-->

Senin, 04 September 2023

70 Pemulung Miliki Peran Penting Pengolahan Sampah Di TPA Butus


Karangasem, Bali Kini - Penanganan sampah masih menjadi polemik di seluruh wilayah termasuk Kabupaten Karangasem seperti kondisi di TPA Butus Desa Bhuana Giri Karangasem yang semakin menumpuk dan bahkan sampai overload.

Padahal, sampah yang dibuang hanya sampah yang berasal dari Kota Amlapura. Sedangkan 10 Desa lainnya yang berada dekat wilayah tersebut sudah dilarang membuang sampah di TPA Butus, dan mempunyai kebijakan masing-masing desa untuk mengelola sampahnya sendiri.

Menumpuknya sampah ini sempat menjadi perhatian sejak beberapa tahun lalu dari para investor yang mengaku akan membantu mengelola sampah dengan sistem pengelolaan tertentu menjadi briket, namun sampai saat ini tetap tidak ada perhatian apapun.

Menurut Kadis Lingkungan Hidup Kabupaten Karangasem Drs. I Nyoman Tari mengkonfirmasi hal tersebut. "Benar, dulu 7 Investor katanya mau mengelola sampah di TPA Butus, namun sampai saat ini tidak ada pergerakan apapun. Padahal kami, dari pihak Pemda sangat welcome," tandasnya pada Senin, (4/9/2023). 

Untuk saat ini, pengelolaan sampah hanyalah bergantung pada 70 orang pemulung yang mengais sampah di tempat tersebut. Merekalah yang berperan penting memilah sampah.

"Yang sekarang ditangani oleh TPA Butus itu kan sekarang sampah perkotaan saja karena kemarin ada 10 desa yang ikut membuang sampah ke TPA Butus kita sudah larang karena daya tampungnya sudah berkurang. Sedangkan pengelolan sampah dari masyarakat belum berjalan baik. Masyarakat belum mampu memilah sampah. Padahal kita juga sudah melakukan beberapa upaya, kita juga sudah sosialisasi kaitannya dengan peraturan Gubernur yang memilah sampah pada sumbernya. Bapak Bupati Karangasem pun juga sudah mengeluarkan keputusan Bupati menindaklanjuti ke peraturan Gubernur yaitu mengelola sampah pada sumbernya," tandas Nyoman Tari. Sosialisasi ini sudah berjalan selama setahun, namun sampai saat ini belum berjalan sesuai dengan harapan pemerintah. Karena hanya beberapa persen saja masyarakat yang mau mengelola atau memilah sampah

"Kemarin saya cek ke lapangan, dengan kondisi itu pengelolaannya paling maksimal bisa bertahan paling satu setengah tahun lagi," katanya. 

Untuk kedepan, TPA Butus akan dirubah menjadi TPST (Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu) yakni tempat dilaksanakannya kegiatan pengumpulan, pemilahan, penggunaan ulang, pendauran ulang, pengolahan, dan pemrosesan akhir sampah. Dimana hal ini diharapkan dapat menjadi solusi dalam mengendalikan sampah di wilayah Kabupaten Karangasem. (Ami)

Penyampaian Pandangan Umum Seluruh Fraksi DPRD Bali


Denpasar - Pandangan umum dari seluruh Fraksi di Dewan Provinsi Bali tentang Perubahan APBD Semesta Berencana Provinsi Bali TA. 2023. Di bacakan pada sidang Paripurna di gedung DPRD Bali, Renon Denpasar.

Disampaikan mulai dari Fraksi PDI Perjuangan, yang dibacakan oleh Dewa Made Mahayadnya, mendukung atas upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Gubernur beserta jajaran dalam mengoptimalkan Pendapatan Daerah menyangkut Pendapatan Asli Daerah dari sektor Hasil Pajak Daerah, Hasil Retribusi Daerah, Hasil PKD yang dipisahkan dan Lain-Lain PAD yang sah.


Memberikan catatan positif terkait meningkatnya target pendapatan daerah dalam Perubahan APBD Tahun 2023 sebesar Rp309,513 Milyar lebih, sedangkan realisasi PAD sampai dengan bulan Juli 2023 sudah mencapai 55,17%, dan realisasi belanja sampai bulan Juli 2023 sudah mencapai 47,03%, akan tetapi khusus belanja modal baru mencapai 30,10%, hal ini perlu untuk mendapat perhatian.

Dilanjutkan oleh Fraksi Partai Golkar, yang disampaikan I Wayan Rawan Atmaja, dimana apa yang dilakukan pemerintah Provinsi Bali sejalan dengan adanya peningkatan dana Banpol. "kami menghimbau adanya Juknis terkait pengelolaan dan pertanggungjawaban penggunaan bantuan dana Banpol oleh partai politik dengan mewajibkan agar laporan keuangan partai dapat dipantau dengan mudah oleh publik," ungkap Fraksi Golkar. 

Kemudian dark Fraksi Gerindra, menyikapi terhadap implementasi UU No 15 Tahun 2023 tentang Provinsi Bali, dimana Pemerintah Daerah Provinsi Bali dapat memperoleh sumber pendapatan yang berasal dari pungutan bagi wisatawan asing. 

Sehubungan dengan hal tersebut, maka Fraksi Gerindra mendorong Saudara Gubernur agar menetapkan mekanisme pungutan tersebut agar efektif serta transfaran dan tidak mengganggu kenyamanan wisatawan berkunjung ke Bali.

Konsep Bali masa depan sebagai muatan lokal akan menjadi haluan pembangunan Bali dalam jangka panjabg, untuk itu dalam upaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Fraksi Gerindra mohon kepada Gubernur untuk menggali potensi sumber pendapatan lainnya yang sah seperti potensi perdagangan antar pulau, sektor pertanian, sehingga ke depan tidak mengandalkan sektor pariwisata saja yang sangat berpengaruh terhadap kondisi global.

Dari Partai Demokrat, menyikapi Pendapatan dari Pajak Daerah ada kenaikan sebesar Rp278 Miliar Lebih atau 9,41% dari anggaran induk sebesar Rp2,960 Triliun Lebih menjadi Rp3,238 Triliun Lebih pada anggaran perubahan, sedangkan Belanja Bagi Hasil mengalami kenaikan sebesar Rp323 Miliar Lebih atau 27,25% dari anggaran Induk sebesar Rp1,186 Triliun Lebih menjadi Rp1,510 Triliun Lebih dalam anggaran perubahan.

Terhadap hal tersebut mohon penjelasan Gubernur sehubungan kenaikan anggaran Belanja Bagi Hasil tidak proporsional dengan kenaikan Pajak Daerah. Jika ada utang Belanja Bagi Hasil Tahun 2022 kepada Kabupaten/Kota, karena menunggu hasil audit BPK RI, seharusnya tunggakan tersebut sudah dianggarkan pada APBD Induk meskipun masih bersifat perkiraan. 

Kebijakan ini dapat menggangu APBD Kabupaten/Kota dan memberatkan beban Provinsi Bali dalam Perubahan APBD. Terkait Pendapatan Daerah dari Pengelolaan Kekayaan Yang Dipisahkan mengalami penurunan sebesar Rp2,591 Miliar Lebih atau 0,32% dari APBD Induk sebesar Rp810 Miliar Lebih menjadi Rp808 Miliar Lebih dalam APBD Perubahan, yang sebagian besar bersumber dari pengelolaan Pusat Kebudayaan Bali. 

Sedangkan Pendapatan dari Lain-lain PAD Yang Sah naik sebesar Rp40 Miliar atau 4,47% dari APBD Induk sebesar Rp900 Miliar Lebih menjadi sebesar Rp940 Miliar Lebih dalam ABPD Perubahan Tahun 2023, yang sebagian besar bersumber dari Sewa Tanah Pemda yang di Nusa Dua dan pendapatan dari KKP Benoa.

"Terhadap hal tersebut mohon penjelasan Gubernur apakah pendapatan tersebut realistis dapat dicapai," baca Komang Nova Sewi Putra.

Fraksi Nasdem PSI Hanura, menyampaikan dalam rangka transparansi dan akuntabilitas pungutan bagi wisatawan asing, Fraksi Nasdem PSI Hanura mengusulkan dibuatkan aplikasi online yang bisa diakses publik sehingga pungutan wisatawan asing tersebut bisa diketahui secara real time.

Harapannya pungutan bagi wisatawan asing ini melewati target, sehingga Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang pada tahun 2023 ini ditargetkan Rp 4,7 triliun bisa meningkat. Tentu saja dengan pungutan Rp150.000 per wisatawan asing, kenaikan PAD dari pungutan ini tidak terlalu signifikan.

Oleh karena itu kreativitas-kreativitas lain dituntut terus dilakukan guna menggali PAD dari sumber lainnya. Prinsipnya, penggalian PAD ini tidak menyulitkan bagi krama Bali. Namun pengetatan dan penggalian PAD bisa ditujukan bagi para pelakupelaku usaha dari luar Bali yang mendayagunakan alam Bali.

Minggu, 03 September 2023

Mengadang Pengaruh Tiongkok hingga ke Kosta Rika

 


Mengadang Pengaruh Tiongkok hingga ke Kosta Rika

Presiden Kosta Rika Rodrigo Chaves baru berkunjung ke Washington, DC bertemu Presiden AS Joe Biden. Negara dengan penduduk sekitar 5,1 juta jiwa ini menjadi mitra penting AS di kawasan, tak hanya dalam menangani isu-isu regional tapi juga dalam mengimbangi pengaruh Tiongkok di Amerika Latin. Selengkapnya dilaporkan tim VOA dari Washington, DC.




Ketua DPC PDI P Tabanan Gaspol Kolaborasi Dengan Puri Menangkan Ganjar Pranowo


Tabanan , Bali kini -
Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, SE, MM, rapatkan barisan dan kencangkan dukungan serta kolaborasi untuk memenangkan Ganjar Pranowo sebagai Presiden RI pada Pemilu 2024 mendatang. Dimana, deklarasi pemenangan tersebut dimulai dari Puri-Puri yang ada di Kabupaten Tabanan. 


Deklarasi ini sendiri dimulai dari Puri Gede Kaba-Kaba, Kecamatan Kediri, Minggu, (3/9) siang, yang merupakan daerah paling timur berbatasan dengan Kabupaten Badung dan akan menyasar Puri-Puri yang lainnya. Mulai dari Puri Kediri, Puri Tabanan, Puri Kerambitan, Puri Marga, Puri Perean serta Puri lainnya yang tersebar di Kabupaten Tabanan. 


Mengawali deklarasi ini, Sanjaya ke Puri Kaba-Kaba bersama dengan seluruh jajaran Partai, Sayap Partai hingga kader-kader terbaik Partai Moncong Putih Tabanan. Seluruh jajaran, Sayap Partai dan Kader Partai menyatakan siap berkolaborasi dan bekerja keras untuk memenangkan Ganjar Pranowo, sekaligus Sanjaya menyampaikan program Ganjar kepada kalangan Puri dan masyarakat Kaba-Kaba yang hadir saat itu. 


"Tujuan kita adalah bersama-sama memenangkan Bapak Ganjar Pranowo sebagai Presiden ke-8 RI pada 2024 mendatang. Mari kita rapatkan barisan serta kencangkan kolaborasi kita memenangkan Pemilu 14 Februari 2024 mendatang, sehingga mampu mengulang prestasi yang lebih besar lagi setelah kemenangan pada Pemilu sebelumnya," tegas Sanjaya. 


Mengingat PDI Perjuangan Kabupaten yang masih sangat solid dengan kader-kader terbaik yang duduk di eksekutif maupun legislatif, target memenangkan Ganjar pada Pemilu mendatang masih sangat relevan. Apalagi dari Pengurus DPC, PAC, Ranting, hingga Anak Ranting, Sayap Partai dan para Kader sangat solid. Hal ini tentu akan lebih menambah kepercayaan diri dari seluruh pemangku kepentingan. 


Selain itu, pergerakan lainnya juga telah dilakukan di masyarakat, dengan menyiapkan kader-kader yang mempunyai SDM yang mumpuni dan mampu bersaing. Saat ini PDI Perjuangan menguasai perolehan Kursi di DPRD Tabanan dan Bupati dan Wakil Bupati Tabanan juga merupakan Kader terbaik. Sanjaya berharap semua bergerak untuk memanaskan mesin Partai, sehingga nanti akan siap sampai tingkat bawah.

Sempat Dikira Ikan, Pemancing Temukan Potongan Organ Manusia Di Pantai Yeh Malet


Karangasem Bali Kini - I Kadek Sutama (28) seorang pemancing yang hendak akan mencari ikan menemukan benda aneh. Awalnya dikira ikan, namun ternyata ialah potongan organ manusia. Hal ini terjadi di Pantai Yehmalet Desa Antiga Kelod, kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, pada Sabtu (2/9/2023).


Malam itu pukul 22.30 WITA, Kadek Sutama awalnya bermaksud  untuk mencari ikan terdampar di sekitaran sisi pantai yang akan digunakan sebagai umpan untuk memancing. Namun, betapa mengejutkannya, ternyata yang ia temukan malah benda lembek aneh, yang awalnya dikira ikan. Setelah di lihat lagi, benda tersebut merupakan organ manusia. Panik, ia memanggil teman-temannya, yakni Made Merta dan Dewa Yudi Astika yang juga tengah pemancing untuk memastikan benar atau tidaknya apa yang ia temukan.


Mendapat fakta jika yang mereka temukan ialah potongan kaki manusia sebelah kiri, mereka lantas menyampaikan temuan  tersebut ke Polsek Manggis.


Kasat Reskrim Polres Karangasem AKP M Reza Pranata melalui Kasie Humas IPTU Gede Sukadana, seizin Kapolres AKBP Ricko AA Taruna, mengungkapkan jika dalam temuan tersebut, ditemukan pula organ lainnya yang tercecer di sekitaran pinggir pantai tersebut.


Tim Inafis dan Unit Buser Polres Karangasem saat tiba di TKP menyelidiki kasus tersebut dan menyusuri sepanjang pantai. Kemudian mereka kembali menemukan potongan organ tubuh manusia lainnya berupa Jantung dan Usus di TKP 2 sekitar 300 meter dari TKP 1. Penasaran , mereka melanjutkannya pencarian hingga pukul 02.00 Wita, di TKP 3 mereka temukan lagi organ manusia berupa Hati Manusia.


"Seluruh temuan berupa potongan tubuh ini sekarang sudah dibawa ke RS Sanglah Denpasar untuk kepentingan penyelidikan," tandas IPTU Gede Sukadana, Minggu (3/9/2023) (Ami)

PUPR Denpasar Bersihkan Salurah Irigasi Subak Pakel II


Denpasar, Aparatur Desa Ubung Kaja yang terdiri dari Pekaseh, Kepala Lingkungan bersinergi dengan Tim PUPR Kota Denpasar melaksanakan pembersihan salurah irigasi di Subak Pakel II, Minggu (3/9). Hal ini lantaran diketahui saluran irigasi di subak tersebut terdampak limbah sisa pemotongan hewan. Dengan kerjasama semua pihak, proses pembersihan terus dioptimalkan dan saluran irigasi kembali normal. 

Perbekel Desa Ubung Kaja, I Wayan Astika saat dikonfirmasi membenarkan kondisi tersebut. Dimana, kondisi ini sangat mengganggu baik petani maupun masyarakat sekitar lantaran bau tidak sedap yang ditimbulkan.  

Menyikapi kondisi tersebut pihaknya langsung berkordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan, mulai dari Pekaseh, Kepala Lingkungan, Tim Kecamatan hingga Tim PUPR Kota Denpasar untuk melaksanakan pembersihan. 

“Tadi kita bersama seluruh Tim dibantu Pak Sekcam dan Tim PUPR sudah melaksanakan aksi kebersihan, sehingga saluran irigasi di Subak Pakel II kembali normal,” ujarnya 

Lebih lanjut dijelaskan, penemuan limbah sisa pemotongan hewan tersebut bermula dari bau menyengat. Sehingga dilaksanakan pengecekan untuk selanjutnya dilaksanakan pembersihan. Pihaknya juga mengajak semua pihak, terutama masyarakat yang berada di hulu untuk tidak membuang sampah, terlebih limbah sisa pemotongan hewan. Hal ini lantaran saluran irigasi masih dimanfaatkan oleh petani setempat untuk mengairi sawah. 

“Tentu kami sudah berkordinasi dengan semua pihak, besar harapan kejadian ini tidak terulang lagi, mari kita bersama menjaga dengan tidak membuang sampah dan limbah di saluran irigasi, terlebih saluran yang dimanfaatkan untuk mengairi lahan persawahan,” harap Astika. (Ags/HumasDps).

Sat Pol PP Denpasar Intensifkan Penjagaan di TPS Jalan Gunung Agung


Denpasar,  Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Kota Denpasar terus menintensifkan penjagaan dan sosialisasi di TPS Jalan Gunung Agung, Kecamatan Denpasar Barat, pada Minggu (3/9). Hal ini guna mengantisipasi membludaknya TPS tersebut lantaran masyarakat membuang sampah tidak sesuai dengan waktu atau jadwal yang telah ditetapkan. 

Kasat Pol PP Kota Denpasar, AA Ngurah Bawa Nendra saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa Sat Pol PP Kota Denpasar terus mengintensifkan penjagaan dalam mengantisipasi membludaknya TPS di Kota Denpasar. Dimana, penjagaan yang dilaksanakan dengan pendekatan persuasif dan humanis ini untuk memberikan pemahaman bagi masyarakat tentang jadwal pembuang sampah. 

“Jadi untuk mengantisipasi masyarakat yang membuang sampah tidak sesuai jadwal, jadi kami melaksanakan penjagaan dan sosialisasi untuk memberikan pemahaman bagi masyarakat tentang waktu pembuangan sampah,” ujarnya 

Dikatakannya, membludaknya sampah di TPS sering terjadi akibat masyarakat yang membuang sampah tidak sesuai dengan jadwal. Terlebih di TPS Jalan Gunung Agung yang merupakan lalu lintas padat dengan beberapa sekolah disekitarnya. 

“Dengan pembuangan sampah yang sesuai jadwal, maka penumpukan sampah dapat diantisipasi,” ujarnya

Bawa Nandra mengatakan, dalam mendukung hal tersebut Sat Pol PP Kota Denpasar menerjunkan sedikitnya 20 personil yang terbagi dalam dua shift. Yakni Shift pagi dari pukul 07.30 - 15.00 Wita melibatkan 10 orang personil dan Shift malam mulai Pukul 20.00 - 07.00 Wita juga menerjunkan 10 orang personil. 

"Kami berharap masyarakat agar mematuhi jam membuang sampah  yakni dari Pukul 15.00 - 20.00 Wita untuk mendukung kelancaran pengangkutan sampah dan mengantisipasi penumpukan sampah di TPS,” ujar Bawa Nendra. (Ags/HumasDps).

Lomba Burung Perkutut Bupati CUP Tahun 2023, Upaya Lestarikan Perkutut Lokal


Jembrana - Lomba Burung Perkutut Bupati CUP Tahun 2023 dibuka oleh Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna di Gantangan Taman Sangkur, Kelurahan Banjar Tengah, Kecamatan Negara, Minggu (3/9).

Sebanyak 96 peserta mengikuti lomba tersebut. Tidak hanya dari peserta lokal, sejumlah peserta juga tercatat berasal dari luar kabupaten Jembrana. Hal ini menunjukkan animo para pecinta burung perkutut untuk mengikuti kompetisi ini cukup tinggi.

Perlombaan yang terselenggara atas kerjasama Pemerintah Kabupaten Jembrana dengan Komunitas Pelestari Perkutut Lokal Alam Sabdha Lango ini secara resmi dibuka dengan pelepasan burung oleh Wabup Patriana bersama sejumlah undangan yang hadir.

Wabup yang akrab disapa Ipat ini mengungkapkan lomba  burung perkutut merupakan sebagai salah satu wahana pelestarian alam khususnya satwa burung perkutut. Hal ini merupakan kegiatan yang sejalan dengan konsep ekowisata yang telah menjadi isu global.

"Saya menyambut baik atas terselenggaranya lomba ini, semoga acara ini dilaksanakan secara berkelanjutan," ucapnya.

Pihaknya pun memberikan apresiasi kepada para panitia dan pecinta burung perkutut serta mengajak bersama-sama untuk menjaga dan melestarikan keberadaan burung perkutut baik yang dipelihara maupun yang ada di alam liar.

"Saya berterima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi demi suskesnya acara ini," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Panitia, I Gusti Ngurah Agung Adiarta, menjelaskan bahwa lomba yang diselenggarakan adalah lomba suara burung perkutut gacoran, dikatakan gacoran karena yang dinilai adalah burung yang mengeluarkan suara/ bunyi yang paling banyak dalam kurun waktu yang sudah ditentukan.

Sejalan dengan yang diharapkan Wabup Ipat, Adiarta mengatakan pelaksanaan lomba ini juga sebagai upaya dalam melestarikan tradisi terutama bagi para pecinta burung khususnya burung perkutut.

"Kegiatan ini disamping ajang silahturahmi, juga untuk ikut melestarikan komunitas Burung Perkutut lokal, serta melestarikan budaya leluhur kita sebagai pecinta dan pelestari burung," ungkapnya.

Dirinya pun berharap, kegiatan ini juga sebagai salah satu daya tarik wisata di Jembrana. Tidak hanya bagi pecinta burung, namun juga bagi masyarakat umum baik itu wisatawan lokal maupun manca negara.

"Semoga kegiatan ini bisa membantu Pemerintah Kabupaten Jembrana untuk meningkatkan bidang Pariwisata" tutupnya. (Gusadi/humas)

Sasar Seluruh TP.PKK di Empat Kecamatan, TP.PKK Kota Denpasar Gelar Pembinaan Tertib Administrasi


DENPASAR -- TP. PKK Kota Denpasar secara berkelanjutan terus mendukung terciptanya tertib administrasi. Guna mewujudkan hal tersebut, TP. PKK Kota Denpasar menggelar Pembinaan Tertib Administrasi yang dihadiri Ketua Tim Penggerak PKK Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara, serta Ketua GOW Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa di kawasan Taman Inspirasi Muntig Siokan, Minggu (3/9). 

Adapun peserta pembinaan yang hadir merupakan seluruh anggota PKK di empat kecamatan yang ada di Kota Denpasar. Yakni Kecamatan Denpasar Timur, Kecamatan Denpasar Barat, Kecamatan Denpasar Utara, dan Kecamatan Denpasar Selatan. 

Ny, Sagung Antari  mengatakan, penerapan tertib administrasi merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kinerja efesiensi pembinaan serta pelaksanaan program pokok PKK dari tingkat dasa wisma sampai tingkat pusat. Dimana, pembinaan administrasi TP.PKK Kota Denpasar ini bertujuan untuk menyamakan persepsi terkait administrasi TP.PKK di seluruh Desa/Kelurahan yang aa di Kota Denpasar.

"Tujuan pembinaan kita kali ini adalah untuk menyamakan persepsi terkait administrasi TP.PKK di seluruh Desa/Kelurahan yang ada di Kota Denpasar", ungkapnya.

Sekretaris TP.PKK Kota Denpasar, Ni Nyoman Sri Utari mengatakan bahwa tertib administrasi juga merupakan upaya untuk mendapatkan data dan informasi terkait program PKK serta kendala yang dihadapi di lapangan. Sehingga secara berkelanjutan dapat menjadi perhatian serius TP. PKK Kota Denpasar sebagai upaya untuk terus bergerak mendukung pembangunan di Kota Denpasar. 

"Kegiatan ini sebagai upaya mendapatkan data dan informasi terkait program PKK, serta mengetahui kendala apa saja yang dihadapi selama di lapangan,” tuturnya.

Dua Warisan Budaya Denpasar Ditetapkan Jadi WBTB Indonesia Tahun 2023


Denpasar, Kota Denpasar kembali menunjukan komitmenya dalam menjaga tradisi, seni dan kebudayaan Bali. Dimana, di tahun 2023 sebanyak dua warisan budaya Kota Denpasar ditetapkan menjadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) secara Nasional. Dua karya budaya Kota Denpasar yang ditetapkan menjadi WBTB Indonesia Tahun 2023 yakni Gaya Lukisan I Gusti Made Deblog dengan domain Kemahiran Kerajinan Tradisional dan Tari Baris Kekupu Banjar Lebah Denpasar dengan domain Seni Pertunjukan. 

Kadis kebudayaan Kota Denpasar, Raka Purwantara didampingi Kabid Cagar Budaya, I Wayan Astawa saat diwawancarai Minggu (3/9) mengatakan bahwa penetapan dua tradisi dan kebudayaan asli Denpasar ini sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia Tahun 2023 merupakan angin segar bagi inventarisir dan pelestarian seni dan budaya di Kota Denpasar. Sehingga, kedepanya tidak ada lagi klaim sepihak atas seni budaya asli Indonesia khususnya yang berasal dari Bali dan Kota Denpasar. Dimana, dengan penetapan dua karya budaya tahun 2023 ini menjadikan WBTB Indonesia dari Kota Denpasar bertambah menjadi 13 sejak tahun 2018 – 2023. 

“Usulan ini merupakan salah satu upaya melindungi seni, budaya, warisan budaya dan tradisi di Denpasar agar tidak di klaim negara lain dan mengindari hal-hal yang tidak diinginkan dengan mendaftarkan seni dan budaya Denpasar dalam portal inventaris nasional,” paparnya.

Lebih lanjut dikatakan, setelah ditetapkan menjadi WBTB Indonesia tahun 2023, nantinya ketiga WBTB asal Denpasar ini akan terus dikawal sehingga mampu menjadi WBTB di tingkat Internasional yang ditetapkan oleh UNESCO. 

“Kita patut bersyukur dengan ditetapkannya kebudayaan dan tradisi asli Denpasar masuk dalam WBTB Indonesia, kedepanya tradisi dan kebudayaan lainya akan tetap kita perjuangkan untuk dapat masuk dalam WBTB Indonesia dan portal inventaris nasional,” pungkasnya.

Sementara itu, Tim Cagar Budaya Kota Denpasar, Dewa Gede Puwita bersama Dewa Gede Yadhu Basudewa mengatakan bahwa, sebelum ditetapkan, beragam tahapan telah diikuti dengan baik. 

“Setelah dua kali sidang tertutup pembahasan oleh Tim Ahli Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dan dilaksanakan verifikasi validasi lapangan, dilanjutkan dengan sidang penetapan selama 4 hari dari tanggal 28 - 31 Agustus 2023 di Jakarta, akhirnya usulan dua karya budaya dari Kota Denpasar berhasil ditetapkan menjadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia,” tuturnya

Lebih lanjut dijelaskan, langkah yang dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan Kota Denpasar sejak tahun 2019 dalam proses penetapan WBTB Indonesia ini adalah dimulai dengan kegiatan inventarisasi karya budaya sekaligus penyusunan kajian akademis dan pembuatan video/film dokumenter. Selanjutnya, setelah penentuan karya budaya yang akan diusulkan lengkap sesuai persyaratan, dilanjutkan dengan pengusulan form pencatatan, setelah berhasil tercatat baru mulai disusun form usulan penetapan karya budaya yang dilengkapi dengan kajian akademis dan video/film dokumenter. 

“Semoga langkah-langkah ini tetap bisa terus dilaksanakan sebagai upaya pelestarian byek pemajuan kebudayaan di Kota Denpasar dalam langkah pelindungan dan pengembangan,” jelasnya 

Pihaknya menjelaskan, karya budaya pertama yakni Langgam lukisan I Gusti Made Deblog yang khas dengan langgam realis-naturalistik adalah temuan baru dalam lintasan sejarah seni rupa Bali yang ditemukan pada rentang waktu dekade 1930 dan populer pada masa setelahnya. Temuan gaya lukisan ini oleh I Gusti Made Deblog didapatkan dengan memadukan teknik melukis realis dari gurunya yang bernama Yap Sin Tin seorang pelukis wajah dengan kekuatannya mengolah tinta China/tinta bak sekaligus sebagai seorang tabib yang berasal dari Taiwan dan tinggal di Denpasar, teknik tersebut oleh I Gusti Made Deblog dipadukan dengan bahasa rupa ilustratif, naratif dan figuratif dari epos Ramayana, Bharatayudha dalam naskah kakawin, cerita-cerita gaguritan yang tertulis pada lontar maupun cerita lakon wayang kulit Bali.

Sedangkan karya budaya kedua, yakni Tari Baris Kekupu yang diciptakan oleh I Nyoman Kaler (alm) dibantu oleh I Wayan Rindi (alm) pada tahun 1930an yang diiringi dengan gamelan Gong Kebyar, semula ditarikan oleh empat orang penari, seperti Ni Luh Cawan (alm), Sadri (alm), I Wayan Rindi (alm), Ida Bagus Pidada (alm). Baris Kekupu awalnya ditarikan bukan sebagai kesenian sakral, hal ini sesuai dengan catatan Beryl de Zoete dan Walter Spies (1938) dalam bukunya berjudul Dance and Drama in Bali menyebutkan sebagai tari dekoratif. Kemudian tahun 1961 dengan penari generasi kedua seperti Ni Ketut Alit Arini, Nyenyep, Merti, dan Roni ditarikan untuk upacara pitra yadnya (mamukur), berdasarkan atas permintaan Griya Tegal Jingga Sumerta. 

“Setelah itu hingga saat ini Baris Kekupu sering dipentaskan ketika ada upacara memukur di Griya Tagal Jingga, dan setiap 6 bulan sekali dipentaskan rutin ketika Upacara Piodalan di Pura Balai Banjar Lebah pada hari Saniscara (Sabtu) Kliwon Wuku Wariga (Tumpek Uduh/Tumpek Wariga/Tumpek Bubuh).,” tuturnya. (AGs/HumasDps).

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved