tangguh mengurangi polusi, menekan emisi, melestarikan sumber daya, serta menciptakan lapangan kerja hijau.

Sementara itu, Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, menutup deklarasi dengan menegaskan pentingnya tindakan nyata lintas negara.

“Ini menjadi seruan kita bersama untuk bertindak dengan penuh urgensi, memimpin dengan keberanian, dan mentransformasi kota-kota kita demi bumi dan generasi yang akan datang. Dari Denpasar, tanah yang penuh harmoni, pesan moral itu bergema dari kearifan lokal menuju inspirasi global demi masa depan yang bersih, berbudaya, dan berkelanjutan,” pungkas Jaya Negara.

KMHDI: Marwah Bangsa Jangan Hanya Jadi Gimmick


Ada Oknum Berniat Suap Presiden 16,5 T, 
Laporan Reporter : Krisna 

Kaltim ,  Bali Kini - Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) mendesak Utusan Khusus Presiden bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo, mengungkap  identitas orang yang berencana menyuap Presiden Prabowo Subianto dan melaporkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Ketua Umum PP KMHDI Wayan Darmawan, menilai langkah tersebut penting sebagai bentuk keseriusan pemerintah dalam pemberantasan korupsi di Indonesia.

Sebelumnya, KMHDI mengapresiasi sikap tegas Presiden Prabowo yang disebut menolak tawaran suap bernilai fantastis mencapai Rp16,5 triliun. Menurutnya sikap Prabowo tersebut menunjukan komitmen pemimpin negara untuk memberantas korupsi. 

“Kami mengapresiasi keputusan Presiden Prabowo yang menolak suap dengan nilai fantastis tersebut. Ini membuktikan bahwa beliau betul-betul ingin memberantas praktik korupsi di negeri ini,” terangnya. 

Meski demikian, KMHDI menekankan bahwa langkah penolakan saja tidak cukup. Harus ada upaya pengungkapan siapa pelaku yang berani melakukan praktik suap tersebut.

Wayan Darmawan mengungkapkan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, penyuapan merupakan bagian dari tindak pidana korupsi. Untuk itu, identitas pemberi suap harus diungkap agar penegakan hukum dapat berjalan transparan. 

Menurut Darmawan, adanya oknum yang berani menelvon langsung Presiden dan berniat memberikan suap merupakan masalah serius, koruptor yang terang-terangan berani merendahkan martabat Presiden dan Bangsa Indonesia

“Upaya penyuapan ini bukan hal yang sepele karena berkaitan dengan marwah bangsa, ada oknum yang berani menelpon dan berniat menyuap Presiden merupakan penghinaan atas marwah bangsa. Harus di usut tuntas dan ungkap ke publik ,” terangnya 

Darmawan menambahkan, jika tidak di ungkap kasus ini akan menjadi preseden buruk bagi Presiden dan komitmen pemberantasan korupsi di Indonesia dan bahkan hanya akan menjadi gimmick 

"Kasus ini akan menjadi preseden buruk bagi pemberantasan korupsi di Indonesia jika tidak di ungkap dan ditangkap pelakunya, bahkan mungkin korupsi hanya akan dianggap gimmick oleh para koruptor," tutup darmawan


Diketahui sebelumnya, Hashim Djojohadikusumo dalam pidatonya di acara Indonesia Berdoa-HUT 1 Forum Masyarakat Indonesia Emas, Sabtu (18/10/2025), menyebut bahwa Presiden Prabowo sempat menelepon dirinya. 

Dalam perbincangan tersebut, Hashim mengatakan Presiden Prabowo bercerita tentang dirinya yang  ingin di suap oleh seseorang. Namun, Prabowo menolak tawaran itu secara tegas.
© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved