-->

Senin, 30 Juni 2025

Dua Pencuri Spesialis Rumah Kosong di Karangasem Dibekuk, Puluhan HP dan Uang Tunai Disita


Laporan reporter: Gusti Ayu Purnamiasih

Karangasem, Bali Kini - Kapolres Karangasem AKBP Joseph Edward Purba, S.H., S.I.K., M.H., mengungkapkan keberhasilan Satreskrim Polres Karangasem dalam membongkar rangkaian kasus pencurian dengan pemberatan (curat) yang meresahkan warga Karangasem. Dalam siaran pers yang digelar di Lobi Polres Karangasem, Senin (30/6/2025), disampaikan bahwa dua pelaku berhasil ditangkap setelah serangkaian aksi kejahatan di sejumlah lokasi.

Kasus pertama terjadi pada Sabtu, 24 Mei 2025, yang melibatkan tiga korban: I Wayan Suwandira, I Ketut Swandina, dan I Gede Pasek. Ketiganya mengalami pencurian di tempat yang berbeda, yaitu Jl. Bhayangkara, Lingkungan Dangin Sema II, Kelurahan Karangasem, dan Lingkungan Jasri Kelod, Kelurahan Subagan. Dari hasil penyelidikan, diketahui bahwa dua orang tersangka dengan inisial OD (32) dan OBUD (31), keduanya berasal dari Sumba, NTT, merupakan pelaku di balik kejadian tersebut.

Tim Satreskrim Polres Karangasem yang dipimpin Kasat Reskrim AKP Alberto Diovant, S.Tr.K., S.I.K., M.H., berhasil menangkap tersangka OBUD pada tanggal 26 Mei 2025. Sementara itu, OD yang sempat melarikan diri kembali beraksi pada 27 Juni 2025, melakukan pencurian di dua lokasi berbeda: rumah milik Komang Purnata di Banjar Dinas Nyuh, Desa Pertima, dan di mes PT Hutama Karya di Desa Sengkidu, Kecamatan Manggis. Total kerugian dari aksi pencurian pada dua lokasi ini mencapai Rp 27.000.000.

Akhirnya, tersangka OD berhasil diringkus sehari kemudian, yakni pada 28 Juni 2025. Dari tangan para pelaku, polisi mengamankan berbagai barang bukti, termasuk satu unit sepeda motor Yamaha Xeon warna putih DK 2213 CW, satu pisau bergagang plastik, empat tas selempang, sepuluh unit handphone, dan uang tunai sebesar Rp 2.950.000.

Modus operandi kedua tersangka adalah dengan mengamati rumah-rumah yang tidak tertutup rapat pintu atau jendelanya. Mereka memanfaatkan kelengahan korban, terutama saat rumah dalam keadaan kosong atau saat penghuni tengah tertidur. Dari hasil aksinya di tiga TKP awal, para pelaku berhasil menggondol handphone, laptop, uang tunai, dan barang berharga lainnya dengan total kerugian sekitar Rp 23.031.500.

Kedua pelaku kini dijerat dengan Pasal 363 Ayat (1) Ke-1 dan Ke-4 Jo Pasal 56 Ayat (1) Jo Pasal 65 Ayat (1) KUHP serta Pasal 363 Ayat (1) ke-3 Jo Pasal 65 Ayat (1) KUHP, dengan ancaman hukuman maksimal 7 tahun penjara.

Kapolres Karangasem turut mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan serta memastikan rumah dalam kondisi aman dan terkunci ketika ditinggal atau saat malam hari.

"Jangan ragu untuk masyarakat agar melaporkan kejadian kamtibmas di sekitarnya, kita sudah punya media untuk melapor, 110 call center," tegas Kapolres.

72 Anggota Polres Karangasem Terima Kenaikan Pangkat


Laporan tim: Gusti Ayu Purnamiasih

KARANGASEM, Bali Kini- Sebanyak 72 personel Polres Karangasem menerima kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi dalam upacara yang digelar di Lapangan Pesat Gatra Polres Karangasem, Senin (30/6/2025). Upacara kenaikan pangkat periode 1 Juli 2025 ini dipimpin langsung oleh Kapolres Karangasem AKBP Joseph Edward Purba, S.H., S.I.K., M.H.

Dalam amanatnya, AKBP Joseph menyampaikan bahwa kenaikan pangkat merupakan perwujudan dari kompetensi dan tanggung jawab dalam organisasi kepolisian. "Setiap jenjang kepangkatan memiliki level kompetensi dan tanggung jawab yang berbeda. Semakin tinggi pangkat, semakin tinggi pula beban tanggung jawab yang diemban," tegas Kapolres.

Personel yang menerima kenaikan pangkat terdiri dari 31 orang dari Aipda ke Aiptu, 34 orang dari Bripka ke Aipda, satu orang dari Brigpol ke Bripka, empat orang dari Briptu ke Brigpol, dan dua orang menerima kenaikan pangkat pengabdian.

Kapolres juga mengingatkan bahwa kenaikan pangkat bukan sekadar hak yang akan diterima pada waktunya, melainkan sebuah tanggung jawab baru. "Jangan pernah menganggap bahwa pangkat adalah sebuah hak semata. Penuhi segala tanggung jawab dan kewajiban di balik pangkat baru yang saudara sandang," ujarnya.

AKBP Joseph menekankan bahwa pangkat dalam kepolisian sesuai dengan Undang-Undang RI Nomor 2 Tahun 2002 tentang Polri, di mana dalam Pasal 25 Ayat 1 disebutkan bahwa setiap anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia diberi pangkat yang mencerminkan peran, fungsi dan kemampuan, serta sebagai keabsahan wewenang dan tanggung jawab dalam penugasan.

"Pangkat bukanlah semata-mata pemberian, melainkan hasil akumulasi dari perjuangan, dedikasi, dan prestasi yang saudara berikan selama bertugas," tambah Kapolres.

Di akhir amanatnya, AKBP Joseph mengucapkan selamat kepada seluruh anggota yang naik pangkat dan berterima kasih atas dedikasi, loyalitas, dan prestasi mereka dalam menjalankan tugas-tugas kepolisian serta memajukan organisasi Polri Polres Karangasem.

Upacara kenaikan pangkat ini berlangsung khidmat dan dihadiri oleh seluruh pejabat utama Polres Karangasem serta anggota yang menerima kenaikan pangkat beserta keluarganya.

Ketua TP PKK Kabupaten Tabanan Siap Bergerak Bersama Wujudkan Asta Cita


Laporan Reporter : Arna / Tim Lpt Tabanan 

 Bali Kini  – Ketua TP PKK Kabupaten Tabanan, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, menunjukkan dukungan penuh dan hadir langsung dalam penyelenggaraan Puncak Acara Peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-53 Tingkat Provinsi Bali Tahun 2025. Kegiatan yang mengusung tema “Bergerak Bersama PKK Mewujudkan Asta Cita Menuju Indonesia Emas” ini dilaksanakan di Gedung Ksirarnawa, UPTD Taman Budaya Provinsi Bali, Senin (30/6).

Acara ini dipimpin langsung oleh Ketua TP PKK Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster, dan turut dihadiri oleh perwakilan jajaran Forkopimda dan para Kepala Perangkat Daerah di lingkungan Pemprov Bali, seluruh Ketua TP PKK Kabupaten/Kota se-Bali beserta jajaran pengurus, serta Ketua TP PKK Kecamatan se-Bali. Perayaan HKG bukan sekadar kegiatan seremonial, tetapi juga menjadi momen refleksi dan evaluasi terhadap peran PKK dalam membangun kesejahteraan keluarga dan masyarakat. 

Melalui sambutan Ketua TP PKK Pusat yang dibacakan oleh Ny. Putri Suastini Koster, PKK disebutnya telah menjadi salah satu pilar penting dalam pembangunan nasional melalui 10 Program Pokok PKK yang terus beradaptasi menghadapi tantangan zaman. “PKK hadir di tengah masyarakat dengan semangat gotong-royong dan kebersamaan. Gerakan ini telah berkembang menjadi kekuatan sosial yang mampu menjawab berbagai tantangan pembangunan, baik di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, maupun lingkungan,” ujar Ny. Putri Koster dalam sambutannya.

Pihaknya menambahkan, bahwa PKK adalah organisasi paling masif dalam mendukung program-program pemerintah, dan menjadi pilar utama dalam pembangunan yang berbasis keluarga. Peringatan HKG ke-53 disebutnya sebagai momen strategis untuk semakin menguatkan peran PKK menuju cita-cita Indonesia Emas 2045. Tema “Bergerak Bersama PKK Mewujudkan Asta Cita Menuju Indonesia Emas” memiliki makna yang mendalam. 

PKK ditegaskannya juga harus bersatu langkah dalam mewujudkan delapan cita-cita nasional yang tertuang dalam RPJPN 2025–2045, yakni Indonesia yang bersatu, berdaulat, maju, dan berkelanjutan. “Sebagai ujung tombak gerakan ini, kita semua memiliki tanggung jawab besar untuk terus berinovasi dan melakukan langkah nyata yang berdampak langsung kepada masyarakat,” imbuhnya seraya menyoroti isu penting tentang pengelolaan sampah di Bali. 

Ia mengajak seluruh masyarakat untuk lebih sadar terhadap regulasi pengelolaan sampah yang saat ini menjadi prioritas utama daerah. “Sampah bukan sekadar dibuang, tapi harus dikelola dengan baik. Harapan saya, semua bertanggung jawab terhadap sampah yang kita hasilkan sendiri agar Bali benar-benar bersih dari sampah,” tegasnya

Gubernur Bali, Wayan Koster, melalui sambutan yang dibacakan oleh Kepala Dinas PMD-Dukcapil Provinsi Bali, Putu Anom Agustina, menyampaikan apresiasi kepada seluruh kader PKK se-Bali atas kerja keras dan kontribusinya dalam mendukung program-program pemerintah. Ia berharap peringatan ini dijadikan momentum evaluasi menyeluruh terhadap peran PKK sebagai mitra strategis pemerintah dalam mewujudkan keluarga berkualitas dan masyarakat yang sejahtera.

Sementara itu, Ketua TP PKK Kabupaten Tabanan, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, menyambut positif pelaksanaan kegiatan ini. Ia menyampaikan apresiasi atas sinergi PKK Provinsi dengan seluruh kabupaten/kota, serta menegaskan kesiapan TP PKK Tabanan dalam mendukung implementasi program pusat dan provinsi. “Kami di Tabanan siap bergerak bersama, sejalan dengan visi-misi daerah dalam mewujudkan keluarga sejahtera dan pembangunan yang berkelanjutan,” ungkapnya.

Bunda Rai juga menegaskan bahwa TP PKK Tabanan akan terus memperkuat program-program yang berfokus pada pemberdayaan perempuan, kesehatan ibu dan anak, serta penanganan stunting. “Kami akan terus mendampingi dan mengedukasi masyarakat agar semakin berdaya dan mandiri, karena pembangunan dimulai dari keluarga,” imbuhnya. Sekaligus menyampaikan peringatan HKG ke-53 menjadi kesempatan emas untuk meneguhkan kembali semangat kebersamaan dan komitmen seluruh kader PKK dalam mendukung pembangunan nasional dari akar rumput. 

Minggu, 29 Juni 2025

Bangli Ikuti Lomba Senam Dan Lomba Memasak


Ny. Sariasih Sedana Arta, "semoga generasi muda sehat jiwa dan raga melalui gerak dan makanan bergizi".

Laporan Reporter : Tim Lpt Denpasar 

Bali Kini - Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bangli, Ny. Sariasih Sedana Arta, didampingi oleh Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Bangli, hadiri Lomba senam Nangun Sat Kerthi Loka Bali dan lomba memasak serangkaian Peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-53 Tingkat Provinsi Bali Tahun 2025. 

Acara yang diselenggarakan oleh Tim Penggerak PKK Provinsi Bali ini berlangsung  di Gedung Wanita Narigraha, Jl. Cut Nya Dien Denpasar,  (20/06/25). 

Kehadiran Ny. Sariasih Sedana Arta ini untuk memberi suport dan dukungan kepada peserta yang mewakili Kab. Bangli dan  juga menunjukkan komitmen kuat  PKK Kab. Bangli dalam mendukung program-program PKK di tingkat provinsi.

Puncak peringatan HKG PKK ke-53 ini secara resmi dibuka oleh Ketua TP PKK Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster. Dalam sambutannya, Ny. Putri Suastini Koster menekankan pentingnya peran PKK dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat melalui berbagai program pemberdayaan.

Ny. Putri Koster juga mengucapkan selamat berlomba kepada para peserta lomba senam dan lomba memasak. Ia juga berjanji akan selalu berusaha memberikan ruang dan kesempatan kepada generasi muda untuk menunjukan kreativitasnya. 

Pada ajang lomba memasak menu yang disajikan yakni pangan lokal non beras dan ikan. Lomba yang diikuti oleh perwakilan SMA/SMK dari seluruh Kabupaten/Kota se-Bali, menunjukkan antusiasme generasi muda dalam mengolah dan memanfaatkan potensi pangan lokal.

Disisi lain Ny. Sariasih Sedana Arta mengucapkan terima kasih kepada para peserta perwakilan Bangli atas dedikasinya, yang sudah membawa nama baik daerah dalam ajang lomba senam Nangun Satkerthi loka Bali dan lomba masak menu pangan lokal non beras dan ikan yang telah di ikuti. 

"Apa pun hasilnya kita terima yang terpenting kita sudah memberikan yang terbaik untuk Kabupaten Bangli",ucapnya.

Lebih lanjut Ny. Sariasih Sedana Arta  menyambut baik lomba senam dan lomba memasak menu pangan lokal non beras dan ikan serangkaian peringatan HKG PKK ke 53 yang diselenggarakan oleh Provinsi Bali. 

"semoga para pemuda pemudi sehat jiwa dan raga  melalui gerak dan makanan bergizi, serta mengurangi ketergantungan pada beras", harapnya.

WHDI BANGLI GELAR SOSIALISASI TENTANG ETIKA DAN KESADARAN MULTIKULTUR DALAM UPACARA DAN UPAKARA YADNYA.

 Laporan Reporter : Dearna /Tim Lpt Bangli 

Bali Kini , Ketua Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Kabupaten Bangli Ny. Suciati Diar Membuka acara Sosialisasi yang bertemakan Etika Dan Kesadaran Multikultur Dalam Upacara Dan Upakara Yadnya yang dilaksanakan di Ruang Rapat Krisna Setda Bangli pada Selasa, (24/6/25). 

Dua Narasumber dari Kementrian Agama yang mengisi sosialisasi tersebut yakni I Wayan Suwirta dan Yudi Laksana. 

Ketua WHDI Bangli Ny. Suciati Diar dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa kegiatan ini adalah program kerja WHDI Bangli. Sosialisasi WHDI mengenai upakara dan yadnya bertujuan untuk meningkatkan pemahaman anggota WHDI (Wanita Hindu Dharma Indonesia) tentang makna dan filosofi upakara serta yadnya dalam agama Hindu, serta pentingnya melestarikan tradisi, ungkapnya 

Dimana pada hari ini anggoata WHDI yang hadir diajak mendengarkan paparan dari narasumber terkait dengan etika kesadaran dan  multikultur dalam uapacara dan Upakara Yadnya. 

Adapun tujuan dari sosialisasi ini untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang upakara dan yadnya, tidak hanya sebagai ritual, tetapi juga sebagai bagian dari ajaran agama Hindu yang memiliki nilai-nilai filosofis. 

Suciati berharap dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan anggota WHDI dapat lebih memahami dan menghargai nilai-nilai luhur yang terkandung dalam upakara dan yadnya, serta berperan aktif dalam menjaga kelestariannya. 

Disamping itu harapannya agar WHDI Bangli bisa ikut mensosialisasikan apa yang didapatkan hari ini dari para narasumber kepada masyarakat luas khusunya di Kabupaten Bangli, tutupnya.

Gong Kebyar Legendaris Hipnotis Gubernur Koster hingga Detik Akhir


Minta Dukungan Krama Bali agar Seni Hidup Selamanya

Laporan Reporter : Arn /Tim Lpt 

Denpasar , Bali Kini  — Suasana penuh semangat membalut Panggung Terbuka Ardha Candra, Art Centre, Denpasar, Sabtu malam (28/6). Ribuan pasang mata tertuju ke panggung utama, tribun penonton penuh sesak sejak sore hari, bahkan beberapa di antaranya rela berdiri, hanya demi menyaksikan Utsawa (Parade) Gong Kebyar Legendaris yang menjadi salah satu pementasan paling ditunggu dalam rangkaian Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVII Tahun 2025.

Di tengah dentingan gamelan yang menggema, hadir Gubernur Bali, Wayan Koster, yang tampak duduk khusyuk menyaksikan pertunjukan hingga akhir acara. Ia tak sendiri. Tampak pula mendampingi sejumlah tokoh penting, seperti Bupati Badung Wayan Adi Arnawa, Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra, Ketua DPRD Gianyar Ketut Sudarsana, serta Danrem 163/Wirasatya Brigjen TNI Ida I Dewa Agung Hadisaputra.

“Satu kata 'Luar biasa'... para penarinya begitu energik, para penabuhnya sangat luwes walaupun sudah berumur. Membuat kami menjadi termotivasi!” ujar Gubernur Koster penuh semangat ketika diwawancarai seusai acara.

Tak hanya memuji penampilan, Gubernur Koster juga menyinggung sisi perjuangan di balik panggung yang mungkin tak semua penonton sadari. Ia mengungkapkan, proses persiapan para seniman ini memakan waktu panjang — minimal tiga bulan latihan intensif, empat jam setiap hari, untuk menciptakan harmoni sempurna antara tabuh dan gerak tari.

“Kerja keras para seniman ini sungguh patut diapresiasi. Inilah alasan saya memilih bertahan menonton dari awal sampai akhir. Ini bentuk penghormatan saya kepada mereka. Saya ingin mereka merasakan kepuasan bahwa karya seni yang mereka tampilkan benar-benar dihargai,” imbuhnya.

Pernyataan ini menggambarkan sisi empatik dari seorang pemimpin yang tak hanya hadir secara seremonial, melainkan juga terlibat secara emosional, menghayati setiap detik pementasan sebagai bentuk penghargaan nyata kepada para seniman Bali.

Gubernur Koster juga mengajak seluruh masyarakat Bali untuk terus memberi dukungan nyata kepada dunia seni.

“Masyarakat Bali patut mendukungnya, agar seni kita tetap hidup, tetap terjaga dengan baik, dan kualitasnya semakin baik,” pungkasnya.

Rangkaian Penampilan Gong Kebyar Legendaris diisi oleh tiga duta seni dari tiga kabupaten, yang tampil secara bergantian, yakni : 1. Duta Kabupaten Badung diwakili Sekaa Gong Taruna Jaya, Banjar Lambing, Desa Mekar Bhuana, Kecamatan Abiansemal tampil pertama dengan mementaskan beberapa karya diantaranya Tabuh Pupuh Kaduhung, Tabuh Kreasi Kumbang Atarung serta Legong Kreasi Widya Lalita sebagai penutup; berikutnya 2. Duta Kabupaten Buleleng diwakili Sekaa Gong Kebyar Giri Kusuma, Banjar Dinas Kawanan Bontihing, Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan membawakan karya Tabuh Telu (ciptaan almarhum I Nyoman Durpa, 1984), Tabuh Kreasi Pudak Sumekar, dan Tabuh Bebarisan Sura Murti; 3. Penampil ketiga yakni, Duta Kabupaten Gianyar yang diwakili Sekaa Gong Kusumatirta, Banjar Kawan, Kecamatan Tampaksiring tampil memukau dengan Tabuh Telu Dharma Raksata Raksita, Tari Bebarisan karya kolektif Tampaksiring, Tabuh Kreasi Pepanggulan Jagra Kasturi, serta Tabuh Mayura Kencana sebagai penutup

Tak hanya menjadi pertunjukan seni, Utsawa Gong Kebyar Legendaris ini juga menjadi ajang pengikat rasa antar generasi, antar daerah, dan antar pemimpin serta rakyatnya. Semangat kolaborasi, cinta budaya, dan bangga akan jati diri Bali terasa begitu nyata malam itu.

Jumat, 27 Juni 2025

Bakamla RI Jemput 3 ABK Yang Ditangkap Malaysia


Laporan Reporter : Yuhanes Antara

Jakarta , Bali Kini - Bakamla RI yang diwakili oleh Kepala Zona Bakamla Barat Laksma Bakamla Bambang Trijanto, melaksanakan serah terima dan penjemputan 3 Anak Buah Kapal (ABK) KM. Tembisan Agensi berstatus Warga Negara Indonesia (WNI), yang ditangkap oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM), di perairan perbatasan Indonesia-Malaysia, Kamis (26/6/2025).


Mulanya, 3 ABK tersebut ditangkap oleh APMM pada 26 Mei silam karena telah melanggar perbatasan wilayah, dan diserahkan kepada Konsulat Jenderal (Konjen) RI di Johor Bahru pada tanggal 5 Juni. Setelah itu, dilakukan koordinasi antara Konjen Johor Bahru dengan Bakamla RI guna permintaan bantuan penjemputan 3 ABK tersebut.

Penjemputan dilaksanakan di titik koordinat 01°14.112’ N / 103°26.534’ E, tepat di perairan perbatasan antara Indonesia dan Malaysia. Tiga ABK WNI yang dijemput atas nama Ahmad, Haryanto, dan Muhammad Faizal diserahkan secara resmi oleh Konsulat Jenderal RI di Johor Bahru, melalui Ibu Leny Marliani (Konsul Konsuler), setelah sebelumnya diterima dari APMM pada 5 Juni 2025.

Acara serah terima dilaksanakan di geladak helikopter KN. Tanjung Datu-301 oleh Laksma Bakamla Bambang dengan perwakilan pihak Konjen Johor Ibu Leny Marliani. Serah terima tersebut turut disaksikan oleh Komandan KN. Tanjung Datu-301 Kolonel Bakamla Rudi Endratmoko S.E., M.M., M.Tr.Opsla., perwakilan pihak APMM, Muspika Pulau Buru, serta Bakamla RI.

Selanjutnya, kapal tersebut dikawal oleh KN. Tanjung Datu-301 untuk kembali ke perairan Indonesia dan ketiga ABK kemudian diserahkan kepada Camat Pulau Buru, untuk selanjutnya dipulangkan ke keluarga masing-masing.

Bupati dan Wakil Bupati Tabanan Terima Penghargaan Purna Praja Kehormatan dari IPDN


Retreat Kepala Daerah Gelombang 2 Resmi Ditutup, 

Laporan Reporter : Tim Lpt Jawa Barat 

Jatinangor, Bali Kini - 26 Juni 2025 — Kegiatan Retreat Kepala Daerah Gelombang 2 yang berlangsung selama lima hari di Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor resmi ditutup pada Kamis (26/6). Penutupan kegiatan dilakukan langsung oleh Wakil Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Arya Bima, dalam sebuah seremoni yang berlangsung khidmat dan penuh semangat kebangsaan.

Acara penutupan diawali dengan penampilan iring-iringan drum band oleh para praja IPDN yang menambah semarak suasana. Seluruh peserta retreat, termasuk Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., dan Wakil Bupati Tabanan I Made Dirga, S.Sos., hadir secara langsung dalam prosesi penutupan tersebut.

Momen istimewa terjadi dalam acara ini ketika Bupati dan Wakil Bupati Tabanan dianugerahi sertifikat kelulusan dan piagam penghargaan dan juga disematkan pin Purna Praja Kehormatan oleh IPDN. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Menteri Dalam Negeri Arya Bima dan rektor IPDN, didahului prosesi kehormatan Pedang Pora yang dilaksanakan secara simbolis sebagai bentuk penghormatan kepada para kepala daerah.

Dalam sambutannya, Wamendagri Arya Bima menyampaikan bahwa Indonesia saat ini berada dalam momentum emas menuju negara maju dalam dua dekade ke depan. Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah sebagai kunci keberhasilan. “Kolaborasi antara seluruh pemangku kepentingan, baik pusat maupun daerah, menjadi kunci keberhasilan pembangunan menuju Indonesia Emas 2045,” ungkapnya.

Menanggapi kegiatan tersebut, Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., mengungkapkan rasa syukur dan apresiasinya atas kelancaran seluruh rangkaian kegiatan retreat yang telah diikutinya selama lima hari penuh.

“Saya sangat bersyukur dapat mengikuti seluruh rangkaian kegiatan retreat ini dengan lancar dan sesuai agenda. Kegiatan ini sangat bermanfaat dalam memperkuat wawasan kebangsaan, kepemimpinan, dan kolaborasi lintas daerah. Kami juga merasa sangat terhormat menerima penghargaan sebagai Purna Praja Kehormatan dari IPDN. Ini bukan hanya simbol kehormatan, tapi juga amanah untuk terus berkontribusi positif bagi kemajuan daerah dan bangsa,” ujar Bupati Sanjaya.

Kegiatan Retreat Kepala Daerah ini diharapkan dapat mempererat solidaritas antar pimpinan daerah serta memperkuat semangat pelayanan publik yang berdampak nyata di tengah masyarakat.

Melalui penghargaan Purna Praja Kehormatan yang diberikan kepada para kepala daerah, termasuk Bupati dan Wakil Bupati Tabanan, menegaskan pentingnya peran kepala daerah sebagai teladan dalam kepemimpinan berintegritas dan kolaboratif. Momentum ini juga menjadi pengingat bahwa komitmen terhadap pembangunan nasional harus terus dijaga melalui sinergi lintas sektor dan penguatan kapasitas kepemimpinan.

Rekasedana Kesenian Topeng Gases Bali Sukses Pukau Penonton PKB XLVII,

 


Ket foto : Penampilan Rekasadana (Pagelaran) Kesenian Topeng Gases Bali sebagai Duta Kota Denpasar pada Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVII yang sukses memukai penonton yang hadir di Kalangan Ayodya, Taman Budaya Art Center pada Kamis (26/6) malam.
 

Angkat Tradisi Nyenuk Sudamala Bhuana Sebagai Puncak Penyempurnaan. 

Laporan Reporter : Agus 

Denpasar, Bali Kini -Rekasadana (Pagelaran) Kesenian Topeng Gases Bali sebagai Duta Kota Denpasar pada Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVII sukses memukai penonton yang hadir di Kalangan Ayodya, Taman Budaya Art Center pada Kamis (26/6) malam. Dengan mengangkat Tradisi Nyenuk Sudamala Bhuana, sajian pementasan ini sukses memanjakan penonton dengan sajian topeng khas Kota Denpasar. 

Hadir langsung memberikan dukungan dalam kesempatan tersebut, Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, Anggota DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede Marhaendra Jaya, Kourator PKB XLVII, Prof. Dr. I Made Bandem, serta seluruh penonton yang antusias hadir di Kalangan Ayodya, Taman Budaya Art Center. 

Sajian pementasan diawali dengan penampilan Topeng Panglembar yakni Topeng Keras dan Topeng Tua. Dilanjutkan dengan Topeng dengan penokohan Penasar, Wijil, Dalem Arsa Wijaya, Punakawan, Parekan, Patih serta Topeng Dalem Sidakarya.

Kordinator Sekehe Topeng Gases Bali, Ketut Indra Wijaya mengatakan, dalam tradisi Hindu Bali, Nyenuk berasal dari kata nyukat yang bermakna mengukur dan menakar. Upacara ini merupakan ritual sakral yang menjadi puncak penyempurnaan rangkaian yadnya. 

"Upacara ini melambangkan keseimbangan Tri Hita Karana, yakni ketaatan pada dewata atau parahyangan, harmoni sesama manusia  atau pawongan, dan penghormatan pada alam atau palemahan. Nyenuk adalah wujud ritual sebelumnya dimurnikan sebelum persembahan naik ke khayangan," ujarnya. 

Dikatakan Indra Wijaya, ketika Ida Dalem Waturenggong beserta para abdi dan masyarakat sedang melakukan yadnya di Pura Basukian yang di barengi oleh Ida Dalem Sidakarya dalam suasana penuh khidmat. Dimana, masyarakat bersatu dalam semangat ngayah mempersiapkan segala sarana upacara dari banten, gamelan, hingga tari-tarian suci. 

Dikatakannya, rangkaian ritual ini diwarnai dengan pementasan tarian sakral yang ditampilkan pada saat-saat khusus. Ida Dalem Sidakarya hadir sebagai simbol pemurnian dan penutup dari seluruh prosesi, membawa berkat, serta mengusir segala bentuk kekotoran dan energi negatif. 

"Cerita ini di garap dalam sebuah pementasan seni ini bukan sekadar hiburan, tetapi merupakan wujud rasa syukur mendalam ke hadapan Sang Pencipta atas kelancaran upacara dan kehidupan yang diberkahi. Dalam tarian itu, tersirat doa-doa, harapan, dan penghormatan kepada para dewata, alam semesta," ujarnya. 

"Upacara Nyenuk ritual yang mengukur kesempurnaan yadnya melalui seni dan spiritualitas. Pementasan ini adalah refleksi Nyastra-Nyagini dengan seni sebagai ritual masyarakat Bali. Topeng Sidakarya dihidupkan bukan sebagai tontonan, melainkan tirta yadnya air suci yang mengalirkan dharma melalui gerak, nada, dan makna," ujarnya. 

Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana memberikan apresiasi atas berbagai persiapan yang dilaksanakan duta kesenian Kota Denpasar, khususnya Sekaa Kesenian Topeng Gases Bali sebagai Duta Kota Denpasar pada PKB XLVII yang hari ini sukses memberikan penampilan terbaik dan luar biasa.  

Alit Wiradana mengaku bangga dengan penampilan Baleganjur Duta Kota Denpasar. Tak hanya itu, pihaknya juga mengaku kagum dengan ide dan konsep berkesenian seniman Denpasar yang mengutamakan regenerasi dan sekehe sebunan dalam satu desa. Pihaknya juga optimis Duta Kota Denpasar dapat memperoleh hasil yang maksimal pada lomba tahun ini. 

“Tadi kita saksikan penampilanya sudah maksimal dan luar biasa, bahkan sukses mengundang gelak tawa penonton, semoga kesenian Topeng di Kota Denpasar tetap ajeg dan lestari,” ujar Alit Wiradana

Bupati dan Wabup Jembrana Terima Tanda Alumni Kehormatan usai Retret, Motivasi untuk mengabdi dan melayani


Laporan Reporter : Tim Lpt Jawa Barat 

 Bali Kini - Retret, atau orientasi kepemimpinan bagi Kepala Daerah gelombang kedua di Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Jawa Barat, berakhir, Kamis (26/6/2025) hari ini.

Penutupan retret ditandai dengan rangkaian parade Manggala, yang dilangsungkan di Lapangan Parade Kampus Lembah Manglayang. Setelah itu, Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya menyematkan pin tanda alumni kehormatan secara langsung kepada Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan dan Wabup I Gede Ngurah Patriana Krisna (Ipat), beserta 86 Kepala Daerah lainnya.

Bupati Kembang mengungkapkan, retret sangat bermanfaat bagi baginya dan tentunya pak wakil. Pelaksanaan retret secara esensi sebagai semangat dirinya bersama Wabup Patriana Krisna untuk untuk terus teguh melayani dan mengabdi untuk rakyat.

Lebih jauh kata Bupati ,dari kegiatan itu bisa saling mengenal dengan kepala daerah lain, ada kesempatan berbagi pengalaman memimpin, dan berdiskusi terkait potensi daerah bisa disinergikan.

"Selain itu kami bisa langsung berdiskusi dengan pemerintah pusat untuk mencari solusi-solusi dari permasalahan yang ada di daerah," ungkapnya.

Disisi lain, Wabup Ipat menambahkan, kedisplinan dan kemandirian kepala daerah ditempa di retret.

Ini, kata Ipat, sangat bermanfaat untuk melatih ketanggapan terhadap masalah di daerah.

“Di retret ini kami dilatih mandiri dan disiplin. Agenda di sini serba dadakan, diumumkannya malam hari, jadi kami dituntut untuk selalu stand by kapan pun untuk menyesuaikan jadwal terbaru,” ujarnya.

Kembang mengungkapkan, pengalaman paling berkesan selama retret ialah penerapan pendidikan semi-militer.

“Pendidikan semi-militer diterapkan, seperti baris-berbaris, lalu waktu makan juga dibatasi. Bahkan, saat makan, kita harus menunggu komando, baru boleh mulai makan,” terangnya.

Wamendagri Bima Arya menutup pelaksanaan retret menyebutkan, retret yang dilaksanakan 22-26 Juni merupakan ikhtiar Presiden RI Prabowo Subianto, dalam upaya untuk memastikan pemerintah pusat dan seluruh jajaran pemerintah daerah, bersama-sama dalam mempersiapkan diri untuk menuju masa jaya Indonesia.

"Dalam dua puluh tahun lagi, kita (ingin) menjadi satu dari lima negara termaju di dunia. Menuju negara termaju tidak mungkin tanpa sinergi. Menuju negara yang besar dan disegani tidak mungkin pemerintah sendiri dan tidak bersama-sama," ujar Bima Arya.

Untuk mendukung cita-cita besar Indonesia Emas 2045, katanya, menjadi tujuan besar penyelenggaraan retret, sekaligus sebagai upaya menciptakan akselerasi, sinkronisasi, dan kolaborasi antara pemerintah pusat bersama pemerintah daerah.

" Kolaborasi  pusat dan daerah penting  sehingga kebijaksanaan, serta strategi pembangunan bangsa akan jauh lebih matang dan efektif, " tegasnya.

Selain pembekalan tentang kepemimpinan, penguatan integritas dan etika, serta pemantapan visi antara pemerintah pusat dan daerah, retret yang sudah dilaksanakan sejak gelombang pertama lalu, disebutkan kembali oleh Bima, bertujuan untuk mempererat persahabatan antar kepala daerah se-Indonesia.

"Dari Sabang sampai Merauke, dari Siangau sampai Pulau Rote, semuanya dipersatukan oleh semangat pengabdian. Semangat pengabdian ini yang mempersatukan kepala daerah. Semangat Bhinneka Nara Eka Bhakti, walaupun berbeda-beda, tetap satu pengabdian," ucapnya.

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved