-->

Kamis, 02 Desember 2021

Forkopimda Rapatkan Barisan, Komitmen Perangi Pekat


BALI KINI ■ Forum Komunikasi Pimpinan Daerah yang diprakarsai Badan Kesatuan Bangsa  dan Politik menggelar rapat kordinasi ( rakor)  dalam upaya pemberantasan penyakit masyarakat, Narkotika, Korupsi dan Terorisme berlangsung di Gedung Auditorium Jembrana, Kamis(2/12).

Rakor menghadirkan  3(tiga) Narasumber yakni, dari institusi Kepolisian, Kejaksaan dan Kodim 1617 Jembrana, diikuti para pejabat di lingkungan pemerintah kabupaten Jembrana termasuk para kepala sekolah dari tingkat SMP, SMA/SMK se-Jembrana.

Bupati Tamba usai membuka secara resmi pelaksanaan rakor mengaku, kalau segenap anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopinda) serta para pejabat secara bulat untuk merapatkan barisan untuk memerangi penyakit masyarakat (pekat). Pihaknya menyebutkan, kalau penyakit masyarakat yang sangat mengkhawatirkan terhadap kelangsungan generasi bangsa di masa depan.”Seperti saat pertemuan di Polda Bali. Apa yang dilakukan saat ini (seminar) kami sangat menyambut baik. Hal ini disebabkan, ketiga penyakit masyarakat seperti narkoba, terorisme dan korupsi itu merupakan udah penyakit sosial yang sudah sangat parah,”ujarnya.

Kepada para tokoh, bupati asal desa Kaliakah ini minta agar dapat memberikan sosialisasi dan mengajak segenap komponen masyarakat untuk bersama-sama menghidari ketiga penyakit sosial ini.”Setelah acara sosialisasi ini, saya harapkan para tokoh termasuk para pemangku kepentingan untuk bahu-membahu untuk menghindari dan mewaspadai ketiga jenis penyakit sosial seperti narkoba, korupsi dan terorisme di masyarakat, sehingga di tahun baru 2022 nanti segenap pimpinan dan para pimpinan di semua institusi akan senantiasa akan dapat bekerja dengan maksimal tanpa dihantui oleh ha-hal yang bersingungan dengan hukum, ”harapnya.

Sementara Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, I Ketut Eko Susila Artha Permana mengaku, kalau seminar ini dimaksudkan guna mengoptimalkan dan terpeliharanya rasa persatuan dan kesatuan demi terwujudnya masyarakat Jembrana yang bahagia. Seminar ini sangat penting dilaksanakan menyusul berbagai kasus yang terjadi belakangan ini cukup mengkhawatirkan di tanah air, seperti Korupsi, Narkotika dan Terorisme,”ujarnya.

Eko Susila juga mengaku, pelaksanaan seminar berlangsung selama 1(satu) hari dengan menampilkan 3(tiga) narasumber.”Kegiatan ini hanya satu hari. Namun demikian, dari tiga narasumber yang kita hadirkan ini akan mampu memberikan gambaran secara jelas terhadap fakta-fakta serta peristiwa yang ada selama ini. Dengan demikian kita harapkan kedepan hal-hal yang bertentangan dengan hukum akan dapat diminimalisir sedini mungkin,”pungkasnya(hmsj).



Walikota Jaya Negara Dampingi Presiden Jokowi Tinjau Mangrove Conservation Forest Denpasar


BALI KINI ■ Presiden RI Joko Widodo beserta Ibu Negara Iriana Joko Widodo melaksanakan Kunjungan Kerja di Provinsi Bali pada Kamis (2/12). Mengawali kunjungan kerjanya di Provinsi Bali, Presiden Jokowi langsung meninjau Mangrove Conservation Forest di Pemogan, Denpasar. Kedatangan orang nomor satu di Indonesia ini disambut Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara.

Turut mendampingi Presiden dan Ibu Iriana saat meninjau hutan mangrove tersebut antara lain Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove  Hartono dan Gubernur Bali Wayan Koster. 

Dalam kesempatan tersebut Presiden Joko Widodo mengatakan, hutan mangrove yang disiapkan untuk dikunjungi oleh para pemimpin delegasi KTT Group of Twenty (G20) pada 2022 mendatang ini menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki komitmen yang kuat dalam penanganan perubahan iklim. 

"Ini akan menunjukkan nantinya keseriusan kita merestorasi hutan mangrove, merehabilitasi hutan mangrove, merestorasi hutan gambut, dan merestorasi lahan-lahan kritis yang ada di negara kita. Saya kira komitmen itu yang ingin kita tunjukkan secara konkret, secara riil di lapangan. Nanti 20 kepala negara akan kita ajak semuanya ke sini,” tutur Presiden.

Sementara itu, Plt. Direktur Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dyah Murtiningsih menuturkan bahwa rehabilitasi mangrove ini merupakan bentuk kerja sama dengan berbagai pihak. Pihaknya optimistis hutan mangrove tersebut akan siap dikunjungi para pemimpin delegasi G20.

“Kita juga sudah mengundang para ahli untuk membahas terkait dengan persemaian mangrove yang akan kita bangun di sini. Kita optimistis, yakin karena dengan bersama-sama dengan kementerian yang lain juga kita akan bersama-sama membangun, sehingga pada saatnya pada bulan Oktober kita sudah akan siap untuk menerima kunjungan dari anggota G20,” ucapnya.

Sementara Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara didampingi Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Dewa Gede Rai ditemui usai menerima Kunjungan Presiden  RI Joko Widodo beserta Ibu Negara Iriana Joko Widodo mengatakan  kunjungan Presiden di Provinsi Bali, khususnya Kota Denpasar menjadi angin segar untuk membuktikan bahwa Bali, khususnya Kota Denpasar aman untuk dikunjungi.

Jaya Negara mengatakan, pelaksanaan KTT G20 menjadi momentum untuk memperkenalkan Kota Denpasar kepada dunia internasional bahwa Denpasar aman. Hal ini terlebih beberapa kawasan di Kota Denpasar menjadi venue kunjungan Pemimpin Delegasi KTT G20.

“ Agenda KTT G20 ini tentunya menjadi momentum untuk memperkenalkan Kota Denpasar kepada dunia, semoga pelaksanaanya nanti dapat memberikan dampak positif kebangkitan pariwisata dan ekonomi dengan tetap menjaga stabilitas kesehatan masyarakat di masa pandemi,” ujar Jaya Negara. (Ags/Dps). 

Petani Ini Menangis, Ngaku Di Bodohi Investor Galian C


Karangasem, Bali Kini - Dengan berderai air mata, Kadek Dana yakni seorang petani asal Banjar Yeha, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Karangasem, pada awak media mengaku di bodoh-bodohi investor galian C yang melakukan aktivitas tambang di lahan miliknya seluas 1 hektar. Rabu (1/12/2021). 

Lahan perkebunan miliknya dikeruk secara besar-besaran untuk usaha galian namun Kadek Dana sebagai pemilik lahan nyaris tidak mendapatkan bagian apapun dari pasir dan batu yang dikeruk dan dijual oleh investor tersebut. 

Berawal dari ajakan temannya berinisial IML untuk bekerjasama mengembangkan lahan miliknya daripada hanya sekedar ditanami kayu saja. Tergiur dengan ajakan tersebut, Kadek Dana mengiyakan ajakannya dengan harapan bisa mengubah kondisi perekonomian keluarganya. 

"Selain itu anak saya juga dijanjikan untuk bekerja disana, namun sampai sekarang belum ada apa-apa," Ungkap Kadek Dana yang saat itu didampingi Penasihat Hukumnya, I Nengah Jimat, SH. IML yang berperan sebagai perantara lalu mendatangkan salah satu investor berinisial R. 

Menerima tawaran tersebut, Kadek Dana yang hanya tamatan Sekolah Dasar inj mengaku sempat di ajak ke salah satu notaris di Kabupaten Klungkung untuk menandatangani surat kesepakatan kerjasama. Memang saat itu isi perjanjian dibacakan oleh notaris, hanya saja karena kurangnya pendidikan membuat kadek Dana tidak memahami isi kesepakatan kerjasama yang sejatinya sangat merugikan dia sebagai pemilik lahan.

Kemudian, investor pun mulai mengeruk lahan pekebunan miliknya tersebut sebagai usaha Galian C. Beberapa bulan berlalu Kadek Dana mulai merasakan ada yang janggal dimana dia sebagai pemilik lahan sama sekali tidak mendapatkan bagian apa-apa dari penjualan pasir dan batu di lahan miliknya tersebut. Parahnya, pihak investor juga meminta supaya pengurusan izin usaha galian C agar atas nama Kadek Dana. 

Sadar akan hal itu, karena ia merasa rugi dan tidak mendapat apapun Kadek Dana selaku pemilik lahan sempat meminta investor agar menghentikan penambangan di lahan miliknya itu dengan alasan izin belum diselesaikan. Namun Kadek Dana justru mendapatkan intimidasi dan ancaman dari beberapa oknum agar dirinya tidak menghalangi aktivitas investor yang meenggali pasir dan batu di lahannya tersebut. Bahkan kini dirinya disomasi karena dituding telah melarang galian selama Juli-Agustus lalu. Sehingga investor dirugikan sebesar Rp 746 juta. 

Merasa mendapat intimidasi dan ancaman, Kadek Dana didampingi Penasihat Hukumnya, yakni I Nengah Jimat melapor ke Polres Karangasem pada Senin (29/11/2021) lalu. "Polisi sempat menggrebek lahan milik klien saya ini (Kadek Dana)  bahkan sudah dipasang garis polisi, karena usaha galian C tersebut ilegal (tidak berizin). Klien saya ini juga sempat dipanggil ke Polda Bali untuk dimintai keterangan, dia datang sendiri tanpa ada pendampingan, " Ungkap Nengah Jimat. Lanjutnya, setelah itu lahan tersebut masih terus di keruk investor karena garis polisi hanya bertahan sampai tanggal 28 Nopember 2021.

Nengah Jimat juga sudah melapor ke Sat Pol PP, Polres Karangasem, Polsek Selat, Polda Bali hingga ke Mabes Polri, agar masalah ini mendapatkan perhatian dan penanganan. Namun sampai saat ini belum ada tindakan atau upaya hukum apapaun dari Polisi maupun Sat Pol PP. (Ami)

Rabu, 01 Desember 2021

GUBERNUR BALI MENGECAM BEREDARNYA JOGED PORNO


Minta Aparat Tidak Ragu-Ragu Bertindak Tegas

Denpasar , Bali Kini - Gubernur Bali Wayan Koster merasa geram dan mengecam pelecehan terhadap  kesenian tradisional Bali Joged Bumbung. Pelecehan ini sudah terjadi sejak beberapa tahun yang lalu namun hingga kini belum dapat dihentikan. Pada tanggal 1 Oktober 2021 yang lalu Gubernur Bali menerbitkan Surat Edaran No.6669 Tahun 2021, sebagai upaya melindungi dan melestarikan kesenian Joged Bumbung sesuai dengan pakem tari Bali, nilai-nilai adat, tradisi, seni budaya, dan kearifan lokal Bali. Namun demikian, pementasan dan tayangan Joged Bumbung yang tidak sesuai pakem terutama yang mengandung unsur pornografi masih marak terjadi. Oleh sebab itu Gubernur meminta  aparat tidak ragu-ragu mengambil tindakan tegas.

“Kami mengecam dan sangat menyayangkan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab menampilkan kesenian Joged Bumbung dengan sengaja mempertontonkan adegan yang tidak terpuji, melanggar etika dan kesantunan tari Bali. Untuk itu aparat yang berwenang, Bupati/Wali Kota, Lurah, Perbekal dan Bandesa Adat agar mengambil tindakan tegas dan langkah penertiban”  kata Gubernur Wayan Koster  didampingi Kadisbud Provinsi Bali I Gede Arya Sugiartha, Selasa (30/11/2021).

Pihaknya menegaskan dan menghimbau kepada seluruh masyarakat tidak lagi melecehkan kesenian Joged Bumbung sebagai seni tradisi Bali warisan budaya Leluhur. “Kami tegaskan melalui Surat Edaran (SE) Gubernur No.6669 2021, Pemerintah Provinsi Bali secara  resmi melindungi kesenian Joged Bumbung dari upaya pelecehan dan penyalahgunaan, maka seluruh pihak yang memiliki kewenangan agar mengambil langkah tegas apabila menemukan pementasan Joged Bumbung di luar pakem, ” ucapnya.

Lanjut Gubernur Koster menyatakan, bahwa kesenian Joged ini telah ditetapkan menjadi Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO pada tahun 2015, maka kita  wajib melestarikan, melindungi, dan memuliakannya. Hal ini sejalan dengan Visi Pembangunan Bali, yaitu Nangun Sat kerthi Loka Bali, yang menjadikan Kebudayaan sebagai hulu pembangunan, oleh sebab itu semua objek Kebudayaan harus dilindungi. Untuk itu, seluruh warga masyarakat, seniman, dan budayawan harus turut serta mendukung dan berperan aktif menghormati, melindungi dan melestarikan kesenian Joged Bumbung yang memiliki nilai estetika tinggi.

Kepada instansi pemerintah, lembaga pendidikan, dan lembaga swasta, agar turut serta memberikan pembinaan kepada sanggar, sekaa, dan kelompok kesenian Joged di Bali agar melakukan pementasan yang baik dan benar. Begitu pula kepada pengelola hiburan, hotel, dan restaurant agar tidak lagi menampilkan kesenian Joged Bumbung yang tidak sesuai dengan pakem tari Bali. Kepada pengelola dan penggiat media social, youtuber, instragram, dan sebagainya diminta tidak menyebarluaskan konten kesenian Joged Bumbung yang mengandung unsur pornografi atau pornoaksi di platform youtube atau media social lainya.


Dengan semakin tidak terkendalinya pelecehan terhadap kesenian Joged Bumbung, Gubernur minta kepada Instansi Kepolisian, Bupati/ Wali Kota, Lurah/ Perbekel, dan Bandesa Adat  mengambil langkah-langkah preventif, mencegah, dan memberikan tindakan tegas, tehadap pihak-pihak yang memfasilitasi atau menyelenggarakan atau pihak yang menggungah ke media social.  

Untuk diketahui, beberapa konten Joged porno atau Joged jaruh kembali beredar luas diunggah di media social. Hal ini mengundang keprihatinan semua pihak seperti seniman, pencinta Joged Bumbung, budayawan, dan masyarakat, karena peredaran Joged porno ini telah menimbulkan citra negatif terhadap kesenian Bali. Kesenian Joged Bumbung ternodai oleh oknum yang tidak menghargai nilai-nilai artistik dan filosofi budaya Bali. Bahkan julukan Joged Bumbung kian melenceng, dikenal sebagai Joged ngebor, Joged jaruh, dan lain sejenisnya. Lebih parah lagi, kesenian Joged Bumbung yang sebelumnya diakui sebagai seni pertunjukan Bali yang bernilai estetika dan popularitas tinggi, belakangan ini terkesan sebagai kesenian murahan dan remeh temeh. (*)




Ketua Bunda Paud Tabanan Komitmen Kuatkan Kelembagaan Di Tingkat Kecamatan Dan Desa


Tabanan ,Bali Kini 
– Ny. Rai Wahyuni Sanjaya selaku Ketua Bunda PAUD Kabupaten Tabanan, pimpin Rapat Koordinasi dengan Bunda Paud Kabupaten Tabanan yang juga dihadiri oleh Kadis Pendidikan, Tim Pokja Bunda Paud Tabanan dan fasilitator selaku pemateri. Hal yang diibahas terkait persiapan kegiatan Bimbingan Teknis Penguat Kapasitas Bunda PAUD tingkat Kecamatan / Desa tahun 2021, di Ruang Rapat Lantai 3 Kantor Bupati Tabanan, Rabu (1/12). 


Berangkat dari permasalahan tentang minimnya perhatian terhadap PAUD di kabupaten Tabanan dan belum terbentuknya Lembaga kepengurusan yang bertindak langsung di tingkat Kecamatan dan Desa, maka untuk kelancaran rancangan program di tahun 2022 mendatang, pembentukan kelembagaan di tahun 2021 menjadi fokus yang utama. 


Selaku ketua Bunda PAUD, Ny Rai Sanjaya menegaskan, pembentukan kelembagaan adalah hal yang paling esensial, terlebih saat beberapa pelaksanaan program terbentur dengan berbagai penyesuaian di situasi pandemi Covid-19.  “Kelembagaan PAUD ini harus diperkuat, hari ini saya ingin kumpulkan tim yang terlibat dalam kepengurusan PAUD untuk nantinya di tahun 2022, tugas-tugas kita dalam mengurus PAUD di Tabanan menjadi lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya” paparnya. 


Menyadari perhatian terhadap PAUD di Kabupaten Tabanan nilainya masih rendah, meskipun sekitar 331 lembaga paud dari 133 desa sudah ada, namun koordinasi yang kuat harus senantiasa dilakukan. Di bawah bimbingan Kadis Pendidikan, Ny. Rai Sanjaya berharap nantinya jika Bunda Paud Desa sudah terbentuk, akan mempermudah koordinasi ke berbagai lini. Oleh sebab itu, jika kelembagaan bisa segera terbentuk, akan dilakukan pelantikan sekaligus bimbingan teknis terhadap Bunda PAUD Tabanan pada 8 dan 9 Desember mendatang. 


“Harapan saya selaku Ketua Bunda PAUD Kab Tabanan, kita bisa melaksanakan program-program yang tentunya sudah kita sesuaikan dengan situasi pandemi, kami kuatkan kelembagaan dulu dari dalam, kemudian merancang program tahun 2022 yang mengacu pada permasalahan-permasalahan PAUD yang kita temukan di Tabanan. Kami harap seluruh PAUD di Tabanan semakin dapat terlayani dengan baik” tegasnya. [tb]

Pandemi , Bupati Dorong Pengembangan Koperasi Berbasis Digital


BALI KINI ■ Sektor koperasi di Jembrana saat ini mengalami pertumbuhan sekitar 2,5 persen dari sebelumnya. Peningkatan terjadi dibidang usaha koperasi, dari sisi aset dan SHU meskipun tidak signifikan. Hanya saja terkendala dalam perkembangan usaha khususnya yang menjalankan usaha simpan pinjam. Perkembangan usaha itu belum maksimal bahkan beberapa koperasi mengalami kemacetan. Untuk itu, koperasi didorong melakukan perubahan dalam sistem dengan memanfaatkan teknologi , terlebih dimasa sulit Pandemi Covid-19 saat ini. Hal itu disampaikan Bupati Jembrana I Nengah Tamba usai membuka workshop digitalisasi koperasi di Gedung Kesenian Bung Karno, pada rabu ( 1/12).

Lanjut Bupati, Pemerintah Kabupaten juga mendorong pelaku koperasi masuk kepasar digital. Pengembangan itu, untuk menjawab tantangan jaman , bersaing dengan pelaku ekonomi lainnya .

” Pandemi ini mengajarkan kita banyak hal. Sudah saatnya kita rubah mindset bisnis dengan cara-cara baru. Manfatkan perkembangan teknologi digital dan lakukan inovasi produk Pandemi momentum menghadirkan visi dan tata cara baru," kata Bupati Tamba.

Menurutnya, digitalisasi nanti membantu koperasi mewujudkan koperasi yang kuat, sehat, berkualitas dan berdaya saing. Memanfaatkan teknologi digital serta platform e-commerce. 

”Saya yakin kita bersama mampu.  Asalkan dikelola oleh pengurus, pengawas dan pengelola yang memiliki integritas, kredibel,  inovatif dan bertanggung jawab," sambungnya. 

Dengan digitalisasi,  kata Bupati, koperasi sudah saatnya melirik generasi milenial Jembrana. Terlebih jumlahnya cukup tinggi  mencapai 23% dari jumlah penduduk Jembrana.

Sementara Ketua Dekopinda Jembrana Gede Gunadnya mengatakan, dimasa Pandemi ini gerakan koperasi di Jembrana masih bisa bertahan melaksanakan usaha dan pelayanan kepada anggota. Namun diakui , situasi pandemi memiliki pengaruh. Secara kuantitas serta volume usaha mengalami penurunan dibanding sebelum Pandemi. Karena itu, workshop tahun ini tema yang diangkat adalah digitalisasi dimasa Pandemi . Diharapkan, melalui materi itu  mampu  meningkatkan pengetahuan para pengelola koperasi khususnya terkait digitalisasi koperasi  .

“ Kedepan kita berharap koperasi bisa dikelola secara efektif , efisien dan transparan , menuju koperasi yang sehat," ucap mantan sekda Jembrana ini.

Workshop digitalisasi koperasi digelar sehari  diikuti pengelola KUD, KPN ,KSP, KSU hingga Kopwan sebanyak 100 orang .Turut juga hadir Kepala Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan  Jembrana I Komang Agus Adinata. (abhi)

Wabup Patriana Krisna Terima Kunjungan DPRD Sumba Tengah


BALI KINI ■ Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna menerima rombongan DPRD Kabupaten Sumba Tengah yang dipimpin langsung Ketua DPRD Sumba Tengah Tagela Ibisola di Ruang Rapat Lantai 3 Kantor Bupati, Rabu (1/12/2021).  

Kunjungan tersebut terkait mempelajari pola pengelolaan pertanian di Kabupaten Jembrana. Turut mendampingi Wakil Bupati, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana I Wayan Sutama berserta jajaran di Pemkab Jembrana.

Ketua DPRD Sumba Tengah Tagela Ibisola mengatakan maksud dan tujuan kunjungan ke Kabupaten Jembrana dalam rangka mempelajari pola pengelolaan pertanian di Jembrana. 
“Saya ketahui di Bali khususnya Kabupaten Jembrana sektor pertaniannya bagus, banyak komoditi unggulan yang dikembangkan Jembrana, tentu menjadi pilihan yang tepat untuk hadir ke Jembrana sehingga diharapkan  melalui kunjungan ini ada hasil yang bisa dibawa ke Kabupaten kami,” ucapnya.  

Sementara Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna pada kesempatan itu menyampaikan ucapan selamat datang kepada jajaran DPRD Kabupaten Sumba Tengah di wilayah ujung barat Provinsi Bali. 

Kabupaten Jembrana sendiri memiliki luas secara keseluruhan adalah 841,80 Km² atau 14,93 % dari luas Provinsi Bali, terluas kedua setelah Kabupaten Buleleng. Dengan luasan daerah yang demikian merupakan potensi yang sangat baik khususnya di sektor pertanian maupun sektor-sektor lain seperti perkebunan, perikanan, industri maupun perdagangan. 

“Ditengah situasi sulit akibat pandemi covid-19 sekarang ini, dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten lainnya di Bali yang hanya mengandalkan sektor pariwisata, Kabupaten Jembrana masih tetap kuat, mengingat ditopang oleh sektor pertanian dan perikanan,” ujarnya.

Lebih lanjut Wabup Patriana menuturkan sektor pertanian  di Jembrana merupakan sektor yang masih mendominasi struktur ekonomi Kabupaten Jembrana, secara umum Kabupaten Jembrana memiliki potensi sebagai salah satu lumbung padi nasional, merupakan wilayah penghasil tanaman pangan dengan berbagai komoditas unggul dengan kualitas eksport diantaranya coklat jembrana yang sudah menembus pasar ekspor dunia, kemudian ada manggis, dan komoditi lainnya.

“Itu gambaran secara umumnya, nanti lebih terperinci silakhan dinas terkait memaparkan dengan jelas  kepada rekan rekan DPRD Sumba Tengah. Semoga dengan kunjungan di Jembrana ini  mampu  memberi gambaran pengelolaam sektro pertanian yang nantinya dapat  diaplikasikan di Kabupaten Sumba Tengah ” pungkasnya. (Ari/hms)

Bawa 43 Kg Ganja, Pria Asal Banyuwangi Ini Dituntut 19 Tahun


BALI KINI ■ Siswoyo pria asal Banyuwangi yang punya banyak nama samaran dengan alias Gawok alias Giwok alias Carlo, oleh Jaksa Kejati Bali diajukan tuntutan hukum selama 19 tahun penjara.

Tuntutan yang dibacakan Jaksa I Putu Sugiawan,SH secara virtual itu terkait kepemilikan ganja yang dimasukkan dalam karung beras yang beratnya lebih dari 43 kg. 

Terdakwa sendiri diketahui sebagai pemasok ganja yang disalurkan kepara pengedar dan kurir di Bali. Hal itu sebagaimana terungkap dalam amar tuntutan jaksa dari drama penangkapannya oleh petugaa BNNP Bali. 

Berawal dari ditangkapnya seorang napi Lapas Kerobokan bernama Putu Gede Sudiarsa alias Bagong. Dari pengembangan ini, Bagong menyebut nama seorang yang selama ini menjadi tangan terdakwa diluaran, yaitu seorang kurir, I Putu Yuda Pramana. 

Dari sinilah, petugas berhasil mengamankan terdakwa di rumahnya Dusun Krajan RT/RW 002/003 Kelurahan Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur pada pada Sabtu (12/6/2021) dini hari.

Bersamaan penangkapan itu, petugas BNNP Bali berhasil mengamankan 6 kilogram ganja yang diselundupkan Yuda dari Banyuwangi ke Bali memulai jalur darat. Yuda mengaku ganja itu milik narapidana bernama Putu Gede Sudiarsa alias Bagong.

Sementara itu terdakwa mengaku telah mengirim paket ganja miliknya sebanyak 43 Kg ke Bali mengunakan truk ekspedisi. Lalu, petugas melakukan pemantauan terhadap truk ekspedisi yang dimaksud dan berhasil diamankan saat proses pemeriksaan barang di Terminal Tipe-A Mengwi, Badung.

"Saat itu petugas menemukan 22 paket ganja dengan modus disembunyikan di dalam karung pakaian bekas. Total barang bukti ganja yang disita polisi yakni 43.771 gram," Sebut Jaksa.

Atas perbuatannya, JPU menjerat terdakwa Pasal 114 ayat (2) Jo Pasal 132 ayat (1) UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Di mana, terdakwa berperan sebagai penjual Narkotika golongan I dalam bentuk tanaman berupa ganja sebanyak 43 Kilogram. 

"Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Siswoyo alias Gawok alis Giwok alias Carlo dengan penjara selama 19 tahun, dan denda Rp 5 miliar subsideir 1 tahun penjara," pinta Jaksa Sugiawan ke majelis hakim. (Red)

Bupati Tamba Dampingi Kunjungan Kerja Wamen LHK


BALI KINI ■ Bupati Jembrana I Nengah Tamba mendampingi Kunjungan Kerja Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Alue Dohong beserta rombongan ke Jembrana. Rombongan diterima di Balai Taman Nasional Bali Barat (TNBB), Rabu (1/12). Turut mendampingi Kepala Balai Taman Nasional Bali Barat Agus Ngurah Krisna beserta jajaran dan para Asisten Setda Kabupaten Jembrana. 

Usai diterima dan berdiskusi di Balai TNBB, rombongan langsung diajak menuju kawasan hutan mangrove di Karangsewu Gilimanuk yang masuk dalam cakupan Taman Nasional Bali Barat. Setiba dilokasi, Wamen Alue Dohong bersama Bupati Tamba dan rombongan lainnya dengan dibantu Kelompok Nelayan Karangsewu melaksanakan penanaman mangrove sebagai upaya pelestarian hutan.

Wamen LHK Alue Dohong menyampaikan kunjungannya ke Bali guna meninjau kawasan hutan mangrove, salah satunya yang berada di kabupaten Jembrana. 

“Di Jembrana kita meninjau hutan mangrove karangsewu yang masih menjadi satu kesatuan dengan kawasan Taman Nasional Bali Barat. Ternyata terdapat jenis mangrove hasil perkawinan antara jenis rizhopora apiculata dengan rizhopora stylosa sehingga menghasilkan jenis mangrove yang lebih kuat rhizopora lamarckii. Mangrove ini harus betul – betul kita jaga kelestariannya,”ujarnya.
  
Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengucapkan selamat datang dan berterimakasih karena sudah berkunjung ke Jembrana. 

“Tadi kita sudah melakukan penanaman mangrove bersama di kawasan Karangsewu ini. Semoga ini bisa memberikan dampak positif agar kita lebih peduli terhadap kelestarian hutan mangrove ini,”ucapnya.

Melalui kunjungan Wamen LHK ke Jembrana juga dimanfaatkan Bupati Tamba untuk berdiskusi banyak hal. Terutama menyangkut Taman Nasional Bali Barat. Disampaikannya, kawasan TNBB ini merupakan sebuah aset negara tetapi ada di pemerintah kabupaten Jembrana. Menurutnya, sudah ada banyak investor yang sudah menyewa tempat itu untuk menjadikan tempat wisata, namun tidak pernah dikerjakan hingga sekarang. 

“Untuk itu saya berpesan kepada Bapak Wamen LHK agar perjanjian penyewa tempat ini ditinjau kembali. Karena kondisi tersebut merugikan pemerintah kabupaten Jembrana. Jika ada penyewa dan mau membangun disini tentu akan menyerap banyak tenaga kerja disini nantinya,”tandasnya. ( Yogi)

Puskesmas Abang 1 Direlokasi, Akan Ada Pelayanan Rawat Inap


BALI KINI ■ Puskesmas Abang 1 yang dulunya ada di Desa Abang, Kabupaten Karangasem kini akan di relokasi ke Desa Tista, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem. Dimana proyek pembangunan gedungnya juga sudah berjalan. Gedung Puskesmas Abang 1 ini letaknya berdekatan dengan proyek Gedung Sekolah SMP N 6 Abang. 

Dimana nantinya di Puskesmas ini akan ada pelayanan opname atau rawat inap. Pembangunan Puskesmas Rawat Inap khususnya di kecamatan Abang dikarenakan penduduknya lumayan banyak, sehingga mendukung fokus pemerintah dalam meningkatkan fasilitas dan pelayanan masyarakat yang memadai di bidang kesehatan. Salah satunya dengan membangun Puskesmas rawat inap. 

Pada Rabu, (1/12/2021), Bupati Karangasem I Gede Dana didampingi Kadis Kesehatan Gusti Bagus Putra Pertama dan Kadis Pendidikan I Wayan Sutrisna pantau relokasi pembangunan proyek tersebut.

"Pelayan kesehatan terhadap masyarakat perlu di tingkatkan, hal tersebut dikarenakan masyarakat di jaman sekarang sudah sadar terkait pengobatan secara medis," ucapnya. 

Dalam pantauannya, dirinya juga menerangkan jika proses pengerjaan bangunannya sudah cukup bagus. Tinggal melengkapi dengan tenaga medisnya saja.

Selain itu, Bupati Gede Dana juga menghimbau kepada masyarakat Desa Abang supaya memanfaatkan puskesmas rawat inap dengan sebaik-baiknya.

"Saya sampaikan kepada masyarakat Abang, kalau membutuhkan penanganan kesehatan bisa datang ke puskesmas Abang 1 dan misalnya harus di rujuk, pastinya kita akan rujuk ke rumah sakit," imbuhnya.

Sementara I Ketut Slamet Ariasa Perbekel Desa Tista mengatakan bahwa dirinya sangat berterimakasih sekali kepada Bupati Karangasem karena sudah antusias sekali memperjuangkan lahan yang sekarang dijadikan lahan Puskesmas Rawat Inap dan juga lahan sekolah di Kecamatan Abang sehingga masyarakat Abang khususnya Desa Tista bisa menikmati adanya pelayanan kesehatan yang memadai. (Ami)
 
© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved