-->

Sabtu, 22 Agustus 2020

Diskusi Serial JMSI "Sinergitas Penyelenggara Pemilu Menjaga Kamtibmas Pilkada Badung 9 Desember 2020

Badung,Balikini.Net - Di tengah pandemi covid-19, bukan hanya kegiatan sosialisasi yang dikurangi, namun kegiatan yang bersifat pengumpulan masapun  dikurangi, termasuk saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) nanti yakni pada hari Rabu, tanggal 9 Desember 2020 tetap mematuhi protokol kesehatan.

Kapolres Badung AKBP Roby Septiadi, SIK dalam uraian singkatnya lebih banyak menyinggung media sosial ketimbang dunia nyata terkait kondisi Kamtibmas  menjelang Pilkada 9 Desember 2020.

Menurutnya media sosial bisa dijadikan alat untuk memecah belah masyarakat, bukan berarti pembungkaman atau pemerintah anti kritik jika pihaknya menjadikan media sosial sebagai target pengamaman, namun demi untuk mengatur sendi-sendi kehidupan.

"Jangan pernah beranggapan, jika berbicara di Medsos itu gampang di hapus, mestipun sudah hapus akan bisa dimunculkan kembali," Ungkapnya.

"Ingat seperti kata orang kebanyakan Jejak di gital itu kejam," Ujarnya

Selanjutnya kata Pria yang lahir dan besar di Jakarta ini menjelaskan Pilkada 2020 akan menjadi stimulus perekonomian selain untuk menjalankan amanah Undang-Undang dalam mengwujudkan Pilkada yang aman, Demokratis, jujur, adil dan menyehatkan.

Polisi bukan independen atau tidak memilih, yang jelas Polisi itu tetap memilih yakni memilih ditengah-tengah masyarakat, tidak memilih di salah satu golongan atau kelompok, karena menurut Pria asal Sunda Jawa barat ini "hidup adalah pilih," terangnya.

"Polri bekerjasama dengan instansi terkait seperti TNI dan Linmas untuk menjaga keamanan selama tahapan dan saat pencoblosan. Polri juga akan menjaga netralitas dan profesionalitas selama Pilkada untuk menciptakan suasana Badung yang aman dan kondusif,” jelasnya.[ar/r5]

Nonton Lewat Live Streaming Memperkecil Resiko Tertular Covid -19

Badung,BaliKini.Net - Kepolisian Resort Badung terus kompak mengikuti kejuaraan tenis meja Bali Open Prakasa Rucira Garjita (PRG) II, 2020 melalui Live Streaming
yang di gelar Polda Bali di Sport Center PRG dan GOR Lila Bhuana, Denpasar, Bali. Sabtu (22/8). 

Kejuaraan Tenis Meja tanpa penonton tersebut, serta patuh terhadap protokol kesehatan yang ketat dapat di tonton lewat live streaming.

Kabag Ops Badung Kompol I Wayan Suana, SH menjelaskan kejuaraan tenis meja ini, diikuti 20 besar atlet putra terbaik nasional dan 15 besar atlet putri nasional dengan enam kategori, yakni tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, beregu putra, dan beregu putri bertujuan untuk menunjukkan kepada masyarakat, bahwa Bali aman untuk dikunjungi

Selain itu kata orang nomor 3 di jajajran Polres Badung kejuaraan tenis meja ini bertujuan  untuk mencari bibit baru atlet tenis meja dan merangsang cabang olahraga lain menggelar kejuaraan dengan mematuhi protokol kesehatan. 

"Untuk membatasi kerumunan dan mencegah penularan virus covid -19 nonton bareng di tempat tugas dengan live streaming adalah memperkecil resiko," Tutupnya.[ar/r5]

Wagub Cok Ace Harapkan Touring Bali Willys Club Sebarkan vibrasi Kesehatan

Denpasar ,BaliKini.Net - Sebagai peringatan HUT Willys Club ke 32, melakukan kegiatan menebarkan vibrasi sehat ditengah pandemi Covid-19.   Dengan melakukan touring mobil “Willys Club” Denpasar-Bedugul.

Pada kesempatan ini, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace), melepas peserta touring dari Lapangan Selatan Bajra Sandhi, Renon, Denpasar, Sabtu (22/8). 

Wagub Cok Ace yang juga penggemar mobil willys menyampaikan bahwa sejarah selalu meninggalkan sesuatu untuk kita sebagai generasi muda untuk terus mewarisi dan melanjutkannya. Salah satunya, kata dia adalah komunitas di Bali yang dikenal dengan mobil-mobil tentara klasik bernama Bali Willys Club (BWC).

"Willys Jeep ini memang salah satu bagian dari sejarah kemerdekaan Indonesia, tepatnya peninggalan dari Perang Dunia ke II," demikian Wagub Cok Ace.

Diharapkannya pada touring dimasa pandemi bisa dapat menebarkan salam protokol kesehatan di masyarakat.

“Menyelenggarakan acara touring di era new normal ini saya kira tidak ada salahnya, hal ini tentunya harus memberikan vibrasi positif ditengah-tengah masyarakat. Misalnya saja dengan menerapkan protokol kesehatan selama perjalanan dan menyebarkan salam protokol kesehatan selama perjalanan," kata Cok Ace.

Untuk itu dirinya berharap, dengan adanya touring ini para anggota yang tergabung dari berbagai kalangan seperti pengusaha, wiraswasta, mekanik, hingga anggota TNI/POLRI dapat lebih meningkatkan rasa persatuan antar anggota dan juga menebarkan vibrasi positif pada daerah-daerah yang dilalui, pungkasnya.

Acara touring tersebut diikuti oleh 80 peserta dengan jumlah 50 mobil jeep willys. Sebelum melepas peserta touring Wagub Cok Ace juga menyrahkan bantuan berupa sembako, handsanitizer dan masker kepada peserta touring.[ar/r5]

Pasca PN Denpasar Lockdown, Kejari Denpasar Perketat Pintu Masuk

Denpasar Balikini.Net - Pengadilan Negeri Denpasar telah mengumumkan untuk lockdown selama dua minggu terhitung sejak Rabu (19/8) lalu, lantaran terpapar covid-19.

Kondisi ini langsung membuat sejumlah kantor kejaksaan yang berkaitan ikut merasakan imbasnya. Tidak hanya di PN Denpasar, termasuk Kejati Bali, pengadilan Tipikor di Renon, Gedung Kejari Badung di Mengwi juga langsung melakukan penyemprotan desinfektan secara rutin.

Terlebih bagi Kantor Kejaksaan Negeri Denpasar yang merupakan tetangga dekat dari gedung PN Denpasar. Kantaor yang beralamat sama dengan PN Denpasar di Jalan Soedirman, ini bahkan memperketat keluar masuk pintu.

Apalagi para pegawainya yang dominan sebagai penuntut umum sering ke luar masuk pengadilan untuk penanganan perkara. Namun hingga saat ini belum ada keterangan resmi soal sudahkan seluruh staf pegawai di kejari Denpasar melakukan tindakan minimal rapid tes pasca PN Denpasar terpapar corona.

Kepala Seksi Pidana Umum (Kasipidum) Kejari Denpasar I Wayan Eka Widanta, tidak menapik akan hal itu. Dirinya hanya mempertegas bahwa pasca kondisi PN Denpasar saat ini, gedung Kejari Denpasar lebih diperketat dalam penerapan protokol kesehatan. 

"Kalau protokol kesehatan, kami sebelumnya sudah sangat mematuhi sekali. Dan kini lebih diperketat lagi," jelas Eka Widanta.

Ditanya soal asa atau tidak penundaan penahanan. Pejabat kejaksaan yang selalu open dengan media, ini meyakinkan bahwa sebagian yang ditangani Kejari Denpasar untuk penahanan terdakwa tidak terlalu signifikan. Karena masa penahanan nya masih ada.

"Kami juga tunda persidangan sampai dua minggu, terkait dengan penahanan tidak terlalu signifikan sekali karena masa penahanan nya masih ada. Tetapi kalau mendesak sekali, kami akan ajukan permohonan perpanjangan," tandasnya.[AR/R5]

Jumat, 21 Agustus 2020

Membaca Tanda-tanda Kematian lewat Meditasi Khapalika


BaliKini.Net - Meditasi yang dilakukan Budhakecapi di setra (kuburan) merupakan gambaran pencapaian spiritual tertinggi bagi seorang dukun. Lewat meditasi Khapalika, Bhoda Kecapi mendapatkan pencerahan tentang dunia pengobatan dan pencapaian spiritual dari alam semesta. Inilah yang membuat dirinya arif dan bijaksana dalam menempuh kehidupan sebagai seorang pengusada (ahli pengobatan). Tidak hanya mengetahui penyakit dan obatnya, tetapi juga ciri-ciri apakah pasien bisa diobati atau tidak, termasuk tanda-tanda kematian. 

Kemampuan membaca kandungan zat dari tumbuh-tumbuhan (farmakologi) dan benda-benda di sekitarnya termasuk kondisi tubuh seseorang, merupakan keahlian yang harus dicapai seorang pengusada. Pencapaian inilah yang diajarkan Mpu Kuturan yang dituangkan dalam lontar Taru Premana (tanaman obat). Inilah sesungguhnya yang harus dikuasai bagi seorang dukun. Bagi seorang calon dukun di Bali atau disebut calon balian, harus memahami apa yang disebut Genta Pinara Pitu, Tapakin Kuntul Angelayang, dan aksara-aksara suci. Jika tidak, ia akan menjadi balian tanpa arah. Sebab seorang dukun harus tahu membaca, apakah seorang pasien bisa disembuhkan atau diobati, atau mungkin ajal akan segera menjemputnya sehingga tidak boleh diobati. Inilah yang harus dikuasai seorang dukun sebagai hasil dari pencapaian spiritual dari proses pembelajaran. Salah satu bentuk lelaku untuk mencapai hal itu adalah dengan melaksanakan meditasi Khapalika. 

Khapalika merupakan sebuah istilah yang bermakna tempat dan tujuan terakhir pencarian Tuhan. Istilah ini merupakan penggalan kata Khea yang berarti kesadaran dan Khalika yang bermakna kuburan. Jadi Khapalika artinya mencari kesadaran diri melalui meditasi di tengah kuburan.
Khapalika adalah salah satu bentuk meditasi di antara sekian banyak ragam meditasi yang berkembang. Namun meditasi ini merupakan bagian tertinggi dari bentuk meditasi, dilihat dari pencapaiannya. Sebab dilihat dari istilahnya “Khapalik” , kata tersebut bermakna tempat dan tujuan terakhir dari pencarian Tuhan. Dari rangkaian kisah Bhoda Kecapi yang ditulis dalam lontar usada Bhoda Kecapi, Kalimosada, Usada Sari, maupun Ratuning Usada, teknik meditasi inilah yang digunakan Mpu Kuturan untuk mendapatkan petunjuk tentang obat (Taru Premana) dan teknik pengobatan.
Selain sebagai pandita, ahli agama, bangunan dan strategi pemerintahan, Mpu Kuturan juga seorang balian (dukun) sakti. Namun dalam perjalanannya menyembuhkan orang sakit, dia pernah gagal. Atas kegagalannya itu, dia meminta petunjuk kepada Tuhan. Salah satu lelaku yang ditempuh adalah meditasi Khapalika. Dengan cara ini, Mpu Kuturan diberi anugerah pengetahuan tentang nama-nama tanaman yang berkhasiat untuk obat, cara mendiagnosa penyakit dan membaca tanda-tanda kematian. Pengetahuan ini kemudian disarikan dalam beberapa tulisan seperti Taru Premana, Bhoda Kecapi, Kalimosada-Kalimosadi, Usada Sari, dan Ratuning Usada.

Namun jangan berharap menemukan istilah meditasi dalam naskah-naskah kuna tersebut karena pengertian meditasi yang dimaksud lebih dekat pada makna kata Samadhi (semadi).
Pengertian meditasi kadangkala juga disamakan dengan tapa, brata, yoga dan semadi. Sebagai contoh, ketika tokoh-tokoh dalam dunia pewayangan meminta petunjuk para dewa, dikatakan sedang melakukan tapa, brata, yoga dan semadi. Mungkin istilah meditasi bukan merupakan khasanah bahasa pada zaman itu, tetapi dari tingkatan istilah tersebut (tapa, brata, yoga, dan semadi), semadi yang bermakna meditasi merupakan tingkatan tertinggi karena untuk mencapai semadi terlebih dahulu melakukan tapa, brata dan yoga.

Meditasi Khapalika memang berbeda dengan bentuk meditasi lainnya. Kalau meditasi lainnya lebih menitik-beratkan pada pengertian diam, duduk tenang tanpa gerak untuk mencapai keheningan dan ketenangan serta pencerahan, meditasi khapalik dilakukan dengan gerakan tertentu.

Meditasi khapalika dibedakan atas dua bagian yaitu Awidya Tantra dan Widya Tantra. Awidya Tantra mengutamakan jalan sakti melalui lelaku di kuburan, sedangkan Widya Tantra mengutamakan kesadaran diri untuk mencapai Tuhan. Dalam pencarian kesadaran tertinggi oleh Bhoda Kecapi, dilakukan lewat jalan Awidya Tantra karena dilakukan di atas tempat pembakaran jenasah di tengah kuburan.
Menurut seorang yogi, Prajasphati, untuk mencapai hasil yang diharapkan, meditasi khapalika dilakukan pada hari yang tepat, yaitu tengah malam bertepatan dengan bulan mati (Tilem). Sebelum meditasi, terlebih dahulu mengitari tempat pembakaran jenasah sambil menarikan tarian dengan posisi kaki diangkat satu-satu secara bergantian (mendengkleng). Tarian ini sering diidentikkan dengan gerakan orang menjadi leak (ngelekas), tetapi sesungguhnya tarian yang disebut Tandawa ini merupakan gabungan secara sistematik dari gita, vadya, dan mudra yang diciptakan Siwa dalam konsep Siwa Nata Raja, yaitu Siwa dalam keadaan transedental melakukan gerakan tertentu. Setelah itu dilanjutkan dengan kirtanam atau mengumandangkan lagu-lagu atau nyanyian untuk memuja Tuhan. Bagian terakhir dari rangkaian prosesi yang merupakan bagian paling puncak adalah duduk di tengah-tengah tempat pembakaran jenasah, berkontemplasi dan  meditasi. Proses ini disebut dengan Dhyeya. Bagi penekun ilmu leak, proses ini berakhir dengan perubahan wujud yang terjadi pada diri pelaku atau disebut dengan ngelekas.

Namun bagi penekun meditasi, proses ini akan menghasilkan efek sakti seperti mengeluarkan sinar mulai dari cakra muladara hingga sahasra, kemudian mencapai kesadaran tertinggi untuk menerima wahyu atau wangsit dari  alam semesta seperti halnya Bhoda Kecapi.

Pada tingkatan inilah seseorang kerap terpengaruh oleh ego, ambisi dan kemabukan sehingga sakti ini dipakai untuk mencapai perubahan wujud menjadi leak. Jadi sesungguhnya, orang yang mencapai sakti untuk tujuan menjadi dukun dan orang yang belajar ngeleak dengan melakukan ritual di tempat pembakaran jenasah (pemuwunan) di tengah kuburan adalah orang yang melakukan meditasi khapalika. Hanya disiplin ilmu yang dipelajari berbeda, apakah Widya Tanta atau Awidya Tantra.

Membaca Kematian
Bagi Bhoda Kecapi, lelaku ini ditempuh karena kegagalannya dalam melaksanakan  pengobatan. Dengan teknik ini, Bhoda Kecapi menemukan pencerahan. Dia mendapat anugerah Dewi Durga dalam bidang pengobatan. Sementara Dewi Laksmi (sakti Wisnu) memberinya anugerah spiritual, dan Dewi Saraswati sebagai sakti Dewa Brahma memberinya anugerah tentang moksa (penyatuan diri dengan Tuhan). Dengan anugerah kesaktian ini, Bhoda Kecapi paham tentang bahan obat, proses penyakit dan jalan kematian bagi seorang pasien. Konon, Bhoda Kecapi dapat berbicara dengan tumbuh-tumbuhan sehingga tahu zat-zat yang terkandung di dalamnya (semacam ilmu farmakologi modern) untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Hasil komunikasinya ini kemudian disarikan dalam lontar Taru Pramana. Ia juga tahu membaca tanda-tanda apakah pasien bisa sembuh atau ajal akan menjemputnya sehingga ada pantangan-pantangan baginya untuk mengobati pasien yang sudah mendekati ajalnya.
Inilah yang kemudian menjadi panduan para dukun di Bali dalam melaksanakan tugasnya. Seorang dukun pantang memberikan obat dan mantra apabila tanda-tanda kematian sudah mendekati pasien. Tanda-tanda tersebut dapat dilihat dari keringat yang dikeluarkan. Apabila orang sakit mengeluarkan keringat deras dari kedua telinganya dan keringatnya lengket, itu pertanda bahwa ajal segera menjemputnya. Karena itu, pantang diberi obat. Bila ubun-ubunnya keluar keringat dan asap tipis, dalam tempo tujuh hari si sakit akan mati. Demikian juga bila orang yang sakit keras mukanya tampak miring dan mulutnya menganga, pertanda ajal segera menjemputnya.

Kalau kening orang sakit sudah tampak gurem tidak bercahaya dan si sakit merasa mendengar bunyi berdebar-bedar, maka pantang diberi obat karena dalam hitungan hari, akan mati.

Petuah Bhoda Kecapi kepada dua orang muridnya bernama Kalimosada dan Kalimosadi merupakan pengetahuan bagi seorang dukun, apakah si sakit bisa disembuhkan atau tidak. Cara yang diajarkan adalah mendeteksi lewat telinganya. Masukkan telunjuk ke kedua telinga si sakit. Apabila terasa sepi dan tidak bertenaga, si sakit pantang diberi obat karena hidupnya tidak akan lama lagi. Kalau teliganya ada getaran, barulah diberi obat.

Petuah paling penting oleh Bhoda Kecapi ditujukan untuk para dukun adalah hanya di dalam hati kita bisa merasakan suka dan duka karena di sanalah kekuasaan Dhurga yang berasal dari kata Dhur (suara) dan Gha (jiwa) bersemayam. Dan sesungguhnya Dhurga merupakan suara sang jiwa, roh dan atma sebagai inti dari kehidupan.

Kitab  sastra Mahottama menyebutkan bahwa Tuhan berada teramat dekat di dalam jantung kesadaran manusia. Dan sesungguhnya pencarian kesadaran bermula dari rasa kedekatan hati. Itulah yang menjadi hakikat dari meditasi khapalika, yang untuk membuat manusia sadar akan keberadaan diri sang jiwa dan kematian.[nym/r4]



Eksplore Potensi Wisata Desa Gumbrih, Wabup Kembang Resmikan D'Tegal ATV Adventure

Jembrana,BaliKini.Net - Satu lagi tempat wisata berkonsep eco tourism gagasan kelompok sadar wisata (pokdarwis) Desa Gumbrih, kecamatan Pekutatan, Jembrana diresmikan. Jumat (21/8) tempat wisata bernama D'Tegal ATV Adventure diresmikan secara langsung oleh Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan.

Didampingi putra putrinya serta Camat Pekutatan I Wayan Yudana, Wabup Kembang juga menyempatkan untuk menjajal tracking ATV dan mencicipi kuliner yang disediakan.

Ketua Pokdarwis Sarga Nitya I Nyoman Melastika, mengatakan D'Tegal ATV merupakan tempat wisata berbasis eco tourism dengan ATV kedua, setelah sebelumnya juga diresmikan tempat wisata Warung Madu Segara yang terletak dipesisir pantai. "D'Tegal ATV sendiri terletak di perbukitan Banjar Serong, Gumbrih dengan view dari atas bukit dengan pemandangan alam yang tentu masih alami dan asri,"ujarnya.

Terkait track, Melasti mengatakan pengunjung bisa menikmati pemandangan khas alam asri dengan medan biasa hingga yang menantang adrenalin, . “Untuk lintasan atau track, kita sediakan track pendek dan track panjang sejauh 3km yang bisa dipilih dengan jalur track kering dan track basah. Disamping menyediakan ATV, tempat ini juga menyediakan kuliner tradisional dengan menu andalan pepes ikan,” ucapnya.

Ia menambahkan, pembuatan D'Tegal ATV ini tidak terlepas dari kekayaan potensi wisata di Gumbrih. Ia berharap, pokdarwis yang dipimpinnya terus mendapat perhatian dari pemerintah. Utamanya soal infrastruktur pendukung, fasilitas umum hingga penataan di masing-masing destinasi.

Sementara Wabup Kembang mengapresiasi semangat serta kerja keras Pokdarwis Sarga Nitya ini. Meski dimasa pandemi tetap bisa melakukan langkah-langkah kreatif dalam pengembangan pariwisata di Desa. Ia mengatakan Pemda senantiasa memberikan dukungan langkah-langkah untuk mengembangkan ide - ide kreatif dari pokdarwis. “Saya sangat apresiasi oleh apa yang telah dilakukan pokdarwis Sarga Nitya. Kami selalu dukung dan siap memfasilitasi, tapi ingat harus konsisten dan harus tetap kreatif. Saya ucapkan selamat dengan sudah diresmikannya D'Tegal ATV Adventure,"kata Kembang. (Yogi/R1)

Mensos Bagikan BST di Kusamba, Bupati Suwirta Kenalkan Program Pengentasan Kemiskinan di Klungkung

Klungkung,BaliKini.Net - Menteri Sosial Republik Indonesia, Juliari P. Batubara melakukan kunjungan ke Kabupaten Klungkung untuk menyerahkan Bantuan Sosial Tunai (BST), Jumat (21/8). Kunjungan Mensos diterima Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta di Banjar Pancingan Desa Kusamba Kecamatan Dawan. Ada 158 keluarga penerima manfaat (KPM) yang akan menerima BST tahap 4 dan 5 di desa tersebut.

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengawali sambutan selamat datangnya menceritakan gambaran umum kondisi geografis dan perkembangan kasus Covid-19 di Kabupaten Klungkung. Dihadapan Menteri Sosial, Juliari Batubara, Bupati Suwirta mengenalkan program yang telah dirancang dalam upaya mengurangi jumlah angka kemiskinan di Kabupaten Klungkung. Seperti program memberangkatkan anak dari keluarga miskin ke kapal pesiar dan program hidroponik masuk kk miskin. "Harapan kita dengan program tersebut warga miskin mendapat penghasilan tambahan dan bisa keluar dari kemiskinan," ujar Bupati Suwirta.

Menteri Sosial Republik Indonesia, Juliari P. Batubara mengatakan Bantuan Sosial Tunai (BST) ini adalah program yang digagas Presiden untuk seluruh rakyat yang terdampak Covid-19 melalui Kementerian Sosial dan penyalurannya dibantu oleh PT. Pos Indonesia. Bantuan ini akan diteruskan sampai bulan Desember dengan besaran bantuan Rp. 300 ribu setiap bulan. Untuk bantuan kali ini merupakan tahap keempat dan kelima.

Menurut Mensos, selama pandemi Covid-19 ini tentu kegiatan ekonomi terpengaruh. Meski tidak bisa menggantikan penghasilan sepenuhnya tetapi setidaknya bisa mengurangi kesulitan dan beban warga dimasa pandemi ini. "Apa yang kita berika ini mudah-mudahan juga bisa menggerakkan ekonomi lokal, bisa dibelanjakan di daerahnya masing-masing," ujar Mensos Juliari Batubara.

Selain itu, Mensos berharap barang yang dijual atau disalurkan di E-Warong yang ada di Kabupaten Klungkung bisa di suplay dari produk Klungkung sendiri sehingga anggaran untuk bantuan pangan dari pusat bisa digerakkan di daerah masing-masing untuk menggerakkan ekonomi kerakyatan. Mensos Juliari Batubara juga berpesan agar ditengah situasi seperti sekarang protokol kesehatan bisa dijalankan dengan disiplin. "Mudah-mudahan warga Klungkung diberikan berkah yang melimpah dan kita bisa keluar dari Covid-19," pungkasnya.

Sementara itu usai menyerahkan BST secara simbolis, Mensos Juliari Batubara didampingi Bupati Suwirta menyempatkan mengunjungi salah satu toko/tempat penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Desa Pesinggahan.

Turut hadir dalam penyerahan BST dari PT. Pos Indonesia, anggota DPR RI Dapil Bali Made Urip, Kepala Dinas Sosial Provinsi Bali, Wakil Ketua DPRD Klungkung Tjokorda Gde Agung, Sekda Klungkung I Gede Putu Winastra dan undangan lainnya. (Hms/R7)

Sempat Kabur Pelaku Penganiayan Luka Berat Akhirnya Tertangkap

Tabanan ,BaliKini.Net - Setelah terjadi kasus penganiayanan berat, yang di lakukan Saiful Bahari  menyabet perut korban dengan clurit, pelaku sempat melarikan diri namun berkat perjuangan Tim Opsnal Reskrim Polsek Kediri akhirnya tersangka tertangkap , 

Korban nama Adelius Dimas Marques, laki, umur 26 tahun, asal Timor,  tinggal Banjar Senapaham, Desa Banjar Anyar, Kec. Kediri, Kab. Tabanan,

Berkaiatan dengan peristiwa pidana yang telah terjadi tersebut,  Kasubbag Humas Polres Tabanan Iptu I Nyoman Subagia membenarkan kejadian tersebut, “ Benar para hari Selasa tanggal 18 Agustus 2020 pukul 20.00 Wita, telah terjadi peristiwa Pidana penganiayaan mengakibatkan korban luka berat, Tempat kejadian di Jalan Pulau Bawean Banjat Jagasatru, Kecamatan Kediri, Kab.Tabanan, berkat kesigapan Tim Opsnal Polsek Kediri terduga pelaku yang sempat kabur telah berhasil ditangkap tanggal 20 Agustus 2020 ,ujarnya .

Awal mula kejadian, pada hari Selasa tanggal 18 Agustus 2020 pukul 20.00 Wita, Korban datang ke tempat Kos Pelaku di Jalan Pulau Bawean Banjar Jagasatru, Kec. Kediri, Kab.Tabanan, bermaksud untuk meminta nomor HP temannya yang bernama Eko, karena saudara Eko meminjam BPKP milik korban dijadikan jaminkan meminjam uang di BFI, saat ini pembayarannya terlambat sudah 4 hari, 

Pada saat itu di TKP Korban dengan pelaku ribut - ribut, kemudian Pelaku  Saiful Bahari  mengambil sebilah clurit di kamar kosnya dan langsung menyabet perut korban, mengakibatkan perut korban sebelah kanan luka robek ( luka berat ) saat ini korban dirawat di RSUP Sanglah Denpasar.

Adanya kejadian tersebut kemudian dilaporkan oleh Saksi Jumaidah ke Polsek Kediri - Polres Tabanan.

Berdasarkan adanya Laporan, selanjutnya Kopolsek Kediri Kompol I Gusti Nyoman Wintara 
memerintrahkan Tim Opsnal Unit Reskrim Polsek Kediri melakukan penyelidikan, berbekal Surat Perintah Tim Opsnal Unit Reskrim dipimpin oleh Panit 2 Iptu Putu Sartika, S.H., langsung turun melakukan penyelidikan yang diawali dengan mendatangi TKP ( melakukan olah TKP), mencari alat bukti berhasil mengamankan  1 (satu) buah celurit, Tim juga menggali keterangan Saksi, setelah mengantongi identitas pelaku, selanjutnya memdatangi tempat Kos terduga namun pelaku tidak ditemukan , berbekal ciri-ciri terduga tim Opsnal tidak menyerah terus bergerak melakukan pengembangan penyelidikan, hingga sampai diwilayah Denpasar

Dari hasil penyelidikan Tim Opsnal mendapat informasi  pelaku berhasil di ringkus 20/8/20 di daerah Monang-maning Denpasar, dan akibat perbutanya kini tersangka di jerat dengan pasal 351 ayat 2 KUHP  tentang Penganiayaan berat dengan ancaman hukuman penjara diatas 5 tahun [pol/r4]

Manfaatkan Lahan Tidur, Bupati Eka Tanam Bibit Sayuran dan Palawija

Tabanan,BaliKini.Net – Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti, bersama Ketua DPRD, Forkopimda, beserta jajaran di lingkungan Pemkab Tabanan, Yayasan Ekalawya dan beberapa stake holder di Tabanan, menanam bibit sayuran dan palawija pada lahan tidur di Jalan Sandat No. 712 Bypas Ir.Soekarno, Tabanan, Jumat (21/8).

Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya optimalisasi lahan tidur untuk usaha pertanian menuju Tabanan Aman dan Produktif di masa pandemic Covid-19. Sehingga memberi dukungan kepada masyarakat, khususnya petani agar tetap semangat melakukan aktivitas pertanian.

“Seperti layaknya bersepeda. Jangan karena ada Covid, kita tidak gayuh sepeda kita. Kita gayuh saja sampai mana tapi jangan berhenti. Yang namanya ujian itu bukan hanya sekarang saja, dari jaman dulu juga ada ujian cuma bentuk dan kemasannya berbeda”, ujar Bupati Eka dalam sambutannya saat itu.

Lebih lanjut Bupati Eka berharap, kegiatan ini bermanfaat bagi masyarakat. Disamping itu Ia juga berharap kegiatan terus berlanjut di seluruh tempat atau lahan tidur yang ada di Kabupaten Tabanan, sehingga produktif untuk kesejahteraan masyarakat.

“Mudah-mudahan gerakan ini gayung bersambut, tidak sampai disini saja. Kami bersama yayasan bersama stakeholder lainnya, akan terus berupaya bisa memberikan pengabdian di saat-saat kita mengalami ujian yang begitu besar ini”, imbuhnya.

Bupati Eka juga sangat menyadari, yang namanya ujian, bencana, ataupun wabah tersebut tidak bisa diprediksi. Untuk itu Ia meminta kepada masyarakat agar bisa bercocok tanam. Minimal untuk memenuhi ketahanan pangan keluarga, sehingga bisa meringankan beban di masa pandemic ini.

“Kita tidak tahu kapan ini akan berakhir. Kita coba untuk bercocok tanam. Hal itu harus tetap dilakukan untuk menjaga ketahanan pangan kita. Dari pihak kita juga punya bibit sampai satu juta bibit. Itu kita kembangkan untuk kita bagikan, baik kepada masyarakat yang kena PHK, dirumahkan atau kepada masyarakat yang memang benar-benar membutuhkan”, tegasnya.

Pada kesempatan itu Bupati Eka juga meminta kepada masyarakat agar selalu menjaga kesehatan dan selalu menerapkan protap kesehatan Covid-19, meskipun kondisi perekonomian masyarakat sangat terdampak akibat pandemic ini. “Tidak hanya masyarakat, kita di Pemerintah juga kondisi keuangannya sangat sedang refocusing untuk kegiatan yang lebih penting, yakni penanganan covid ini”, tambahnya.

Selain melakukan penanaman bibit sayuran, pada kesempatan itu Bupati Eka beserta undangan yang hadir saat itu menyerahkan secara simbolis 60 paket sembako kepada masyarakat sekitar yang terdampak dan melakukan panen sayuran, yakni sayuran bayam merah. Bupati Eka meminta agar hasil panen tersebut dibagikan kepada masyarakat sekitar yang terdampak Covid-19.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan I Nyoman Budana menjelaskan, setidaknya terdapat sekitar 153,19 Hektar lahan tidur yang tersebar di enam kecamatan di Tabanan, yaitu di Kecamatan Selbar, Seltim, Kerambitan, Tabanan, Kediri, dan Marga.

Sebagai tindak lanjut dari arahan Bupati Eka, Ia menerangkan Pemkab Tabanan bekerjasama dengan berbagai pihak swasta melaksanakan demplot berbagai jenis sayuran dan palawija, diantaranya, papaya, cabai, terung, tomat, Bayam, Jagung, kangkung dan ubi kayu, dengan tetap mengedepankan budidaya ramah lingkungan.

“Melalui demplot ini diharapkan dapat menjadi bahan pembelajaran bagi masyarakat dan lingkungan sekitar, untuk memanfaatkan lahan tidur menjadi lahan produktif. Dalam upaya meningkatkan produksi pertanian dan meningkatkan kesejahteraan petani,” ujar Budana. (Hms/R3)

Pentingnya Penerapan Protap Kesehatan di Era New Normal, Bupati Eka Tinjau Kesiapan Pasar Pesiapan Tabanan

Tabanan,BaliKini.Net – Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti  bersama Ketua DPRD ,Sekda ,Para Asisten dan beberapa OPD terkait di lingkungan  Pemkab Tabanan, meninjau komplek Pasar Pesiapan, Tabanan Jumat 21/8 .

Hal ini dilakukan Bupati Eka, untuk melihat secara langsung kesiapan Protokol Kesehatan Covid-19 di masing-masing Pasar Tradisional di Kabupaten Tabanan, khususnya di Komplek Pasar Pesiapan.

Meskipun kebijakan New Normal atau Adaptasi Kebiasaan Baru di Bali, begitupun di Tabanan sudah diterapkan mulai sejak tanggal 9 Juli 2020 lalu, Bupati Eka masih enggan untuk membebaskan jam operasional, khususnya pasar-pasar tradisional di Tabanan.

Karena menurutnya, dengan masih membatasi jam operasional pasar-pasar tradisional di Tabanan merupakan salah satu upaya untuk mencegah meluasnya transmisi lokal akibat pandemic Covid-19 di Tabanan. Mengingat, klaster baru penyebaran Covid-19 sangat rentan terjadi di pasar-pasar tradisional.

“Walupun new normal, kita juga harus bisa menerapkan protap kesehatan dengan baik, Terus kita juga tidak membuka terlalu lebar. Jadi masih kita tetap batasi walaupun kita sudah longgarkan jam operasionalnya”, jelas Bupati Eka saat diwawancarai oleh beberapa awak media di Pasar Pesiapan, usai melakukan peninjauan.

Lebih lanjut Bupati Eka menerangkan untuk saat ini belum ada satupun pasar tradisional di Tabanan yang buka secara normal seperti jam-jam biasanya, meskipun itu sangat luas efeknya bagi perekonomian masyarakat. Namun Ia menjelaskan jam operasional sudah sedikit dilonggarkan pada masa new normal ini.

“Karena ada kasus transmisi lokal, jadi setiap hari nambah. Untuk itu, kita juga tidak mau nanti kita di tim kesehatan , tim medis kewalahan juga menangani itu. Apapun itu, kita harus bisa tetap menjaga kedisiplinan masyarakat, karena masyarakat masih beradaptasi dengan adanya covid ini. Mudah-mudahan kedepannya kita harapkan bisa kembali normal”, ujarnya.

Saat itu, Bupati Eka juga menginstruksikan kepada seluruh pengurus dan pedagang di Komplek Pasar Pesiapan agar lebih memperhatikan drainase, penataan komplek pertokoan, penataan kebun dan pengolahan sampahnya, disamping menerapkan protap kesehatan Covid-19 dengan baik.

Pihak Pemkab Tabanan juga dikatakannya akan selalu berupaya menangani hal tersebut. “Kita mulai tata dulu. Jadi kita persiapkan perencanaanya dulu dan selanjutnya juga tentunya kepemilikan aset juga sudah kita ajukan ke Provinnsi, untuk bisa diserahkan ke Kabupaten. Sehingga kedepan juga bisa digunakan untuk pasar senggol malemnya”, imbuh Bupati Eka. (Hms/R3)

Disodok Dewan Soal Tarif Rapid Tes, Gubernur Koster Ucapkan Terimakasih

Denpasar,Balikini.Net  -  Tarif untuk rapid tes yang dimasukkan ke dalam Raperda Provinsi Bali tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Umum, disebutkan biaya sebesar Rp375.000. 

Tarif Rapi Test ini jauh di atas Peraturan Menteri Kesehatan RI maksimal sebesar Rp150 ribu. Ranperda ini diajukan Gubernur Bali I Wayan Koster, dan kini sedang dalam pembahasan oleh DPRD Provinsi Bali.

Dalam Pandangan umumnya terhadap Ranperda tersebut, Fraksi Golkar menyoroti hal tersebut dan meminta adanya standarisasi tarif Rapid Test agar tidak membebani masyarakat. 

"Berkaitan dengan tarif rapid test yang tercantum dalam lampiran sebesar Rp 375.000 sementara Peraturan Menteri Kesehatan RI maksimal sebesar Rp 150.000, dibutuhkan standarisasi yang pasti agar tidak memberatkan masyarakat," kata anggota Fraksi Golkar I Ketut Suwandhi.

Hal senada juga dilontarkan Wakil Ketua Fraksi Demokrat I Komang Wirawan yang menyampaikan pandangan umum fraksi, mengingatkan bahwa Raperda ini sedikit sensitif bila dikaitkan dengan situasi Pandemic Covid-19, dimana telah terjadi suasana prihatin Nasional dan Dunia.

Pihaknya meminta agar tarif Rapid Test tidak melebihi standar yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat dan hendaknya dilakukan pengenaan tarip retribusi yang proporsional baik yang dilakukan oleh Instansi Pemerintah maupun Swasta.

Gubernur Bali Wayan Koster, saat menyampaikan jawabannya atas pandangan umum fraksi terhadap Ranperda tersebut, tidak menanggapi secara khusus soal tarif rapid test yang disorot Dewan itu.

Koster hanya menanggapi secara umum, dengan memberikan apresiasi atas saran dan masukan wakil rakyat terhadap Ranperda tersebut. Dijelaskan Koster, perubahan Raperda ini hanya untuk mengakomodasi perubahan nomenklatur, perubahan besaran tarif retribusi, dan tambahan obyek retribusi.

"Perubahan ini tidak terlalu substansial tetapi harus kita lakukan untuk memenuhi ketentuan Perundang-undangan. Karena itu Saya menyampaikan terima kasih atas masukan dan saran semua fraksi dalam pembahasan Raperda ini," tandas Gubernur Bali yang juga ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali.[ar/r5]

Update Covid 19 Di Denpasar, 12 Orang Sembuh, Kasus Positif Bertambah 13 Orang.

Denpasar,BaliKini.Net - Penambahan kasus sembuh Covid-19 di Kota Denpasar masih terus terjadi. Namun demikian, angka kesembuhan harian masih salip menyalip dengan penambahan kasus positif harian. Pada hari Jumat (21/8) tercatat penambahan kasus sembuh sebanyak 12 orang. Sementara itu, kasus positif baru masih ditemukan. Di hari yang sama tercatat penambahan kasus positif sebanyak 13 orang yang tersebar di 11 wilayah desa/kelurahan. 

“Perkembangan kasus Covid-19 di Kota Denpasar hari ini, sembuh bertambah 12  orang dan kasus positif baru bertambah 13 orang yang tersebar di 11 desa/kelurahan,” ujar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai, saat menyampaikan perkembangan kasus Covid-19 Kota Denpasar di ruang Press Room Kantor Walikota  Jumat (21/8).

Secara rinci Dewa Rai menjelaskan bahwa ke 11 desa/kelurahan yang melaporkan adanya penambahan kasus positif Covid-19 yakni Kelurahan Pemecutan dan Desa Dauh Puri Kaja yang mencatatkan penambahan 2 kasus positif, sedangkan 9 desa/kelurahan lainya mencatatkan penambahan masing-masing 1 orang pasien positif. Sementara 32 desa/kelurahan nihil penambahan kasus baru.

Lebih lanjut Dewa Rai menjelaskan bahwa angka kesembuhan pasien dan penambahan kasus positif covid 19 masih fluktuatif di Kota Denpasar. Dimana, ditengah banyaknya pasien yang sembuh, juga masih ditemukan kasus positif covid 19. Karenanya diperlukan kewaspadaan dan kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan di masyarakat, mulai dari cuci tangan, menggunakan masker dan jaga jarak.   Terlebih saat ini kita bersama-sama sedang bersiap untuk pemulihan ekonomi daerah dan nasional. 

Dewa Rai menambahkan bahwa walaupun saat ini kita sudah memasuki adaptasi kebiasaan baru dengan aktifitas masyarakat yang mulai kembali ke rutinitasnya, namun kasus positif baru di internal keluarga, tempat kerja dan pasien positif dengan riwayat perjalanan dalam daerah  masih menunjukan peningkatan. Klaster baru inilah yang patut kita waspadai bersama, mengingat adanya mobilitas penduduk yang cukup tinggi di Kota Denpasar. 

“Masyarakat diharapkan lebih waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan, termasuk dalam lingkup rumah tangga dan lingkungan sekitar rumah, mengingat dua klaster yakni klaster keluarga dan perjalanan dalam daerah masih  mendominasi, hal ini mengingat arus mobilitas di Denpasar sangat tinggi," ujar Dewa Rai

Melihat perkembangan kasus ini Dewa Rai kembali mengingatkan agar semua pihak ikut berpartisipasi untuk mencegah penularan covid 19 tidak semakin meluas.  Karena dalam pencegahan dan penanganan Covid-19 ini terdapat dua cara. Yakni tracing masif yang agresif disertai tes dan isolasi, serta kesadaran masyarakat untuk melaksanakan pencegahan dengan penerapan protokol kesehatan.

Secara kumulatif kasus positif tercatat sebanyak 1.506 kasus, sementara itu, jumlah pasien sembuh di Kota Denpasar menjadi 1.405 atau (93,30 persen), 15 atau  (0,99 persen) orang meninggal dunia, dan  86 atau (5,71 persen) orang masih dalam perawatan. (Hms/R4)

Kresna Budi : Bila perlu Biaya Untuk Rapid Tes digratiskan

Denpasar ,Balikini.Net - Tarif rapid test yang dimasukkan ke dalam Ranperda Provinsi Bali jauh di atas Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI maksimal sebesar Rp150 ribu. Hal ini menuai banyak kritikan dari sejumlah anggota di gedung DPRD Bali. 

Justru Koordinator Pembahasan Ranperda Provinsi Bali tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Umum, IGK Kresna Budi, terkejut dengan tarif rapid test sebesar Rp 375 ribu yang tertuang dalam Ranperda tersebut. "Nggak mungkin biaya sebesar itu. Berita darimana?" kata Kresna Budi.

Setelah diberitahu bahwa tarif rapid test itu tertuang pada Lampiran Ranperda yang pembahasannya dipimpin oleh dirinya, Kresna Budi yang menjabat Ketua Komisi II DPRD Provinsi Bali ini menegaskan, tarif rapid test yang akan diatur dalam revisi Perda Retribusi Jasa Umum nanti tak akan mencapai Rp375 ribu. "Bila perlu digratiskan," tegas Kresna Budi.

Jika tak bisa gratis, lanjut politikus Golkar asal Buleleng ini, pihaknya memperjuangkan dalam pembahasan Ranperda itu agar tarif rapid test itu tidak melebihi tarif maksimal yang sudah diatur dalam Permenkes.

 "Tergantung peraturan gubernur nantinya. Harapan kita (tarif rapid test) di angka Rp100 ribu," kata Kresna Budi.

Sebelumnya ia mengatakan, tarif rapid test diatur dalam Perda karena masyarakat merasakan ketidakdilan atas tarif rapid test selama ini yang bervariasi, dan cendrung mahal di fasilitas kesehatan (Faskes) swasta.

Bahwa sekarang Permenkes RI sudah mengatur tarif rapid test sebesar Rp150 ribu dan sudah diikuti oleh Pemprov Bali, namun tetap perlu diatur dalam Perda. 

"Selama ini kan simpang siur. Masyarakat merasa ada ketidakadilan, tiba-tiba ada berita rapid test Rp300 ribu, ada Rp280 ribu. Jadi provinsi menetapkan Rp.150 ribu, itupun harus ada Perda yang mengatur," kata Kresna Budi. 

Dengan diatur dalam Perda, dipastikannya, tidak akan ada oknum atau Faskes yang mempermainkan tarif rapid test.[ar/r5]
© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved