-->

Jumat, 21 Januari 2022

Ketua PC KMHDI Karangasem Berharap Karangasem Bangun Perguruan Tinggi Dengan Biaya Terkangkau


Karangasem, Bali Kini - Mulai diperhitungkan, PC. KMHDI Karangasem sebagai perwakilan pemuda Karangasem diundang dalam acara forum konsultasi publik tahun 2022 dalam rangka penyempurnaan rancangan awal RKPD Semesta Berencana Kabupaten Karangasem tahun 2023 untuk menyuarakan saran-saran serta aspirasi para pemuda untuk kemajuan Karangasem bertempat di Wantilan Kantor Bupati Karangasem, Jumat (21/1/2022).

Ketut Suardana selaku Ketua PC. KMHDI Karangasem dalam kesempatan ini memberikan masukan kepada Pemerintah Daerah kabupaten Karangasem yaitu pada bidang Kesehatan dan Pendidikan. Suardana mengatakan bahwa dalam bidang pendidikan pemuda Karangasem sangat mengharapkan adanya perguruan tinggi di Karangasem yang bisa dijangkau oleh pemuda Karangasem khususnya dari segi biaya. Hal ini dimaksudkan agar SDM di Karangasem kualitasnya kian meningkat melalui penempaan diri di Perguruan Tinggi.

Lebih lanjut Suardana juga memaparkan bahwa dalam bidang kesehatan Pemerintah diharapkan tidak hanya fokus pada pelayanan pengobatan tetapi juga pencegahan melalui edukasi kesehatan kepada masyarakat.

"Bidang Pendidikan dan Bidang Kesehatan merupakan bidang unggulan Pemerintah Kabupaten Karangasem. Jadi, dalam kesempatan ini saya ingin menyuarakan aspirasi serta masukan kepada Pemerintah. Semoga pendidikan dan kesehatan di Karangasem semakin maju." tambahnya. (Ami) 

Bupati Suwirta Membuka Turnament Pickleball Semarapura I Tahun 2022


KLUNGKUNG, BALI KINI --- Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta membuka Turnament Pickleball Semarapura I Tahun 2022 bertempat di GOR Swecapura Gelgel Klungkung, pada Jumat (21/1/2022).

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta berpesan agar para Pengurus Cabang Olahraga di Kabupaten Klungkung dapat mengurus atletnya dengan baik dan mendidik atlet agar menjadi atlet yang berprestasi dan santun. 

"Semoga turnament ini dapat terlaksana dengan baik,"harap Bupati Suwirta.

Ketua Panitia I Gusti Ngurah Alit melaporkan tujuan dari kegiatan antara lain, memperkenalkan olahraga pickleball dikalangan pendidik se-Kabupaten Klungkung; menumbuhkan rasa senang dan membudayakan hidup sehat melalui olahraga pickleball; mempererat rasa kekeluargaan  dikalangan pendidik; dan mempersiapkan atlet untuk mengikuti turnament pada event yang lebih besar lagi.

Sasaran dalam event ini adalah seluruh pegawai pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Pemkab Klungkung pada satuan Paud, SD, SMP dan SMA/SMK seKabupaten Klungkung. 

Jumlah atlet yang mengikuti event ini adalah 80 orang atlet terdiri dari lima klub yakni, Mahotama Club dari Kecamatan Klungkung sebanyak 19 orang atlet, Garuda Club dari Kecamatan Banjarangkan sebanyak 15 orang atlet, Handayani Club dari Disdikpora Pemkab Klungkung sebanyak 21 orang atlet, Nusa Penida Club dari Kecamatan Nusa Penida sebanyak 12 orang atlet dan Victory Club dari Kecamatan Dawan sebanyak 23 orang atlet. 

Para Peserta ini dibatasi maksimal 5 peserta perkategori yang dipertandingkan untuk masing-masing club. Kategori dalam pertandingan antara lain, single putra; single putri; double putra; double putri; dan double mix. 

Turut hadir dalam tournament tersebut, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Pemkab Klungkung I Ketut Sujana dan Ketua Koni Kabupaten Klungkung I Wayan Subamia, serta undangan terkait lainnya.

K3S Denpasar Berbagi Kasih Serahkan Tongkat, Sembako dan Masker


Denpasar - Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S) Denpasar kembali melaksanakan kegiatan sosial dan memberikan bantuan kepada lansia, disabilitas, pada  Jumat (22/1). 

Kegiatan ini menyasar langsung kediaman para lansia dan disabilitas di Kota Denpasar.  Pada kesempatan ini Wakil Ketua K3S Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa menyerahkan bantuan berupa tongkat ketiak, sembako, sabun cuci tangan hingga masker kepada disabilitas dan lansia. 

I Ketut Rangkep, salah satu lansia yang berkediaman di lingkungan Desa Pemecutan Kaja mengucapkan terima kasih kepada Pemkot Denpasar dan K3S serta pihak donatur yang telah membantu tongkat ketiak. "Terima kasih Bu Wakil Wali Kota yang telah menyerahkan bantuan tongkat kepada saya, serta juga menyerahkan sembako," ujarnya. 

Sementara Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi agenda rutin K3S Denpasar. Dibawah kepemimpinan Ketua K3S Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara bersinergi dengan OPD terkait serta pihak donatur dari lembaga swasta, perbankan, dan BUMN melaksanakan kegiatan sosial dan menyerahkan bantuan yang disesuaikan dengan kondisi para lansia dan disabilitas. 

"Kegiatan kali ini masih menyasar disabilitas dan lansia dengan keberlanjutan program sosial sebelumnya, serta menyerahkan sembako, sabun cuci tangan dan juga masker," ujar Ayu Kristi. 

Lebih lanjut Ayu Kristi berharap dari bantuan  sabun cuci tangan, hingga masker dapat memberikan perlindungan dan semangat kepada lansia dan disabilitas untuk selalu disiplin prokes. Disamping itu bantuan alat kesehatan berupa tongkat ketiak dapat bermanfaat dalam mengisi kegiatan sehari-hari dirumah.

Mutasi Pejabat, Bupati Tamba: Murni karena Prestasi


Jembrana-Pemerintah kabupaten Jembrana kembali melantik puluhan pejabat yakni, Pejabat Tinggi Pratama, Administrator serta pejabat Pengawas bertempat di aula lantai 2 Jimbarwana, Jumat(21/2). Hadir dalam pelaksanaan mutasi awal tahun ini,  ketua DPRD Ni Made Sri Sutharmi dan Sekda I Made Budiasa serta pimpinan OPD dilingkup Pemkab Jembrana.

Bupati I Nengah Tamba mengaku, kalau pejabat yang dilantiknya itu didasarkan atas prestasi sesuai bidangnya masing-masing.”Para pejabat yang dilantik ini murni sesuai keahliannya dan mereka adalah  pegawai yang berprestasi. Jangan ada anggapan  jika pengangkatan jabatan ini diluar dari itu, tapi murni untuk kemajuan Jembrana,”ujarnya.

Selain itu ,sebut bupati,mutasi kali ini tidak ada sangkut pautnya dengan politik murni kinerja. Kedepannya, bupati berharap   semua pejabat yg dilantik, semua pos yang ditempati sesuai dengan kaidah, mendekati prestasinya. " saya tidak ada beban. Saya tidak punya saudara disini, tidak ada keluarga saya jadi pegawai.Keluarga saya semua buruh dan tani. Semua murni untuk kepentingan kabupaten Jembrana," tegas Bupati
 
Kepada para pejabat yang dilantik, Bupati Tamba  minta agar kepercayaan yang diamanahkannya itu benar-benar dilaksanakan dan dipertanggungjawabkan.”Setelah kalian dilantik, didepan pekerjaan dan tugas-tugas sudah menanti. Tadi saudara telah mengucapkan sumpah dan janji kehadapan Tuhan Yang Maha Esa. Namun, janji-janji itu saya minta saudara benar-benar dilaksanakan dan dipertanggung jawabkan. Hal itu disebabkan kinerja saudara akan dilihat dan dirasakan oleh masyarakat. Untuk itu layani masyarakat dengan baik,” tandasnya.

Pejabat eselon II yang dilantik diantaranya, Untuk di eselon II sendiri, terdapat beberapa nama, diantaranya  I Made Sudantra yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Dewan DPRD Jembrana, menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Jembrana, I Komang Suparta yang sebelumnya sebagai Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, dan Tenaga Kerja (DPM-PTSP)  menjabat sebagai Sekretaris Dewan, dan yang terakhir yaitu Made Gede Budhiarta yang sebelumnya sebagai Kepala Dinas Kominfo Jembrana menjadi Kepala Dinas PM-PTSP. 

Selain itu, posisi Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) juga digeser yang sebelumnya dijabat I Made Cipta Wahyudi, selanjutnya diisi oleh mantan Sekretaris Camat Jembrana I Wayan Putra Mahardika. Sedangkan I Made Cipta Wahyudi menduduki jabatan barunya sebagai Sekretaris di dinas Lingkungan Hidup Jembrana.( Eka/h)

 

Disperindag Denpasar Monitoring Harga Minyak Goreng di Pasar Tradisional


Denpasar - Penuhi kebutuhan masyarakat, Pemerintah telah setarakan harga minyak goreng untuk kemasan premium atau yang dikemas sederhana dengan harga Rp 14 ribu per liternya. 

Untuk mengetahui    harga minyak goreng di pasaran sudah disetarakan apa belum, Dinas Perindag Kota Denpasar melakukan pemantuan harga minyak goreng di beberapa Pasar Tradisonal di Kota Denpasar yakni Pasar Kreneng,  Pasar Agung dan Pasar Nyanggelan, Jumat (21/1).

Kadis Perindag Kota Denpasar Ni Nyoman Sri Utari mengatakan, harga minyak goreng mengalami kenaikan sejak sebelum  Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Bahkan harga minyak goreng sempat melambung hampir dua kali lipat atau 100 persen.

Biasanya atau normalnya, harga minyak goreng ada di kisaran 14 ribu per liter. Namun dalam dua bulan ini harganya melambung menjadi Rp 21 hingga 25 ribu per liter.

Dari hasil dari pemantuan hari ini,  pedagang di pasar tradisional ada masih menjual harga minyak goreng dengan harga lama yakni Rp 21 ribu hingga Rp 22 ribu per liter. Untuk kemasan yang dua liter ada yang menjual Rp 38 ribu-hingga Rp 39 ribu. Menurutnya pedagang masih menjual dengan harganya lama   karena mereka masih punya stok minyak, sehingga harganya masih mahal. 

"Untuk itu kita memberikan  waktu 1 minggu untuk mensetarakan harga sesuai kebijakan Pemerintah yakni Rp. 14 ribu per linter baik itu minyak dikemas premim maupun sederhana," kata Sri Utari.

Menurutnya Dinas Perindag Kota Denpasar hanya bisa melakukan  memonitoring. Jika dalam satu minggu masih ditemukan ada pedagang menjual dengan harga lama maka hasil monitoring  yang dilakukan akan disampaikan ke Disperindag Provinsi Bali, selanjutnya Disperindag Provinsi akan menindak lanjuti  ke Pemerintah Pusat. 

Dengan dilakukan pemantuan ini diharapkan semua pedagang di Pasar tradisional bisa menjual minyak dengan harga yang sudah disetarakan sesuai  yang telah ditentukan oleh pemerintah. (Ayu/h)


Walikota Jaya Negara Hadiri Karya Atiwa-Tiwa Kinembulan Desa Adat Penatih

 

Denpasar, Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara menghadiri karya Atiwa-Atiwa Kinembulan "Prenawa Bhuana Kosa" Desa Adat Penatih, Jumat (21/1).

Kegiatan yang dihadiri pula Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede, anggota DPRD Kota Denpasar, Ketut Budha, Camat Denpasar Timur, Wayan Herman, Lurah Penatih Wayan Astawa, Bendesa Penatih Wayan Eka Yana, serta masyarakat setempat. 

Walikota Jaya Negara mengatakan Atiwa-tiwa merupakan bagian dari ritual "Manusa Yadnya" dimana dilaksanakan pebersihan dan penyucian terhadap  jenasah dari kekuatan Panca Maha Butha. Dengan telah dilaluinya prosesi ini nantinya yang disucikan dapat menyatu dengan Ida Sang Hyang Widi Wasa. 

"Kami sangat mengapresiasi dengan telah dilaksanakannya prosesi nyiramin yang merupakan rangkaian dari 'Karya Atiwa-Atiwa Kinembulan'.  Semoga dengan terselenggaranya Karya ini dengan lancar, dapat memberikan kemanfaatan yang baik bagi masyarakat di Desa Adat Penatih dan Kota Denpasar ," ujar Jaya Negara. Lebih lanjut dia mengatakan dengan semangat gotong royong yang dilandasi spirit Vasudewa Kutumbakan  dapat meringankan beban masyarakat dalam melaksanakan upacara Yadnya.

Sementara Bendesa Adat Penatih, Wayan Eka Yana didampingi Ketua Panitia Karya, I Gusti Nyoman Mayun menjelaskan  rangkaian "Karya Atiwa-Atiwa Kinembulan" Desa Adat Penatih dimulai sejak Redite Pon Tambir (2/1) dengan prosesi Matur Piuning serta Nyukat Genah. Dilanjutkan dengan prosesi Matetangi/Mamunjung pada Anggara Wage Matal (18/1) serta persembahyangan di Pura Desa dan hari ini dilaksanakan prosesi Nyiramin, Ngajum, Ngaskara dan keesokan harinya dilaksanakan ngagah dan pembakaran sawa. 

Lebih lanjut Wayan Eka Yana mengatakan Puncak Karya dilaksanakan pada Saniscara Pon Matal (22/1) dengan prosesi Pengabenan, Ngutang ke segara serta Nyekah. Adapun sawa yang mengikuti upacara ini sebanyak 87 sawa. Dimana Ngaben sebanyak 47, Nyekah sebanyak 11, Ngelungah sebanyak 3 dan 26 Ngelangkir. 

"Semua prosesi dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Agar prosesi berjalan lancar.  Kami juga menghaturkan terima kasih atas perhatian semua pihak di dalam membantu pelaksanaan karya ini ,"ujarnya. (Dps)

Bupati Tabanan Bangga Keluarga Besar Bhujangga Melaksanakan Pengabenan Massal


Tabanan – Sebagai bentuk dukungan terhadap segala bentuk pembangunan di Tabanan dalam segi sekala maupun niskala, komitmen pemerintah untuk senantiasa berada di tengah-tengah masyarakat dalam pelaksanaan upacara Pitra Yadnya akan terus dilakukan. Hal tersebut dibuktikan langsung dengan hadirnya jajaran Pemerintah Kabupaten Tabanan dalam Uleman Upacara Pitra Yadnya atau Pengabenan bersama oleh Keluarga Besar Bhujangga Waisnawa Griya Delod Setra, Jumat (21/1).

Bertempat di Delod Setra Pejaten, Kecamatan Kediri Tabanan, Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M didampingi oleh Sekda, Camat Kediri beserta unsur muspika dan juga para OPD Terkait serta masyarakat setempat, hadir sebagai saksi dalam upacara pitra yadnya yang digelar secara masal tersebut. 

Rangkaian upacara pitra yadnya yang diselenggarakan bersama ini dilakukan secara bertahap dengan masa pengabenan hingga 42 hari. Sementara puncak acara akan dilakukan pada 22 Januari 2022 mendatang. Untuk total sawa yang mengikuti pengabenan sebanyak 88 sawa agung dan ngelunggah sebanyak 75. 

Kegiatan Pengabenan Bersama ini menuai pujian langsung dari Bupati Sanjaya, sebab, Karya yang menurutnya sudah menepati kesusastraan agama tersebut, seluruh persiapanya sudah dirasa baik sekali. “Saya mewakili Pemerintah Tabanan memberikan apresiasi, penghargaan yang setingginya, karena semeton di Griya sudah mengikuti program pemerintah dalam rangka menyukseskan Visi dan Misi Tabanan” Papar Sanjaya. 

Bupati Sanjaya merasa bangga dengan adanya Pengabenan Masal oleh Keluarga Bhujangga, yang menerapkan semangat gotong-royong dan kebersamaan dalam pelaksanaannya. Ia menerangkan, dalam setiap upacara yang telah diadakan, tandanya masyarakat sudah membantu pembangunan dengan menjalankan program pemerintah, dalam rangka Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, Melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana, Menujut Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani (AUM), tepatnya dalam unsur Atma Kerthi. “Tujuannya adalah memang kita membayar hutang kepada leluhur, sebagai bentuk tanggung jawab kita yang wajib dilaksanakan, itu sebabnya saya turun di tengah-tengah masyarakat untuk mendukung pelaksanaan Atma Kerthi ini” lanjutnya. 

Dengan biaya urunan sebesar 6 juta rupiah untuk masing-masing sawa, dirasa sangat terjangkau dan memudahkan warga untuk memberikan pengabdian yang terakhir bagi para leluhur. “Artinya, bagaimana kita ngewangun karya ini dengan gotong-royong, serta rasa tulus ikhlas, maka saya harap untuk semuanya, mari kita meyasa kerthi, betul-betul sabar dan tenang dalam melaksanakan kegiatan upacara, saya yakin ini akan menjadi karya yang utamaning utama” Pungkas Sanjaya.

Menyambut kehadiran Pemkab Tabanan dalam kegiatan ini, I Gede Putu Adnyana selaku ketua panitia, sampaikan ucapan terima kasih atas perhatian dan dukungan yang diberikan langsung oleh Bupati Tabanan, terhadap setiap kegiatan di masyarakat. Hal tersebut tentunya menambah semangat masyarakat, dalam memajukan pembangunan demi tercapainya Tabanan Era Baru. 

Oleh sebab itu, kegiatan keagamaan yang kolektif sangat disarankan oleh Sanjaya untuk terus diberlakukan di masyarakat. Tidak hanya pengabenan, namun juga pernikahan, upacara tiga bulanan, atau potong gigi. “Yang penting 3 elemen hadir di tengah-tengah kalangan, yaitu masyarakat yang ngewangun karya, yang kedua kepuput oleh sang sulinggih baik yang meduwe jati atau eka jati dan yang ketiga dihadiri, disaksikan dan diberi doa restu oleh murdaning jagat, maka ini termasuk karya yang satwika, utamaning utama” Kata Sanjaya lebih lanjut. (tbn)

Keceriaan Ibu -Ibu KWT di Tabanan Sambut Era Baru


Tabanan, Bali Kini –
Ibu-ibu Kelompok Wanita Tani (KWT) di Kabupaten Tabanan memiliki cara tersendiri untuk menyambut Tahun baru 2022 yang penuh keceriaan. Mereka mengambil tempat di Pondok Indi untuk berkumpul dan melakukan aktifitas seperti menanam sayur-sayuran, hal ini dilakukan agar budidaya di Kabupaten Tabanan berumur panjang. Tak hanya itu, mereka juga berbagi resep mengolah hasil pangan menjadi cemilan khas yang siap dipasarkan. 


Aktivitas tersebut dilakukan dengan riang gembira dan penuh keceriaan, sembari berharap tahun ini berjalan lebih baik dari tahun sebelumnya. KWT ini terbilang cukup berhasil, mereka menyatukan diri dengan 420 orang anggota yang terbagi dalam 14 Kelompok Wanita Tani di Kabupaten Tabanan.



Pembina KWT dari Kelompok Lumbung Rasa, Ni Ketut Indiani mengatakan bahwa kegiatan ini akan rutin digelar setiap bulannya. Pondok Indi sebagai wadah kreativitas ibu-ibu seluruh anggota kelompok. "Tempat ini cocok untuk kami berkumpul dan mengembangkan bakat olahan pangan. Apalagi Kabupaten Tabanan dikenal sebagai daerah pertanian. Kabupaten Tabanan juga memiliki banyak produk yang bisa diolah menjadi cemilan, " Ungkapnya, Jumat (21/1/2022). 



Terpuruknya perekonomian malah menjadi pemicu ibu-ibu KWT Lumbung Rasa ini untuk bangkit. Mereka membuat berbagai olahan, selain untuk menambah nilai ekonomi produk olahan khas yang dibuat juga diharapkan dapat memasuki pasar Nasional, sebagai oleh-oleh khas Bali khususnya dari Kabupaten Tabanan. 



Sementara, Ketua KWT dari kelompok Inti Sari, Ibu Andre mengaku bahwa keberadaan kegiatan ini benar-benar dapat membangkitkan perekonomian. "Kita disini sama ibu ketua Pondok Indi selalu menggali ide dan terobosan rutin melakukan pertemuan di Pondok Indi sebagai wadah mereka berkumpul dari 420 anggota di Kabupaten Tabanan  selalu mencari solusi dan memecahkan masalah yang ada, selain itu kita juga memasarkan produk bersama-sama, " Ujarnya. [r2]

Lelah, Krama Desa Adat Liligundi Putuskan Akan Buat Prajuru Desa Adat Yang Baru


Karangasem Bali Kini
- Aksi mosi tidak percaya terhadap kepemimpinan prajuru desa Adat Liligundi yang di gelar di jaba Pura Desa, Desa Adat Liligundi, Kecamatan Bebandem Kabupaten Karangasem, Kamis (20/1/2022) berlangsung berapi-api.


Setelah polemik adat yang sudah berlarut-larut tak kunjung usai, meski krama sudah berkoordinasi dengan MDA (Majelis Desa Adat) kecamatan maupun MDA Provinsi belum juga menemui titik terang, maka krama berencana akan membentuk prajuru Desa Adat yang baru. "Rencana 10 hari lagi kami kumpulkan krama untuk membentuk prajuru yang baru, tentu masih mengikuti awig-awig, masalah sah atau tidaknya di MDA itu urusan belakangan, kami sudah lelah, " Ungkap I Komang Wenten, Tokoh Desa Adat Liligundi pada wartawan. Menurut awig-awig setempat, prajuru Desa Adat dianggap sah dengan jumlah 2/3 krama yang setuju. 


Sementara, dengan alasan memboikot prajuru desa adat, krama Desa Adat Liligundi menyatakan sikap untuk menolak segala bentuk kegiatan yang diperintahkan oleh prajuru desa adat, seperti: menunda pembayaran utpeti pelaba pura, menunda pembayaran pengopog, menunda pembayaran penyamping, tidak mencari penyaksi dari prajuru desa adat ketika ada upacara pernikahan, tidak menyampaikan permakluman kepada prajuru desa adat ketika akan melakukan penguburan, tidak akan menghadiri kegiatan sekaa gong truna bagi anak-anak yang ikut dalam perkumpulan sekaa gong, tidak akan mencari upasaksi ketika ada upacara Panca Yadnya dan sejenisnya, menunda pembayaran urunan bangunan maupun aci-aci desa adat, menunda pembayaran air yang dikelola Desa Adat Liligundi, Pengambilalihan pengaci-aci di Pura Kahyangan Desa, menolak segala bentuk petedunan yang diputuskan oleh prajuru desa adat Liligundi. 


"Dengan catatan, bilamana dikemudian hari Prajuru Desa Adat bisa dan mau melaksanakan tugas-tugasnya sesuai dengan awi-awig desa adat Liligundi, Perda 4 tahun 2019, serta SE MDA Provinsi Bali nomor 006, maka saat itu kami akan tunduk kepada peraturan yang ada di Desa Adat Liligundi, " Ungkapnya. (Ami)

Krama Desa Adat Liligundi Nyatakan Mosi Tidak Percaya Terhadap Prajuru Desa Adat


Karangasem, Bali Kini -
Bertahun-tahun sudah Krama Desa Adat Liligundi menghadapi polemik adat. Kamis (20/1/2022) ratusan krama Desa Adat Liligundi kecamatan Bebandem Kabupaten Karangasem kembali terjun memadati kantor Desa Adat Liligundi. Menyatakan Mosi Tidak Percaya terhadap kepemimpinan Prajuru Adat Liligundi. Massa juga terlihat datang ke kantor desa dengan iring-iringan serta membawa spanduk besar bertuliskan "Kami Krama Desa Adat Liligundi Sudah Tidak Percaya Atas Kepemimpinan Prajuru Desa Adat Liligundi" Yang di tulis dengan tinta merah, serta beberapa hastag dibawahnya. 


Tokoh Desa Adat Liligundi, I Komang Wenten menyatakan alasannya ialah sebagai berikut; yang pertama  karena mengingkari berita acara sepakat untuk bersepakat sidang mediasi tahap ke-6 atau terakhir yang bertempat di Kantor BKS-LPD Kabupaten Karangasem terutama poin (b)  yang isinya "Dalam mekanisme pemilihan prajuru/keliang desa, tetap dilakukan secara musyawarah mufakat sesuai Perda 4 tahun 2019, SE MDA Provinsi Bali nomor 006 serta dipadukan dengan Awig-awig Desa Adat Liligundi dan dilarang melakukan pemilihan secara langsung dengan cara mencoblos atau votting.


Kemudian prajuru adat yang sekarang menjabat sebagai Ketua MDA Kabupaten Karangasem dinilai krama melakukan perlakuan dan perbuatan yang melanggar Awig-awig Desa Adat Liligundi. Yang ketiga, adanya kearogansian Keliang Desa Adat Liligundi dalam berprilaku dan bertutur kata terhadap krama desa adat Liligundi yang selalu menyakiti perasaan krama tak hanya itu, pihaknya juga dinilai arogan dalam pengambilan keputusan yang tidak mengacu pada awig-awig desa adat Liligundi detailnta di paos 17 no 6.


Prajuru Desa Adat Liligundi juga dinilai tidak transparan terhadap pengelolaan keuangan Desa Adat. "Uang penepak kulkul atau administrasi perkawinan tidak pernah dimasukkan ke kas desa adat, " Teriak Komang Wenten dalam aksinya. 


Prajuru Desa Adat juga dinilai memaksakan kehendak mendaftarkan perarem tentang tata cara pengadegan adat Liligundi yang belum mendapat persetujuan dari paruman desa. Serta tindakan penghapusan keanggotaan pingajeng desa/shaba desa utamanya keanggotaan dari Keliang Banjar Liligundi, dan Keliang Subuk. 


Krama juga keberatan atas perencanaan pembangunan crematorium dan pelepasan status tanah pelaba pura yang diperuntukkan tempat crematorium tanpa melalui paruman desa adat Liligundi. 


Krama juga merasa keberatan karena Orajuru Desa Adat Liligundi mengajukan perpanjangan masa bhakti sebagai prajuru desa adat Liligundi sehingga mendapat pengakuan dan pengukuhan dari MDA Provinsi Bali tanpa melelui paruman desa adat serta memanipulasi daftar hadir menjadi persetujuan perarem tentang tata cara pengadegan prajuru desa adat Liligundi.  "Harusnya sudah selesai (menjabat) 3 tahun yang lalu di tahun 2018, ini malah suda melewati batas, sudah 8 tahun jadi Prajuru dan kami para krama tidak tau hal ini, " Ujar salah satu krama Desa Adat Liligundi. (Ami)

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved