-->

Jumat, 30 Mei 2025

Pelatihan Teknik Produksi Bambu Diharapkan Mampu Tingkatkan Daya Saing IKM Bangl


Bangli, Bali Kini 
- Pemerintah Kabupaten Bangli melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) resmi membuka Pelatihan Teknik Produksi Bambu di Sentra IKM Bambu Kabupaten Bangli  25 /5/25. Pelatihan yang berlangsung selama delapan hari kalender ini,  diikuti oleh 20 komunitas pengerajin bambu yang telah memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB).  Kegiatan ini merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kapasitas pelaku industri kecil dan menengah (IKM) di sektor kerajinan bambu yang ada di Kabupaten Bangli.

Dalam sambutannya, Plt. Kepala Disperindag Kabupaten Bangli Ir. Ni Luh Ketut Wardani, MM., menyampaikan bahwa pelatihan ini dilandasi oleh Peraturan Daerah Kabupaten Bangli Nomor 16 Tahun 2024 tentang Anggaran dan Belanja Daerah Kabupaten Bangli Tahun Anggaran 2025 dan Peraturan Bupati Bangli Nomor 31 Tahun 2024 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bangli Tahun Anggaran 2025.  

Adapun tujuan dari pelatihan tersebut yakni untuk meningkatkan daya saing IKM bambu, mendorong inovasi dan diversifikasi produk, serta menguatkan branding produk untuk mendapatkan kepercayaan pasar. Hal ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui peningkatan pendapatan para pengrajin bambu.

Pelatihan yang dibiayai oleh Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Kementerian Perindustrian Republik Indonesia Tahun 2025 ini, dilaksanakan oleh Disperindag Kabupaten Bangli bekerja sama dengan PT. Lavner Jakarta.  

Kegiatan pelatihan meliputi empat hari di Sentra IKM Bambu Kabupaten Bangli dan empat hari kunjungan lapangan di Magelang, Jawa Tengah.  

Salah satu agenda pelatihan adalah pelatihan manajemen wirausaha yang diikuti oleh 20 pengrajin bambu dari Bangli, dibimbing oleh tiga pelatih ahli dari praktisi koiling bambu magelang yang berpengalaman dalam produksi kerajinan bambu. Diharapkan dengan pelatihan tersebut IKM Bangli akan mampu menghasilkan kerajinan bambu dengan nilai jual yang lebih tinggi.

Ketut Wardani, menekankan bahwa Kabupaten Bangli memiliki sumber daya bambu yang melimpah. Dengan teknik produksi yang tepat, potensi ini dapat dioptimalkan untuk menghasilkan produk kerajinan bambu berkualitas tinggi dan bernilai ekonomi tinggi. 

Pelatihan ini diharapkan dapat mentransfer pengetahuan dan keterampilan kepada para peserta, sehingga mereka mampu mengembangkan keahliannya dan menghasilkan produk yang berkelanjutan serta laku di pasaran.  Pemerintah Kabupaten Bangli berkomitmen untuk mendukung para pengrajin dengan menyediakan solusi atas keterbatasan sarana dan prasarana produksi, serta memberikan pelatihan inovasi dan pengembangan produk.

"Hari ini, di Gedung Sentra IKM Bambu, menjadi tonggak pertama dimulainya kegiatan peningkatan kapasitas para pengrajin bambu di Kabupaten Bangli. Semoga sinar suci Tuhan hadir dari segala penjuru dan menyinari kita semuanya, sehingga apa yang menjadi tujuan dan cita-cita kita bersama menjadi kenyataan," tutupnya ( Dearna)

19 Ribu Pohon Ditanam Serentak di Hari Bakti ke 68 Kodam IX/Udayana

 


Peringati Hari Bakti ke 68

Laporan Reporter : Tim Lpt Pendam IX/Udy

Gianyar , Bali Kini  – Suasana sejuk dan penuh semangat gotong royong terasa di Kebun Raya Gianyar, pada Jumat (30/5/2025), saat ribuan bibit pohon ditanam secara serentak dalam rangka Hari Bakti ke-68 Kodam IX/Udayana. Kegiatan ini menjadi wujud nyata kepedulian terhadap kelestarian lingkungan dan menandai kolaborasi lintas sektor di Bali.

Gubernur Bali Dr. Ir. Wayan Koster, M.M., Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto, S.H., M.H., Kapolda Bali, Danrem 163/WSA, serta seluruh Pejabat TNI-Polri dan jajaran Forkopimda turut hadir, sekaligus terhubung secara virtual dengan Forkopimda dan OPD se-Bali yang juga melakukan penanaman pohon di wilayah masing-masing.

Dalam sambutannya, Gubernur Wayan Koster menyampaikan rasa syukur dan menekankan bahwa penanaman pohon adalah bentuk cinta tanah air yang sesungguhnya. Ia menegaskan, kegiatan ini bukan hanya rutinitas seremonial semata, tetapi juga pernyataan sikap kolektif untuk merawat bumi pertiwi dan menjaga keseimbangan lingkungan hidup.

“Hari ini, ketika kita menanam pohon, sesungguhnya kita sedang menanam harapan bagi anak cucu kita agar tetap dapat menikmati udara bersih, air jernih, dan keindahan alam yang lestari,” ujarnya.

Lebih lanjut, Gubernur Koster menjelaskan bahwa hutan dan pepohonan merupakan tiang penyangga kehidupan yang menyuplai oksigen, mengatur tata air, serta menjadi rumah bagi keanekaragaman hayati. Beliau juga mengingatkan bahwa bagi masyarakat Bali, hutan memiliki makna spiritual yang dalam, menjadi pelindung kawasan suci dan penyedia sumber ramuan tradisional.

“Merawat hutan berarti menjaga keseimbangan hidup dan mempertahankan warisan adiluhung peradaban Bali,” tegasnya.


Sementara itu, Pangdam IX/Udayana dalam keterangannya mengungkapkan bahwa kegiatan penanaman pohon ini sejalan dengan program unggulan TNI AD, “Bersama Rakyat Bersatu dengan Alam untuk NKRI.” Beliau memaparkan, sekitar 19.000 bibit pohon ditanam secara serentak di seluruh Bali, sebagai simbol harapan dan pertumbuhan.

“Bibit yang kita tanam akan tumbuh menjadi pohon yang kokoh dan memberi manfaat bagi generasi mendatang,” ungkap Pangdam.

Pangdam juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menjaga kelestarian alam. Menurutnya, sinergi antara pemerintah, masyarakat, lembaga adat, lembaga pendidikan, serta aparat TNI-Polri harus terus ditumbuhkan agar gerakan menanam pohon menjadi budaya bersama.

“Kegiatan ini harus berkelanjutan dan menjadi gerakan kolektif, sebagai bentuk bakti kepada bangsa dan lingkungan,” pungkasnya.

Usai pelaksanaan penanaman, Pangdam dan Gubernur Bali bersama seluruh Forkopimda melakukan video conference dengan Forkopimda di seluruh Bali, memastikan penanaman pohon serentak di masing-masing daerah berjalan sukses.

Kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen bersama untuk menjaga alam Bali dan Indonesia agar tetap lestari dan hijau. Semangat bakti dan cinta tanah air diharapkan terus tumbuh, seiring dengan tumbuhnya pohon-pohon harapan yang hari ini ditanam. ()

Pasar Mangsul Kebakaran, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah


Laporan Reporter: Gusti Ayu Purnamiasih

Karangasem, Bali Kini –Bangunan di Pasar Mangsul, Desa Tista, Kecamatan Abang, Karangasem mengalami kebakaran hebat, pada Jumat dini hari (30/5/2025). Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 00.03 WITA dan menyebabkan kerugian materiil yang diperkirakan mencapai Rp 400 juta.

Laporan pertama disampaikan oleh warga bernama Ibu Kristin yang segera menghubungi petugas setelah melihat kobaran api. Laporan diterima oleh Danru Regu 1 Pos Pemadam Karangasem, I Nengah Wardika, yang langsung mengerahkan tim ke lokasi kejadian.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran,  I Made Agus Budiasa dan Penyelamatan Kabupaten Karangasem melalui laporan, menyatakan bahwa sebanyak 11 personil dikerahkan, dengan 9 orang langsung menuju lokasi kejadian sementara 2 orang tetap berjaga di pos. Sebanyak tiga unit armada pemadam kebakaran diturunkan dan sekitar 11.000 liter air digunakan dalam proses pemadaman api.

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun, kerugian materiil mencapai 400 juta rupiah. Hingga saat ini, penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan.

“Berkat kerja sama cepat antara tim pemadam, aparat Polsek Abang, dan masyarakat sekitar, api berhasil dikendalikan dan tidak menjalar ke area yang lebih luas,” ujar Kepala Dinas Pemadam.

Dalam insiden tersebut, tim pemadam berhasil menyelamatkan tiga bangunan dan rumah warga, dua unit mobil, satu sepeda motor, serta area Pasar Mangsul yang berada tidak jauh dari lokasi kebakaran.

Pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi kebakaran, terutama di musim panas dan saat penggunaan listrik atau peralatan dapur meningkat.

Kamis, 29 Mei 2025

Wali Kota Jaya Negara Apresiasi Kegiatan Bulan Bhakti Gotong- Royong Desa Dangri Kelod.


 Ket foto : Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara meninjau lomba serangkaian Bulan Bhakti Gotong-Royong Desa Dangri Kelod, pada Kamis (29/5) pagi.

Laporan Reporter : Agus /Arya 

Denpasar , Bali Kini - Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara meninjau langsung sekaligus memberikan apresiasi pelaksanaan Bulan Bhakti Gotong - Royong Masyarakat Desa Dangin Puri Kelod  yang dipusatkan di Wantilan Pura Dalem Nyanggelan, Desa Adat Yang Batu, Desa Dangin Puri Kelod, Kecamatan Denpasar Timur, pada Kamis (29/5) pagi. 

Hadir mendampingi Wali Kota Jaya Negara, Camat Denpasar Timur, Ketut Sri Karyawati, Ketua LPM Kota Denpasar, I Gede Eka Saputra, Perbekel Desa Dangin Puri Kelod, I Made Sada, LPM Desa Dangri Kelod, LPM Kecamatan Dentim, serta tokoh masyarakat dan tokoh adat setempat. 

Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara menyambut baik keterlibatan penuh masyarakat Desa Dangri Kelod dalam kegiatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat ini. 

"Gotong royong harus dimaknai tidak sekedar sebagai slogan namun diterapkan secara utuh dalam keseharian kita," ujar Wali Kota Jaya Negara disela-sela meninjau berbagai kegiatan lomba. 

Lebih lanjut Wali Kota Jaya Negara atas nama Pemerintah Kota Denpasar mengucapkan terimakasih sekaligus memberikan apresiasi kepada seluruh perbekel lurah dan LPM mulai tingkat desa/kelurahan se- Kota Denpasar yang telah aktif mendukung berjalannya kegiatan Bulan Bhakti Gotong Royong di wilayahnya masing-masing. 

"Serta tidak lupa peran strategis LPM dalam menjaga dan menumbuhkan semangat gotong royong ditengah masyarakat,” ujar Jaya Negara.

Sementara Perbekel Dangin Puri Kelod, I Made Sada ditemui usai acara menyampaikan, pelaksanaan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat Dangri Kelod mengambil Tema Melalui Bulan Bhakti Gotong Royong masyarakat kita bersinergi menuju Denpasar bersih dan maju. 

Dikatakannya, pelaksanaan Bulan Bhakti Gotong Royong di Dangri Kelod terselenggara atas dukungan penuh Pemkot Denpasar dalam hal ini Wali Kota Jaya Negara dan Wakil Wali Kota Arya Wibawa. 

"Kegiatan yang dilaksanakan yakni berbagai lomba seperti lomba Baleganjur Ngarap, Lomba Ngelawar, Lomba Yel-Yel, Lomba Senam Lansia dan Lomba Cipta Menu. Rangkaian kegiatan ini bertujuan meningkatkan keterlibatan masyarakat didalam pembangunan di desa/kelurahan,” ujarnya.

SEORANG WISATAWAN TERSERET ARUS DI PANTAI DIAMOND NUSA PENIDA


Lapopran Reporter : Ayu 

Nusa Dua , Bali Kini -  Kembali terjadi, 1 orang wisatawan lokal terseret arus saat berenang di Pantai Diamond, Desa Pejukutan, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Selasa (27/5/2025). Saksi mata sempat melihat adanya seseorang terapung-apung dari atas tebing. 

Kejadian tersebut segera direspon oleh tim SAR yang sedang melakukan pencarian pemancing yang hilang di tebing Jepang Ceningan. Segera setelah mendapatkan laporan, 7 orang personel Unit Siaga SAR Nusa Penida mendekat menggunakan rigit inflatable boat (RIB) dengan kecepatan penuh.

"Informasi kami terima kurang lebih pukul 13.55 Wita dari bapak Pande Sutrisna," terang I Nyoman Sidakarya, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar. Menurut keterangan saksi, estimasi kejadian sekitar pukul 13.30 Wita. Diketahui identitas korban atas nama Raihan Hanafi (24), dan tercatat dalam kartu identitasnya beralamat di Birem Puntong, Kecamatan Langsa Baro, Medan. Ia bersama teman lainnya bermaksud menikmati wisata pantai ke daerah itu.

Petugas siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar juga melakukan  koordinasi dengan Polsek Nusa Penida untuk terus menggali informasi. Sementara data kronologis dari kepolisian setempat menerangkan bahwa 3 orang dari rombongan (7 orang) termasuk korban berenang kurang lebih 50 meter dari bibir pantai. Pada saat berenang sempat  turun hujan, kemudian kedua rekannya berusaha untuk berenang kepinggir, malangnya Raihan Hanafi  terus terbawa arus semakin ketengah dan akhirnya tenggelam. 

Setelah tim SAR gabungan tiba di lokasi kejadian, mereka tidak berhasil menemukan tanda-tanda keberadaan korban. Penyisiran di seputaran area pun tidak memberikan hasil. 

Operasi SAR akan kembali dilanjutkan besok pagi. Selama beralangsungnya operasi SAR turut melibatkan unsur SAR dari Unit siaga SAR Nusa Penida, Polsek Nusa Penida, pihak kerabat dan masyarakat setempat.

I Gede "Toetak" Putra, Relawan Sampah Yayasan Bali Kumara Karangasem* Dulu Angkut Mayat Kini Angkut Sampah


Laporan Reporter: Gusti Ayu Purnamiasih

Karangasem, Bali Kini - Hari-hari belakangan ini Bali tak terkecuali Karangasem mulai lagi ramai viral diberitakan media sosial bicarakan masalah penanggulangan sampah. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah dan komponen masyarakat mengelola sampah menjadi berkah. 

Baru-baru ini pagi hari pukul 10.00 saya (penulis) bertemu dengan seorang pengangkut sampah menggunakan kendaraan Viar roda 3 di depan sebuah rumah makan Sekar Bali sebelah timur sekolah PGRI Amlapura, Jalan Sudirman Amlapura. 

Bincang-bincang dengannya. Namanya I Gede Putra, tapi sapaan populernya dari teman akrabnya dipanggil nama Toetak. Kisahnya  menginspirasi. Meski umurnya kategori sudah lanjut usia 69 tahun, namun dia masih tampak energik tak pernah lelah dan nyerah mengisi hidup berguna bagi pihak lain dan dirinya. 

Ada cerita menarik dari bapak satu anak kandung dan satu cucu dari anak angkatnya ini yang tinggal di belakang Kantor Bupati Karangasem, jalan Ngurah Rai Amlapura. Dulu pernah menyandang profesi sebagai angkut mayat sedangkan kini angkut sampah.

Angkut mayat dilakoninya saat dirinya bertugas sebagai abdi negara PNS sopir mobil ambulans di Rumah Sakit Umum Dearah (RSUD) Karangasem selama tiga tahun sejak tahun 1982-1985 lalu. 

Lanjut pensiun dari PNS dan angkut mayat, dia kembali lakoni angkut mengangkut, tapi kali ini tidak lagi angkut mayat tapi angkut sampah. 

Soal kelestarian dan kesehatan lingkungan khusus sampah, nalurinya terpanggil ikut menjadi bagian soal itu yaitu relawan peduli pengelolan sampah yang kini telah menjadi isu global. 

Putra sejak tahun 2018 lalu mulai tertarik  bergabung dengan Yayasan Bali Kumara (BaliKu) Karangasem pimpinan Ni Made Laba Dwikarini. Sebuah yayasan sekretariatnya di bilangan Jalan Nenas, Lingkungan Bungaya Kangin,  Karangasem, bergerak dibidang sosial kemanusiaan dan pendidikan pemberdayaan anak-anak. Salah satu programnya Bank Sampah BaliKu pimpinan I Wayan Suartawa yang juga Sekretaris BaliKu mengelola sampah organik dan anorganik melibatkan para relawan. 

Tugas alumnus sekolah Kejar Paket C  Desa Bebandem, Karangasem, di BaliKu menjadi pengangkut sampah menggunakan armada angkutan motor roda tiga Kaisar, lanjut menimbang, mencatat dan membersihkannya di Sekretariat Bank Sampah BaliKu.

Putra mulai bergerak angkut sampah dengan motor Viar/Kaisar menyusuri ruas-ruas jalan-jalan Kota Amlapura tiga kali seminggu, Jumat, Sabtu, dan Minggu sejak pagi  pukul 08.00 sampai siang hari tergantung banyak sampah yang diangkutnya. 


Jenis sampah yang diangkut meskipun khusus sampah anorganik diantaranya plastik, kertas, kaca, kaleng, kardus, dan sejenisnya, tetapi juga kalau ada sampah organik yang masih segar bisa digunakan untuk bahan pembuatan eco enzyme seperti sisa sayuran dan kulit buah-buahan. 

Kata dia, dirinya juga sejak tahun 2023 lalu ikut bergabung di Grup Eco Enzyme Nusantara Kabupaten Karangasem pimpinan dr. Ketut Budiarta. 

Sistem pungut sampah jemput bola. Sampah yang diangkutnya biasanya sesuai pesanan pemilik atau yang dia sebutnya sebagai nasabah, lanjut dibawa ke gudang, menimbang dan dicatat dalam buku tabungan pemilik yang dikenal dengan “tabungan sampah”.

Menurut Putra, di BaliKu masyarakat boleh menabung sampah anorganik berupa plastik, botol kaca, kertas, kardus, kaleng, kardus, minyak jelantah (Bali: minyak ngingian) dan sejenisnya. Kemudian dinilai dengan harga uang rupiah, uang bisa diambil, atau tukar dengan sembako, dan sabun mandi Eco BaliKu. 

Jelas Putra, sabun mandi Eco BaliKu bahan pokoknya  dari cairan eco enzyme

Tampak Putra menikmati sekali profesi relawan sebagai pengangkut sampah mengenakan sepeda motor Viar/Kaisar Tidak tampak raut lelah di wajahnya menaikkan tumpukan sampah kardus ke bak motor. Malah sambil bercanda riang gembira dengan nasabah pemilik sampah. 

Dijelaskan Putra, BaliKu memiliki dua motor. Motor Kaisar bantuan dari Kantor Pegadaian Karangasem sedangkan motor Viar bantuan Pemerintah Kabupaten Karangasem. Dia memakai motor itu secara bergiliran. 

Menjadi relawan sampah Putra mengalami suka duka. “Sukanya meskipun sudah lansia tapi masih bisa berpartisipasi ikut melestarikan lingkungan, bercanda dengan staf anak asuh di BaliKu dan para relasi, “ujarnya.

Dukanya. “pernah motor sampahnya saat angkut sampah macet mesin mati di persimpangan jalan yang ada trafic light, lampu pengatur jalan. Polisi lalu lintas dan warga berbaik hati ikut bantu dorong ke pinggir jalan, “ tuturnya ketawa terkekeh kekeh mengingat kejadian itu. 

Dia juga pernah aktif di dunia hiburan sebagai penyiar radio RKPD (Radio Khusus Pemerintah Daerah) Karangasem era tahun 1980-an. Kala itu selain televisi masih sedikit yang memiliki di Karangasem, siaran radio menjadi satu-satunya hiburan murah meriah.

Wawancara pemungkas dengan Putra soal antar mayat dengan mobil ambulans. Katanya banyak peristiwa gaib mistis menarik yang pernah dialami saat dirinya antar mayat pada malam hari tetapi dia enggan membeberkan peristiwa itu kepada penulis unggah di media. "Nanti saja lain waktu, " pungkasnya ketawa sembari ngeloyor naik motor sampah menuju ke Sekretariat Sampah BaliKu.

Harga Kambing Kurban Makin Meningkatkan


Laporan Reporter : Jero Ari 

Denpasar , Bali Kini - Mejelang hari raya Kurban, nampak mulai marak melakukan penjualan hewan kambing kurban. Bahkan terpantau harganya naik 200 ribu hingga 500 ribu rupiah per ekornya. 

Kambing ukuran kecil paling murah sebelumnya Rp.2,5 juta kini 2,7 juta, bila ukuran sedang dihargai 3 juta rupiah. Disentra penjualan kambing kurban yang banyak di kawasan Kampung Jawa, Wanasari Denpasar Utara. Salah satu pedagang kambing, mengatakan ada kenaikan harga kambing saat ini. 

Dikatakannya jika dibandingkan tahun sebelumnya dengan kisaran harga Rp 2,5 juta hingga Rp 6,5 juta per ekor menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah yang jatuh pada Jumat 6 Juni 2025 mendatang. "Stok kambing harga 2,7 hingga 3 juta paling banyak dicari dengan ukuran kambing kecil dan sedang. Namun ada juga yang beli kambing ukuran besar, biasanya mereka membeli patungan secara kelompok," akunya, Kamis (29/05).

Untuk kambing kambing didatangkan khusus hanya daerah di Bali saja, seperti Karangasem, Bangli, Tabanan dan Pupuaan yang populasinya cukup banyak.

Lomba Tari Bali Se-Jembrana, Tekad Lahirkan Seniman Tari Berbakat.


Laporan Reporter : Ajb / Tim Lpt Jembrana 

Bali Kini - Peringati Hari Ulang Tahun Lembaga Kursus Pelatihan Tari Bali Pradnya Swari Ke - 13 gelar Lomba Tari Bali se-Kabupaten Jembrana, Kamis (29/5) bertempat di Gedung Kesenian Bung Karno.

Diikuti 125 peserta, hadiah pemenang lomba tari se kabupaten Jembrana diserahkan langsung oleh Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan.

Peringatan HUT LKP Tari Bali Pradnya Swari juga diisi pemberian bantuan sosial kepada anak - anak disablitias Sanggar Pradnya Swari.

Dalam sambutanya Bupati Kembang Hartawan menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya lomba tari bali se-Jembrana sebagai upaya untuk tetap menjaga pelestarian seni budaya bali terhadap generasi muda.


"terimakasih banyak sudah melestarikan adat budaya tradisi dan seni yang ada di bali. kita sebagai pemerintah daerah tentu juga harus mensuport kegiatan kegiatan seperti ini," ungkapnya.

Dimomen tersebut juga Ia menggelorakan Ajaran Trisakti Bung Karno tentang prinsip Berkepribadian dalam kebudayaan.

"Bung Karno pernah mengatakan dalam ajaran Trisakti bahwa kita harus berkepribadian di bidang kebudayaan. Disamping berdaulat dibidang politik berdikari dibidang ekonomi bung karno juga mengajarkan kepada kita yaitu berkepribadian di bidang kebudayaan artinya kita harus bangga dengan budaya kita sendiri," ucap Bupati Kembang," ucapnya.

Bupati Kembang berharap kegiatan ini mampu menjadi langkah awal untuk melahirkan seniman-seniman berbakat yang akan membawa seni - budaya bali ke panggung nasional hingga internasional.

"Lomba ini merupakan salah satu terobosan dalam pengembangan kebudayaan, khususnya untuk menjaga warisan yang sangat berharga. Tentu kita harapkan akan melahirkan seniman seniman tari berbakat," harapnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Ni Komang Keyra Regitha Candravi mengatakan lomba tari ini merupakan ajang Umum Se-kabupaten jembrana, dimana perlombaan bertujuan untuk meningkatkan semangat generasi muda khususnya di kabupaten jembrana.

"Pada hari ini, saya juga ingin menyampaikan bahwa kami telah menerima total 125 peserta yang berkompetisi dalam lomba ini. Jumlah peserta yang begitu besar menunjukkan antusiasme dan minat yang tinggi terhadap seni tari tradisional Bali," ujarnya.

Lanjutnya, Candravi menyampaikan kategori peserta yang mengikuti lomba tersebut dari tingkat SD sampai tingkat SMP.

"peserta tiap kategori yakni Tari Condong A kelas 1-3 SD sebanyak 49 peserta, Tari Condong B kelas 4-6 sebanyak 43 peserta, Tari Baris Tunggal kelas 1-6 SD 17 peserta dan Tari Margapati kelas 1-3 SMP sebanyak 15 peserta," tandasnya.

Rabu, 28 Mei 2025

Sarjana Pertanian Mesti Mampu Ciptakan Inovasi yang Adaptif di Era Digital


Laporan Reporter : De M 

Denpasar, Bali Kini - Sarjana pertanian mesti mampu menciptakan inovasi yang adaptif di era digital. Inovasi ini harus mampu menjawab kebutuhan petani, industri makanan, nelayan dan pembudidaya ikan. Inovasi juga mampu menjawab tantangan perubahan iklim, dan berbasis pada pengembangan sains dan teknologi.

Penegasan tersebut disampaikan Ketua Panitia Pelepasan Sarjana, Gede Agus Surya Pratama, S.St.Pi, MP di sela-sela pelepasan sarjana ke-77 periode II, Fakultas Pertanian Sains dan Teknologi Universitas Warmadewa pada Rabu (28/5/2025) di Denpasar. Menurut Agus, sarjana pertanian memiliki peran penting dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian. 

Mereka harus mampu menciptakan inovasi yang berkelanjutan untuk menjawab kebutuhan pangan yang terus meningkat. "Sarjana pertanian harus menjadi agen perubahan yang mampu menciptakan inovasi pertanian yang adaptif dengan kebutuhan petani dan tantangan perubahan iklim," kata Agus Surya.

Agus menambahkan bahwa inovasi pertanian yang adaptif dengan era digital dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Contohnya, penggunaan drone untuk memantau kondisi tanaman, penggunaan sensor untuk memantau kondisi tanah, dan penggunaan aplikasi mobile untuk memantau harga pasar. "Dengan memanfaatkan teknologi, kita dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian," ujarnya.

Namun, Agus juga menekankan bahwa inovasi pertanian tidak hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang memahami kebutuhan petani dan tantangan yang mereka hadapi. Sarjana pertanian harus mampu bekerja sama dengan petani untuk memahami kebutuhan mereka dan menciptakan inovasi yang relevan. "Kita harus memahami bahwa petani adalah mitra kita dalam menciptakan inovasi pertanian," papar Agus Surya.

Agus juga menekankan pentingnya pengembangan sains dan teknologi dalam menciptakan inovasi pertanian. Sarjana pertanian harus mampu memanfaatkan pengetahuan ilmiah untuk menciptakan inovasi yang berkelanjutan. "Pengembangan sains dan teknologi adalah kunci untuk menciptakan inovasi pertanian yang adaptif dengan tantangan perubahan iklim," tegasnya.

Dalam acara pelepasan sarjana ke-77 periode II, Fakultas Pertanian Sains dan Teknologi Universitas Warmadewa melepas sebanyak 19 orang sarjana yang telah menyelesaikan studinya. Mereka diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang mampu menciptakan inovasi pertanian yang adaptif dengan kebutuhan petani dan tantangan perubahan iklim.

Dengan demikian, sarjana pertanian dapat memainkan peran penting dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian, serta menjawab kebutuhan pangan yang terus meningkat. Inovasi pertanian yang adaptif dengan era digital dan berbasis pada pengembangan sains dan teknologi dapat menjadi kunci untuk menciptakan pertanian yang berkelanjutan dan produktif.

Sementara salah seorang perwakilan orang tua wisudawan, Anak agung Ayu Sutresni Djelantik berharap para sarjana yang dilepas hari ini mampu memanfaatkan ilmu yang telah dapatkan sehingga bisa mencapai kesuksesan dan kebahagiaan di masa depan. “Kami juga berharap mereka menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat bagi masyarakat” ucapnya

Ia juga berharap mahasiswa yang telah berhasil menyelesaikan studinya, siap melangkah ke dunia yang lebih luas. Selain itu, Fakultas Pertanian, Sains dan Teknologi Universitas Warmadewa semoga terus maju dan berkembang dan kedepannya dapat mencetak sarjana yang lebih bermutu dan bermanfaat bagi kemajuan bangsa dan negara

Sebulan, 6 Pengedar Narkoba Diringkus, Termasuk Residivis Dan Tenaga Kesehatan


Laporan Reporter: Gusti Ayu Purnamiasih

Karangasem, Bali Kini – Polres Karangasem berhasil mengungkap peredaran narkoba dengan mengamankan enam orang pengedar dalam kurun waktu satu bulan, dari April hingga Mei 2025. Total BB narkotika yang berhasil diamankan mencapai 24,56 gram. Salah satu pelaku merupakan residivis, dan satu lainnya berprofesi sebagai tenaga kesehatan (P3K) di salah satu rumah sakit di Karangasem. Hal ini dibeberkan dalam Pers rilis yang diadakan pada Rabu (28/5/2025). 

Penangkapan dengan BB terbesar dilakukan di wilayah Kecamatan Kubu, tepatnya pada Sabtu, 10 Mei 2025 pukul 22.30 WITA. Petugas mengamankan seorang pengedar berinisial IGPJ alias B di kediamannya di Banjar Dinas Darma Winangun, Desa Tianyar, Kecamatan Kubu. Saat penggeledahan, petugas menemukan dua paket narkotika diduga jenis sabu yang dibungkus plastik klip bening dengan berat bruto mencapai  22,97 gram dan netto 21,69 gram. Pelaku mengakui bahwa barang haram tersebut miliknya dan akan diedarkan.

Kasus lain di Bebandem, melibatkan dua tersangka, yakni S (residivis) dan FA alias A Keduanya merupakan pengedar, diamankan dengan barang bukti sabu seberat 0,2 gram bruto dan 0,10 gram netto. S diketahui merupakan residivis yang pernah dipenjara dalam kasus serupa dan bebas pada tahun 2020.

Di Kecamatan Karangasem, polisi juga meringkus tiga tersangka lain, yakni IKS alias B sebagai perantara, IBBH alias GB sebagai pengedar yang diketahui pernah menjalani rehabilitasi, serta IWSA alias A.

Salah satu yang mengejutkan, dari enam pelaku, satu di antaranya merupakan tenaga kesehatan yang bekerja sebagai pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K). Kapolres Karangasem, AKBP Josep Edward Purba, menyampaikan bahwa oknum tenaga kesehatan tersebut mengaku telah mengonsumsi narkoba selama tiga tahun. Selain menjadi pengguna, ia juga mengedarkan narkoba demi mendapatkan harga lebih murah.

"Dia merupakan pemakai. Dia menggunakan narkoba dan mengedarkannya, alasannya agar lebih murah," ujar AKBP Josep Edward Purba.

Para pelaku dijerat dengan Pasal 114 ayat (1) subsider Pasal 112 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman paling singkat 5 tahun dan paling lama 20 tahun penjara.

Polres Karangasem menegaskan akan terus menggencarkan operasi pemberantasan narkoba guna melindungi masyarakat dari bahaya peredaran gelap narkotika. 

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved