-->

Senin, 08 September 2025

Porprov Bali XVI: Gianyar Tumbangkan Jembrana di Bola Voli Indoor Putri



Laporan Reporter : I Gusti Ayu Purnamiasih

Karangasem, Bali Kini – Tim bola voli indoor putri Gianyar berhasil menundukkan Jembrana dengan skor akhir 3-1 pada ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali XVI Tahun 2025, Minggu (7/9/2025) di GOR Gunung Agung, Amlapura. 


Sejak awal pertandingan, Jembrana sempat tampil dominan. Mereka mengamankan set pertama dengan skor meyakinkan 25-17. Namun, Gianyar bangkit di set kedua. Meski Jembrana mencoba menahan laju permainan, set tetap dimenangkan Gianyar dengan skor 25-20.


Pada set ketiga, Gianyar semakin percaya diri. Jembrana kembali mengambil time out, tetapi tak mampu mengejar ketertinggalan hingga laga berakhir 25-15 untuk Gianyar.


Memasuki set keempat, situasi makin sulit bagi Jembrana. Salah satu pemain andalan mereka harus ditarik keluar karena cedera. Pergantian pemain tidak banyak membantu, sementara Gianyar tampil konsisten dan menutup laga dengan skor 25-17.


Dengan hasil ini, Gianyar memastikan kemenangan 3-1 atas Jembrana sekaligus melanjutkan langkahnya di cabang olahraga bola voli indoor putri Porprov Bali XVI. (Ami)

Sabtu, 06 September 2025

Cintai Produk IKM Bali, Menperin Apresiasi Gubernur Koster Konsisten Perhatikan Perajin melalui Pameran IKM Bali Bangkit


Laporan : tim Lpt 

DENPASAR , BALI KINI -Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita beserta istri Loemongga Kartasasmita yang juga Wakil Ketua Harian I Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) dan rombongan berkesempatan mengunjungi pameran IKM Bali Bangkit 2025 di Art Center, Sabtu 6 September 2025.  Menprin Agus menyatakan sangat mencintai produk IKM Bali. Ia beserta istri membeli sejumlah produk seperti perhiasan, tas, kain endek Bali, ukiran, lukisan dan kerajinan lokal Bali lainnya. 

Dalam kesempatan ini, Agus Gumiwang menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Bali Wayan Koster beserta jajaran dan Ketua Dekranasda Bali Ni Luh Putu Putri Suastini Koster yang konsisten memperhatikan perajin Industri Kecil Menengah (IKM) di Bali.  

"Saya termasuk orang yang sangat suka dan cintai produk-produk juga desain dari Bali. Kebetulan, hari ini saya diundang Pak Gub untuk meninjau Pameran IKM Bali Bangkit, saya berikan apresiasi komitmen Pak Gubernur Bali dan Dekranasda Bali, yang terus menerus memberikan perhatian untuk masyarakat Bali khususnya kepada masyarakat perajin di industri kecil

menengah," kata Agus Gumiwang kepada awak media di Art Center.


Mantan Menteri Sosial dan DPR RI dari Fraksi Golkar ini memuji kualitas produk kerajinan Bali yang dipamerkan di IKM Bali Bangkit. Produk-produk ini telah menjalani kurasi yang ketat sebelum dipajang di sini.  


"Saya tadi sempat  berkeliling, karena  yang dipamerkan di Bali Bangkit ini merupakan produk-produk yang terkurasi dengan baik, memang kualitasnya terbaik, dan sebagai suatu hal yang bisa dibanggakan. Saya apresiasi Pak Gub dan jajaran terus menerus beri perhatian luar biasa," ujarnya. 

Menurut Agus, upaya yang telah dilakukan Gubernur Bali dan Dekranasda Bali ini bukan hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Bali tapi juga untuk perekonomian nasional. 

" Ini harus jadi perhatian kita bersama," katanya.

Ia menambahkan, Kementerian Perindustrian memiliki beragam program membina dan mendukung IKM di Bali. Seperti Program Kredit Industri Padat Karya (KIPK) yang baru saja diluncurkan di Gedung Wiswasabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Renon, Denpasar, (4/9/2025).

Gubernur Bali Wayan Koster  menyampaikan apresiasi atas dukungan Menteri Perindustrian dan Wakil Ketua Harian I Dekranas terhadap pengrajin Bali. Ia juga memperkenalkan balimall.co.id, marketplace resmi yang diinisiasi Pemerintah Provinsi Bali untuk memperluas akses pasar bagi perajin melalui jalur digital. Selain itu, Gubernur turut menjelaskan tentang arak Bali yang kini telah diolah dengan standar kualitas internasional sehingga mampu bersaing dengan minuman tradisional global seperti sake dari Jepang atau soju dari Korea.

Kadis Disperindag Bali I Gusti Ngurah Wiryanata mengapresiasi kehadiran Menperin dan Gubernur Bali pada IKM Bali Bangkit. Ia menyampaikan Pameran ini akan berlangsung tanpa jeda hingga tahun 2030. 

Dia menjelaskan, pameran ini diisi oleh 132 IKM pengrajin lokal Bali. Semua produk yang dipamerkan di sini merupakan produk lokal Bali. 

" Paling banyak dicari di sini perhiasan, dan fashion. Ada juga produk lokal lainnya yang diburu pengunjung. Saat ini diisi 132 IKM sesuai dengan tempat yang tersedia, kalau dihitung daftar antriannya masih banyak, kita terus evaluasi setiap tiga bulan, jika ada produk yang sama, kemudian memenuhi standar dan syarat kita memberikan ruang bagi mereka," jelasnya. 

Dia menegaskan, IKM yang tampilkan produk  di Pameran Bali Bangkit 2025 telah melalui kurasi ketat. Dan yang pastinya tak ada pungutan biaya alias gratis bagi IKM yang lolos seleksi.  

"Sesuai arahan Bapak Gubernur dan Ibu ketua Dekranasda Bali, pameran ini berlangsung hingga 2030 tanpa ada henti. Kami buka terus mulai pukul 10.00 WITA hingga 22.00 WITA," katanya.

Ditanya terkait omset per hari di Pameran IKM Bali Bangkit 2025,  Ngurah Wiryanata menyampaikan mencapai angka diatas Rp 30 juta. 

"Kita lihat total omset per hari di atas Rp 30 jutaan," katanya kepada awak media. (*)

Hadiri Sosialisasi PSBS di Gereja Katedral, Putri Koster Ajak WKRI Pilah Sampah Sejak Awal


Laporan : Tim Lpt 

DENPASAR , BALI KINI – Duta Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber Palemahan Kedas (PSBS PADAS), Putri Koster, mengajak umat Katolik dan organisasi Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) untuk aktif memilah sampah sejak dari rumah tangga. Hal ini disampaikannya saat sosialisasi PSBS dan keamanan pangan di Gereja Katedral Denpasar, Sabtu (6/9).


Menurutnya, pemisahan sampah harus dimulai sejak awal produksi agar tidak menumpuk di tempat pembuangan akhir (TPA). “Sebaiknya sampah organik kita selesaikan sendiri di rumah, misalnya dengan membuat teba modern sedalam dua meter, tong edan, atau komposter di halaman rumah. Dengan begitu lingkungan tetap bersih tanpa mengotori wilayah orang lain,” ujar Putri Koster.


Ia menegaskan, TPA Suwung sudah tidak menerima sampah organik dan menutup sistem open dumping. Karena itu, masyarakat diminta mengolah sampah organik secara mandiri, sedangkan sampah anorganik dan residu dipisahkan untuk dikelola di TPS3R atau TPST. “Dengan prinsip sampahku tanggung jawabku, setiap rumah bisa menciptakan lingkungan bersih dan sehat,” tambahnya.


Koordinator Pokja Pembatasan Plastik Sekali Pakai dan PSBS, Prof. Luh Riniti Rahayu, menekankan bahwa penanganan sampah adalah program prioritas mendesak yang membutuhkan kedisiplinan dan kerja sama semua pihak. “Konsistensi dan dukungan bersama akan menghasilkan dampak maksimal,” katanya.


Ketua Panitia, Emilinda Naisoko, menyebut kegiatan ini sebagai respons atas meningkatnya volume sampah, terutama organik, sekaligus memberikan edukasi praktis kepada masyarakat tentang pengelolaan sampah sederhana dan efektif.

Ratusan Peserta Ikuti Mepandes Massal di Jembrana, Wujudkan Spirit Kebersamaan dan Kepedulian


Laporan : Ajb Tim Lpt 

Jembrana Bali Kini – Ratusan umat Hindu mengikuti rangkaian upacara Mepandes Massal (Metatah) dan Manusa Yadnya yang digelar secara gratis di Pasraman Santi Yadnya, Banjar Tegalasih, Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana, Jumat (5/9). Kegiatan ini terselenggara atas inisiatif Yayasan Angel Hearts Bali sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat, khususnya mereka yang kurang mampu.

Upacara ini dipuput oleh tiga sulinggih, yakni Ida Pedanda Gede Manubawa Manuaba, Ida Pandita Empu Nabe Jaya Reka Kusuma, dan Shri Bhagawan Siddhananda Saraswati.

Rangkaian upacara dimulai sejak Kamis (4/9), meliputi beberapa prosesi penting dalam tradisi Hindu Bali seperti Suddhi Wadhani, Upacara Tiga Bulanan, Mepetik, Otonan, Mesayut Ketusan, Menek Kelih, dan Mepasar, yang diikuti oleh peserta yang belum pernah melaksanakannya sebelumnya. Tercatat, jumlah peserta keseluruhan mencapai 178 orang, dengan rincian, Mepandes (Metatah) 135 peserta, Tiga Bulanan 6 peserta, Mepetik 69 peserta, Otonan 14 peserta, Menek Kelih 73 peserta, Suddhi Wadhani 5 peserta

Puncak acara Mepandes digelar sejak pukul 06.00 WITA dan ditutup dengan pertunjukan Topeng Sidakarya sebagai penutup upacara.

Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan, hadir langsung dalam kegiatan tersebut dan menyampaikan apresiasinya kepada panitia serta seluruh peserta. Ia menilai kegiatan ini sebagai wujud nyata kepedulian sosial dan pelestarian adat istiadat Bali.

“Saya sangat bangga dan bahagia karena acara Manusa Yadnya ini telah diikuti hampir 300 orang. Ini membuktikan bahwa inisiatif Yayasan Angel Hearts Bali sangat bermanfaat bagi masyarakat, bahkan sebelum pemerintah daerah merencanakan kegiatan serupa,” ujar Bupati Kembang.

Sementara itu, Ketua panitia, I Putu Fery Priyandana, berharap kegiatan Mepandes Massal ini dapat terus berlanjut ke depannya.

“Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi agenda rutin sebagai bentuk penguatan nilai-nilai religius serta mempererat rasa persaudaraan di tengah masyarakat Jembrana,” ujarnya.

Khitanan Massal Ramaikan Tradisi Maulid Nabi di Masjid Baiturrahman Pengambengan


Laporan : Ajb /tim lpt 

Jembrana , Bali Kini - Semarak peringatan Maulid Nabi Muhammad di Desa Pengambengan khususnya di Masjid Baiturrahman Banjar Kelapa Balian berlangsung meriah dan penuh khidmat, Sabtu (6/8).


Salah satunya, panitia menggelar khitanan massal yang diikuti sebanyak 10 anak-anak yang berasal dari keluarga kurang mampu yang ada di desa Pengambengan.


Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan yang hadir pada kesempatan itu mengapresiasi kegiatan tersebut sebagai bentuk kearifan lokal yang ada di desa Pengambengan. Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya menjadi sarana memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW, tetapi juga wujud kepedulian sosial kepada masyarakat.


“Peringatan Maulid Nabi yang dikemas dengan khitanan massal adalah hal positif. Selain meningkatkan keimanan kepada Nabi Muhammad, juga memberikan manfaat sosial bagi masyarakat,” ungkapnya sambil menyerahkan bantuan sebesar Rp. 5 Juta kepada panitia setempat.


Dalam kesempatan itu, Bupati Kembang juga memberikan dukungan moril kepada seluruh anak yang mengikuti khitan massal. Ia menegaskan bahwa khitan merupakan bagian dari ibadah, sekaligus mengajarkan nilai kebersihan dan menjadi langkah menuju kedewasaan.


"Tradisi khitanan massal menjadi bukti kekuatan budaya religius masyarakat Pengambengan yang terus dijaga lintas generasi," pungkasnya. (Humas Jembrana)

Jumat, 05 September 2025

Walikota Jaya Negara Ngayah Nyangging Metatah Massal Banjar Tunjung Sari


Teks Foto : Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara Ngayah Nyanggingin serangkaian Karya Mapetik, Menek Kelih dan Metatah Masal yang digelar di Banjar Tunjung Sari, Desa Peguyangan Kangin, Kecamatan Denpasar Utara, Jumat (5/9) pagi. 


Laporan Reporter : Eka 

Denpasar, Bali Kini - Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara Ngayah Nyanggingin serangkaian Karya Mapetik, Menek Kelih dan Metatah Masal yang digelar di Banjar Tunjung Sari, Desa Peguyangan Kangin, Kecamatan Denpasar Utara, Jumat (5/9) pagi. 


Karya Manusa Yadnya yang digelar ini turut dihadiri Wakil Walikota Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa, Kepala Bagian Kesra Setda Kota Denpasar, IB. Alit Surya Antara, Camat Denpasar Utara, Wayan Yusswara, Perbekel serta tokoh masyarakat setempat. 


Terlihat sejak pagi ratusan warga tampak memadati area Bale Peyadnyan untuk mengikuti prosesi Metatah Massal. Diiringi lantunan kidung dan suara gender, satu per satu rangkaian Metatah dilaksanakan secara khidmat. 

Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara dalam kesempatan tersebut menyampaikan, prosesi mepandes yang merupakan upacara manusa yadnya ini wajib dilakukan oleh umat Hindu khususnya pada anak yang baru beranjak dewasa. Sehingga, selain merupakan sebuah kewajiban, upacara mepandes atau metatah ini merupakan sebuah upacara untuk mentralisisr sifat buruk yang ada pada diri manusia atau yang dalam Hindu disebut Sad Ripu.

"Metatah massal mencerminkan sifat menyama braya atau Vasudhaiva Kutumbakam untuk bergotong royong melakukan wujud bhakti kepada Sang Pencipta. Dan dengan pelaksanaan ini tentu kami berharap kedepannya dapat menciptakan hubungan yang harmonis antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, begitupun manusia dengan alam lingkungan harus tetap dijaga sebagaimana mestinya sehingga kehidupan tetap harmonis," kata Jaya Negara.

Sementara itu, Ketua Panitia Wayan Dana menyampaikan terima kasih atas dukungan Walikota Jaya Negara. Ia menyebutkan, upacara Manusa Yadnya ini diikuti oleh 42 peserta mapetik, 61 peserta menek kelih, dan 104 peserta metatah.


“Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan Pemkot Denpasar. Bantuan yang diberikan sangat membantu meringankan beban krama,” tutupnya. 

Bupati dan Wakil Bupati Tabanan Ngupasaksi Upacara Dewa Yadnya lan Rsi Yadnya di Griya Taman Belayu


Laporan : Tim Lpt 

Tabanan , Bali Kini  – Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., didampingi Wakil Bupati Tabanan, I Made Dirga, menghadiri uleman Ngupasaksi Upacara Dewa Yadnya lan Rsi Yadnya Pediksan/Dwijati an Ida Bagus Ketut Sugiharta dan Ida Ayu Dwi Putri Manuaba yang digelar di Griya Taman Belayu, Banjar Dinas Gunung Siku, Desa Peken, Belayu, Kecamatan Marga, Tabanan, Jumat (5/9). Kehadiran Bupati dan Wakil Bupati bersama anggota DPRD Bali, anggota DPRD Tabanan jajaran di lingkungan Pemkab Tabanan, merupakan bentuk dukungan pemerintah daerah terhadap pelestarian nilai-nilai adat, agama, dan budaya.


Acara turut dihadiri oleh para Sulinggih se-Kabupaten Tabanan, Penglingsir Puri, keluarga besar sulinggih, tokoh adat, masyarakat setempat, serta undangan lainnya dalam suasana penuh hikmat. Ritual Pediksan/Dwijati ini merupakan salah satu bagian penting dalam upacara Rsi Yadnya yang diyakini sebagai penyucian diri sekaligus peningkatan dharma spiritual seseorang untuk dapat menjalankan swadharma sebagai sulinggih, serta wujud bakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa.


Dalam sambutannya, Bupati Tabanan, Komang Sanjaya, menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya kepada keluarga besar yang telah melaksanakan upacara dengan penuh ketulusan. Upacara diksa pariksa dikatakannya merupakan salah satu tahapan suci dalam proses mediksa menuju dwijati, yaitu seorang sulinggih akan mengabdikan dirinya dalam dharma membimbing umat dan menjaga kesucian ajaran agama. "Upacara ini bukan sekedar seremonial melainkan memiliki makna spiritual yang sangat dalam terutama dalam penyucian diri, penguatan tekad dan kesiapan lahir batin, seorang butuh menjalani swadarma sebagai sulinggih. Seorang sulinggih haruslah menjadi teladan dalam tutur kata, dalam perilaku dan pemikiran," ujarnya.


Sebagaimana diketahui bersama, tujuan utama dari pelaksanaan diksa pariksa yang dilaksanakan pada hari ini yang pertama adalah mewujudkan regenerasi sulinggih yang berkompeten, suci dan tulus ikhlas membimbing umat, menjaga kesinambungan ajaran Agama Hindu agar senantiasa hidup berkembang dan mampu membimbing umat menuju kebahagian lahir dan batin serta meneguhkan nilai-nilai adat, seni dan budaya yang merupakan roh kehidupan masyarakat khususnya di Kabupaten Tabanan dan Bali yang sesuai dengan visi misi yakni Nangun Sat Kerthi Loka Bali, membangun sebuah keseimbangan, keharmonisan, jagat Bali ini secara sekala dan niskala.


Lebih lanjut, Sanjaya menyampaikan, hal ini juga sangat sejalan dengan visi dan misi Pemerintah Kabupaten Tabanan. "Saya bersama Bapak Wakil dan jajaran Pemerintah Kabupaten Tabanan selalu mendukung kegiatan-kegiatan ritual krama Tabanan. Semoga upacara ini labda karya lan memargi antar sida sidaning don serta jadikan momentum yang bersejarah ini, yang sangat baik ini, sebagai penguat spiritual, kebersamaan, ketangguhan dan bukti bahwa umat Hindu Tabanan tetap tegak dalam menapaki jalan dharma meskipun penuh tantangan dan rintangan,” imbuhnya.


Sementara itu, Ketua Panitia Acara, Ida Bagus Satya Diputra, dalam laporannya menyampaikan terima kasih atas dukungan semua pihak yang telah berkontribusi dalam terselenggaranya upacara tersebut. “Atas nama keluarga besar, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh krama, tokoh masyarakat, dan pemerintah Kabupaten Tabanan yang hadir memberikan doa restu. Kehadiran Bapak Bupati dan Wakil Bupati merupakan kebanggaan dan sekaligus penyemangat bagi kami. Kami berharap yadnya ini membawa kerahayuan, kesejahteraan, dan kedamaian bagi semua pihak,” pungkasnya.

Wali Kota Jaya Negara Nyangging Peserta Metatah Massal di Desa Pemecutan Kelod


Laporan Reporter : Ayu 

Denpasar, Bali Kini - Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, menghadiri sekaligus menjadi panyangging dalam pelaksanaan Metatah Massal yang digelar Pemerintah Desa Pemecutan Kelod, Jumat (5/9) di Pura Dalem Ulunsuan, Banjar Abiantimbul, Denpasar Barat. Kegiatan ini juga turut disaksikan oleh Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa.


Perbekel Desa Pemecutan Kelod, I Wayan Tantra, menjelaskan bahwa kegiatan metatah massal ini dilaksanakan dalam rangka melestarikan kearifan lokal, sesuai dengan Permendagri Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pedoman Asal Usul Desa. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan membantu masyarakat, khususnya umat Hindu, yang kurang mampu dalam melaksanakan yadnya.


“Metatah massal kali ini diikuti oleh 112 peserta dari 15 banjar yang ada di Desa Pemecutan Kelod. Karena di masing-masing banjar juga memiliki program yadnya di pura, maka kegiatan ini tidak bisa dilakukan setiap tahun. Pelaksanaannya menyasar banjar yang belum memiliki program serupa,” jelasnya.


Lebih lanjut, Tantra berharap agar kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut sehingga masyarakat semakin banyak yang bisa terbantu. “Harapan kami sebagai pemerintah desa, setiap kegiatan yang dilaksanakan dapat benar-benar menyentuh masyarakat secara luas,” ujarnya.


Sementara itu, Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara memberikan apresiasi sekaligus berterima kasih kepada Pemerintah Desa Pemecutan Kelod atas terselenggaranya kegiatan yadnya ini.


“Tentu pelaksanaan metatah massal ini sangat bermanfaat, terutama bagi masyarakat yang kurang mampu. Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus berkelanjutan sehingga semakin banyak warga yang mendapatkan manfaatnya,” kata Jaya Negara. 

Karangasem Jadi Tuan Rumah Porprov Bali XIV untuk Cabang Voli, Persiapan Capai 95 Persen


Laporan reporter: Gusti Ayu Purnamiasih 


Karangasem, Bali Kini – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Karangasem menggelar jumpa pers bersama awak media di Gedung PSSI Karangasem, Jumat (5/9/2025), membahas persiapan sebagai tuan rumah cabang olahraga bola voli pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali XIV Tahun 2025. Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Karangasem, I Wayan Suastika bersama I Ketut Supardanayasa Sekum PBVSI Bali menyampaikan bahwa Karangasem dipercaya menggelar pertandingan voli indoor dan voli pasir yang akan berlangsung dari tanggal 6 hingga 13 September 2025, di GOR Gunung Agung, Jalan Untung Surapati, Amlapura. 


Tak main-main, arena pertandingan baik voli indoor maupun voli pasir telah dimodifikasi sedemikian rupa dan dinilai berstandar internasional. Dimana lantai sudah berstandar interlock, yakni lantai lapangannya pakai modular interlocking floor. Sementara, untuk arena voli pasir telah dimodifikasi dengan menggunakan pasir putih. Persiapan disebut sudah mencapai 95 persen.


Pada Porprov kali ini, peserta antar kabupaten akan mengikuti pertandingan tersebut, lima kabupaten untuk kategori putri dan delapan kabupaten untuk kategori putra, dengan total sembilan tim putra dan delapan tim putri. 


Sedangkan, Untuk pertandingan kali ini terdapat aturan baru, yakni larangan Screening/memblok lemparan pemain, "Larangan tabir dimana pemain mengangkat tangan saat service karena dianggap mengganggu jalannya permainan," Kata Supardanayasa. 


Suastika menambahkan bahwa ajang ini diharapkan tidak hanya menjadi wadah olahraga, tetapi juga mampu menggeliatkan ekonomi dan mendongkrak promosi pariwisata Karangasem agar tidak hanya dikenal sebagai daerah persinggahan. Upacara pembukaan cabang olahraga voli indoor akan berlangsung di GOR Gunung Agung pada Sabtu (6/9) pukul 14.00 WITA, sementara voli pasir akan dimulai pada pagi harinya pukul 09.00 WITA. Untuk memastikan keamanan, panitia melibatkan Satpol PP, desa adat Dukuh, serta Padangkerta guna menjaga jalannya kegiatan tetap aman dan kondusif. (Ami)

Bupati Sanjaya didampingi Wabup Dirga dan Jajaran Forkopimda Sambut Kunjungan Menteri Kebudayaan RI di Kabupaten Tabanan


Laporan : Tim Lpt Hms

Tabanan , Bali Kini  – Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya.,S.E.,M.M sambut Kunjungan Budaya, Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Dr. H. Fadli Zon, S.S., M.Sc., di Kabupaten Tabanan, Jumat (5/9). Rangkaian kegiatan diawali di Jero Tengah, Banjar Tegal Belodan, Desa Dauh Peken, kemudian di Puri Gede Tabanan, dan dilanjutkan dengan acara Temu Wicara yang dipusatkan di Gedung Kesenian I Ketut Marya Tabanan. Momentum ini menjadi ajang unjuk kebolehan potensi kesenian lokal, mulai dari seni gamelan, tari, sastra hingga pameran seni rupa bertajuk “Aneka Warna Gaya di Kota Singasana”.


Turut hadir dalam acara tersebut yakni jajaran pejabat tinggi kementerian dan tokoh budaya, seperti Dirjen Perlindungan Kebudayaan dan Tradisi, Direktur Bina Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XV, serta Direktur Warisan Budaya. Tampak pula Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia, Wakil Bupati Tabanan, Ida Tjokorda Anglurah Tabanan, Jajaran Forkopimda Tabanan, Anggota DPRD Kabupaten Tabanan, para Asisten Setda dan para Perangkat Daerah di lingkungan Pemkab Tabanan, serta seniman dan budayawan lokal.


Saat itu, rombongan menyaksikan pertunjukan seni gamelan lintas usia bertajuk “Dinamika Aura Warisan Budaya”, dipandu oleh Prof. Drs. I Gusti Nengah Nurata, M.Sn. Penampilan mencakup tari kebesaran “Jayaning Singasana AUM”, tari Kebyar Duduk ciptaan maestro I Ketut Maria oleh I Putu Gede Raka Anggara Guna, hingga pembacaan puisi “Tabanan dalam Untaian Kata dan Rasa” oleh I Gusti Ayu Putu Mahindu Dewi dan I Gusti Putu Bawa (Samar Gantang) di Jero Tengah, Banjar Tegal Belodan, Desa Dauh Peken.


Setelah itu, rombongan Menteri beranjak ke Puri Gede Singasana Tabanan bertemu dengan Tjokorda Anglurah Tabanan serta para Penglingsir Puri dan kemudian ke Gedung Kesenian I Ketut Marya, tempat digelarnya Temu Wicara yang dirangkaikan dengan pameran seni rupa memukau. Penyambutan dilengkapi tabuhan baleganjur yang mengiringi tamu kehormatan, mempertegas semangat budaya yang hidup dan berkembang di Tabanan.


Dalam sambutannya, Menteri Fadli Zon menyampaikan kekagumannya terhadap keragaman budaya Indonesia. Ia sekaligus mengapresiasi Bupati Tabanan yang telah mampu melakukan regenerasi budaya melalui pembinaan generasi muda. “Saya selalu mengatakan, tidak ada di belahan bumi ini yang kekayaan budaya dan keragamannya lebih hebat dari Indonesia. Kita ini pantas disebut mega diversity. Indonesia ini superpower di bidang kebudayaan, kita ini adidaya. Dan ini yang harus kita gali terus, lestarikan, lindungi, kembangkan dan manfaatkan,” tegasnya.



Ia juga menjelaskan tujuan kedatangannya ke Bali yang berkaitan dengan agenda Chandi 2025 (Culture, Heritage, Art, Narrative, Diplomacy and Innovation), yang baru saja ditutup. “Budaya bukan beban atau masa lalu, maka tema Chandi 2025 adalah Culture for The Future, budaya untuk masa depan. Budaya bisa menjadi ekonomi budaya dan industri budaya. Ini penting untuk pembangunan bangsa,” ungkapnya di hadapan para tokoh budaya dan tamu yang hadir. 


Dalam wawancara terpisah, Menteri Fadli Zon menambahkan, “Suguhan dari pertunjukkan yang luar biasa dan menyenangkan karena dilakukan oleh generasi muda, ini satu bukti bahwa budaya kita bisa lestari dan tentu ini harus dapat dukungan semua pihak. Kemajuan kebudayaan adalah tugas bersama," ujarnya. Ia pun menyoroti pentingnya keberlanjutan ekosistem budaya yang menurutnya sudah terbangun baik di Bali, terutama di Tabanan. Ia juga menyampaikan terimakasih kepada Bupati Tabanan dan seluruh stakeholder terkait atas kelestarian dan berkembang pesatnya kebudayaan, khususnya di Kabupaten Tabanan.


Di kesempatan yang sama, selaku Bupati Tabanan, Sanjaya menyambut hangat kehadiran Menteri Kebudayaan dalam kunjungan budaya ini. Pihaknya menyampaikan apresiasi karena telah memilih Tabanan sebagai lokasi kegiatan. “Saya atas nama Pemerintah Kabupaten Tabanan dan seluruh masyarakat Kabupaten Tabanan menyampaikan selamat datang kepada bapak Menteri, beserta rombongan di Kota Singasana. Semoga kehadiran bapak Menteri akan membuat masyarakat kami semakin bersemangat menjaga akar budayanya sendiri," pungkasnya.


Ia juga menegaskan, Tabanan tidak hanya memiliki budaya yang potensial tapi juga merupakan lumbung berasnya Bali. Selaku Bupati, ia juga menyatakan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung pelestarian dan pengembangan budaya. “Melalui acara temu wicara ini, mari kita saling bertukar pikiran, gagasan dan saling memberikan inspirasi demi kemajuan kesenian di Kabupaten Tabanan. Saya sangat berharap pertemuan ini dapat kita jadikan wadah untuk berdiskusi tentang kekayaan dan keragaman seni budaya yang kita miliki, sekaligus menjadi sarana untuk mempererat persatuan dan kesatuan di tengah masyarakat," imbuhnya.


Sanjaya berharap, semangat yang tercipta dari kegiatan hari ini dapat terus menjalar ke setiap lapisan masyarakat, menjadi tenaga penggerak untuk kemajuan Tabanan dengan semangat Tabanan Era Baru. Pihaknya juga menjelaskan terkait nilai sejarah yang melekat dalam pembangunan Gedung Kesenian I Ketut Marya, yang sarat dengan kekayaan budaya lokal. Gedung ini dan semangat masyarakat Tabanan sekaligus merepresentasikan Tabanan sebagai kabupaten yang tidak hanya dikenal sebagai lumbung pangan Bali, tetapi juga sebagai daerah agraris dengan masyarakat pejuang yang turut berperan dalam memerdekakan Indonesia, serta kaya akan nilai seni dan budaya yang luhur. “Bangga menjadi orang Tabanan,” ujarnya.


Di samping itu, penampilan seni dalam acara ini menjadi representasi konkret dari komitmen budaya masyarakat Tabanan. Tarian, musik, puisi, dan pameran seni rupa Tabanan bertema ‘Aneka Warna Gaya di Kota Singasana' adalah bukti bahwa persatuan dalam keberagaman adalah kekuatan terbesar demi terwujudnya Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani (AUM). Dari panggung pertunjukan hingga forum diskusi, semua pihak menyuarakan satu tekad, bahwa budaya bukan sekadar warisan masa lalu, tapi aset strategis untuk masa depan bangsa. 

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved