-->

Senin, 03 Februari 2025

2 Ekor Murai Batu di Makan Ular, Pemilik Rugi Rp. 15 Juta


Karangasem, Bali Kini
- Tim Damkar Karangasem berhasil mengevakuasi ular besar yang telah memakan peliharaan warga di Desa Pertima, Asak, Kecamatan dan Kabupaten Karangasem, Senin (3/2/2025). Korban Ialah I Komang Ari, pemilik burung jenis Murai Batu yang mati di makan ular. 


Akibatnya, korban alami kerugian sebesar Rp. 15 Juta rupiah. "Kronologinya di pagi hari saya baru buka kandang, niatnya untuk kasih makan burung. Namun, saya kaget ada ular ditempat makanannya, dan burung sudah terlihat mati," Terangnya ketika dikonfirmasi Senin (3/2/2025). Total Burung yang menjadi santapan ular ialah 2 ekor.


Begitu mendapat laporan, Damkar Karangasem kemudian bergegas ke lokasi untuk mengevakuasi ular jenis piton tersebut. Mereka datang menggunakan 1 buah armada dan 3 orang personel. Setelah berjibaku, Ular yang memiliki panjang 2 meter tersebut berhasil dievakuasi. (Ami)

Prodinya Terakreditasi Unggul, FH UNR Percaya Diri Tampil di Living World Mal


FOTO: Talkshow Fakultas Hukum Universitas Ngurah Rai (UNR) di Mal Living World Denpasar dalam rangkaian UNR Expo 2025, Minggu (2/2).


DENPASAR  , Bali Kini - Fakultas Hukum Universitas Ngurah Rai (FH UNR) hadir di pusat perbelanjaan terkemuka di Kota Denpasar, Living World Mal dalam rangkaian UNR Expo selama tiga hari. Pantauan pada Minggu (2/2/), sejumlah pengunjung mal memanfaatkan stand FH UNR untuk berkonsultasi tentang segala jenis persoalan hukum dan mencari informasi tentang fakultas. 


Menariknya, berapa orang langsung mendaftar sebagai calon mahasiswa baru (maba) tahun akademik ini. "Tujuan kami memang ingin memperkenalkan UNR secara umum dan fakultas hukum khususnya, karena Living World ini mal yang ramai pengunjung," jelas Dekan FH UNR, Dr. IWP Sucana Aryana, SE., SH., MH., didampingi oleh Wakil Dekan Dr. Cokorda Gede Swetasoma, SH., MH., dan Kaprodi Ilmu Hukum Dr. I Made Artana, SH., MH.


Dekan menyebut, FH UNR kini lebih percaya diri karena program studinya terakreditasi peringkat Unggul mulai 2024 hingga 2029. Sebuah prestise tertinggi di dunia pendidikan. 


Sehingga para pengunjung mendapatkan wawasan bahwa jika memilih perguruan tinggi yang menjadi acuan adalah akredisi program studi dan institusinya. Bukan terkungkung pada status perguruan tinggi negeri atau swasta. 


"Unggul ini harapannya tidak hanya sebagai capaian, namun menjadi tolak ukur dari kualitas yang harus kita pertahankan. Kami berkomitmen untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas dengan integritas profesional tinggi, yang mampu bersaing di dunia kerja," ujarnya.  


Menurutnya, sebuah fakultas yang unggul tidak hanya dinilai dari akreditasi, tetapi juga dari kualitas pengajaran, penelitian, serta sarana dan prasarana yang mendukung proses belajar mengajar. 


"Mempertahankan kualitas itu lebih sulit daripada meraihnya. Itulah mengapa kami terus meningkatkan kualitas dosen, sarana prasarana, dan inovasi penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa dan pengajar di sini," tambahnya.


Fakultas Hukum UNR memiliki sekitar 450 mahasiswa aktif di seluruh semester, dan angka ini terus berkembang seiring dengan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap kualitas pendidikan yang diberikan. 


Sucana Aryana mengungkapkan bahwa dengan akreditasi unggul, kini banyak perguruan tinggi lain yang bersaing untuk menarik mahasiswa baru. 


Oleh karena itu, fakultas ini berencana untuk menambah jumlah mahasiswa dalam beberapa tahun ke depan, dengan target peningkatan sebesar 25% di tahun ajaran baru, yang sebelumnya hanya mencapai 167 mahasiswa.


Salah satu langkah yang diambil oleh FH UNR untuk menambah daya tarik adalah memperkuat kerja sama dengan berbagai lembaga profesi. Di antaranya adalah advokat, notaris, dan lembaga lainnya yang relevan dengan bidang ilmu hukum. 


"Kami berusaha memberikan peluang lebih besar bagi mahasiswa kami untuk meniti karier di dunia profesional setelah lulus, misalnya melalui program magang atau bantuan dalam mencari pekerjaan di lembaga-lembaga profesi tersebut," imbuh Wakil Dekan Cokorda Swetasoma.


Menurutnya, keunggulan Fakultas Hukum UNR tidak hanya terlihat dari sisi akademik, tetapi juga dari prestasi dan jaringan alumni. 


Beberapa alumni UNR telah sukses mengisi posisi-posisi penting di pemerintahan dan lembaga hukum, seperti menjadi Menteri, Jaksa, Hakim, hingga bekerja di Ditjen Hukum dan HAM. 


Hal ini menunjukkan bahwa kualitas lulusan Fakultas Hukum UNR sangat dihargai di dunia kerja, khususnya di bidang hukum.


Di sisi lain, peningkatan kualitas pengajaran juga tercermin dari jumlah dosen di fakultas ini. Sekitar 80% dosen di FH UNR sudah bergelar doktor, dengan dua di antaranya sudah menyandang gelar guru besar di bidang hukum. "Kami terus berupaya memastikan bahwa pengajaran yang diberikan benar-benar mumpuni, dan itu hanya bisa tercapai dengan kualitas dosen yang berkualitas," tambah Dr. I Made Artana, Kaprodi Ilmu Hukum.


Sebagai bentuk kontribusi Fakultas Hukum UNR kepada masyarakat, pihaknya mendirikan Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) yang diperuntukkan bagi masyarakat luas secara cuma-cuma. 


Para praktisi dan akademisi FH UNR siap melakukan pendampingan bagi masyarakat. LKBH ini juga sebagai ajang meningkatkan wawasan masyarakat tentang ilmu hukum.[gd]



Bupati Sanjaya Apresiasi Kebersamaan Masyarakat Desa Wongaya Gede dalam Upacara Atiwa-Tiwa di Tabanan


Tabanan , Bali Kini   
– Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M memberikan apresiasi yang tinggi atas semangat kebersamaan dan gotong royong masyarakat Desa Wongaya Gede dalam melaksanakan Upacara Atiwa-Tiwa/Ngaben Bersama. Upacara yang digelar di Banjar Wongaya Kaja, Desa Wongaya Gede, Kecamatan Penebel, Sabtu (1/2), mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak, termasuk Bupati Tabanan yang turut hadir dalam kegiatan tersebut.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Sanjaya hadir bersama I Made Urip, Ibu Usmantari selaku anggota DPR Provinsi Bali, serta jajaran pejabat dari Setda Tabanan, di antaranya Sekda, Kepala OPD, dan Camat Penebel. Kehadiran mereka menunjukkan bentuk dukungan penuh dari pemerintah terhadap pelaksanaan upacara adat yang menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat Bali.

Kegiatan yang berlangsung pada hari itu berupa ngulapin dan ngeringkes, yang merupakan tahap persiapan menuju puncak karya pada 4 Februari mendatang. Puncak acara akan dipuput oleh Baluan Desa, Jero Mangku Made Donder. Proses ngaben bersama ini melibatkan berbagai jenis kegiatan yang memerlukan partisipasi aktif dari masyarakat setempat.


Masyarakat setempat berkontribusi dengan biaya relatif terjangkau untuk pelaksanaan upacara ini. Di antaranya, terdapat dua sawa watangan, 18 sawa ngewangun, masing-masing dikenakan biaya 5 juta rupiah per sawa, serta 9 orang ngelangkur dengan biaya 500 ribu rupiah per orang. Selain itu, satu orang ngelungah dikenakan biaya 1,5 juta rupiah. Biaya tersebut menunjukkan bahwa meski tergolong besar, masyarakat tetap dapat melaksanakan upacara dengan biaya yang bisa dijangkau bersama.


Dalam sambutannya, Bupati Sanjaya mengungkapkan rasa bangga atas kebersamaan masyarakat desa dalam membangun karya yadnya ini. Ia menegaskan bahwa dalam membangun yadnya, esensi dari tri upa saksi harus dijaga agar karya dapat berlangsung dengan sempurna. Tri upa saksi sendiri merupakan konsep dalam adat Bali yang mencakup aspek spiritual, sosial, dan budaya dalam setiap kegiatan keagamaan.


Bupati Sanjaya juga mengingatkan, bahwa kebersamaan dalam masyarakat adalah dasar dari kekuatan budaya Bali. "Membangun yadnya bukan sekadar soal biaya, tetapi tentang bagaimana kita bersama-sama menjaga dan memperkuat tradisi. Tanpa kekompakan, segala upaya akan terasa berat. Saya percaya, jika kita semua bersatu, baik pemerintah maupun masyarakat, hasilnya akan maksimal. Ini adalah bentuk nyata sinergi yang harus terus dijaga," ujar Bupati Sanjaya.


Visi dan misi Pemerintah Kabupaten Tabanan yang berfokus pada pelestarian adat, seni, dan budaya Bali juga mendapat perhatian dalam upacara tersebut. Bupati Sanjaya menyampaikan bahwa pemerintah kabupaten akan selalu mendukung pelaksanaan karya-karya masyarakat, khususnya dalam kegiatan yadnya yang menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Bali. Dukungan ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan dan keharmonisan jagat Bali.


Di akhir acara, ketua panitia, I Wayan Jana Putra, menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kehadiran Bupati Sanjaya beserta jajaran pemerintah daerah. Ia juga mengungkapkan rasa syukur atas lancarnya proses upacara yang melibatkan seluruh elemen masyarakat dalam suasana yang penuh kekeluargaan. “Dengan semangat kebersamaan ini, diharapkan upacara Atiwa-Tiwa di Desa Wongaya Gede dapat berjalan dengan lancar dan memberikan berkah bagi seluruh masyarakat” ujarnya [tab]

Bupati Tamba Harap Program Boga Tresna berlanjut dikepemimpinan selanjutnya


Jembrana , Bali Kini –
Sejak digulirkan pada tahun 2021 lalu, Bupati Jembrana, I Nengah Tamba, terus berkomitmen menunjukkan kepeduliannya terhadap lansia terlantar di wilayahnya. Jumat (31/1), Meski masa jabatannya yang akan segera berakhir ,  Bupati asal Desa Kaliakah ini kembali gencar turun langsung untuk melihat dan mengantarkan makanan siap saji bergizi kepada para lansia di wilayah Kecamatan Jembrana dan Negara.


Para lansia terlantar itu, merupakan penerima bantuan makanan siap saji bergizi sebagai bagian dari Program Boga Tresna Werdha.


Program ini menjadi tonggak penting dalam upaya Pemerintah Kabupaten Jembrana untuk memberikan bantuan kepada masyarakat lanjut usia yang membutuhkan, dengan menyediakan makanan siap saji yang kaya nutrisi.

Dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Jembrana menunjukkan bahwa sebanyak 367 lansia dari keluarga miskin telah menerima bantuan melalui program ini di wilayah Jembrana.


Bupati Tamba memberikan apresiasi tinggi kepada dinas terkait yang telah berperan aktif dalam penyediaan makanan melalui program Boga Tresna. Menurutnya, program ini berbeda dengan program makan gratis yang biasanya diberikan di sekolah-sekolah.

"Saya memberikan apresiasi kepada dinas terkait sebagai penyedia Boga Tresna. Ini tentu berbeda dari program makan gratis di sekolah," ujarnya.


Lebih lanjut, Bupati Tamba menjelaskan bahwa program ini adalah bentuk nyata perhatian dan kepedulian pemerintah daerah terhadap warganya, terutama kepada lansia yang berasal dari keluarga miskin atau kurang mampu.

"Hari ini, saya turun langsung ke empat lokasi di dua desa untuk memastikan penyaluran makanan Boga Tresna kepada lansia dapat berjalan dengan baik," kata Tamba.


Ia juga berharap agar program ini tidak hanya berhenti di masa jabatannya. 

Namun agar program ini dapat menjadi bagian yang berkelanjutan, Bupati Tamba mengajak semua pihak untuk mendukung keberlanjutan program sosial ini demi kesejahteraan masyarakat.


"Kami harap kepada Bupati terpilih, program ini dapat terus berlanjut di masa mendatang dan semakin banyak masyarakat yang bisa terbantu," tutupnya (Adi/H).

Bupati Sanjaya Tinjau Mall Pelayanan Publik dan Semarakan Giat Meliang-Liang


Tabanan , Bali Kini  –
Dalam upaya memastikan pelayanan publik berjalan optimal, Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, SE, MM, melakukan peninjauan langsung ke Mall Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Tabanan pada Jumat (31/1). Didampingi Sekda, Plt. Asisten III, Inspektur, serta Kepala Perangkat Daerah terkait, Bupati ingin melihat secara langsung efektivitas sistem pelayanan, mendengar aspirasi masyarakat, serta mengevaluasi area yang perlu ditingkatkan.


Saat meninjau MPP, Bupati Sanjaya menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan publik agar masyarakat dapat mengakses layanan dengan lebih mudah, nyaman, dan efisien. Ia menyoroti pentingnya inovasi dalam sistem administrasi agar pelayanan semakin cepat dan sederhana. “Kami ingin memastikan, bahwa kehadiran MPP benar-benar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, sehingga pelayanan yang diberikan semakin optimal,” ujarnya.


Bupati juga meninjau berbagai fasilitas yang tersedia di MPP serta berdialog dengan masyarakat dan petugas layanan. Ia mengapresiasi kerja keras seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan layanan publik di Tabanan dan menegaskan pemerintah daerah akan terus berupaya melakukan evaluasi serta perbaikan demi kepuasan masyarakat, baik dari segi pelayanan, infrastruktur, sehingga bukan saja memberi pelayanan yang baik tetapi juga memberi rasa aman dan kenyamanan bagi masyarakat.


Setelah peninjauan, Bupati Sanjaya dan jajaran melanjutkan kegiatan dengan mengikuti giat Meliang-liang yang rutin diadakan setiap hari Jumat di lingkungan Pemkab Tabanan. Bertempat di Taman Jayaning Singasana, kegiatan ini diikuti oleh para pegawai dengan penuh semangat. Giat ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga sarana untuk membangun semangat kerja serta mempererat tali persaudaraan di antara pegawai. Salah satu aktivitas yang paling dinantikan adalah menyanyi bersama, yang menciptakan suasana santai dan penuh kebersamaan.


Bupati Sanjaya sangat mengapresiasi kegiatan ini, karena menurutnya, semangat dan kebersamaan yang terjalin di lingkungan kerja akan berdampak positif terhadap kinerja pegawai dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. “Kegiatan seperti ini sangat penting, selain menyegarkan pikiran, juga mempererat kebersamaan agar kita semakin solid dalam memberikan pelayanan terbaik. Harus semangat melayani masyarakat," pintanya. [tab]

Minggu, 02 Februari 2025

Siwaratri di Candi Prambanan: Meneguhkan Peran sebagai Pusat Ibadah Umat Hindu


Yogyakarta, Bali Kini
-Tim Kerja Pemanfaatan Candi Prambanan menggelar perayaan Siwaratri. Perayaan ini sebagai momentum penting dalam meneguhkan peran candi sebagai pusat rumah ibadah umat Hindu Indonesia dan dunia. 

Dalam sambutannya, Ketua Tim Kerja Pemanfaatan Candi Prambanan, Nyoman Ariawan Atmaja menekankan bahwa penyelenggaraan Siwaratri di kompleks candi ini bukan sekadar tradisi, tetapi juga bentuk kesadaran akan nilai historis dan spiritualnya. 

"Bertepatan dengan Siwaratri atau malam Siwa dimana menjadi malam tergelap sepanjang tahun, menjadi momentum yang tepat bagi manusia untuk melakukan kontemplasi dan perenungan diri dengan melepaskan semua ikatan dunia dan fokus memuliakan nama Siwa," terang Nyoman pada Senin (27/01/2025).

Rangkaian kegiatan ini dilakukan 3 kali persembahyangan, diawali sore hari yang dirangkai dengan purwadaksina, yang kedua di jam 12 malam sampai jam 3 subuh adalah puncak pemujaan Siwa dengan melafalkan 1008 mantra Siwa, dan diakhiri di jam 6 pagi (esok harinya) yang bertepatan dengan persembahyangan Tilem Kepitu.

Nyoman juga menjelaskan alasan pelaksanaan perayaan Siwaratri di Candi Prambanan berdasarkan pada Prasasti Wantil tahun 778 Åšaka (856 Masehi).

"Sejatinya dalam Prasasti Wantil tahun 778 Åšaka (856 Masehi) disebutkan deskripsi kelompok candi agung yang dipersembahkan untuk dewa Siwa atau disebut Shivagrha. Jadi Siwagraha adalah nama asli dari Candi Prambanan sebagai pusat pengagungan dewa Siwa. Itulah salah satu alasan mendasar mengapa puja Siwa kita lakukan mala ini di Candi Prambanan," terangnya.

Sebagai infotmasi sejak ditandatanganinya Nota Kesepakatan pada 11 Februari 2022 oleh empat kementerian dan dua kepala daerah, Candi Prambanan telah ditetapkan sebagai pusat ibadah umat Hindu. Ditjen Bimas Hindu Kemenag RI bersama PHDI membentuk Tim Kerja yang bertugas mengelola dan mempromosikan fungsi keagamaan candi, tanpa mengesampingkan aspek wisata. Hingga saat ini, telah ada 14 jadwal rutin persembahyangan, termasuk Tawur Agung Kesanga, Abhisekha, Galungan, Kuningan, serta Purnama dan Tilem.

Ketua Tim Kerja mengakui bahwa masih banyak tantangan dalam merealisasikan amanat tersebut. Keberlanjutan program ini memerlukan kerja sama lintas sektor, baik dengan pemerintah maupun organisasi umat Hindu. Selain itu, ia juga menyoroti potensi ekonomi masyarakat Hindu di sekitar Prambanan yang dapat dikembangkan seiring dengan kegiatan spiritual di candi.

"Sebagai langkah besar ke depan, pada tahun 2026 direncanakan pelaksanaan Mahasiwaratri Internasional, yang akan menjadikan Candi Prambanan sebagai pusat pemujaan Siwa bagi umat Hindu dari seluruh dunia. Konsep dan persiapannya telah mulai disusun, dan dukungan dari berbagai pihak sangat diharapkan untuk merealisasikan agenda besar ini," jelasnya.

Di akhir sambutannya, Ketua Tim Kerja menegaskan bahwa pemanfaatan Candi Prambanan sebagai pusat ibadah bukan sekadar wacana, tetapi sebuah amanat yang harus dijalankan dengan komitmen dan sinergi. Dengan semangat gotong royong dan dedikasi, diharapkan Candi Prambanan tidak hanya menjadi destinasi wisata, tetapi juga pusat spiritual umat Hindu yang sejati.[sri]

Vaksinasi Tahap Pertama PMK di Karangasem Tuntas, 3.398 Sapi Divaksin


Karangasem, Bali Kini -
Demi mencegah PMK (Penyakit Mulut dan KuKu) di Kabupaten Karangasem, Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (Distan PP) Kabupaten Karangasem telah menuntaskan vaksinasi tahap pertama. Hal ini dikemukakan oleh Kadis Peternakan, I Nyoman Siki Ngurah dikonfirmasi pada Minggu (2/2/2025), yakni mencapai sebanyak 3.398 ekor sapi. 


"Data hingga akhir bulan Januari 2025, vaksinasi tahap ini telah dituntaskan. Tinggal menunggu gelontoran vaksin tahap selanjutnya," Tandasnya. Detailnya sebagai berikut, Tahap I ada 2.095 ekor sapi yang di vaksin atau sebanyak 2,67 %, Tahap II berjumlah 479 ekor atau 0.61 %, Tahap III yakni sebanyak 522 ekor atau 0.67 % dan Tahap IV ada 302 ekor atau 0.39 % mencapai total 3.398 ekor," Tandas Kadis Peternakan Kabupaten Karangasem, I Nyoman Siki Ngurahn. Stok vaksin saat ini telah kosong dan untuk di tahap selanjutnya pihak Dinas Peternakan masih menunggu gelontoran vaksin dari Provinsi. 


Hingga kini menurut Siki Ngurah, kasus PMK di Kabupaten Karangasem dari populasi sapi sebanyak 78.415 ekor, belum ditemukan kasus PMK atau 0 kasus. (Ami)

Sabtu, 01 Februari 2025

Aksara Bali Ditetapkan Sebagai "Nama Domain Tingkat Dua", Pertama di Nusantara


DENPASAR , BALI KINI
- ulan Bahasa Bali yang dilaksanakan selama Februari merupakan wujud perhatian Pemerintah Provinsi Bali dalam melestarikan dan mengutamakan bahasa, aksara, serta sastra Bali. Selain sebagai alat komunikasi, Bahasa Bali memiliki tata krama yang tinggi dan menjadi sumber etika dalam kehidupan, sehingga warisan leluhur ini harus terus dijaga.


Bulan Bahasa Bali menjadi program utama yang diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi Bali untuk menjadikan bahasa, aksara, dan sastra Bali sebagai hulu kebudayaan Bali. Dari bahasa yang dijiwai oleh agama Hindu lahirlah kesenian, adat istiadat, tata krama, dan berbagai nilai budaya yang menjadikan Bali sebagai pusat kebudayaan yang adiluhung.


Pj. Gubernur Bali, Mahendra Jaya berpesan kepada seluruh masyarakat Bali, agar menggunakan bahasa Bali tidak hanya saat Bulan Bahasa Bali saja. namun semangat menggunakan bahasa, aksara, dan sastra Bali dilakukan setiap hari, baik di lingkungan keluarga, di tempat kerja, di sekolah, terlebih pada acara-acara bernuansa adat Bali.


“Bahkan jika bisa setiap hari membaca aksara Bali, sehingga semakin banyak yang mampu untuk mempelajari pustaka-pustaka lontar dan sumber sastra lainnya, karena dari pustaka dan sumber sastra tersebutlah kita akan mampu menerangi jalan kita dalam mengarungi kehidupan ini,” pintanya.


Bulan Bahasa Bali VII tahun 2025 mengangkat tema "Jagat Kerthi-Jagra Hita Samasta", yang memiliki makna bahwa Bulan Bahasa Bali merupakan altar pemulian Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali, sebagai sumber kesadaran menuju semesta raya. Bulan Bahasa Bali VII tahun 2025 sebagai salah satu sarana untuk mengembangkan isi dari Pergub Bali Nomor 80 Tahun 2018, tentang Perlindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali serta penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali. 


Bulan Bahasa Bali tahun 2025 dirangkai dengan berbagai inovasi untuk dapat mengikuti perkembangan jaman, yakni menggunakan konsep ekosistem Kerangka Statistik Budaya (KSB) yang dikeluarkan oleh UNESCO pada tahun 2019.


Bulan Bahasa Bali diharapkan mampu masuk dan dilaksanakan di seluruh ruang aktivitas masyarakat Bali, seperti di Desa Adat, Desa Dinas, Lembaga Pendidikan dari PAUD sampai

perguruan tinggi termasuk lembaga swasta, perbankan, dan lain sebagainya. "Jadikanlah Bulan Bahasa Bali sebagai sarana untuk membumikan bahasa Bali agar merasuk dalam sanubari masyarakat Bali, sehingga dapat menjadi pedoman dalam kehidupan,” tukas Pj. Gubernur Bali Mahendra Jaya.


Bulan Bahasa Bali diharapkan juga untuk dapat digunakan sebagai sarana dalam menuntun masyarakat Bali untuk menjalankan kewajiban, kebenaran, kebijaksanaan dan cinta kasih dalam kehidupan, Sehingga wajib  dilestarikan bahasa, aksara, dan sastra Bali untuk menuju alam, masyarakat, serta budaya Bali yang sejahtera, damai dan tentram.


Nilai-nilai yang dilahirkan dari kegiatan Bulan Bahasa Bali diharapkan dapat menyentuh hati seluruh masyarakat Bali, agar tidak ada ketakutan dalam menghadapi perkembangan dunia. 


Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Prof. I Gede Arya Sugiartha menyampaikan bahwa kegiatan Bulan Bahasa Bali VII Tahun 2025 ini akan diselenggarakan dari tanggal 1-28 Februari dan diisi dengan sejumlah kegiatan berupa widyatula (seminar) terkait penggunaan font aksara Bali di beberapa platform media, sehingga aksara Bali sudah mampu masuk dan bersaing di dunia digital.


Selain itu juga terdapat wimbakara (lomba) yang diikuti oleh peserta yang datang dari setiap Kabupaten/ Kota dan masyarakat umum dalam 12 lomba. Ada juga Krialoka (workshop) yang menggunakan bahasa, aksara dan sastra Bali. Ada juga reka aksara (pameran) Dharmakriya yang mencirikan transformasi bahasa, aksara dan sastra Bali dalam teknologi dan industri kreatif. Terdapat juga pagelaran berupa panggung apresiasi sastra Bali, konservasi lontar dan penganugerahan Bali Kerthi Nugraha Mahottama.


Dilaporkan oleh Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali juga, bahwa Aksara Bali saat ini sudah diterapkan sebagai "Nama Domain Tingkat Dua", yang menunjukkan bahwa Aksara Bali sudah digunakan dalam alamat website. Selain itu Aksara Bali juga menjadi aksara pertama di nusantara yang mampu masuk dan diterapkan sebagai Nama Domain Tingkat Dua.


Sekaligus memeriahkan pelaksanaan Bulan Bahasa Bali VII Tahun 2025, nampak Pj. Gubernur Bali, S.M. Mahendra Jaya didampingi Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra turut serta menulis aksara Bali diatas daun lontar, serta menyaksikan penggunaan font aksara Bali di dunia digital.[pro/h]

Cetak Wartawan Kompeten, Bank Indonesia Bali dan PWI Gelar UKW XII


Badung, Bali Kini
- Ciptakan wartawan yang kompeten, profesional dan beretika Bank Indonesi (BI)  Provinsi Bali berkolaborasi dengan Persa PWI dan Media Pikiran Rakyat mengadakan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) XII Tahun 2025 pada Jumat (31/1/2025) di Hotel Primebiz, Kuta, Badung, Bali.


Kegiatan yang bertemakan "Wartawan Berkompeten, Untuk Bali Maju" ini berlangsung selama dua hari, dari tanggal 31 Januari hingga 1 Februari 2025. UKW kali ini diikuti oleh 18 peserta terdiri dari tingkat Muda dan Madya. Berasal dari media cetak sebanyak 2 wartawan dan media online sebanyak 16 wartawan. Diuji oleh 3 orang Penguji kompeten, yakni Refa Riana, IGMB Dwikora Putra dan Firdaus Komar. 



Sementara, Direktur Deputi Bank Indonesia Provinsi Bali, Andy Setyo Biwado, mengatakan tujuan UKW ini penting bagi wartawan itu sendiri. "Standar kompetensi sangat penting untuk mengukur profesionalisme wartawan dalam menjalankan tugas. Kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan insan pers yang kompeten di setiap tingkatan dan bidangnya," ujar Andy Setyo Biwado. (Ami)

Kamis, 30 Januari 2025

Walikota Jaya Negara Serahkan Jaminan Kematian Untuk Pandita Nabe Dhaksa Mertha Yoga

 


Ket foto : Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara didampingi Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa saat menyerahkan secara resmi Jaminan Kematian (JKM) program BPJS Ketenagakerjaan kepada Keluarga Ida Pandita Nabe Dahaksa Mertayoga saat melayat  Geria Agung Beraban, Desa Dauh Puri Kauh, Denpasar pada Kamis (30/1).
 


Denpasar, Bali Kini - Ida Pandita Mpu Nabe Dhaksa Mertha Yoga yang juga merupakan ayahanda dari Ketua Pengurus Harian PHDI Provinsi Bali I Nyoman Kenak berpulang pada Senin (20/1). Keluarga besar Geria Agung Beraban, Desa Dauh Puri Kauh, Denpasar kini berkabung. Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara didampingi Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa menyerahkan secara resmi Jaminan Kematian (JKM) program BPJS Ketenagakerjaan kepada Keluarga Ida Pandita Nabe Dahaksa Mertayoga saat melayat  Geria Agung Beraban, Desa Dauh Puri Kauh, Denpasar pada Kamis (30/1). 


Tampak hadir dalam kesempatan tersebut Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta, Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede, Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, serta perwakilan BPJS Ketenagakerjaan. 


Ida Pandita Mpu Nabe Dhaksa Mertha Yoga lebar (wafat) pukul 07.30 Wita ketika tengah dirawat di RSUP Prof Ngoerah Denpasar. Kenak menuturkan bahwa ayahandanya memiliki riwayat penyakit kanker, di samping faktor usia yang sudah senja, yakni 84 tahun. 


“Ida meninggalkan seorang istri, enam anak, 13 cucu, dan lima cicit,” tutur Kenak 


Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara dalam kesempatan tersebut atas nama pribadi dan Pemerintah Kota Denpasar menyampaikan duka cita yang mendalam atas lebar (wafat) Ida Pandita Mpu Nabe Dhaksa Mertha Yoga. Dimana, semasa hidupnya Ida Pandita Mpu Nabe Dhaksa Mertha Yoga telah mengabdi untuk keberlangsungan umat sedharma di Kota Denpasar hingga seluruh Bali. 


“Atas nama pribadi dan jajaran Pemerintah Kota Denpasar kami mengucapkan duka cita yang mendalam atas lebarnya Ida Pandita Mpu Nabe Dhaksa Mertha Yoga, semoga bliau menyatu dengan brahman,” ujarnya. 


Lebih lanjut dijelaskan Jaya Negara bahwa Pemerintah Kota Denpasar berkomitmen untuk memberikan jaminan sosial baik berupa BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Hal ini sebagai wujud nyata kepedulian pemerintah dalam menghargai elemen budaya, termasuk sulinggih, pemangku hingga prajuru adat. 


“Kami berkomitmen untuk menjaga adat dan budaya, sehingga pilar-pilar adat ini kita jaga dan lindungi, termasuk memberikan jaminan kesehatan dan ketenagakerjaan, semoga hal ini dapat membantu dan meringankan beban keluarga,” ujar Jaya Negara. 


Untuk diketahui bahwa saat ini Pemerintah Kota Denpasar melalui lintas OPD telah memfasilitasi pilar adat untuk mendapatkan tanggungan BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan yang danannya bersumber dari APBD Kota Denpasar. Keseluruhan pilar aday tersebut diantarannya Sulinggih sebanyak 233 orang, Pemangku sebanyak 156 orang, Klian Adat 342 orang, Petani sebanyak 1.462 orang,  Nelayan sebanyak 349 orang serta beberapa lainya seperti Pecalang, Penyarikan serta lainya. (Ags/Hum).

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved