-->

Sabtu, 24 Maret 2018

Dedeh Erawati Raih 4 Medali Emas Kejuaraan Dunia Masters

Atlet lari gawang Indonesia, Dedeh Erawati saat bertanding di Amerika Serikat 

Atlet lari gawang Indonesia, Dedeh Erawati, pemegang rekor lari gawang nasional dan lari estafet 4x100 meter, kembali mencatat prestasi dengan memborong empat medali emas di kejuaraan atletik dunia yang diselenggarakan di Kanada dan Amerika Serikat. Selamat untuk Dedeh!
Indonesia kembali menoreh prestasi di ajang olahraga internasional, berkat keberhasilan atlet lari Dedeh Erawati yang berhasil meraih dua medali emas di kejuaraan USATF Masters Indoor Track and Field Championship 2018, yang diselenggarakan di negara bagian Maryland, Amerika Serikat, tepatnya tanggal 16-18 Maret lalu.
Atlet Dedeh Erawati (tengah) bersama pelatih Fahmy Fachrezzy (kiri) dan team manager Satrio Guardian (kanan) (Dok: Satrio Guardian)
Atlet Dedeh Erawati (tengah) bersama pelatih Fahmy Fachrezzy (kiri) dan team manager Satrio Guardian (kanan) (Dok: Satrio Guardian)
Ditemani oleh sang pelatih, Fahmy Fachrezzy dan team manager, Satrio Guardian, Dedeh menjadi satu-satunya perwakilan dari Indonesia yang mengikuti kejuaraan atletik dunia di kategori Masters untuk usia di atas 30 tahun.
“Ini hadiah buat kita semua, pokoknya support­-nya, doanya, bendera merah putih bisa berkibar di sini,” papar Dedeh Erawati saat dihubungi oleh VOA baru-baru ini.
Di kejuaraan yang diikuti sekitar 16 negara ini, Dedeh berhasil mencapai garis finish di kategori 60 meter lari pendek puteri dengan kecepatan 7.97 detik dan 60 meter lari gawang puteri dengan kecepatan 9.08 detik. Sambutan yang ia dapatkan di ajang tersebut sangat luar biasa dan menambah semangatnya saat bertanding.
“Luar biasa ya sambutan di (Amerika). Mereka juga sempat bingung melihat kita terbang segini jauh hanya untuk ikut kejuaraan,” ujar perempuan kelahiran tahun 1979 ini dengan penuh semangat.
VOA Executive Lounge: Atlet Dedeh Erawati Tanding di AS ( 2)
No media source currently available
0:009:570:00
 Unduh 
Sebelum bertolak ke Amerika, Dedeh juga mengikuti kejuaraan Canadian Masters Athletics Indoor Track & Field Championships di Toronto, Kanada, tanggal 10-11 Maret, dimana ia juga berhasil membawa pulang dua medali emas untuk Indonesia di pertandingan 60 meter dan 60 meter gawang.
“Jadi pulang ke Indonesia bawa empat medali emas,” ujar pemegang rekor lari gawang nasional Indonesia, yang juga adalah pemegang rekor lari estafet 4x100 meter ini.
Di perjalanan kali ini, Dedeh sempat tertahan selama dua hari di Hongkong, karena ada badai salju yang melanda kota New York. Tantangannya tidak berhenti disitu saja, karena saat mendarat di Kanada, Dedeh langsung disambut dengan cuaca yang sangat dingin.
“Untuk pertama kalinya saya bertanding di cuaca yang dingin banget. Dan perbedaan waktu juga ya,” kenang atlet yang sudah pernah mengikuti 10 kali SEA Games dan dua kali ASIAN Games ini.
Perbedaan waktu bahkan sempat membuat Dedeh mengalami jetlag.
“Jadi beberapa hari pertama memang sempet jetlag dan ya itu, lapar tengah malam, bangun jam 2 makan terus lanjut tidur lagi,” kenang Dedeh sambil tertawa.
Atlet Dedeh Erawati raih empat medali emas di kejuaraan atletik dunia Kanada dan Amerika Serikat (Dok: Satrio Guardian)
Atlet Dedeh Erawati raih empat medali emas di kejuaraan atletik dunia Kanada dan Amerika Serikat (Dok: Satrio Guardian)
Hal ini tidak menurunkan semangat dan kegigihan Dedeh untuk bertanding. Ia tetap menjaga kondisinya agar tetap prima.
“Tidur sepanjang jalan, makan bagus, jangan sampai dehidrasi. Alhamdulillah semuanya lancar dan bisa meraih prestasi sesuai dengan yang ditargetkan pelatih saya,” papar perempuan kelahiran Sumedang, Jawa Barat ini.
Pola makan Dedeh di luar negeri pun tidak terganggu, mengingat sebagai pelari, ia membutuhkan nutrisi yang baik dan asupan karbohidrat yang tinggi.
“Sebenarnya kalo ‘carbo loading’ itu memang dari awal harus, dari beberapa bulan yang lalu nutrisi harus tetap terjaga, Nah, untuk mendekati pertandingan ini, yang paling kita butuhkan kan karbohidrat. Karbohidrat yang tinggi selain nasi masih ada roti dan lain-lain juga bisa kita konsumsi,” kata Dedeh.
Di sela-sela kesibukannya sebagai pegawai di Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA DKI Jakarta) dan juga sebagai mahasiswi program doctoral di Universitas Negeri Jakarta, Dedeh tetap harus meluangkan waktu untuk latihan sebagai persiapan untuk bertanding di luar negeri.
Setiap minggunya, ia melakukan latihan sebanyak sembilan sesi, dengan setiap sesi sekitar dua hingga tiga jam.
“Jadi persiapannya harus benar-benar matang, karena dalam setahun ini ada beberapa lagi pertandingan dan puncaknya nanti ada kejuaraan dunia di Spanyol bulan September. Jadi latihannya enggak pernah berhenti,” ujar Dedeh dengan gigih.
Dedeh Erawati raih empat medali emas di kejuaraan dunia Kanada dan Amerika Serikat (Dok: Satrio Guardian)
Dedeh Erawati raih empat medali emas di kejuaraan dunia Kanada dan Amerika Serikat (Dok: Satrio Guardian)
Dedeh mengaku keberangkatannya ke dua pertandingan di luar negeri kali ini merupakan biaya sendiri.
“Jadi kebetulan dari beberapa kali keberangkatan, kita masih biaya sendiri. Sebelum berangkat cari sponsor ke sana, ke sini, tapi ya belum dapat. Tapi kita tetap harus berangkat ke (Kanada dan Amerika),” cerita Dedeh.
Dedeh berharap, perjuangan dari para atlet Indonesia seperti dirinya bisa mendapat dukungan dari pemerintah untuk mengikuti kejuaraan di tingkat dunia. Menurutnya kejuaraan Masters seperti ini sangat berkualitas, bahkan juga diikuti oleh atlet-atlet olimpiade yang bertanding bukan hanya untuk rekreasi, tetapi untuk mengejar prestasi.
“Beberapa kejuaraan dunia sebelumnya juga medali emasnya dipegang sama saya. Jadi secara enggak langsung itu mengangkat nama Indonesia, bukan hanya di tingkat asia, tetapi justru di tingkat dunia,” jelasnya.
Sekembalinya dari Amerika, Dedeh berencana untuk melanjutkan latihan dan juga menyelesaikan desertasi untuk program doktoralnya, dan tentunya kembali masuk kerja.
Hobi Olahraga Lari Sejak Kecil
Semangat Dedeh untuk menekuni olahraga lari ternyata memang sudah tumbuh sejak kecil dan mulai latihan secara serius sejak tahun 1992 hingga sekarang.
“Nah, itu dia. Jadi waktu kecil itu kerjaan saya berantem sama adik, terus kejar-kejaran,” kata Dedeh sambil bercanda.
“Lanjut deh, dikenalkan oleh guru olahraga saya dulu di SMP di Sumedang, kemudian lanjut di Bandung, lanjut di Jakarta dan sampai sekarang lanjut terus,” tambahnya.
Atlet lari gawang Indonesia, Dedeh Erawati saat bertanding di Amerika Serikat (Dok: Satrio Guardian)
Atlet lari gawang Indonesia, Dedeh Erawati saat bertanding di Amerika Serikat (Dok: Satrio Guardian)
Melihat maraknya olahraga lari di Indonesia saat ini, Dedeh turut menyemangatinya. Menurutnya, olahraga lari dan juga perlombaan maraton di luar negeri sudah biasa diikuti. Dedeh berpesan untuk tidak melupakan tujuan awal dari olahraga yang dilakukan.
“Yang pertama itu kita lari untuk sehat, jadi olahraga untuk sehat, untuk senang untuk bahagia gitu. Nah, setelah itu kalau misalkan kita punya target, berarti kan kita harus latihan yang continue paling enggak bisa tiga sampai empat kali per minggu. Jadi kalau misalkan latihannya continue, terus pola makan, istirahat dan lain-lainnya teratur, ditambah program yang sesuai, Insha Allah itu goal-nya pasti tercapai,” ujarnya menutup wawancara dengan [sub/ VOA].

Gubernur Pastika Minta BNN Optimalkan Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba

Renon,Balikini.Net - Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta Badan Narkotika Nasional (BNN) mengoptimalkan upaya  pencegahan terhadap penyalahgunaan  narkoba disamping upaya lainnya seperti penindakan dan rehabilitasi yang terus diintensifkan. Harapan tersebut disampaikan Gubernur Pastika saat menerima Kepala BNN Pusat Heru Winarko, di Ruang Kerjanya, Jumat (23/3). 
Lebih jauh Pastika menyampaikan bahwasannya pencegahan terhadap penyalahgunaan narkoba harus dilakukan secara masif dan melibatkan peran  segenap unsur masyarakat termasuk didalamnya peran dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM ) serta partisipasi dari CSR.  Ditambahkan Pastika, disamping upaya pencegahan, rehabilitasi terhadap para pengguna narkoba perlu terus diintensifkan. "Jika memungkinkan di Bali agar dibangun pusat rehabilitasi. Saya juga sudah bertemu dengan Universitas Shanghai China untuk pengembangan pengobatan tradisional bagi pengguna narkoba. Penindakan tetap jalan, pencegahan dan rehabilitasi juga harus jalan terus, " imbuhnya.
Gubernur Pastika yang didampingi Penjabat Sekda Provinsi Bali Ida Bagus Ngurah Ardha dan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Bali Dewa Putu Mantera juga meminta agar BNN  terus meningkatkan kinerjanya  mengingat tantangan ke depan yang semakin kompleks dan sulit serta  bersikap tegas terhadap setiap tindakan penyalahgunaan narkoba.  " Sekarang sudah beredar hampir 71 jenis narkoba, tantangan kedepan semakin sulit dan kompleks. Untuk itu kita harus terus percanggih sistem  dan tingkatkan sinergi yang ada. Kita selamatkan generasi muda dari bahaya narkoba," tuturnya. 
Sementara itu, Kepala BNN Heru Winarko menyampaikan bahwasannya pihaknya terus meningkatkan kerjasama dengan semua pihak khususnya dalam upaya  pencegahan serta pemberantasan dari penyalahgunaan narkoba. Disamping membangun  sistem yang canggih, upaya  penyuluhan terkait bahaya narkoba  ketengah masyarakat serta keterlibatan   desa adat dalam upaya pencegahan narkoba juga terus diintensifkan. " Sistem di lembaga kemasyarakatan pun rencananya kita perbaiki sehingga tidak ada lagi kesan bahwa lapas sebagai tempat perdagangan narkoba, " imbuhnya.
Pihaknya juga menyambut baik  keinginan  Pemprov Bali  untuk membangun pusat rehabilitasi  bagi para pengguna narkoba, dan BNN  siap mendukung upaya tersebut.[pro/r5]

Musrenbang Karangasem Usulkan Rp 4,089 Triliun Biaya Program

Karangasem,Balikini.Net - Dalam rangka merumuskan program pembangunan Tahun 2019, Pemkab Karangasem menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tingkat Kabupaten di Wantilan Kantor Bupati Karangasem, Jumat (23/3) kemarin. Kegiatan yang melibatkan urusan dari berbagai komponen pembangunan itu membahas Rp 4,089 triliun usulan program hasil pembahasan di tingkat forum perangkat daerah.

Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Pembangunan Darah (Bapelitbangda) Karangasem, I Made Sujana Erawan, memaparkan, usulan program itu diarahkan ke tiga sumber pendanaan. Pertama sebesar Rp 2,516 triliun diarahkan ke APBD Kabupaten Karangasem, Rp 268,12 miliar ke APBD Provinsi Bali dan Rp 1,304 triliun ke APBN. Pelaksanaan musrenbang telah melalui beberapatahapan yang dilaksanakan secara berjenjang yaitu pra musrenbang kabupaten di kecamatan-kecamatan, musrenbang kabupaten di kecamatan-kecamatan, forum konsultasi public dalam rangka penyempurnaan rancangan awal rencana kerja perangkat adarah dan terakhir forum perangkat daerah yang dilaksanakan 19 sampai 20 Maret lalu.

Usulan program yang pendanaannya diharapkan bersumber dari APBN telah disampaikan dan dibahas dalam Rakorbang Kemendagri di Yogyakarta berupa 109 usunan strategis dan 59 usulan tambahan. Untuk usulan pendanaan ke APBD Bali, input data sudah dilakukan menggunakan aplikasi E-Planing Bapada Litbang Bali pada 8 sampao 22 Maret lalu. ‘’Untuk musrenbang kabupeten ini akan kita laksanakan sampai 26 Maret nanti,’’ jelas Sujana Erawan.

Sebelum masuk ke pembahasan program, peserta Musrenbang mendapat arahan dari Kepala Bapeda Litbang Bali, I Wayan Wiasthana Ika Pura. Intinya pihaknya menggarisbawahi bahwa musrenbang kabupaten harus mengimplementasikan tema dari Rancangan Kerja Pemerintah (RKP) 2019 yaitu pemerataan pembangunan untuk pertumbuhan berkualits, dan tema rancangan awal Rencana Kerja Perangkat Daerah 2019 yaitu memperkuat sinergi dalam pertumbuhan berkualitas, merata dan berdaya saing menuju pembangunan berkelanjutan.

Sementara itu Bupati Karangasem, IGA Mas Sumatri, mengingatkan para peserta musrembang terus melakukan penggalian isu selain isu yang sudah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menangan Daerah (RPJMD).  Penggalian isu diutamakan pada masalah terkini akibat erupsi Gunung Agung. Menurut dia, erupsi menjadi tantangan berat pemerintah dalam menyusun rencana kerja akibat dari munculnya beperapa permasalahan seperti kerusakan infrastruktur, permasalahan sosial, kesehatan, ekonomi danlingkungan serta kemungkinan tidak tercapainya target pendapatan asli daerah. ‘’Usulan-usulan yang didorong ke provinsi maupun pusat, seluruh perangkat daerah harus mengawalnya. Kami juga berharap Bapeda Litbang Bali bisa memfasilitasi usulan kami ke pusatm dan juga dapat memprioritaskan dana provinsi untuk pemulihan kondisi perekonomian di Karangasem,’’ ungkapnya. [krs/r5]

Jumat, 23 Maret 2018

Mantra Ingin Bangun LPD lebih Maju

Buleleng ,Balikini.Net - Calon Gubernur Bali nomor urut 2 (dua) Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra memanfaatkan masa kampanye dengan menyisir wilayah timur Kabupaten Buleleng pada Jumat (23/3/2018). Di sela-sela kampanye Rai Mantra menyempatkan mengunjungi Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Tejakula, Kecamatan Tejakula, Buleleng. Dalam kesempatan tersebut Rai Mantra berbincang dengan petugas dan warga yang mendatangi LPD tersebut.

LPD sendiri merupakan lembaga keuangan mikro tingkat desa adat (desa pakraman) yang pendiriannya di Bali digagas pada 1983 oleh Prof. Ida Bagus Mantra yang tidak lain adalah ayah dari Rai Mantra. LPD digagas dengan tujuan sebagai benteng ketahanan ekonomi dan budaya masyarakat Bali. Seiring perkembangan ekonomi warga, LPD di seluruh Bali kini mengelola asset lebih dari Rp15 triliun. Atas karya besar tersebut, tak heran kini hampir semua LPD di Bali memberi penghargaan khusus terhadap Prof. IB Mantra dengan memajang foto beliau di ruang depan kantor mereka.

Pada kunjungannya, Rai Mantra mengatakan LPD adalah aset masyarakat Bali yang harus terus dipertahankan dan dikembangkan. Selama ini komitmen tersebut ia tunjukkan dengan mengembangkan seluruh LPD yang ada di Kota Denpasar. Hasilnya, dari 35 LPD yang ada di Kota Denpasar, tak satu pun yang sakit.

“Seluruhnya dalam kondisi sehat dan agak sehat. Hanya tiga LPD dalam kategori kurang sehat,” ujar Rai Mantra.

Mengenai rahasia menyehatkan LPD tersebut Rai Mantra mengatakan perlunya mengembangkan seluruh sumber daya yang ada khususnya yang berkaitan dengan sumber daya manusia dan tata kelola.

“Peningkatan sumber daya itu memerlukan pembenahan terus-menerus dan selalu mengikuti perkembangan jaman,” imbuh cagub yang bertandem dengan cawagub I Ketut Sudikerta itu.  

Dalam kesempatan tersebut Rai Mantra juga menyampaikan bahwa pihaknya tengah mempersiapkan sistem bernama KlikLPD yang memungkinkan anggota LPD melakukan transaksi secara online untuk keperluan jual-beli sarana dan komoditas pertanian. Sistem tersebut juga memungkinkan warga desa yang bekerja di kapal pesiar atau di luar negeri dapat mengirimkan uang melalui LPD sehingga tidak harus repot-repot menggunakan fasilitas lain yang ada di kota. Intinya, ujar Rai Mantra, LPD harus terus mengikuti dan mengadopsi pekembangan teknologi informasi agar tak tertinggal oleh kemajuan jaman.

“Dengan cara itu, LPD dapat terus mengawal kelestarian dan ketahanan desa adat. Cara berpikir boleh modern, tapi spiritnya tetap berakar pada tradisi Bali,” tandas Rai Mantra.(r4•)

Jika Terpilih, Berapa Lama Koster Merealisasikan Janji Kampanye-nya?

Denpasar,Balikini.Net - Seorang mahasiswa pada Uji Publik Pilgub Bali 2018 "Berebut Tahta Pulau Dewata" yang di gelar Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Udayana, Jumat (23/3), melontarkan pertanyaan menarik kepada calon Gubernur Bali nomer urut 1 Wayan Koster. Jika terpilih, berapa lama pasangan Koster-Ace sejak dilantik dapat merealisasikan janji-janji kampanyenya? Bagaimana jawaban Koster?
Tak mau sesumbar, Koster mengatakan untuk merealisasikan program yang dirancangnya ada yang jangka pendek maupun jangka panjang. “Ada yang pendek, ada yang panjang. Ada yang 2 bulan, 6 bulan, setahun, bahkan 5 tahun,”katanya.  Untuk jangka pendek, salah satu hal yang bisa segera diselesaikan adalah Perda tentang Desa Adat. “Soal Desa Adat bisa diselesaikan dalam 6 bulan termasuk pelaksanaannya,”kata Koster. 
Karena menurut dia, masalah desa adat adalah sangat penting. Selain Perda Desa Adat, Perda Tata Ruang juga bisa diselesaikan dengan segera.  Perda Tata Ruang yang akan menjadi acuan dalam melaksanakan pembangunan. Hal lain yang akan dilaksanakannya  segera adalah penyusunan Perda tentang Perlindungan dan Pemajuan Kebudayaan di Bali. Yang didalamnya, mengenai aksara Bali, busana Bali dan Bahasa Bali. 
“Nama-nama jalan, kantor, toko dan lainnya harus memakai aksara Bali, kita akan buatkan standarnya,”ucap Koster.  Dia juga akan menetapkan hari berbahasa dan berbusana Bali. Memang selama ini ada sejumlah kabupaten yang telah melaksanakannya, tapi kebijakan ini akan diterapkannya di seluruh Bali. “Sekarang ada tabanan dan Badung yang melaksanakannya, nanti kalau saya Gubernur wajib diterapkan diseluruh Bali,”tegasnya.
Prinsipnya, lanjut Koster program-program yang dicanangkan akan dilaksanakan secepanya. “Lebih cepat, lebih baik,”demikian Koster. [alt/r5]

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM SELENGGARAKAN DHARMA SANTHI

Karangasem,Balikini.Net - Demi menciptakan kerukunan atar umat beragama di Kabupaten Karangasem,Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri selaku Kepala Pemerintah Kabupaten Karangasem mengadakan acara Kegiatan Dharma Shanti yang dilaksanakan di Kediaman Bupati Subagan, Jumat (23/3/2018) 
Dalam acar tersebut dihadiri pula, Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa,  Perwakilan Forkopimda, Pemerintah dan Birokrasi ,unsur masyarakat, unsur desa pakraman dan Tokoh-Tokoh Agama se- Kabupaten Karangasem, Korda Pinandita Sanggraha Nusantara Kab. Karangasem dan Para Tim Ahli Bupati, dan Ida Sulinggih dari masing masing Kecamatan

Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri dalam sambutannya mengatakan, acara Dharma Santi yang bertemakan “Melalui Dharma Shanti Kita Wujudkan Keharmonisan dan Kerukunan Umat Menuju Karangasem The Spirit of Bali”. Pada kesempatan yang baik ini perkenankan saya secara pribadi dan atas nama Pemerintah menyampaikan selamat Hari Raya Nyepi Caka 1940, dapat berjalan aman, tertib, lancar dan penuh khidmat dan sekaligus saya menyampaikan selamat Hari raya Maulud Nabi Muhammad SAW bagi umat Islam, Hari Paskah, Kenaikan Yesus Kristus Bagi Umat Kristiani dan Hari Raya Waisak bagi umat Buddha. 
Selain itu pada bulan April penuh dengan Hari raya suci yang mesti kita laksanakan dengan hati yang tulus, Tawur Tabuh Gentuh lan Ida Betara Turun Kabeh di Pura Penataran Agung Besakih nyejer selama 22 hari mulai tanggal 31 Maret s/d 21 April 2018 dan Pujawali Ngusaba Kedasa di Pura Ulun Danu Batur yang Puncak Karyanya tanggal 31 Maret 2018.

"mari kita bersama sebagai umat se-Dharma merenung sejenak dan mengikuti kegiatantersebut memohon doa restu akan keselamatan kita semua,"ucap Bupati

Mas Sumatri juga mengatakan, Mengawali kembali kita melaksanakan Dharma Santi sebagai rangkaian Hari Raya Nyepi yang merupakan salah satu hari suci umat Hindu yakni pergantian tahun saka pada saat ini sangatlah berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena bertepatan dengan Hari Raya Suci Saraswati dengan demikian memiliki makna sangat penting bagi umat Hindu dalam momentum spiritual ini hendaknya Umat Hindu menjalankan catur brata penyepian sebagai bagian dari upaya intropeksi diri (mulatsarira) yaitu pembersihan diri bhuana alit dan juga alam semesta bhuana agung, sekaligus memohon kepada Dewi Saraswati dalam mengawali tahun saka ini diberikan anugrah ilmu pengetahun dharma dengan semangat yang baru dengan jiwa yang damai, yang lebih harmonis yang sesuai dengan nilai-nilai Tri Hita Karana. 

"Dalam Tri Hita Karana juga mengajarkan kepada umat Hindu bahwa Srada Bhakti pada Tuhan juga harus bisa dimanifestasikan dalam tindakan nyata menjaga dan melestarikan alam di sekitar kita,"ucapnya

"Mari kita jadikan Dharma Santi sebagai ajang Silaturahmi tali persaudaraan antar sesama yang tentunya momentum seperti ini sangat bermanfaat dan mengandung makna introspeksi diri mengembangkan sikap persaudaraan serta memupuk rasa saling menghargai dan saling menghormati antar dan inter umat beragama, dan selalu memegang teguh ajaran Wasudewa Kutum Bhakam, kita semua bersaudara menekankan arti penting persaudaraan yang sejati karena kita semua berasal dari sumber yang sama yakni Tuhan Yang Maha Kuasa,"pungkasnya. 

"Kegiatan Dharma Santi perlu dimasyarakatkan agar dapat dipahami maknanya untuk mencapai kedamaian dan kerukunan hidup antar umat beragama menuju pada persatuan dan kesatuan berbangsa dan bernegara,"imbuhnya 

Mas Sumatri melanjutkan , khususnya di Kabupaten Karangasem yang kita cintai Semoga melalui Dharma Santi dan perayaan hari umat beragama, kita dapat berpikir, bersikap dan bekerja lebih baik dari tahuntahun sebelumnya. Marilah kita melakukan instrospeksi diri terhadap kehidupan yang telah dilakoni sekaligus bercermin dari segala kekurangan untuk meniti jalan kearah kehidupan yang akan kita hadapi. Dengan semangat kebersamaan yang dilandasi rasa persatuan dan kesatuan, marilah kita membuka lembaran baru untuk bertindak dengan mendasarkan diri pada nilai-nilai agama sebagai landasan moral.

Sekda Adnya Mulyadi selaku ketua panitia dalam laporannya mengatakan, Salah satu program Pemerintah Kabupaten Karangasem adalah Pengembangan Nilai Budaya yang diwujudkan dengan Peningkatan Pembinaan Umat Beragama. Keberagaman agama yang tumbuh dan berkembang di Kabupalen Karangasem merupakan kenyataan Sejarah, tujuan Kegiatan ”Dharma Shanti” ini dilaksanakan untuk meningkatkan hubungan mesimakrama atau silaturahmi, hormat menghormati dan meningkatkan rasa kebersamaan dan kekeluargaan yang sudah berjalan baik selama ini, baik antar sesama umat dan antar umat beragama dan pemerintah. 

"Kegiatan Pelaksanaan Peningkatan Pembinaan Umat Beragama melalui ”Dharma Shanti” Tahun 2018 diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai ajang duduk bersama dan mengevaluasi diri untuk berani berbuat lebih baik didasari suasana Shanti atau damai antar seluruh komponen masyarakat khususnya di Kabupaten Karangasem,"pungkasnya

"Dharma Shanti juga sebagai upaya untuk meningkatkan implementasi serta menciptakan umat beragama yang harmonis, rukun, damai, dan sejahtera,"tuturnya 

Adnya Mulyadi melanjutkan, dasar pelaksanaan kegiatan Pengembangan Nilai Budaya dan Peningkatan Pembinaan Umat beragama melalui ”Dharma Shanti” tahun 2018 adalah sebagai berikut : 
1. Peraturan Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 15 Tahun 2017 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018
2. Peraturan Bupati Karangasem Nomor 69 Tahun 2017 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018 
3. Serta DPASKPD Tahun Anggaran 2018 pada Bagian Kesra Setda kab. Karangasem
Sumber Dana Pelaksanaan Program Pengembangan Nilai Budaya dalam Kegiatan Peningkatan Pembinaan Umat Beragama melalui Dharma Shanti, segala biaya dibebankan pada APBD Kabupaten Karangasem Tahun Anggaran 2018. 

"Melalui Dharma Shanti diharapkan para umat sedharma dapat berkumpul dan saling mengucap maaf, membangun hubungan yang lebih baik dan mengingatkan pentingnya hubungan dengan sesama umat manusia sebagai pelaksanaan konsep Tri Hita Karana. Kegiatan Dharma Shanti rangkaian Hari Raya Nyepi lsaka Warsa 1940 kita laksanakan untuk menjaga kedamaian bersama sehingga tercipta peningkatan kualitas kerja yang kondusif, Dharma Shanti berkaitan dengan Hari Suci Nyepi Tahun Saka I940 kali ini mengangkat tema ”Melalui Dharma Shanti, Kira Wujudkan Keharmonisan Ian Kerukunan Umat Menuju Karangasem The Spirit 0f Bali, ” Tegas Sekda Adnya Mulyadi

Disela-sela acara dharma shanti tersebut terdapat pula acara dharmawacana yang dibawakan oleh Ida pandita empu jaya acarya nanda Griya mumbul sari, dan dimeriahkan pula dengan acara Bondres dari karangasem [krs/r4]
© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved