-->

Selasa, 13 Mei 2025

Demi Jaga Bali, Gubernur Koster Tegaskan Pemprov Bali Berhak Tolak Terbitkan SKT Ormas


Laporan Reporter : Tim Lpt Denpasar 

Bali Kini – Pemerintah Provinsi Bali mencatat sebanyak 298 organisasi kemasyarakatan (ormas) telah resmi terdaftar di wilayah Bali dengan mengantongi Surat Keterangan Terdaftar (SKT). Sejumlah Ormas tersebut bergerak di bidang sosial, kemanusiaan, kepemudaan, kebudayaan, lingkungan dan Kebangsaan. 


Dalam keterangannya, Gubernur Bali, Wayan Koster, menegaskan bahwa pemerintah dalam hal ini Gubernur sebagai Kepala Daerah, yang merupakan unsur penyelenggara pemerintahan daerah memiliki kewenangan untuk tidak menerbitkan Surat Keterangan Terdaftar (SKT) Ormas, dengan pertimbangan kondisi di wilayah Provinsi Bali.


“Pemerintah bukan sekadar administratif dalam menerbitkan SKT. Kami berhak menilai, mengevaluasi, dan bila perlu, tidak menerbitkan SKT terhadap ormas yang dinilai tidak sejalan dengan nilai-nilai Pancasila, Undang-Undang, serta norma-norma yang berlaku di Bali apalagi jika ormas tersebut meresahkan masyarakat, seperti melakukan tindak kekerasan terlebih jika sampai menyangkut nyawa seseorang maka kami berhak tidak menerima ormas tersebut,” ujar Gubernur Koster saat menggelar Konferensi Pers bersama Ketua DPRD Provinsi Bali, Pangdam IX/Udayana, Kepala Kepolisian

Daerah Bali, Kepala Kejaksaan Tinggi Bali, Ketua Pengadilan Tinggi Denpasar, Komandan Korem 163/Wira Satya, dan Kepala Badan Intelijen Negara Daerah Bali terkait menyikapi ramainya pemberitaan tentang Organisasi Kemasyarakatan (Ormas), di Depan Gedung Gajah, Jayasabha, Denpasar pada Senin (12/5).


Dalam konferensi pers tersebut, Gubernur Koster menekankan bahwa penerbitan SKT bukan hak mutlak ormas, melainkan bentuk izin dan pengakuan negara terhadap keberadaan dan aktivitas ormas yang dinilai layak dan tidak berpotensi menimbulkan konflik sosial maupun ancaman terhadap ketertiban umum.


Penyelenggaraan keamanan dan ketertiban di Bali sudah ditangani oleh lembaga negara yaitu Kepolisian dan TNI. Selain itu, Bali telah memiliki Sistem Pengamanan Lingkungan Terpadu Berbasis Desa Adat (SIPANDU BERADAT) dan Bantuan Keamanan Desa Adat (BANKAMDA), terdiri dari unsur Pacalang, Linmas, Bhabinkamtibmas, dan Babinsa, yang diatur dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 26 Tahun 2020 sebagai pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2019

Tentang Desa Adat di Bali.


SIPANDU BERADAT juga sudah diluncurkan secara resmi oleh Bapak Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo. Dengan dua institusi tersebut, yaitu oleh negara dan lembaga berbasis Adat, penanganan keamanan dan ketertiban di Wilayah (Wewidangan) Desa Adat se-Bali sudah terbukti sangat memadai, bahkan mampu menangani keamanan kegiatan kegiatan berskala internasional di Bali, yang diselenggarakan sejak dahulu sampai saat ini,

bahkan sampai ke-depan sepanjang zaman.


Untuk itu, Gubernur Koster menegaskan bahwa Bali tidak membutuhkan kehadiran Ormas yang berkedok menjaga keamanan, ketertiban, dan sosial dengan tindakan premanisme, tindak kekerasan, dan intimidasi masyarakat, sehingga menimbulkan ketegangan di tengah-tengah masyarakat Bali yang sudah sangat kondusif. Kehadiran Ormas seperti ini justru akan merusak citra pariwisata Bali, yang dikenal sebagai destinasi wisata dunia yang paling aman dan nyaman dikunjungi.


“Sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, Bali sangat terbuka dan toleran terhadap keberadaan warga pendatang, namun semua warga yang tinggal/menetap di Bali berkewajiban berperilaku baik, bekerja sesuai profesinya dengan baik, produktif, serta berkontribusi untuk membangun Bali, menghormati nilai-nilai budaya Bali, dan mentaati kebijakan Pemerintah Provinsi Bali, seperti kata orang bijak di mana bumi dipijak, di sana langit di junjung”, ucapnya kepada awak media. 


Untuk itu, Gubernur Bali bersama Ketua DPRD Provinsi Bali, Pangdam IX/Udayana, Kepala Kepolisian Daerah Bali, Kepala Kejaksaan Tinggi

Bali, Ketua Pengadilan Tinggi Denpasar, Komandan Korem 163/Wira Satya, dan Kepala Badan Intelijen Negara Daerah Bali sepakat

mengambil sikap untuk menindak dengan tegas Ormas yang melakukan tindakan premanisme dan kriminalitas, serta meresahkan masyarakat. Tindakan tegas tersebut sangat diperlukan

dalam rangka mewujudkan kehidupan masyarakat Bali yang tertata,tertib, aman, nyaman, damai, sejahtera, dan bahagia, serta mewujudkan kepariwisataan Bali yang berbasis berbudaya, berkualitas, dan bermartabat.


“Saya mengajak seluruh komponen masyarakat di Bali untuk guyub, kompak, bersatu padu, bahu-membahu, bersama-sama, dan bergotong-royong membangun Bali niskala-sakala dengan menjaga keamanan, ketentraman, dan ketertiban, serta kenyamanan setiap orang di Bali berlandaskan nilai-nilai kearifan lokal Bali: gilik-saguluk, para-sparo, salunglung-sabayantaka, sarpana ya (se-ia sekata, seiring sejalan, bekerjasama dengan sama-sama bekerja)”, pungkasnya.


Kapolda Bali Irjen Pol Daniel Adityajaya menegaskan akan menindak tegas pelanggaran-pelanggaran yang terjadi di Bali. Perkumpulan-perkumpulan (ormas,red) yang berpotensi mengangggu ketentraman di Bali akan ditindak tegas sesuai undang-undang yang berlaku. 


"Sesuai tugas pokok kami sebagai aparat hukum yang menjaga ketertiban dan keamanan, apabila terjadi gesekan -gesekan, dan terjadi pelanggaran pidana akan kita proses tegas sesuai hukum yang berlaku," katanya. 


Hadir dalam deklarasi bersama ini, Kapolda Bali Irjen. pol Daniel Adityajaya, Pangdam IX Udayana Mayjen TNI Piek Budiyakto, Kajati Bali Ketut Sumedana, Danrem 163 Wira Satya I Dewa Hadi Saputra, Perwakilan BIN Provinsi Bali. (*)

672 Jemaah Haji Asal Bali Siap Berangkat Ke Tanah Suci, Wagub Giri Prasta Berpesan untuk Tetap Kompak


Laporan Reporter : Tim Lpt Denpasar 

Bali Kini – Sebanyak 672 jemaah haji asal Bali resmi diberangkatkan untuk menjalani ibadah haji. Pelepasan dilakukan oleh Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta, dalam acara yang digelar di Gedung Wiswa Sabha Utama, Anggara Kliwon – Medangsia, Selasa (13/5).


Dalam sambutannya, Giri Prasta menyampaikan apresiasi atas semangat para jemaah serta mengingatkan pentingnya menjaga kebersamaan dan komunikasi selama perjalanan.


“Saya secara pribadi sangat bangga dengan niat suci yang dimiliki seluruh jemaah yang siap untuk menunaikan ibadah haji. Saya berpesan agar seluruh jemaah tetap kompak, menjaga komunikasi yang baik antar sesama agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Yang terpenting, semoga seluruh jemaah kembali ke Bali dengan selamat serta jiwa dan raga yang sehat,” tegasnya.


Wagub juga menyoroti pentingnya dukungan pemerintah dalam memfasilitasi ibadah umat. Ia menyebut program keberangkatan haji ini sebagai bagian dari agenda rutin Kementerian Agama yang sejalan dengan upaya memberikan kesempatan menunaikan rukun Islam.


“Program dari Kementerian Agama Provinsi Bali ini merupakan program rutin yang merupakan terusan dari pusat, yang tentu memberikan kesempatan kepada seluruh jemaah untuk menjalankan salah satu dari lima (5) rukun Islam, yakni melaksanakan ibadah haji bagi yang mampu,” ujarnya.


Ia juga menekankan bahwa momen keberangkatan jemaah haji merupakan peristiwa penting, tidak hanya bagi jemaah, tetapi juga bagi daerah, bangsa, dan umat secara luas.


“Perjalanan haji adalah perjalanan menuju titik puncak pengabdian sebagai manusia yang mengajarkan keikhlasan, kesabaran, kebersamaan, disiplin, dan kerendahan hati. Nilai-nilai ini merupakan modal sosial dan spiritual yang sangat kita butuhkan dalam membangun Bali yang harmonis, adil, dan berkelanjutan,” lanjutnya.


Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali, Komang Sri Marheni,  menyampaikan sebagai institusi yang berada di garda terdepan dalam urusan keagamaan, Kementerian Agama dan seluruh jajarannya memiliki akar sejarah yang kokoh dan peran strategis sejak masa awal kemerdekaan, dimana tumbuh menjadi penjaga moralitas bangsa, pemelihara harmoni umat beragama, sekaligus jembatan penting dalam mewujudkan kehidupan beragama yang damai, moderat dan berkeadaban.


“Dengan diberangkatkannya ratusan jemaah haji, diharapkan seluruh elemen masyarakat, umat beragama, tokoh adat, pemuda dan kaum intelektual, agar terus bersinergi dan bahu-membahu dalam menjaga harmoni Bali secara niskala dan sekala. Mari Kita jadikan pembangunan Bali sebagai dharma bakti suci bagi generasi kini dan yang akan datang,” ujarnya.


Adapun jumlah jemaah yang diberangkatkan terdiri dari 236 orang asal Denpasar, 84 dari Buleleng, 86 dari Jembrana, 11 dari Klungkung, 24 dari Gianyar, 53 dari Karangasem, 11 dari Bangli, 118 dari Badung, dan 40 dari Tabanan. Dari total 672 jemaah, sebanyak 306 merupakan laki-laki dan 366 perempuan.

Perayaan HUT Bangli ke-821"


Laporan  Reporter : Dearna /Tim Lpt Bangli 

Bali Kini - Pemerintah Kabupaten Bangli sukses menyelenggarakan serangkaian acara meriah dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-821 Kota Bangli. Berbagai kegiatan yang menarik dan edukatif sejak pembukaan telah digelar, hinga pada hari ini (12/5/25) dengan melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat, pelajar, dan berbagai elemen lainnya. Rangkaian perayaan yang dihadiri oleh Bupati Bangli beserta ibu, Wakil Bupati beserta ibu, Forkompinda Bangli beserta Ibu, Pj Sekda, serta pimpinan Perangkat Daerah ini menjadi wujud nyata semangat kebersamaan dan kemajuan Bangli.


Salah satu sorotan utama dalam perayaan HUT kali ini adalah Pameran Sekolah yang berlangsung di sisi Timur Alun-alun Kota Bangli. Dalam sambutannya, Bupati Bangli SN Sedana Arta menyatakan Pameran ini menampilkan berbagai inovasi dan kreativitas dari siswa-siswi SD dan SMP di Bangli. Mulai dari hasil karya seni, produk makanan, hingga produk kerajinan tangan, pameran ini berhasil menarik perhatian banyak pengunjung, termasuk para orang tua dan masyarakat umum. 

“Pameran sekolah ini tidak hanya menjadi ajang unjuk gigi bagi para siswa, tetapi juga sebagai wadah inspirasi dan motivasi bagi generasi muda Bangli untuk terus berinovasi dan berkarya,” ujarnya.


Sementara itu, suasana haru dan bangga menyelimuti prosesi Kembalinya Ranpur Anoa ke Kesatuan. Setelah sebelumnya menjadi daya tarik dalam parade perayaan, Ranpur Anoa tersebut kini telah dikembalikan ke kesatuannya. Prosesi ini menjadi simbol sinergi antara TNI dan masyarakat Bangli, serta menegaskan komitmen bersama dalam menjaga keamanan dan kedaulatan wilayah.


Rangkaian acara pada hari ini juga diisi oleh parade Juara Janger berhiaskan sampah. Pertunjukan seni tradisional Janger yang dibawakan oleh puluhan anak-anak dari masing-masing sekolah di Bangli ini berhasil memukau penonton dengan memakai kostum dari barang bekas yang didisain sedemikian rupa. 

Untuk diketahui sebagai pemenang Juara l Janger Barang Bekas yakni SD 3 Kawan, Juara  ll BBS, juara lll SD 2 bunutin, harapan l SD 2 Kawan, harapan ll SD 1 Kawan, harapan lll SD 3 Bebalang dan janger favorit di raih oleh SD 5 Kawan. Penampilan ini tidak hanya menjadi ajang persaingan antar sekolah semata, tetapi juga upaya pelestarian budaya lokal sejak dini dan mengubah pola pikir anak agar bisa menjadikan daur ulang sampah sebagai sebuah karya seni serta menjadi bukti bahwa seni dan budaya Bangli akan terus lestari dan diwariskan kepada generasi mendatang.

Pemkot Denpasar ‘Ngaturang Bhakti Pujawali’ di Pura Luhur Uluwatu.


 Ket foto : Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa saat melaksanakan bhakti Pujawali di Pura Luhur Uluwatu, Badung pada Anggarakasih Medangsia, Selasa (13/5).

Laporan Reporter : Agus 

Badung, Bali Kini - Pemerintah Kota Denpasar ngaturang bhakti serangkaian Pujawali Pura Luhur Uluwatu pada Anggarakasih Medangsia, Selasa (13/5). Berbaur bersama pemedek dan masyarakat yang tangkil, Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wubawa didampingi Penglingsir Puri Agung Jro Kuta, I Gusti Ngurah Jaka Pratidnya. Usai melaksanakan bhakti pujawali, tampak Wawali Arya Wibawa mengikuti prosesi mulang pakelem di Kawasan Pantai Pura Uluwatu. 


Diriingi suara gambelan dan kidung, pelaksanaan pujawali berlangsung khidmat. Tampak silih berganti masyarakat datang untuk ngaturang bhakti. Diawali dengan pangilen Topeng Wali, rangkaian pujawali diakhiri dengan persembahyangan bersama yang dipuput Ida Pedanda Gede Sari Arimbawa, Griya Tegal Sari Denpasar dan Ida Pedanda Gede Isana Manuaba, Griya Lebah Abiansemal, Badung. 


Panglingsir Puri Agung Jro Kuta selaku Pengempon Pura Luhur Uluwatu, I Gusti Ngurah Jaka Pratidnya yang akrab dipanggil Turah Joko didampingi Bandesa Adat Pecatu, I Wayan Sumerta mengatakan bahwa, rangkaian acara pujawali diawali dengan prosesi nedunang Ida Bhatara Dewa Agung Sakti dari Pura Pererepan Desa Adat Pecatu yang selanjutnya menuju pura Luhur Uluwatu. Kemudian dilanjutkan prosesi ngaturang pujawali di Luhur Pura Uluwatu.


Lebih lanjut Jaka Pratidnya menambahkan, setelah pujawali, pada hari Rabu (14/5) sampai dengan hari Jumat (16/5) akan dilanjutkan dengan bakti penganyar berturut-turut dari Kecamatan Kuta Utara dan Kecanatan Kuta. Sedangkan penyineban dilaksanakan oleh Kecamatan Kuta Selatan bersama Desa Adat Pecatu dan Puri Agung Jro Kuta.


"Dengan melakukan srada bhakti kehadapan Ida Hyang Widhi Wasa, astungkara mudah-mudahan seluruh umat di Bali pada khususnya dan Indonesia pada umumnya dijauhkan dari marabahaya serta diberikan kekuatan dan keselamatan sehingga semua umat bisa rahayu, serta keseimbangan alam semesta tetap terjaga," ujar Turah Joko sembari menekankan pelaksanaan pujawali di Pura Luhur Uluwatu juga meminimalisir penggunaan plastik sekali pakai. Sehingga diimbau untuk tidak menggunakan plastik untuk membawa sarana upacara atau banten.


Sementara, Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan bahwa pujawali ini merupakan momentum bagi seluruh masyarakat untuk selalu eling dan meningkatkan srada bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Pujawali ini juga diharapkan menjadi sebuah momentum untuk menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi dari Tri Hita Karana.


“Dengan pelaksanaan pujawali ini mari kita tingkatkan rasa sradha bhakti kita sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai impelementasi Tri Hita Karana,” ujar Arya Wibawa


Tampak hadir pula dalam kesempatan tersebut Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa, Wakil Bupati Badung, Bagus Alit Sucipta, dan Sekda Kabupaten Badung, Ida Bagus Surya Suamba.

Senin, 12 Mei 2025

Tradisi Unik Ngerebong di Pengerebongan Kesiman


Laporan Reporter : Jero Ari 

Denpasar , Bali kini - Ngerebong adalah sebuah pangilen yang dilaksanakan di Pura Agung Petilan untuk menciptakan keseimbangan dunia. Tradisi ini sudah dipatenkan sejak tahun 1937, namun telah dilaksanakan dengan kapasitas yang lebih kecil di area Kerajaan atau Puri Kesiman.


Sebagaimana dikatakan salah satu tokoh sekaligus budayawan Desa Kesiman, I Gede Anom Ranuara, bahwa ada beberapa rangkaian yang wajib dilaksanakan sehubungan dengan Ngerebong. Yakni Ngerebek yang dilaksanakan pada Umanis Galungan, dilanjutkan dengan Pamendakan Agung pada Paing Kuningan, dan terakhir adalah Ngerebong.


Tradisi ini melibatkan semua Mangku Pepatih yang merupakan wilayah Desa Kesiman terdahulu. Dahulu diyakini Puri Kesiman memiliki wilayah yang sangat luas, hingga ke Desa Sanur dan Pemogan. “Jadi, yang tangkil ke Pura Agung Petilan saat pelaksanaan pangerebongan adalah Sesuhunan yang merupakan warih Puri Kesiman,” tutur Anom Ranuara.


Dalam pelaksanaan Ngerebong, yang unik adalah Keris, Ngurek dan Penjor yang megah. Dalam tradisi ini, sejumlah pamedek trance (kasurupan) dengan menusukkan keris ke tubuhnya. Bahkan ada yang menusukkan di bagian matanya.




Laporan Reporter : Jero Ari 

Kuta . Bali kini - Umat Budha melakukan persembahyangan dalam menyambut Hari Trisuci Waisak 2569 BE 2025, Senin (12/5) di Vihara Buddha Dharma Bali, Kuta. Tampak sejumlah umat sudah berdatangan sejak pagi dan melakukan rangkaian upacara salah satunya Pemandian Rupang Buddha kecil.

Memandikan rupang Buddha atau bayi Siddharta menjadi salah satu ritual dalam perayaan Trisuci Waisak di Vihara Buddha Dharma, di Jalan Sunset Road Kuta, Badung, Bali. 

Ritual pemandian rupang Buddha dilakukan setelah kebaktian atau pembacaan paritta oleh Bhikku. Sebagai simbolik, dua buah patung Buddha kecil tampak di pintu masuk aula utama siap untuk menjalani ritual pemandian dengan air bunga. 

Setelah Bhikku membacakan doa, dan memandikan rupang Buddha, kemudian secara bergilir umat di Vihara tersebut melakukan hal serupa.

Wagub Bali dan Walikota Denpasar Hadiri Upacara Pemelaspasan Pura Telaga Waja


 Ket. Foto : Kehadiran Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta bersama Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara dalam pelaksanaan Upacara Pemelaspasan, Mendem Dasar, dan Mendem Pedagingan yang dirangkaikan dengan Mecaru Rsi Gana Majempong Asu di Pura Telaga Waja, Pura Kahyangan Badung, Desa Adat Denpasar, Senin (12/5).

Laporan Reporter : Pur 

Denpasar, Bali Kini - Upacara Pemelaspasan, Mendem Dasar, dan Mendem Pedagingan yang dirangkaikan dengan Mecaru Rsi Gana Majempong Asu dilaksanakan dengan khidmat di Pura Telaga Waja, Pura Kahyangan Badung, Desa Adat Denpasar, bertepatan dengan Hari Purnama Jiyestha, Senin (12/5).

Hadir dalam upacara ini Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta, Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, serta Anggota DPRD Provinsi Bali, I Gusti Ngurah Gede Marhaendra Jaya dan Anak Agung Istri Paramita Dewi. Juga hadir Bendesa Adat Denpasar Anak Agung Ngurah Alit Wirakesuma, pimpinan OPD Pemkot Denpasar, para penglingsir Puri Denpasar dan Pemecutan, serta tokoh masyarakat setempat. 

Sementara Prawantaka Karya, I Wayan Suwitra dalam sambutannya menyampaikan, upacara ini merupakan rangkaian penyucian kembali pasca musibah tumbangnya pohon kepuh pada 28 Desember 2024, yang mengakibatkan kerusakan pada beberapa bangunan pelinggih di areal pura. 

"Renovasi pun dilaksanakan secara gotong royong yang total menghabiskan dana sebesar Rp. 1.506.915.100,-. Pemerintah Kota Denpasar memberikan bantuan sebesar Rp750 juta, serta turut membantu proses pembersihan pohon tumbang dan area pura. Bantuan juga datang dari berbagai tokoh masyarakat dan krama adat," ujarnya

Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, menyampaikan terima kasih atas kehadiran Wakil Gubernur Bali dan seluruh undangan, serta mengapresiasi semangat kebersamaan dalam pelaksanaan upacara ini. “Kami mengucapkan terima kasih atas kehadiran Bapak Wakil Gubernur dan seluruh pihak yang telah mendukung renovasi serta upacara ini. Semoga menjadi momentum untuk memperkuat sradha bhakti umat kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa,” ujarnya.

Dalam prosesi upacara, Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta, melaksanakan mendem dasar di pelinggih Telaga Waja, sementara Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, melaksanakan mendem pedagingan di Palinggih Tajuk.

Sebagai penutup upacara, dilakukan penandatanganan prasasti serta penyerahan dana punia oleh Wagub Bali dan Walikota Denpasar, yang kemudian dilanjutkan dengan persembahyangan bersama seluruh krama dan undangan yang hadir. 

Walikota Jaya Negara Hadiri Upacara Pedudusan, Pura Pererepan Ratu Ayu Dalem Penatih


Laporan Reporter : Ayu 

Denpasar, Bali Kini -  Proses pemugaran seluruh pelinggih Pererepan Ratu Ayu Dalem Penatih, Puseh Kanginan, Desa Adat Pedungan, telah usai dilaksanakan. Kali ini bertepatan dengan Purnama Jiyestha, Senin (12/5) Pengempon Pura 

Pererepan Ratu Ayu Dalem Penatih, Puseh Kanginan, Desa Adat Pedungan, menggelar upacara Pedudusan, Ngenteg Linggih, dan Mecaru Rsi Gana di pura setempat.

Rangkaian acara dihadiri langsung Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, serta berkesempatan meninjau persiapan upacara,  dan menandatangani prasasti Penabeng Pura sebagai tanda peresmian hasil pemugaran.

Dalam kesempatan tersebut, Jaya Negara menyampaikan apresiasinya terhadap hasil pemugaran yang dinilai sangat baik.

“Dengan dilaksanakannya upacara ini, semoga para pengempon dan krama Desa Adat Pedungan selalu diberikan kerahayuan,” ungkapnya.

Sementara Ketua Panitia Karya, I Nyoman Kertajaya, menjelaskan bahwa seluruh pelinggih telah diperbaiki secara menyeluruh. Beberapa pelinggih yang dipugar antara lain, pelinggih Taman, Pertiwi, Tajuk, Taksu, Menjangan Sliwah, Gunung Agung, Gunung Rata, Ratu Mayun Kembar, Batu Selem, Kuri Agung, Pemayun Bagus, Gedong Batu, Gedong Pratima, Pengadang-ngadang, dan Bale Gong.

Seluruh pembiayaan pemugaran, yang mencapai kurang lebih Rp 400 juta, berasal dari dana swadaya keluarga besar Arya Wang Bang Pinatih Banjar Puseh, Desa Adat Pedungan.

"Semoga dengan memperbaiki pura ini dan menggelar upacara dengan tulus, para pengempon dan masyarakat mendapatkan kerahayuan," tambah Kertajaya.

Secara historis, Pura Pererepan Ratu Ayu Dalem Penatih memiliki nilai spiritual tinggi. Berdasarkan babad, pura ini didirikan dari kisah leluhur keluarga Arya Wang Bang Pinatih yang menikah ke Dalem Kepala dan memiliki keturunan yang kemudian menikah ke Pura Puseh Kawan, Desa Pakraman Pedungan. Dalam perjalanan hidupnya, leluhur tersebut sempat hendak kembali pulang setelah diminta berbagi pasangan (dimadu), namun dilarang oleh anak beliau. Akhirnya, beliau bersedia tetap tinggal dengan syarat dapat hidup berdampingan dengan keluarganya. Kisah ini menjadi dasar berdirinya pura dan diwariskan secara turun-temurun oleh para pengempon.

"Dengan rampungnya pemugaran dan suksesnya pelaksanaan upacara, Pura Pererepan Ratu Ayu Dalem Penatih diharapkan menjadi pusat spiritual yang semakin kokoh, sekaligus warisan budaya yang tetap lestari bagi generasi mendatang," ujarnya. 

Bupati Sanjaya Hadiri Kejuaraan “Mighty Warrior Fight Night Vol. 4”

 


Bentuk Dukungan Semangat Anak Muda -


Laporan Reporter : Arna / Tim Lpt Tabanan 

Bali Kini  - Wujud perhatian dan dukungan Pemerintah Kabupaten Tabanan terhadap semangat olahraga dan sportifitas anak muda, Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., menghadiri Kejuaraan Event Fight Amatir Boxing & Kickboxing yang digelar di Kedai Tangkil, Dangin Carik, Tabanan, Sabtu, (10/5). Turut hadir mendampingi, Anggota DPRD Kabupaten Tabanan, Sekda dan jajaran, Ketua Koni beserta para peserta dan penggemar Boxing dan Kickboxing yang penuh antusias menyaksikan kejuaraan dengan mengusung Tema "Mighty Warrior Fight Night Vol. 4" tersebut.


Di kesempatan itu, Sanjaya sampaikan apresiasinya atas semangat sportivitas dan energi luar biasa dari anak-anak muda Anak Gaul Tabanan atau Agata. “Saya sebagai Bupati Tabanan memberikan apresiasi kepada panitia, khususnya penyelenggara, karena ini fenomena fighting yang harus kita laksanakan di Tabanan. Saya tidak mau lagi mendengar di Kabupaten Tabanan dan perlu saya sampaikan jalanan bukanlah tempat yang tepat untuk sebuah pertarungan, apalagi melibatkan kelompok. Anak-anak muda sekarang sering menyebutnya “kenyih” beraninya cuman keroyokan. Kalau memang bernyali, mempunyai sifat petarung, ring adalah jawabannya,” jelasnya.


Tidak hanya itu, melihat perkembangan sasana komunitas olahraga bela diri tersebut, Sanjaya berbangga sekaligus sampaikan ucapan terimakasihnya kepada panitia dan komunitas olahraga yang telah memberikan wadah yang positif yang mampu menyalurkan hobi dan bakat bagi anak-anak muda Tabanan, khususnya penggiat boxing dan kickboxing. “Akhirnya dari ban, karung, sekarang ada tempat ini. Artinya apa? perkembangan fighting atau boxing di Kabupaten Tabanan sudah mulai membara lagi,” tegas Politisi asal Dauh Pala tersebut.


Sementara itu, Ketua Panitia event, I Gede Kristiawan menyebutkan dalam kejuaraan ini, kelas yang dipertandingkan terdiri dari 16 partai, yakni kelas dengan berat badan 50 Kg, hingga 90 Kg. Ia juga menjelaskan, bahwa kejuaraan ini bertujuan untuk mengembangkan Combat Sport di Tabanan seperti Muay Thai, Kickboxing, K-1 Boxing, agar kedepannya Tabanan dikenal sebagai Sport Tourism Combat Sport. “Mudah-mudahan kedepannya, Tabanan bisa membuka lebih luas lagi lahan untuk Combat Sport seperti ini, karena digemari anak-anak muda," ungkapnya.

Lomba ngelawar banjar meriahkan festival ke-2 Desa Batuagung


Peringati HUT Ke-65, Banjar Batuagung gelar Batuagung Festival 

Laporan Reporter : Ajr : Tim Lpt Jembrana 

Bali Kini - Peringati 65 Tahun, Banjar Batuagung gelar Batuagung Festival #2 bertempat di Bale Banjar Batuagung.

Mengusung tema "Jaga Braya" (Raket Rumaket Ngawekas) Banjar Batuagung Festival #2 berlangsung selama dua hari yakni Sabtu (10/5) dan Minggu (11/5) dengan diisi berbagai kegiatan seperti pementasan pertunjukan tradisional dan moderen, lomba ngelawar antar arahan banjar Batuagung dan stand kuliner UMKM dari warga Batuagung.

Puncak peringatan 65 Tahun Banjar Batuagung ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, Minggu (11/5).

Sebelumnya acara tersebut dibuka oleh Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna ditandai dengan pemukulan gong, Sabtu (10/5).

Dalam sambutanya Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan menyampaikan apresiasi kepada panitia serta masyarakat Banjar Batuagung yang telah dapat menyelenggarakan acara yang penuh kreatifitas.

"Saya menyambut baik penyelenggaraan acara ini karena dengan kegiatan seperti ini genersi muda dapat mengembangkan kreatifitas dengan seluas-luasnya, khususnya bagi generasi muda yang terbiasa dengan pergaulan yang kurang bermanfaat maka disinilah tempat merubah kebiasaan buruk menjadi bermanfaat," ungkapnya.

Ia berharap kepada generasi muda agar sellu mawas diri terhadap tekanan globalisasi khususnya budaya yang tidak sesuai dengan etika dan moral serta hindari pergaulan bebas. Sebagai anak bangsa sudah seharusnya ikut andil dalam membangun bangsa baik dengan berkreatifitas dibidang seni dan budaya.

"Saya berharap kepada seluruh lapisan generasi muda untuk bersama - sama memajukan kabupaten jembrana.Mari  kita tuangkan segala kreatifitas, mari berstu menuju jembrana yang maju, harmoni dan bermartabat," harapnya.

Sementara itu ketua panitia I Gusti Agung Komang Gde Adnyana mengatakan Festival Batuagung #2 ini sebagai bentuk pelestarian seni budaya bali dan juga sebagai bentuk pembuktian untuk memudarkan isu yang mengatakan wilayah Batuagung sebagai wilayah zona merah narkoba.

"wilayah batuagung yang dulu dicap sebagai wilayah zona merah narkoba maka dari itu kami panitia dan pengelingsir banjar batuagung akan mengembalikan nama baik batuagung seperti dulu . Kami ingin  batuagung terkenal sebagai desa seni budaya melalui  kegiatan kegiatan seperti ini," ungkapnya.

Lebih lanjut Gde Adnyana menjelaskan Banjar Batuagung Festival #2 berlangsung selama dua hari yakni Sabtu (10/5) dan Minggu (11/5) dengan diisi berbagai kegiatan seperti pementasan pertunjukan tradisional dan moderen hingga lomba-lomba.

"Kegiatan ini berlangsung selama dua hari dengan diisi berbagai kegiatan seperti pembukaan stand kuliner UMKM yang diisi oleh warga batuagung, pementasan baleganjur kolaborasi, pemeriksaan kesehatan gratis, serta lomba ngelawar yang diikuti krama banjar batuagung, bondres, penyerahan piagam penghargaan kepada para tokoh seni di banjar batuagung dan terakhir diisi pementasan hiburan oleh musisi bali A.A Raka Sidan,"tandasnya. 

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved