-->

Rabu, 20 Desember 2023

Obyek wisata alam Teras Pangkung Jangu diresmikan, tawarkan keindahan alam Desa Poh Santen


Jembrana, Bali Kini -
Satu lagi obyek  Wisata Alam hadir di Jembrana setelah  diresmikan Bupati Jembrana I Nengah Tamba diDesa Pohsanten, Kecamatan Mendoyo, Rabu (20/12) 


Obyek  Wisata Alam Dan Rekreasi Teras Pangkung Jangu, hadir menawarkan keindahan alam desa Poh Santen dan sensasi bermain di out door .


 


Peresmian tersebut ditandai dengan pedagingan oleh tersebut Bupati Tamba didampingi oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jembrana Anak Agung Komang Sapta Negara


Bupati Tamba mengapresiasi acara tersebut dan merasa Bahagia dengan keberanian yang dilakukan Oleh Pemilik  Tempat Wisata ini, sehingga Dapat membuat tempat wisata seperti ini. 


"Hari ini saya merasa bahagia sekali, keberanian yang dilakukan pengelingsir kita Pak Janten, beliau punya pengalaman yang bagus, hari ini membuka yang disebut dengan Pokdarwis Teras Pangkung Jangu, beliau menjual alam yang sangat indah, ada teras-terasnya, ada flying fox nya juga, dan ada banyak lagi yang akan beliau kerjakan disini, "ucapnya


Pihaknya juga berharap tempat ini dapat dijaga dan dikelola dengan baik sehingga tempat wisata ini tidak terbengkalai.


" Saya berharap tempat ini tidak hanya dibangun saja tetapi bisa berjalan, dan tidak menjadi tempat wisata yang terbengkalai, "ujarnya


Bupati Tamba juga mengajak seluruh Masyarakat Kabupaten Jembrana untuk mengunjungi Tempat Wisata ini.


"Saya mengajak seluruh Masyarkat,  Pemerintahan Desa sebagai pionir didepan agar ikut membantu mensuport tempat wisata ini, dan juga anak-anak muda bisa berkunjung kesini," pungkasnya 


Sementara itu Direktur Teras Pangkung Jangu I Made Janten mengucapkan terima kasih atas dukungan Pemerintah dan kehadiran Bapak Bupati pada acara ini. Kedepan Ia senantiasa berkordinasi dan minta arahan untuk keberlanjutan usaha mengingat pengelolaan masih sendiri tanpa didukung konsultan.


" Terima kasih Bapak Bupati telah mendukung apa yang kami buat disini.Kami sangat bangga sekali dan betul-betul kami merasa senang sekali walaupun dengan kondisi yang serba kekurangan.

Kami membuat tempat wisata ini betul-betul sendiri, kami tidak mempunyai konsultan, tidak punya orang yang bisa memberikan pentunjuk selain bapak kami yaitu Pemerintah Kabupaten Jembrana, jadi kami banyak sekali mendapat arahan-arahan dari beliau," ucapnya 


I Made Janten juga berharap kehadiran Bupati Tamba dapat meberikan saran dan masukan untuk kemajuan tempat wisata ini


"Kami berharap dengan Bapak Bupati hadir disini agar memberi masukan untuk pengembangan tempat wisata ini," pungkasnya. ( Gusadi/hum)

Senin, 07 November 2022

Hingga Akhir Oktober 9,5 Juta Penumpang Terlayani di Airport Ngurah Rai


BALIKINI.NET | MANGUPURA — Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai - Bali dalam catatan statistik lalu lintas angkutan udara periode Oktober 2022 telah melayani sebanyak 1.382.881 penumpang dan 9.284 pesawat udara.

Dari angka total statistik tersebut terdapat kenaikan jika dibandingkan periode bulan sebelumnya yakni catatan pada bulan September 2022 ada sebanyak 1.267.886 penumpang dan 8.575 pesawat udara yang mengangkut, sehingga pada bulan Oktober 2022 masing-masing naik 9% untuk penumpang dan 8% pesawat udara.

Khusus 3 rute tujuan favorit domestik di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai - Bali yaitu posisi pertama Jakarta sebanyak 196.515 penumpang, Surabaya 46.346 Penumpang dan Ujung Pandang 20.532 Penumpang, sedangkan rute tujuan favorit internasional yakni Singapura 158.166 penumpang, Kualalumpur 91.610 penumpang dan Melbourne.

"Dari data penumpang Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai - Bali bisa dilihat kenaikan antara bulan September ke Oktober 2022 ada sebanyak 9 % disusul pesawat udara yang mengangkut juga mengalami kenaikan 8 %, hal ini turut dipengaruhi oleh reaktivasi rute penerbangan baik domestik maupun internasional", kata Handy Heryudhitiawan, General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai - Bali.

Adapun trafik harian terbanyak yang dilayani Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai – Bali pada bulan Oktober 2022 yaitu terjadi pada tanggal 16 Oktober 2022 sebanyak 28.208 penumpang domestik dan 24.120 penumpang internasional di tanggal 4 Oktober 2022.

Secara keseluruhan Januari hingga Oktober 2022,  telah melayani sebanyak 9.568.853 penumpang dan 88.758 pesawat udara, Jika ditarik perbandingan dengan tahun 2021 sebelumnya penumpang terlayani 2.547.493 dan 26.466 pesawat udara.

Artinya terdapat kenaikan di tahun 2022 secara persentase 276% penumpang dan 152% pesawat udara, sedangkan rata-rata selama 2 bulan terakhir di tahun 2022 yaitu September - Oktober 2022 mencapai 1.325.383 penumpang, untuk itu kami semakin optimis hingga akhir Desember 2022 mendatang kami dapat melayani lebih dari 11 Juta penumpang.

"Seiring dengan capaian positif ini, kami senantiasa memastikan para pengguna jasa tetap mematuhi aturan penerbangan khususnya melengkapi dokumen vaksinasi sebelum berangkat dan kami turut menambah kenyamanan penumpang dengan menempatkan artwork di terminal internasional serta beautifikasi terminal yang sudah mencapai 100%” ungkapnya. 

Jam operasional Bandara akan beroperasi selama 24 jam dan pembatasan operasi penerbangan (limited operation) di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai - Bali untuk penerbangan reguler mulai 13 - 17 November 2022. 

"Untuk itu saya turut mengimbau kepada calon penumpang dapat memastikan kembali jam penerbangannya kepada maskapai yang akan digunakan,” tutup Handy.

Jumat, 24 Juni 2022

Cegah Rabies dan Perkembangan Anjing Liar, Dinas Pertanian Denpasar Lakukan Vaksinasi dan Sterilisasi


Denpasar - Dinas Pertanian Kota Denpasar lakukan vaksinasi dan sterilisasi untuk pencegahan rabies dan perkembangan anjing liar. Pelaksanaan kegiatan bekerjasama dengan Bali Animal Welfare Association (BAWA) dan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana dilakukan di Bale Sambangan Sanur, Jumat (24/6). 

Kepala Dinas Pertanian Kota Denpasar, AA. Gde Bayu Brahmasta mengatakan ketersedian vaksin rabies di Kota Denpasar sampai dengan bulan Juni sejumlah 23.000 (dua puluh tiga ribu). Ketersediaan stok ini akan dimanfaatkan dengan sangat efektif mengingat populasi anjing di Denpasar, Bali saat ini diperkirakan sejumlah 89.796 ekor. Untuk anjing yang sudah divaksinasi sejumlah 6.767 ekor atau 7.54%

“Target kami, untuk pelaksanaan vaksinasi anjing di kawasan Sanur sebanyak 70% dari populasi. Hal ini untuk memberikan kenyamanan terhadap wisatawan yang akan berkunjung ke Sanur,” ujarnya 

Lebih lanjut, Bayu Brahmasta menyampaikan Kota Denpasar perlu melakukan pengendalian perkembangan anjing liar dengan melakukan sterilisasi. Kegiatan sterilisasi dapat menekan populasi Anjing yang berlebihan sehingga anjing liar yang berpotensi membawa virus rabies dapat dikendalikan. 

Ia menambahkan setelah Kelurahan  Sanur, kegiatan vaksinasi akan dilakukan menyasar 16 desa/kelurahan yang merupakan Kawasan perbatasan. Seperti Desa Pemogan, Kelurahan Pedungan dan Kesiman Kertalangu  yang merupakan Kawasan perbatasan dengan Badung maupun Gianyar.

“Strateginya kita membuat Immune belt . Jadi membuat antibodi yang mengelilingi kota Denpasar. Sehingga kita prioritaskan vaksinasi di daerah-daerah yang berbatasan dengan Badung dan Gianyar. Karena kita khawatir ada migrasi anjing ke wilayah Kota Denpasar,”ujarnya

Sementara itu, salah satu masyarakat, Eka  yang melakukan vaksinasi pada hewan peliharannya menyampaikan bahwa dengan adanya kegiatan vaksinasi dan sterilisasi ini dapat melindungi hewan peliharannya dari virus dan mengurangi sikap agresif. (**)

Kamis, 17 Februari 2022

Sekapur Sirih dengan Tarian di Gedung Daun sirih Taman Nusa


Denpasar, BALIKINI.Net – Memasuki boulevard dengan tanaman kelapa sawit sepanjang jalan menuju Gedung Daun Sirih para pengunjung disambut  tarian jaipong. 

Tari Jaipong atau Jaipongan adalah salah satu tari daerah yang sangat terkenal dan tidak asing bagi kita. Tarian ini ialah jenis tarian tradisional yang berasal dari Jawa Barat.

Gerakan tarian Jaipong adalah gabungan dari beberapa kesenian tradisional, seperti Wayang Golek, Pencak Silat dan Ketuk Tilu.

Tarian ini sangat enerjik dan unik. Dalam setiap pementasannya akan diiringi oleh musik tradisional bernama degung.

Selain enerjik, tarian ini juga dilakukan dalam suasana ceria dan humoris, sehingga sangat menghibur pengunjung yang datang ke Taman Nusa. Bahkan tidak jarang para penikmat jaipongan akan tertawa, tersenyum serta ikut menari bersama karena terbawa suasana riang gembira. Tari unik dari Jawa Barat ini, hingga kini masih tetap lestari.


Indonesia merupakan negara dengan kekayaan alam  dan keragaman budaya, adat dan ragam budaya nusantara meliputi seni tari, sastra, seni rupa, seni musik, seni bangunan dan sebagainya yang bisa disaksikan di kampung budaya Taman Nusa sambil  menikmati pemandangan alam Bali sepanjang sungai Melangit di timur Taman Nusa. 

Tari jaipong adalah salah satu keunikan budaya Indonesia yang menampilkan tarian enerjik. Tarian ini tidak pernah membuat bosan penonton dan disukai oleh berbagai kalangan  pengunjung serta usia.

Pada masa liburan Tahun Baru ada lonjakkan pengunjung  domestik lokal Bali dan wisatawan Nusantara. Mereka banyak melakukan overland tour, mulai dari daerah asal dan singgah di tempat wisata yang dilewati dan selanjutnya di Bali, salah satu itinerarynya yaitu ke Tamab Nusa.

Sehubungan dibukannya direct flight dari beberapa negara ke Denpasar, Bali, kami berharap ada optimis lonjakkan wisatawan asing menuju Bali yang nantinya akan berkunjung ke Taman Nusa, menjelajah Indonesia dalam waktu hanya setengah hari. (*)

Rabu, 09 Februari 2022

Pacaran Anak 17 Tahun, Remaja ini Dituntut 8 Tahun Penjara


Denpasar - Peringatan bagi remaja dan ABG yang mulai berpacaran. Tidak hanya dibangku SMA, bahkan berpacaran hingga melakukan hubungan intim sudah terjadi dibangku SMP.

Akibatnya, seperti yang dialami oleh IKTA yang masih berusia 18 tahun. Karena berpacaran hingga melakukan hubungan layaknya suami istri dengan kekasihnya Bunga (17). Iyapun dituntut hukuman penjara selama 8 tahun. 

Tidak hanya itu, pria asal Kuta ini juga dituntut pidana denda sebesar Rp.1 miliar. "Terdakwa diwajibkan membayar langsung restitusi sebesar Rp 3.710.000," ucap pihak Posbakum yang mendampingi terdakwa dalam sidang tertutup di PN Denpasar.

Dalam dakwaan yang disampaikan secara virtual oleh Jaksa Dina K Sitepu ke hadapan majelis hakim diketuai I Wayan Sukradana. Kasus ini berawal dari perkenalan terdakwa dengan gadisnya di medsos.

Hingga komunikasi berlanjut di WA sejak 4 Juni 2021. Lantas keduanya pun menjalani hubungan asmara. Singkat cerita, korban mengaku terus dirayu untuk melakukan hubungan intim dan akhirnya melalukan di rumah terdakwa di Kuta.

Sikap dari Bunga yang sering ke luar malam dan jarang bicara kepada ibunya. Membuat orang tua Bunga curiga. Setelah didudukkan dan didesak, Bunga mengakui telah menjalin asmara dengan terdakwa dan telah menjalin hubungan intim. 

Selanjutnya orang tua Bunga melaporkan terdakwa ke Polisi sebagai tindak pidana pencabulan terhadap anak di bawah umur. Jaksa Dina, dalam amar tuntutannya menilai perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dalam Pasal 81 Ayat (2) UU RI No. 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak.

"Menuntut agar terdakwa dihukum selama 8 tahun dan denda sebesar Rp.1 miliar subsidair 3 bulan kurungan. Serta membayar restitusi sebesar Rp 3.710.000," tuntut Jaksa Dina.

Jumat, 20 Agustus 2021

Selama Dua Hari, Maharani Kemala Foundation Laksanakan 1000 Vaksin Gratis Untuk Masyarakat Bali


BALI KINI ■ Semangat dalam membantu meringankan beban masyarakat terus digelorakan oleh Maharani Kemala Foundation (MKF). Kali ini, mereka melaksanakan program 1000 vaksin bagi masyarakat Bali. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk dukungan Maharani Kemala Foundation kepada pemerintah dan masyarakat dalam melaksanakan Serbuan Vaksinasi Nasional.

Ketua Umum Maharani Kemala Foundation Fita Fitri saat dikonfirmasi Kamis (19/8) sore di Denpasar mengatakan bahwa program yang dilaksanakan selama 2 (Dua) hari yakni tanggal 18 dan 19 Agustus 2021 ini dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya vaksin agar dapat terbentuk herd immunity (kekebalan tubuh-red).

"Program vaksin gratis bagi masyarakat Bali ini merupakan program dari Maharani Kemala Foundation bekerjasama dengan Polda Bali dan Bank Urban (BPR Urban Bali-red) sebagai bentuk kepedulian Kami kepada masyarakat serta dukungan kepada program Pemerintah dalam melaksanakan Vaksinasi. Kita laksanakan selama Dua hari yakni tanggal 18 dan 19 Agustus 2021," jelasnya.

Sementara Kasubbidkespol Dokkes Polda Bali I Nyoman Gustama menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan sosial yang dilaksanakan Maharani Kemala Foundation. Menurutnya, program vaksinasi ini bertujuan untuk mewujudkan kekebalan pada tubuh. Hal ini akan mampu meminimalisir terjadinya penularan virus Covid-19 yang saat ini masih terjadi.

"Program ini sangat bagus, guna mewujudkan kekebalan pada tubuh untuk meminimalisir terjadinya penularan," ujarnya.(**)

Senin, 03 Agustus 2020

Keresahan Seputar Reorganisasi Pasukan AS di Eropa

Pemerintah AS menarik belasan ribu personel militer dari Jerman, menyusul permintaan Presiden Donald Trump untuk mengurangi kehadiran pasukan AS di luar negeri. Menurut Pentagon langkah reorganisasi ini akan menguatkan keamanan AS, tapi ada yang khawatir langkah ini justru melemahkannya.


Minggu, 30 Desember 2018

Aksi Baksos Praja IPDN dengan IKAPTK

Bulengleng,balikini.net - Praja (Mahasiswa) Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Utusan Provinsi Bali bersinergi dengan Ikatan Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan (IKAPTK) Provinsi Bali, melaksanakan kegiatan Trakorps (Tradisi Korps) secara rutin di saat cuti/libur akhir tahun. 

Berbagai kegiatan sosial mengisi agenda Trakorps tahun 2018 ini, diantaranya : Hari Minggu (23/12) dilakukan penyerahan bantuan 50 (lima puluh) paket sembako kepada Para Sulinggih, Keluarga Kurang Mampu dan Kelompok Disabilitas, dengan mengambil lokasi di Desa Bubunan, Kecamatan Seririt, Buleleng. 

Salah seorang Sulinggih penerima bantuan, Ida Pedanda Udiana Sandi Kemenuh, dari Griya Paneraga, Desa Patemon, Seririt - Buleleng, menyampaikan rasa terima kasih kepada para mahasiswa (Praja) IPDN yang sudah peduli terhadap para Rohaniwan. 

Disisi lain, Camat Seririt I Nyoman Riang Pustaka yang juga merupakan purna (sebutan bagi lulusan APDN/STPDN/IPDN) angkatan 05 tamat tahun 1997 di Jatinangor, Sumedang - Jawa Barat mengatakan, "atas nama pemerintah daerah kami menyampaikan apresiasi kepada Praja IPDN yang telah melakukan kegiatan bhakti sosial di wilayah kami, dengan menyasar beberapa kelompok masyarakat, semoga kegiatan seperti ini dapat berlanjut pada tahun-tahun berikutnya," harap Nyoman Riang. 

Selanjutnya pada hari Sabtu (29/12) dilaksanakan aksi DONOR DARAH bertempat di Lapangan Bajra Sandi, dengan menyasar Praja IPDN, Purna Praja dan masyarakat umum. 

Ketua IKAPTK Provinsi Bali Drs. Dewa Made Indra, M.Si. didampingi oleh Wakil Ketua Nyoman Sunarya  dan Sekretaris IKAPTK Made Rentin, berkesempatan hadir dan menyaksikan secara langsung kegiatan Donor Darah tersebut. 

Ketua IKAPTK yang juga Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali menjelaskan bahwa kegiatan Bhakti Sosial Praja IPDN bersinergi dengan IKAPTK Provinsi Bali bertujuan untuk mengimplementasikan semangat pengabdian masyarakat sebagai salah satu tujuan pendidikan tinggi kepamong prajaan. 

"Kami diarahkan, dilatih, dididik dan dibina untuk mendedikasikan diri sebaik-baiknya untuk pemerintah dan masyarakat, Induk Kampus kami yaitu Kementerian Dalam Negeri berharap Purna Praja harus menjadi bibit-bibit yang terbaik dalam pemerintahan, harus menjadi inovator, motivator dan insan-insan yang terbaik yang bisa memberikan contoh dan teladan bagi penyelenggaraan pemerintahan," tegas Dewa Indra. 

Lebih lanjut Dewa Indra memberi apresiasi kepada masyarakat umum yang turut serta dalam melakukan donor darah, karena sumbangan mereka sangat berharga, "seperti pepatah mengatakan setetes darah untuk kehidupan dan kemanusiaan," pungkas Dewa Indra.

Ketua Panitia I Gede Angga Praba Utama, Nindya Praja (Mahasiswa Tingkat III IPDN) saat temui ditengah-tengah kesibukan memimpin kegiatan Donor Darah Sabtu pagi (29/12) di sisi selatan lapangan Bajra Sandi memaparkan bahwa kegiatan Trakorps ini merupakan yang ke - 14 bagi Praja Utusan Bali, secara rutin dilaksanakan 2 (dua) tahun sekali. "Tahun 2018 ini merupakan Trakorps yang ke-14 dengan berbagai agenda kegiatan sosial yaitu penyerahan bantuan sembako, gerakan kebersihan lingkungan di Pura Lempuyang, aksi Donor Darah, dan malam hari akan ditutup dengan acara keakraban/hiburan," terang Angga, sapaan akrab Madya Praja itu. (rtn/*)

Selasa, 04 Desember 2018

ANJANGSANA TAMAN NUSA

Gianyar,Balikini.Net -  Seni, budaya dan tradisi sudah menjadi bagian dari masyarakat Indonesia yang dilestarikan dan dikemas dalam bentuk seni musik, seni tari, seni rupa maupun seni pertunjukan 
Dalam rangka mendorong milenial pengunjung Taman Nusa untuk tetap mengaktifasi dan melestarikan seni, budaya dan tradisi maka penguatan pegelolaan obyek wisata budaya dalam pemajuan kebudayaan menyasar komunitas musik ethnic, indie band dan penggiat kuliner tradisional untuk diangkat, dikenal dan diketahui masyarakat luas. Kegiatan ini “Anjangsana” dibuka pada Minggu 2 /12/ 18 yang merupakan kegiatan rutin setiap Weekend pada jam 5 sore – 7 malam. 

Menampilkan 10 band musik ethnic dan Indie yang akan melantunkan lagu karya terbaik mereka serta lagu lagu Nusantara sambil menikmati keindahan alam, teras sering di atas sungai melangit. Pengunjung diberikan gratis masuk area Anjangsana. Kegiatan “Anjangsana” ini bertujuan sebagai sarana untuk mengangkat sekaligus meningkatkan potensi seni dari komunitas seni serta sekolah sekolah di Bali Setiap daerah di Indonesia menyimpan keunikan tersendiri, seperti bahasa daerah, pakaian adat, makanan khas, maupun tradisi. 
Dan saat ini masih tentang Papua, Mungkin tidak banyak yang tahu bahwa Papua memiliki salah satu bentuk cara masak, sebuah tradisi masak yang sangat unik yaitu Bakar Batu. Ini merupakan cara masak tradisional yang sangat papuler di kehidupan sehari-hari masyarakat Papua. Tujuannya ialah untuk menunjukkan rasa syukur, menyambut kebahagiaan atas kelahiran, kematian, serta sebagai bentuk kebersamaan. Dan tentunya pengunjung anjangsana akan berdiskusi langsung sama teman-teman kita dari Papua. Sebuah pengalaman yang sangat menarik dan mengesankan bisa menyaksikan proses Bakar Batu langsung di Anjangsana Taman Nusa Pada panggung Anjangsa selain musik ethnic dan Band Indie akan ditampilkan Tari Tubuh Papua Papua Body. 

Alam adalah tubuhku dan jiwa adalah alamku. Sungai, sampan dan sagu merupakan satu kesatuan yang tidak bisa lepas dari kehidupanku, kemana arah kaki berpijak Dunia terasa sempit dengan tidak merasakannya, aku membutuhkannya sebagai lambang Kemakmuran dan Kesuksesaan. Tubuhku masih bergetar dengan sendirinya. Simbol dari Keperacayaan ku adalah Kekuatan Kehidupan, kekuatan Tubuh dan Kekuatan Jiwa. Tulang dan Darah adalah satu dalam tubuh yang melekat pada Dunia ini. Diinginkan atau tidak aku akan tetap sampaikan kepada mereka di Negeri ini, bahwa aku memiliki harapan untuk bangkit. Tulang dan darah menembus pilu untuk keluar mengatakan sesuatu kepada Dia, kepada Mereka dan kepada Semua orang bahwa tubuhku adalah tubuh suku Kamoro yang tidak akan pernah habis dan selalu akan ada untuk menyinari cakrawalah ini. 

Sambil menyaksikan seni musik dan pertunjukkan serta tradisi bakar batu, tidaklah lengkap kalau belum mencoba kuliner tradisional yang disajikan pada pondokan pondokan kuliner dengan harga yang sangat terjangkau mulai dari penganan, jajan pasar, aneka gorengan, bakso, sate ayam, aneka kerupuk, keripik, rujak, nasi jingo serta minuman segar dan minuman tradisional yang menyertai pengunjung untuk beranjangsana. Kedepannya akan dilakukan kerjasama kemitraan dengan penggiat kuliner khas nusantara serta kerajinan tradisional di Bali Kami sangat berterimakasih kepada Prog World, Komunitas Seni dan Fans, Media, Praktisi Pariwisata dan Budaya, Pemerintah, Pihak Keamanan serta rekanan sales Taman Nusa seperti travel agent, freelance, tourist information, hotel dan villa atas dukungannya sehingga event Ajangsana Taman Nusa lancar dan sukses Selain terkenal dengan objek wisata alamnya, Bali juga terkenal dengan wisata budayanya. Seni musik, seni tari dan tradisi menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke pulau Bali. [rls/r6]


Senin, 19 Maret 2018

Gangguan Jiwa dan Kasus Bunuh Diri Tinggi, Ini Langkah Koster

Denpasar, Balikini.Net - Tingginya angka pengidap gangguan jiwa di Bali, mendapat perhatian serius dari Calon Gubernur Bali nomor urut 1 Wayan Koster. Data dari Suryani Institut for Mental Health (SIMH), angka gangguan jiwa sudah mencapai 900 orang dari 2,3 per seribu penduduk di Bali, dan diperkirakan angka tersebut terus meningkat hingga saat ini. Pasangan dari Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) ini, menilai gangguan jiwa adalah masalah serius yang harus ditangani, tidak ada pada upaya pengobatan akan tetapi pencegahaannya sedini mungkin.

Keseriusan Koster mencari formula mengatasi masalah gangguan jiwa di Bali dengan meminta masukan Direktur SIMH Prof. Dr Luh Ketut Suryani, yang selama ini memang sangat konsen dengan permasalahan dan penanganan gangguan jiwa di Bali. Tak segan-segan, Koster datang langsung ke kediaman Guru Besar Universitas Udayana untuk meminta gambaran kondisi pengidap gangguan jiwa di Bali, yang akan diformulasikan menjadi sebuah kebijakan pemerintah jika dirinya dipercaya memimpin Bali kedepan. “Masalah gangguan jiwa di Bali adalah sangat serius, terlebih dari data jumlahnya mengalami peningkatan setiap tahunnya,”ujar Koster di Denpasar, Minggu (18/3). 

Koster membenarkan telah berdiskusi dan meminta masukan dari LK Suryani mengenai penanganan pengidam gangguan jiwa, serta kasus bunuh diri di Bali. Menurutnya, pemerintah selain memaksimalkan perangkat daerah terkait, juga memberdayakan lembaga swadaya masyarakat yang memiliki kepedulian terhadap masalah-masalah tersebut. Dari hasil dialog singkat diketahui, peranan masyarakat sekitar, termasuk keluarga sangat besar dalam menentukan kesembuhan pengidap gangguan jiwa, jadi tidak semata-mata hanya melalui pengobatan di Rumah Sakit Jiwa. Artinya, pengidap gangguan jiwa bisa sembuh tanpa obat.

Gangguan jiwa lanjut dia, diketahui juga sebagai salah satu penyebab bunuh diri, selain akibat deprese, hubungan yang tak baik, penyakit fisik serta permasalahan ekonomi. Koster juga sangat miris dengan tinggi angka bunuh diri di Bali. Penanganan permasalahan-permasalahan Ini harus dilaksanakan sedini mungkin, salah satunya melalui dunia pendidikan, agar SDM Bali  berkarakter, beretika dan memiliki moral yang baik, sesuai dengan nilai-nilai ajaran agama Hindu. 

Pendidikan ini bisa dilaksanakan melalui kegiatan non formal dengan menggunakan fasilitas balai banjar, dimana anak-anak akan diajarkan kegiatan-kegiatan kesenian, seperti menari, menabuh, membaca sloka, dan kegiatan yang bernafaskan keadaamnya. Sehingga akan terbentuk SDM berkulitas, memiliki intergitas moral, etika, kesantunan, karakter dan jiwa yang dibangun berdasalkan nilai-nilai Agama Hindu, seni, adat, dan kearifan lokal masyarakat Bali.[ALT/R4]

Sabtu, 20 Januari 2018

Saksikan, Pertujukan Kolosal 'Smile Bali Smile' di Bajra Sandi, Renon

Denpasar, Balikini.Net - Grup band legendaris Crazy Horse mempromosikan pariwisata Bali terkait erupsi Gunung Agung dengan menyelenggarakan "Smile Bali Smile (SBS)" pada 21 Januari 2018.

Vokalis Crazy Horse, Benny di Denpasar, Jumat, mengatakan keprihatian tersebut akibat dampak erupsi Gunung Agung, karena itu pihaknya ingin menyelenggarakan konser musik sebagai bukti bahwa Bali masih layak dikunjungi wisatawan.

"Dalam kegiatan SBS tersebut selain musik juga diselenggarakan kesenian Bali, antara lain tari Panyembrahma kolosal, tari Barong, marching band, tari Kecak, dan beragam pertunjukkan lain," katanya.

Ia mengatakan melalui kegiatan ini berharap kunjungan wisatawan ke Bali tidak merasa khawatir dan takut mengunjungi objek-objek wisata di Pulau Dewata.
"Keberadaan Gunung Agung sangat jauh dari objek wisata vital di Pulau Dewata. Oleh karena itu saya berharap wisatawan tetap datang ke Bali. Apalagi pemerintah telah memberi jaminan jika terjadi meletus gunung tetinggi di Pulau Dewata itu," ucapnya.

Ketua Panitia SBS Ida Bagus Alit Widiantara mengatakan kegiatan ini murni sebagai wujud kepedulian dan keprihatinan di tengah terjadinya erupsi Gunung Agung, sehingga berdampak pada sektor pariwisata.

"Kegiatan pada 21 Januari itu baru awal saja. Dari acara tersebut sebuah kegiatan yang menunjukkan kepada dunia mengenai kondisi Bali. Karena di luar negeri pemberitaannya seolah-olah Bali ditenggelamkan lahar. Padahal kita tetap bisa senyum dan beraktivitas masing-masing," ujarnya.

Seorang panitia SBS Bagus Mantra menambahkan acara tersebut diselenggarakan di Lapangan Niti Mandala Renon, Kota Denpasar serta di dukung sedikitnya 40 band lintas genre dan generasi.

"Kegiatan ini murni persembahan untuk Pulau Dewata tidak ada kaitannya dengan hajatan politik. Semua gotong-royong, dan saling menyumbang. Acara tersebut dengan spirit serta modal semangat bergotong-royong," katanya. [AN/r5]


Sabtu, 04 November 2017

Kedux Garage, Kreator Denpasar Yang Menginspirasi Banyak Generasi Muda

Denpasar, Balikini.Net - Kedux yang memiliki nama asli Nyoman Gede Sentana Putra merupakan pemilik dari rumah modifikasi motor Kedux Garage. Dimana Motor hasil garapannya beberapa kali menjadi juara di sejumlah even kontes motor nasional maupun mancanegara. Tidak terlepas dari nama NK13, yang begitu lekat dengan Pulau Dewata, Kedux merupakan salah satu creator muda asal Denpasar yang kini banyak menginspirasi generasi muda Bali untuk bisa menjadi mandiri dan berkreasi tanpa harus takut dengan namanya sebuah kegagalan.

Saat Tim Humas Kota Denpasar menemui sang creator Kedux di rumah modifikasinya yang beralamat di Jalan Nangka Selatan, Gang. 2 No. 7, Denpasar, Sabtu (4/11). Tim Humas berbincang-bincang sejenak dengan Kedux mengenai bagaimana awal mula dia merintis usaha sebagai seorang creator modifikasi motor.

“Saya mengawali aktivitas di dunia motor sebagai builder dan melukis pinstripe di sebuah bengkel Harley dekat rumah pada tahun 2006. Sedikit demi sedikit saya belajar mendesain motor, sampai kemudian seseorang disana meminta saya untuk belajar pinstripe. Segala macam majalah mengenai modifikasi motor saya lihat, sambil belajar menggambar pinstripe”, ungkap Kedux. Berawal dari sana, Kedux mulai menguasai keahlian mengenai pinstripe dan pada 2008 ia memulai usaha kecilnyanya sendiri dirumahnya dengan membuka sebuah bengkel cat motor dengan pinstripe custom seadanya. Dengan bermodal uang 600 ribu rupiah, Kedux memulai usahanya dan menghasilkan uang dari usaha yang dibuatnya sendiri dengan mendesain helm seorang customer, dan dibayar 700 ribu yang pengerjaan semuanya masih serba manual dengan menggunakan kuas. Dari hasil uang itulah ia mulai membeli perlengkapan bengkelnya sedikit demi sedikit seperti oven, airbrush, dan lain-lain. Dari sanalah awal berdirinya Kedux Garage sampai saat ini.

“Awalnya hanya bermodal nekat saya meminjam uang di bank dan mulai mencoba sebuah membangun motor, karena di cat dan painstrip saja sudah kurang menantang bagi saya. Saya terus belajar dan mencoba hal-hal yang baru dengan tingkat tantangan yang meningkat, saya mencoba hal baru dan sampai akhirnya membuat sebuah motor custom. Dimana motor-motor yang saya buat dengan tangan saya sendiri mulai disukai oleh teman-teman saya yang ada di komunitas kreatif NK13, dan mulai memesan untuk membuat sebuah motor custom. Dan saya juga rajin mengikuti event-event acara custom bike dari awal even di Bali, Indonesia sampai sekarang di Jepang. Dan hasil karya motor-motor custom bike sudah banyak disukai para pecinta motor custom”, ungkap Kedux. Selain motor, Kedux juga memproduksi sebuah merchandise dengan nama Clothing NK13 yang sudah menyasar pasaran internasional di luar Negeri sana, seperti di Amerika, Calivornia, dan Jepang. Ini merupakan salah satu usaha kerasnya yang ia rintis dari bawah dan berani mencoba sesuatu hal yang baru. Dengan awal merintis dengan modal 600 ribu rupiah, kini Kedux memiliki omset mencapai ratusan juta.

Dan Kedux berharap para generasi muda yang ada di Bali, khususnya generasi muda Denpasar untuk berani mencoba sesuatu yang baru dan sesuai dengan minat serta keahlian yang kalian punya. Jangan takut mencoba sesuatu yang menurut kalian bagus dan berguna untuk kalian, walaupun kalian di cemooh pada awalnya, karena ukuran kesuksesan itu tidak akan didapat secara instan, perlu banyak proses yang dilalui walaupun itu menyakitkan dan berat. Asalkan jangan lupa akan jati diri kalian sebagai orang Bali yang memiliki budaya. “Dan kepada Pemerintah Kota Denpasar, saya berharap Pemerintah terus mendukung para generasi muda didalam bidang kreatifnya serta pemerintah bisa memberikan akses dan peluang seperti bagaimana mempromosikan kreasi yang sudah dihasilkan. Selain itu juga, Pemerintah tidak monoton didalam membuka ruang kreatif bagi para generasi muda dan lebih bisa memberi ruang gerak yang luas selain yang sudah disediakan saat ini, karena pemerintah merupakan orang tua bagi kami generasi muda untuk bisa maju dan terus berkreasi”, ujar Kedux. (ays’/r7)

Senin, 01 Agustus 2016

Bisnis Narkoba Freddy Budiman Berakhir

(VOA/Fathiyah Wardah)
JAKARTA  Balikini.net - Freddy Budiman sudah dieksekusi mati di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, karena keterlibatannya dalam kasus narkoba. Namun cerita tentang Freddy tidak berhenti begitu saja.

Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar mengungkapkan dugaan keterlibatan aparat dalam bisnis narkotik Freddy Budiman. Haris mengaku mendapatkan cerita tersebut ketika mengunjungi Freddy di Lembaga Pemasyarakatan Besi, Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah pada 2014.

Haris mengungkapkannya saat ini karena pengakuan Freddy yang ditulisnya dalam bentuk surat dan dikirimkan kapada juru bicara Presiden Johan Budi tidak mendapatkan tanggapan.

Menurut Haris, Freddy mengaku kepadanya bahwa dia bukanlah bandar narkotika melainkan operator penyelundupan. Bosnya ada di China. Setiap kali akan membawa barang masuk ke Indonesia kata Haris , Freddy selalu menghubungi aparat kepolisian, Badan Narkotika Nasional (BNN) serta petugas bea dan cukai. [VOA/BK}

Kamis, 28 Juli 2016

Biogas Simantri : Harapan Ketahanan Energi Petani Bali

RI 2 yusup kala /pastika
Balikini.Net Pemerintah Provinsi Bali diharapkan melakukan evaluasi terhadap pengembangan biogas pada program sistem pertanian terintegrasi (Simantri) agar berjalan dengan optimal. Optimalisasi pengembangan biogas menjadi penting dalam upaya mewujudkan ketahanan energi dan ketersediaan energi bagi petani di Bali. Harapan tersebut disampaikan peneliti senior dari Fakultas Pertanian - Universitas Udayana, Dr. Gusti Ngurah Alit Susanta Wirya, S.P, M. Agr dalam keteranganya di Denpasar sebelumnya .

Alit Susanta berpandangan cukup banyak petani anggota Simantri yang memiliki kemampuan untuk mengolah kotoran ternak menjadi biogas. Kenyataanya cukup sedikit yang mengolah menjadi biogas. Begitu juga pengolahan kotoran ternak menjadi biogas oleh petani anggota kelompok Simantri hanya dinikmati oleh beberapa anggota kelompok. “instalasi yang ada sekarang susah menjangkau rumah tangga, apalagi kalau kandang sapi jauh dari perumahan” ujar Alit Susanta.

Menurut Alit Susanta, harus diakui petani belum merasakan mendapatkan manfaat dari pengembangan biogas Simantri. Manfaat baru dirasakan oleh segelintir petani yang pemukimanya berdekatan dengan kandang sapi yang menjadi tempat pengolahan biogas. Petani yang tempat tinggalnya jauh dari kandang menjadi malas untuk terlibat dalam pengolahan kotoran ternak menjadi biogas.

Teknologi biogas merupakan salah satu teknologi tepat guna untuk mengolah limbah peternakan yang diharapkan dapat membantu mengatasi masalah lingkungan. Pemanfaatan limbah ternak menjadi biogas juga menjadi upaya mengurangi efek pemanasan global sebagai dampak dari emisi gas metan. Teknologi biogas kedepan juga diharapkan mampu menyediakan energi yang murah dan ramah lingkungan bagi keluarga petani secara swadaya.

Anggota Komisi III DPRD Kota Denpasar I Wayan Suadi Putra, ST mengungkapkan biogas Simantri seharusnya menjadi bagian dari program ketahanan energi di tingkat petani di Bali. Dengan memanfaatkan kotoran ternak menjadi biogas seharusnya kebutuhan petani akan energi alternatif dapat terpenuhi. Permasalahannya Pengembangan biogas masih dalam skala mikro dan itu juga belum dapat dinikmati oleh seluruh anggota kelompok simantri. “Kadang juga masih sebatas untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar di lokasi pengelolaan biogas” tegas Anggota DPRD Kota Denpasar dari Fraksi PDI-P tersebut.

Suadi Putra menegaskan evaluasi pengembangan biogas Simantri harus dilakukan dengan cepat dan terencana. Mengingat jika kemudian diberikan sentuhan teknologi tentu prospek bisnisnya akan sangat bagus. “apabila kedepan prospek bisnisnya bagus bisa dikemas dalam tabung, ini menjadi peluang ditengah fluktuasi harga gas elpiji 3 kg” ujarnya.

Mengemas biogas kedalam tabung LPG menjadi peluang baru dalam pengembangan dan pemasaran biogas di Bali. Tantanganya biogas mengandung gas hydrogen sulfida (H2S) yang tinggi pula yang berpotensi mencemari lingkungan. Gas hydrogen sulfide dapat menyebabkan korosi pada bahan besi seperti kompor gas dan tabung gas.

Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat mendampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla mengunjungi Simantri 355 Gapoktan Giri Lestari, Desa Baturiti, Tabanan menyampaikan dalam upaya mengatasi dampak kandungan sulfur pada biogas telah dikembangkan Kantung Penampung Biogas dan Desulfurizer. Hilangnya kandungan sulfur pada biogas akan mengurangi korosi pada peralatan yang memanfaatkan biogas tersebut.

Perangkat kantung penampung biogas dan desulfizer hasil temuan Prof. Cokorda Tirta Nindia, Ketua riset Fakultas Teknik Mesin Udayana tersebut juga bisa disambungkan langsung dengan genset berkapasitas 1000Kwh karena sudah merupakan gas murni dan zero emisi. “setelah diolah dengan peralatan ini, kandungan sulfur pada biogas yang sudah dihasilkan Simantri akan hilang. Sehingga kendala selama ini yang dialami, yakni peralatan cepat rusak akibat korosi bisa ditangani, jadi kompor, lampu dan lainnya akan lebih awet” papar Pastika.

Menurut Pastika, dengan teknik booting, biogas non sulfur tersebut juga bisa ditampung kedalam tabung ukuran 12 kg. Dengan ditampung dalam tabung akan lebih efektif untuk dipindah-pindah. “Kalau sudah ditampung ke dalam tabung, akan efektif, karena nantinya tinggal dibawa kerumah masing-masing untuk dimanfaatkan untuk memasak, sehingga tidak perlu membeli gas lagi,” imbuh Pastika.

Pastika mengakui kantung Penampung Biogas dan Desulfurizer, kini dalam proses uji coba. Uji coba sebelumnya sudah dilakukan  di beberapa Simantri yang tersebar di Bali. Pada tahap selanjutnya akan dikembangkan guna melengkapi peralatan di masing-masing unit Simantri.

Ketua Simantri 125 Gapoktan Sawo Kabeh Desa Dawan Klod Kecamatan Dawan Klungkung Wayan Sumerta mengakui belum mengetahui terkait uji coba mengakui kantung Penampung Biogas dan Desulfurizer. Menurutnya permasalahan utama dalam pengelolaan kotoran ternak menjadi biogas adalah terbatasnya anggota Simantri yang bersedia turut serta. Kondisi ini terjadi karena hanya anggota yang rumahnya berdekatan dengan tempat pengolahan yang dapat menikmati dan memanfaatkan biogas. “pengolahan biogas hanya dilakukan seminggu dua kali, dan itu juga yang terlibat hanya anggota yang menikmati biogas” ujar Wayan Sumerta.

Sumerta menyampaikan permasalahan lain dalam pengolahan biogas yaitu keterbatasan daya tampung bak pengolahan biogas yang hanya mampu maksimal menampung 25 meter kubik. Sedangkan jumlah kotoran sapi cukup banyak, sehingga tidak keseluruhan kotoran sapi dapat diolah dan dimanfaatkan. Jika disimpan tidak ada tempat penyimpanan yang memenuhi standar. Sehingga kotoran sapi yang tidak terolah hanya dikeluarkan dari kandang dan dibiarkan ditumpuk di ruang terbuka. “kotoran yang lebih terpaksa hanya ditumpuk dan dibiarkan hingga kering, setelah kering baru diolah menjadi kompos” papar Sumerta.

Berdasarkan hasil penelitian I Nyoman Adijaya dan I M. R. Yasa dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bali pada tahun 2012 diketahui bahwa Rata-rata limbah padat segar dan urin yang dihasilkan seekor induk sapi dengan berat 225 kg -250 kg adalah 14,87 kg dan 5,94 liter per hari. Sedangkan menurut data Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali, hingga akhir 2015 jumlah kelompok Simantri di Bali mencapai 547 unit. Dimana tiap kelompok minimal memiliki 20 ekor ternak sapi. Jika memakai hitungan kasar maka 547 unit Simantri dikalikan dengan 20 ekor sapi dan 14,87 Kg kotoran sapi, maka dalam satu hari di Bali terdapat jumlah kotoran sapi yang berpotensi diolah menjadi biogas mencapai 162.677,8 Kg. Jumlah tersebut belum termasuk kotoran ternak sapi yang ada dikandang-kandang milik petani.

Dosen Fakultas Teknik UIKA Bogor,  M. Hariansyah dalam tulisanya yang berjudul “Pemanfaatan Kotoran Hewan (Ternak Sapi) Sebagai Penghasil Biogas” menyebutkan Setiap 1 ekor ternak sapi/kerbau dapat dihasilkan ±2 meter kubik biogas per hari. Potensi ekonomis biogas adalah sangat besar, hal tersebut mengingat bahwa 1 meter kubik biogas dapat digunakan setara dengan 0,62 liter minyak tanah. 1 meter kubik biogas  juga dapat disetarakan dengan 0,46 kg LPG atau 0,62 liter minyak tanah. Selain itu 1 meter kubik biogas juga dapat disetarakan dengan 0,52 liter minyak solar atau 0,80 liter bensin atau 3,5 kg kayu bakar.

Dalam buku berjudul “Petunjuk Praktis Manajemen Umum Limbah Ternak Untuk Kompos Dan Biogas” yang disusun oleh Kaharudin Farida dan Sukmawati M dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTB disebutkan bahwa untuk ukuran rumah tangga dengan jumlah ternak 2 – 4 ekor atau suplai kotoran sebanyak kurang lebih 25 kg/hari cukup menggunakan tabung reaktor berkapasitas 2500 – 5000 liter yang dapat menghasilkan biogas setara dengan 2 liter minyak. Jika harga eceran minyak tanah Rp. 3.500/liter maka penggunaan biogas dapat mengurangi biaya rumah tangga sebesar Rp 2.500.000/tahun. Satu reaktor biogas kapasitas 2500 liter membutuhkan biaya Rp. 3.500.000 dengan umur penggunaan berkisar 10 tahun. Dengan demikian penggunaan biogas secara nyata menurunkan biaya rumah tangga tani untuk membeli minyak tanah.

Tiga dosen dari  Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Yasinta Fajar Saputri, Teguh Yuwono,  dan Syariffuddin Mahmudsyah dalam artikel yang berjudul “Pemanfaatan Kotoran Sapi untuk Bahan Bakar PLT Biogas 80 KW di Desa Babadan Kecamatan Ngajum Malang” menyebutkan bahwa energi yang terkandung dalam 1 meter kubik biogas sebesar 4,7 kWh atau dapat digunakan sebagai penerangan 60 – 100 watt selama 6 jam. Dengan asumsi kasar di Bali saat ini terdapat 547 unit simantri dengan 20 ekor sapi tiap Simantri dan setiap ekor sapi mampu menghasilkan 2 meter kubik biogas perhari maka dalam satu hari Bali memiliki potensi biogas sebesar 21.880 meter kubik biogas. Jumlah tersebut setara dengan 10.064,8 Kg LPG atau setara juga dengan 102.837 KWH energi listrik.(Muliarta)

Senin, 25 Juli 2016

UBUD VILLAGE JAZZ FESTIVAL 2016.

Balikini.net -Ubud Village Jazz Festival ke 4, akan diadakan pada tanggal 12-13 Agustus 2016 di ARMA Museum dan Resort, ubud dan menampilkan jejeran musisi bertaraf dunia.  Menjunjung tinggi kebersamaan dalam perbedaan dan keunikan musisi jazz itu sendiri, merupakan sub tema UVJF dimana komitmen festival adalah menghasilkan serangkaian pertunjukan jazz yang unik dan berkarakter, dengan melibatkan artist pendatang baru, musisi legendaris dan sekelompok murid.

Musisi  jazz legendaries dari Indonesia seperti Margie Segers, Oele Pattiselano, Glen Dauna, (yang akan tampil sebagai The Daunas bersama anaknya Rega dan Indra), Jeffrey Tahalele dan Arief Setiadi. Reuben Rogers, pemain bass kelas dunia yang telah bekerja sama dengan Wynton Marsalis, Roy Hargrove, Joshua Redman, dan Dianne Reeves, akan tampil bersama Peter Bernstein, salah satu guitarist jazz yang paling disegani dan menjadi inspirasi bagi banyak musisi. Bernstein, seorang guitarist jazz yang paling impresif menurut Jim Hall, sebagain  yang pertama kali “menemukan” Peter Bernstein.

LOUIS! Project dari Belanda, sebuah program music tentang Louis Amstrong yang akan membawa tiap penonton ke era swing, lengkap dengan atmosfir  blues dan improvisasi vocal, yang membuat kita serasa di daerah asal Jazz, New Orleans. Dan untuk pertama kalinya di Indonesia, Youn Woo Park Trio (Korea Selatan) akan turut meramaikan UVJF. Ian Sionti Trio, yang merupakan kerjasama dari Accion Cultural Espanola dan UVJF, akan menampilkan music jazz bercampur flamenco, music tradisional Spanyol.

Julian Banks trio dari Australia, yang merupakan kerjasama dengan konsulat Australia di Bali, akan tampil unik dengan komposisi bass, drum, saxophone dana kendang Sunda.
Tidak ketinggalan yaitu Yuko Shirota dari Jepang juga akan menampilkan music Jazz dengan gaya musiknya yang khas. Mia Samira, Salamander Big Band (Bandung), Bali Gypsi Fire, Joyfe Jazz Quintet dan East West Jazz Ensemble feat Gregory Gaynair (Jerman) akan memuaskan dahaga “jazz” setiap penonton selama dua hari.

Ubud Village Jazz Festival bukan hanya tentang pertunjukkan music, tetapi juga tersedia 26 booth makanan,  minuman dan handycraft khas Bali. Juga tersedia program 1 jam Gratis Minum Wine yang disponsori oleh Plaga Wine.
Tersedia 3 panggung pertunjukkan yang mengusung tema yang berbeda tiap panggungnya. Panggung Padi, diinspirasi oleh tradisi pertanian  Bali, Panggung Giri, untuk melambangkan kebesaran Gunung Agung, dan Subak, melambangkan system pengairan Bali yang terkenal.(Angga /r6)

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved