-->

Rabu, 23 Juli 2025

Tercatat Sudah 14 Anjing Positif Rabies di Denpasar


Laporan Reporter : Jero Ari 

Denpasar , Bali Kini  - Kasus positif rabies pada anjing di Denpasar terus meningkat. Hingga 14 Juli 2025, jumlah kasus positif rabies sebanyak 14 ekor sejak Januari 2025. Untuk menekan penyebaran tersebut, Dinas Pertanian Kota Denpasar pun terus mengejat cakupan vaksin rabies pada hewan penular rabies atau HPR khususnya anjing. 

Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kota Denpasar, drh. Ni Made Suparmi, bahwa pihaknya telah memvaksin 54.351 ekor anjing di Denpasar. "Capaian vaksinasi rabies sampai 14 Juli kemarin sudah 54.351 ekor atau setara dengan 65,84 persen dari populasi," paparnya. 

Adapun populasi anjing yang terdata tahun 2025 ini sebanyak 82.545 ekor. Kami targetkan hingga akhir tahun 2025, vaksinasi rabies menjangkau 91,2 persen dari jumpah populasi," imbuhnya. 

Dengan begitu kasus positif rabies bisa ditekan dan Denpasar bisa kembali zero rabies. Selain vaksin secara door to door Dinas Pertanian Kota Denpasar juga melibatkan desa dan kelurahan dengan membentuk Tim Siaga Rabies (Tisara). Lewat tim ini dilakukan pendataan populasi anjing dan HPR lainya.

Tak hanya itu, masyarakat banjar sebagai garda terdepan juga akan turut dilibatkan untuk memberikan informasi terkait adanya HPR dan kasus gigitan anjing. Sehingga secara berkelanjutan dapat dilaksanakan pemantauan secara intensif. 

"Dari pendataan ini akan memperoleh data populasi dari kepemilikan masyarakat hingga keberadaan anjing liar, sehingga penyebaran rabies dapat ditekan," kata Kadis Pertanian Kota Denpasar, AA Gde Bayu Brahmasta.

Gung Bayu juga mengharapkan masyarakat juga dapat memperhatikan cara merawat anjing yang benar. Hal ini lantaran penanganan rabies akan lebih optimal dengan melibatkan peran serta dan sinergi bersama masyarakat, termasuk banjar-banjar dan lingkungan yang ada di Kota Denpasar.

Sampah Warga Berserakan Dampak TPA Tutup Rabu


Laporan Reporter : Jero Ari 

Denpasar , Bali Kini  - Sejak diberlakukannya sistem tutup setiap hari Rabu di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung Denpasar, berlaku mulai 16 Juli 2025.  Berimbas ke sejumlah warga yang memiliki kebiasaan membuang sampah pada lahan kosong.

Kadis DLHK Denpasar, IB Putra Wirabawa mengatakan penutupan ini sesuai dengan surat dari DKLH Provinsi Bali. "Dari hasil rapat dengan DKLH Provinsi dan juga surat yang kami terima setiap Rabu alan dilakukan penataan TPA agar lebih bagus," kata Gustra.

Untuk antisipasi penumpukan sampah, pihaknya memaksimalkan pengangkutan di hari Selasa, sementara untuk Rabu pengangkutan diliburkan. "Sekarang kondisinya masih kondusif. Karena Selasa kemarin kami all out angkut ke TPA dan Rabu libur," paparnya.

Meski hari pertama kondusif, pihaknya akan terus melakukan evaluasi, terkait antisipasi, pihaknya juga telah menggelar rapat dengan desa dan kelurahan untuk melakukan pemilahan sampah agar mengurangi beban ke TPA. "TPS yang ada juga kami kondisikan agar jangan sampai ada penumpukan sampah," imbuhnya.

Sementara itu, dari pantauan di beberapa sudut Kota Denpasar pada Rabu pagi, tak ditemukan adanya tumpukan sampah. Walau pun ada tak terlalu banyak seperti di jalan Maruti terjadi pembuangan sampah dipinggir jalan walau telah ada himbauan larangan. 

Diberitakan sebelumnya, Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, akhir tahun 2025 ini diharapkan oleh KLHK sudah tak ada pembuangan sampah ke TPA Suwung. Sehingga pihaknya akan memaksimalkan lahan yang ada. 

"Selain itu, juga memaksimalkan TPST Kesiman Kertalangu, TPST Tahura dan juga Pusat Daur Ulang (PDU) di Padangsambian Kaja. Saat ini dalam satu hari di PDU mampu mengelola 50 ton dan dijadikan produk termasuk paving," paparnya.

Masalah sampah plastik  menjadi perhatian kami. Maka kami berencana membangun pabrik plastik kecil di Padangsambian, yang akan melibatkan sekitar 65 tenaga kerja. 

"Disini kami ingin melibatkan  teman-teman disabilitas dan masyarakat miskin. Kami ingin mengedukasi masyarakat bahwa penyandang disabilitas juga mampu menjadi bagian solusi," ungkap Arya Wibawa.

Hal ini sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Kota Denpasar Nomor 2 Tahun 2021 tentang Perlindungan Lanjut Usia serta Perda Nomor 11 Tahun 2022 tentang Perlindungan dan Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas

SPMB SMP Jalur Domisili Ditutup, Masih Tersisa 93 Kuota


Laporan Reporter : Jero Ari 

Denpasar , Bali Kini - Pelaksanaan SPMB untuk jenjang ke tingkat SMP, menjadi kesibukan para wali murid. Itu terjadi merata di seluruh Bali, untuk di Denpasar saat ini telah rampung dan diumumkan terakhir di hari Kamis, 17 Juli 2025. Dari 4.143 kuota jalur domisili termasuk yang dialihkan dari sisa jalur prestasi, afirmasi dan mutasi, sebanyak 4.050 siswa diterima. 

Kini masih menyisakan sebanyak 93 kuota pada jalur domisili. Sisa kuota tersebut terdiri atas 3 kuota di SMPN 12 Denpasar, SMPN 15 Denpasar 64, dan SMPN 17 sebanyak 26. Adanya siswa kuota tersebut dikarenakan kebanyakan pendaftar bertarung di sekolah yang padat penduduk. 

Sehingga ada sekolah yang pendaftarnya tidak memenuhi kuota yang telah tersedia. Terkait sisa kuota tersebut, Kadisdikpora Denpasar, AA Gde Wiratama mengaku akan melaporkan hal itu ke pusat terkait tindak lanjut yang akan dilakukan. 

"Kami akan laporkan ke pimpinan dulu besok. Kemudian baru ke BPMP terkait bagaimana sisa kuota tersebut," paparnya. 

Seandainya diperbolehkan untuk mengisi 93 kuota tersebut, pihaknya akan mengutamakan siswa yang perlu difasilitasi seperti KK miskin, anak yatim maupun disabilitas yang belum mendaftar di jalur afirmasi. "Nanti kami akan mengikuti bagaimana kebijakan pusat," imbuhnya. 

Sementara itu, untuk siswa yang tak diterima di SMP negeri, pihaknya mempersilahkan untuk ke swasta. Pihaknya telah meminta kepada semua sekolah swasta agar tidak melakukan penutupan pendatftaran. Ia menyebut daya tampung SMP swasta termasuk SPK di Denpasar mencapai 20 ribu siswa. "Sedangkan dari data untuk siswa tamat SD di Denpasar yang tidak diterima di SMP negeri sebanyak 9 ribuan orang," tutupnya.

Bunuh Kakak Ipar, Dua Bersaudara ini Dihukum 14 Tahun


Laporan Reporter : Jero Ari 

Denpasar , Bali Kini  - Dua bersaudara asal Sumba Barat Daya, Fiktorius Pikir Hati alias Fiktor (36), dan adiknya Kristoforus Kaka (29) masing-masing dihukum 14 tahun penjara. Keduanya diputus bersalah melakukan tindak pidana kekerasan hingga membuat korban kehilangan nyawanya.

Keputusan ini dibacakan di muka sidang PN Denpasar, Selasa (22/07) terkait kasus yang menewaskan korban Raymundus Loghe Rangga. Ironisnya, ke dua terdakwa ini adalah adik ipar dari korban. Bahkan mereka untuk menghabisi korban mengajak serta empat temannya yang juga dihukum sama.

Empat terdakwa lain yang masih satu kampung yang ikut terlibat dalam pengeroyokan mematikan itu masing-masing, Hermanus Radu Bani, Mateus Muda Rowa, dan Petrus Pati Wondi. Sedangkan Agustinus Tama Talo, dihukum lebih ringan dua tahun. 

Jaksa Penutnut Umum (JPU) I Ketut Kartika Widnyana dan I Made Rika Gunadi, yang semula menuntut sama seperti hukuman yang dibacakan hakim menyatakan pikir-pikir mengikuti pengajuan penasihat hukum terdakwa dari Hasta Law Office.

"Para terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 355 ayat (2) KUHP jo Pasal 355 ayat (1) KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP tentang penganiayaan berat yang dilakukan dengan rencana terlebih dahulu dan mengakibatkan kematian," bunyi amar putusan yang dibacakan Hakim Heriyanti.

Tertuang dalam dakwaan, peristiwa berdarah ini bermula dari pertengkaran rumah tangga antara Fiktor dan istrinya, Monika Muda Kaka, di bedeng proyek Grand Hill Jimbaran, Badung, pada 10 Desember 2024 malam. 

Awalnya Fiktor diduga memukul istrinya, sehingga ia lantas menghubungi kakaknya, Debiana Hangga istri korban Raymundus untuk meminta pertolongan. Debiana datang bersama Raymundus dan seorang kerabat, Dominikus Japa Rahi, untuk menjemput Monika. 

Di lokasi, Debiana dan Raymundus sempat memukul Fiktor sebagai bentuk kemarahan atas dugaan KDRT yang dilakukan terhadap Monika. “Tersinggung dan merasa dipermalukan, Fiktor lantas menghubungi adiknya, Kristoforus, dan meminta bantuan, termasuk menyarankan membawa senjata tajam,” ujar JPU.

Kristoforus segera menghubungi empat rekan rekannya, dan berkumpul di kos Hermanus di Taman Pancing Timur, Denpasar Selatan. Dari dapur kamar kos, Kristoforus mengambil sebilah pisau yang kemudian ia selipkan di pinggang. Mereka lalu berangkat menuju kos korban di Jalan Pulau Seram, Denpasar Barat, dengan tiga sepeda motor.

Menurut JPU, kelompok ini tak hanya terdiri dari enam orang terdakwa yang telah ditangkap, tapi juga dibantu oleh beberapa pelaku lain yang masih buron, di antaranya Yulius Pati Ndoda alias Karlon, Emanuel Ndara Madu alias Eman, Yosep Mone Kaka alias Yosep, dan Agustinus Ramone alias Agung.

Usai penyerangan, para terdakwa dan pelaku buron melarikan diri. Raymundus ditemukan dalam kondisi sekarat di gang utara rumah kos. “Korban sempat meminta air minum sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia di RS Prof Ngoerah antara pukul 03.10 dan 04.30 Wita karena luka parah di sekujur tubuhnya,”  demikian JPU dalam dakwaan.

Lengah Saat Masak, Api dari Tungku Bakar Mobil dan Lukai Dua Orang


Laporan reporter: Gusti Ayu Purnamiasih

KARANGASEM, Bali Kini - Satu unit mobil Daihatsu Xenia ludes terbakar di Banjar Dinas Ujung Tengah, Desa Ujung, Karangasem, Rabu (23/7). Dua orang mengalami luka bakar dalam insiden ini, yang diduga dipicu ledakan tabung gas saat memasak.

Informasi di lokasi menyebutkan, peristiwa bermula saat Ni Made Ayu Maret menyalakan tungku di samping mobil yang sedang diparkir. Saat itu, anaknya, I Kadek Ariana, berada di dalam mobil. Tiba-tiba api menyambar kendaraan hingga menyebabkan kepanikan. Keduanya berhasil menyelamatkan diri namun mengalami luka bakar.

Kadek Ariana menderita luka bakar 12 persen di tangan kanan dan tungkai bawah. Sementara ibunya mengalami luka bakar 9 persen di kaki dan 1 persen di tangan. Keduanya langsung dilarikan ke RSUD Karangasem untuk penanganan medis.

Kasi Operasional Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Karangasem, Putu Darma Kartika, menyatakan pihaknya mengerahkan tiga unit mobil pemadam yang saat itu tengah bersiaga di Taman Sukasada Ujung, lokasi Karya Baligia Utama. “Karena lokasinya dekat dengan tempat kami bertugas, kami bisa cepat melakukan penanganan,” jelasnya.

Dokter jaga UGD RSUD Karangasem, dr. Gede Riswandinata Karyadi, membenarkan kedua korban datang dalam waktu berbeda. “Pasien perempuan datang lebih dulu diantar keluarga, lalu disusul pasien laki-laki yang dibawa tim kesehatan dari lokasi upacara,” terangnya. Ia menyebut korban perempuan mengalami luka bakar derajat 2A pada kaki dan tangan.

Selasa, 22 Juli 2025

Fraksi PDI Perjuangan Soroti Sejumlah Aspek Kritis dalam Raperda Perubahan APBD Bali 2025


Laporan reporter: I Made Arnawa

Denpasar, Bali Kini — Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Bali menyampaikan pandangan umum mereka terhadap Raperda tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Semesta Berencana Provinsi Bali Tahun Anggaran 2025 dalam Rapat Paripurna ke-25 masa persidangan III yang digelar Senin (21/7/2025).

Penyampaian pandangan umum dibacakan oleh I Putu Suryandanu Willyan Richart, SE., M.M., yang menegaskan bahwa perubahan APBD tidak sekadar penyesuaian teknokratis, melainkan refleksi dari dinamika kebijakan fiskal yang harus tetap berorientasi pada keadilan sosial, keseimbangan ekologis, dan keberlanjutan pembangunan sesuai visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali.

Dalam penyampaiannya, Fraksi PDI Perjuangan mengapresiasi proyeksi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari semula Rp3,58 triliun menjadi Rp4,05 triliun. Namun, mereka meminta kejelasan atas dasar asumsi peningkatan tersebut, mengingat kondisi ekonomi global yang belum stabil.

Fraksi juga menyoroti penurunan pendapatan transfer sebesar Rp2,04 miliar dan meminta penjelasan terkait dampaknya pada program yang didanai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik, serta langkah mitigasi yang telah disiapkan pemerintah daerah.

Terkait belanja daerah yang meningkat menjadi Rp7,07 triliun, Fraksi mencatat adanya penurunan signifikan pada belanja modal dan belanja tidak terduga, yang dinilai berpotensi melemahkan ketahanan infrastruktur dan respons terhadap situasi darurat.

Namun demikian, Fraksi memberi apresiasi terhadap kenaikan belanja bagi hasil dari Rp582 miliar menjadi Rp1,01 triliun, sambil mengingatkan pentingnya distribusi yang adil dan transparan antardaerah.

Defisit anggaran sebesar Rp569 miliar yang ditutup melalui SiLPA 2024 dan pinjaman daerah juga menjadi perhatian. Fraksi mendorong prinsip kehati-hatian fiskal dan meminta penjelasan rinci terkait rencana penerimaan pinjaman sebesar Rp347 miliar, termasuk urgensi dan dampaknya terhadap keuangan daerah di masa depan.

Fraksi PDI Perjuangan menegaskan bahwa perubahan APBD harus tetap berpihak pada kepentingan rakyat banyak, menjaga kelestarian lingkungan Bali, dan memperkuat ketahanan ekonomi lokal. Dengan semangat Trisakti dan nilai-nilai ideologis Bung Karno, mereka menyerukan agar kebijakan anggaran tetap berpihak pada wong cilik serta menjaga kedaulatan dan jati diri budaya Bali.

Kebakaran di Yeh Malet, Satu Rumah Ludes, Kerugian Capai Rp70 Juta


Laporan reporter: Gusti Ayu Purnamiasih

KARANGASEM, Bali Kini - Sebuah rumah tinggal milik warga di Banjar Yeh Malet, Desa Antiga Kelod, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, dilaporkan terbakar pada Senin sore (21/7/2025). Peristiwa ini menyebabkan kerugian materiil ditaksir mencapai Rp70 juta.

Kejadian kebakaran dilaporkan pertama kali pada pukul 18.09 Wita oleh warga setempat bernama I Kadek Ari Sukarta melalui saluran telepon. Laporan diterima oleh I Kadek Artikha Gutismawan, sopir Regu 3 Pos Pemadam Karangasem.

Tim Damkar Kabupaten Karangasem langsung bergerak cepat ke lokasi dengan mengerahkan 9 personel dari Regu 3, sementara 1 personel tetap berjaga di pos. Sebanyak 4 armada dikerahkan dalam penanganan, yakni Hino Dutro DK 9029 S, Hino Euro DK 9031 S, Tangki Merah DK 9335 S dan Hino Ranger. 

Sebanyak 11.000 liter air digunakan untuk memadamkan api. Petugas juga berhasil menyelamatkan tiga bangunan di sekitar lokasi, yaitu dua unit rumah tinggal dan satu garasi yang di dalamnya terdapat dua unit mobil serta satu unit sepeda motor.

“Rumah yang terbakar milik I Wayan Sangkrep (70), luas bangunan sekitar 4x5 meter, terdiri dari satu kamar tidur dan satu tempat pembuatan sanggah beton,” ungkap Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Karangasem, I Made Agus Budiyasa, ST.MT, saat dikonfirmasi.

Meski penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan, tidak ada korban luka maupun jiwa dalam insiden ini. Di lokasi kejadian turut hadir aparat kepolisian, kepala dusun setempat, serta warga sekitar yang membantu proses evakuasi.

Polres Karangasem Ringkus Pelaku Penusukan di Warung Labmilk, Korban Sudah Siuman


Laporan Reporter :Ami 

KARANGASEM, Bali Kini– Kepolisian Resor Karangasem akhirnya berhasil meringkus pelaku penusukan remaja yang terjadi di sebuah warung hiburan di Jalan Veteran, jalur 11, Amlapura. Penangkapan dilakukan kurang dari 12 jam setelah kejadian yang terjadi pada Senin dini hari (21/7/2025).

Kapolres Karangasem, AKBP Joseph Edward Purba, dalam konferensi pers pada Selasa (22/7/2025), menyatakan bahwa pelaku berinisial IKE (23) diamankan di rumahnya di Banjar Papung, Desa Bungaya, Kecamatan Bebandem. Namun, pelaku hanya dijerat dengan Pasal 80 Ayat (2) junto Pasal 76C Undang-Undang No. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, dimana ancaman hukuman maksimal, hanya lima tahun penjara. 

"Pelaku sempat melarikan diri, namun dalam waktu kurang dari 12 jam, tim Satreskrim berhasil mengamankannya dan mengungkap kasus ini," tegas Kapolres.

Peristiwa bermula dari cekcok antara korban dan pelaku akibat senggolan saat berjoget di warung hiburan tersebut. Korban yang masih di bawah umur ditusuk pada bagian perut sebelah kiri (lambung) dan sempat dalam kondisi kritis. Beruntung, menurut Kapolres, kondisi korban kini telah siuman pada Selasa pagi.

IKE diketahui bekerja di tempat pemotongan ayam dan mengaku membawa senjata tajam (sajam) di jok motornya karena digunakan untuk bekerja. Usai melakukan penusukan, pelaku membuang sajam tersebut di sekitar lokasi kejadian, namun hingga kini barang bukti tersebut belum ditemukan. Pelaku juga dalam pengaruh minuman keras saat kejadian berlangsung.

Kapolres menegaskan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. “Kami mengimbau warga agar tidak melakukan tindakan yang mengganggu kondusifitas wilayah, terutama tidak mengonsumsi miras yang bisa memicu tindak pidana,” ujarnya.

Sementara itu, terhadap warung tempat kejadian, yakni Warung Labmilk, pihak kepolisian untuk sementara hanya memberikan imbauan. Tindakan lebih lanjut akan dikomunikasikan dengan pihak-pihak terkait.

Polres Karangasem juga mengajak masyarakat untuk proaktif melaporkan kejadian mencurigakan atau tindak kriminal melalui call center 118. 

Wawali Arya Wibawa Buka MPLS Tingkat SMP

 


Teks Foto : Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa bersama Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede membuka secara resmi pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), yang dipusatkan di SMPN 14 Denpasar, Senin (21/7).


Dorong Wujudkan Pendidikan Inklusif, Stop Bullying, Kekerasan Seksual dan Kenakalan Remaja

Laporan Reporter : Eka 

Denpasar, Bali Kini- Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa bersama Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede membuka secara resmi pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), yang dipusatkan di SMPN 14 Denpasar, Senin (21/7).

Pelaksanaan pembukaan ditandai dengan pengalungan tanda peserta MPLS dan pelepasan burung yang dihadiri Kadisdikpora Kota Denpasar, Anak Agung Gede Wiratama,  Camat Denpasar Timur, Ketut Sri Karyawati, dan para Kepala Sekolah SMP di Kota Denpasar.

Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa dalam sambutannya menyampaikan, bahwa secara keseluruhan, MPLS di jenjang SMP tidak hanya sebagai pengenalan fisik terhadap sekolah baru, tetapi juga sebagai fondasi penting dalam pembentukan karakter, pengembangan keterampilan sosial, dan persiapan akademis siswa untuk menghadapi tahun ajaran yang baru.

"Mari kita bersama-sama melaksanakan pendidikan inklusif yang tidak terlepas dari Tema MPLS tahun ini dalam mewujudkan pendidikan inklusif, stop bullying, kekerasan seksual, dan kenakalan remaja di lingkungan sekolah," ujar Arya Wibawa. 

Lebih lanjut disampaikan, Kota Denpasar sendiri memiliki Misi "Denpasar Kreatif Berwawasan Budaya menuju Denpasar Maju", yang sejalan dengan moto pelayanan Sewaka Dharma, yakni melayani, adalah kewajiban bagi ASN Pemkot Denpasar yang dikuatkan dengan Vasudhaiva Kutumbakam, yakni kita semua bersaudara. Secara umum, kalimat tersebut bermakna dalam memberikan pelayanan publik, bahkan dalam jenjang pendidikan sekalipun, agar dijadikan sebagai pelayanan dasar,dan tulus, karena rasa persaudaraan yang melekat.

"Kami berharap agar semua pemangku kepentingan pendidikan di Kota Denpasar secara bersama-sama untuk terus bekerja keras, bekerja cerdas, berinovasi untuk percepatan kemajuan pendidikan guna mewujudkan generasi muda yang memiliki karakter religius, nasionalis, gotong royong, integritas dan mandiri," kata Arya Wibawa. 

Sementara Kadisdikpora Kota Denpasar, Anak Agung Gede Wiratama menyampaikan, MPLS tahun pelajaran 2025/2026 ini mengusung tema MPLS Ramah. 

"MPLS jenjang SMP di Kota Denpasar  menekankan lingkungan belajar yang inklusif, stop bullying, kekerasan seksual, dan kenakalan remaja di lingkungan sekolah," ungkapnya. 

Selebihnya dikatakannya pula, pengenalan lingkungan sekolah merupakan kegiatan sangat penting bagi peserta didik baru untuk memperkenalkan lingkungan barunya. Sehingga mereka merasa nyaman dan aman sebagai peserta didik baru, serta dapat memberikan kesan positif kepada para peserta untuk memulai proses pembelajaran yang efektif dan menyenangkan di jenjang pendidikan barunya. 

"Pelaksanaan MPLS dengan sasaran siswa kelas 7, baik negeri dan swasta, dengan melibatkan peran Osis, guru dan instansi terkait yang dilaksanakan mulai tanggal 21-24 Juli 2025 dan dilanjutkan dengan kegiatan bakti sosial  di lingkungan sekolah," tutupnya.

Wawali Arya Wibawa Ngupasaksi Upakara Ngeratep Pelawatan di Pura Dalem Tegeh Gumi.


Laporan Reporter : Agus 

Denpasar, Bali Kini - Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa menghadiri sekaligus ngupasaksi Upakara Ngeratep, Melaspas dan Pasupati Sesuhunan Linggian Pelawatan Ida Ratu Ayu Kalantaka, Kalanjaya dan Ratu Rarung di Pura Dalem Tegeh Gumi, Desa Adat Denpasar bertepatan dengan Anggarakasih Prangbakat, Selasa (22/7). Upakara tersebut dilaskanakan setelah proses perbaikan pelawatan rampung dikerjakan. 

Tampak hadir Ketua Komisi I DPRD Kota Denpasar, AA Putu Gede Wibawa, Ketua PHDI Kota Denpasar, I Made Arka, Bendesa Adat Denpasar, AA Alit Wirekusuma, Kabag Kesra Setda Kota Denpasar, IB Alit Surya Antara, Camat Denpasar Barat, IB Made Purwanasara, serta undangan lainya. 

Klihan Pura Dalem Tegeh Gumi, I Wayan Cika dalam kesempatan tersebut menjelaskan bahwa Upakara Ngeratep, Melaspas dan Pasupati Sesuhunan Linggian Pelawatan Ida Ratu Ayu Kalantaka, Kalanjaya dan Ratu Rarung di Pura Dalem Tegeh Gumi dilaksanakan setelah proses ngodakin, atau renovasi tuntas dikerjakan. 

Dikatakan Cika, upakara ini dilaksanakan guna melengkapi seluruh rangkaian prosesi. Dimana, harapannya dapat menjadi bentuk syukur kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Dimana seluruh rangkaian upacara dapat berjalan lancar sesuai dengan harapan. 

"Harapan kami dengan berlangsungnya upacara ini dapat memberikan kesehatan, keselamatan serta kerahayuan kepada seluruh umat," ujarnya. 

Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan bahwa, pelaksanaan Upakara Ngeratep, Melaspas dan Pasupati Sesuhunan Linggian Pelawatan Ida Ratu Ayu Kalantaka, Kalanjaya dan Ratu Rarung di Pura Dalem Tegeh Gumi ini merupakan momentum bagi seluruh masyarakat untuk selalu eling dan meningkatkan srada bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Sehingga sudah sepatutnya seluruh elemen masyarakat, utamanya krama untuk menjadikan ini sebagai sebuah momentum dalam menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi dari Tri Hita Karana.

"Dengan pelaksanaan upacara ini mari kita tingkatkan rasa sradha bhakti kita sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai impelementasi Tri Hita Karana," ujar Arya Wibawa. 

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved